3867 14638 2 PB
3867 14638 2 PB
10.31289/jesce.v4i1.3867
JESCE
(Journal of Electrical and System Control Engineering)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jesce
Abstract
Efficiencies in the components of solar power generation systems (PLTS) are things that need to be known
for an effective system design. The research of efficiency analysis on the components of solar power
generation systems aims to determine the efficiency of PLTS system components, namely the efficiency of
the solar charge controller (SCC), the efficiency of the inverter and the efficiency of the conduit between
the battery and the inverter. The method used is an experimental method that designing a solar home
system and measuring the quantity of electricity in each component of the system. The equipment used is a
2000 wp capacity solar panel, a 3000watt inverter, a 60 A solar charge controller and a 400Ah 24volt
battery. The results showed that the average solar charge controller efficiency was 80%, power losses of
20% occurred due to the limitation of the voltage and current at the SCC output to protect the battery
from overvoltages and currents from the photovoltaic module. The results of the research show that the
power wasted due to the protection of this SCC varies from 32watts to 239watts on the photovoltaic input
power of 149watts to 1239watts. The average efficiency of an inverter is 84% and fluctuates from 71% to
97%, 71% efficiency occurs at a load of 38watts while for an efficiency of 97% occurs at a loading of
277watts. The average cable efficiency is 96% with fluctuations in cable efficiency because loading only
Suprianto & Muhammad Fadlan Siregar, Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
2% and This fluctuation is more stable than the fluctuation of the efficiency of the inverter and SCC, which
is 26% each.
Keywords: efficiency, scc, inverter, load, power.
How to Cite: Suprianto, Siregar. M. F (2020). Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya. JESCE
(Journal of Electrical and System Control Engineering). 4 (1): 1-10
2
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10
PV dan penyimpanan baterai. Metode yang teknologi dievaluasi selama 500 jam
dikembangkan secara unik menentukan dengan menghubungkan pengukuran I-V
konfigurasi optimal yang memenuhi dengan variabel atmosfer yang diukur
permintaan beban dengan biaya minim setiap menit selama cuaca cerah untuk
(Khaled, 2012). Sumber energi terbarukan mendapatkan kinerja dan efisiensi rata-
seperti matahari, air dan angin merupakan rata peralatan solar sel, visualisasi
sumber energi terbarukan yang tidak habis karakteristik solar sel secara grafis dalam
atau memiliki efek yang tidak berbahaya berbagai kondisi atmosfer dilakukan. Hasil
terhadap lingkungan. Sumber daya bahan menunjukkan bahwa pengiriman daya dan
bakar fosil dunia tidak dapat menopang arus hubung singkat kedua teknologi
kebutuhan energi untuk beberapa dekade berkorelasi linier dengan variabel
mendatang dan karenanya kebutuhan atmosfer. Selain itu, tegangan rangkaian
akan energi alternatif yang murah terbuka dari teknologi perovskite
sekarang sangat diperlukan. Selama menunjukkan perilaku nonlinier dan
beberapa tahun terakhir banyak kelompok peningkatan kinerja dengan suhu pada
penelitian di seluruh dunia yang irradiansi tinggi ( Esteban, 2019 ).
menyelidiki fotovoltaik dan transistor.
METODE PENELITIAN
Penelitian melalui penggunaan sel surya
Metode yang digunakan pada
adalah contoh dari satu cara para ilmuwan
penelitian ini adalah metode penelitian
mencoba untuk mengurangi beberapa
eksperimen yaitu melakukan perancangan
ketergantungan pada sumber daya yang
dan pengukuran pada sistem yang diteliti.
tidak terbarukan (Rashmi, 2012).
Pengukuran dilakukan untuk besaran non
Perkembangan Sel surya menunjukkan
listrik yaitu intensitas cahaya matahari
evolusi yang mengesankan selama
yang mengenai permukaan solar sel dan
beberapa tahun terakhir. Teknologi ini
besaran suhu disekitar solar sel.
sebagian besar telah diuji dalam
Pengukuran juga dilakukan untuk besaran-
laboratorium menggunakan perangkat
besaran listrik seperti arus, tegangan,
terpadu. Kinerja fotovoltaik sel surya
faktor daya dan daya listrik. Pengukuran
dievaluasi dalam kondisi cuaca tropis.
besaran-besaran listrik dan besaran non
Secara khusus, dua modul perovskite
listrik dilakukan pada setiap saat baik
dengan area aktif 17 dan 50cm2 dibuat,
dalam hitungan detik, menit ataupun jam
dienkapsulasi dan diuji. dan panel silikon
dengan menggunakan alat ukur yang
komersial sebagai referensinya, kedua
dibutuhkan dan dibantu dengan
4
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10
analisis data dan pembahasan terhadap komponen sistem pembangkit listrik tenaga
penelitian. Analisis efisiensi pada komponen seperti pada blok diagram sistem.
komponen sistem PLTS dilakukan untuk analisis effisiensi komponen pada sistem PLTS
komponen solar charge controller, inverter dilakukan untuk komponen solar charge
dan effisiensi saluran dari sistem baterai controller, inverter dan effisiensi saluran dari
- 20 unit modul surya 100 Wp. tenaga surya pada penelitian ini untuk
- 8 unit baterai 100 Ah 12 volt. efisiensi solar charge controller didapat hasil
Daya pengisian ke baterai (Pin Bat), daya hasil pengukuran mempunyai nilai yang
input inverter (Pin inv) diperoleh dari fluktuatif dan mempunyai nilai efisiensi
hasil pengukuran secara langsung. rata-rata 80%, rugi-rugi daya sebesar 20%
Sedangkan Daya output SCC dan effiensi terjadi akibat adanya pembatasan nilai
SCC diperoleh dari persamaan (1) dan tegangan dan arus pada output scc untuk
6
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10
8
JESCE (Journal of Electrical and System Control Engineering), 4 (1) Agustus 2020: 1-10
V
P antara selisih Pbat dengan Pin inv. Untuk
.bat P in Losses
JAM inv( inv Eff.
(wib) amp (vol
(inv.(w Kabel
Bat efisiensi penghantar baterai ke inverter
watt att) (watt)
) t)
) diperoleh dari persamaan (5) berikut
2,52 4,6 20 ,96
1 2 3 0 ………………………............(5)
21.10 318 14
2,96 4,5 32 ,96
1 2 3 0
21.20 314 11
2,78 4,6 26 ,97
1 2 3 0
21.30
2,7 4,6 26
312 13
,96
efisiensi rata-rata saluran diperoleh
1 2 3 0 berdasarkan persamaan (3) yaitu sebesar
21.40 316 8
2,86 4,6 25 ,97
1 2 3 0 0,96 atau 96%.
21.50 313 10
2,73 4,6 23 ,97
1 2 3 0
22.00 313 13
2,77 4,5 26 ,96
1 2 3 0
22.10 312 14
2,73 4,5 26 ,96
1 2 3 0
22.20 310 14
2,64 4,5 23 ,96
1 2 3 0
22.30 297 13
2,13 4,5 10 ,96
1 2 3 0
22.40 298 12
2,18 4,5 10 ,96
1 2 3 0
22.50 296 11
2,13 4,4 07 ,97
1 2 3 0
23.00 297 14
2,16 4,4 10 ,96 Gambar 4. fluktuasi efisiensi penghantar terhadap
1 2 3 0
23.10 308 14 waktu pelayanan daya dan perbandingannya
2,61 4,4 22 ,96
1 2 2 0
terhadap daya suplay baterai.
23.20 281 15
1,51 4,4 96 ,95
1 2 2 0
23.30 288 7 efisiensi saluran lebih stabil dalam
1,79 4,4 95 ,97
1 2 2 0
23.40 284 8 berfluktuasi dibandingkan dengan
1,65 4,4 93 ,97
1 2 2 0
23.50
1,77 4,3 95
286 9
,97 fluktuasi inverter dan scc hal ini
disebabkan komponen inverter dan scc
Daya suplay baterai (Pbat) dan daya dalam fungsinya masing-masing
input inverter (Pin inv.) diperoleh dari hasil mengandung peralatan elektronika untuk
pengukuran antara arus dan tegangan memproteksi arus dan tegangan,
inverter untuk daya input inverter mengkonversi bentuk gelombang
sedangkan arus suplay dan tegangan disamping juga memiliki nilai resistansi
baterai untuk daya suplay baterai. efisiensi didalam rangkaian internalnya. Sedangkan
komponen penghantar antara baterai saluran atau penghantar antara baterai
dengan input inverter mempunyai nilai dan inverter tidak memiliki komponen-
yang cendrung stabil yaitu antara 95% komponen elektronika sehingga tidak
hingga 97% pada pembebanan 304 watt banyak berfluktuasi. Fluktuasi pada
hingga 288 watt. Losses kabel diperoleh efisiensi penghantar lebih cendrung terjadi
Suprianto & Muhammad Fadlan Siregar, Analisis Efisiensi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
10