Anda di halaman 1dari 18

BAB I Kompetensi

Khusus
PENDAH 1. Mahasiswa mampu

ULUAN menjelaskan secara


umum pengertian
anatomi dan
1.1. Pengantar fisiologi manusia.
2. Mahasiswa mampu
menjelaskan
Untuk mengetahui adanya abnormalitas atau struktur tubuh
manusia.
perubahan yang terjadi pada tubuh ketika sakit, kita 3. Mahasiswa mampu
menjelaskan istilah-
harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi istilah umum
anatomi-fisiologi
tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat, manusia.
4. Mahasiswa mampu
menjelaskan
seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Oleh anatomi permukaan
tubuh manusia.
karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenal
1
tubuh kita sendiri agar dapat memahami setiap

perubahan yang terjadi.

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari

susunan tubuh dan bagian-bagiannya satu sama lain.

Kata ini berasal dari dua kata, yaitu ana (bagian atau

memisahkan) dan tomi = tomie = tomneinei (iris atau

potongan).

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi

atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.

Kata fisiologi berasal dari fisis = physis (alam atau

kerja) dan logos = logi (ilmu pengetahuan).


1.2. Struktur Tubuh Manusia

1.2.1. Sel sebagai kesatuan hidup

Satuan dasar kehidupan tubuh adalah sel. Tiap organ

merupakan kesatuan dari sel yang berbeda-beda yang

dihubungkan satu sama lain oleh struktur penunjang interseluler.

Setiap sel beradaptasi secara khusus untuk melakukan fungsi

khusus, misalnya sel darah yang jumlahnya sekitar 25 triliun

mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Secara nyata

masing-masing sel mempunyai karakteristik tertentu dan semua sel

mempunyai kemampuan bereproduksi membentuk sel baru sampai

jumlah persediaan sel itu dicukupkan kembali.


2
Jaringan yaitu sekumpulan sel-sel yang serupa bentuknya,

besarnya dan serupa pekerjaannya yang terikat menjadi satu. Organ

yaitu sekumpulan bermacam-macam jaringan yang menjadi satu yang

mempunyai fungsi khusus. Susunan tubuh yaitu suatu susunan dari

organ-organ yang mempunyai pekejaan tertentu yang terdiri dari:

- Susunan kerangka (skeleton)

- Susunan otot (sistem muskularis)

- Susunan saraf (sistem nervus)

- Susunan peredaran darah (sistem sirkulasi)

- Susunan pencernaan (sistem digestif)

- Susunan kelenjar buntu (sistem endokrin)

- Susunan pernapasan (sistem respirasi)


- Susunan perkemihan (sistem uranarius)

- Kulit

- Pancaindera

1.2.2. Cairan tubuh

Sel membangun tubuh secara sederhana yang hidup dalam

laut interna yang merupakan cairan estrasel (CES) yang dibungkus

oleh kulit tubuh. Dari cairan ini sel menerima oksigen dan bahan

makanan, ke dalam cairan ini juga sel mengeluarkan sampah

metabolisme. Cairan ekstrasel bergerak secara tidak tetap di

seluruh tubuh dn cepat bercampur dengan sirkulasi darah, difusi


3
darah, cairan jaringan. Dalam cairan ekstrasel terdapat ion dan zat

gizi yang diperlukan oleh sel untuk pemeliharaan fungsi sel. Sel

tubuh hidup, tumbuh dan melakukan fungi khusus selama

tersedianya konsentrasi oksigen, glukosa, berbagai ion asam

amino, dan asam lemak yang sesuai dengan lingkungan interna.

Cairan ekstrasel. Cairan yang terdapat di antara sel dalam

jaringan yang relatif tidak mempunyai vaskularisasi seperti jaringan

ikat, jaringan rawan dan jaringan tulang. Zat yang terdapat di dalam

muncul dalam sekret-sekret kelenjar dan pada hakikatnya

berbentuk cair.

Cairan intrasel. Cairan yang terdapat di dalam sel,

pengendalian volume intrasel terdapat dalam suatu bentuk, karena


membran sel bersifat permeabel bebas bagi air, dn makromoekuler

yang mengasilkan gradien osmotik yang terdapat dalam sel. Maka

terdapat mekanisme tertentu yang mencegah masuknay air secara

tidak terkendali ke dlam sel yang mengakibatkan pembengkakan

sel dan pecah.

1.2.3. Gaya dalam gerakan zat

Gaya utama yang menyebabkan gerakan air melintasi barier

(penyekat) adalah difusi, kohesi, filtrasi, osmosis, transportasi aktif

dan endositosis.

Difusi. Peristiwa ketika gas atau zat dalam larutan yang

4
mengambang karena gerakan molekul ion, cenderung mengisi

seluruh ruangan. Difusi ion dipengaruhi oleh muatan listrik, bila

terdapat selisih potensial antara dua daerah ion yang bermuatan

positif bergerak menurut gradien listrik menuju ke daerah yang

bermuatan negatif, dan ion-io yang bermuatan negatif bergerak ke

arah yang berlawanan.

Kohesi pelarut (gaya seret). Apabila pelarut bergerak

dalam satu arah (arus masuk), pelarut cenderung untuk menyeret

beberapa molekul zat larut.

Filtrasi. Peristiwa ketika sebuah benda cair dipaksa

melintasi membran atau penyekat karena perbedaan tekanan

hidrostaik di kedua belah sisinya.


Osmosis. Gerakan molekul-molekul pelarut melalui embran

ke arah daerah yang mengandung zat pelarut lebih pekat dan tidak

merembes melalui membran.

1.2.4. Pengaturan Fungsi Tubuh: sistem saraf dan sistem hormonal

Sistem Saraf

Reseptor sensoris digunakan untuk mengetahui keadaan

tubuh dan keadaan lingkungan, misalnya kulit memberitahu setiap

benda tersentuh kulit, mata memberikan gambaran visual tentang

lingkungan.

Sistem saraf pusat menyimpan informasi, menghasilkan


5
pikiran, menciptakan ambisi, dan menentukan reaksi yang dibentuk

oleh tubuh sebagai respons terhadap sensasi.

Sistem otonom bekerja pada keadaan setengah sadar dan

mengatur berbagai fungsi organ internal, misalnya kerja pompa

jantung, pergerakan traktus gastrointestinal, dan sekresi kelenjar.

Sistem hormonal

Terdapat delapan endokrin utama yang menyekresi bahan kimia

yang disebut hormon. Hrmon ini diangkut dalam cairan ekstrasel menuju

ke seluruh tubuh untuk membantu mengatur fungsi sel. Misalnya hormon

tiroid meningkatkan kecepatan sebagian besar kimia dalam sel. Hormon

merupakan sistem pengatur yang melengkapi sistem saraf, terutama

mengatur aktivitas otot, dan fungsi metaboilsme.


1.3. Istilah Umum Anatomi – Fisiologi

Sikap anatomi adalah suatu keadaan ketika tubuh berdiri tegak

menghadap ke depan, tangan dan kaki dirapatkan. Dalam mempelajari

anatomi dan fisiologi manusia digunakan bahasa persatuan untuk

menyatakan penyakit dan nama dari alat-alat tubuh dalam bahasa latin,

suatu hal yang penting dan harus diperhatikan karena setiap nama latin

ada artinya.

Kata benda untuk menyatakan bangunan yang menonjol

Epikondilus Benjolan buku tulang yang bukan persendian.


Kondilus Buku tulang (tonjolan bulat di ujung tulang)

Krista
6
merupakan bagian dari sendi.
Penonjolan berbentuk garis yang lebar (tepi
tulang) terdapat di antara dua buah tulang.
Linea Penonjolan tulang berbentuk garis yang rata.
Pekton Pinggir atau balung
Prosesus Taju (penonjolan tulang) yang agak tajam.
Tuberkulum Penonjolan tulang berbentuk bulat kecil.
Tuberosis Penonjolan tulang berbentuk bulat besar.

Kata benda yang menyatakan bangun lengkung

Fossa Lekuk tulang yang luas pada permukaan


tulang.
Fossula Lekuk tulang yang kecil pada permuakaan
tuang.
Fovea Lekuk tulang yang agak rata.
Foveola Lekuk kecil yang agak rata pada tulang.
Insisura Takik berbentuk huruf V.
Sulkus Alur/celah yang memanjang terdapat pada
tulang.

Kata benda yang menyatakan lubang, saluran, atau ruangan

Apertura Pintu atau bolongan.


Duktus Lubang atau buluh.
Fissura Celah atau retak.
Foramen Lubang bulat tempat pembuluh darah dan
saraf.
Kanalis Lubang berbentuk saluran.
Kavum Rongga atau ruangan.
Meatus 7
Liang atau pintu saluran.
Sellula Ruang kecil.

Kata sifat yang menyatakan arah

Dorsalis/posterio Lebih ke belakang/bagian belakang.


r Lebih dekat/berhubungan dengan ekor.
Kaudalis Lebih dekat/berhubungan dengan kepala.
Kranialis Lebih jauh dari garis tengah.
Lateralis Lebih dekat pada garis tengah.
Medialis Lebih ke depan/bagian depan.
Ventralis/anterior

Kata sifat yang menyatakan bidang


Frontal/korona Bidang yang tegak lurus pada bidang sagital
l dan sejajar dengan permukaan
perut/permukaan dahi.
Bidang tengah, bidang yang membagi tubuh
Median menjadi dua bagian yang hampir sama.
Bidang yang sejajar dengan median
Sagital Bidang melintang tegak lurus pada arah
Transversal panjang badan.

Kata sifat untuk menyatakan arah

Anterior Ke arah depan


Distal Lebih dekat dengan ujung anggota
Dorsal Ke arah belakang
Inferior 8
Ke arah bawah tubuh yang berdiri
Kaudal Ke arah ekor
Kranial Ke arah kepala
Lateral Ke arah samping/menjauhi tengah
Longitudinal Membujur/ke arah ukuran panjang
Medial Ke arah tengah menuju bidang median
Perifer Menuju permukaan tubuh
Plantar Ke arah telapak kaki
Posterior Ke arah belakang
Radialis Sebelah arah tulang pengumpil
Superior Ke arah atas tubuh yang berdiri
Transversal Melintang
Ulnarus Sebelah arah tulang hasta
Ventral Ke arah depan/abdomen
Volaris Ke arah telapak tangan
Menurut daerah dalam tubuh

Epigastrik Daerah ulu hati, bagian tengah atas perut.


Hipogastrika Bagian bawah perut.
Hipokondrial Daerah samping atas perut sebelah kanan.
dekstra
Hipokondrial Daerah samping atas perut sebelah kiri.
sinistra
Ileum dekstra Daerah tulang usus kanan.
Ileum sinistra Daerah tulang usus kiri.
Lumbal Pinggang kanan.
dekstra
Lumbal Pinggang kiri.
sinistra Pusar.
Umbilikus
9
Arah pergerakan

Abduksio Menjauhkan dari tubuh


Adduksio Mendekat/menuju tubuh.
Ekstensio Meluruskan kembali.
Fleksio Melipat atau membengkokkan.
Rotasio Gerakan paksi atau memutar.
Sirkumdaksi Gerakan sirkuler.
o

Istilah penting lain

Abdomen Rongga perut


Ante brachii Lengan bawah
Brachium Lengan atas
Breve Pendek
Dekstra Bagian kanan
Ekstremitas Anggota gerak
Eksternus Bagian luar
Falangs Jari-jari/ruas jari
Femoris Tungkai atas
Internus Bagian dalam
Kaput Kepala
Kauda Ekor
Kolum Leher
Korpus Badan
Kruris Tungkai bawah
Longus Panjan
Magna Besar
Mantis Tangan
Minima Kecil
Oblikus Miring
10
Pedis Kaki
Pelvis Rongga panggul
Planta pedis Telapak kaki
Profunda Sebelah dalam
Rekta Lurus
Sinistra Bagian kiri
Superfisial Sebelah luar
Torak Rongga dada
Trunkus Batang badan
volarmanus Telapak tangan

1.4. Anatomi Permukaan


Sumber pengetahuan yang langsung dapat digunakan yaitu tubuh

sendiri yang membuktikan hal-hal yng dipelajari. Berbagai bagian tulang

yang menonjol dapat diraba melalui kulit yang digunakan sebagai

pedoman. Letak berbagai organ, alat-alat tubuh dan anggota badan yang

diperlihakan merupakan petunjuk mengenai tonjolan normal atau tidak.

1.4.1. Permukaan kepala

Sebuah garis yang ditarik dari protuberansia oksipitalis

(garis dari bagian yang menonjol kepala belakang) eksterna ke

depan melalui puncak tengkorak ke titik tengah basis hidung,

menunjukkan fisura longitudinalis yang memisahkan belahan otak

kiri dan otak kanan. 11


Cara untuk menemukan sulkus sentralis dengan

menentukan titik tengah antara protuberansia oksipitalis eksterna

dan basis hidung. Sebuah garis mengiris melintang 1 cm di

belakang titik tengah berjalan ke arah telinga, menunjukkan arah

sulkus sentralis.

Prosesus mastoid dapat diraba di belakang telinga. Kelenjar

parotis terjepit antara prosesus mastoid dan ramus mandibula

(rahang bawah) dan menutup muskuls maseter (otot kunyah) yang

akhirnya memasuki mulut.


Arteri fasialis berjalan di atas mandibula anterior. Arteri

temporalis menyilang prosesus zigomatikus tulang pelipis di depan

telinga.

1.4.2. Batang leher

Leher terbagi dua bagian utama yang berbentuk segitiga yaitu

anterir dan posterior. Oleh otot sternokleidomastoid yang berjalan

menyerong dari prosesus mastoid tulang pelipis ke sebelah depan

klavikula, dan dapat diraba. Tulang itu terletak pada dasar leher dan

memisahkannya dari rongga torak.

Segitiga posterior leher sebelah depan dibatasi oleh otot

12
sternoleidoastoid dan dibelakang oleh tepi otot trapezius. Bagia ini berisi

sebagian saraf servikal dan pleksus brakialis, seangkian kelenjar limfe,

urat saraf dan pembuluh darah dan di tempat ini penekanan arteri

subklavia dilakukan dengan jari.

Segitiga anterior, disebut juga segitiga karotis karena terdapat

arteri kaotis komunis besera cabangnya yaitu karotis interna dn karotis

eksterna uga vena jugularis interna dan saraf.

Segitiga digastrik, terleta di bawah rahang, terdapat kelenjar

submandibularis dan kelenjar parotis, cabang saraf fasialis dan arteri

fasialis. Struktur lainnya sebelah dalam pembuluh karotis manubrium

sterni merupakan hal penting karena di belakangnya terletak sebagan

dari arkus aorta dan vena inominata.


Trakea dimulai dari bawah tulang rawan krikoid berjalan ke bawah

di belakang trakea. Kelenjar timu terletak di belakang manubrium sterni,

ada kalanya meluas ke atas sampai ke batang leher.

1.4.3. Batang tubuh

Jika dibandingkan tulang belakang puncak sternum terletak

setingi sambungan kedua dan ketiga vertebra torakalis dan sendi antara

batang sternum dan prosesus xipoid, terletak setinggi ruas kesembilan

dan sepuluh vertebra torakalis.

Abdomen
13
Linea alba membentuk lekukan yang berjalan melalui garis tengah

abdomen dari tulan rawan prosesus xipoid ke simfisis pubis. Di kiri dan

kanan garis dapat diraba otot abdomen, otot ini dapat dikerutkan dengan

jalan tidur telentang dengan lengan di samping, mengangkat bahu dan

kedua tungkai bawah ke atas. Umbilikus atau pusar berada pada

ketinggian antara vertebra lumbalis ketiga dan keempat.

Spina iliaka anterior superior dapat diraba dengan jelas. Dengan

menarik garis lurus dari umbilikus ke spina iliaka anterior superior pada

sebelah kanan. Pada sepertiga tengah garis ini, kita menemukan titik

McBurney yang merupakan tempat paling nyeri pada peradangan usus

buntu. Lambung terletak di sbelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung

di belakang iga sebelah bawah dan tulang rawan, fundus lambung

mencapai ketinggian ruang antar-iga kelima kiri.


Kedudukan hati, pankreas, duodenum, kandung empedu sedikit

melampaui tepi rawan iga kesembilan kanan. Pankreas berada di

sebelah belakang abdomen di depan vertebra lumbalis pertama. Arteri

iliaka komunis di depan vertebra lumbalis keempat.

Sekum berada di sebelah kanan dan permulaan fleksura sigmoid

kolon di sebelah kiri.

Pandangan depan batang tubuh

Sudut sternum dapat diraba dari luar, terdapat setinggi

persambungan iga kedua dan stenum. Pada ujung lain dari sternum

tersebut sudut intra-sternum atau xifoid teraba sebuah lekukan dangkal.

Debaran apeks jantung dapat diraba atau dilihat pada ruang


14
interkostalis (antar-iga) kelima. Untuk memudahkan maka abdomen

dibagi oleh empat bidang (dua bidang vertikal dan dua bidang horizontal)

sehingga menjadi sembilan daerah dengan demikian organ di dalamnya

dapat dijelaskan letaknya. Misalnya: hepar sebagian besar menempati

daerah hipokondrium dan epigastrium kanan membentang ke samping

sampai daerah hipokondrium kiri dan sebagian di daerah lumbalis kanan.

Ruang sebelah belakang di emapati paru-paru batas bawah pleura.

Pembuluh limfe terdapat di sebelah kanan, di bawah iga kesembilan,

kesepuluh dan kesebelas. Ginjal kiri terdapat di antara ruas vertebra

torakalis kesembilan sampai ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis)

ketiga, ginjal kanan sedikit lebih rendah karena kutub atasnya bertemu

dengan hati (hepar).


1.4.4. Rongga-rongga dalam

Rongga ini terdiri atas rongga dorsal dan rongga ventral

Rongga dorsal, yaitu rongga yang terdapat di bagian belakang

dari ruas tulang belakang, terdiri dari rongga kranium yang di dalamnya

terdapat sumsum tulang belakang.

Rongga ventral, yaitu rongga yang terletak di bagian depan ruas

tulang belakang, yan terdiri dari rongga toraks (rongga dada) yang di

dalamnya terdapat paru-paru, esofagus, trakea, jantng, aorta dan lain-

lain. Rongga abdomen (rongga perut) yang di dlaamnya terdapat alat-alat

di antaranya hati, lambung, limpa, pankreas, usus halus, ginjal, ureter

dan lain-lain. Rongga panggul (rongga pelvis) yang di dalamnya terdapat

15
alat-alat sepeti kandung kenih, rektum, sebagian bear alat-alat reproduksi

dan lain-lain.

Di samping rongga-rongga tersebut di atas masih terdapat

rongga-rongga kecil dalam tubuh antara lain rongga mata (kavum orbita),

rongga hidung (kavum nasi), rongga mulut (kavum oris), rongga telinga

(kavum timpani).

Dari belakang spina vertebra atau taju tulang belakang dapat

diaba. Pada taju vertebra servikalis (taju tulang belakang bagian leher)

ketujuh teraba tulang belikat (skapula), lebih jelas terutama pada orang

kurus, letak skapula setinggi tulang punggung kedua sampai etujuh.

Kedudukan spina iliaka superior dan posterior diketahui dengan adanya

lekukan di sepanjang krista iliaka, dapat diraba titik tertinggi terletak pada

vertebra lumbalis keempat, dengan garis kita menemukan tempat yang


aman untuk pungsi lumbal. Sumsum tulang belakang berakhir setinggi

vertebra lumbalis pertama. Pada anak berakhir setinggi vertebra umbalis

kedua.

1.4.5. Ekstremitas atas

Pembengkakan kelenjar limfe dapat diraba sewaktu terjadi

peradangan pada anggota gerak atas. Pada anggota gerak atas ini

terdapat fosa antekubiti atau lekuk depan siku. Bagian dalam dari siku

teraba pembuluh darah (vena basilika dan sefalika) tempat membeikan

infus dan suntikan intravena pada daerah siku. Pada penonjolan tulang

yang sejajar dengan ibu jari dapat diraba arteri radialis tempat meraba

denyut nadi.

16
1.4.6. Ekstremitas bawah

Pembengkakan kelenjar limfe pada lipat paha akan teraba kalau

terjadi peradangan anggota gerak bawah. Pada patela (tempurung lutut)

dilakukan perkusi (periksa ketok) untuk menemukan gerak refleks. Pada

anggota gerak bawah ini terdapat maleolus lateralis (mata kaki luar) dan

maleolus medialis (mata kaki dalam).

1.5. Daftar Pustaka

Syaifuddin. ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan. Edisi


ketiga. EGC: Jakarta: 2006.
Alwy K.M. Bahan Ajar Biomedik I. FKM UMI. Makassar.
Rilantono L.I, Baraas F, KaroKaro S, dkk. Buku Ajar KARDIOLOGI.
FKUI: Jakarta: 2002.
Price S.A, Wilson L.M. PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Edisi keenam. Volume kesatu. EGC: Jakarta: 2006.
Ganong W.F. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN. Edisi ke-17. EGC:
Jakarta: 1999.
Simadibrata M, Setiati S, Alwi I, dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Di
Bidang Ilmu Penyakit Dalam. FKUI: Jakarta: 1999.
Martini. Anatomy&Physiology. Accessed on August 2009.
Waston R. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Edisi 10. EGC:
Jakarta: 2002.
Corwin E. Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta: 2001.
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Balai
Penerbit FKUI: Jakarta: 2000.

17
18

Anda mungkin juga menyukai