Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PLEBOTOMI PENGAMBILAN DARAH VENA

Editor:
RANTI ADHI PRATIWI
(G1C015034)

FAKULTAS ILMU
KEPERAWATAN
KESEHATAN D4 ANALIS
TAHUN 20162017
2

I.
TUJUAN

Mengetahui Teknik Pengambilan Darah Vena dengan tujuan Untuk mendapatkan


sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.

II. PRINSIP

Pembendungan pembuluh darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas
dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sempel darah.

III. DASAR TEORI

Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti
proses mengeluarkan darah. Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena
dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan spuit.
Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui
tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi.
Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah
phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.

IV. ALAT & BAHAN


ALAT :
1. Spuite atau jaurm suntik
2. Turniket
3. Kapas kering
4. Kapas alkohol
5. Anti koagulan

BAHAN :
1. Alkohol 75%
3

V. CARA KERJA
1) Diasiapkan alat dan bahan.
2) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
3) Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak melakukan
aktivitas.
4) Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
5) Dipasangkan turniket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
6) Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Dilakukan perabaan (palpasi)
untuk memastikan posisi vena. Apabila vena teraba seperti sebuah pipa kecil,
elastic dan memiliki dinding tebal.
7) Jika vena tidak teraba, dilakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku,
atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
8) Dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70%
dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jang dipegang
lagi.
9) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika
jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit
(flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu turniket dilepas.
10) Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan
tangannya. Volume darah yang diambil ± 2 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
11) Diletakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan
kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.

VI. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan dan praktikum saudara yaitu dengan teknik yang tepat darah vena
dapat diambil.

VII. PEMBAHASAN

Pengambilan darah vena sangat bermanfaat bagi setiap pemeriksaan hematologi.


Yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pemasangan turniket (tali pembendung)

pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi
(peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein
total, AST, besi, kolesterol, lipid total)

melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma


4

2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan


masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
3. Penusukan

penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat
mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi
menyebabkan hematoma.

utukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor
dengan akibat hematoma

4. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika
dilakukan penusukan

VIII. KESIMPULAN
Sampling darah vena secara baik dan benar sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan
tidak menimbulkan keluhan pada pasien.
1. Pembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan karena
akan terjadi hemokonsentrasi.
2. Vena yang dapat ditusuk yaitu: pada orang dewasa adalah vena fossa cubiti, pada
bayi vene juguralis superfialis atau sinus sagitalis superior.
3. Penusukkan harus tepat pada vena agar tidak menimbul hematum.
4. Pengisapan darah yang terlalu dalam akan menyebabkan darah membeku dalam
spuit, segera pisahkan darah ke dalam tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan.

https://id.scribd.com/doc/99863544/MAKALAH-FLEBOTOMI
http://adiyarea.blogspot.com/2011/06/komplikasi-flebotomi.html
5

BIODATA

NAMA : RANTI ADHI PRATIWI


TTL :BLORA, 7 JUNI 1995
ASAL SMA :SMA MTA SURAKARTA
PRODI :D4 ANALIS KESEHATAN
NIM :G1C015034
ALAMAT : DS.BEKUTHUK,KEC. RANDUBLATUNG, KAB. BLORA
HOBI :MEMBACA
MOTTO : HARI IMI LEBIH BAIK DARI KEMARIN

Semarang,3 maret2016

Ranti adhi pratiwi

Anda mungkin juga menyukai