Anda di halaman 1dari 1

Nama : Tutik Widyawati

Nim : 041336191
UPPJ : Kupang

1. Menentukan ukuran kecondongan


Ukuran kcondongan adalah ukuran yang menunjuukan menceng tidanya suatu data. Ada
dua ukuran kemencengan yaitu ukuran kecondongan yang dibuat oleh peasrson dan a3.
a. Ukuran kecondongan yang dibuat ole pearson
Untuk mengukur kecondongan dari suatu kurva, kita gunakan koefisien
kecondongan/skewness yang dapat dihitung dengan rumus pearson sebagia berikut :

Sk = X-Mo
S

Apabila data yang dipakai banyak maka,mena median dan modus mempunyai hubungan
modus - 3median – 2 mean. Sehingga koefesien kecondongan

Sk =3 ( X-Mo )
S

b. α3
Adalah rata –rata penyimpangan data data dari mena, diopangkatkan tiga dibagi dengan
deviasi standar pangkat tiga. Kalau dinayatakan dalam rumus adalah sebagai berikut :
- Untuk data yang tidak dikelompokkan

α3 = 1nƩ ( X-μ )3
σ3
- Untuk data yang dikelompokkan untuk menghitung α3 kita dapat menggunakan
rumus berikut

α3 = 1nƩ f ( X-μ )3
σ3
- Data dikelompokkan yang mempunyai kelas terbuka kita tidak dapat menggunakan
rumus diatas karena kelas yang terbuka tidak dapat dihitung titik tengahnya. Jadi,
untuk menghitung koefsien kecondongan kita menggunakan deviasi ( d ) sehingga r
α3 dapat dicari dengan rumus :
α3 = C31∑ fd 3- 3 ∑ fd 2 ∑ fd 2 + 2 ∑ fd 3
σ3 n n n n

untuk menetukan gambar distribusi itu condong kekiri, condong ke kanan atau
simetris, didasarkan atas tanda dari koefisien kecondongan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Bila koefisien kecondongn itu positif berarti mean lebih besar dari pada
median dan modus maka diagram distribusinya condong ke kiri atau ekornya
disebelah kanan.
b. Bila koefisien kecondongan itu negatif berati mean lebih kecil daripada
median dan modus maka kurva itu condong ke kanan atau ekornya disebelah
kiri.
c. Bila koefisien kecondongan itu besarnya sama dengan 0 berarti mean sama
dengan median sama dengan modus maka kurva itu simetris.

Anda mungkin juga menyukai