Anda di halaman 1dari 8

Apa itu ferritin?

Ferritin merupakan protein dalam tubuh yang mengikat zat besi.


Sebagian besar zat besi yang tersimpan dalam tubuh terikat dengan
protein tersebut. Protein ini banyak ditemukan di hati, limpa, otot
rangka, dan sumsum tulang. Hanya sedikit protein ini yang ditemukan
dalam darah.

Apa itu pemeriksaan ferritin?

Pemeriksaan atau tes ferritin bertujuan untuk mengetahui seberapa


banyak zat besi yang tersimpan dalam tubuh Anda.
Jika tes ferritin menunjukkan hasil yang rendah, artinya Anda mungkin
saja tubuh Anda kekurangan zat besi. Sebaliknya, jika hasil
pemeriksaan ferritin menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari tingkat
normal, artinya zat besi terlalu banyak disimpan dalam tubuh.
Tes ferritin dapat dilakukan untuk:
 Menunjukkan penyebab anemia, terutama anemia defisiensi
besi dan thalasemia
 Mengetahui apakah ada peradangan dalam tubuh
 Mengetahui apakah ada terlalu banyak zat besi dalam tubuh
 Memeriksa apakah perawatan zat besi yang selama ini dilakukan
memberikan hasil yang baik
Dokter mungkin juga menyarankan tes ini jika Anda didiagnosis dengan
kelainan yang mengakibatkan zat besi dalam tubuh Anda meningkat
terlalu banyak. Tes ini juga dapat dilakukan untuk memantau kondisi
kesehatan Anda dan merencanakan perawatan.
Biasanya tes kadar protein ini dilakukan bersamaan dengan tes untuk
melihat kadar zat besi, kapasitas pengikatan besi total, atau jumlah sel
darah.
Pemeriksaan ferritin biasanya juga sering dibarengi dengan tes
transferin. Dikutip dari Mayo Clinic, pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengukur jumlah zat besi yang terikat pada ferritin. Nilai saturasi
transferin yang lebih besar dari 45 persen dianggap terlalu tinggi.
Apa yang perlu diketahui untuk menjalani tes ini?
Jika hanya melakukan pemeriksaan ini, Anda bisa makan dan minum
secara normal sebelum tes. Namun, apabila Anda juga akan melakukan
beberapa pemeriksaan yang lain, Anda mungkin perlu berpuasa
sebelum menjalani tes. Tanyakan kepada petugas medis atau dokter
untuk informasi lebih akurat.
Selama proses pemeriksaan, petugas kesehatan akan mengambil
sampel darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah di
lengan Anda. Ini sama dengan pengambilan darah dari vena pada
umumnya.
Nantinya, sampel darah akan dibawa ke laboratorium untuk di analisis.
Anda pun bisa beraktivitas kembali seperti biasa.

Berapa kadar ferritin normal dalam tubuh?


Kadar normal ferritin dalam tubuh dibedakan berdasarkan usia dan jenis
kelamin, yaitu:
 Pria : 18-270 mcg/L
 Wanita : 18-160 mcg/L
 Anak-anak : 7-140 mcg/L
 Bayi usia 1-5 bulan : 50-200 mcg/L
 Bayi baru lahir : 25-200 mcg/L
Kadar normal zat tersebut seperti di atas mungkin berbeda dengan kadar
normal yang digunakan oleh laboratorium di mana Anda melakukan tes.
Setiap laboratorium mungkin memiliki kisaran kadar normal yang berbeda-
beda. Biasanya, kisaran kadar normal tercantum dalam hasil tes yang
diberikan laboratorium Anda.

Bagaimana jika hasilnya terlalu tinggi atau terlalu


rendah?
Kadar protein pengikat zat besi ini bisa lebih tinggi atau malah lebih
rendah dari normal. Kadar zat ini yang tinggi maupun rendah dapat
menunjukkan adanya gangguan penyimpanan zat besi.
Kadar ferritin tinggi
Kadar ferritin tinggi jika lebih dari 1.000 mcg/L. Ini menunjukkan
adanya penumpukan zat besi dalam tubuh. Kondisi ini dikenal juga
dengan nama hemokromatosis.
Penyakit ini bisa diturunkan dalam keluarga (genetik). Selain itu,
hemokromatosis juga bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi di bawah
ini:
 Thalasemia
 Beberapa jenis anemia yang menyebabkan sel darah merah
hancur (seperti anemia hemolitik)
 Terlalu banyak mendapatkan transfusi darah
 Sering minum minuman beralkohol
 Penyakit Hodgkins
 Leukemia
 Infeksi
 Artritis
 Lupus
 Diet tinggi zat besi.

Kadar ferritin rendah


Kadar ferritin di bawah normal bisa menunjukkan bahwa tubuh sedang
kekurangan zat besi atau mungkin mengalami anemia defisiensi besi.
Hal ini bisa disebabkan oleh:
 Kehilangan banyak darah karena menstruasi berat
 Perdarahan saat kehamilan
 Kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi
 Perdarahan pada usus
Bagaimana cara mengatasi hasil pemeriksaan
yang abnormal?
Mengatasi kadar ferritin yang abnormal akan tergantung pada
penyebabnya. Berikut penjelasan lengkapnya:
Mengatasi kadar ferritin tinggi

Dalam kasus kadar ferritin tinggi atau hemokromatosis, dokter


mungkin akan merekomendasikan pilihan pengobatan di bawah ini:
1. Pengurangan darah

Dokter dapat mengobati hemokromatosis secara aman dengan


mengeluarkan darah dari tubuh Anda secara teratur, sama seperti
ketika Anda mendonorkan darah. Jumlah darah darah yang dikurangi
pada tubuh tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan tingkat
keparahan kelebihan zat besi.
2. Terapi kelasi
Jika Anda tidak dapat menjalani proses pengeluaran atau pengurangan
darah, dokter mungkin akan merekomendasikan obat untuk
menghilangkan kelebihan zat besi. Obat bisa disuntikkan ke dalam
tubuh atau obat minum (oral).
Obat-obatan tersebut akan mengikat kelebihan zat besi dalam tubuh
Anda. Zat besi yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urine atau
tinja dalam proses yang disebut kelasi.

Mengatasi kadar ferritin rendah

Kadar ferritin yang rendah dapat menandakan Anda terkena anemia


defisiensi zat besi. Kondisi ini dapat diatasi dengan pilihan pengobatan
berikut:
 Suplemen zat besi
 Obat-obatan, seperti kontrasepsi oral untuk meringankan aliran
menstruasi yang deras
 Antibiotik untuk mengatasi tukak lambung
 Pembedahan untuk mengangkat polip yang berdarah, tumor,
atau fibroid
Selain yang telah disebutkan di atas, Anda juga bisa mengatasi kadar
ferritin rendah dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi.
Contohnya adalah daging, makanan laut, kacang-kacangan, dan
sayuran hijau.

Pemeriksaan Ferritin Dalam Darah


Monday, July 4, 2016

Infolabmed.com. Feritin adalah protein intraseluler universal yang menyimpan zat besi dan


melepaskan secara terkendali. Protein yang diproduksi oleh hampir semua organisme hidup,
termasuk alga, bakteri, tumbuhan tingkat tinggi, dan hewan. Pada manusia, ia bertindak sebagai
penyangga terhadap kekurangan zat besi dan kelebihan zat besi.Ferritin plasma juga
merupakan penanda tidak langsung dari jumlah total besi yang disimpan dalam tubuh, maka
feritin serum digunakan sebagai tes diagnostik untuk anemia defisiensi besi. (wikipedia, 2016).
FAKTA UJI FERRITIN

 Tes feritin mengukur tingkat feritin, protein penyimpanan besi utama dalam tubuh.
 Tes feritin adalah tes darah sederhana.
 Tingginya kadar feritin dapat mengindikasikan gangguan penyimpanan besi, seperti
hemochromatosis, atau proses penyakit kronis.
 Rendahnya tingkat feritin adalah indikasi dari kekurangan zat besi, yang menyebabkan
anemia (pengurangan jumlah sel darah merah)

Apa itu tes darah feritin? 


Tes ferritin menggunakan darah vena untuk mengukur kadar feritin. Tes ini kadang-kadang
diminta secara bersama-sama dengan tes lain untuk membantu mengevaluasi penyimpanan
besi dalam tubuh, seperti tingkat besi atau tes total iron binding capacity (TIBC).

Bagaimana seseorang mempersiapkan diri untuk tes darah feritin?


Tes ferritin menggunakan darah vena yang ditarik seperti untuk tes darah rutin. Tidak ada
persiapan khusus untuk tes ini. Puasa tidak diperlukan.

Apa hasil yang normal untuk tes feritin?


Hasilnya mungkin sedikit berbeda antara laboratorium, tetapi secara umum, kadar feritin yang
normal berkisar 12-300 nanogram per mililiter darah (ng / mL) untuk laki-laki dan 12-150 ng / mL
untuk wanita.

Bagaiaman Jika Nilai Ferritin Tinggi?


Tingginya kadar ferritin bisa menjadi indikasi gangguan penyimpanan besi
seperti hemochromatosis.

Hemochromatosis turunan adalah warisan (genetik) kelainan di mana terjadi penumpukan besi


yang berlebihan di dalam tubuh (iron overload). Pada individu dengan hemochromatosis
keturunan, penyerapan harian zat besi dari usus lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan untuk
mengganti kerugian. Karena tubuh yang normal tidak dapat meningkatkan ekskresi besi, besi
diserap terakumulasi dalam tubuh.

 Seorang pria dengan hemochromatosis dapat mengakumulasi 20 gram total besi tubuh
pada usia 40 sampai 50 (kandungan zat besi yang normal bagi tubuh adalah 3 sampai 4
gram). Kelebihan deposito besi pada sendi, hati, testis, dan jantung, yang menyebabkan
kerusakan organ-organ ini, dan menyebabkan tanda-tanda dan gejala hemochromatosis.
 Wanita dengan hemochromatosis mengakumulasi besi pada tingkat lebih lambat
daripada pria karena mereka kehilangan lebih banyak zat besi daripada laki-laki karena
kehilangan besi frommenstruation. Oleh karena itu, mereka biasanya mengembangkan
tanda-tanda dan gejala kerusakan organ karena kelebihan zat besi 10 tahun kemudian
dibandingkan laki-laki.

Orang dengan hemochromatosis turunan mungkin tidak memiliki gejala atau tanda-tanda (dan


memiliki umur panjang normal), atau mereka dapat memiliki gejala yang parah dan tanda-tanda
kelebihan zat besi yang meliputi:

 disfungsi seksual,
 gagal jantung,
 nyeri sendi,
 sirosis hati,
 diabetes mellitus,
  penurunan berat badan,
  kelelahan, dan
 penggelapan kulit.

Gejala timbul karena besi terakumulasi dalam organ dan menyebabkan kehancuran dan
hilangnya fungsi normal. Penyebab lain dari tingkat feritin tinggi adalah kondisi peradangan
kronis seperti penyakit hati atau rheumatoid arthritis, atau beberapa jenis kanker. 
Bagaimana Jika Nilai Ferritin Rendah?
Rendahnya tingkat feritin terlihat dalam kekurangan zat besi. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh
tidak dapat menghasilkan tingkat yang cukup hemoglobin, komponen sel darah merah yang
memungkinkan mereka untuk membawa oksigen. anemia defisiensi besi adalah hasilnya.
anemia ringan mungkin tidak menghasilkan gejala sama sekali. kasus yang lebih serius dari
anemia dapat menghasilkan gejala seperti:

 sesak napas,
 kelelahan,
  pusing,
  kulit pucat, dan
 detak jantung cepat

Vitamin B12

Hematologi

Deskripsi:

Vitamin B12 merupakan bagian dari vitamin B kompleks yang diperlukan dalam
pembentukan sel darah merah nomal, perbaikan jaringan dan sel-sel, serta sintesis
DNA. Vitamin B12 adalah nutrisi yang tidak dapat diproduksi sendiri dalam tubuh
dan harus diasup oleh diet. Pemeriksaan Vitamin B12 mengukur kadar vitamin B12
dalam darah untuk mendeteksi defisiensi (kekurangan) vitamin B12. Pemeriksaan
Vitamin B12 direkomendasikan dokter bila seseorang memiliki hasil pemeriksaan
hematologi rutin (complete blood count/CBC) abnormal dengan apusan darah yang
menunjukkan sel darah merah yang lebih besar dari biasanya (makrositosis) atau
neutrofil abnormal (hipersegmentasi); ketika seseorang mengalami gejala anemia
(seperti kelemahan, kelelahan, kulit pucat) dan/atau neuropati (kesemutan dan
sensasi gatal, mata berkedut, kehilangan memori, perubahan status mental); ketika
sedang dalam pengobatan vitamin B12. Pemeriksaan Vitamin B12 membutuhkan
sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:

Membantu diagnosa salah satu penyebab Anemia (anemia defisiensi vitamin B12/
Anemia Prenisiosa, Anemia Megaloblaster) dan neuropati (Penyakit atau gangguan
yang mempengaruhi fungsi syaraf). Menetukan status nutrisi kecukupan vitamin B12,
Menetukan efektifitas suplementasi Vitamin B12.

Diagnosis Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat


Diagnosis anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dapat ditetapkan berdasarkan
gejala yang dialami, kondisi fisik penderita, serta pemeriksaan hitung darah lengkap.
Tes darah tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah dan bentuk sel darah
merah, sel darah putih, serta trombosit. Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat
ditunjukkan dengan bentuk sel darah merah yang besar, tidak matang, serta bentuk
darah putih dan trombosit yang tampak tidak normal. Selain itu, jumlah ketiiga unsur
dalam darah itu cenderung lebih rendah dari normal. Dalam tes darah tersebut,
kadar vitamin B12 dan folat dalam darah juga bisa diketahui.
Jika hasil tes darah menunjukkan tanda defisiensi, maka dokter perlu melakukan
pemeriksaan penunjuang untuk memastikan diagnosisnya. Pemeriksaan tersebut
berupa:

 Tes antibodi. Antibodi dalam darah pasien akan diperiksa untuk mengetahui


faktor intrinsik yang menunjukkan terhadap anemia pernisiosa.
 Tes asam methylmalonic. Pada tes ini dokter akan memeriksa zat yang
disebut methylmalonic dalam darah pasien yang menunjukkan kadar yang
lebih tinggi pada penderita anemia ini.
 Tes schilling. Pasien akan diminta untuk menelan sejumlah kecil vitamin B12
dengan kandungan radioaktif. Kemudian darah pasien akan diperiksa guna
memastikan apakah tubuh pasien dapat menyerap vitamin ini.

Anda mungkin juga menyukai