Anda di halaman 1dari 10

JESCE, 4 (2) Agustus 2020 ISSN 2549-628X (Print) ISSN 2549-6298 (Online)

10.31289/jesce.v4i1.3867

JESCE
(Journal of Electrical and System Control Engineering)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jesce

ANALISIS EFISIENSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


SURYA

EFFICIENCY ANALYSIS OF SOLAR POWER PLANT SYSTEM


Suprianto1, Muhammad Fadlan Siregar2
1)Program Studi Teknik Elektro, Politeknik Negeri Medan
2)Progaram Teknik Elektro, Universitas Tjut Nyak Dhien
Diterima: Juni 2020; Disetujui: Agustus 2020; Dipublikasi: Agustus 2020
*Coresponding author: suprianto@polmed.ac.id
Abstrak
Effisiensi pada komponen sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan hal yang perlu
diketahui untuk desain system yang efektif. Penelitian analisis efisiensi pada komponen sistem
pembangkit listrik tenaga surya bertujuan untuk mengetahui efisisensi komponen sistem PLTS yaitu
efisiensi solar charge controller (SCC), efisiensi inverter dan efisiensi saluran penghantar antara baterai
dan inverter. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu merancang solar home sistem
dan melakukan pengukuran besaran listrik pada masing-masing komponen sistem. Peralatan yang
digunakan adalah panel surya kapasitas 2000wp, inverter 3000watt, solar charge controller 60 A dan
baterai 400Ah 24volt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi rata-rata solar charge controller
yaitu 80%, rugi-rugi daya sebesar 20% terjadi akibat adanya pembatasan nilai tegangan dan arus pada
output scc untuk memproteksi baterai dari tegangan dan arus lebih dari modul photovoltaic. Hasil
peneltian menunjukan daya yang terbuang akibat proteksi scc ini bervariasi dari 32watt hingga
239watt pada daya input photovoltaic sebesar 149watt hingga 1239watt. Efisensi rata-rata inverter
adalah 84% dan berfluktuasi dari 71% hingga 97%, efisiensi 71% terjadi pada pembebanan sebesar
38watt sedangkan untuk efisiensi 97% terjadi pada pembebanan 277watt. Efisiensi rata-rata saluran
sebesar 96% dengan fluktuasi efisiensi saluran akibat pembebanan hanya 2% dan fluktuasi ini lebih
stabil dibandingkan fluktuasi efisiensi inverter dan scc yang masing-masing sebesar 26%.
Kata Kunci: efisiensi, scc, inverter, beban, daya.

Abstract
Efficiencies in the components of solar power generation systems (PLTS) are things that need to be known
for an effective system design. The research of efficiency analysis on the components of solar power
generation systems aims to determine the efficiency of PLTS system components, namely the efficiency of
the solar charge controller (SCC), the efficiency of the inverter and the efficiency of the conduit between
the battery and the inverter. The method used is an experimental method that designing a solar home
system and measuring the quantity of electricity in each component of the system. The equipment used is a
2000 wp capacity solar panel, a 3000watt inverter, a 60 A solar charge controller and a 400Ah 24volt
battery. The results showed that the average solar charge controller efficiency was 80%, power losses of
20% occurred due to the limitation of the voltage and current at the SCC output to protect the battery
from overvoltages and currents from the photovoltaic module. The results of the research show that the
power wasted due to the protection of this SCC varies from 32watts to 239watts on the photovoltaic input
power of 149watts to 1239watts. The average efficiency of an inverter is 84% and fluctuates from 71% to
97%, 71% efficiency occurs at a load of 38watts while for an efficiency of 97% occurs at a loading of
277watts. The average cable efficiency is 96% with fluctuations in cable efficiency because loading only
Suprianto & Muhammad Fadlan Siregar, Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

2% and This fluctuation is more stable than the fluctuation of the efficiency of the inverter and SCC, which
is 26% each.
Keywords: efficiency, scc, inverter, load, power.

How to Cite: Suprianto, Siregar. M. F (2020). Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya. JESCE
(Journal of Electrical and System Control Engineering). 4 (1): 1-10

2
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA


Sistem peralatan yang ideal salah Sel-sel surya adalah bagian penting
satunya adalah memiliki efisiensi yang dari perangkat optik karena
tinggi. Pemilihan peralatan yang memiliki kemampuannya untuk mengubah energi
efisiensi tinggi tentunya dibutuhkan untuk matahari menjadi energi listrik. Sementara
desain suatu sistem yang baik dengan penggunaan sel surya untuk menyediakan
memperhitungkan faktor keandalan, mutu listrik masih dalam tahap awal, terhitung
dan biaya. Effisiensi komponen pada hanya sekitar 1,5% penyediaan listrik
sistem pembangkit listrik tenaga surya menggunakan solar sel dari permintaan
merupakan hal yang perlu diketahui untuk listrik di seluruh dunia, sel surya
desain sistem yang efektif. Perancangan digunakan secara terus menerus dan
sistem yang tidak memperhitungkan meningkat setiap tahunnya, penelitian
efisiensi pada tiap komponen akan lanjutan dalam semua aspek instalasi solar
membuat sistem tidak stabil dalam sel, dari material hingga perangkat hingga
pelayanan daya listrik oleh sistem solar sistem terus dilakukan (Barry,2017).
sel. Komponen-komponen sistem Desain untuk sistem fotovoltaik (PV)
pembangkit listrik tenaga surya seperti menyediakan listrik yang dibutuhkan
solar charge controller, baterai dan untuk rumah tangga. Data radiasi dan data
inverter adalah komponen utama yang beban listrik rumah tangga tipikal di lokasi
menentukan dan berkontribusi untuk diperhitungkan selama langkah-langkah
pelayanan daya listrik PLTS. Pada desain. Keandalan sistem dikuantifikasi
penelitian ini analisis efisiensi pada oleh hilangnya probabilitas beban. Sebuah
komponen sistem pembangkit listrik program komputer digunakan untuk
tenaga surya dilakukan pada komponen mensimulasikan perilaku sistem PV dan
sistem solar charge controller, inverter secara numerik menemukan kombinasi
dan saluran penghantar dari sistem baterai optimal array PV dan bank baterai untuk
ke input inverter. Penelitian ini dilakukan desain sistem fotovoltaik yang berdiri
dengan merancang sistem PLTS yang sendiri dalam hal keandalan dan biaya.
terdiri dari 20 unit modul fotovoltaic Penelitian ini menghitung biaya siklus
dengan kapasitas 2000 Wp, solar charge hidup dan biaya listrik unit tahunan. Hasil
controller 60 ampere, baterai 400 Ah 24 simulasi menunjukkan bahwa nilai
volt dan inverter 3000 watt yang probabilitas kehilangan beban dapat
digunakan untuk solar home system. dipenuhi oleh beberapa kombinasi array
Suprianto & Muhammad Fadlan Siregar, Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PV dan penyimpanan baterai. Metode yang teknologi dievaluasi selama 500 jam
dikembangkan secara unik menentukan dengan menghubungkan pengukuran I-V
konfigurasi optimal yang memenuhi dengan variabel atmosfer yang diukur
permintaan beban dengan biaya minim setiap menit selama cuaca cerah untuk
(Khaled, 2012). Sumber energi terbarukan mendapatkan kinerja dan efisiensi rata-
seperti matahari, air dan angin merupakan rata peralatan solar sel, visualisasi
sumber energi terbarukan yang tidak habis karakteristik solar sel secara grafis dalam
atau memiliki efek yang tidak berbahaya berbagai kondisi atmosfer dilakukan. Hasil
terhadap lingkungan. Sumber daya bahan menunjukkan bahwa pengiriman daya dan
bakar fosil dunia tidak dapat menopang arus hubung singkat kedua teknologi
kebutuhan energi untuk beberapa dekade berkorelasi linier dengan variabel
mendatang dan karenanya kebutuhan atmosfer. Selain itu, tegangan rangkaian
akan energi alternatif yang murah terbuka dari teknologi perovskite
sekarang sangat diperlukan. Selama menunjukkan perilaku nonlinier dan
beberapa tahun terakhir banyak kelompok peningkatan kinerja dengan suhu pada
penelitian di seluruh dunia yang irradiansi tinggi ( Esteban, 2019 ).
menyelidiki fotovoltaik dan transistor.
METODE PENELITIAN
Penelitian melalui penggunaan sel surya
Metode yang digunakan pada
adalah contoh dari satu cara para ilmuwan
penelitian ini adalah metode penelitian
mencoba untuk mengurangi beberapa
eksperimen yaitu melakukan perancangan
ketergantungan pada sumber daya yang
dan pengukuran pada sistem yang diteliti.
tidak terbarukan (Rashmi, 2012).
Pengukuran dilakukan untuk besaran non
Perkembangan Sel surya menunjukkan
listrik yaitu intensitas cahaya matahari
evolusi yang mengesankan selama
yang mengenai permukaan solar sel dan
beberapa tahun terakhir. Teknologi ini
besaran suhu disekitar solar sel.
sebagian besar telah diuji dalam
Pengukuran juga dilakukan untuk besaran-
laboratorium menggunakan perangkat
besaran listrik seperti arus, tegangan,
terpadu. Kinerja fotovoltaik sel surya
faktor daya dan daya listrik. Pengukuran
dievaluasi dalam kondisi cuaca tropis.
besaran-besaran listrik dan besaran non
Secara khusus, dua modul perovskite
listrik dilakukan pada setiap saat baik
dengan area aktif 17 dan 50cm2 dibuat,
dalam hitungan detik, menit ataupun jam
dienkapsulasi dan diuji. dan panel silikon
dengan menggunakan alat ukur yang
komersial sebagai referensinya, kedua
dibutuhkan dan dibantu dengan

4
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10

menggunakan CCTV untuk merekam hasil


pengukuran sehingga pelaksanaan
penelitian lebih mudah, efektif dan akurat.
Pengumpulan data yang dilakukan terdiri
dari dua kelompok data penting yang
harus diperoleh yaitu kelompok data yang
pertama berupa data-data peralatan Gambar 1. Blok diagram sistem
sistem dan kelompok data yang kedua
adalah data-data besaran listrik dan HASIL DAN PEMBAHASAN

besaran non listrik. Selanjutnya melakukan Efisiensi pada masing-masing

analisis data dan pembahasan terhadap komponen sistem pembangkit listrik tenaga

hasil pengumpulan data-data tersebut surya diperoleh dengan melaksanakan

untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil pengukuran-pengukuran pada setiap

penelitian. Analisis efisiensi pada komponen seperti pada blok diagram sistem.

komponen sistem PLTS dilakukan untuk analisis effisiensi komponen pada sistem PLTS

komponen solar charge controller, inverter dilakukan untuk komponen solar charge

dan effisiensi saluran dari sistem baterai controller, inverter dan effisiensi saluran dari

ke inverter. Penelitian ini menggunakan sistem baterai ke inverter. Berdasarkan hasil

peralatan : pengukuran pada system pembangkit listrik

- 20 unit modul surya 100 Wp. tenaga surya pada penelitian ini untuk

- 8 unit baterai 100 Ah 12 volt. efisiensi solar charge controller didapat hasil

- 1 unit solar charge controller pengukuran seperti pada tabel 1. Pengukuran

- 1 unit inverter 3000 W. dilaksanakan selama 5 hari berturut-turut dan

- 4 unit ampere meter digital hasil pengukuran di record setiap 10 menit

- 3 unit unit voltmeter digital sekali dengan menggunakan bantuan CCTV.

- 1 unit luxmeter Untuk meringkas tampilan data maka hanya

- 1 unit pengukur suhu digital ditampilkan seperti pada tabel 1. Untuk

- 1 unit multimeter digital memperoleh effisiensi solar charge controller


yang valid maka perhitungan efisiensi
dilakukan mulai pukul 08:00 wib hingga 17:30
wib. hal ini disebabkan karena modul
fotovoltaic pada waktu tersebut mampu
melayani pengisian baterai sekaligus
Suprianto & Muhammad Fadlan Siregar, Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

pembebanan. Daya output solar sel dapat η = Pout.SCC/Pin.SCC


diketahui dari hasil penjumlahan daya input ……………………(2)
ke baterai dan daya input ke inverter yang
berasal dari suply solar charge controller. η̅ = (η1+η1+ ...+ηn )/n
……………...……(3)
Tabel 1. Efisiensi solar charge controller
Pin P in P in Pout. Berdasarkan hasil perhitungan
JAM SCC Bat inv SCC Eff.
efisiensi rata-rata dengan menggunakan
(wib) (watt (watt (watt (watt SCC
) ) ) ) persamaan (3) diperoleh effisiensi rata-
08.00 500 104 274 378 0,76
rata SCC adalah 0,8 atau 80%. Effisiensi
08.30 462 86 255 342 0,74
09.00 534 262 198 460 0,86 pada SCC berubah-ubah diantara nilai 0,7
09.30 613 257 199 456 0,74 hingga 0,86 yang disebabkan oleh fluktuasi
10.00 1245 874 199 1073 0,86 pembebanan, intensitas cahaya dan
10.30 1256 896 148 1044 0,83
11.00
keadaan baterai.
537 232 222 454 0,85
11.30 598 281 227 508 0,85
12.00 455 134 221 355 0,78
12.30 726 363 168 531 0,73
13.00 992 647 147 793 0,80
13.30 557 336 143 478 0,86
14.00 768 423 151 574 0,75
14.30 463 228 158 386 0,83
15.00 376 170 144 314 0,83
15.30 362 107 153 259 0,72
16.00 373 207 54 261 0,70 Gambar 2. fluktuasi efisiensi SCC terhadap waktu
16.30 pelayanan daya dan perbandingannya terhadap
255 69 145 214 0,84
daya input photovoltaic
17.00 207 96 61 158 0,76
17.30 173 58 76 134 0,77
Daya input fotovoltaic (Pin SCC), Efisiensi solar charge controller dari

Daya pengisian ke baterai (Pin Bat), daya hasil pengukuran mempunyai nilai yang

input inverter (Pin inv) diperoleh dari fluktuatif dan mempunyai nilai efisiensi

hasil pengukuran secara langsung. rata-rata 80%, rugi-rugi daya sebesar 20%

Sedangkan Daya output SCC dan effiensi terjadi akibat adanya pembatasan nilai

SCC diperoleh dari persamaan (1) dan tegangan dan arus pada output scc untuk

persamaan (2) berikut: memproteksi baterai dari tegangan dan

Pout.SCC=Pin Bat + Pin Inv


arus lebih dari modul photovoltaic. Dari

…………...............(1) hasil peneltian daya yang terbuang akibat


proteksi scc ini bervariasi dari 32 watt

6
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10

hingga 239 watt pada daya input Pin


Pout
Pvp Pbat inv. Eff.
photovoltaic sebesar 149 watt hingga 1239 JAM inv.
(watt (watt ( Invert
(wib) (watt
) ) watt er
watt. )
)
Untuk efisiensi komponen inverter 21.00 0 319,8 308 274 0,89
21.30 0 325,5 312 278 0,89
pada sistem PLTS yang diperoleh dari
22.00 0 326,0 313 278 0,89
hasil penelitian ini dengan berdasarkan 22.30 0 310,3 297 264 0,89
23.00 0 310,3 297 264 0,89
hasil-hasil pengukuran seperti pada tabel 2
23.30 0 295,1 288 255 0,89
berikut. 23.50 0 295,0 286 277 0,97

Tabel 2. Efisiensi inverter


Daya input photovoltaic (Ppv) daya
Pin
Pout
JAM
Pvp Pbat inv.
inv.
Eff. suplay baterai (Pbat), daya input inverter
(watt (watt ( Invert
(wib) (watt (Pin. inv) dan daya output inverter
) ) watt er
)
)
(Pout.inv) diperoleh melalui hasil
07.00 20 206,7 221 192 0,87
07.30 138 111,9 221 191 0,86 pengukuran dan nilai efisiensi inverter
08.00 500 0,0 274 241 0,88 diperoleh dari persamaan (4) berikut.
08.30 462 0,0 255 220 0,86
09.00 534 0,0 198 167 0,84
09.30 613 0,0 199 166 0,83
10.00 1245 0,0 199 158 0,79 …………………………...(4)
10.30 1256 0,0 148 118 0,80
efisiensi rata-rata inverter diperoleh
11.00 537 0,0 222 192 0,86
11.30 598 0,0 227 192 0,84 berdasarkan persamaan (3) yaitu sebesar
12.00 455 0,0 221 193 0,87 0,84 atau 84%. Sama halnya dengan
12.30 726 0,0 168 139 0,83
efisiensi komponen scc efisiensi inverter
13.00 992 0,0 147 116 0,79
13.30 557 0,0 143 114 0,80 juga berfluktuasi berdasarkan perubahan
14.00 768 0,0 151 123 0,81 beban dan suplay daya ke inverter. Pada
14.30 463 0,0 158 119 0,75
15.00 0,0
tabel 2 terlihat bahwa pada pukul 08:00
376 144 117 0,81
15.30 362 0,0 153 115 0,76 wib hingga 17:30 wib, daya suplay oleh
16.00 373 0,0 54 38 0,71 baterai ( Pbat) adalah nol ini artinya baterai
16.30 255 0,0 145 121 0,83
17.00 207 0,0 61 45 0,73
tidak menyuplai daya tetapi sebaliknya
17.30 173 0,0 76 58 0,77 baterai pada saat tersebut sedang dalam
18.00 81 152,1 213 182 0,85
pengisian daya karena daya input
18.30 5 361,8 343 304 0,89
19.00 0 386,3 368 329 0,89 photovoltaic cukup mampu melakukan
19.30 0 373,4 356 317 0,89 pengisian baterai sekaligus melayani
20.00 0 299,8 285 251 0,88
pembebanan.
20.30 0 319,5 304 271 0,89
Suprianto & Muhammad Fadlan Siregar, Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

yang bersifat fluktuatif. Rugi-rugi daya


minimum pada inverter sebesar 9 watt
pada pembebanan 277 watt dan rugi-rugi
daya maksimum pada inverter sebesar 39
watt terjadi pada pembebanan sebesar
329 watt.
Untuk efisiensi komponen
penghantar antara baterai dengan input
Gambar 3. fluktuasi efisiensi inverter terhadap
waktu pelayanan daya dan perbandingannya inverter pengukuran dilakukan ketika
terhadap daya input inverter
suplay photovoltaic tidak ada yaitu pada
Efisensi inverter dari hasil penelitian pukul 18:40 wib hingga pukul 23:50 wib.
bervariasi dari 71% hingga 97%. Efisiensi hal ini dilakukan untuk mengetahui secara
71% terjadi pada pukul 16:00 wib dengan jelas kontribusi penghantar dari baterai ke
pembebanan sebesar 38 watt dan daya inverter dalam menghasilkan rugi-rugi
input inverter sebesar 54 watt. Untuk daya listrik.
efisiensi 97% terjadi pada pukul 23:50 wib Tabel 3. Efisiensi penghantar baterai ke inverter
P
pada pembebanan 277 watt dengan daya V
.bat P in Losses
JAM inv( inv Eff.
(inv.(w Kabel
input inverter 286 watt. Secara umum dari (wib) amp (vol
watt att) (watt)
Bat
) t)
)
data yang didapat melalui penelitian ini 1 2 3 0
18.40 352 20
4,3 4,6 71 ,95
menunjukkan bahwa fluktuasi efisiensi 1 2 4 0
18.50 389 22
5,88 4,5 11 ,95
inverter mengikuti fluktuasi pembebanan 1 2 3 0
19.00 368 18
4,9 4,7 86 ,95
artinya dari grafik pada gambar 3 1 2 4 0
19.10 386 16
5,61 4,7 02 ,96
menunjukkan bahwa apabila pembebanan 1 2 3 0
19.20 356 18
4,46 4,6 74 ,95
semakin tinggi maka efisiensi inverter juga 1 2 3 0
19.30 356 18
4,46 4,6 73 ,95
semakin tinggi dan apabila pembebanan
1 2 4 0
19.40 384 22
rendah efisiensi juga menurun walaupun 5,68 4,5 06 ,95
1 2 3 0
19.50 315 17
ada beberapa data yang menunjukkan hal 2,8 4,6 32 ,95
1 2 3 0
20.00 285 15
sebaliknya yaitu semakin besar 1,54 4,7 00 ,95
1 2 3 0
20.10 306 14
pembebanan semakin rendah efisiensi 2,38 4,7 20 ,96
1 2 3 0
20.20 306 13
inverter, hal ini terjadi karena disebabkan 2,38 4,7 19 ,96
1 2 3 0
20.30 304 15
faktor kestabilan dan respon inverter serta 2,36 4,6 20 ,95
1 2 3 0
20.40 314 15
respon dan ketelitian alat ukur yang 2,77 4,6 29 ,95
1 2 3 0
20.50 309 14
digunakan dalam keadaan pembebanan 2,57 4,6 23 ,96
21.00 1 2 3308 12 0

8
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10

V
P antara selisih Pbat dengan Pin inv. Untuk
.bat P in Losses
JAM inv( inv Eff.
(wib) amp (vol
(inv.(w Kabel
Bat efisiensi penghantar baterai ke inverter
watt att) (watt)
) t)
) diperoleh dari persamaan (5) berikut
2,52 4,6 20 ,96
1 2 3 0 ………………………............(5)
21.10 318 14
2,96 4,5 32 ,96
1 2 3 0
21.20 314 11
2,78 4,6 26 ,97
1 2 3 0
21.30
2,7 4,6 26
312 13
,96
efisiensi rata-rata saluran diperoleh
1 2 3 0 berdasarkan persamaan (3) yaitu sebesar
21.40 316 8
2,86 4,6 25 ,97
1 2 3 0 0,96 atau 96%.
21.50 313 10
2,73 4,6 23 ,97
1 2 3 0
22.00 313 13
2,77 4,5 26 ,96
1 2 3 0
22.10 312 14
2,73 4,5 26 ,96
1 2 3 0
22.20 310 14
2,64 4,5 23 ,96
1 2 3 0
22.30 297 13
2,13 4,5 10 ,96
1 2 3 0
22.40 298 12
2,18 4,5 10 ,96
1 2 3 0
22.50 296 11
2,13 4,4 07 ,97
1 2 3 0
23.00 297 14
2,16 4,4 10 ,96 Gambar 4. fluktuasi efisiensi penghantar terhadap
1 2 3 0
23.10 308 14 waktu pelayanan daya dan perbandingannya
2,61 4,4 22 ,96
1 2 2 0
terhadap daya suplay baterai.
23.20 281 15
1,51 4,4 96 ,95
1 2 2 0
23.30 288 7 efisiensi saluran lebih stabil dalam
1,79 4,4 95 ,97
1 2 2 0
23.40 284 8 berfluktuasi dibandingkan dengan
1,65 4,4 93 ,97
1 2 2 0
23.50
1,77 4,3 95
286 9
,97 fluktuasi inverter dan scc hal ini
disebabkan komponen inverter dan scc
Daya suplay baterai (Pbat) dan daya dalam fungsinya masing-masing
input inverter (Pin inv.) diperoleh dari hasil mengandung peralatan elektronika untuk
pengukuran antara arus dan tegangan memproteksi arus dan tegangan,
inverter untuk daya input inverter mengkonversi bentuk gelombang
sedangkan arus suplay dan tegangan disamping juga memiliki nilai resistansi
baterai untuk daya suplay baterai. efisiensi didalam rangkaian internalnya. Sedangkan
komponen penghantar antara baterai saluran atau penghantar antara baterai
dengan input inverter mempunyai nilai dan inverter tidak memiliki komponen-
yang cendrung stabil yaitu antara 95% komponen elektronika sehingga tidak
hingga 97% pada pembebanan 304 watt banyak berfluktuasi. Fluktuasi pada
hingga 288 watt. Losses kabel diperoleh efisiensi penghantar lebih cendrung terjadi
Suprianto & Muhammad Fadlan Siregar, Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

karena perubahan suhu penghantar DAFTAR PUSTAKA


sebagai akibat pembebanan yang Barry P, “ Paper Title “ Special Issue on Advanced
Solar Cell Technology, Journal of Optics ,
berfluktuasi. Fluktuasi efisiensi saluran Volume 19, No. 12, 2017.
Esteban V., “ Paper Title “ Silicon Comparison and
akibat fluktuasi beban hanya 2% sehingga Competitive Advantages at Different
Irradiances, International Journal of Solar
dapat dianggap lebih stabil dibandingkan Energy Materials and Solar Cells, Elsiever
fluktuasi pada inverter dan scc. Pubhliser. Vol. 191, Pages 15-20, 2019.
Khaled B.,“Paper Title” Optimal Configuration for
Design of Stand Alone PV System, Journal of
SIMPULAN SGRE, Vol.3, Pages 139-147, 2012.
Rashmi S, “Paper Title“ Solar Cell. International
Efisiensi rata-rata solar charge Journal of Scientific and Research
Publications , Vol. 2 ,Issue 7,Pages 1 – 5.
controller yaitu 80%, rugi-rugi daya 2012.

sebesar 20% terjadi akibat adanya


pembatasan nilai tegangan dan arus pada
output scc untuk memproteksi baterai dari
tegangan dan arus lebih dari modul
photovoltaic. Hasil peneltian menunjukan
daya yang terbuang akibat proteksi scc ini
bervariasi dari 32 watt hingga 239 watt
pada daya input photovoltaic sebesar 149
watt hingga 1239 watt. Efisensi rata-rata
inverter dari hasil penelitian adalah 84%
dan berfluktuasi dari 71% hingga 97%.
Efisiensi 71% terjadi pada pembebanan
sebesar 38 watt sedangkan untuk efisiensi
97% terjadi pada pembebanan 277 watt.
Efisiensi rata-rata saluran yaitu sebesar
96% dengan fluktuasi efisiensi saluran
akibat pembebanan hanya 2% dan
fluktuasi ini lebih stabil dibandingkan
fluktuasi efisiensi inverter dan scc yang
masing-masing sebesar 26%.

10

Anda mungkin juga menyukai