LP Kehamilan Trimester III Kel.3
LP Kehamilan Trimester III Kel.3
Disusun Oleh :
A. Definisi
Kehamilan trimester III merupakan kehamian dengan usia 28-40 minggu
dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga
disebut juga sebagai periode oenantian ( Vivian, 2011 : 118). Trimester III
berlangsung selama 13 minggu, mulai dari minggu ke – 28 sampi minggu ke-
40. Pada trimester ketiga ,organ tubuh janin sudah terbentuk. Hingga pada
minggu ke-40 pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai ( Manuaba,
2010 :79 ).
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
Terdiri dari Biodata Pasien dan Penanggung Jawab, Keluhan dan
Alasan Datang, Riwayat Kesehatan ( Dahulu, Sekarang dan
Keluarga), Riwayat Perkawinan (usia menikah, lama menikah, brp
kali menikah), Riwayat Menstruasi (menarche, siklus/lama, byknya
haid, dismenorea), Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang
lalu, Riwayat Kehamilan sekarang (usia kehamilan menurut pasien,
HPHT, periksa ANC berapa kali, therapy, penkes, suntik TT 1-3,
kebiasaan merokok, minum minuman keras, jamu, obt2an, ada hewan
peliharaan, gerakan janin, dan rencana bersalin). Riwayat KB (KB
yang digunakan, lamanya, alas an berhenti, renc KB stlh bersalin),
Kebutuhan sehari hari sebelum dan slm hamil (nutrisi, eliminasi,
aktivitas, istirahat, seksual, personal hygiene), Psikososiospiritual
(perasaan dengan kehamilan, respon keluarga terhadap kehamilan, dan
pengambil keputusan).
b. Data Objektif
Terdiri dari pemeriksaan :
1) Tingkat Kesadaran
2) Berat Badan dan Tinggi Badan
3) LILA
4) TTV
5) Status Obstetri
c. Inspeksi
1) Muka : tidak ada atau adanya cloasma gravidarum, tidak odema
2) Mamae : Montgomery terlihat, putting susu menonjol, colostrum
sudah keluar
3) Perut : Linea Alba dan Striae gravidarum ada
4) Anus : tidak ada hemoroid
d. Palpasi
1) Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat.
Bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting
2) Leopold II : Bagian Kanan ibu teraba ada tahanan memanjang,
keras. Bagian Kiri ibu teraba bagian kecil kecil janin
3) Leopold III : Bagian segmen bawah rahim teraba bagian bulat,
keras dan melenting
4) Leopold IV : Keduan jari jari tangan bertemu berarti kepala janin
belum masuk PAP
5) Auskultasi, mendengar DJJ
6) Perkusi, melakukan pemeriksaan Reflek Patella : +/-
2. Diagnosa yang mungkin muncul
a. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran
uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal
dan laju filtrasi glomerulus
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus
c. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik akibat
pengaruh hormonal
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat
aktifitas, stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan
e. Kebutuhan pembelajaran berhubungan dengan persiapan untuk
persalinanserta perawatan bayi
3. Rencana Keperawatan
a. Perubahan Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju
filtrasi glomerolus. Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan,
klien mengerti tentang perubahan pola eliminasi urin.
Kriteria hasil : mengungkapkan pemahaman tentang kondisi saat ini,
mengidentifikasi cara untuk mencegah stasis urinarius atau edema
jaringan
No. Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang Membantu klien memahami
perubahan perkemihan alasan fisiologis dari
sehubungan dengan frekuensi berkemih dan
trimester ketiga nokturia. Pembesaran uterus
trimester ketiga
2. anjukan klien untuk Meningkatkan perfusi ginjal.
melakukan posisi miring
saat tidur. Perhatikan
keluhan-keluhan nokturia
3. Anjurkan klien untuk Posisi ini memungkinkan
menghindari posisi tegak terjadinya sindrom vena kava
dalam waktu yang lama dan menurunkan aliran vena
4. Berikan informasi mengenai Mempertahankan tingkat
perlunya masukan cairan 6- cairan dan perfusi ginjal
8 gelas/ hari, penurunan adekuat, yang mengurangi
masukan 2- 3 jam sebelum natrium diet untuk
beristirahat, dan mempertahankan status
penggunaan garam, isotonik.
makanan, dan produk
mengandung natrium dalam
jumlah sedang.
5. Berikan informasi mengenai Kehilangan atau pembatasan
bahaya menggunakan natrium dapat sangat
diuretik dan penghilangan menekan regulator
natrium dari diet. reninangiotensin-aldosteron
dari kadar cairan,
mengakibatkan dehidrasi/
hipovolemia berat
6. Tes urin midstream untuk Dapat mengidentifikasi
memeriksa albumin spasme glomerulus atau
penurunan perfusi ginjal
berkenaan dengan hipertensi
akibat kehamilan
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus. Tujuan dalam waktu 1x24 jam
pola nafas klien efektif
Kriteria hasil : Frekuensi napas 18-20 kali/menit, klien tidak sesak
No Intervensi Rasional
1. Kaji TTV Merupakan data dasar dalam
menentukan intervensi
selanjutnya
2. Monitor status pernapasan Menentukan luas dan
klien pada pergerakan dada beratnya masalah atau
keluhan yang terjadi
3. Anjurkan klien untuk Mengurangi pemakaian O2
banyak istirahat
4. Anjurkan klien untuk tidur Posisi semi fowler dapat
setengah duduk mengefektifkan expansi paru
dan mengurangi sesak
c. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh
hormonal
Tujuan setelah diberikan asuhan keperawatan, klien merasa nyaman
Kriteria hasil : klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat
untuk mengurangi ketidaknyamanan, melaporkan ketidaknyamanan
dapat diminimalkan / atau dikontrol dan mencari pertolongan medis
dengan tepat.
No Intervensi Rasional
1. Kaji secara terus-menerus Data dasar terbaru untuk
ketidaknyamanan klien dan merencanakan perawatan.
metoda untuk mengatasinya
2. Kaji satatus pernapasan Penurunan kapasitas
klien pernapasan saat uterus
menekan diafragma,
mengakibatkan dispnea
3. Perhatikan adanya keluhan Lordosis dan regangan otot
ketegangan pada punggung disebabkan oleh pengaruh
dan perubahan cara jalan. hormon (relaksin,
Anjurkan penggunaan progesteron) pada
sepatu hak rendah, latihan sambungan pelvis dan
pelvicrock, girdle perpindahan pusat gravitasi
maternitas, penggunaan sesuai dengan perbesaran
kompres panas, sentuhan uterus. Intervensi multipel
terapeutik atau stimulasi biasanya membantu untuk
saraf elektrikal transkutan menghilangkan
dengan tepat ketidaknyamanan.
http://eprints.ums.ac.id/52303/5/NASKAH%20PUBLIKASI%202.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/236673612.pdf
http://repo.stikesperintis.ac.id/170/1/52%20LIZA%20SASMITA.pdf
http://repository.ump.ac.id/858/7/Arum%20Puspita%20W.%20BAB%20II.pdf
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1080/1/KTI%20SUNDARI%20RIZKY
%20YUSNIAR.pdf