Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ahmad Ridho

Nim : 0301193231
Kelas. : Pai 6 Semester 5

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengertian perencanaan pembelajaran
berbasis kompetensi kita harus memahami terlebih dahulu makna dari perencanaan
pembelajaran. Dimana pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah proses
pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala
potensi dan sumber belajar yang ada.1
Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh hasil perubahan
yang dimaksud dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran. Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik, merupakkan konsep kurikulum yang sampai sat ini banyak mewarnai
teoriteori dan praktik dalam pendidikan.

Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar dipilih setelah identitas mata
pelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar ditentukan. Langkah-langkah
pengembangan pembelajaran sesuai KBK antara lain:
1. Menentukan identitas matapelajaran,
2. Menentukan standar kompetensi,

3. Kompetensi dasar,
4. Materi pembelajaran,

1 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung, Wacana Prima, 2009), h.5

1
5. Strategi pembelajaran/pengalaman belajar,
6. Indikator pencapaian
Penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan
bermanfaat untuk sebagai berikut:
1. Menghindari duplikasi dalam pemberian materi pembelajaran yang disampaikan guru
harus benar-benar relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai dalam mengajarkan suatu
mata pelajaran. Dengan kompetensi yang telah ditentukan secara tertulis, siapa pun
yang mengajarkan mata pelajaran tertentu tidak akan bergeser atau menyimpang dari
kompetensi dan materi yang telah ditentukan.
3. Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dan kesempatan
peserta didik.
4. Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan akreditasi akan lebih
dipermudah dengan menggunakan tolakukur SK.
5. Memperbarui sistem evaluasi dan pelaporan hasil belajar peserta didik. Dalam
pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan peserta didik diukur dan dilaporkan
berdasar pencapaian kompetensi atau subkompetensi tertentu, bukan didasarkan atas
perbandingan dengan hasil belajar peserta didik yang lain.
6. Memperjelas komunikasi dengan peserta didik tentang tugas, kegiatan, atau
pengalaman belajar yang harus dilakukan dan cara yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan belajarnya.
7. Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun, divalidasikan,
dan dikomunikasikan kepada publik, sehingga dapat digunakan untuk
mempertanggungjawabkan kegiatan pembelajaran kepada publik.
8. Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi yang lebih spesifik
dan terperinci, sekolah dapat mengeluarkan sertifikat atau transkrip yang menyatakan
jenis dan aspek kompetensi yang dicapai.

B. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Tujuan pembelajaran kompetensi sangat ponting. Pembelajaran berbasis kompetensi
merupakan wujud pelaksanaan daripada Kurikulum Berbasis Kompetnsi (KBK).
Sehingga tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran berbasis kompetensi sejalan
2
dengan tujuan yang diharapkan dalam KBK. Namun secara umum, tujuan dari
pelaksanaan proses pembelajaran berbasis kompetensi mengacu kepada tujuan
pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No 20 tahun 2003 pasal 3 yang
menyatakan bahwa :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.

Implementasi pembelajaran dalam KBK menekankan kepada proses pengalaman


dengan memperhatikan keberagaman setiap individu. Pembelajaran tidak sekedar
diarahkan untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana materi itu dapat
menunjang dan mempengaruhi kemampuan berfikir dan kemampuan bertindak
seharihari.
Evaluasi dalam KBK menekankan pada evaluasi hasil dan proses belajar. Kedua
sisi evaluasi itu sama pentingnya sehingga pencapaian standar kompetensi dilakukan
secara utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja, akan tetapi sikap dan
pengetahuan.

Tujuan kurikulum berbasis kompetensi adalah mengembangkan potensi peserta


didik untuk menghadapi perannya di masa yang akan datang dengan
mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup adalah
kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi permasalahan
hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga mampu mengatasi permasalahan
tersebut.

3
C. Urgensi Perumusan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran merupakan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam merancang sebuah erencanaan progam pembelajaran. Ada beberapa alasan
mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang progam pembelajaran yaitu antara
lain:
1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil
manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal.
2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar
siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat membimbing siswa dalam melaksanakan
aktifitas belajar. Berkaitan dengan itu, guru juga dapat merencanakan dan
mempersiapkan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk membantu peserta
didik belajar.2
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi,
metode dan strategi pembelajaran, serta dalam menentukan dan merancang alat
evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa.
4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas
dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru dapat mengontrol
sampai mana siswa telah menguasai kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan
kurikulum yang berlaku.

2 Martinis Yamin, Manajemen Pembelajaran Kelas, (Jakarta, 2009). Hal 133

Anda mungkin juga menyukai