Anda di halaman 1dari 13

Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

KONSTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK BEA


BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR PADA PENDAPATAN ASLI
DAERAH

Evi Purnamawati
Fakultas Hukum Universitas Palembang
E-mail: evipurnamawatiplg@gmail.com

Abstract
Regional original income is an indicator of regional independence in terms of finance. The
greater the revenue and the percentage of original regional revenue (PAD) to the total
regional revenue, the more independent the region is. The formulation of the problem whether
the contribution of Motor Vehicle Tax (PKB) and Motor Vehicle Title Fee Tax (BBNKB) has
an effect on Regional Original Income (PAD). Motorized Vehicle Tax (PKB) and Motor
Vehicle Transfer Fee Tax (BBNKB) have a significant effect on Regional Original Income
(PAD). Local taxes are an important source of regional income to finance development and
regional governance. Regional tax policies are based on the principles of democracy, equity
and justice, community participation and accountability with due regard to regional potential.
With the enactment of regional regulations relating to taxes, the ability of regions to finance
their expenditure needs will increase, because regions can easily adjust their income. The
government is expected to be able to maintain and make more efforts to increase Motor
Vehicle Tax revenue, it is necessary to have firm sanctions and improve the existing
administrative system.
Keywords: Vehicle tax

Abstrak
Pendapatan asli daerah menjadi salah satu indikator kemandirian daerah dalam hal keuangan.
Semakin besar penerimaan dan presentase pendapatan asli daerah (PAD) terhadap total
penerimaan daerah maka menunjukan daerah tersebut semakin mandiri. Rumusan masalah
apakah kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB) berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pajak daerah merupakan
salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan
pembangunan dan pemerintahan daerah. Kebijakan pajak daerah berdasarkan prinsip
demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dengan
memperhatikan potensi daerah. Dengan diberlakukannya peraturan daerah berhubungan
dengan pajak, maka kemampuan daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya
semakin besar, karena daerah dapat dengan mudah menyesuaikan pendapatannya. Pemerintah
diharapkan untuk dapat mempertahankan serta berupaya lebih dalam meningkatkan
penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor, perlu adanya sanksi yang tegas serta memperbaiki
sistem administrasi yang ada.
Kata Kunci: Pajak Kendaraan

PENDAHULUAN masyarakat, pemerataan dan keadilan,


Penyelenggaraan otonomi daerah serta memperhatikan potensi dan
dipandang perlu menekankan prinsip- keanekaragaman daerah. Pajak daerah
prinsip demokrasi, peran serta menjadi salah satu penerimaan utama

12

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

bagi pemerintah daerah sekarang ini. Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan


Pemberlakuan Undang-Undang tentang Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air
pemerintah daerah menetapkan pajak dan Permukaan, Pajak Rokok.
dan retribusi daerah menjadi salah satu Berdasarkan Pasal 2 ayat (1)
sumber penerimaan yang berasal dari Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
daerah dan dapat dikembangkan sesuai 2001 tentang Pajak. Pendapatan daerah
dengan kebutuhan dan kondisi daerah merupakan penerimaan yang sangat
masing-masing. Sejalan dengan pajak penting bagi pemerintah daerah dalam
pusat, pajak daerah memiliki peranan menunjang pembangunan daerah guna
yang dominan dalam penerimaan membiayai proyek-proyek dan kegiatan-
pemerintah daerah yang tujuannya untuk kegiatan daerah. Pendapatan daerah
meningkatkan pembangunan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui
seperti fasilitas publik dan pengeluaran rekening kas umum daerah yang
pemerintah daerah. Pajak daerah adalah menambah ekuitas dana dan merupakan
pajak yang dipungut oleh Pemerintah hak daerah dalam satu tahun anggaran
Daerah tingkat I (Pajak Provinsi) dan tidak perlu dibayar kembali oleh
maupun daerah tingkat II (Pajak
daerah. komponen pendapatan daerah
Kabupaten/Kota) dan digunakan untuk terdiri dari pendapatan asli daerah, dana
membiayai rumah tangga daerah perimbangan, dan lain-lain pendapatan
1
masing-masing. yang sah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pendapatan Asli Daerah Menurut
(PP) Nomor 91 Tahun 2010 Tentang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004,
jenis pajak daerah yang dipungut yang dimaksud dengan Lain-lain
berdasarkan penetapan kepala daerah Pendapatan Asli Daerah yang sah antara
atau dibayar sendiri oleh wajib pajak. lain penerimaan daerah di luar pajak dan
Pada pasal 2 point 1 pajak terdiri atas; retribusi daerah. Lain-lain Pendapatan
(a) Pajak Provinsi dan (b) Pajak Asli Daerah yang sah sebagaimana
Kabupaten/Kota. Jenis pajak yang masuk dimaksud dalam Undang-undang Nomor
ke dalam Pajak Provinsi adalah: Pajak 32 Tahun 2004 meliputi: Hasil penjualan
Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama kekayaan daerah yang tidak dipisahkan,

1
Jasa giro, Pendapatan bunga,
Siti Resmi, Perpajakan Teori Dan Kasus
(Jakarta: Salemba Empat, 2011).
13

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

Keuntungan selisih nilai tukar rupiah masyarakat dengan melalui kas negara,
terhadap mata uang asing. Pendapatan sehingga ia merupakan bagian dari
asli daerah menjadi salah satu indikator hukum publik, yang mengatur
kemandirian daerah dalam hal keuangan. hubungan-hubungan hukum antara
Dimana semakin besar penerimaan dan negara dan orang-orang atau badan
presentase pendapatan asli daerah (PAD) hokum yang berkewajiban membayar
terhadap total penerimaan daerah maka pajak (selanjutnya sering disebut wajib
menunjukan daerah tersebut semakin pajak).
mandiri. Hukum pajak memuat pula unsur-
Pembangunan daerah adalah bagian unsur hukum tata negara dan hukum
integral dari upaya pembangunan pidana dengan acara pidananya. Dalam
nasional yang pada hakekatnya lapangan lain dari hukum administratif,
merupakan upaya terencana untuk unsur-unsur tadi tidak begitu nampak
meningkatkan kapasitas pemerintahan seperti dalam hukum pajak ini; juga
daerah sehingga tercipta suatu peradilan administratifnya diatur dengan
kemampuan yang handal dan profesional sangat rapinya. Justru inilah, ditambah
dalam memberikan pelayanan pada dengan luasnya lapangannya karena
masyarakat. Selain itu pembangunan eratnya hubungannya dengan kehidupan
daerah juga merupakan bagian dari ekonomi, maka dalam abad ini banyak
kemampuan mengelola sumber-sumber sarjana hukum, sarjana ekonomi, dan
daya ekonomi daerah yang memberikan para cerdik pandai lainnya yang
kontribusi bagi penerimaan daerah untuk mencurahkan perhatiannya yang cukup
membiayai pemerintahan dan terhadap hukum pajak ini, yang kini
pembangunan daerah demi kesejahteraan dalam beberapa negara telah merupakan
masyarakat. ilmu yang berdiri tersendiri. Maka dapat
disimpulkan bahwa pajak setidaknya
Hukum pajak, yang juga disebut
mengandung beberapa unsur antara lain
hukum fiskal, adalah keseluruhan dari
yaitu iuran/kontribusi rakyat kepada
peraturan-peraturan yang meliputi
negara dimana pihak lain atau pihak
wewenang pemerintah untuk mengambil
swasta tidak berhak memungut,
kekayaan seseorang dan
berdasarkan undang-undang (yang dapat
menyerahkannya kembali kepada
dipaksakan) dan mempunyai kekuatan
14

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

hukum, tanpa kontraprestasi atau dalam semakin tinggi tingkat ketergantungan


kata lain tanpa balas jasa dari negara pemerintah daerah tersebut terhadap
yang dapat langsung ditunjuk, digunakan pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan
untuk membiayai rumah tangga negara Pendapatan Asli Daerah (PAD)
atau pengeluaran pemerintah. merupakan sumber penerimaan daerah
yang berasal dari dalam daerah itu
Peraturan perundangan mengenai
sendiri.
pajak daerah mengalami beberapa kali
perubahan. Peraturan perundangan di Dari komposisi pajak daerah, sektor
bidang pajak daerah antara lain Undang- pajak kendaraan bermotor (PKB) dan
Undang Nomor 11 Tahun 1957 tentang pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Peraturan Umum Pajak Daerah, Undang- Bermotor (BBN-KB) merupakan
Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang penyumbang terbesar dari pajak daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang pengaturannya berdasarkan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah.
Daerah dan Retribusi Daerah. Kemudian Permasalahannya adalah bagaimana
pada tahun 2009 pemerintah pusat kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor
mengeluarkan Undang-Undang Nomor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama
28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Kendaraan Bermotor (BBNKB)
Retribusi Daerah menggantikan Undang- berpengaruh terhadap Pendapatan Asli
Undang Nomor 34 Tahun 2000. Daerah (PAD). Metode penelitian ini
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menggunakan jenis penelitian yang
merupakan salah satu indikator yang sifatnya deskriptif analitis yang
menentukan derajat kemandirian suatu bertujuan untuk mendapatkan gambaran
daerah. Semakin besar penerimaan asli mengenai kontribusi Pajak Kendaraan
suatu daerah maka semakin rendah Bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik
tingkat ketergantungan pemerintah Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
daerah tersebut terhadap pemerintah Permasalahan pokok dalam penelitian ini
pusat. Sebaliknya, semakin rendah ditempuh dengan menggunakan
penerimaan asli suatu daerah maka pendekatan yuridis normati. Menurut

15

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

pendekatan yang bersifat yuridis akan tertera nama pemilik baru dari
normatif dilakukan dengan cara meneliti kendaraan bermotor tersebut yaitu nama
data sekunder disebut juga dengan dan alamat pembeli, sedangkan nama
penelitian kepustakaan.2 pemilik lama tidak dicantumkan lagi.3
Persyaratan balik nama sekaligus
PEMBAHASAN
perpanjangan stnk atas nama perorangan
A. Pajak Kendaraan bermotor (PKB)
dalam satu wilayah Kota atau Kabupaten
dan Pajak Bea balik nama
adalah sebagai berikut: BPKB; STNK;
Kendaraan Bermotor (BBNKB)
Kwitansi pembelian; KTP pemilik baru
Bea Balik Nama Kendaraan
dan Cek Fisik
Bermotor (BBNKB) adalah pajak atas
1. Dasar Hukum Pemungutan BBN-
penyerahan hak milik kendaraan
KB
bermotor sebagai akibat perjanjian dua
Adapun dasar hukum
pihak atau perbuatan sepihak atau
pemungutan Bea Balik Nama
keadaan yang terjadi karena jual beli,
Kendaraan Bermotor antara lain :
tukar menukar, hibah, warisan, atau
a. Peraturan Menteri Dalam
pemasukan kedalam badan usaha. Yang
Negeri Nomor 25 Tahun
dimaksud dengan balik nama dalam hal
2010 Tentang Perhitungan
ini adalah merubah status kepemilikan
Dasar Pengenaan Pajak
dari penjual sebagai pemilik kendaraan
Kendaraan Bermotor dan Bea
bermotor sebelumnya kepada pembeli
Balik Nama Kendaraan
sebagai pemilik kendaraan bermotor
Bermotor Peraturan Daerah
yang baru.
Provinsi Sumatera Selatan
Pelaksanaan proses balik nama ini
Nomor 5 Tahun 2011
dilakukan di kantor samsat setempat
Tentang Pajak Daerah.
dimana pendaftaran pertama Surat Tanda
b. Peraturan Presiden Republik
Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan
Indonesia Nomor 5 Tahun
dilakukan. Apabila proses balik nama
2015 Tentang
tersebut selesai, maka pada buku BPKB
Penyelenggaraan Sistem
dan STNK kendaraan yang dimaksud
Administrasi Manunggal Satu

2
Rony Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian
3
Hukum Dan Jurimetri (Jakarta: Ghalia Indonesia, Bohari, Hukum Pajak (Jakarta: PT.Raja
1990). Grafindo Persada, 2001).
16

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

Atap Kendaraan Bermotor. badan yang dapat menerima


2. Objek dan Subyek Pajak BBN- penyerahan kendaraan
KB bermotor
Objek pajak menurut dapat b) Wajib pajak kendaraan
diartikan sebagai sasaran bermotor orang pribadi atau
pengenaan pajak dan dasar untuk badan yang menerima
menghitung pajak yang terutang. kendaraan bermotor.
Sesuatu tersebut dapat berupa 3. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara
keadaan perbuatan dan peristiwa Perhitungan BBN-KB
yang menjadi objek pajak bea Dasar pengenaan Bea Balik
balik nama kendaraan bermotor. Nama Kendaraan Bermotor
Termasuk penyerahan kendaraan (BBNKB) dihitung sebagai
bemotor adalah pemasukan perkalian dari dua unsur pokok,
kendaraan bermotor dari luar yaitu:
negeri untuk dipakai secara tetap a) Nilai jual kendaraan
di Indonesia, kecuali: bermotor.
a) Untuk di pakai sendiri oleh b) Bobot yang mencerminkan
orang pribadi yang secara relatif kadar
bersangkutan. keerusakan jalan dan
b) Untuk perdagangan. pencemaran lingkungan
c) Untuk digunakan kembali akibat penggunaan kendaraan
dari wilayah Indonesia. bermotor.
d) Digunakan untuk peran, Tarif BBN-KB atas
penelitian, contoh dan penyerahan pertama (kendaraan
kegiatan olahraga. baru) yaitu sebagai berikut:
Subyek Pajak BBN-KB a) Tarif Bea Balik Nama
Secara umum yang disebut Kendaraan Bermotor
sebagai subyek pajak bagi pajak ditetapkan paling tinggi
daerah adalah orang pribadi atau masing-masing sebagai
badan yang dapat dikenakan. berikut.:
a) Subyek pajak kendaraan 1) Penyerahan pertama
bermotor orang pribadi atau ditetapkan sebesar 20%;
17

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

dan Jual Kendaraan Bermotor).


2) Penyerahan kedua dan g) Untuk kendaraan bermotor
seterusnya ditetapkan Ambulance, Pemadam
sebesar 1%; Kebakaran, Sosial Keagaman,
b) Untuk kendaraan bernotor Lembaga Sosial dan
roda 2 (dua) dan roda 3 (tiga) Keagamaan, Pemerintah dan
sebesar 15% dikalikan NJKB Instansi Pemerintah roda 2
(Nilai Jual Kendaraan (dua) dan roda 3 (tiga) sebesar
Bermotor). 15% dikalikan NJKB (Nilai
c) Untuk kendaraan bermotor Jual Kendaraan Bermotor)
bukan umum roda 4 (empat) h) Untuk kendaraan alat-alat
atau lebih sebesar 12,5% berat dan alat-alat besar
dikalikan NJKB (Nilai Jual sebesar 0,75% dikalikan 40%
Kendaraan Bermotor). dikalikan NJKB (Nilai Jual
d) Untuk kendaraan bermotor Kendaraan Bermotor).
angkutan umum orang sebesar Tarif BBN-KB penyerahan
7,5% dikalikan 60% dikalikan kedua dan seterusnya (BBN-II)
NJKB (Nilai Jual Kendaraan yaitu sebagai berikut:
Bermotor). a) Untuk kendaraan bermotor
e) Untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua) atau roda 3
angkutan umum barang (tiga) dan roda 4 (empat) atau
sebesar 7,5% dikalikan 80% lebih sebesar 1% dikalikan
dikalikan NJKB (Nilai Jual NJKB (Nilai Jual Kendaraan
Kendaraan Bermotor). Bermotor).
f) Untuk kendaraan bermotor b) Untuk kendaraan bermotor
Ambulance, Pemadam angkutan umum orang sebsar
Kebakaran, Sosial Keagaman, 1% dikalikan 60% dikalikan
Lembaga Sosial dan NJKB (Nilai Jual Kendaraan
Keagamaan, Pemerintah dan Bermotor).
Instansi Pemerintah roda 4 c) Untuk kendaraan bermotor
(empat) atau lebih sebesar angkutan umum barang
12,5% dikalikan NJKB (Nilai sebesar 1% dikalikan 80%
18

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

dikalikan NJKB (Nilai Jual keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya


Kendaraan Bermotor). kemakmuran rakyat.4
d) Untuk kendaraan bermotor Pajak dipungut berdasarkan undang-
roda 2 (dua) atau roda 3 (tiga) undang. Dasar Hukum Pajak yang
dan roda 4 (empat) atau lebih, tertinggi adalah Pasal 23 A Undang-
mutasi dari luar daerah Undang Dasar 1945 yang berbunyi,
Provinsi sebesar 0% bahwa “pajak dan pungutan lain yang
e) Untuk kendaraan bermotor bersifat memaksa untuk keperluan
alat-alat besar dan alat-alat Negara diatur dengan undang-undang”.
berat sebesar 0,075% Pajak merupakan iuran kepada negara
dikalikan 40% dikalikan (yang dapat dipaksakan) yang terutang
NJKB (Nilai Jual Kendaraan oleh yang wajib membayarnya menurut
Bermotor). peraturan-peraturan, dengan tidak
Nilai jual kendaraan mendapat prestasi kembali, yang
bermotor diperoleh berdasarkan langsung dapat ditunjuk, dan yang
harga pasaran umum. Bobot gunanya adalah untuk membiayai
mencerminkan secara relatif pengeluaran-pengeluaran umum
kadar kerusakan jalan dan berhubung dengan tugas negara untuk
pencermaran lingkungan akibat menyelenggarakan pemerintah. Fungsi
penggunaan kendaraan bermotor. budgetair dari pajak, sedangkan pajak
Model perhitungan Bea Balik masih mempuyai fungsi lain yang tidak
Nama Kendaraan Bermotor: kalah pentingnya, yaitu fungsi mengatur.
PBBN-KB = Yang dimaksud dengan tidak mendapat

Nilai Jual Kendaraan Bermotor x Tarif


prestasi kembali dari negara, ialah
prestasi khusus yang erat hubungannya
Pajak daerah adalah kontribusi
dengan pembayaran “iuran” itu. Prestasi
wajib kepada Daerah yang terutang oleh
dari negara, seperti hak untuk
orang pribadi atau badan yang bersifat
mempergunakan jalan-jalan umum,
memaksa berdasarkan Undang-Undang,
perlindungan dan penjagaan dari aparat
dengan tidak mendapatkan imbalan
penegak hukum.
secara langsung dan digunakan untuk

4
Mardiasmo, Perpajakan (Yogyakarta: Andi
Offset, 2011).
19

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

Pajak adalah iuran rakyat kepada jalan tidak akan mengurangi manfaat
kas negara berdasarkan undang-undang dari jalan tersebut (Non-Rivalry) Semua
(yang dapat dipaksakan) dengan tidak orang dapat menikmati manfaat dari
mendapat jasa-jasa timbal (kontra jalan raya. dan sebagian hasil dari
prestasi), yang langsung dapat penerimaan pajak kendaraan bermotor
ditunjukkan dan yang digunakan untuk dan bea balik nama kendaraan bermotor
membayar pengeluaran umum, dengan digunakan untuk perbaikan jalan raya,
pos pengeluaran yang memang orang yang dapat menikmati jalan
diwajibkan atas mereka, pada kondisi tersebut tidak hanya yang bayar saja,
baitul mal tidak ada uang/harta.5 tetapi yang tidak bayar pajak juga dapat
Peningkatan pungutan pajak (tarif) menikmatinya (Non-Excludable) tanpa
perlu diimbangi dangan peningkatan mengeluarkan kontribusi didalamnya
prasarana publik karena sifat barang (Free Rider).
public yang non- rivalry ialah B. Konstribusi Pajak Kendaraan
penggunaan satu konsumen terhadap Bermotor (PKB) dan Pajak Bea
suatu barang public tidak akan Balik Nama Kendaraan Bermotor
mengurangi kesempatan konsumen lain (BBNKB) Sebagai Salah Satu
untuk juga menikmati barang publik Sumber Pendapatan Asli Daerah
tersebut dan non-exclusion yang berarti (PAD)
apabila barang publik itu tersedia, tidak Ciri utama yang menunjukan suatu
ada yang dapat menghalangi siapapun daerah otonom mampu berotonomi yaitu
untuk memperoleh manfaat dari barang terletak pada tingkat kemampuan
publik tersebut. maka masing masing keuangan daerah. Artinya daerah otonom
individu akan cenderung free rider harus memiliki kewenangan dan
adalah istilah untuk mereka yang ikut kemampuan untuk menggali sumber-
menikmati barang public tanpa sumber keuangan sendiri, mengelola dan
mengeluarkan kontribusi tertentu. menggunakan keuangan sendiri yang
Misalnya jalan raya adalah salah satu cukup memadai untuk membiayai
barang publik, banyaknya pengguna penyelenggaraan pemerintah daerahnya.
Ketergantungan kepada bantuan pusat
5
Abdul Qadim Zallun Al-Amwal Fi Daulah al- harus diupayakan seminimal mungkin,
Khalifah, Dar al-ilmi Lialayin, Sistem Keuangan
Di Ngara Syariah, ed. Ahmad. S, Terjemahan sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD)
(Bogor: Pustaka Thariq Izzah, 2002).
20

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

Khususnya pajak menjadi bagian sumber Yaitu suatu kepastian hukum, dimana
keuangan terbesar. setiap undang-undang perpajakan dan
Perluasan basis pajak tersebut ketentuan perpajakan harus mengandung
dilakukan sesuai dengan prinsip pajak kepastian hukum, baik untuk wajib
yang baik yaitu pajak tidak pajak, untuk Negara dan aparat pajak
menyebabkan ekonomi biaya tinggi yang melaksanakan tugas pemungutan
dan/atau menghambat mobilitas pajak.
penduduk, lalu lintas barang dan jasa 3. Convention of payment
antar daerah, dan kegiatan ekspor dan Yaitu saat pemungutan pakak harus
impor. Disamping itu peraturan daerah tepat, sesuai dengan kondisi ekonomo
tentang pajak daerah yang dibuat itu adil para wajib pajak yang memungkinkan
harus memenuhi empat syarat, sebagai dapat membayar hutang pajaknya .
berikut: pemungutan pajak lebih tepat pada saat
1. Equality dan equity timbul objek pajak yang dapat dikenakan
Equality berarti adanya suatu kesamaan pajak.
dalam beban pajak, dimana subjek pajak 4. Economic of collection
yang mempunyai kondisi sosial ekonomi Yaitu dalam meentapkan biaya
yang sama, maka harus dikenakan beban pemungutan pajak yang harus
pajak yang sama. equality mengandung diperhitungkan secara sempurna agar
sifat yang nondiscrimination, yaitu tidak tidak terjadi pengeluaran biaya pungutan
memandang status subyek pajak, karena lebih besar dari pada jumlah pajak yang
orang asing maupun orang Indonesia diterimanya.
akan dikanakan pajak sesuai dengan Dalam Undang-undang Nomor
ketentuan undang-undang perpajakan 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
yang berlaku. Sedangkan equity dapat Retribusi Daerah; daerah hanya
diartikan sebagai keadilan yang bersifat diberikan kewenangan untuk
umum, walaupun pengertian keadilan menetapkan tarif pajak dalam batasan
sangat relatif serta dipengaruhi oleh maksimum yang ditetapkan dalam
aspek tempat, waktu dan idiology peratuaran daerah ini. Kemudian untuk
pancasila, maka pengertian keadilan ini menghindari perang tarif antar daerah
sesuai dengan filsafah pancasila. untuk objek pajak yang mudah bergerak
2. Certainity seperti kendaraan bermotor, dalam
21

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

peraturan ini ditetapkan tarif minimum yang berkaitan dengan pajak tersebut.
untuk pajak kendaraan bermotor. Pajak kendaraan dan bea balik nama
Pengaturan tarif demikian juga kendaraan bermotor, sebagian
masih memberikan peluang bagi dialokasikan untuk pembangunan dan
masyarakat untuk memindahkan /atau pemeliharaan jalan dan sarana
kendaraanya ke daerah lain yang beban transportasi umum.
pajaknya lebih rendah. Oleh karena itu Selanjutnya untuk meningkatkan
dalam undang-undang ini; nilai jual efektifitas pengawasan pungutan daerah,
kendaraan bermotor (NJKB) sebagai mekanisme pengawasan diubah dari
dasar pengenaan pajak kendaraan represif menjadi preventif. Setiap
bermotor dan bea balik nama kendaraan peraturan daerah tentang pajak, sebelum
bermotor masih ditetapkan seragam dilaksanakan harus mendapat
secara nasional namun sejalan dengan persetujuan terlebih dahulu dari
tuntutan masyarakat terhadap pelayaan pemerintah, setelah disetujui
yang lebih baik sesuai dengan beban disosialisasikan dan
pajak yang ditanggungnya dan dilaksanakan/diimplementasikan.
pertimbangan tertentu, menteri dalam Terhadap daerah yang menetapkan
negeri dapat menyerahkan kewenangan kebijakan dibidang pajak daerah yang
penetapan nilai jual kendaraan bermotor melanggar ketentuan peraturan
kepada daerah, selain itu kebijakan tarif perundang-undangan yang lebih tinggi,
pajak kendaraan bermotor juga akan dikenakan sanksi berupa
diarahkan untuk mengurangi tingkat penundaan dan/atau pemotongan dana
kemacetan di daerah perkotaan, dengan alokasi umum dan/atau dana bagi hasil
memberikan kewenangan daerah untuk atau restitusi.
menetapkan tarif pajak progresif untuk
kepemilikan kendaraan kedua dan KESIMPULAN DAN
seterusnya. REKOMENDASI
Untuk meningkatkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
akuntabilitas pengenaan pungutan, dan Bea Balik Kendaraan Bermotor
dalam peraturan daerah ini sebagian (BBNKB) memberikan kontribusi
hasil penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pajak
dialokasikan untuk membiayai kegiatan daerah merupakan salah satu sumber
22

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

pendapatan daerah yang penting guna hendaknya dapat mempertahankan serta


membiayai penyelenggaraan berupaya lebih dalam meningkatkan
pembangunan dan pemerintahan daerah. penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
Kebijakan pajak daerah berdasarkan karena pengaruh cukup besar terhadap
prinsip demokrasi, pemerataan dan PAD, hendaknya pemerintah daerah
keadilan, peran serta masyarakat dan memperketat sanksi dan memperbaiki
akuntabilitas dengan memperhatikan sistem administrasi yang ada
potensi daerah. Peraturan daerah tentang
pajak daerah telah dibuat dengan adil DAFTAR PUSTAKA
dan memenuhi empat syarat dan Buku
sebagian hasil penerimaan pajak daerah Al-Amwal Fi Daulah al- Khalifah, Dar
dialokasikan untuk membiayai kegiatan al-ilmi Lialayin, Abdul Qadim
yang berkaitan dengan pajak tersebut. Zallun. Sistem Keuangan Di Ngara
Syariah. Edited by Ahmad. S.
Pajak kendaraan dan bea balik nama
Terjemahan. Bogor: Pustaka Thariq
kendaraan bermotor, sebagian Izzah, 2002.
dialokasikan untuk pembangunan dan Bohari. Hukum Pajak. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada, 2001.
/atau pemeliharaan jalan dan sarana
Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta:
transportasi umum. Andi Offset, 2011.
Resmi, Siti. Perpajakan Teori Dan
Dengan diberlakukannya peraturan
Kasus. Jakarta: Salemba Empat,
daerah terkait pajak, kemampuan daerah 2011.
untuk membiayai kebutuhan Soemitro, Rony Hanitijo. Metodologi
Penelitian Hukum Dan Jurimetri.
pengeluarannya semakin besar, karena
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990.
daerah dapat dengan mudah
menyesuaikan pendapatnya, sejalan
Peraturan Perundang-undangan
dengan tidak memberikan kewenangan
kepada daerah untuk menetapkan jenis Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi
pajak baru akan memberikan kepastian Daerah.
bagi masyarakat dan dunia usaha yang
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000
pada gilirannya diharapkan dapat tentang Pajak Daerah dan Retribusi
meningkatkan kesadaran masyarakat Daerah.
dalam memenuhi kewajiban Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
perpajakannya. Pemerintah daerah tentang Pemerintahan Daerah.
23

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014


tentang Ketentuan Umum dan Tata tentang Pemerintahan Daerah.
Cara Perpajakan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015
Undang-Undang Nomor 28 Tahun tentang Pemerintahan Daerah
2009 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
Retribusi Daerah 2001 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.

24

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai