PEGAS MEKANIS
F F = Gaya Aksial
D = Diameter pegas rata-rata
d d = diameter kawat
T = Puntiran (torsi)
T
F F
D (b)
(a)
Pengaruh kelengkungan :
K
Kc (7.3)
Ks
Untuk beban lelah Kc dipakai sebagai suatu faktor pengurangan kekuatan lelah (fatique-
strength reduction factor)
Sumbu
d d Pegas
(a) Tegangan puntiran murni
(a) (c) D/2 (b) tegangan geser langsung
(c) resultante dari tegangan
geser langsung dan puntiran
(d) resultan dari tengan geser
d d puntiran, dan kelengkungan.
dx
dx = panjang
b d = diameter
d a γdx dα γ = sudut putar
γ
c
VII-2
8 FD
(7.4)
G d 3 G
Beban F mempunyai tangan momen sebesar D/2, maka lenturannya :
D 8 FD 3 N
y (7.5)
2 d 4G
dengan metode Energi regangan untuk puntiran adalah:
U 8 FD 3 N
y (7.6)
F d 4G
Konstanta pegas :
d4
k (7.7)
8D 3 N
0,6
Daerah
tekukan
Perbandingan 0,4
defleksi dengan B
panjang beban Daerah
y/lF
A
tanpa
0,2
Gambar 7.4. Kurva menunjukkan tekukan
kapan tekukan terjadi pada pegas gulungan
yang diberi tekanan. Kedua kurva adalah untuk pegas-pegas
0
yang mempunyai ujung2yang 4bulat dan 6 bujur 8 sangkar.
10 kurva A
Perbandingan dari panjang bebas
salah satu ujung pegas ditekankan terhadap suatu permukaan
dengan diameter rata-rata, lF/D
yang datar, yang lain terhadap permukaan melengkung. Kurva B
kedua ujung kurva ditekankan pada bidang datar dan sejajar
3. Pegas Tarik
Pegas tarik perlu harus mempunyai beberapa alat untuk memindahkan beban dari
tumpuannya ke badan pegas. Walaupun ini dapat dilakukan dengan suatu sumbat berulir
atau suatu cantelan berputar, hal ini menambahkan biaya pada produk akhir dan karenanya
salah satu dari metode gambar 7.5. biasa dipakai.
Gambar 7.6. (a) dan (b) diperlihatkan metode perencanaan ujung yang banyak dipakai.
Faktor pemusatan tegangan diberikan dengan harga pendekatan untuk tegangan lentur
rm
adalah: K (7.8)
ri
VII-3
Cantelan yang ditekuk pendek Cantelan yang dinaikkan
4. Pegas Tekan
VII-4
Dimana :
N = jumlah gulungan yang aktif
NT = jumlah gulungan total
ND = jumlah gulungan yang tak aktif
Dalam perencanaan pegas adalah biasa untuk mengabaikan pengaruh eksentrisitas
pembebanan akibat dari gulungan ujung dan pengaruh dari tegangan sisa yang diakibatkan
perlakukan panas atau oleh pembebanan berlebih. Kedua pengaruh ini biasanya
diperhitungkan dengan suatu kenaikan pada factor keamanan.
5. Bahan Pegas
Sejumlah variasi dari bahan pegas tersedia bagi perencana, termasuk baja karbon
biasa, baja campuran, dan baja tahan karat, begitu juga bahan nonferro seperti perunggu,
phosphor, kuningan pegas, tembaga beryllium, dan berbagai campuran nikel.
Kekuatan tarik pada bahan pegas :
A
S ut (7.10)
dm
dimana :
A = konstanta yang berkaitan dengan titik potong kekuatan
m = kemiringan dari garis pada grafik log-log
Tabel 7-1. Baja Campuran dan Baja Berkarbon Tinggi untuk Pegas
VII-5
dalam ukuran diameter 0,8 sampai 12 mm (0,031 in
sampai 0,4000 in). Tidak untuk dipakai diatas 120 oC
(250oF) atau pada suhu dibawah nol derajat.
Inilah baja pegas campuran yang paling populer untuk
kondisi yang melibatkan tegangan yang lebih tinggi
daripada yang dipakai pada baja karbon tinggi dan
untuk pemakaian dimana kelelahan dan ketahanan yang
UNS G61500
panjang diperlukan. Juga baik untuk beban kejut dan
Vanadium Chrom AISI 6150
pukulan. Dipakai secara luas untuk pegas katub mesin
ASTM 231-41
pesawat terbang dan untuk suhu sampai 220oC (425oF).
Tersedia dalam bentuk yang diannil atau diperkeras
awal dengan suhu untuk ukuran diameter 0,8 sampai 12
mm (0,031 sampai 0,500).
Campuran ini adalah suatu bahan yang paling baik
untuk pegas bertegangan tinggi yang memerlukan umur
yang panjang dan terhadap pembebanan kejut.
UNS G92540
Silikon Chrom Kekerasan Rockwell C50 sampai C35 adalah sangat
AISI 9254
umum, dan bahan ini bisa dipakai sampai 250 oC
(475oF). Tersedia dalam ukuran diameter dari 0,8
sampai 12 mm (0,031 sampai 0,500 in )
Variasi dalam diameter kawat dan dalam diameter gulungan dari pegas mempunyai
pengaruh pada tegangan maupun pada skala pegas. Toleransi yang besar akan
menghasilkan pegas yang lebih ekonomis, dan karenanya penentu toleransi adalah suatu
tahap yang penting dalam perencanaan pegas. Toleransi dagang pada diameter kawat
biasanya tidak lebih dari + 1,5 % dari diameter. Toleransi gulungan berkisar antara kira-
kira 5 % buat pegas yang mempunyai indeks D/d = 4 sampai lebih lalu 25 % buat harga
D/d 16 atau lebih. Toleransi ini secara kasar berkaitan dengan tiga deviasi standar.
VII-6
7. Pembeban Lelah
Pegas harus direncanakan untuk umur yang tak terhingga. Tegangan geser pada
bagian dalam dari gulungan :
Fmax Fmin Fmax Fmin
Fa dan Fm (7.13)
2 2
Komponen tegang adalah :
8 Fa D 8 Fm D
a Ks dan m Ks (7.14)
d 3 d 3
Suatu argument kuat dalam membuat faktor pengurangan kekuatan lelah baja sama
dengan harga penuh dari faktor koreksi kelengkungan Wahl.
Suatu kegagalan puntir akan terjadi apabila
τa = Sse
atau τmax = τa + τm = Ssy (7.15)
Kedua persamaan ini merupakan dasar dari perencanaan untuk menahan kegagalan lelah.
Hasil percobaan Zimmerli tentang batas ketahanan puntir baja pegas:
S’se = 45,0 kpsi (310 MPa) untuk pegas tidak ditempa
S’se = 65,7 kpsi (465 MPa) untuk pegas tempa
Harga modulus kepatahan Ssu (kekuatan akhir puntiran) bagi baja pegas adalah:
Ssu = 0,60 Su
VII-7
Ujung khusus Ujung bercantolan pendek Offset segaris (lurus)
Dimana K adalah factor pemusatan tegangan yang tergantung pada bentuk kawat. Wahl
secara analitis telah menemukan harga-harga berikut:
4C 2 C 1 4C 2 C 1
Ki Ko (7.17)
4C (C 1) 4C (C 1)
dimana C adalah indeks pegas dan notasi bawah i dan o menyatakan serat dalam atau serat
luar. Bila momen lentur M = Fr dan modulus penampang I/c = πd3/32
dimasukkan kedalam persamaan diatas, kita mendapatkan :
32 F
K (7.18)
d 3
yang memberi tegangan lentur pada pegas puntir kawat bulat.
9. Pegas-Pegas Lainnya
l F
F
h x
bo b
VII-8
(a) (b)
Gambar 7.10. (a) Pegas keong ; (b) Pegas segitiga datar
Pegas keong (volute spring) adalah suatu lempeng baja yang lebar, tipius, atau
“datar”, menggulung pada bagian datarnya sehingga gulungan berada dalam gulungan
yang lain. Pegas konis (conical spring) adalah pegas gulungan yang digulung dalam
bentuk kerucut. Pegas keong termasuk juga pegas konis.
Suatu pegas menganjur dengan penampang yang sama mempunyai tegangan sebesar :
M Fx
(7.19)
I /c I /c
Persamaan digunakan untuk penampang berbentuk segitiga (I/c = konstanta), tetapi untuk
penampang segi empat, I/c = bh2/6, kita mendapatkan:
bh 2 Fx 6 Fx
atau b 2 (7.20)
6 h
karena b secara linear berkaitan dengan x, maka lebar bσ pada pangkal pegas adalah :
6 Fl
b (7.21)
h 2
VII-9
dimana :
F = gaya
y = lendutan
υ = volume dari kawat yang aktif
Tabel 7-2. Koefisien Bentuk suatu Ukuran Kapasitas Pegas untuk Menyimpan Energi
Nama Pegas Jenis CF
Batang Tarik E 1.0
Pegas Jam E 0.33
Pegas Puntir E 0.25
Cincin Panahan Belleville E 0.05-0.20
Gelagar Menganjur E 0.11
Pipa Puntir G Kira-kira 0.90
Batang Puntir G 0.50
Pagas Tekan G Kira-kira 0.35
VII-10