Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENYEHATAN UDARA-A
TENTANG
“PENGUKURAN KECEPATAN ANGIN DAN SUHU MENGGUNAKAN
ALAT ANEMOMETER”
OLEH :
KELOMPOK 3
FANY AFRILIANY MAKU
IMELDA TUMULO
JENI SUMURI
RIA AZRINA DOKA
RISMAN BAU
Angin Dan Suhu Menggunakan Alat Anemometer” ini telah diperiksa dan
Mengetahui
Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
karunia serta izinnya sehingga penulisan dan penyusunan laporan ini dapat
Penyusun
Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan............................................................................................2
A. Anemometer ..................................................................................4
E. Kecepatan Angin............................................................................9
B. Prosedur Kerja...............................................................................11
C. Hasil Praktikum.............................................................................11
BAB IV PENUTUP.........................................................................................13
A. Keseimpulan..................................................................................13
B. Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
iv
DOKUMENTASI............................................................................................15
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup dan keberadaan benda lainnya. Sehingga udara merupakan sumber daya
alam yang harus dilindungi untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Untuk mendapatkan udara
sesuai dengan tingkat kualitas yang diinginkan, maka pengendalian udara menjadi
Pencemaran udara adalah kondisi dimana turunnya kualitas udara dan udara
terkontaminasi oleh zat-zat yang tidak baik bagi kesehatan manusia, baik dalam
ruangan (indoor) maupun luar ruangan (outdoor) dengan agen kimia, fisik, atau
biologi yang telah mengubah karakteristik alami dari atmosfer. Sehingga udara
partikulat, karbon monoksida (CO), ozon (O₃), nitrogen dioksida (NO₂), dan
udara yang utama berasal dari berbagai aktivitas manusia antara lain industri,
1
2
kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber
pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti
kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari
cuaca di Indonesia perlu mengimpor dari luar negeri, sehingga diperlukan biaya
yang cukup mahal untuk memiliki alat ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa
prinsip kerja dari alat ini cukup sederhana yaitu Cup yang berjumlah empat buah
berputar pada suatu tiang yang dihubungkan dengan counter. Dengan megetahui
prinsip yang sederhana tersebut kita dapat mengembangkan alat ini, yaitu dengan
cara membuat Cup anemometer dari bahan-bahan yang mudah didapat dan
arah angin dan suhu menggunakan alat anemometer, maka perlu diketahui dari
B. Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anemometer
Kata anemometer berasal dari bahasa Yunani yaitu anemos yang berarti angin
dan metritis yang berarti pengukuran. Anemometer ini diperkenalkan pertama kali
oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 1450. Saat itu anemometer yang
dibuat oleh Alberti berupa piringan yang terdapat tulisan arah mata angin sebagai
tanda dari mana angin tersebut berhembus. Sedangkan arah dari piringan
merugikan. Angin yang tenang sesuai dengan ambang batas aman dapat
bermanfaat, sebaliknya angin yang terlalu cepat dapat merugikan manusia. Batas
ambang angin yang aman adalah dibawah 17 m/s. Kecepatan angin ini dapat di
untuk mengukur nilai kecepatan angin. Anemometer jenis cup adalah yang paling
jenis cup juga mudah untuk digunakan. Sedangkan untuk mengetahui arah angin
yang melaju, dapat digunakan alat ukur yang bernama Windvane. Alat pengukur
arah dan kecepatan angin yang telah penulis rancang dan buat dicetak dengan
hasil dimensi alat yang akurat, karena alat yang dirancang membutuhkan akurasi
yang detail. Hasil pengukuran alat ditampilkan pada LCD 2x16 berupa nilai
kecepatan angin dan arah angin melaju. Nilai kecepatan angin ditampilkan dalam
4
5
satuan m/s, sedangkan untuk arah angin ditampilkan berupa 8 arah mata angin.
Pembuatan alat pengukur kecepatan dan arah angin diharapkan dapat membuat
alat pengukur kecepatan dan arah angin dengan biaya yang lebih efisien dan dapat
digunakan pada kehidupan Sehari- hari. Pengambilan data dari alat ini masih
berupa skala lab dengan sumber angin berupa kipas angin. Pada kecepatan rendah
hasil yang tampil sebesar 7,48 m/s, pada kecepatan sedang hasil yang ditampilkan
sebesar 9,36 m/s, sedangkan pada kecepatan tinggi didapatkan hasil pengukuran
angin untuk mengukur kecepatan angin di sekitarnya dan juga banyak digunakan
digunakan ada beberapa metode yang digunakan, salah satunya menghitung waktu
yang terjadi tiap munculnya sinyal pulsa, namun perhitungan yang diterapkan
pada percobaan ini didasarkan atas konsep rotasi per menit, yakni menghitung
jumlah rotasi yang dilakukan peralatan salam satu menit, jumlah rotasi tersebut
dapat diketahui dengan menghitung jumlah pulsa yang dibangkitkan oleh sensor.
Agar di dapatkannya waktu pembacaan yang lebih cepat maka dapat dilakukan
Angin yang menerpa cup anemometer akan menggerakkan cup (E. Safrianti and
H. Surya, 2010).
6
Sekitar tahun 1664, seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Robert
Christian Wolff atau lebih dikenal dengan nama Wolfius melakukan perubahan
kembali anomemeter yang sudah ada sehingga dapat mengukur kecepatan angin
yang kencang. Anemometer terus mengalami perubahan, hingga pada tahun 1846
seorang penemu dari Irlandia, Dr. John Thomas Romney Robinson dari Armagh
anemometer yang kita kenal hingga saat ini. Design yang lebih sederhana serta
cukup akurat saat dibaca menjadi kelebihan dari anemometer ini. Abad ke 20 atau
pada tahun 1935, anemometer yang dirancang M. J. Brevoort dan U.T. Joyner
menjadi lebih akurat saat mencatat kecepatan angin yang berhembus serta
Pada masa sekarang anemometer juga digunakan pada bidang Geofisika atau
stasiun perkiraan cuaca. Oleh karena itu Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) biasa memakai alat ini untuk mengukur kecepatan angin dan
1. Anemometer Cup
Anemometer cup atau juga disebut anemometer putar adalah jenis
anemometer tertua yang pernah ada, cup ditempatkan pada sumbu vertical, pada
saat angin meniupnya akan menyebabkan cup tersebut berputar. Semakin cepat
cup berputar maka semakin kencang angin yang mengenainya, dan anemometer
cup ini biasanya memiliki pembaca digital (Mahar, Al Tahtawi and Sudrajat,
2018).
2. Anemometer Windmill
Anemometer ini berbentuk seperti kincir angin atau baling-baling berbentuk
panjang vertikal yang berguna untuk mengukur kecepatan angin dan pada bagian
ekor memiliki sirip untuk mengukur arah angin. Pada saat waktu tertiup angin
angin.
3. Anemometer Ultrasonic
Anemometer ini menggunakan gelombang suara ultrasonic untuk mengukur
kecepatan angin, yang mana gelombang suara ultrasonic melewati sensor disisi
berlawanan, pada saat angin bergerak maka sensor akan terganggu dan membaca
Anemometer jenis ini memakai sinar cahaya berasal dari laser yang terbagi
menjadi dua balok. Anemometer ini dipakai untuk menghitung kecepatan partikel
Anemometer hot wire ini memiliki frekuensi respon yang amat tinggi serta
resolusi spasial yang baik jika dibandingkan dengan metode pengukuran yang
lainnya.
C. Fungsi Anemometer
2. Memperikirakan cuaca.
Cara kerja anemometer dari sudut pandang lain yaitu dengan memanfaatkan
rotasi yang terjadi saat angin menggerakan mangkok pada perangkat ini. Seperti
yang sudah diketahui bahwa anemometer mangkok adalah jenis yang paling
banyak digunakan. Initer diri dari beberapa mangkok yang menempel pada ujung
memberikan kecepatan angin dalam mil per jam, kilometer per jam, atau knot.
hal ini harus sejajar dengan arah angin agar berfungsi dengan benar. Sebuah
baling menghadap ke angin. Selain itu ada pula anemometer Hot-wire. Sebuah
suhu yang lebih tinggi dari suhu udara di sekitarnya. Elektronik dalam tubuh
E. Kecepatan Angin
permukaan bumi. Jika relief bertuip di daerah yang reliefnya kecil (rata), berarti
Tingginya dari permukaan tanah Angin bertiup dekat permukaan bumi akan
10
Kecepatan angin adalah cepat lambatnya angin bertiup pada suatu tempat.
Angin merupakan besaran vektor yang mempunyai arah dan kecepatan angin
adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Udara bergerak dari
Kecepatan angin yang rendah bukan berarti potensi energy yang terkandung
tetap dapat dimanfaatkan atau dikonveksikan menjadi energy listrik, tetap dapat
kecepatan angin tersebut. Angin terjadi disebabkan oleh adanya beda tekanan
horizontal.
udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Semakin besar gradient
2. Letak tempat, angin yang bertiup di daerah khatulistiwa bergerak lebih cepat
3. Tinggi Lokasi, semakin tinggi lokasinya semakin kencang pula angin yang
bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat
laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata
lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat,
4. Waktu, Angin bergerak lebih cepat pada siang hari daripada malam hari.
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Alat
1. Anemometer
2. Stopwatch
4. Kamera
B. Prosedur Kerja
Anemometer.
3. Arahkan kawat antena Anemometer pada arah angin, dan atur jarak yang
diingikan.
4. Kemudian diarahkan kawat antena pada arah angin, lalu tunggu selama 2
menit.
C. Hasil Praktikum
Kecepatan Angin
Titik Suhu
Pengukuran Nilai Max Nilai Min
Titik 1 Gajebo 0,29 m/s 0.00 31,7 0C
11
12
kecepatan angin dan suhu di satu titik dengan menggunakan alat anemometer
dapat diketahui nilai max yaitu kecepatan angin 0,29 m/s, nilai min 0,00 dan
Angin terjadi karena adanya perubahan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energy panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Angin yang
tenang sesuai dengan ambang batas aman dapat bermanfaat, sebaliknya angin
yang terlalu cepat dapat merugikan manusia. Batas ambang angin yang aman
menggunakan anemometer.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran kecepatan arah angin dan suhu yang dilakukan di satu titik lokasi
dengan alat ukur anemometer. Hasil kecepatan arah angin dan suhu didapatkan di
satu titik lokasi halaman kampus gajebo dengan nilai Max adalah 0,29 m/s, nilai
B. Saran
memahami cara penggunaan alat anemometer tersebut agar tidak salah dalam
13
DAFTAR PUSTAKA
Safrianti and H. Surya, “Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin,”
Jurnal Rekayasa Elektrika, vol. 9, no. 1, pp. 30–35, 2010.
14
DOKUMENTASI
15