Anda di halaman 1dari 10

BAB VII

PEGAS MEKANIS

Pegas mekanis digunakan untuk mendesak gaya, meneyediakan kelenturan, dan


untuk menyimpan atau menyerap energi. Pegas pada umumnya digolongkan atas : pegas
dawai, pegas daun, atau pegas berbentuk khusus. Pegas dawai mencakup : pegas ulir dari
kawat bulat atau persegi dan dibuat untuk menahan beban tarik, tekan, atau puntir. Pegas
daun termasuk jenis yang menganjur (cantilever) dan yang berbentuk ellips, pegas daya
pemutar motor atau pemutar jam, dan pegas daun penahan baut (pegas Belleville).

1. Tegangan Pada Pegas Ulir

F F = Gaya Aksial
D = Diameter pegas rata-rata
d d = diameter kawat
T = Puntiran (torsi)

T
F F
D (b)
(a)

Gambar 7.1. (a) Pegas helical yang diberi beban aksial


(b) Kawat mengalami gaya geser langsung dan torsi

Persamaan umum tegangan maksimum dalam kawat :


Tr F
 max    (7.1)
J A
Besar tegangan geser maksimum dicari dua (dipakai baik untuk beban statis maupun beban
dinamis) persamaan berikut :
8 FD
  Ks (7.2)
d 3
atau
8 FD
 K
d 3
dimana:
VII-1
Ks = Faktor perkalian tegangan geser
 0,5 
K s  1   (a)
 C 

C = Indeks pegas (C berkisar 6 - 12)


=D/d
K = Faktor koreksi Wahl
4C  1 0,615
K   (b)
4C  4 C

Pengaruh kelengkungan :
K
Kc  (7.3)
Ks
Untuk beban lelah Kc dipakai sebagai suatu faktor pengurangan kekuatan lelah (fatique-
strength reduction factor)

Sumbu
d d Pegas
(a) Tegangan puntiran murni
(a) (c) D/2 (b) tegangan geser langsung
(c) resultante dari tegangan
geser langsung dan puntiran
(d) resultan dari tengan geser
d d puntiran, dan kelengkungan.

(b) (d) D/2


Gambar 7.2. Superposisi tegangan pada suatu pegas ulir

2. Lenturan dari Pegas Ulir

dx
dx = panjang
b d = diameter
d a γdx dα γ = sudut putar
γ
c

Gambar 7.3. Elemen penampang dari suatu pegas ulir

Disini berlaku hukum Hooke untuk puntiran :

VII-2
 8 FD
   (7.4)
G d 3 G
Beban F mempunyai tangan momen sebesar D/2, maka lenturannya :
D 8 FD 3 N
y   (7.5)
2 d 4G
dengan metode Energi regangan untuk puntiran adalah:
U 8 FD 3 N
y  (7.6)
F d 4G
Konstanta pegas :
d4
k (7.7)
8D 3 N

0,6
Daerah
tekukan
Perbandingan 0,4
defleksi dengan B
panjang beban Daerah
y/lF
A
tanpa
0,2
Gambar 7.4. Kurva menunjukkan tekukan
kapan tekukan terjadi pada pegas gulungan
yang diberi tekanan. Kedua kurva adalah untuk pegas-pegas
0
yang mempunyai ujung2yang 4bulat dan 6 bujur 8 sangkar.
10 kurva A
Perbandingan dari panjang bebas
salah satu ujung pegas ditekankan terhadap suatu permukaan
dengan diameter rata-rata, lF/D
yang datar, yang lain terhadap permukaan melengkung. Kurva B
kedua ujung kurva ditekankan pada bidang datar dan sejajar

3. Pegas Tarik

Pegas tarik perlu harus mempunyai beberapa alat untuk memindahkan beban dari
tumpuannya ke badan pegas. Walaupun ini dapat dilakukan dengan suatu sumbat berulir
atau suatu cantelan berputar, hal ini menambahkan biaya pada produk akhir dan karenanya
salah satu dari metode gambar 7.5. biasa dipakai.
Gambar 7.6. (a) dan (b) diperlihatkan metode perencanaan ujung yang banyak dipakai.
Faktor pemusatan tegangan diberikan dengan harga pendekatan untuk tegangan lentur

rm
adalah: K (7.8)
ri

VII-3
Cantelan yang ditekuk pendek Cantelan yang dinaikkan

Cantelan setengah lingkaran terbuka Cantelan yang ditekuk penuh

Gambar 7.5. Jenis-jenis ujung yang dipakai pada pegas tarik

Gambar 7.6. Ujung-ujung pegas tarik

(a) Rencana yang biasa;tegangan di A adalah


karena gabungan gaya aksial & gaya lentur.
(a) (b) (b) Pandangan samping dari (a); tegangan
terutama berupa puntiran di B.
(c) Rencana yang telah diperbaiki; tegangan di
A karena gabungan gaya aksial dan lentur.
(d) Pandangan samping dari (c); tegangan di B
terutama karena puntiran.
(c) (d)

4. Pegas Tekan

Keempat jenis ujung yang biasa digunakan :

Gambar 7.7. Jenis-jenis ujung pegas tekan.


(a) Ujung polos, putaran (c) Ujung bersegi, dan (a) Kedua ujung polos, ND = ½
kanan digerinda, putaran kiri (b) Kedua ujung bersegi, ND = 1
(c) Kedua ujung bersegi dan
digerinda, ND = 2
(b) Ujung bersegi, dan (d) Ujung polos, dan (d) Kedua ujung polos dan
digerinda, putaran digerinda, putaran kiri digerinda, ND = 1
kanan
Jenis ujung yang dipakai menghasilkan gulungan-gulungan yang mati atau tak aktif
pada setiap ujung pegas tersebut, dan ini harus dikurangi dari jumlah gulungan total untuk
mendapatkan jumlah gulungan yang aktif, ditentukan dari :
N = NT – ND (7.9)

VII-4
Dimana :
N = jumlah gulungan yang aktif
NT = jumlah gulungan total
ND = jumlah gulungan yang tak aktif
Dalam perencanaan pegas adalah biasa untuk mengabaikan pengaruh eksentrisitas
pembebanan akibat dari gulungan ujung dan pengaruh dari tegangan sisa yang diakibatkan
perlakukan panas atau oleh pembebanan berlebih. Kedua pengaruh ini biasanya
diperhitungkan dengan suatu kenaikan pada factor keamanan.

5. Bahan Pegas
Sejumlah variasi dari bahan pegas tersedia bagi perencana, termasuk baja karbon
biasa, baja campuran, dan baja tahan karat, begitu juga bahan nonferro seperti perunggu,
phosphor, kuningan pegas, tembaga beryllium, dan berbagai campuran nikel.
Kekuatan tarik pada bahan pegas :
A
S ut  (7.10)
dm
dimana :
A = konstanta yang berkaitan dengan titik potong kekuatan
m = kemiringan dari garis pada grafik log-log

Tabel 7-1. Baja Campuran dan Baja Berkarbon Tinggi untuk Pegas

Nama Bahan Spesifikasi Uraian


Yang Sama
Ini adalah yang terbaik, paling liat, dan paling banyak
dipakai untuk bahan pegas pada pegas-pegas kecil.
Mempunyai kekuatan tarik yang paling tinggi dan
UNS G10850
Senar Musik dapat menahan tegangan yang lebih besar pada
AISI 1085
0,8 – 0,95 C pembebanan berulang, dibanding bahan pegas yang
ASTM A228-51
lain. Tersedia dalam ukuran diameter 0,12 sampai 3
mm (0,005 sampai 0,125 in). Jangan dipakai di atas
120oC (250oF) atau dibawah suhu nol derajat.
Baja pegas untuk pemakaian umum ini dipakai untuk
berbagai jenis pegas gulungan dimana biaya senar
musik terlalu mahal dan ukurannya labih besar dari
Kawat yang disepuh UNS G10650 yang tersedia pada senar musik. Tidak untuk
dalam oli AISI 1065 pembebanan kejut atau pukulan. Tersedia dalam ukuran
0,60 – 0,70 C ASTM 229-41 diameter 3 sampai 12 mm (0,125 in sampai 0,5000 in),
tetapi ukuran yang lebih kecil atau lebih besarpun bias
didapat. Tidak untuk dipakai diatas 180 oC (350oF) atau
pada suhu dibawah nol derajat.
Kawat yang dikeraskan UNS G10660 Ini adalah baja pegas untuk pemakaian umum yang
dengan penarikan AISI 1066 paling murah dan hanya bias dipakai dibawah umur,
0,60 – 0,70 C ASTM A227-47 ketelitian dan lenturan tidak terlalu penting.. Tersedia

VII-5
dalam ukuran diameter 0,8 sampai 12 mm (0,031 in
sampai 0,4000 in). Tidak untuk dipakai diatas 120 oC
(250oF) atau pada suhu dibawah nol derajat.
Inilah baja pegas campuran yang paling populer untuk
kondisi yang melibatkan tegangan yang lebih tinggi
daripada yang dipakai pada baja karbon tinggi dan
untuk pemakaian dimana kelelahan dan ketahanan yang
UNS G61500
panjang diperlukan. Juga baik untuk beban kejut dan
Vanadium Chrom AISI 6150
pukulan. Dipakai secara luas untuk pegas katub mesin
ASTM 231-41
pesawat terbang dan untuk suhu sampai 220oC (425oF).
Tersedia dalam bentuk yang diannil atau diperkeras
awal dengan suhu untuk ukuran diameter 0,8 sampai 12
mm (0,031 sampai 0,500).
Campuran ini adalah suatu bahan yang paling baik
untuk pegas bertegangan tinggi yang memerlukan umur
yang panjang dan terhadap pembebanan kejut.
UNS G92540
Silikon Chrom Kekerasan Rockwell C50 sampai C35 adalah sangat
AISI 9254
umum, dan bahan ini bisa dipakai sampai 250 oC
(475oF). Tersedia dalam ukuran diameter dari 0,8
sampai 12 mm (0,031 sampai 0,500 in )

Persamaan kekuatan menyerah dan kekuatan akhir dalam tarikan :


Sy = 0,75 Sut (7.11)
Dan dengan menggunakan teori distorsi, memberi:
Ssy = 0,577 Sy (7.12)

Variasi dalam diameter kawat dan dalam diameter gulungan dari pegas mempunyai
pengaruh pada tegangan maupun pada skala pegas. Toleransi yang besar akan
menghasilkan pegas yang lebih ekonomis, dan karenanya penentu toleransi adalah suatu
tahap yang penting dalam perencanaan pegas. Toleransi dagang pada diameter kawat
biasanya tidak lebih dari + 1,5 % dari diameter. Toleransi gulungan berkisar antara kira-
kira 5 % buat pegas yang mempunyai indeks D/d = 4 sampai lebih lalu 25 % buat harga
D/d 16 atau lebih. Toleransi ini secara kasar berkaitan dengan tiga deviasi standar.

6. Perencanaan Pegas Ulir


Perencanaan suatu pegas baru melibatkan beberapa pertimbangan berikut :
 Ruang kedalam mana pegas harus dipasang dan bekerja.
 Harga gaya-gaya dan lendutan yang bekerja.
 Ketelitian dan andalan yang diperlukan.
 Toleransi dan variasi yang diizinkan dalam spesifikasi.
 Kondisi lingkungan seperti suhu dan udara yang karosif.
 Biaya dan jumlah yang diinginkan.

VII-6
7. Pembeban Lelah
Pegas harus direncanakan untuk umur yang tak terhingga. Tegangan geser pada
bagian dalam dari gulungan :
Fmax  Fmin Fmax  Fmin
Fa  dan Fm  (7.13)
2 2
Komponen tegang adalah :
8 Fa D 8 Fm D
 a  Ks dan  m  Ks (7.14)
d 3 d 3
Suatu argument kuat dalam membuat faktor pengurangan kekuatan lelah baja sama
dengan harga penuh dari faktor koreksi kelengkungan Wahl.
Suatu kegagalan puntir akan terjadi apabila
τa = Sse
atau τmax = τa + τm = Ssy (7.15)

Kedua persamaan ini merupakan dasar dari perencanaan untuk menahan kegagalan lelah.
Hasil percobaan Zimmerli tentang batas ketahanan puntir baja pegas:
S’se = 45,0 kpsi (310 MPa) untuk pegas tidak ditempa
S’se = 65,7 kpsi (465 MPa) untuk pegas tempa
Harga modulus kepatahan Ssu (kekuatan akhir puntiran) bagi baja pegas adalah:
Ssu = 0,60 Su

8. Pegas Ulir Puntir


Suatu pegas puntir menerima aksi dari momen lentur M = Fr, menghasilkan suatu
tegangan normal dalam kawat.
Tegangan lentur :
Mc
 K (7.16)
l

VII-7
Ujung khusus Ujung bercantolan pendek Offset segaris (lurus)

Puntiran Ganda Ujung engsel Puntiran lurus

Gambar 7.8. Pegas puntir

Dimana K adalah factor pemusatan tegangan yang tergantung pada bentuk kawat. Wahl
secara analitis telah menemukan harga-harga berikut:
4C 2  C  1 4C 2  C  1
Ki  Ko  (7.17)
4C (C  1) 4C (C  1)

dimana C adalah indeks pegas dan notasi bawah i dan o menyatakan serat dalam atau serat
luar. Bila momen lentur M = Fr dan modulus penampang I/c = πd3/32
dimasukkan kedalam persamaan diatas, kita mendapatkan :
32 F
 K (7.18)
d 3
yang memberi tegangan lentur pada pegas puntir kawat bulat.

9. Pegas-Pegas Lainnya

Lendutan Pegas gaya konstan (constant force spring).


Awal

Beban Terbuat dari lempeng baja, tidak datar,


Kerja
b sedemikian agar gaya yang diperlukan untuk
membuka gulungan selalu konstan.
t
1D

Gambar 7.9. Pegas gaya tetap

l F
F

h x

bo b
VII-8
(a) (b)
Gambar 7.10. (a) Pegas keong ; (b) Pegas segitiga datar

Pegas keong (volute spring) adalah suatu lempeng baja yang lebar, tipius, atau
“datar”, menggulung pada bagian datarnya sehingga gulungan berada dalam gulungan
yang lain. Pegas konis (conical spring) adalah pegas gulungan yang digulung dalam
bentuk kerucut. Pegas keong termasuk juga pegas konis.
Suatu pegas menganjur dengan penampang yang sama mempunyai tegangan sebesar :

M Fx
  (7.19)
I /c I /c

Persamaan digunakan untuk penampang berbentuk segitiga (I/c = konstanta), tetapi untuk
penampang segi empat, I/c = bh2/6, kita mendapatkan:
bh 2 Fx 6 Fx
 atau b  2 (7.20)
6  h 
karena b secara linear berkaitan dengan x, maka lebar bσ pada pangkal pegas adalah :
6 Fl
b  (7.21)
h 2

10. Kapasitas Penyimpanan Energi

Energi tegangan persatuan volume :


2 2
u u (7.22)
2E 2G
Karena tegangan biasanya tidak merata, maka :
2 2
u  CF u  CF , dimana CF = koefisien bentuk (CF < 1) (7.23)
2E 2G
Harga koefisien bentuk adalah suatu ukuran dari kapasitas pegas dalam menyimpan
energi. Untuk menghitung koefisien bentuk bagi suatu pegas ulir tekan atau tarik, kita
menuliskan
U Fy
u  (7.24)
 2

VII-9
dimana :
F = gaya
y = lendutan
υ = volume dari kawat yang aktif

Karena y = 8FD3N/d4G ; τ = 8FDK/πd3 ; & υ = lA = (πDN) (πd2/4), kita mendapatkan :


1 2 
u   sehingga CF = ½ K 2 (7.25)
2K 2  2G 
Untuk batang puntir kita menggunakan persamaan :
U T
u  dimana : θ = perputaran sudut
 2
Disini, τ = 26T/πd3 ; θ = 32Tl/πd4G; dan υ = πd2l/4)
Energi tegangan persatuan volume adalah :
1 2
u sehingga CF = 0,5 (7.26)
2 2G

Tabel 7-2. Koefisien Bentuk suatu Ukuran Kapasitas Pegas untuk Menyimpan Energi
Nama Pegas Jenis CF
Batang Tarik E 1.0
Pegas Jam E 0.33
Pegas Puntir E 0.25
Cincin Panahan Belleville E 0.05-0.20
Gelagar Menganjur E 0.11
Pipa Puntir G Kira-kira 0.90
Batang Puntir G 0.50
Pagas Tekan G Kira-kira 0.35

VII-10

Anda mungkin juga menyukai