UTS ManajemenOperasional 1831520497 BellaMonica No.27
UTS ManajemenOperasional 1831520497 BellaMonica No.27
2. Management kualitas
Kualitas yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun
prosedur untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan.
4. Strategi lokasi
Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan baik yang
bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi
perusahaan.
5. Strategi layout
Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas kegiatan
oprasional.
8. Manajemen Persediaan
Keputusan ini penting untuk dipahami karena persediaan yang tepat akan
menentukan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
9. Penjadwalan
Keputusan tentang jadwal operasional merupakan hal kritir yang harus benar-
benar dimengerti karena sangat menentukan sekali bagi perusahaan.
10. Pemeliharaan
Keputusan yang dibuat harus dengan system yang handal dan stabil.
2) 1. Bentuk
Perbedaan barang dan jasa ada pada wujudnya. Barang mempunyai wujud
tertentu yang bisa dilihat dan disentuh. Sedangkan jasa tidak memiliki bentuk,
tetapi dapat dirasakan. Contoh barang misalnya adalah meja yang bisa
digunakan dan disentuh dengan mudah. Sementara contoh jasa adalah jasa
konsultasi keuangan atau financial advisor, dimana bentuk tak terlihat tetapi
fungsinya bisa dirasakan dan juga dinikmati.
2. Distribusi
Mengenai distribusi, perbedaan juga sangat jelas. Barang dapat didistribusikan,
disimpan dan dijual kepada konsumen karena proses produksi dan konsumsi
tergabung dalam proses supply chain yang sangat panjang. Sementara jasa
tidak dapat melalui proses distribusi dan disimpan terlalu lama agar tidak
mengurangi nilai jasa.
3. Pengukuran mutu
Kualitas merupakan faktor penting dalam proses konsumsi. Konsumen umumnya
ingin memperoleh produk berkualitas. Barang dan jasa juga memiliki perbedaan
dari aspek pengukuran. Barang berkualitas biasanya dapat diketahui setelah
dikonsumsi dan melalui proses produksi yang ketat dengan melibatkan data
kuantitatif. Sementara untuk kualitas sebuah jasa bersifat relatif dan melibatkan
data kualitatif.
4. Kepemilikan
Perbedaan juga terletak di kepemilikan. Dalam proses transaksi barang, akan
ada pengalihan kepemilikan dari penjual kepada konsumen. Sedangkan
transaksi jasa, kepemilikan tidak dapat dialihkan dari perusahaan kepada
konsumen.
3) Jika produk yang dihasilkan 10.000 unit perhari dan jumlah tenaga kerja 3 orang,
maka
Produktifitas = Unit yang dihasilkan = 10.000 = 3.333 unit/orang Tenaga Kerja
yang digunakan
2. Jasa pemindahan bahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari
satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara
mengurangi jarak perpindahan.
4. Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan
jarak antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas
bangunan yang tidak dibutuhkan.
5. Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi
yang satu dengan yang lain.
4. Produksi berselingan
Ini merupakan suatu kegiatan atau aktivitas produksi yang mengolah bahan-
bahan baku dengan cara menggabungkannya menjadi suatu barang jadi.
Contohnya seperti proses pembuatan sepeda motor, yang mana tiap-tiap
bagiannya diproduksi itu dengansecara terpisah (stir, ban, mesin, knalpot, dan
lainnya). Proses penggabungan bagian-bagian itu kemudian akan menghasilkan
sebuah sepeda motor.
Karakteristik Setiap Type
1. Berdasarkan proses
Produksi langsung, kegiatan atau aktivitas ini mencakup produksi primer dan
juga produksi sekunder. Produksi primer, merupakan suatu kegiatan produksi
yang diambil dari alam dengan secara langsung. Contohnya seperti, pertanian,
pertambangan, perikanan, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk Produksi
sekunder, merupakan suatu proses produksi dengan menambahkan nilai lebih
pada suatu barang yang ada. Misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk
membuat jembatan, dan lain sebagainya.
Produksi tidak langsung, merupakan kegiatan atau aktivitas produksi dengan
memberikan hasil dari keahlian atau jasa. Contohnya seperti, jasa montir, jasa
kesehatan, jasa konsultasi, dan lain sebagainya
Kelebihan :
- Mesin dan peralatan yang digunakan pada proses produksi dapat dipakai
secara teratur sehingga tidak ada pemakaian berlebihan yang dapat
menyebabkan rusaknya mesin.
- Stabilnya pengadaan bahan baku sehingga memungkinkan mendapatkan
potongan harga dari pemasok ataupun pelayanan extra yang lebih baik.
- Seluruh tenaga kerja akan bekerja stabil dari waktu ke waktu sepanjang tahun
sehingga tidak ada kelebihan produksi ataupun kekurangan produksi.
- Tidak adanya penambahan karyawan baru pada bula produksi padat.
Kelemahan :
- Persediaan barang dalam gudang gudang bisa menumpuk ataupun kosong.
- Biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang serta bahan melimpah sangat
tinggi.
- Tingginya risiko rusak ataupun hilang pada waktu persediaan barang dan
bahan melimpah.
- Risiko tidak dapat melayani permintaan konsumen saat persediaan barang
kosong.
Pola Produksi Gelombang yaitu jumlah produksi setian satuan waktu
mengikuto fluktasi permintaan.
Kelebihan :
- Tidak ada pengeluaran extra untuk biaya pemeliharaan.
- Penyimpanan dan pengawasan barang karena persediaan barang di gudang
selalu stabil.
- Tidak ada risiko hilang ataupun rusak karena persediaan barang di gudang
selalu stabil dan terkontrol dengan baik.
- Tidak ada risiko permintaan konsumen yang tidak terlayani.
Kelemahan :
- Mesin dan peralatan mudah rusak karena pemakaian tidak konstan (kadang
rendah, kadang over)
- Pengadaan bahan baku tidak konstan sehingga sulit perusahaan menjalin
hubungan baik dengan pemasok.
- Pemakaian tenaga kerja tidak stabil.
Pola Produksi Moderat yaitu jumlah produksi dalam beberapa periode
tertentu konstan dan dalam beberapa periode tertentu mengalami kenaikan
untuk kemudian konstan kembali
Pola produksi yang dapat melayani permintaan, dan tambahan biaya yang
timbul sehubungan dengan penggunaan pola produksi tersebut relatif kecil bila
dibandingkan dengan biaya yang timbul dari penggunaan pola produksi yang lain
disebut sebagai Pola Produksi Optimal. Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih pola produksi yang dapat melayani permintaan
dan tambahan biayanya minimum, yaitu:
10)
Produk standar (150 unit)
Bahan Baku A = 4kg * 150 UNIT = 600 KG
Bahan Baku B = 2UNIT *150 UNIT = 300 UNIT
Jam Tenaga Kerja = 2 JAM *150 UNIT = 300 JAM
PRICE/UNIT = RP. 400,- *150 UNIT = RP. 60.000,-
Produk Super (250 unit)
Bahan Baku A = 6 KG * 250 UNIT = 1500 KG
Bahan Baku B = 4 UNIT * 250 UNIT = 1000 UNIT
Jam Tenaga Kerja = 2 JAM * 250 UNIT = 500 JAM
PRICE/UNIT = RP. 500,- * 250 UNIT = RP 125.000,-