Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA KULIAH:BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK:7


EGALITE :(2030203068)
ANNISA WAHYUNI :(2020203054)
ABIANSYAH :(2020203063)
FAHMI PERSULIMA :(2030203078)

DOSEN PENGAPUH:
ERMA JAYA.M.Pd

PROGRAAM STUDI MENEGEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG


BAB1 I
PENDAHULUAN

I.1.LATARBELAKANG
Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar
pelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar
pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau
dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan
pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis
sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan
daftarpustaka.

Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/
bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun
karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip,
dan sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data dengan
menggunakandaftarpustakadancatatankaki.

Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki
yangharus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang
disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada
kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan catatan
kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan
kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang
matakuliahBahasaIndonesia.

1.2.TujuanMakalah
Tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui susunan/ cara dalam menggunakan
kutipan,daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar, guna menunjang
pembelajaranbagimahasiswa.

Makalah ini selain sebagai tugas Bahasa Indonesia namun dapat berguna untuk
pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang kutipan, daftar pustaka,
dan catatan kaki yang disertai dengan pengertian, jenis, susunan, dan contoh.
BABII
PEMBAHASAN

2.1.KUTIPAN

2.1.1PengertianKutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak
atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum.
Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip
kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipantersebut.
2.1.2FungsiKutipan Fungsikutipandiantaranya :
1.Sebagailandasanteori.
2.Penguatpendapatpenulis.
3.Penjelasansuatuuraian.
4.Bahanbuktiuntukmenunjangpendapatitu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian
atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti
yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman
empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau
menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya
dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutanuraianpadateks. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
mengutip, diantaranya :
1.Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4.Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber
rujukan. 2.1 3.Prinsip-PrinsipMengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan
sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang
harus diterapkandalammengutip,yaitu :
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi
suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat
penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3.Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4.Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5.Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna. Cara•
Menghilangkan bagiankutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkandigantidengantitikberspasi. • Menghilangkan bagian kutipan yang
lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi
sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengan demikian”,“jadi..”,“sepertiitu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun
tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka
kata-kata tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan
diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari
penulis, bukan teks asli. Contohnya : ‘Tugas bank antara lain adalah memberi
pinjam uang.’ Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun
pengutip tidak bolehmemperbaikinya. Caramemperbaikinya: • ‘Tugas bank antara
lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’ •‘Tugas bank antara
lain memberi pinjam [Sic!] uang.’ [Sic!]artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
2.1.4JenisKutipandanCaraMengutip
Menurutjenisnyakutipandapatdibedakanmenjadi :
1.Kutipanlangsung Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap
atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara
penulisannya sebagai berikut : Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris : •
Diketik seperti ketikan teks. • Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “). •
Jarak antar baris kutipan dua spasi. • Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di
belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu
diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih : • Jarak antar baris kutipan satu spasi.
• Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan. • Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi. •
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan. • Apabila pengutip
memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada bagian itu
diberi titik sebanyak tiga buah. • Di belakang kutipan diberi sumber kutipan. •
Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip. • Bila pengutip ingin
menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan
tersebutdigantidengantitik-titiksepanjangsatubaris.
• Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang
dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut
berada
diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.
• Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat
dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi


sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah
kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai
adanyakesalahandalamkalimat.
Contoh;kutipanlangsung
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut:
“Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat
tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau
suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2.Kutipantidaklangsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya
sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk
dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar
atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam
pembuatannyaadalahsebagaiberikut:
• Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi
rangkap
sebagaimanateksbiasa.
•Semuakutipanharusdirujuk.
•Kutipandiintegrasikandenganteks.
•Kutipantidakdiapittandakutip.
•Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung
kutipan.
• Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar
pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda
kurung .
• Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung,
dimulai
dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan
diakhiridengantahunterbitan

Contohkutipantidaklangsung
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk
mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice
madeobtaina,benefit”.
1. Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat,
meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti
dalamteksasli.
2. Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya
(bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai
kutipan
langsungatautidaklangsung.
3. Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat
kutipan.Dapatdilakukandenganduacara:
• Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
• Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai
tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan
dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
4. Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan
hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul
dengan
sisipanpenjelassiapayangberbicara.
Contoh:“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak
mengambil dari kosakatabahasaSansekerta.”
Contoh-contohkutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar
terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama
tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%.
Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek
Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55%
dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999:
40).[1]Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq,
yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh
DirekturPTCompaqComputerIndonesia,B.T.Lim,
“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan
pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi
Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito
1999:12)2.2.DAFTARPUSTAKA

2.2.1. Pengertian Daftar Pustaka


Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit
dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan
disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah
nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys Keraf
(1997 :213) yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah
sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang
tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para
pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Daftar pustaka disusun
menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis
dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu
setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
2.2.2. Fungsi Daftar Pustaka Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi,
diantaranya :
• Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
• Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber
aslinya.
• Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya
tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis. • Menjaga profesionalitas kita (jika kita
sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat. • Untuk
melihat kebenaran bahan yang dikutip. Tentu saja penyusunan sebuah daftar
pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah
sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka.
2.2.3. Unsur – Unsur Daftar Pustaka Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada
kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka, tiap penulis harus mengetahui pokok-
pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus
dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
1. Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap. • Apabila
nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling belakang
diletakkan di depanMisal : nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis
dalam daftar pustaka :Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan
Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
• Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis yang
pertama saja. Misal : nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka
di tulis dalam daftar pustaka : Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.• Apabila penulisnya
lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup nama penulis yang
pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Misal :
.Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San
Francisco: WH. Freeman and Company • Apabila dalam sebuah daftar pustaka
terdapat dua atau lebih buku yang ditulis oleh penulis yang sama, maka
pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan nama penulis cukup ditulis sekali
dan selanjutnya digantikan dengan garis. • Pemisahan antara nama belakang dan
nama depan menggunakan tanda koma (,). • Setelah unsur nama penulis diakhiri
tanda titik (.).
2. Judul buku, termasuk judul tambahannya. • Semua huruf pertama dari tiap kata
ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas. • Jika daftar pustaka diketik
dengan komputer, maka judul ditulis dengan huruf miring. Jika ditulis tangan,
makadiberigarisbawah.
• Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.
3. Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan ke-
berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
a. Tahun terbit • Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang
sama, maka yang dituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu. •
Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis dengan
(tanpa tahun).
b. Tempat terbit • Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku. • Pemisahan
antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunaka titik dua (:).
c. Nama penerbit • Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya. • Setelah
unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid, nomor dan tahun. Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar
pustaka Informasi dari sebuah buku : Tahun Penerbitan : 1988 Judul Buku :
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata Maka dalam
daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini : Akhadiah, Sabarti. 1988.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara
Permata. 2.2.4. Sumber Informasi Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis
mendapatkan sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai penulisannya,
sumberinformasitersebutbiasanya :
• Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu
dalampenelitian/laporan.
• Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan
dandipercaya.
• Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan
sekunder.
• Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat digunakan.
Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.
• Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.
2.2.5. Penyusunan Daftar Pustaka Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya
pada naskah mengikuti salah satu dari tiga sistem berikut :
a. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad
berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah
dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan. Contohnya : Sistem Harvard
(author-datestyle)
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress
syndrome.New England J Med 337(6): 435-439. Buller H, Hoggart K. 1994b. The
social integration of British home owners intorench rural communities. J Rural
Studies 10(2):197–210. Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di
dalam Coppock JT (ed.), Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon
Pr. Hlm 210–237. Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden
Medicine. London: Yale Univ Press. Palmer FR. 1986. Mood and Modality.
Cambridge: Cambridge Univ Press.
b. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara
penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan
nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor
berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada
naskah dan tidak menurut abjad. Contohnya : Sistem Vancouver (author-number
style)
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome
due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale
Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20:
355-6.
(5) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah
dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
(6) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing
terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi.
Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21. Penyusunan
bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan
itu adalah nama keluarga.
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan alfabet
.c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka
untuk
referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan,
tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi
jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi. e. Baris pertama dimulai
dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke
dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).
2.2.6. Teknik Penulisan Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka,
sebagai berikut :
a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook
(1) • Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku
(cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit
(kota), halaman yang dibaca. • Kumpulan karangan beberapa penulis dengan
editor : nama penulis (disusun balik), ahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata
“dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor, edisi,
nama penerbit, tempat penerbit (kota)
b. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2) • Buku yang ditulis/dibuat oleh
lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi),
edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca. •
Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota),
halaman yang dibaca.
c. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis
(1) • Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun
terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume
majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca. • Artikel yang disusun oleh
lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak
miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang
dibaca.
d. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis
(2)•Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam
seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian,
judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi), kota, bulan
dan tanggal penyajian.
• Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan
(kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
e. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet • Kelompok makalah/informasi dari
Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun
penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet. • Kelompok
makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga
yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
2.2.7. Penulisan Pustaka Dibedakan Menurut Sumbernya Menurut sumbernya
penulisan pustaka dibedakan dalam beberapa jenis, berikut merupakan macam-
macam pustaka, cara penulisannya beserta contohnya :
a. Pustaka dalam bentuk buku dan buku terjemahan - Buku Penulis. Tahun. Judul
buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit.
Kota penerbit. - Buku terjemahan Penulis asli. Tahun buku terjemahan. Judul
buku terjemahan (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada),
(diterjemahkan oleh : nama penerjemah). Nama penerbit terjemahan. Kota
penerbit terjemahan. - Artikel dalam buku Penulis artikel. Tahun. Judul artikel
(harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku (harus ditulis miring). Volume
(jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah Penulis. (Tahun, bulan
tanggal). Judul artikel. Nama Majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), Volume, Jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]
Contoh : Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American
Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article
08A [13 Juni1995]
c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah - Artikel dalam prosiding
seminar Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis
miring). Kota seminar. - Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota
seminar.Tanggalseminar.
d. Pustaka dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi Penulis. Tahun. Judul skripsi.
Skripsi/Tesis/Disertasi (harus ditulis miring). Nama fakultas/program pasca
sarjana. Universitas. Kota
e. Pustaka dalam bentuk laporan penelitian Peneliti. Tahun. Judul laporan
penelitian. Nama laporan penelitian (harus ditulis miring).Nama proyek
penelitian. Nama institusi. Kota. f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama surat kabar (harus ditulis
miring). halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses] Contohnya : Cipto,
B. (2000, April 27). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi
Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia: http://www.pikiran-
rakyat.com [9 Maret 2000]
g. Pustaka dalam bentuk dokumen paten Penemu. Tahun. Judul paten (harus
ditulis miring). Paten negara. Nomor.
h. Pustaka dalam bentuk jurnal Penulis. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis
media], Volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di inetrenet. [tanggal di
akses] Contohnya : Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision
System in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Education Policy Analysis
Archives [Online], vol 7 (7), 12 halam. tersedia: http:
//epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 maret 2000] i. Pustaka dalam bentuk artikel
dalam internet Penulis. (Tahun). Judul. (edisi). [jenis media]. Tersedia: alamat di
Internet [tanggal di akses] (tidak diperkenankan melakukan sitasi artikel dari
internet yang tidak ada nama penulisnya). Contoh : Thomson, A. (1998). The
AdultandtheCurriculum.[Online].
Tersedia:http://www.ed.uiuc.ed/EPS/PESYearbook/1998/thomson.html [30 Maret
2000] - Artikel majalah ilmiah versi cetakan Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama
majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume.
Halaman - Artikel majalah ilmiah versi online Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama
majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume.
Halaman. Alamat website. - Artikel dari email Pengirim (alamat e-mail pengirim).
(Tahun, bulan tanggal). Judul pesan (harus ditulis miring). E-mail kepada
penerima [alamat e-mail penerima]. Contohnya : Musthafa, Bachrudin
(musthafa@indo.net.id). (2000, April 25). Bab V Laporan Penelitian
.E-mail kepada Dedi Supriadi [supriadi@indo.net.id].
- Artikel umum Penulis. Tahun. Judul artikel. Alamat website (harus ditulis
miring). Diakses tanggal
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus,
ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan
lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV,
radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan. Kutipan terdiri dari: 1. Kutipan
langsung 2. Kutipan tidak langsung Catatan kaki yaitu sumber atau istilah
yang harus dijelaskan. Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar
yang berisi judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar
pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat
kembali pada sumber aslinya. Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih
dahulu, baru nama depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah
judul buku diberi tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi
tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya,
maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit
kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh)
hal, diantaranya :
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-
baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.

Anda mungkin juga menyukai