Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada umumnya ,kita mengenal bahwa bangsa Indonesia yang terdiri lebih dari 500 suku bangsa
masing - masing memiliki kearifan lokal yang mengatur eksistensi dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa,hubungan dalam dirinya sendiri,dengan sesama manusia,dan hubungan
dengan alam lingkungannya,dalam berbagai ungkapan tradisional berupa pepatah,pantun
nasehat,cerita rakyat dan sebagainya.Kearifan lokal itu yang selama mencitrakan bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang ramah,sopan santun dan bermartabat.Dari keberagaman ini
muncul.Dari keberagaman ini muncul suatu pengertian bahwa ke-Indonesia-an memang
dimulai dari adanya keberagaman.Keberagaman itu terjadi disebabkan karena kepulauan
Nusantara terdiri atas : 17.200 pulau,lebih dari 300 etnis mayoritas dan minoritas dengan
berbagai bahasa yang tersebar dalam pulau - pulau.Namun diakui bahwa keberagaman itu akan
berakulturasi secara dinamik,kreatif dari berbagi aspek yang berbeda menuju kepada satu
kesatuan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Salah satu fenomena yang kita rasakan sejak terbukanya era globalisasi yang ditandai dengan
masuknya pengaruh nilai - nilai baru dalam semua sendi kehidupan kita serta komitmen bangsa
untuk melakukan reformasi di segala bidang telah membawa dampak perubahan masyarakat
yang sangat besar.Dampak positif yang kita rasakan antara lain adalah perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni teknologi informasi.Namun dampak negatif
yang menyertai juga tidak kalah dahsyatnya berkaitan dengan masalah sosial budaya yang
menyangkut hal mendasar dari tabiat dan mentalitas bangssa.Selanjutnya dari berbagai event
budaya terlihat bahwa perkawinan budaya dalam era globalisasi saat ini,memperlihatkan
kecenderungan akan pengaruh dominan budaya barat ( Westernisasi ) terhadap kebudayaan
yang telah ada di Indonesia.

Masyarakat secara umum yang berinteraksi dengan budaya asing tersebut terus menerus
menyerap budaya barat dalam kehidupan kesehariannya sehingga tidak disadari bahwa budaya

1
Indonesia yang sangat tinggi beransur - angsur kehilangan akar budaya dan nilai
dasarnya.Kehilangan jati diri atas kebersamaan tersebut menyebabkan terjadinya degradasi
kehidupan sosial dimna - mana,munculnya kerusuhan,dekadensi moral,ketidakpercayaan,
kehilangan semangat gotong royong dan sebagainya adalah dampak yang harus ditanggung
bersama.Seharusnya dengan sikap ke-bhinneka-tunggal-ika-an,rasa kebersamaan yang
seharusnya dipupuk dan dibina dalam rangka menuju kemandirian dan kesejahteraan sesuai
dengan tujuan bangsa dalam Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945.Pondasi dasar
kebudayaan Indonesia mempunyai sifat : akulturatif,integratif adaptif,kreatif dan harmonis
yang dinamis dalam menerima unsur - unsur budaya asing menyaring dan menyerap akan hal -
hal yang dapat memperkaya munculnya ke-Indonesia-an.Dasar budaya”Bhinneka Tunggal Ika “
merupakan suatu unsur yang sangat fundamental yang dapat dijadikan bingkai dasar untuk
merajut kembali goyahnya jati diri kebudayaan bangsa.Kemudian memahami kembali nilai -
nilai kearifan lokal yang tergeser pengaruh dari luar untuk mencari makna ke-Indonesia-an yang
sebenar - benarnya dalam arti yang lebih luas sebagai pedoman hidup individu,bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,maka rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu :

1. Apa makna dari persatuan dan kesatuan ?


2. Bagaimana Penerapan Pancasila dalam kehidupan ?
3. Apa dampak jika makna Pancasila tidak dihargai ?
4. Bagaimana cara menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan ?

C. TUJUAN PENULIS

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu :

1. Agar semua orang mengetahui arti dari kesatuan dan persatuan


2. Agar semua orang tahu cara menerapkan Pancasila dalam kehidupan

2
3. Untuk mengetahui dampak jika Pancasila tidak di hargai dan menemukan cara untuk
minimalisir dampaknya
4. Untuk mengetahui cara menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa

BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Makna yang terkandung dalam kata persatuan hakikatnya adalah satu,yang artinya bulat dan
tidak terpecah - pecah.Mungkin persatuan di Indonesia bisa jika dihubungkan dengan
pengertian yang lebih baru bisa menjadi Nasionalisme.Menurut Panggabean Nasionalisme
dibagi menjadi 2 macam yaitu,Kulturnation ( fokusnya pada formasi kesadaran dan solidaritas
Nasional / sentiment Nasional ) dan Staatnatioon ( sebagai fenomena gerak idiologis yang
bertujuan meraih otonom dan identitas politik ).

Nasionalisme sebagai loyalitas ( etnis dan Nasional ),keinginan untuk menegakkan


Negara.Ibrahim Alfian menyatakan bahwa bentuk - bentuk organisasi sosial politik seperti
kekerabatan marga dan kesukuan merupakan hasil perkembangan alamiah,sedangkan
Nasionalisme lebih merupakan hasil perkembangan historis.Nasionalisme merupakan
transformasi pemahaman kolektivitas bedasar pengalaman kolektif dalam
sejarah.Pembentukkan ideologi Nasionalisme sebagai suatu paham yang mempengaruhi
sejarah politik berkembang secara bertahap.Menurut Stephen van Evera,menyebutkan 2 ciri
,yaitu : loyalitas terhadap kelompok dan komunitasitu menginginkan Negara yang merdeka.Ada
2 ciri kecenderungan dalam Nasionalisme,yaitu Polisentris dan Etnosntris.Menurut Benedict
Anderson,menekankan Nasionalisme sebagai masyarakat yang imajiner bangsa,adalah
komunitas politik yang dibayangkan walaupun warganya tidak saling mengenal,tetapi dalam
dirinya ada perasaan sebagai suatu komunitas yang jelas terpisah batasan - batasannya
sehingga terpisah dengan bangsa lain.Makna sila persatuan Indonesia pada intinya adalah :

 Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

3
 Rela berkorban demi bangsa dan negara
 Cinta Tanah Air
 Berbangga sebagai bagian dari Indonesia
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika
 Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan

Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi dari sumpah pemuda yang
berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu tanah
Indonesia.Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia.Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa yang satu bahasa Indonesia”.Sumpah pemuda
yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober
1928 di Jakarta adalah perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda
Indonesia,yang terdiri dari berbagai suku dan agama,untuk menggalang persatuan bangsa
dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda.Hal ini sangat jelas sekali tampak rasa
Nasionalisme yang sangat besar dari para pemuda pada masa itu,yang dengan segala cara
bagaimana mempersatukan negara ini supaya menjadi negara yang merdeka berdaulat,adil dan
makmur.

Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri seseorang tersebut dengan
sendirinya akan timbul suatu rasa yang cinta bangsa dan cinta tanah air.Perlu diketaui bahwa
cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan menjurus pada chauvinisme.Sikap
chauvinisme ini akan menimbulkan disintegrasi baik di dalam negara maupun sudah berada di
luar negri.Apabila sifat ini sudah melekat pada diri seseorang yang sudah salah mengartikan apa
itu Nasionalisme,maka hal ini akan berdampak dengan disintegrasi tersebut.Hal - hal yang
sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan,misalnya penonjolan
kekuasaan,penonjolan keturunan,harus diusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip
dalam masyarakat Indonesia.Perlu diketauhi ikatan kekeluargaan,kebersamaan di Indonesia
sejak dulu sampai sekarang lebih dihormati daripada kepentingan pribadi.Namun tentunya
semangat ini bagi bangsa Indonesia mengalami dinamikanya sendiri,yang kadang kuat yang

4
kadang melemah.Pada saat ini Nasionalisme bangsa Indonesia bisa jadi semakin memudar
dikarenakan banyak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan
negara.

B. Nilai Pancasila dalam Kemajemukan Budaya Indonesia

Keberagaman menjamin kehormatan antar manusia di atas perbedaan,dari seluruh prinsip ilmu
pengetahuan yang berkembang di dunia,baik ilmu ekonomi,politik,hukum,dan sosial.Hak asasi
manusia memperoleh tempat terhormat di dunia,hak memperoleh kehidupan,kebebasan dan
kebahagiaan yang dirumuskan oleh MPR,dan ketika amandemen UUD 1945,pasal 28,ditambah
menjadi 10 ayat dengan memasukkan substansi hak pencapaian tujuan di dalam pembukaan
UUD 1945.Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah
rasionalitas kita sebagai sebuah bangsa yang majemuk,yang multi agama,multi bahasa,multi
budaya,dan multi ras yang bernama Indonesia.

Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat
kodrat manusia monodualis yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial.Negara adalah
suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen - elemen yang membentuk negara yang
berupa,suku,ras,kelompok,golongan maupun kelompok agama.Oleh karena perbedaan
merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen - elemen yang
membentuk negara.Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu,mengingatkan
diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam Bhinneka Tunggal Ika.Perbedaan bukan untuk
diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan di arahkan pada suatu sintesa yang
saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan
bersama.

Negara mengatasi segala paham golongan,etnis,suku,ras,individu maupun golongan


agama.Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat
seluruh warganya.Negara memberikan kebebasan atas individu,golongan,suku,ras,maupun
golongan agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang

5
bersifat integral.Oleh karna itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya
dan seluruh tumpah darahnya,memajukan kesejahteraan umum ( kesejahteraan seluruh
warganya ),mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan
dengan bangsa - bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kebhinnekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin.Kebhinnekaan yang kita inginkan
adalah kebhinnekaan yang bermartabat,yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita
sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri.Untuk menjaga kebhinnekaan yang bermartabat
itulah,maka berbagai hal yang mengancam kebhinnekaan mesti ditolak,pada saat yang sama
segala sesuatu yang mengancam moral kebhinnekaan mesti dibrantas.Karna kebhinnekaan
yang bermartabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat
manusia berbeda.Maka dari itu,masalah ataupun hal - hal yang berhubungan dengan pelecehan
SARA harus di tiadakan demi tercapainya negara Indonesia yang penuh dengan persatuan dan
kesatuan.

C. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Sudah dikatakan di atas bahwa negara Indonesia terdiri dari beragam


suku,budaya,bahasa,agama dan ras.Semua perbedaan tersebut harus memiliki wadah untuk
bergabung menjadi satu yaitu persatuan.Maka dari itu sangatlah penting sebuah persatuan di
dalam Negara agar terwujud kesatuan dan persatuan.Negara Indonesia sendiri sangatlah besar
dan luas sehingga sangatlah sulit untuk mengaturnya apabila tidak ada persatuan.Bahkan sudah
di sebutkan di dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi :

1. Kami putra dan putri Indonesia,mengaku bertumpah darah yang satu,tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia,mengaku berbangsa yang satu,bangsa Indonesia

3. Kami putra dan putri Indonesia,menjunjung bahsa persatuan,bahasa Indonesia.

6
Sudah sangatlah jelas makna dari sumpah pemuda yang berisi cita - cita para pendiri negara
.Mengaku bertumpah darah yang satu,tanah air Indonesia maksudnya mau membela bangsa
Indonesia yang masuk kedalam kategori bela negara.

Mengaku berbangsa yang satu,bangsa Indonesia maksudnya kita hanya mengakui bahwa kita
hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan berani menjunjung tinggi negara Indonesia
ini.

Menjunjung Behasa Persatuan,Bahasa Indonesia maksudnya kita memiliki bahasa persatuan


untuk memudahkan berkomunikasi antar banyak ras suku di Indonesia yaitu bahasa nasional
bahasa Indonesia.Maka dari itu kita harus menjunjung tinggi persatuan di Indonesia.

D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Padahal salah satu misi utama kedatangan Islam di muka bumi ini adalah menyebarluaskan rasa
kasih sayang ,kerukunan,kedamaian,persatuan dan kesatuan.Tak hanya antar sesama
manusia,tetapi juga pada mahluk - mahluk Allah lainnya,seperti binatang,tumbuh -
tumbuhan,air,bumi,hutan,dan lain sebagainya.Karana itu sulit dipahami jika manusia yang satu
dengan yang lainnya tidak berusaha mewujudkan perdamaian.Misi perdamaian Islam juga
tercermin dalam kata ‘Islam’itu sendiri yang berarti selamat,sejahtera,aman dan damai.Tetapi
menyatakan Islam berarti ‘salam’ damai saja tak cukup.Setiap individu Muslim harus
membuktikan tak hanya dengan perkataan,tetapi lebih penting lagi dengan amal
perbuatan,bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah cinta damai dan betul - betul
mengorientasikan diri menuju ke “Daral-Salam”dengan cara damai pula.Menegakkan amar
ma,ruf nahyi munkar merupakan printah Islam;tetapi nahyi munkar harus dilakukan dengan
cara - cara ma’ruf,yakni cara - cara yang baik,damai,persuasif,hikmah,kebijaksanaan dan
pengajaran yang baik;bukan dengan cara yang justru mengandung kemungkaran,seperti
pemaksaan,kekerasan,apalagi terorisme.

7
Membangun Persatuan dan Kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih
baik dari hari kemarin.Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan
dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian
kompetitif.Untuk dapat memacu diri,agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang
terdapat sembilan hal yang perlu di lakukan :

1. Berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan


2. Bersikap realistis,menghargai waktu,konsisten dan sistematik dalam bekerja
3. Bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah
4. Selalu membuat perencanaan
5. Memiliki keyakinan,segala tindakan mesti konsekuensi
6. Menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain
7. Rasional dan percaya kepada kemampuan iptek
8. Menjunjung tinggi keadilan
9. Berorientasi kepada produktivitas,efektivitas dan efisiensi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak
ragam budaya yang berbeda - beda dari setiap suku daerah yang berbeda pula.Perbedaan itu
sendiri justru memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra bangsa
Indonesia.Kebudayaan dari tiap - tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari
terciptanya budaya nasional Indonesia.Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum
jelas selain hanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan Pancasila sebagai filosofi atau
pandangan hidup bangsa.Selain itu,perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah konflik
jika para pelakunya tidak dapat mengendalikan emosi mereka masing - masing.Lingkungan dan

8
masyarakat sangatlah menentukan bagaimana sebuah kebudayaan itu tumbuh dan
berkembang di dalam masyarakat itu sendiri.

B. Saran

Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik bagi
bangsa Indonesia,kita harus memulai perubahan itu dari hal kecil dalam diri kita sendiri.Prilaku
atau kepribadian yang tidak sesuai dengan nilai - nilai Pancasila harus kita kikis.Sementara
itu,kita harus memupuk dan mengembangkan nilai - nilai Pancasila pada diri kita.Selanjutnya
kita juga harus menularkannya pada orang - orang disekitar kita,agar kepribadian bangsa
Indonesia bisa sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan yang terdapat pada sila ke-
3.Sehingga harapan bangsa sebagai bangsa yang aman,adil,makmur,sentosa,sejahtera,dan
makmur dapat terwujud,demi kebahagiaan seluruh masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

 Jamal, D. 1984. Pokok - Pokok Bahasa Pancasila. Bandung : Remaja Karya CV Bandung
 Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Yogyakarta
 Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta
 Margono, dkk. 2002. Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan.
Malang : UM

9
10

Anda mungkin juga menyukai