1 SM
1 SM
1 SM
4/Jun/2017
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK Indonesia juga tidak terlepas dari masa sulit.
PIDANA PENCUCIAN UANG DI BIDANG PASAR Pengaturan pasar modal di Indonesia juga telah
MODAL1 mengalami beberapa perubahan dan
Oleh : Ruus Liarosa Bella2 pergantian. Diundangkannya UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal merupakan undang-
ABSTRAK undang yang berlaku sampai saat ini.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Selain menimbulkan fenomena baru yang
mengetahui bagaimana pengaturan tentang banyak menguntungkan dalam aktivitas
Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia dan ekonomi, karena memungkinkan perusahaan
bagaimana pencegahan Tindak Pidana mendapatkan dana masyarakat yang relatif
Pencucian Uang dalam Pasar Modal. Dengan murah dan memberikan alternatif berinvestasi
menggunakan metode penelitian yuridis bagi masyarakat. Kemajuan teknologi informasi
normatif, disimpulkan: 1. Tindak pidana serta arus globalisasi juga mempunyai sisi
pencucian uang di Indonesia diatur dalam negatif dengan munculnya kejahatan dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang macam-macam modus operandinya.
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Industri pasar modal yang merupakan
Pencucian Uang. Bahwa di Indonesia para industri padat dana, mengundang tidak hanya
pelaku pencucian uang diberikan sanksi sesuai pihak yang mencari keuntungan melalui
dengan hukum yang berlaku tersebut. 2. investasi dalam instrumen pasar modal, tetapi
Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga juga pihak-pihak yang berspekulasi dan pihak
pengawas dan pengatur di bidang Pasar Modal yang beritikad buruk, bahkan banyak pula di
menerapkan program Anti Pencucian Uang dan antaranya hanya sekedar mencari untung
Pencegahan Pendanaan Terorisme sebagai seketika dengan menghalalkan segala macam
bentuk atau upaya pencegahan tindak pidana cara, bahkan tidak segan-segan melakukan
pencucian uang di pasar modal. Progam Anti kejahatan di pasar modal.3
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Berbagai macam kejahatan di pasar modal
Terorisme ini diatur dalam POJK Nomor terus saja terjadi dengan variasi modus
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program operandinya. Intensitas kejahatan di pasar
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan modal terus meningkat, bahkan dengan cara-
Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa Keuangan. cara yang semakin canggih sehingga sangat
Dalam pelaksanaannya, Progam Anti Pencucian susah untuk dideteksi.4 Kejahatan di bidang
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme pasar modal mengandalkan informasi yang
dilakukan oleh Penyedia Jasa Keuangan di tidak benar, tidak tepat, menyembunyikan hal
sektor pasar modal. Peyedia Jasa Keuangan yang sebenarnya, menambahkan hal yang tidak
diwajibkan menerapkan baik Customer Due ada dengan maksud agar orang-orang yang
Diligence berupa identifikasi, verikasi dan menggunakan informasi itu untuk segera
pemantauan maupun Ehanced Due Diligence bertransaksi.
berupa tindakan Customer Due Diligence lebih Salah satu kejahatan yang terjadi di bidang
mendalam terhadap calon nasabah, nasabah pasar modal adalah tindak pidana pencucian
dan beneficial owner. uang (money laundering). Para pelaku
Kata kunci: Tinjauan yuridis, tindak pidana kejahatan tersebut biasanya mengupayakan
pencucian uang, pasar modal. untuk menyamarkan atau menyembunyikan
harta kekayaan yang diperoleh dari hasil tindak
PENDAHULUAN pidana, agar tidak mudah terlacak oleh penegak
A. Latar Belakang hukum. Sifat dasar tindak pidana itu
Indonesia sendiri sudah lama mengenal sendiri,secara umum berupaya memperoleh
pasar modal sejak zaman hindia belanda pada keuntungan keuangan dari tindak pidana yang
tahun 1912. Perkembangan pasar modal di
3
Ivan Yustiavandana, Arman Nefi, dan Adiwarman. 2010.
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Dr. Johnny Tindak Pidana Pencucian Uang di Pasar Modal. Bogor:
Lembong, SH, MH; Dr. Theodorus H. W. Lumenon, SH, MH Ghalia Indonesia. hlm. 151
2 4
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Munir Fuady. 1998. Pasar Modal Modern. Bandung: PT
13071101061 Citra Aditya Bakti. hlm. 116
79
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
7
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 2011. Penelitian
5
Ivan Yustiavandana. Op. Cit. hlm. 3 Hukum Normatif Suatu Tujuan Singkat. Jakarta: Raja
6
Adrian Sutedi. 2008. Tindak Pidana Pencucian Uang. Grafindo Persada. hlm. 13-14
8
Bandung: PT Citra Aditya Bakti. hlm. 69 PPATK. Op. Cit. hlm. 4
80
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
81
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
seleksi pendahuluan atas masuknya dana satu lembaga pengawas dan pengatur di
tersebut berada pada pihak bank.16 Akan Indonesia menerapkan program Anti Pencucian
tetapi dengan semakin ketatnya Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
persaingan antar perusahaan efek hal (APU dan PPT) bagi Penyedia Jasa Keuangan di
tersebeut tidak dapat diabaikan, karena sektor Pasar Modal untuk menerapkan Prinsip
memang tidak ada satu aturan pun yang Mengenali Pengguna Jasa.
melarang Perusahaan Efek menerima Pengaturan Prinsip Mengenali Pengguna
dana nasabah dalam bentuk tunai. Jasa sebelumnya diatur dalam SE OJK No.
b. Layering melalui pasar modal 7/SEOJK. 04/2014 tentang Penerapan
Pasar modal lebih mudah digunakan Pelaksanaan Pertemuan Langsung (Face to
dalam proses ini, karena biasanya uang Face) Dalam Penerimaan Pemegang Efek Reksa
hasil tindak pidana kejahatan sudah Dana Melalui Pembukaan Rekening Secara
masuk ke sistem keuangan, sehingga Elektronik, Serta Tata Cara Penjualan
pasar modal digunakan untuk (Subscription) dan Pembelian Kembali
mengaburkan asal-usul uang tersebut. (Redemption) Efek Reksa Dana Secara
Selain itu, pada proses ini para pelaku Elektronik dan POJK No. 22/POJK.04/2014
pencucian uang dapat menikmati tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh
keuntungan tambahan dari perdagangan Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal.
saham yang dia lakukan Hal trsebut Diberlakukannya POJK No. 12/POJK.01/2017
dapat pula dilakukan dengan aksi tentang Penerapan Program Anti Pencucian
manipulasi pasar untuk menambah Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di
keuntungan melalui pasar modal. Pelaku Sektor Jasa Keuangan pada tanggal 21 Maret
tindak pidana pencucian uang juga dapat 2017, kententuan sebelumnya yang mengatur
melakukan pencucian uang melalui tentang program Anti Pencucian Uang di sektor
mekanisme.17 pasar modal dicabut dan dinyatakan tidak
c. Integration melalui pasar modal berlaku.
Pelaku tindak pidana pencucian uang Penyedia jasa keuangan (PJK) di sektor pasar
dalam tahap ini mengharapkan hasil yang modal adalah perusahaan efek yang melakukan
sudah bisa dinikmati dari pasar modal . kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek,
baik itu deviden, capital gain, ataupun perantara pedagang efek, dan/atau manager
dapat duduk sebagai Direksi atau investasi, serta bank umum yang menjalankan
Komisaris di perusahaan terbuka. Jadi fungsi kustodian.20
dalam tahap ini serangkaian tindakan Berkenaan dengan program APU dan PPT
pencucian uang telah dilakukan.18 yang diterapkan oleh OJK, Penyedia Jasa
Keuangan di sektor Pasar Modal diwajib
2. Upaya Pencegahan Tindak Pidana mengidentifikasi, menilai dan memahami risiko
Pencucian Uang Di Bidang Pasar Modal tindak pidana pencucian uang terkait dengan
Memerangi dan memberantas tindak pidana nasabah, negara atau area greografis, produk,
pencucian uang diperlukan kerjasama dari jasa, transaksi atau jaringan distribusi (delivery
berbagai pihak, salah satunya dari Lembaga channels), termasuk kewajiban untuk:21
Pengawas dan Pengatur. Sebagaimana yang a. mendokumentasikan penilaian risiko;
dimaksud dalam UU PP-TPPU, setiap Lembaga b. mempertimbangkan seluruh faktor risiko
Pengawas dan Pengatur diwajibkan untuk yang relevan sebelum menetapkan
menerapkan Prinsip Mengenali Pengguna tingkat keseluruhan risiko, serta tingkat
Jasa.19 Otoritas Jasa Keuangan sebagai salah
16 20
Adrian Sutedi. 2013. Pasar Modal: Mengenal Nasabah Lihat Bab I Pasal 1 angka 1 POJK Nomor
Sebagai Pencegahan Pencucian Uang. Bandung: Alfabeta. 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti
hlm. 193 Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di
17
Ibid Sektor Jasa Keuangan
18 21
Ibid Lihat Bab II Pasal 2 POJK Nomor 12/POJK.01/2017
19
Lihat Bab VI Pasal 18 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa
Uang Keuangan
82
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
dan jenis mitigasi risiko yang memadai c. memastikan adanya sistem yang dapat
untuk diterapakan; mengidentifikasi, menganalisa,
c. mengkinikan penilaian risiko secara memantau dan menyediakan laporan
berkala; dan secara efektif mengenai karekteristik
d. memiliki mekanisme yang memadai transakssi yang dilakukan oleh Nasabah;
terkait penyediaan informasi penilaian d. memastikan bahwa kebijakan dan
risiko kepada instansi yang berwenang. prosedur telah sesuai dengan perubahan
Unit kerja khusus dibentuk oleh Penyedia dan perkembangan yang meliputi antara
Jasa Keuangan di sektor Pasar Modal sebagai lain produk, jasa dan teknologi di sektor
penanggung jawab penerapan program APU jasa keuangan, kegiatan dan
dan PPT yang terbagi dalam:22 kompleksitas usaha PJK, volume transaksi
a. perusahaaan efek yang melakukan PJK dan modus Pencucian Uang dan/atau
kegiatan usaha sebagai penjamin emisi Pendanaan Terorisme;
efek, perantasa pedagang efek, dan/atau e. memastikan bahwa formulir yang
manajer investasi dalam satu badan berkaitan dengan Nasabah telah
usaha, hanya memiliki satu penanggung mengakomo dasi data yang diperlukan
jawab penerapan progam Anti Pencucian dalam penerapan program APU dan PPT;
Uang; f. memantau rekening Nasabah dan
b. bank kustodian, penanggung jawab pelaksanaan transaksi Nasabah;
penerapan progam Anti Pencucian Uang g. melakukan evaluasi terhadap hasil
dapat ditugaskan kepada penanggung pemantauan dan analisis transaksi
jawab bank kustodian atau dirangkap Nasabah untuk memastikan ada atau
oleh penanggung jawab penerapan tidak adanya Transaksi Keuangan
program Anti Pencucian Uang pada bank Mencurigakan, Transaksi Keuangan Tunai
umum; dan dan/atau transaksi keuangan transfer
c. bank kustodian yang merupakan kantor dana dari dan keluar negeri;
cabang bank asing, penanggung jawab h. menatausahakan hasil pemantauan dan
penerapan progam Anti Pencucian Uang evaluasi;
dilakukan oleh pemimpin kantor cabang i. memastikan pengkinian data dan profi
bank asing tersebut. Nasabah serta data dan profil transaksi
Penanggung jawab dari progam APU dan Nasabah;
PPT ini mempunyai tugas meliputi:23 j. memastikan bahwa kegiatan usaha yang
a. menganalisis secara berkala penilaian berisiko tinggi terhadap tindak pidana
risiko tindak pidana pencucian uang pencucian uang dan/atau tintak pidana
terkait dengan nasabahnya, negara atau pendanaan terorisme diidentifikasi
area geogafis, produk, jasa, transaksi secara efektif sesuai dengan dengan
atau jaringan disrtibusi (delivery kebijakan dan prosedur PJK serta
channels); ketentuan sebagaimana dalam Peraturan
b. meyusun, melakukan pengkinian dan OJK ini;
mengusulkan kebijakan dan prosedur k. memastikan adanya mekanisme
penerapan program Anti Pencucian Uang komunikasi yang baik dari setiap satuan
yang telah disusun untuk mengelola dan kerja terkait kepada unit kerja khusus
memitigasi risiko, untuk dimintakan atau pejabat yang bertanggung jawab
pertimbangan dan persetujuan Direksi; terhadap penerapan program APU dan
PPT dengan menjaga kerahasiaan
informasi dan memperhatikan ketentuan
22
Lihat Bab III Pasal 8 ayat (6), (7) dan (8) POJK Nomor anti tipping-off;
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti l. melakukan pengawasan terkait
Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di penerapan program APU dan PPT
Sektor Jasa Keuangan
23
Lihat Bab III Pasal 11 POJK Nomor 12/POJK.01/2017
terhadap satuan kerja terkait;
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan m. memastikan adanya identifikasi area
Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa yang berisiko tinggi yang terkait dengan
Keuangan
83
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
penerapan program APU dan PPT dengan jasa serta jaringan distribusi (delivery channels);
mengacu pada ketentuan peratuan pemeliharaan data yang akurat terkait dengan
perundang-undangan dan sumber transaksi, penatausahaan proses CDD, dan
informasi yang memadai; penatausahaan kebijakan dan prosedur;
n. menerima, melakukan analisis dan pengkinian dan pemantauan; pelaporan kepada
menyusun laporan Transaksi Keuangan pejabat senior, Direksi dan Dewan Komisaris
Mencurigakan dan/atau transaksi terkait pelaksanaan kebijakan dan prosedur
keuangan yang dilakukan secara tunai penerapan program APU dan PPT; dan
yang disampaikan oleh satuan kerja; pelaporan kepada PPATK.25
o. menyusun laporan Transaksi Keuangan Uji Tuntas Nasabah atau Customer Due
Mencurigakan, Transaksi Keuangan Tunai Diligence (CDD) adalah kegiatan berupa
dan/atau transaksi keuangan transfer identifikasi, verifikasi dan pemantauan yang
dana dari dan ke luar negeri; dilakukan oleh PJK untuk memastikan transaksi
p. memastikan seluruh kegiatan dalam sesuai dengan profil, kareristik dan/atau pola
rangka penerapan program APU dan PPT transaksi calon nasabah, nasabah dan Walk in
terlaksana dengan baik; dan Customer (WIC).26 Prosedur CDD ini dilakukan
q. memantau, menganalisis dan pada saat melakukan hubungan usaha dengan
merekomendasikan kebutuhan pelatihan Calon Nasabah; terdapat transaksi keuangan
tentang penerapan program APU dan dengan mata uang rupiah dan/atau mata uang
PPT bagi pejabat dan/atau pegawai PJK. asing yang nilainya paling sedikit atau setaa
Penanggung jawab dari program APU dan dengan Rp 100.000.000,00 (seratus juta
PPT ini mempunyai wewenang yang meliputi:24 rupiah); terdapat transaksi Transfer Dana;
a. memperoleh akses terhadap informasi terdapat indikasi Transaksi Keuangan
yang dibutuhkan yang ada di seluruh unit Mencurigakan dan/atau Pendanaan Terorisme;
organisasi PJK; atau PJK meragukan kebenaran informasi yang
b. melakukan kordinasi dan pemantauan diberikan oleh Calon Nasabah, Nasabah,
terhadap penerapan program APU dan penerima kuasa dan/atau Pemilik Manfaat
PPT oleh unit kerja terkait; (Beneficial Owner).27
c. mengusulkan pejabat dan/atau pegawai Penyedia Jasa Keuangan sebagai pihak
unit kerja terkait untuk membantu pelapor sebagaimana yang dimaksud dalam UU
penerapan program APU dan PPT; dan PP-TPPU, dalam memerangi dan memberantas
d. melaporkan Transaksi Keuangan tindak pidana pencucian uang sebagai bentuk
Mencurigakan, Transaksi Keuangan Tunai kerjasama dengan PPATK dapat menyampaikan
dan/atau transaksi keuangan transfer laporan terhadap PPATK yang meliputi:28
dana dari dan ke luar negeri yang a. transaksi keuangan mencurigakan;
dilakukan oleh Direksi, Dewan Komisaris b. transaksi keuangan tunai dalam jumlah
dan/atau pihak teralifiasi dengan Direksi paling sedikit Rp 500.000.000,00 (lima
atau Dewan Komisaris, secara langsung ratus juta rupiah) atau mata uang asing
kepada PPATK. yang nilainya setara, yang dilakukan baik
Kebijakan dan prosedur penerapan program
APU dan PPT sebagaimana yang dimaksud 25
Lihat Bab IV Pasal 13 ayat (2) POJK Nomor
dalam POJK No. 12/POJK.01/2017 meliputi 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti
identifikasi dan verifikasi nasabah; identifikasi Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di
dan verifikasi Beneficial Owner; penutupan Sektor Jasa Keuangan
26
hubungan usaha atau penolakan transaksi; Lihat Bab I Pasal 1 angka 1 POJK Nomor
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti
pengelolaan risiko Pencucian Uang dan/atau Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di
Pendanaan Terorisme yang berkelanjutan Sektor Jasa Keuangan
27
terkait dengan nasabah, negara, produk dan Lihat Bab IV Pasal 15 POJK Nomor 12/POJK.01/2017
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa
24
Lihat Bab III Pasal 12 POJK Nomor 12/POJK.01/2017 Keuangan
28
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Lihat Bab IV Pasal 23 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2010
Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa tetang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Keuangan Pencucian Uang
84
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
dalam satu kali transaksi maupun 2. Dalam hal penerapan Program Anti
beberapa kali transaksi dalam satu hari Pencucian Uang di pasar modal,
kerja; dan/atau disarankan Otoritas Jasa Keuangan harus
c. transaksi keuangan transfer dana dari lebih berperan aktif dalam melacak asal-
dan ke luar negeri. usul setiap transaksi keuangan di dalam
Pasar Modal.
PENUTUP
A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
1. Tindak pidana pencucian uang di Buku-buku
Indonesia diatur dalam Undang-Undang Achmad Ali. 2002. Menguak Tabir Hukum:
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Suatu kajian filosofis dan Sosiologis.
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Jakarta: PT Toko Gunung Agung Tbk.
Pidana Pencucian Uang. Bahwa di Adami Chazawi. 2002. Pelajaran Hukum Pidana,
Indonesia para pelaku pencucian uang Bagian 1; Stelsel Pidana, Teori-Teori
diberikan sanksi sesuai dengan hukum Pemidanaan & Batas Berlakunya
yang berlaku tersebut. Hukum Pidana. Jakarta: PT Raja
2. Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga Grafindo
pengawas dan pengatur di bidang Pasar Adrian Sutedi. 2008. Tindak Pidana Pencucian
Modal menerapkan program Anti Uang. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Pencucian Uang dan Pencegahan __________. 2013. Pasar Modal: Mengenal
Pendanaan Terorisme sebagai bentuk Nasabah Sebagai Pencegahan
atau upaya pencegahan tindak pidana Pencucian Uang. Bandung: Alfabeta.
pencucian uang di pasar modal. Progam Ahmad Nindra Ferry. 2002. Efektifitas Sanksi
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pidana Dalam Penanggulangan
Pendanaan Terorisme ini diatur dalam Kejahatan Psikotropika di Kota
POJK Nomor 12/POJK.01/2017 tentang Makassar. Makassar: Perpustakaan
Penerapan Program Anti Pencucian Uang Unhas.
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Amir Ilyas. 2012. Asas-Asas Hukum Pidana:
Sektor Jasa Keuangan. Dalam Memahami Tindak Pidana Dan
pelaksanaannya, Progam Anti Pencucian Pertanggungjawaban Pidana Sebagai
Uang dan Pencegahan Pendanaan Syarat Pemidanaan. Yogyakarta:
Terorisme dilakukan oleh Penyedia Jasa Rangkang Education Yogyakarta &
Keuangan di sektor pasar modal. Peyedia PuKAP-Indonesia.
Jasa Keuangan diwajibkan menerapkan Andi Hamzah. 1993. Sistem Pidana Dan
baik Customer Due Diligence berupa Pemidanaan Di Indonesia. Jakarta:
identifikasi, verikasi dan pemantauan Pradnya Paramit.
maupun Ehanced Due Diligence berupa A. Z Abidin. 1983. Bunga Rampai Hukum
tindakan Customer Due Diligence lebih Pidana. Jakarta: Pradnya Paramita.
mendalam terhadap calon nasabah, Bambang Poernomo. 1992. Asas-Asas Hukum
nasabah dan beneficial owner. Pidana. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.
Bismar Nasution. 2005. Rejim Anti – Money
B. Saran laundering Di Indonesia. Bandung:
1. Pengaturan tindak pidana pencucian Books Terrace & Library Pusat Informasi
uang harus lebih dimaksimalkan. Karena Hukum Indonesia.
tren perbankan saat ini, mereka Cindir Ali. 1991. Badan Hukum. Bandung:
menciptakan mesin setoran uang tunai Alumni.
yang tidak dapat dilihat asal-usul uang Edi Yunara. 2012. Korupsi dan
tersebut. Jadi, disarankan agar dilakukan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi
pembaharuan yang sudah ada dan juga Berikut Studi Kasus. Bandung: PT Citra
diperketat kembali aturan-aturan yang Aditya Bakti.
sudah ada. Hamud M. Balfas. 2012. Hukum Pasar Modal
Indonesia. Jakarta: PT Tatanusa.
85
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
86
Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017
87