Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Fikri

Kelas/absen : 11 IPS 2/17


Materi : Pelanggaran HAM (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Dari Artikel TEMPO.CO


“Ketua KPK Firli Bahuri: Korupsi adalah Pelanggaran HAM Berat”
(Selasa, 11 Agustus 2020 04:05 WIB)
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan
integritas tinggi menjadi kunci bagi para pejabat untuk terhindar dari tindak pidana korupsi.
"Sejumlah kiat agar para pemangku kewenangan di pemerintahan tidak tersangkut korupsi,
kuncinya sebenarnya sederhana, yaitu jangan mengambil yang bukan menjadi hak masing-
masing. Kita perlu figur pemimpin yang berintegritas tinggi” kata Firli, dalam Pelatihan
Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLVII Tahun 2020, Senin, 10 Agustus
2020.
Firli menyebut, korupsi merupakan salah satu pelanggaran HAM berat. Karena itu, menurut dia,
para pelaku harus diganjar hukuman berat supaya sanksi ini dapat memberikan efek jera.
Saat ini, Firli mengungkapkan bahwa KPK telah berupaya mencegah tindakan rasuah. Di
antaranya lewat pendidikan masyarakat, pendekatan pencegahan, dan penindakan hukum.

Meski begitu, kata dia, langkah antisipasi yang paling utama ialah komitmen dari pemimpin
untuk tidak korupsi, melakukan pembenahan sistem dan tata kelola anggaran, serta menerapkan
sanksi dan penghargaan di lingkungan instansi.
Adapun Kepala Biro Hukum dan Humas Lembaga Adiministrasi Negara (LAN) Tri Atmojo
Sejati mengatakan PKN merupakan salah satu progranm untuk membentuk integritas para
pemimpin.
“Secara keseluruhan, dalam PKN Tingkat I ini, para peserta akan digodok untuk menjadi seorang
pemimpin yang profesional dan berintegritas tinggi,” ucap Firli Bahuri.

Dari KOMPAS TV
“Perdagangan Orang, Lingkaran Setan Yang Tak Kunjung Berhenti”
(10 Agustus 2020, 09:00 WIB)
Perdagangan orang adalah masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Indonesia
tidak hanya menjadi negara asal korban, tetapi juga menjadi tempat transit serta tujuan tindak
pidana perdagangan orang. Ribuan masyarakat menjadi korban, terutama perempuan dan anak.
Hampir tidak ada wilayah di Indonesia yang steril dari kejahatan lintas negara ini.

Penyebab kasus perdagangan manusia ini karena kemiskinan, atau keluarga yang terlilit hutang,
sehingga mereka merasa tidak mempunyai pilihan lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk
eksploitasi seksual (prostitusi dan pedofilia) dan eksploitasi tenaga kerja, baik di dalam maupun
di luar negeri dan agar mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.
Menurut saya Perdagangan manusia merupakan pelanggaran HAM yang berat dan layak
mendapatkan hukuman yang berat juga karena berdasarkan Data BARESKRIM POLRI korban
perdagangan manusia ini mendapatkan kekerasan berlapis bahkan menerima perlakuan tidak
manusiawi.

”Bayangkan saja, manusia diperlakukan seperti barang yang bisa dijual, dibeli, dan diperlakukan
sewenang-wenang,” ujar Menteri Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I
Gusti Ayu Bintang Darmawati saat membuka Dialog Nasional Memperingati Hari Dunia Anti
Perdagangan Orang ”Mari Lawan Sindikat Perdagangan Orang dan Akhiri Perdagangan Orang”,
Kamis (30/7/2020).

Bintang bahkan mengingatkan semua pihak agar tidak meremehkan dampak yang diakibatkan
oleh TPPO. Sebab, bukan hanya mengalami luka fisik, korban bisa mengalami trauma berat,
depresi atau gangguan kejiwaan, bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan kematian. Apalagi
ketika perempuan dan anak menjadi korban, berpotensi mengalami diskriminasi berlapis.

Di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), sepanjang 2015-2020, tercatat ada 704
pemohon perlindungan yang terkait kasus TPPO. Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi
mengingatkan perlu adanya kerja sama lanjutan antara LPSK dan pemerintah daerah. Setelah
proses hukum selesai, harus ada pendampingan dan pelatihan kerja bagi korban. Hal ini penting
agar setelah korban tidak berada di dalam perlindungan LPSK, korban tidak kembali ke rantai
kejahatan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai