Anda di halaman 1dari 2

Ratih Anggraeni H.

0510720042

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DELIRIUM

A. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Faktor predisposisi
4. Pemeriksaan fisik
5. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep diri
c. Hubungan sosial
d. Spiritual
6. Status mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan keras, cepat dan inkoheren.
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
e. Afek dan emosi.
f. Interaksi selama wawancara
g. Persepsi
h. Proses berpikir
i. Tingkat kesadaran
j. Memori
k. Tingkat konsentrasi
l. Kemampuan penilaian
7. Kebutuhan klien sehari-hari
a. Tidur
b. Selera makan
c. Eliminasi
8. Mekanisme koping
9. Dampak masalah
a. Individu
• Perilaku
• Kesejahteraan dan konsep diri
• Kemadirian
10. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan
berhubungan dengan berespon pada pikiran delusi dan halusinasi.
2. Risiko terjadi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang kurang, status emoosional yang meningkat.

B. Rencana Tindakan
1. Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan berespon pada pikiran delusi dan halusinasi.
Batasan kriteria :
Sasaran jangka pendek :
Dalam 2 minggu klien dapat mengenal tanda-tanda peningkatan kegelisahan dan melaprkan pada perawat
agasr dapat diberikan intervensi sesuai kebutuhan.
Sasaran jangka panjang :
Klien tidak akan membahayakan diri, orang lain dan lingkungan selama di rumah sakit.
INTERVENSI RASIONAL

1. Pertahankan agar lingkungan klien pada tingkat 1. Tingkat ansietas atau gelisah akan meningkat
stimulaus yang rendah (penyinaran rendah, sedikit dalam lingkungan yang penuh stimulus.
orang, dekorasi yang sederhana dan tingkat
kebisingan yang rendah)
2. Ciptakan lingkungan psikososial : 2. Lingkungan psikososial yang terapeutik akan
• sikap perawat yang bersahabat, penuh menstimulasi kemampuan perasaan kenyataan.
perhatian, lembuh dan hangat)
• Bina hubungan saling percaya (menyapa
klien dengan ramah memanggil nama klien,
jujur , tepat janji, empati dan menghargai.
• Tunjukkan perawat yang bertanggung jawab
3. Observasi secara ketat perilaku klien (setiap 15 3. Observasi ketat merupakan hal yang penting,
menit) karena dengan demikian intervensi yang tepat dapat
diberikan segera dan untuk selalu memastikan
bahwa klien berada dalam keadaan aman
4. Klien perlu dikembangkan kemampuannya untuk
4. Kembangkan orientasi kenyataan : menilai realita secara adequat agar klien dapat
• Bantu klien untuk mengenal persepsinya beradaptasi dengan lingkungan.Klien yang berada
• Beri umpan balik tentang perilaku klien tanpa dalam keadaan gelisah, bingung, klien tidak
menyokong atau membantah kondoisinya menggunakan benda-benda tersebut untuk
• Beri kesempatan untuk mengungkapkan membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
persepsi an daya orientasi 5. Klien halusinasi pada faase berat tidak dapat
5. Lindungi klien dan keluarga dari bahaya halusinasi mengontrol perilakunya. Lingkungan yang aman
: dan pengawasan yang tepat dapat mencegah
• Kajiu halusinasi klien cedera.
• Lakukan tindakan pengawasan ketat,
6. Klien yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
upayakan tidak melakukan pengikatan.
perlu sokongan keluarga untuk mempertahnkannya.
6. Tingkatkan peran serta keluarga pada tiap tahap
perawatan dan jelaskan prinsip-prinsip tindakan pada
7. Obat ini dipakai untuk mengendalikan psikosis
halusinasi.
dan mengurangi tanda-tanda agitasi.
7. Berikan obat-obatan antipsikotik sesuai dengan
program terapi (pantau keefektifan dan efek samping
obat).

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang,
status emosional yang meningkat.
Batasan kriteria :
Penurunan berat badan, konjunctiva dan membran mukosa pucat, turgor kulit jelek, ketidakseimbangan
elektrolit dan kelemahan.
Sasaran jangka pendek :
Klien dapat mencapai pertambahan 0,9 kg tiap hari kemudian hasil laboratorium elektrolit serum klien akan
kembali dalam batas normal dalam 1 minggu
Sasaran jangka panjang :
Klien tidak memperlihatkan tanda-tanda /gejala malnutrisi saat pulang.
INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor masukan, haluaran dan jumlah kalori 1. Informasi ini penting untuk membuat pengkajian
sesuai kebutuhan. nutrisi yang akurat dan mempertahankan keamanan
klien.
2. timbang berat badan setiap pagi sebelum bangun 2. Kehilangan berat badan merupakan informasi
penting untuk mengethui perkembangan status
nutrisi klien.
3. Jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup bagi 3. Klien mungkin tidak memiliki pengetahuan yang
kesehatan dan proses penyembuhan. cukup atau akurat berkenaan dengan kontribusi
nutrisi yang baik untuk kesehatan.
4. Kolaborasi 4. Kolaborasi :
o Dengan ahli gizi untuk • Klien lebih suka menghabiskan makan yang
menyediakan makanan dalam disukai oleh klien.
porsi yang cukup sesuai dengan • Cairan infus diberikan pada klien yang tidak,
kebutuhan kurang dalam mengintake makanan.
o Pemberian cairan perparenteral • Serrum elektrolit yang normal menunjukkan
(IV-line) adanya homestasis dalam tubuh.
o Pantau hasil laboratorium (serum 5. Perawat bersama keluarga harus memperhatikan
elektrolit) pemenuhan kebutuhan secara adequat.

5. Sertakan keluarga dalam memenuhi kebutuhan


sehari-hari (makan dan kebutuhan fisiologis lainnya)

Anda mungkin juga menyukai