Anda di halaman 1dari 20

1.

Fenomena penanganan “Sarampa” oleh masyarakat Bugis memiliki nilai emik yang berbeda
dengan nilai etik anda sebagai Perawat komunitas, pemecahan dilema etik-emik pada kasus
berdasakan teori Leninger :
A. Mempertahankan
B. Menegoisasi
C. Merestrukturisasi
D. Penolakan
E. Transaksi
2. Fenomen penanganan Fraktur oleh dukun memiliki nilai empirik tapi tidak rasional, pemecahan
dilema etik-emik pada kasus tersebut berdasakan teori Leninger :
A. Mempertahankan
B. Menegoisasi
C. Merestrukturisasi
D. Penolakan
E. Transaksi
3. Keyakinan budaya sebagian masyarakat mahwa jika anak mengkomsumsi ikan dapat
menyebabkan kecacingan, pemecahan dilema etik-emik pada kasus tersebut berdasakan teori
Leninger :
A. Mempertahankan
B. Menegoisasi
C. Merestrukturisasi
D. Penolakan
E. Transaksi
4. Proses transaksi penyelesaian masalah perbedaan nilai etik dan emik antara perawat dengan
paraji/ dukun beranak dalam pertologan persalinan tidak bersih:
A. Mempertahankan
B. Negosiasi
C. Restrukturisasi
D. Remodeling
E. Permissive
5. Yang termasuk Primary prevention :
A. Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak
B. Imunisasi
C. Pencegahan komplikasi
D. General check up
E. Perbaikan fasilitas Kesehatan

6. Bentuk usaha kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) :


A. Usaha Kesehatan Sekolah
B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
C. Pokjakes
D. Puskesmas
E. Praktik bidan/perawat
7. Peran masyarakat yang terbesar pada proses asuhan keperawatan :
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Perencanaan
D. Implementasi
E. Evaluasi
8. Tindakan perawat untuk mencegah kesalahan yang tidak diinginkan ketika masyarakat sebagai
pasien sedang menjalankan pengobatan :
A. Advokat
B. Conselor
C. Change Agent
D. Care giver
E. Edukator
9. Bentuk upaya preventif :
A. Imunisasi
B. Health education
C. Personal hygiene
D. Olahraga teratur
E. Nursing home
10. Kegiatan Disability limitation atau pembatasan kecacatan :
A. Penurunan beban social
B. General check up
C. Hygiene perseorangan
D. Pengendalian sumber pencemaran
E. Perlindungan diri dari karsinogen
11. Upaya pendidikan kesehatan masyarakat (health education), merupakan kegiatan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui :
A. Health protection
B. Health behavior
C. Health prevention
D. Health promotion
E. Health information
12. Yang termasuk upaya kesehatan pengembangan puskesmas :
A. Upaya Promosi Kesehatan
B. Upaya Kesehatan Lingkungan
C. Upaya Kes Ibu dan Anak dan KB
D. Upaya pengobatan
13. Masyarakat RW 14 terdiri dari 525 jiwa. 57% penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber
air bersih dan MCK. Saat pengkajian didapatkan data 35% masyarakat mengalami diare, 45 %
terjangkit . Apakah data inti yang perlu dikaji lebih lanjut ?
a. Suku
b. Pekerjaan
c. Pendidikan
d. Pendapatan
e. Jenis Kelamin
14. Seorang perawat komunitas sedang mengkaji data di posyandu balita, didapatkan seorang anak
balita yang mengalami gizi buruk, dengan hasil pemeriksaan BB 12 Kg, TB 80 Cm. Setelah
digali lebih dalam terdapat data kurangnya asupan makan bergizi pada anak berkaitan erat
dengan pola asuh, daya beli, dan penyakit yang diderita anak. Apakah data yang diperlukan
sebagai penunjang penentuan diagnosis keperawatan?
a. Usia
b. Alamat
c. Pendidikan
d. Riwayat penyakit
e. Pendapatan orang tua
15. Sekitar 25.000 bayi di propinsi pada tahun 2013 mengalami kasus gizi buruk. kurangnya asupan
makan bergizi pada anak diduga berkaitan erat dengan pola asuh, daya beli orang tua, dan
penyakit yang diderita anak. Perawat melakukan pengkajian dengan cara mengidentifikasi
terlebih dahulu program yang bisa memfasilitasi masalah tersebut. Apakah kegiatan pokok
puskesmas yang mencakup fenomena tersebut?
A. KIA
B. P2M
C. Kesling
D. Promkes
E. Pengobatan
16. Perawat komunitas pada awal pengkajian ingin mengetahui permasalahan yang sering dirasakan
masyarakat. Apakah tindakan auskultasi yang tepat dilakukan perawat?
a. Dengarkan keluhan masyarakat
b. Kegiatan masyarakat
c. Survey lingkungan
d. Analisis data
e. Observasi
17. Hasil angket yang disebar di desa menunjukkan perilaku merokok dalam rumah sebesar 53%.
Kegiatan penyuluhan tentang bahaya merokok belum pernah dilakukan. Tidak terdapat media-
media promosi kesehatan seputar perilaku merokok. Angka kejadian ISPA dalam 3 bulan
terakhir sebanyak 47%, TB paru 6%. Apakah diagnosa komunitas untuk desa tersebut?
a. Penyalahgunaan rokok
b. Kurangnya pengetahuan
c. Defisiensi kesehatan komunitas
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
e. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
18. Hasil angket yang disebar di desa menunjukkan 85% lansia tidak rutin mengikuti posbindu,
perilaku merokok dalam rumah sebesar 53%, 85% warga membakar sampah, 61% tidak mencuci
tangan dengan sabun, 86% bayi diberikan MPASI sejak usia kurang dari 6 bulan. Apakah
diagnosa komunitas untuk desa tersebut?
a. Penyalahgunaan rokok
b. Kurangnya pengetahuan
c. Defisiensi kesehatan komunitas
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
e. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
19. Hasil angket yang disebar di desa menunjukkan 85% lansia tidak rutin mengikuti posbindu,
perilaku merokok dalam rumah sebesar 53%, 85% warga membakar sampah, 61% tidak mencuci
tangan dengan sabun, 86% bayi diberikan MPASI sejak usia kurang dari 6 bulan. Apakah
diagnosa komunitas untuk desa tersebut?
a. Penyalahgunaan rokok
b. Kurangnya pengetahuan
c. Defisiensi kesehatan komunitas
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
e. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
20. Seorang perawat bertugas di suatu panti asuhan. Masalah yang selama ini dihadapi adalah
tingginya angka kejadian gatal-gatal pada penghuni panti. Setelah dilakukan pengkajian
didapatkan kebiasaan pemakaian bersama handuk di kalangan penghuni panti, mandi 1x/hari.
Apa tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat di atas?
a. Penyuluhan PHBS
b. Skrining kejadian
c. Peningkatan imunitas individu
d. Kerja bakti sanitasi lingkungan
e. Advokasi memfasilitasi sarana kebersihan
21. Anda adalah seorang perawat komunitas di suatu klinik homecare, melakukan skrining kejadian
AIDS. Hasil skrining menunjukkan 1 orang remaja positif. Apa tindakan yang paling tepat Anda
lakukan?
a. Meminta klien ditemani anggota keluarga sebelum menjelaskan hasil tesnya
b. Menyarankan klien untuk melakukan skrining lanjutan seperti Western blot
c. Memanggil anggota keluarga klien untuk memberitahukan hasil tes klien
d. Mengkaji riwayat klien, fokus pada perilaku berisiko tinggi
e. Merujuk klien ke dokter untuk menjelaskan hasil tesnya
22. 73. Di sebuah RW terdapat lansia sebanyak 94 orang yang tersebar di 8 RT. Di RW tersebut
terdapat 1 posbindu yang dalam pelaksanaannya digabung dengan posyandu balita. Kader
mengeluhkan tingkat kehadiran lansia 15% dengan alasan lokasi sulit dijangkau, tidak pernah
mendapat informasi, bosan dengan kegiatan yang ada di posbindu. Apa tindakan yang paling
tepat dilakukan perawat pada kondisi di atas?
a. Merekrut kader baru
b. Membentuk posbindu baru
c. Membuat undangan posbindu
d. Mengadakan revitalisasi posyandu
e. Memberikan bantuan inventaris alat Keseha
23. Terjadi kasus baru TBC sebanyak 30 kasus yang berasal dari pemukiman industri, Apakah
tindakan priorotas dalam menghadapi masalh tersebut?
A. Pemeriksaan BTA seluruh warga pemukiman industri
B. Periksa BTA seluruh pekerja industry
C. Periksa BTA bagi kontak serumah
D. Anjurkan warga untuk memeriksakan BTA
E. Minum obat secara rutin
24. Seorang perawat mengkaji sebuah kecamatan didapatkan data terjadi 90 kasus campak pada anak
dibawah umur 15 tahun, bulan November 2011 kondisi lingkungan kecamatan tersebut kumuh,
rumah penduduk berdekatan, sebagain besar anak mengalami gizi kurang bahkan buruk. Apakah
intervensi prioritas yang perlu dilakukan perawat?
A. Imunisasi masal
B. Pendidikan kesehatan
C. Pemberian makan tambahan
D. Pengelolaan lingkungan sehat
E. Evaluasi terjadinya campak berulang
25. terdapat 50 % siswa SD kelas satu di deda X yang mengalami sakit gigi, diketahui sebagain besar
gigi siswa kotor dan mengalami karies gigi. Apakah intervensi utama yang perlu dilakukan
perawat pada siswa SD?
A. Pendidikan kesehatan
B. Pemeriksaan gigi secara rutin
C. Pemberian tablet kalsium
D. Ajarkan oral hygine
E. Merujuk ke puskesmas
26. Pada musim kemarau tahun lalu didesa X mengalai kekurangan air, sehingga masyarakat banyak
yang menggunakan air sungai untuk mandi, cuci, kakus, dan minum, terdapat kasus oenyakit
kulit, dan diare. Apakah intervensi utama yang dilakukan perawat?
A. Pendidikan kesehatan
B. Advokasi dalam pengelolaan air bersih
C. Pembinaan phbs di masyarakat
D. Advokasi dalam pengelolaan lingkungan sehat
E. Advokasi dalam pembuatan jamban sederhana
27. Kelurahan X berada di lingkungan industry, setiap kali musim hujan sering banjir tampak saluran
air tersumbat, sampah berserakan, limbah industry dialirkan ke sungai kumuh. Apakah intervensi
utama yang perlu dilakukan perawat?
A. Advokasi dengan pihak industry
B. Pengelolaan sampah
C. Pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat (PHBS)
D. Pengelolaan limbah industry
E. Pembakaran sampah
28. Seorang perawat mendapatkan data 90 % laki-laki dewasa 50 % remaja dan 30 % anak di Desa X
adalah perokok. Sebagian besar penduduk merokok ditempat umum. Apakah intervensi utama
yang perlu dilakukan perawat?
A. Pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok
B. Anjurkan merokok di area bebas rokok
C. Anjurkan mengurangi merokok
D. Kampanye bebas rokok di desa x
E. Anjurkan tidak menjadi rokok pasif
29. Terjadi kasus baru firaliasis di Desa X sebanyak dua orang seluruh warga Desa telah diberikan
obat anti Folaria, pada pengobatan tahun ke-2 50 % warga tidak mau minum obat. Apakah
tindakan prioritas yang harus dilakukan oleh perwat?
A. Pendidikan kesehatan tentang keteraturan pengobatan
B. Pengobatan ulang terhadap seluruh warga
C. Pemeriksaan darah tepi terhadap seluruh warga
D. Melakukan sweeping terhadap desa x
E. Pemberian obat masal pada warga
30. Angka kejadian gizi buruk tahun 2012 di Dinas Kesehatan X sebanyak 6 %, berdasarkan hasil
survey di Desa Y, ditemukan angka gizi buruk 7 % dalam 3 bulan terakhir 80 % balita pernah
mengalami diare. Keadaan lingkungan kotor dan kebiasaan anak balita bermain di tanah. Apakah
masalah keperawatan yang paling tepat untuk aksus diatas?
A. Tingginya kejadian diare di Desa Y
B. Tingginya kejadian gizi buruk di Desa Y
C. Rendahnya sanitasi lingkungan di Desa Y
D. Resiko meningkatnya kasus gizi buruk di Desa Y
E. Resiko infeksi pada desa Y
31. Telah terjadi bencana tsunami di wilayah pantai selatan dua minggu yang lalu, terdapat korban
luka luka yang telah di rawat di tenda perawatan. Tampak anak anak yang sedang termenung
tanpa aktifitas , telihat ada beban yang mendalam dalam wajah mereka. Anda dating sebagai
relawan dan telah lapor ke satkorlak . Apa tindakan keperawatan prioritas untuk mengatasi
masalah tersebut ?
A. Melakukan evaluasi korban dari tenda perawataan ke rumah sakit terdekat
B. Melakukan perawatan terhadap korban luka di tenda perawatan
C. Melakukan terapi bermain bagi anak anak korban tsunami
D. Melakukan pencarian korban yang belum teridentifikasi
E. Memberikan imunisasi
32. Berdasarkan laporan dari korban dari koran bahwa desa Z  banyak anak yang menderita efilepsi.
Apabila sedang dalam serangan, sesepuh warga mengadakan ruwatan dengan mantra mantra dan
di kurung di kandang ayam. Apakah prioritas implementasi terhadap kasus di atas ?
A. Mempertahankan budaya masyarakat
B. Menerima budaya yang ada dengan modifikasi
C. Menerima budaya yang ada dengan negosiasi
D. Merubah budaya yang ada
E. Mempertahankan kreatifitas anak bangsa
33. Terjadi  kekerasan antar pelajar di SMA D yang melibatkan banyak siswa, hasil kajian di ketahui
beberapa pelajar di bawah pengaruh alcohol. Apa rencana keperawatan prioritas yang akan anda
lakukan ?
A. Konseling terhadap siswa yang menggunakan alcohol dan melakukan kekerasan
B. Panggil orang tua untuk di berikan penyuluhan tentang bahaya penggunaan alcohol
C. Minta bantuan kepolosian untuk mengatasi kekerasan dan pengguanaan alcohol
D. Penyuluhan seluruh siswa tentang zat adiktif dan kekerasan
E. Pengamanan pada siswa yang memakai narkoba
34. Hasil pengkajian terhadaap penduduk di suatu kelurahan 57% adalah lansia, 10 orang di
antaranya mengeluh haus terus , lapar terus, buang air kecil terus, dan berat badan menurun
drastic. Selanjutnya perawat merencanakan akan melakukan screening untuk menjaring para
lansia yang menderita penyakit dm yang pada pelaksanaannya akan bekerja sama dengan pihak
swasta dalam penyedian alat pemeriksaan gula darah. Apakah strategi intervensi yang akan
perawat lakukan ?
A. Kemitraan
B. Proses kelompok
C. Tindakan mandiri
D. Pendidikan kesehatan
E. Pemberdayaan masyarakat
35. Kunjungan pertama perawat di suatu posyandu di peroleh gambaran bahwa sebagian besar balita
yang dating menunjukan tanda tanda kurang gizi. Pelayanan meja empat posyandu tampak tidak
berfungsi. Penyuluhan terkait gizi untuk para ibu yang dating membawa balitanya ke posyandu
tidak di lakukan kader. Apakah komponen pengkajian yang harus di lakukan ?
A. Komunikasi
B. Pendidikan
C. Inti komunitas
D. Lingkungan fisik
E. Pelayanan kesehatan dan social
36. Hasil pengkajian terhadap penduduk di suatu kelurahan 36% lansia merasakan keluhan penyakit
DM seperti BAK terus, haus terus, lapar terus, luka lama sembuh dan 50% di antaranya  masih
memiliki kebiasaan sering makan dan minum yang manis, tidak menggunakan alas kaki , tidak
melakukan olahraga , tidak berpantang terhadap makanan dan penggunaan obat penurunan gula
darah tanpa resep dokter. Apakah masalah keperawatan komunitas untuk kasus tersebut?
A. Koping masyarakt tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Resiko peningkatan penyakit DM
D. Ketidak efektifan peran perawatan keluarga pada lansia DM
E. Ketidakefektifan menejeman diri pada lansia dengan DM
37. Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 penduduk di suatu RW di dapatkan data bahwa 7 orang
mengatakan sebelum makan jarang cuci tangan dan 8 orang mengatakan tidak pernah memakai
sabun saat mencuci tangan, mereka mengatakan selama ini belum pernah mendapatkan informasi
tentang cara mencuci tangan yang benar dari petugas kesehatan. Apakah prioritas intervensi yang
akan dilakukan?
A. Kemitraan
B. Proses kelompok
C. Tindakan mandiri
D. Promosi kesehatan
E. Pendidikan kesehatan
38. Saat pertamakali perawat berkunjung kesuatu wilayah tampak lingkungan kumuh, terdapapat 3
pabrik tekstil besar yang jaraknya dekat dengan pemukiman penduduk, tampak satu buah
puskesmas pembantu yang letaknya kurang lebih 10 km dari pemukiman, dan satu buah rumah
peribadatan dipinggir jalan raya. Apakah tekhnik pengkajian untuk mendapatkan data tersebut
diatas?
A. Wawancara
B. Literature review
C. Winsheld survey
D. Indepth interview
E. Pengumpulan data langsung
39. Seorang perawat mengunjungi suatu daerah untuk melakukan pembinaan kesehatan. Langkah
pertama yang dilakukan adalah melakukan pengkajian keperawatan dengan mengambil data-data
menggunakan questioner yang di sebarkan ke masyarakat. Apakah sumber data yang di peroleh
melalui lembar questioner?
A. Primer
B. Tersier
C. Sekunder
D. Kualitatif
E. Kuantitatif
40. Disuatu kelurahan, perawat menemukan 45 % penduduk usia produktif terdeteksi mengalami
hipertensi. Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoj masyarakat dan ketua RW setempat,
masyarakat yang menida[ hipertensi sangat membutuhan pengetahuan tentang cara perawatan
hipertensi dirumah supaya tekanan darahnya tetap stabil. Apakah tindakan keperawatan yang
dilakuan?
A. Penyuluhan tentang hipertensi kepada seluruh masyarakat di majlista’lim
B. Mwlakukan kunjungan rutin kepada keluarga ayng mempumyai amggota keluarga hipertensi
C. Mengajarkan pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan hipertensi tentang
cara perawatan pasien hipertensi
D. Melakukan screening dengan pemeriksaan tekanan darah kepada seluruh warga yang
beresiko mengalami tekanan darah tinggi.
E. Mengumpulkan para penderita hipertensi, lalu mengajarkan cara perawatan hipertensi dalam
pertemuan yang rutin di lakukan sesui kesepakatan.
41. Perawat mendapatkan informasi bahwa ada salahsatu warga di suatu RW yang mengalami pasca
rawat stroke dari sebuah rumah sakit yang memerlukan tindak lanjut perawatan dari puskesmas.
Perawat berencana akan melatih ROM dengan melakukan home care pada keluarga tersebut.
Apakah nama program puskesmas untuk aplikasi home care untuk kasus tersebut?
A. Promosi kesehatan
B. Kesehatan keluarga
C. Perawatan kesehatan masyarakat
D. Pendidikan kesehatan
E. Perbaikan gizi masyarakat
42. Seorang perawat melalukan kunjungan rumah pada keluarga yang merawat lansia dengan stroke
berdasarkan hasil pengkajian keluarga mengalami psikologis dan ekonomi karena beban harus
merawat lansia dengan penyakit stroke dalam waktu yang lama. Perawat berencana akan
mendatangkan psikolog dan pekerja social untuk bersama-sama menyelesaikan masalh tersebut.
Apakah peran perawat yang di lakukan?
A. Pendidik
B. Peneliti
C. Role model
D. Advokator
E. Kolaborator
43. Seorang perawat mealakukan kunjungan rumah dan menemukan seorang ank perempuan berusia
3 tahun dengan berat anak 12 kg. Ibu mengatakan anaknya sering sakit terutama mencret catatan
terakhir pada kms menunjukan penimbangan berat badan berada pada garis kuning. Ibu
mengatakan tidak mengetahui makanan yang seharusnya di berikan kepada anak. Apakah
prioritas tindakan yang harus di lakukan oleh perawat?
A. Melakukan rujukan ke rumah sakit
B. Mengajarkan keluarga tentang menu seimbang
C. Menganjurkan keluarga untuk berkunjung ke posiandu
D. Memotipasi keluarga untuk memeriksakan anak ke puskesmas
E. Melakukan konseling kepada keluarga tentang cara perawatan anak
44. Setelah pemberian asuhan  keperawatan selama 8 minggu pada sekelompok ibu di suatu
posiandu yang memiliki balita dengan gizi kurang, diperoleh data peningkatan BB balita rata-rata
200-300 mg. Perawat akan melakukan evaluasi terhadap perubahn perilaku keluarga dalam
penyediaan makan balita. Apakah cara yang tepat untuk melakukan evaluasi terhadap siakap
keluarga?
A. Membuat janji untuk datang kerumah keluarga
B. meminta ibu menulis menu makanan anak selama satu minggu
C. meminta kader untuk memantau makanan balita yang di sediakan
D. meminta ibu mendemonstrasikan cara menyediakan makan untuk balita
E. mengunjungi keluarga pada jam makan balita tanpa membuat janji denga keluarga
45. Saat perawat mengunjungi suatu posiandu di temukan hasil penimbangan balita menunjukan
35% balita  berada di pita kuning pada KMS hasil wawancara pada ibu balita memperoleh data
bahwa balita mereka pada umumnya susah makan, dan lebih sering jajan. Ibu tidak menyediakan
makanan khusus bagi balita dan tidak paham dengan pariasi makanan balita. Apakah intervensi
yang paling tepat diberikan oleh perawat?
A. Lakukan rujukan ke puskesmas
B. Berikan penyuluah tentang gizi balita
C. Berikan penyuluahn tentang pertumbuah balita
D. Berikan penyuluahn cara mengolah makan yang baik
E. Berikan penyuluahn tentang pertumbuahn dan perkembangan balita
46. Seorang kader di suatu posiandu melaporkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki balita
diwilayah tersebut memiliki kebiasaan yang unik saat member balita mereka makan, yaitu
dengan cara memasukan makan dalam mulut ibi sebelum diberikan kepada balita mereka.
Menurut kader sikap tersebut keliru dan menjadi salah satu penyebab penurunan bb balita di
wilayah tersebut. Apakah respon yang tepat perawat laukan?
A. Mengingatkan kader untuk tidak menyalahkan ibu-ibu yang memiliki balita
B. Menyebarkan informasi tentang cara pemberian makan balita melalui poster
C. Memberikan penyuluah tentang cara pemberian makanan yang tepat untuk balita
D. Mendiamkan saja, karena merasa kebiasaan tersebut sudah menjado tradisi di wilayah A
E. Melakukan pengkajian secara menyeluruh terhadap faktor social, budaya, agama, serta
pendidikan masyarakat yang ada di daerah tersebut.
47. Seorang kader di suatu posiandu melaporkan 9 anak berusia 3-5 tahun mengalami ISPA yang
berulang padahal selama ini sudah sering di lakukan penyuluhan tenatng pencegaahn ISPA tetapi
para ibu yang ke posiandu jarang yang memperhatikan. Kader menanyakan jenis kegiatan lain
yang sebaiknya dilaukan kader untuk mencegah ISPA oada balita. Apakah tindakan yang paling
tepat yang akan di sarankan untuk kader?
A. Melatih kader mengidentifikasi keadaan balita yang ISPA
B. Melatih kader mengidentifikas pengetahuan ibu tentang ISPA
C. Melatih kader mengidentifikas penyakit yang sering terjadi pada balita
D. Membuat jadwal kader untuk membe Rikan penyuluahan di posiandu secara bergiliran
E. Melatih kader memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam mengatasi masalah
48. Perawat mendapatkan laporan banyaknya balita yang mengalami ISPA di suatu RW hasil
pengamatan menunjukan terdapat kebiasaan merokok yang di lakukan oleh hamper semua orang
dewasa yang di lakukan di dalam dan di luar rumah. Apakah tindakan keperawatan komunitas
yang di lakukan?
A. Senam pernafasan
B. Modifikasi perilaku
C. Pendidikan kesehatan
D. Kampanye berhenti merokok
E. Mengusulkan pelaturan larangan merokok kepada pemerintah
49. Survey yang di lakukan perawat terhadap suatu RW di dapatkan data lansia dengan hipertensi
ringan 61,4% , sedang 27,7 %,  berat 8,9%, dan gemuk 2% dari 78 lanisa.sikap lansia terhadap
perawatn hipertensi seperti diet hipertensi cukup baik sebesear 85% , control kesehatan cukup
baik 75% akan tetapi aktifitas fisik atau olahraga hanya di laikan sebanyak 5%. Hasil wawancara
terhadap 10 lansia mengatakan keinginan untuk di fasitasi dalam kegiatan olahraga. Apakah
tindakan keperawatan komunitas yang tepat berdasarkan kasus tersebut?
A. Kolaborasi denagn instruktur seman aerobic
B. Penyuluah kesehatan tentang hipertensi pada lansia
C. Penyuluahn kesehatan tentang hipertensi perawatan hipertensi pada lansia
D. Melakukan advokasi kepada pihak kelurahan untuk pembuatan gedung olahraga
E. Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk melakukan senam lansia secara terjadwal.
50. Hasil pengkakajian terhadap suatu posbindu di temukan data sebanyak 68% dari 58 lansia
mengalami hipertensi. Selanjutnya perawat bersama sama lansia akan melakukan relaksasi nafas
dalam untuk menurunkan ketegangan sehingga di harapkan tekanan darahnya stabil . apakah
peran yang di lakukan perawat dalam kegiatan tersebut?
A. Pendidik
B. Advocator
C. Kolabolator
D. Role model
E. Pemberi perawatan
51. Berdasarkan laporan kader di suatu posyandu di dapatkan data kunjungan ibu yang memiliki bayi
atau balita 20% dari 60 keluarga yang memiliki bayi atau balita  . Hasil wawancara dengan kader
menyatakan bahwa ketidakhadiran ibu tersebut  di karenakan pekerja. Apakah tindakan yang
harus di lakukan oleh perawat ?
A. Melakukan kunjungan rumah pada warga
B. Langsung merubah waktu pelaksanaan  posyandu
C. Mengganti tempat yang lebih dekat dengan kantor RW
D. Memberikan informasi ulang kepada warga tentang pelaksanaan posyandu
E. Berkoordinasi dengan kader untuk menyesuaikan waktu pelaksanaan posyadu sesuai
kesepakatan warga.
52. Hasil penggkajian perawat di suatu wi;ayah diperoleh data terdapat 30% kasus diare pada anak
dalam satu bulan terakhir, 35% keluarga tidak penah mencuci tangan sebelum makan, 42%
penyajian makanan tidak pernah ditutup. Hasil observasi lingkungan kotor dan banyak lalat yang
keluar masuk rumah penduduk, apakah diagnose keperawatan untuk kasus tersebut?
A. Gangguan saluran cerna
B. Tidak efektifnya kader kesehatan.
C. Resiko tinggi terjadinya penyakit menular : diare
D. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
E. Kerusakan lingkungan akibat prilaku tidak sehat masyarakat.
53. Berdasarkan pengkajian terdapat 10 lansia yang mengalami gastritis di suatu  RW. Ditemukan
bahwa delapan diantaranya mengatakan kalau sedang stress, gastritisnya kambuh dan belum
mengetahui bangaimana caranya untuk mengendalikan stress supaya gastritisnya kambuh.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut ?
A. Senam lansia
B. Senam pernafasan.
C. Menejemen strees
D. Pendidikan Kesehatan
E. Terapi altivitas kelompok.
54. Seorang perawat melakukan pengkajian pada masyarakat di suatu desa, di peroleh data amgka
kesskitan ispa 42%, hipertwnsi 30%, penyakit kulit 15%, tb paru 6%, jantung 4%, penyakit
tulang dan sendi 10%. Data cara pengolahan sampah masyarakat 75% dibakar, dan data kandang
ternak yang menempel rumah 51% dari semua yang memiliki hewan ternak. Apakah masalah
keperawatan ko,umitas pada asyarakat di atas?
A. Tingginya angka kesakitan masyarakat.
B. Kandang ternak yang tidak sehat
C. Pengolahan sampah yang tidak sehat
D. Resiki terjadinya peningkatan kesakitan ispa.
E. Resiko peningkatan angka kesakitan hipertensi dan penyakit kulit.
55. Masyarakat suatu desa berada di sekitar perusahaan pengolahan tahu yang mengekluarkan bau
tidak sedap. Masyarakat sering mengeluh adanya gangguan pernapasan akibat bau yang
ditimbulkan oleh masyarakat tersebut. Data menunjukan angka kesakitan ispa 35%, asma 2%.
Apa strategi tindakan keperawatan yang pertama direncanakan perawat ?
A. Kemitraan
B. Bina suasana
C. Proses kelompok
D. Pendidikan kesehatan
E. Peumberdayaan masyarakat
56. Seorang perawat sedang melakukan pengkajian keperawatan pada lansia di panti werdha sindang
barang kabupaten kuningan dengan nyri kronis pada kaki sebelah kanan disertai kekakuan sendi
terutama pada pagi hari. Kemungkinan masalah keperawatan yang perlu di perhatikan oleh
perawat dalam proses pengkajian tersebut ?
A. Gangguan nyeri
B. Resiko cedera
C. Resiko jatuh
D. Gangguan aktifitas
E. Gangguan mobilitas
57. Seorang laki-laki berusia 57thn datang ke poliklinik untuk melakukan screening. Keluhan yang
dirasakan adalah konstipasi, BAB terdapat darah hitam, sakit terasa di daerah abdomen kiri atas
dan bawah. Hasil USG terdapat massa di daerah kolon. Apakah yang dapat dijadikan petunjuk
faktor resiko kanker kolon ?
A. Riwayat kebiasaan makan makanan instant
B. Riwayat merokok
C. Riwayat keluarga dengan kangker kolon
D. Riwayat peradangan kolon atau polip saliran pencernaan
E. Riwayat peradangan
58. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poli klinik dengan keluah belum BAK dari pagi,
BAK keluar tidak lancer, hasil USG uretrolitiasis dengan gred 2. Apakah diagnose keperawatan
yang timbul dari kasusu di atas?
A. Gangguan keseimbangan cairan
B. Gangguan integritas kulit
C. Gangguan pola eliminasi
D. Gangguan Volume cairan
E. Gangguan keseimbangan metabolism
59. Seorang perawat mengkajinya  berusia 67 thn dengan keluahn nyeri serta pegal pada area
pinggang dan pinggul, TD 130/80 mmhg, HR 50x/ menit, RR 20 x/menit, saat berjalan klien
terlihat lambat dan kadang meringis kesakitan. Intervensi keperawatan yang harus di lakukan
oleh perawat tersebut?
A. Melakukan pendidikan kesehatn pada klien
B. Merujuk kepelayanan kesehatan
C. Menganjurkan keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas
D. Menganjurkan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
E. Memberikan obat analgetik pada klien
60. Seorang perawat mengkaji Bp U berusia 71 thn, dengan keluhan napsumakan berkurang yang di
sertai nyeri ulu hati, TD 140/80 mmHg, HR 80x/ menit, RR 20x/ menit klien tampak mudah
lelah, BB minggu yang lalu 53 kg pada saat dikaji 43 kg diagnose keperawatan yang muncul
pada kasusu di atas?
A. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan
B. Pola nutrisi terganggu
C. Pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan
D. Gangguan mual dan muntah
E. Gangguan rasa nyaman : nyeri
61. Seorang perawat melakukan asuahn keperawatan pada lansia yang berusia 68 tahun. Dengan
keluahn sesak nafas, prekuensi nafas 30x/menit klien batuk tetapi sulit mengeluarkan dahaknya,
tidur klien 4-5 jam/sehari. Apakah prioritas masalah yang muncul dari pengkajian perawat
tersebut ?
A. Gangguan pola napas
B. Intoleransi aktivitas
C. Gangguan istirahat : tidur
D. Gangguan rasa nyaman
E. Bersihan jalan nafas : tidak efektif
62. Seorang perawat mempunyai tanggungjawab dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara
komprehensif paada lansia. Tanggung jawab perawat terhadap lansia tersebut ?
A. Memberikan informasi kesehatan pada lansia
B. Membantu keluarga membuat keputusan kesehatan
C. Membantu perilaku belajar lansia dan keluarga
D. Membantu lansia memperoleh kesehatan yang optimal
E. Membantu memecahkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan lansia
63. Perawat mendapatkan informasi bahwa ada salah satu warga di suatu RW yang mengalami pasca
rawat stroke dari sebuah rumah sakit dan memerlukan tindak lanjut perawatan dari puskemas.
Perawat berencana akan melatih Range Of Motion dengan melakukan home care pada keluarga
tersebut. Apakah nama program puskesmas untuk aplikasi home care seperti kasus tersebut ?
A. Promosi kesehatan
B. Kesehatan keluarga
C. Pendidikan kesahatan
D. Pendidikan gizi masyarakat
E. Perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)
64. Terjadi kasusu scabies di sebuah desa sebanyak 76% masyarakat menganggap penyakit ini hal
biasa. Apa tindakan keperawatan yang harus di laukukan untuk mengatasi masalah tersebut?
A. Pendidikan kesehatan
B. Biarkan bila masalah tidak dirasakan oleh masyarakat
C. Lakukan pembersihan lingkungan
D. Berikan gizi tambah pada masyarakat beresiko
E. Berikan suplemen makanan
65. Pada bulan desember 2012 terjadi kasusu DBD 10% di sekolah X dua bulan yang lalu terjadi
kasus yang sama sebesar 20% lingkungan tampak genangan air pada pot-pot dan kaleng bekas
minuman. Apakah tindakan prioritas dalam menghadapi masalah tersebut?
A. Melakukan pendidikan kesehatan
B. Melakukan P3M
C. Melakukan foging terhadap lingkungan sekolah
D. Bersama-sama warga sekolah membersihkan lingkungan
E. Melindungi warga sekolah dari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk
66. Perawat mengkaji sebuah desa yang penduduknya percaya terhadap seorang dukun dalam
menghadapi persalinan (melahirkan) asumsi tersebut begitu kuat sehingga
mayoritas penduduk lebih mengandalkan dukun disbanding petugas kesehat. Apakah tindakan pe
rawatuntuk mengubah asumsi masyarakat?
A. Penyuluhan Kesehatan
B. Sebagai advokasi masyarakat
C. Negosiasi dengan masyarakat
D. Kolaborasi dengan pemerintah
E. Melakukan asuhan persalinan normal
67. Asuhan keperawatan komunitas harus sesuai dengan kemampuan dan kapasitas komunitas,:
A. Outonomi
B. Prinsip kebaikan
C. Veracity
D. Fleksibel
E. Kohesif
68. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan masyarakat :
A. Standar Pelayanan Minimal
B. Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
C. Usaha kesehatan Perorangan (UKP)
D. Usaha kesehatan terintegrasi
E. Usaha kesehatan bersama
69. Pada bulan desember 2012 terjadi kasusu DBD 10% di sekolah X dua bulan yang lalu terjadi
kasus yang sama sebesar 20% lingkungan tampak genangan air pada pot-pot dan kaleng bekas
minuman. Apakah tindakan prioritas dalam menghadapi masalah tersebut?
A. Melakukan pendidikan kesehatan
B. Melakukan P3M
C. Melakukan foging terhadap lingkungan sekolah
D. Bersama-sama warga sekolah membersihkan lingkungan
E. Melindungi warga sekolah dari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk
70. Jika anda mengaplikasikan model Roy maka bentuk aplikasi tindakan keperawatan yang saudara
lakukan :
A. Menekan stressor dan meningkatkan mekanisme adaptasi
B. Penggerakan sumber daya masyarakat secara mandiri dalam mengatasi masalah
C. Memberikan pendidikan kesehatan dampak merkuri bagi kesehatan
D. Mendorong masyarakat mengalihkan makanan berprotein selain ikan.
E. Pemberdayaan kelompok masyarakat untuk melakukan penekanan kepada perusahaan.
71. Jika anda menerapkan pendekatan model Neuman maka tindakan yang akan saudara lakukan
adalah:
A. Memperkuat garis pertahanan resistensi dengan memproteksi melalui kekuatan subsistem
komu-nitas
B. Memberikan pendidikan kesehatan bahaya merkuri bagi kesehatan
C. Penanganan kasus secara dini
D. Tindakan proteksi dengan modifikasi lingkungan
E. Upaya penekanan pada pihak perusahasan dan pemerintah untuk memproteksi masyarakat.
72. Aplikasi dari Model Adaptasi Calista Roy pada komunitas adalah :
A. Menurunkan stress dan memperkuat garis pertahanan diri yang normal
B. Mempertahankan perilaku adaftif
C. Merubah perilaku maladaptif dan mempertahankan perilaku maladaftif
D. Mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan komunitas
E. Meningkatkan kemandirian masyarakat
73. Menetapkan prioritas masalah keperawatan dilakukan penapisan masalah keperawatan
komunitas salah satunya adalah memperhatikan resiko terjadi masalah, hal ini berkaitan dengan
pertimbangan
A. Dilihat dari host, agent dan environment
B. Severity dan kompleksitasnya masalah
C. Potensi dilakukan pendidikan kesehatan dalam upaya mengatasi masalah.
D. Sejauhmana peran perawat CHN dalam membantu mengatasi masalah
E. Masyarakat berminat untuk menyelesaikan masalah
74. Bentuk usaha kesehatan berbasis masyarakat :
A. Posyandu
B. Poskel
C. Puskesmas
D. Praktik mandiri perawat/ dokter
E. Rumah sakit swasta
75. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan masyarakat :
A. Standar Pelayanan Minimal
B. Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
C. Usaha kesehatan Perorangan (UKP)
D. Usaha kesehatan terintegrasi
E. Usaha kesehatan bersama

Anda mungkin juga menyukai