Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
Evi Purnamawati
Fakultas Hukum Universitas Palembang
E-mail: evipurnamawatiplg@gmail.com
Abstract
Regional original income is an indicator of regional independence in terms of finance. The
greater the revenue and the percentage of original regional revenue (PAD) to the total
regional revenue, the more independent the region is. The formulation of the problem whether
the contribution of Motor Vehicle Tax (PKB) and Motor Vehicle Title Fee Tax (BBNKB) has
an effect on Regional Original Income (PAD). Motorized Vehicle Tax (PKB) and Motor
Vehicle Transfer Fee Tax (BBNKB) have a significant effect on Regional Original Income
(PAD). Local taxes are an important source of regional income to finance development and
regional governance. Regional tax policies are based on the principles of democracy, equity
and justice, community participation and accountability with due regard to regional potential.
With the enactment of regional regulations relating to taxes, the ability of regions to finance
their expenditure needs will increase, because regions can easily adjust their income. The
government is expected to be able to maintain and make more efforts to increase Motor
Vehicle Tax revenue, it is necessary to have firm sanctions and improve the existing
administrative system.
Keywords: Vehicle tax
Abstrak
Pendapatan asli daerah menjadi salah satu indikator kemandirian daerah dalam hal keuangan.
Semakin besar penerimaan dan presentase pendapatan asli daerah (PAD) terhadap total
penerimaan daerah maka menunjukan daerah tersebut semakin mandiri. Rumusan masalah
apakah kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB) berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pajak daerah merupakan
salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan
pembangunan dan pemerintahan daerah. Kebijakan pajak daerah berdasarkan prinsip
demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dengan
memperhatikan potensi daerah. Dengan diberlakukannya peraturan daerah berhubungan
dengan pajak, maka kemampuan daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya
semakin besar, karena daerah dapat dengan mudah menyesuaikan pendapatannya. Pemerintah
diharapkan untuk dapat mempertahankan serta berupaya lebih dalam meningkatkan
penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor, perlu adanya sanksi yang tegas serta memperbaiki
sistem administrasi yang ada.
Kata Kunci: Pajak Kendaraan
12
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
1
Jasa giro, Pendapatan bunga,
Siti Resmi, Perpajakan Teori Dan Kasus
(Jakarta: Salemba Empat, 2011).
13
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
Keuntungan selisih nilai tukar rupiah masyarakat dengan melalui kas negara,
terhadap mata uang asing. Pendapatan sehingga ia merupakan bagian dari
asli daerah menjadi salah satu indikator hukum publik, yang mengatur
kemandirian daerah dalam hal keuangan. hubungan-hubungan hukum antara
Dimana semakin besar penerimaan dan negara dan orang-orang atau badan
presentase pendapatan asli daerah (PAD) hokum yang berkewajiban membayar
terhadap total penerimaan daerah maka pajak (selanjutnya sering disebut wajib
menunjukan daerah tersebut semakin pajak).
mandiri. Hukum pajak memuat pula unsur-
Pembangunan daerah adalah bagian unsur hukum tata negara dan hukum
integral dari upaya pembangunan pidana dengan acara pidananya. Dalam
nasional yang pada hakekatnya lapangan lain dari hukum administratif,
merupakan upaya terencana untuk unsur-unsur tadi tidak begitu nampak
meningkatkan kapasitas pemerintahan seperti dalam hukum pajak ini; juga
daerah sehingga tercipta suatu peradilan administratifnya diatur dengan
kemampuan yang handal dan profesional sangat rapinya. Justru inilah, ditambah
dalam memberikan pelayanan pada dengan luasnya lapangannya karena
masyarakat. Selain itu pembangunan eratnya hubungannya dengan kehidupan
daerah juga merupakan bagian dari ekonomi, maka dalam abad ini banyak
kemampuan mengelola sumber-sumber sarjana hukum, sarjana ekonomi, dan
daya ekonomi daerah yang memberikan para cerdik pandai lainnya yang
kontribusi bagi penerimaan daerah untuk mencurahkan perhatiannya yang cukup
membiayai pemerintahan dan terhadap hukum pajak ini, yang kini
pembangunan daerah demi kesejahteraan dalam beberapa negara telah merupakan
masyarakat. ilmu yang berdiri tersendiri. Maka dapat
disimpulkan bahwa pajak setidaknya
Hukum pajak, yang juga disebut
mengandung beberapa unsur antara lain
hukum fiskal, adalah keseluruhan dari
yaitu iuran/kontribusi rakyat kepada
peraturan-peraturan yang meliputi
negara dimana pihak lain atau pihak
wewenang pemerintah untuk mengambil
swasta tidak berhak memungut,
kekayaan seseorang dan
berdasarkan undang-undang (yang dapat
menyerahkannya kembali kepada
dipaksakan) dan mempunyai kekuatan
14
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
15
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
pendekatan yang bersifat yuridis akan tertera nama pemilik baru dari
normatif dilakukan dengan cara meneliti kendaraan bermotor tersebut yaitu nama
data sekunder disebut juga dengan dan alamat pembeli, sedangkan nama
penelitian kepustakaan.2 pemilik lama tidak dicantumkan lagi.3
Persyaratan balik nama sekaligus
PEMBAHASAN
perpanjangan stnk atas nama perorangan
A. Pajak Kendaraan bermotor (PKB)
dalam satu wilayah Kota atau Kabupaten
dan Pajak Bea balik nama
adalah sebagai berikut: BPKB; STNK;
Kendaraan Bermotor (BBNKB)
Kwitansi pembelian; KTP pemilik baru
Bea Balik Nama Kendaraan
dan Cek Fisik
Bermotor (BBNKB) adalah pajak atas
1. Dasar Hukum Pemungutan BBN-
penyerahan hak milik kendaraan
KB
bermotor sebagai akibat perjanjian dua
Adapun dasar hukum
pihak atau perbuatan sepihak atau
pemungutan Bea Balik Nama
keadaan yang terjadi karena jual beli,
Kendaraan Bermotor antara lain :
tukar menukar, hibah, warisan, atau
a. Peraturan Menteri Dalam
pemasukan kedalam badan usaha. Yang
Negeri Nomor 25 Tahun
dimaksud dengan balik nama dalam hal
2010 Tentang Perhitungan
ini adalah merubah status kepemilikan
Dasar Pengenaan Pajak
dari penjual sebagai pemilik kendaraan
Kendaraan Bermotor dan Bea
bermotor sebelumnya kepada pembeli
Balik Nama Kendaraan
sebagai pemilik kendaraan bermotor
Bermotor Peraturan Daerah
yang baru.
Provinsi Sumatera Selatan
Pelaksanaan proses balik nama ini
Nomor 5 Tahun 2011
dilakukan di kantor samsat setempat
Tentang Pajak Daerah.
dimana pendaftaran pertama Surat Tanda
b. Peraturan Presiden Republik
Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan
Indonesia Nomor 5 Tahun
dilakukan. Apabila proses balik nama
2015 Tentang
tersebut selesai, maka pada buku BPKB
Penyelenggaraan Sistem
dan STNK kendaraan yang dimaksud
Administrasi Manunggal Satu
2
Rony Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian
3
Hukum Dan Jurimetri (Jakarta: Ghalia Indonesia, Bohari, Hukum Pajak (Jakarta: PT.Raja
1990). Grafindo Persada, 2001).
16
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
4
Mardiasmo, Perpajakan (Yogyakarta: Andi
Offset, 2011).
19
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
Pajak adalah iuran rakyat kepada jalan tidak akan mengurangi manfaat
kas negara berdasarkan undang-undang dari jalan tersebut (Non-Rivalry) Semua
(yang dapat dipaksakan) dengan tidak orang dapat menikmati manfaat dari
mendapat jasa-jasa timbal (kontra jalan raya. dan sebagian hasil dari
prestasi), yang langsung dapat penerimaan pajak kendaraan bermotor
ditunjukkan dan yang digunakan untuk dan bea balik nama kendaraan bermotor
membayar pengeluaran umum, dengan digunakan untuk perbaikan jalan raya,
pos pengeluaran yang memang orang yang dapat menikmati jalan
diwajibkan atas mereka, pada kondisi tersebut tidak hanya yang bayar saja,
baitul mal tidak ada uang/harta.5 tetapi yang tidak bayar pajak juga dapat
Peningkatan pungutan pajak (tarif) menikmatinya (Non-Excludable) tanpa
perlu diimbangi dangan peningkatan mengeluarkan kontribusi didalamnya
prasarana publik karena sifat barang (Free Rider).
public yang non- rivalry ialah B. Konstribusi Pajak Kendaraan
penggunaan satu konsumen terhadap Bermotor (PKB) dan Pajak Bea
suatu barang public tidak akan Balik Nama Kendaraan Bermotor
mengurangi kesempatan konsumen lain (BBNKB) Sebagai Salah Satu
untuk juga menikmati barang publik Sumber Pendapatan Asli Daerah
tersebut dan non-exclusion yang berarti (PAD)
apabila barang publik itu tersedia, tidak Ciri utama yang menunjukan suatu
ada yang dapat menghalangi siapapun daerah otonom mampu berotonomi yaitu
untuk memperoleh manfaat dari barang terletak pada tingkat kemampuan
publik tersebut. maka masing masing keuangan daerah. Artinya daerah otonom
individu akan cenderung free rider harus memiliki kewenangan dan
adalah istilah untuk mereka yang ikut kemampuan untuk menggali sumber-
menikmati barang public tanpa sumber keuangan sendiri, mengelola dan
mengeluarkan kontribusi tertentu. menggunakan keuangan sendiri yang
Misalnya jalan raya adalah salah satu cukup memadai untuk membiayai
barang publik, banyaknya pengguna penyelenggaraan pemerintah daerahnya.
Ketergantungan kepada bantuan pusat
5
Abdul Qadim Zallun Al-Amwal Fi Daulah al- harus diupayakan seminimal mungkin,
Khalifah, Dar al-ilmi Lialayin, Sistem Keuangan
Di Ngara Syariah, ed. Ahmad. S, Terjemahan sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD)
(Bogor: Pustaka Thariq Izzah, 2002).
20
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
Khususnya pajak menjadi bagian sumber Yaitu suatu kepastian hukum, dimana
keuangan terbesar. setiap undang-undang perpajakan dan
Perluasan basis pajak tersebut ketentuan perpajakan harus mengandung
dilakukan sesuai dengan prinsip pajak kepastian hukum, baik untuk wajib
yang baik yaitu pajak tidak pajak, untuk Negara dan aparat pajak
menyebabkan ekonomi biaya tinggi yang melaksanakan tugas pemungutan
dan/atau menghambat mobilitas pajak.
penduduk, lalu lintas barang dan jasa 3. Convention of payment
antar daerah, dan kegiatan ekspor dan Yaitu saat pemungutan pakak harus
impor. Disamping itu peraturan daerah tepat, sesuai dengan kondisi ekonomo
tentang pajak daerah yang dibuat itu adil para wajib pajak yang memungkinkan
harus memenuhi empat syarat, sebagai dapat membayar hutang pajaknya .
berikut: pemungutan pajak lebih tepat pada saat
1. Equality dan equity timbul objek pajak yang dapat dikenakan
Equality berarti adanya suatu kesamaan pajak.
dalam beban pajak, dimana subjek pajak 4. Economic of collection
yang mempunyai kondisi sosial ekonomi Yaitu dalam meentapkan biaya
yang sama, maka harus dikenakan beban pemungutan pajak yang harus
pajak yang sama. equality mengandung diperhitungkan secara sempurna agar
sifat yang nondiscrimination, yaitu tidak tidak terjadi pengeluaran biaya pungutan
memandang status subyek pajak, karena lebih besar dari pada jumlah pajak yang
orang asing maupun orang Indonesia diterimanya.
akan dikanakan pajak sesuai dengan Dalam Undang-undang Nomor
ketentuan undang-undang perpajakan 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
yang berlaku. Sedangkan equity dapat Retribusi Daerah; daerah hanya
diartikan sebagai keadilan yang bersifat diberikan kewenangan untuk
umum, walaupun pengertian keadilan menetapkan tarif pajak dalam batasan
sangat relatif serta dipengaruhi oleh maksimum yang ditetapkan dalam
aspek tempat, waktu dan idiology peratuaran daerah ini. Kemudian untuk
pancasila, maka pengertian keadilan ini menghindari perang tarif antar daerah
sesuai dengan filsafah pancasila. untuk objek pajak yang mudah bergerak
2. Certainity seperti kendaraan bermotor, dalam
21
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
peraturan ini ditetapkan tarif minimum yang berkaitan dengan pajak tersebut.
untuk pajak kendaraan bermotor. Pajak kendaraan dan bea balik nama
Pengaturan tarif demikian juga kendaraan bermotor, sebagian
masih memberikan peluang bagi dialokasikan untuk pembangunan dan
masyarakat untuk memindahkan /atau pemeliharaan jalan dan sarana
kendaraanya ke daerah lain yang beban transportasi umum.
pajaknya lebih rendah. Oleh karena itu Selanjutnya untuk meningkatkan
dalam undang-undang ini; nilai jual efektifitas pengawasan pungutan daerah,
kendaraan bermotor (NJKB) sebagai mekanisme pengawasan diubah dari
dasar pengenaan pajak kendaraan represif menjadi preventif. Setiap
bermotor dan bea balik nama kendaraan peraturan daerah tentang pajak, sebelum
bermotor masih ditetapkan seragam dilaksanakan harus mendapat
secara nasional namun sejalan dengan persetujuan terlebih dahulu dari
tuntutan masyarakat terhadap pelayaan pemerintah, setelah disetujui
yang lebih baik sesuai dengan beban disosialisasikan dan
pajak yang ditanggungnya dan dilaksanakan/diimplementasikan.
pertimbangan tertentu, menteri dalam Terhadap daerah yang menetapkan
negeri dapat menyerahkan kewenangan kebijakan dibidang pajak daerah yang
penetapan nilai jual kendaraan bermotor melanggar ketentuan peraturan
kepada daerah, selain itu kebijakan tarif perundang-undangan yang lebih tinggi,
pajak kendaraan bermotor juga akan dikenakan sanksi berupa
diarahkan untuk mengurangi tingkat penundaan dan/atau pemotongan dana
kemacetan di daerah perkotaan, dengan alokasi umum dan/atau dana bagi hasil
memberikan kewenangan daerah untuk atau restitusi.
menetapkan tarif pajak progresif untuk
kepemilikan kendaraan kedua dan KESIMPULAN DAN
seterusnya. REKOMENDASI
Untuk meningkatkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
akuntabilitas pengenaan pungutan, dan Bea Balik Kendaraan Bermotor
dalam peraturan daerah ini sebagian (BBNKB) memberikan kontribusi
hasil penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pajak
dialokasikan untuk membiayai kegiatan daerah merupakan salah satu sumber
22
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
Evi Purnamawati, Konstribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Pada Pendapatan Asli Daerah, Halaman 12-24
24