Anda di halaman 1dari 9

PENYAJIAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Samuel Galih A.Y
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 31 tahun
Agama : Khatolik
Suku :-
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : TNI AD
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk : 29 Oktober 2019

II. RIWAYAT PSIKIATRI


1. Keluhan Utama
Pasien datang ke poli jiwa atas pelaporan telah melakukan
pelecehan seksual kepada anak
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis
Pasien memiliki hubungan yang dekat dengan anak tersebut dan
ibunya. pasien menanggap anak ini seperti anaknya sendiri, karena
menurutnya anak ini adalah anak yang aktif, semangat, tidak mudah
marah, mudah bergaul dan ceria. Pasien mengaku sering bercanda
dengan anak ini, dan sering menanyakan kabarnya, pelajaran di sekolah,
dan memberi semangat ke anak ini. Pasien mengatakan bahwa, anak ini
menganggapnya seperti kakak atau orang tuanya. Pasien mengatakan
kadang merangkul, memeluk anak ini, anak ini juga tidak menolak
ataupun marah, namun anak ini juga tidak pernah diminta untuk
diperlakukan seperti itu. Hal tersebut dilakukan di tepi kolam renang atau
dalam ruangan yang terbuka, dan merasa senang dengan anak ini namun
tidak ada perasaan hasrat apapun saat bersentuhan dengan anak ini.
Pasien mengatakan memang lebih dekat dengan anak ini dibandingkan
anak lain yang mengikuti les juga, dan memberi perlakuan tersebut hanya
pada anak ini dan mengatakan bahwa dia yang pertama kali merangkul
anak ini, dan kadang memeluk.
Pasien ini mengatakan tidak hanya akrab dengan anak tersebut, tapi
juga sama adiknya anak tersebut. Pasien mulai akrab sekitar 1-2 bulanan.
Pasien mengaku pernah dicium di pipi oleh anak tersebut. Keseharian
dalam latihan renang ini pasien memang sering mengobrol dn bercanda
dengan anak tersebut, dan adiknya anak tersebut, kadang duduk
bersampingan, namun menurut pasien saat duduk berdampingan, anak ini
lebih banyak diam, dan pasien yang bertanya duluan mengenai
kabarnya, situasi sekolahnya. Pasien mengatakan bahwa saat latihan
didalam air, pasien sering memegang tangan dan menarik anak ini ke
dalam kolam renang, dengan bermaksud bercanda.
Pasien mengatakan pada hari Jumat saat pukul 15.30, anak ini
datang dan langsung latihan berenang, setelah selesai latihan, anak ini
dipanggil oleh pasien dan diajak mengobrol, dan duduk dipangkuannya
di tepi kolam renang. Kondisi anak ini sedang memakai pakaian renang.
Pasien mengatakan hal yang dibicarakan saat itu yaitu memberi semangat
kepada anak ini, menanyakan mengenai pelajaran di sekolahnya. Setelah
mengobrol, anak ini melanjutkan latihan berenang lagi. Setelah beberapa
saat anak ini menangis lalu pergi ke WC, anak ini didatangi oleh adiknya
yang cowok, dan anak ini mengatakan bahwa dia diperkosa oleh pasien.
Pasien ini berusaha mendekati anak tersebut namun anak tersebut tampak
ketakutan dan tidak mau didekati olehnya. Pada hari yang sama, pasien
melapor kepada ibu anak tersebut ini via WA untuk meminta maaf dan
ibu anak ini merespon untuk konfirmasi lagi kepada anaknya, dan
diminta jaga jarak.
Alloanamnesis (istrinya)
Pada kejadian itu istri tidak tahu apapun mengenai kejadian yang
terjadi. Selama menikah selama 6 tahun ini, istrinya mengatakan bahwa
pasien memang mudah marah kalau kecapean, memang dekat dengan
semua anak-anak dirumah. Isitrinya juga mengatakan bahwa pasien ini
memang suka dengan anak kecil, namun tidak semua anak dipeluk,
hanya yang dekat saya
Semenjak kejadian pada hari jumat itu, istri pasien terpaksa
berhenti bekerja, karena harus menemani suami. Istri hanya dapat
memberi semangat dan doa kepada suaminya, karena mengingat kondisi
suaminya yang memiliki riwayat hipertensi dan Bell’s palsy.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a) Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dan hal seperti ini
sebelumnya
b) Kondisi Medis Umum
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan Bell’s palsy
c) Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Tidak diketahui adanya riwayat penggunaan zat psikoaktif baik
melalui pengakuan pasien maupun keluarga pasien.
4. Riwayat Kehidupan Pribadi
a) Prenatal dan Perinatal
Tidak diketahui, karena autoanamnesis
b) Masa Kanak-Kanak Awal (1-3 Tahun)
Pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
c) Masa Kanak Pertengahan (3-11 Tahun)
Tumbuh kembang pasien sesuai dengan anak seusianya. Hubungan
dengan saudara dan keluarga baik-baik saja, namun kadang pasien
sering dimarahi oleh keluarga, namun pasien menganggap hal
tersebut biasa, tidak membenci kedua orang tuanya, dan menyukai
didikan dari orangtuanya
d) Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja
Pasien tidak pernah mendapatkan masalah yang membuatnya
trauma, dan pasien selalu mendapat ukungan dan support terus dari
orang tua.
5. Riwayat masa dewasa
a) Pendidikan
Tidak pernah ada masalah selama menempuh pendidikan dan tidak
ada peristiwa yang membuat suatu trauma atau peristiwa
menyakitkan
b) Pekerjaan
Pasien selain bekerja sebagai TNI Angkatan Darat, juga sebagai
penjaga kolam, dan sering mengajarkan anak-anak yang les renang.
Keluarga juga mengaku bahwa suaminya sering mengajarkan anak-
anak yang takut berenang, hingga bias berenang
c) Perkawinan
Pasien sudah menikah selama 6 tahun dengan istrinya, punya 1 anak
yang berusia 5 tahun. Selama menikah ini pasien memang sering
marah jika kelelahan, dan istrinya tidak merespon marah lagi
mengingat pasien memiliki hipertensi.
d) Agama
Pasien rajin beribadah seperti pada umumnya
e) Aktivitas sosial
Selama ini, pasien memang dekat dan senang dengan anak-anak,
namun tidak ada hastrat apapun. Pasien juga dekat dengan anak-anak
di keluarga nya, namun memeluk dan merangkul anak hanya pada
anak yang memiliki hubungan dekat dengan anaknya.
f) Riwayat militer
Pasien menyangkal tidak ada membuat masalah selama pendidikan
militer
g) Riwayat pelanggaran hukum
Pasien menyangkal tidak ada melakukan pelanggaran hukum, pasien
hanya mengaku dekat dengan anak tersebut, namun tidak pernah
melakukan hal yang dituduhkan ke pasien. Pasien hanya mengatakan
bahwa beliau hanya merangkul, memeluk, dan melakukan itu karena
menganggap anak tersebut adalah anaknya sendiri.
h) Riwayat psikoseksual
Pasien mengaku orientasi seksual nya kepada wanita, pasien
menyukai anak-anak tertentu saja namun tidak memiliki hasrat
seksual kepada anak-anak
6. Riwayat keluarga
Riwayat gangguan kejiwaan di keluarga pasien disangkal.
7. Situasi Kehidupan Sekarang
Sekarang pasien ditahan karena kasus tersebut, selama 21 hari, dan telah
melakukan sidang peradilan, dengan keputusan akan dipindah tugaskan
di tempat lain.
8. Impian Fantasi dan Nilai-nilai
Pasien tidak memiliki harapan dalam kejadian ini
9. Persepsi Keluarga tentang Pasien
Istri dan anak pasien memberi support dan doa terus kepada
pasien. Istri tidak mau menggali kembali cerita yang dialami suaminya,
karena mengingat kondisi suaminya yang sudah sulit ditanya lagi dan
mudah lupa

III. STATUS PSIKIATRIKUS


Diperiksa tanggal 20 Oktober 2019.
1. Deskripsi umum
a) Penampilan : decorum baik, penampilan rapi.
b) Konsentrasi dan perhatian : konsentrasi tidak mudah teralihkan
c) Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
d) Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
2. Pembicaraan: relevan, artikulasi jelas, volume suara baik.
3. Mood, afek, dan keserasian
a) Mood : eutimia
b) Afek : luas
c) Kesesuaian : appropriate
4. Pikiran/proses pikir
a) Bentuk : realistik
b) Arus : koheren
c) Isi : waham (-), obsesif (-), kompulsi (-)
5. Persepsi :halusinasi (-)
6. Sensorium dan kognisi
a. Taraf kesadaran
Kuantitas : E4V5M6
Kualitas : Compos Mentis
b. Orientasi
Waktu : Baik
Tempat : Baik
Orang : Baik
c. Daya ingat
Jangka panjang : Baik
Jangka pendek : Baik
Segera : Baik
d. Pengetahuan umum : baik
e. Kemampuan membaca dan menulis: tidak dinilai
f. Kemampuan visuospasial: tidak dinilai
g. Kemampuan berpikir abstrak: tidak dinilai
7. Daya nilai dan tilikan
a) Kesan nilai sosial : baik
b) Daya nilai realita : baik
c) Tilikan :6

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT


Pemeriksaan Tanda Vital:
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Frekuensi pernafasan : 26 x/menit
Frekuensi nadi : 92 x/menit
Suhu : 36,4oC
Pemeriksaan Neurologis:
1. Nervus Kranialis
a) N. II dalam batas normal
b) N. III, IV, VI: dalam batas normal
c) N.VII: Mengerutkan dahi: simetris; Menutup kelopak mata: simetris;
Gerakan tersenyum: simetris; Menyeringai: sulit dinilai; Mencucu:
sulit dinilai
d) N.XII: lidah kesan simetris
2. Pemeriksaan Motorik
a) Ekstermitas Atas : 555/555
b) Ekstremitas Bawah : 555/555
c) Pemeriksaan Sensorik : tidak dievaluasi
3. Refleks Fisiologis:
a) Biceps : +2/+2
b) Triceps : +2/+2
c) Patella : +2/+2
d) Achiles : +2/+2
4. Refleks Patologis
a) Babinski :-/-
b) Chaddock :-/-
c) Gordon :-/-
d) Openheim :-/-
5. Pemeriksaan Meningeal Sign
a) Kaku kuduk :-
b) Burdzinski :-
c) Laseq :-/-
d) Kernig :-/-
V. IKHTISAR TEMUAN BERMAKNA
Pasien melakukan tindakan-tindakan seperti merangkul, memeluk anak-
anak yang disenanginya, dan disangkal adanya hasrat seksual, akibat hal
tersebut, pasien ditugas pindahkan di tempat lain, dan terpisah dengan
anak dan keluarganya.

VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL


Aksis 1 : F65.4 Pedofilia
Aksis 2 : Tidak ada diagnosis
Aksis 3 : Tidak ada diagnosis
Aksis 4 : Masalah pekerjaan, keluarga, ekonomi, psikososial, dan berkaitan
dengan interaksi dengan hukum/kriminal
Aksis 5 : GAF 80-71 (gejala sementara, dapat diatasi, disabilitas ringan
dalam sosial, pekerjaan dan sekolah

VII. DAFTAR MASALAH


A. Organobiologis : Tidak ada masalah
B. Psikologis : Pasien memiliki perasaan dan tindakan seksual kepada anak-
anak pra-pubertas, namun pasien menyangkal bahwa hal tersebut untuk
kepuasaan seksual
C. Sosial : Masalah dalam pekerjaan, hubungan dengan istri dan anak
semakin menjauh karena pasien ditahan di penjara kurang lebih 21 hari
akibat kejadian ini.
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Terapi berbasis keluarga/supporting keluarga
2. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

IX. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai