KEGIATAN BELAJAR 1
Konvensi Hak Anak merupakan instrumen internasional di bidang Hak Asasi Manusia dengan cakupan
hak yang paling komprehensif. Ada 54 pasal dalam KHA, dan hingga ssat ini KHA dianggap sebagai
satu-satunya konvensi di bidang HAM yang mencakup baik hak-hak sipil dan politik maupun hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya sekaligus (Konvensi Hak Anak – Sahabat Remaja PKBI DIY dan
UNICEF).
Marilah kita lihat rincian uraian dari 8 kategori berdasarkan Hak Anak PBB ;
Pasal 4 KHA ini menegaskan tentang kewajiban menyeluruh dari negara peserta untuk
mengtimplementasikan semua hak-hak dalam KHA. Negara harus mengusahakan ‘semua langkah
legislatif, administratif dan langkah lain’.
Anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang
yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal’.
Ada 4 prinsip umum yang sangat penting dalam KHA, yaitu sebagai berikut ini.
1. Prinsip nondiskriminasi, artinya semua pihak yang di akui dan terkandung dalam KHA harus
diberlakukan kepada setiap anak tanpa perbedaan apapun (pasal 2). Contohnya: semua anak
apakah normal, cacat, kaya, atau miskin berhak mendapatkan pendidikan.
2. Prinsip yang terbaik bagi anak ( in the best interest of the child ). Dalam segala tindakan
yang berkaitan dengan anak, yang harus menjadi pertimbangan utama adalah yang terbaik bagi
anak. Pasal 3 menekankan bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat dan pribadi
harus dalam usaha untuk memastikan bahwa akibat dari tindakan-tindakan mereka terhadap
anak, dalam usaha untuk memastikan bahwa yang terbaik bagi anak menjadi pertimbangan
utama, memberi prioritas lebih dahulu pada anak dan membangun masyarakat yang bersahabat
dengan anak.
3. Prinsip hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan ( child’s right to life, maximum
survival and development). Pasal 6 menjamin hak fundamental anak untuk kehidupan ( di
anggap sebagai prinsip hak asasi manusia yang universal dalam instrumen lain ), kelangsungan
hidup dan perkembangan semaksimum mungkin.
4. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak ( respect for the views of the child ). Pasal 12
meminta Negara untuk menjamin bahwa setiap anak yang telah mampu membentuk pendapat,
mempunyai hak untuk menyatakan pandangannya secara bebas dalam segala hal yang
mempengaruhi kehidupannya. Pendapat anak harus dipertimbangkan sesuai dengan usia dan
kematangannya.
Hak-hak sipil dan kemerdekaan sebenarnya mencakup “hak-hak sipil dan politik”, seperti yang
terkandung dalam Hak Asasi Manusia (Sahabat Remaja-PKBI DIY dan UNICEF). Dalam Konvensi
Hak Anak, hak-hak sipil dan kemerdekaan meliputi 8 kelompok hak, seperti yang terdapat dalam
pedoman perlindungan Anak,yaitu sebagai berikut,
Dalam buku Pedoman Perlindungan Anak (1999), disebutkan 10 hak anak yang termasuk dalam
lingkungan keluarga dalam lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif.
1. Hak dasar anak untuk hidup,dan kelangsungan hidup serta perkembangan semaksimum
mungkin.
2. Hak anak yang cacat.
3. Hak anak untuk kesehatan dan pelayanan kesehatan.
4. Hak anak untuk mendapat manfaat dari jaminan sosial.
5. Hak anak untuk standar hidup yang layak.
Terdapat 3 pasal KHA yang tercakup dalam kategori pendidikan, yaitu pasal 28, 29, dan 31.
Komite Hak Anak PBB menyebutkan 4 kelompok anak yang memerlukan perlindungan khusus,
sebagai berikut :
1. Anak yang berada dalam situasi darurat, yakni pemgungsi anak dan anak yang berada dalam
situasi konflik bersenjata berhak mendapat perlindungan.
2. Anak yang mengalami masalah dengan hukum.
3. Anka yang mengalami situasi eksploitasi, yaitu eksploitasi ekonomi, penyalahgunaan obat,
eksploitasi seksual, penjualan dan perdagangan anak, dan yang mengalami bentuk-bemtuk
eksploitasi lainnya.
4. Anak yang berasal dari kelompok minoritas dan masyarakat adat atau pribumi.
KEGIATAN BELAJAR 2
Ketentuan tentang pendidikan yang terdapat dalam Konveksi Hak Anak yang disetujui oleh
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 20 November 1989 diilhami oleh Deklarasi
Hak-hak Anak (1959) dan instrumen-instrumen internasional lainnya yang menegaskan pentingnya
pendidikan sebagai hak sosial dan budaya (Dall,1993).
Dari pasal yang terdapat dalam KHA, Pasal 1 sampai dengan pasal 41 mengatur tentang hak
bagi semua anak. Pasal 2,3,6, dan 12 menyatakan tentang 4 prinsip yang terkandung dalam KHA,yaitu
(1) Nondiskriminasi, (2) yang terbaik bagi anak (best interest of the child), (3) hak hidup, kelangsungan
hidup dan perkembangan (right to life,survival and development), (4) penghargaan terhadap pendapat
anak ( respect for the view of the child).
1. Negara-negara peserta mengakui hak anak atas pendidikan dan dengan tujuan mencapai hak ini
secara bertahap dan berdasarkan kesempatan sama khususnya mereka akan ;
a. Membuat pendidikan dasar wajib dan tersedia Cuma-Cuma untuk semua anak
b. Mendorong pengembangan bentuk-bentuk yang berbeda dari pendidikan menengah,
termasuk pendidikan umum dan kujuruan membuatnya tersedia dan dapat diperoleh oleh
setiap anak, dan akan mengambil langkah-langkah yang layak seperti penerapan pendidikan
Cuma-Cuma dan menawarkan bantuan keuangan bila diperlukan;
c. Membuat pendidikan tinggi wajib untuk semua anak yang didasarkan pada kemampuan dari
setiap sarana yang layak;
d. Membuat infirmasi pendidikan dan kejuruan dan bimbingan tersedia dan dapat dicapai oleh
semua anak;
e. Mengambil langkah-langkah yang mendorong kehadiran anak serta teratur di sekolah dan
penurunan tingkat putus sekolah....
2. Negara-negara peserta akan mengambil semua langkah yang layak untuk menjamin bahwa
disiplin sekolah dilaksanankan dengan cara yang sesuai dengan martabat kemanusiaan anak dan
sesuai dengan Konvensi ini.
3. Negara-negara peserta akan meningkatkan dan mendorong kerja sama internasional dalam
masalah yang terkait dengan pendidikan, khususnya dengan tujuan untuk membantu
menghapuskan kebodohan dan buta aksara di seluruh dunia dan mempermudah akses pada
pengetahuan ilmiah dan teknologi dan metode mengajar yang modern.
Pasal 31,
1. Negara-negar peserta mengakui hak anak untuk beristirahat dan bersantai,bermain dan turut
serta dalam kegiatan-kegiatan rekreasi yang sesuai dengan usia anak yang bersangkutan dan
untuk ikut serta secara bebas dalam kehidupan budaya dan seni.
2. Negar-negara peserta akan menghormati dan meningkatkan hak anak untuk turut serta
sepenuhnya dalam kehidupan budaya dan seni, dan akan mendorong pengadaan peluang yang
layak dan sama untuk kegiatan budaya,seni,santai dan rekreasi.
Dalam catatan sejarah, kita mengetahui bahwa pendidikan sebagai hak asasi manusia
merupakan salah satu dari kebutuhan manusia yang terakhir mendapatkan perhatian yang seharusnya
diterima (Dall,1993). Ada dua ulasan mengenahi hal ini,
Kedua, baru akhir-akhir inilah ahli-ahli ekonomi dan pembangunan mulai memahami
sumbangan positif dari pendidikan terhadap pembangunan nasional.
Kewajiabn belajar untuk tingkat pendidikan dasar yang berlaku di Indonesia hingga saat ini
tidak identik dengan wajib belajar dalam arti compulsory education seperti yang berlaku dinegara-
negara maju (Convention on the Rights of the Child (CRC), First Periodie Report Indonesia, 1993-
June 2000). Program wajib belajar pendidikan dasar di indonesia lebih bersifat pendidikan semesta atau
univesal education , yaitu membuka kesempatan belajar dengan mendorong orang tua agar
menyekolahkan anak-anak mereka yang telah menginjak usia sekolah. Pendidikan semesta di Indonesia
diperkenalkan sejak tahun 1994 untuk pendidikan 6 tahun menjadi 9 tahun.
Banyak usaha yang dilakukan pemerimtah untuk meningkatkan partisipasi anak mengikuti pendidikan
formal ataupun nonformal, akan tetapi belum semua populasi anak usia sekolah terjangkau.Pendidikan
atau belajar diIndonesia bukanlah wajib sebagaimana yang dimaksud dalam Compulsory educasion
Negara-negara maju.
(c) tentang pemgembangan rasa hormat kepada orang tua, anak, budaya,
(d) tentang persiapan agar anak dapat hidup secara bertanggung jawab dalam suatu masyarakat bebas
serta
(e) mengenai pengembangan rasa hormat terhadap lingkugan alam, sudah tercakup dalam Astra Citra
Anak Indonesia tersebut.
Prinsip yang terkandung dalam KHA yaitu nondiskriminasi, yang terbaik bagi anak, hak hidup,
kelangsungan hidup dan perkembangan serta penghargaan terhadap pendapat anak.
(1) Usaha apa saja yang telah diusahakan untuk perkembangan masa dini?
(2) Apakah lembaga pendidikan prasekolah dan sekolah lainnya mendorong perkembangan anak
disegala bidaang, dari hak untuk mendapat gizi yang baik sampai hak untuk bermain?
(3) Apakah displin dikembangkan dengan cara yaaang bersahabat anak?
(4) Apakah sekolah mendorong perkembangan kemampuan, bakat, dan kepribadian anak sampai
potensi maksimal mereka?
Pasal 12 KHA membahas mengenai penghargaan terhadap pendapat anak. Kaitan dengan pendidikan
pertanyaan :
Pasal 12 dalam bidang pendidikan diindonesia , akan tetapi kiranya tidak terlalu salah bila dikatakan
bahwa umumnya suara atau pendapat anak merupakan hal yang belum difikirkan dalam pelaksanaan
pendidikan.
MODUL 10
KEGIATAN BELAJAR 1
IMPLIKASI PELAKSANAAN HAK ANAK PADA PEMBELAJARAN SD
Anak belajar pertama kali ketika ia berada dalam lingkungan keluarga intinya, khususnya ayah
dan ibu serta saudaranya. Aturan yang dicanangkan dirumah masih berlaku bagi dirinya. Dalam belajar
dikenal adanya istilah kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pelaksanaan ketiganya tidak dapat
dilepaskan dari peran dari komponen sebagaimana yang dikemukakan oleh Myers. Kesempatan anak
untuk berdiskusi dan bereksperimen dengan teman, bertanya pada orangtua atau kesempatan yang
disediakan oleh pihak masyarakat pun menunjukkan bagaimana peran mereka dalam kegiatan
kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler anak.
Menurut kamus bahasa Indonesia, kurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
kurikulum. Kokurikuler merupakan rangkaian kegiatan kesiswaan yang berada dalam sekolah.
Kegiatan ini dapat merupakan perluasan dari kegiatan belajar yang sedang dilaksanakan. Dalam
kurikulum Pendidikan Dasar (1993) disebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan yang berhubungan
dengan program kurikuler.
Mutu Pendidikan
Kegiatan wajib belajar 9 tahun menunjukan adanya rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan dalam
program wajib belajar .
Kondisi Pendidikan guru yang belum seluruhnya akan berdampak pada penghasilan pendidik yang
kurang memadai.
a. Sarana dan prasarana belajar yg terbatas dan belum di dayagunakan secara optimal
b. Kondisi sekolah yang rusak
c. Pendanaan Pendidikan yang belum memadai
d. Proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif
Proses pembelajaran kurang efektif, terjadi karena hal berikut ;
- Guru kurang efektifdan kreatif sehingga sulit menciptakan berbagai kegiatan lain selain yang
ditugaskan dalam buku pelajaran
- Adanya tuntutan untuk mencapai target yang harus dicapai dalam setiap caturwulan yang
dikeluhkan guru selama ini,
- Kurangnya dukungan dari piak sekolah atau guru
- Mahalnya buku pelajaran sekolah ,
Di pihak lain tidak semua sekolah dapat melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler bagi anaknya . hal ini
disebabkan karena ;
Proses belajar juga tidak bisa efektif karena banyak siswa yang masih buta aksara.
e. Pendidikan inklusif masih belum bisa sepenuhnya sesuai dengan kebijakan pemerintah
f. Adanya tindakan kekerasan di sekolah terhadap siswa baik oleh guru
Herlina dkk (2003) penyelenggara perlindungan anak dalam Pendidikan perlu di berlakukan dengan
cara ;
Demi tercapainya penyelenggaraan Pendidikan yg dapat melindungi anak dan sesuai dengan
pandangan Myers mengenai lingkungan belajar, maka pihak yang bertanggungjawab adalah :
Hubungan baik antara guru dan orangtua merupakan hal yang amat bermakna, guru maupun orangtua
perlu memahami satu sama lain karena proses belajar banyak di lingkungan rumah, oleh karena itu
orang tua juga perlu tahu dan memahami apa yang telah di ajarkan di sekolah .
Mayarakat bukan hal yg terpisah dari sekolah , hal ini banyak kaitanya dengan apa yg di minati oleh
anak , pembelajaran yang diminati oleh anak bukan hanya berasal dari sekolah ttetapi juga berasal dari
lingkungan anak dimana ia berada.