Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KOSMETIK BAHAN ALAM


“PEMBUATAN SERUM PERSONAL”

Tanggal praktikum: 6 April 2021

Tanggal penyerahan: 12 April 2021

Dosen Pengampu :1. Mindiya Fatmi, M. Farm., Apt

2. Asri Wulandari, M. Farm

Asisten Dosen: Alya Savira

Disusun Oleh
Annisa Huzainiah
066118058
B

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan
sandang,pangan,papan,pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan mempercantik diri pun
kini menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan sehari-hari.
Kulit merupakan bagian terluar tubuh manusia. Luas kulit orang dewasa
sekitar 1,5 m2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kekusaman pada wajah yaitu
akibat stress, diet, sinar ultra violet, waktu tidur yang kurang, merokok, dan
penggunaan kosmetika.
Kulit wajah berbeda dengan kulit tubuh bagian lain, karena kulit wajah sangat
sensitif dan terdapat lebih banyak kelenjar lemak yang menghasilkan asam lemak
bernama sebum, di wajah terdapat pula kelenjar keringat. Pada cuaca panas, keadaan
panik,atau terlalu lelah, kulit wajah akan tampak berkeringat dan berminyak.
Dampak yang terjadi dapat menimbulkan terjadinya jerawat, kulit berminyak,
keriput dan kusam pada wajah. Faktor yang sering mempengaruhi terjadinya
kekusaman pada wajah yaitu akibat stres, diet, sinar ultra violet, waktu tidur yang
kurang, merokok, dan penggunaan kosmetika.Melihat masalah yang timbul pada
kulit,khusus nya kulit wajah baik faktor internal dan eksternal. Perawatan kulit dan
wajah menjadi penekanan utama untuk mendapatkan penampilan yang
menarik.Maka dari itu perlunya memberikan perhatian khusus dalam perawatan
kulit karena kita hidup dinegara yang beriklim tropis yang selalu berudara panas,
dan kulit merupakan pertahanan pertama terhadap sengatan sinar matahari dan
kotoran.
Salah satu dari bentuk sediaan kosmetik yang telah berkembang akhir –akhir
ini adalah serum. Serum merupakan sediaan dengan viskositas rendah, karena
viskositasnya yang rendah serum dikategorikan sebagai sediaan emulsi. Maka pada
praktikum kali ini dilakukan pengamatan serum personal.
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui cara pembuatan sediaan serum personal.
2. Dapat melakukan uji evaluasi sediaan serum personal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Kulit dibagi menjadi 3 lapisan yaitu kulit Ari (epidermis) dibedakan atas
lima lapisan kulit, kulit Jangat (dermis) terdapat 2 kelenjar, dan jaringan
penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis). Kulit mempunyai zat warna
atau pigmen yang disebut Melanin. Melanin adalah sejenis zat warna pada kulit
yang dihasilkan oleh sel yang disebut melanosit yang fungsinya adalah untuk
menyerap sinar UV dari matahari dan mencegah kerusakan kulit. Jika metabolisme
tubuh tidak sempurna, akan menyebabkan produksi melanin menjadi berlebihan
sehingga akan terjadi penumpukan melanin dalam lapisan kulit. Produksi melanin
yang tinggi pada lapisan kulit inilah yang akan menyebabkan kulit berwarna gelap.
(Fatmawati,2014)
Serum merupakan sediaan dengan viskositas rendah, karena viskositasnya
yang rendah serum dikategorikan sebagai sediaan emulsi. Serum memiliki
kelebihan yaitu memiliki konsentrasi bahan aktif tinggi sehingga efeknya lebih
cepat diserap kulit, dapat memberikan efek yang lebih nyaman dan lebih mudah
menyebar dipermukaan kulit karena viskositasnya yang tidak terlalu tinggi.
(Fatmawati,2014)
Berdasarkan ketertarikan masyarakat tentang perawatan kulit untuk
mencegah penuaan dini, dibutuhkan kosmetik dari bahan alam yang mengandung
zat aktif antioksidan karena antioksidan merupakan senyawa yang dapat
menetralkan radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil
sehingga dapat melindungi kulit dari efek bahaya radikal bebas (Nova, 2012).
Serum sendiri dapat diolah menggunakan dua basis, yaitu basis air dan
minyak. Serum mengandung lebih banyak zat aktif alami yang baik untuk kulit
dibandingkan dengan produk lainnya seperti krim wajah. Serum bekerja secara lokal
pada bagain tubuh manusia seperti wajah, bahu, leher dan kelopak mata. Serum juga
dapat digunakan oleh berbagai umur, orang tua maupun anak muda / remaja.
(Iswari,2007)
Serum kosmetik sebenarnya hanyalah istilah komersil di dunia kosmetik,
dimana sediaan ini memiliki viskositas rendah dengan konsentrat tinggi karena
mengandung bahan bioaktif yang lebih banyak dengan sedikit pelarut. (Iswari,2007)

2.2 Data Preformulasi


1. Polimer
2. Na4EDTA
3. Sodium Hyaluronate (HOPE Edisi 6,2009)
 Nama Lain : Hyaluronan
 RM : (C14H20NO11Na)
 BM : 401.3
 Pemerian : Berbentuk serbuk putih atau granul, sangat higroskopik.
 Kelarutan : Larut dalam air, sukar larut dalam pelarut organik.
 pH stabil : 5.0-8.5

4. Air RO / Air suling (aquadest) (Farmakope Indonesia III halaman 96)


 BM = 18,02.
a. Rumus molekul = H2O
b. Pemerian = Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa.
c. Penyimpanan = Dalam wadah tertutup baik.
d. Stabilitas =Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil
dalam bentuk Fisik (es , air , dan uap). Air harus
disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat
penyimpanan dan penggunaannya harus
terlindungi dari kontaminasi partikel - pertikel ion
dan bahan organik yang dapat menaikan
konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta
harus terlindungi dari partikel - partikel lain dan
mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak
fungsi air.
e. OTT =Dalam formula air dapat bereaksi dengan
bahan eksipient lainya yang mudah terhidrolisis.

5. Vitamin E (Farmakope Indonesia edisi 5)


 Rumus molekul : C31H52O3
 Berat molekul : 472.7
 Pemerian : Cairan jernih, kuning, atau kuning kehijauan,
praktis tidak berbau, minyak kental.
 Stabilitas : Stabil pada udara dan cahaya, tidak stabil pada
media basa.
 Kelarutan : Tidak larut dalam air; larut dalam alkohol; larut
dengan aseton, dengan kloroform, dengan eter, dan dengan minyak nabati.
 Penyimpanan : Simpan di bawah gas inert dalam wadah kedap
udara. Terlindung dari cahaya.

6. Apple Stemcell
7. Skin Tightener
8. Astaxanthin
9. CM Glucan
10. Irricalmin
11. Hedipin RH400

12. Verstatil PC

13. Parfum

 Pemerian : Cairan, bau khas menyengat


 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Khasiat : Pewangi

14. Honey Ekstrak


15. Citric Acid / Asam Sitrat (Farmakope Indonesia edisi 4 hal. 48)
Asam sitrat berbentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat.
Mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari 100,5% C6H8O7
dihitung terhadap zat anhidrat.
 Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul
sampai halus, putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, rasa sangat asam.
Bentuk hidrat mekar dalam udara kering.
 Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
agak sukar larut dalam eter.
 Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Batang pengaduk
2. Beaker glass
3. Botol semprot wadah serum
4. Hot plate
5. Mixer homogenizer
6. Plastic wrap
7. Spatula
8. Stirer
9. Timbangan analitik
10. Termometer gelas

3.1.2 Bahan
1. Air RO
2. Apple Stemcell
3. Asam sitrat
4. Astaxanthin
5. CM Glucan
6. Hedipin RH400
7. Honey Ekstrak
8. Irricalmin
9. Na4EDTA
10. Parfum
11. Polimer
12. Skin Tightener
13. Sodium Hyaluronate
14. Verstatil PC
15. Vitamin E

3.2 Cara Kerja


1. Dimasukkan Na4EDTA dan Sodium Hyaluronate kedalam beaker glass yang
berisi air.
2. Dipanaskan sampai suhu 80°C sambil diaduk menggunakan homogenizer.
3. Dimasukkan Polimer kedalam campuran kemudian diaduk menggunakan
homogenizer selama 15 menit sampai mengembang dan berbentuk gel dan
didinginkan sampai suhu 40°C.
4. Dimasukkan Hedipin, Versatil PC dan Parfum yang sudah dicampur terlebih
dahulu kedalam campuran utama, diaduk sampai homogen.
5. Ditambahkan bahan baku lainnya satu persatu dan diaduk sampai homogen,
kemudian didinginkan sampai suhu 30°C.
6. Dikemas serum ke dalam wadah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Formulasi


4.1.1 Formula
Nama Zat F1 (%) F2 (%) F3 (%)
Polimer 5 5 5
Na4EDTA 0,1 0,1 0,1
Sodium Hyaluronate 0,2 0,2 0,2
Air RO 81,076 80,926 80,426
Vitamin E 0,05 0,05 0,05
Apple Stemcell 2 2 2
Skin Tightener 7 7 7
Astaxanthin 0,05 0,05 0,05
CM Glucan 1 1 1
Irricalmin 0,5 0,5 0,5
Hedipin RH400 2 2 2
Verstatil PC 0,5 0,5 0,5
Parfum 0 0,15 0,2
Honey Ekstrak 0,5 0,5 0,5
Asam Sitrat 0,024 0,024 0,024

4.2 Data Pengamatan


Evaluasi Persyaratan Hasil Pengamatan
F1 F2 F3
Bentuk Pudding Pudding Pudding Pudding
Warna Orange Orange Orange Orange
Bau Khas Khas Khas Khas
Kelembaban Terasa Lembab Terasa Terasa Terasa
Lembab Lembab Lembab
After feel Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
Rasa Lengket Tidak Terasa Tidak Terasa Tidak Tidak
Terasa Terasa
Rasa Panas Tidak Terasa Tidak Terasa Tidak Tidak
Terasa Terasa
Rasa Gatal Tidak Terasa Tidak Terasa Tidak Tidak
Terasa Terasa
Viskositas > 200.000 288.000 255.000 240.000
(4/1,5/67%) (4/1,5/67%) (4/1,5/67%)
pH 5-7 6,01 6,51 6,49

4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan jurnal pembuatan serum personal.
Serum memiliki kelebihan yaitu memiliki konsentrasi bahan aktif tinggi sehingga
efeknya lebih cepat diserap kulit, dapat memberikan efek yang lebih nyaman dan lebih
mudah menyebar dipermukaan kulit karena viskositasnya yang tidak terlalu tinggi.
Formula yang digunakan yaitu Air RO, Apple Stemcell, Asam sitrat, Astaxanthin,
CM Glucan, Hedipin RH400, Honey Ekstrak, Irricalmin, Na4EDTA, Parfum, Polimer,
Skin Tightener, Sodium Hyaluronate, Verstatil PC, Vitamin E. Dibuat 3 formula dengan
jumlah yang berbeda-beda.
Air RO digunakan sebagai pelarut. RO adalah singkatan dari Reverse Osmosis.
Reverse osmosis adalah sebuah mesin yang digunakan untuk mengolah air minum. Air
RO merupakan air yang menggunakan mesin reverse osmosis untuk mengolahnya.
Apple Stem Cell digunakan untuk membuat wajah lebih cerah tanpa noda. Buah ini
bisa mempertahankan sel-sel tubuh manusia, sel induk apel stem cell merangsang sel
puncak tubuh manusia untuk mengaktifkan diri, menstimulasi regenerasi sel, sehingga
kulit menjadi lebih sehat, lembut dan elastis.
Asam sitrat adalah asam yang didapatkan secara alami dari buah seperti lemon,
jeruk nipis, nanas, jeruk bali, dan tomat. Sebagai bahan skincare, asam sitrat berguna
untuk mencerahkan kulit, meminimalisir tampilan noda hitam, dan mengurangi garis-
garis halus di wajah. Asam sitrat akan membersihkan sel kulit mati dan mempercepat
pembaharuan kulit. Dengan begitu, kulit dapat menjadi lebih cerah dan bersih. asam
sitrat ini juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami.
Astaxanthin memiliki UV-blocking properties yang akan membantu melindungi
kulit dari dampak buruk sinar matahari. Menjaga kelembapan dan membantu
mengembalikan elastisitas kulit. Menyamarkan kerutan, garis halus, serta membantu
mengencangkan kulit.
CM glucan ini dapat menyeimbangkan kembali kulit dan melawan iritasi. Honey
ekstrak bersifat anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan kulit yang memicu jerawat
dan sarat dengan antioksidan. Madu bertindak sebagai agen pembersih yang membuka
sumbat pori-pori, sehingga menghilangkan komedo. Sifat pemutihnya membantu
menghilangkan bekas luka dan pigmentasi, membuat wajah memiliki warna kulit yang
merata.
Na4EDTA mampu bekerja sebagai pengawet, pengatur dan stabilizer dalam sediaan
serum. Pada dasarnya, senyawa ini menonaktifkan ion logam melalui ikatan dengan
mereka, Ikatan ion logam membantu mencegah kerusakan kosmetik dan produk
perawatan pribadi, yang mencegah produk kosmetik memburuk, mempertahankan
kejernihannya, melindungi senyawa wangi dan mencegahnya berbau tengik. Lalu pada
serum ini juga digunakan parfum yang berperan sebagai fragrance atau pewangi.
Polimer digunakan untuk meningkatkan viskositas fase air , thickening agent, film
former, resinous powder. Penstabil emulsi,meningkatkan viskositas fase luar,
membentuk suspensi koloid dalam air , membentuk koloid pelindung di sekitar globul ,
meningkatkan kestabilan.
Sodium Hyaluronate digunakan sebagai humektan yang bekerja dengan cara
menarik kelembapan dari udara dan lingkungan sekitar dan menguncinya pada lapisan
paling luar kulit.
Vitamin E adalah antioksidan yang kuat untuk membersihkan radikal bebas, yang
disebabkan oleh polusi dan paparan sinar matahari. Jika digunakan sendiri, tokoferol
biasanya mudah teroksidasi, sehingga vitamin E jenis ini sering diformulasikan bersama
dengan antioksidan lainnya, seperti vitamin C yang dapat membantu menstabilkannya.
Dalam sediaan ini dikombinasikan dengan asam sitrat.
Pada evaluasi, ketiga formula memenuhi persyaratan meliputi evaluasi bentuk,
warna, bau, kelembaban, after feel, rasa lengket, rasa panas, rasa gatal, viskositas, dan
pH.
Evaluasi organoleptis yang meliputi serum berbentuk pudding, berwarna orange,
berbau khas. Serum yang dihasilkan memberikan efek melembabkan pada kulit, mudah
meresap, tidak menimbulkan rasa lengket, rasa panas dan rasa gatal ketika dilakukan
evaluasi serum yang dioleskan pada kulit. Untuk evaluasi viskositas ketiga formula
memiliki nilai diatas 200.000. Pengujian viskositas menggunakan alat viskometer. Uji
pH pun ketiga formula memiliki rentang pH diantara 5-6.
BAB V
KESIMPULAN

1. Serum merupakan sediaan dengan viskositas rendah.


2. Serum memiliki kelebihan yaitu memiliki konsentrasi bahan aktif tinggi
sehingga efeknya lebih cepat diserap kulit, dapat memberikan efek yang lebih
nyaman dan lebih mudah menyebar dipermukaan kulit karena viskositasnya
yang tidak terlalu tinggi.
3. Formula yang digunakan yaitu Air RO, Apple Stemcell, Asam sitrat,
Astaxanthin, CM Glucan, Hedipin RH400, Honey Ekstrak, Irricalmin,
Na4EDTA, Parfum, Polimer, Skin Tightener, Sodium Hyaluronate, Verstatil PC,
Vitamin E.
4. Pada evaluasi sediaan, ketiga formula serum pudding ini telah memenuhi syarat.
DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V., (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Rowe R.


C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor), London : Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Assosiation.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III.


Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV.


Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Fatmawati. (2014). Rahasia Kulit Cantik. Yogyakarta: Javalitera.

Iswari, Tranggono. (2007) . Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta : PT.
Gramedia.

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Direktorat Jendral


Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Nova, L. (2012). Kosmetik Dermatologi. Jakarta : Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai