Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KASUS HIPERTENSI

Dosen Pembimbing : Agustin Widiyowati

Disusun Oleh :

1. Izzulhaq Mahardika
2. Liya Komalasari
3. Yuni Maryana

POGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes Ganesha Husada Kediri

Tahun Ajaran 2020/2021


KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KASUS PENYAKIT HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN

1. DATA UMUM

a. Nama Kepala Keluarga : Tn. B

b. Umur : 56 tahun

c. Alamat : Dukuh Taman Sari RT 02 RW 01

d. Pekerjaan Kepala : Pedagang

e. Pendidikan : SD

f. Komposisi Keluarga dan Genogram

Komposisi keluarga:

Nama Ttl L/P Agama Hub dg Pendidikan pekerjaan


/umur KK
1 Ibu S 50 th P Islam Istri SD Penjual
2 Anak A 33 th L Islam Anak PT Karyawan
3 Anak MS 31 th L Islam Anak PT Karyawan
4 Anak H 26 th P Islam Anak SMA Penjual
5 Anak RM 20 th P Islam Anak PT Mahasiswa
6 Anak AI 13 th L Islam Anak SMP Pelajar
2. Genogram :

Tn.B Ny. S

56 th 50 th

Anak RM Anak AI

20 th 13 th

Keterangan :

: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal
: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

----- : Tinggal Serumah

: Klien

3. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn. B adalah keluarga ini (nuclear family) yang terdiri

dari ayah, ibu dan anak.

4. Latar Belakang Budaya Keluarga

Keluarga Tn.B merupakan keluarga suku jawa, bahasa yang

digunakan sehari-hari Bahasa Jawa, tidak ada kebiasaan keluarga yang

dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.

5. Identifikasi Religius

Keluarga Tn.B beragama islam dan seluruh anggota keluarganya

melaksanakan shalat lima waktu. Tn.B seorang ta’mir masjid

muhamadiyah di desanya, beliau aktif dalam urusan di masjid.

Keluarga juga sering ikut kegiatan-kegiatan keagamaan seperti

pengajian.
6. Status Ekonomi

Penghasilan Tn.B diperoleh dari Tn.B yang bekerja sebagai

pedagang sepeda dan Ny.S sebagai penjual toko sembakau

dikediamannya. Penghasilan Tn.B tidak pasti tergantung pangsa

pasar, penghasilan Ny.S rata-rata sebulan 1,5 juta penghasilan dari

Tn.B dan Ny.S dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari,

sekolah dan kuliah anak AI dan RM, dan uang saku, biaya listrik

serta kebutuhan lainnya, keluarga mempunyai tabungan khusus

untuk biaya berangkat haji. Sumber penghasilan lain dari keluarga

Tn.B yakni dari penghasilan panen padi dan palawija setiap 4 bulan

sekali.

7. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang

Kebiasaan kumpul bersama keluarga Tn.B biasanya dilakukan di

malam hari disela-sela kesibukan di toko, karena Tn.B juga ikut

mengelola toko. Keluarga jarang pergi ke tempat rekreasi secara

bersama, karena Tn.B dan Ny.S sangat sibuk. Namun sesekali Tn.B

meluangkan waktu untuk menghirup udara pagi dengan ber jalan

santai di sekitar desa.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Tn.B saat ini termasuk keluarga anak

dewasa. Dimana tugas perkembangan pada tahap ini :

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar


b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki

masa tua

d. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum

terpenuhi. Namun tugas keluarga yang belum tercapai yakni menjadikan

kedua anaknya yang masih menuntut ilmu menjadi seorang yang sukses

yang dapat memebanggakan kedua orang tuanya serta membimbing anak-

anaknya yang sudah berumah tangga dalam menata rumah tangga menjadi

lebih baik.

3. Riwayat keluarga inti

Tn.B dan Ny.S menikah sudah 35 tahun yang lalu, perkawinannya

direstui oleh kedua orang tua masing-masing. Ny.S merupakan pilihan

sendiri tidak dijodohkan. Saat menikah Tn.B berusia 22 tahun dan Ny.S

berusia 16 tahun, setahun setelah menikah Ny.S melahirkan anak

tertuannya yakni anak A yang kini sudah berumah tangga. Dikeluarga

Tn.B terdapat riwayat penyakit keturunan yakni hipertensi.

Keluarga Tn. B mengatakan jika Tn. B mempunyai tekanan darah

yang tinggi, Tn. B di periksakan ke dokter dan dinyatakan terkena

Hipertensi, Tn. B mengungkapkan biasanya saat tekanan darah naik klien

merasa kaki serta tangan sebelah kiri sering jimpe-jimpe, lemes, dengkul

kaki terasa pegel dan cekot-cekot, kaki yang sebelah kiri terkadang sulit
untuk bergerak. Serta Tn. B mengatakan merasa nyeri dan kaku di daerah

tengkuk dan kepala berdenyut-denyut dengan skala nyeri 5 (0-10)

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Orang tua Tn. B meninggal karena penyakit hipertensi dan paru-paru.

Sedangkan orang tua Ny. S meninggal karena penyakit paru-paru.

C. DATA LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

Rumah yang dihuni oleh keluaraga Tn.B merupakan rumah yang

dibangun diatas tanah milik sendiri yang dibeli dari tetangga sekampung,

berukuran 300 m terdiri ruang tamu, 4 kamar tidur, dapur, 2 kamar mandi

dan WC kondisi bersih, 1 toko sembakau. Lantai terbuat dari keramik,

sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan, pintu belakang dan jendela

depan. Karena keluarga Tn.B tinggal dipedesaan jadi terdapat halaman

dan kebun yang luas di samping rumah, sampah diletakan di tempat

sampah samping rumah yang kemudian dibakar. Kebersihan rumah

cukup, air minum sehari-hari diperoleh dari sumur bor dengan kondisi air

bersih yang biasanya digunakan keluarga untuk mandi dan mencuci

semua perabot keluarga. Kondisi got/saluran pembuangan lancar tidak

berbau dan terbuka.


Denah Rumah

Tempat Shalat
Ruang Tamu
Toko

Kamar WC

Rua
Kamar Kamar
WC
ng Dapur
Kamar TV

2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih

Luas

Keluarga Tn.B tinggal di lingkungan pedesaan yang mayoritas

penduduknya bersuku jawa yang tetap menjaga adat istiadat. Saudara

kandung dan orang tua Ny.S serta anak tertua Tn.B tinggal di dekat

rumah keluarga Tn.B. Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling

menolong bila ada kesusahan. Tempat tinggal Tn.B berada dipinggir jalan

dekat dengan balai desa dan fasilitas kesehatan seperti klinik umum.

Lingkungan tempat tinggal Tn.B juga sudah memiliki fasilitas pendidikan

mulai dari TK, SD/MI dan TPQ. Belum ada transportasi umum di tempat

tinggal Tn,B jadi untuk akses transportasi banyak yang masih

menggunakan sepeda dan motor. Keadaan lingkungan cukup bersih

banyak tertanam pohon-pohon jadi polusi udaranya sedikit.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Tn.B sudah lama tinggal di desa ini sekitar 30 tahun yang

lalu dan belum pernah pindah ke daerah lain. Rumah Tn.B berada kurang

lebih 200 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya

motor.

4. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-fasilitas dan Komunitas

Keluarga Tn.B sering menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

disekitar tempat tinggalnya terutama saat anggota keluarganya ada yang

sakit. Tn.B juga sering periksa sekedar mengecek darahnya di puskesmas

terbuka di balai desa setiap 2 minggu sekali.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Tn.B masih tinggal di lingkungan keluarga besar Ny.S

sehingga saat keluarga membutuhkan bantuan, keluarga besar Ny.S

terutama orang tuanya selalu siap untuk menolong. Anak tertua Ny.S

yang tinggal di dekat tempat tinggalnya selalu membantu Tn.B dalam hal

apapun. Keluarganya belum memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan.

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola-pola Komunikasi

Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan untuk minta

pertimbangan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Antar anggota

keluaraga terbina hubungan yang harmonis dalam menghadapi suatu

permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum

memutuskan suatu permasalahan. Anak-anaknya biasa memberikan


alternatif pemikiran kepada Tn.B bagaimana untuk memutuskan

pemecahan masalah.

2. Struktur Kekuasaan

a. Keputusan dalam keluarga

Semua keputusan yang menyangkut masalah keluaraga di putuskan

oleh Tn.B sebagai kepala keluarga. Keputusan dalam pengaturan

keuangan keluarga biasanya dilakukan oleh Ny.S namun Tn.B juga ikut

memutuskan keuangan keluarga, sementara untuk menyelesaikan masalah

keluarga di lakukan dengan musyawarah, untuk pengambilan keputusan

kegiatan untuk anak seperti sekolah dilakukan secara bersama-sama

dimana anak memiliki hak untuk memilih kegiatan yang diinginkan.

b. Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan

Keluarga Tn.B saling mendukung satu dengan lainnya, respon

keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari

jalan keluarnya bersama-sama dengan cara musyawarah. Bila ada

anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat dan

mendapatkan perawatan semampu keluarga sampai membaik.

c. Model kekuasaan yang digunakan keluarga membuat Keputusan

Model kekuasaan yang diambil dalam keluarga Tn.B adalah

pengambilan keputusan berdasarkan kekuasaan aktif dimana setiap

anggota keluarga berhak berpendapat dalam pengmabilan keputusan

terutama menyangkut kepentingan dari masing-masing anggota

keluarga, misalnya anak Tn.B berhak memilih sekolah sesuai dengan


minat dan bakat yang dimiliki dan keluarga mendukung keinginan

tersebut.

3. Struktur Peran

Tn.B sebagai kepala keluarga, pencari nafkah yang menjadi

pedagang sepeda di pasar Cepiring menjadi pekerjaan pokok sehari-hari

namun beliau juga ikut andil dalam mengelola toko sembako bersama

istrinya. Ny.S sebagai penjual toko sembako dan juga sebagai pengatur

rumah tangga. Anak pertama, kedua dan ketiga sudah berkeluarga dan

tidak tinggal dalam satu rumah dengan Tn.B, anak RM sebagai anak

remaja yang menginjak dewasa selalu terbuka dengan Tn.B dalam

masalah apapun, berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti

menyetrika pakaian, menyapu dan mencuci pakaian serta perabot rumah

tangga. Anak AI sebagai anak sekolah yang menginjak dewasa, berperan

membantu kegiatan sehari-hari.

4. Struktur Nilai-nilai Keluarga

Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota

keluarga seperti mengaji, shalat, berpuasa pada bulan ramadhan. Bila

akan pulang terlambat harus memberitahu terlebih dahulu kepada oarang

tua, saat maghrib harus sudah ada di rumah dan pada malam hari hanya

boleh berada di luar rumah sampai pukul 22.00 malam. Bila pulang

terlambat tidak memberitahu keluarga, Ny.S selalu memarahi anaknya

untuk tidak melakukan hal serupa.


E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

respon keluarga sangat bangga bila anggota keluarga yang berhasil dan

keluarga sangat sedih bila ada anggota keluarga yang meninggal, sakit

atau kehilangan. Tn.B menyatakan dirinya masih sanggup untuk mendidik

anak-anaknya dimana dia selalu memberika nasehat-nasehat kapada

anaknya, beliau juga tidak pernah berkata kasar dan selalu memberikan

contoh yang baik kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga tali

silaturahmi walaupun suda tidak tinggal dalam satu rumah lagi, saling

menyayangi dan menghormati satu sama lain.

2. Fungsi Sosialisasi

Keluarga Tn.B selalu membiasakan anak-anaknya bermain dengan teman-

teman tetangganya, Tn.B maupun Ny.S tidak pernah melarang anak-

anaknya bergaul dengan lawan jenis atau siapapun tetapi tetap dalam

pengawasan mereka, karena Tn.B dan Ny.S terlalu sibuk namun tetap

memperhatikan anak-anaknya. Keluarga mengajarkan agar berprilaku

yang baik dengan tetangga dan lingkungan sekitar, hidup berdampingan

dan tentram.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Jika ada keluarga yang sakit, keluarga datang ke pelayanan kesehatan

terdekat. Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya untuk mencari

bantuan tenaga kesehatan apabila anggota keluarga ada yang sakit.

Keluarga Tn.B juga sedang berusaha menerapkan hidup sehat dengan


berolahraga walaupun sekedar lari-lari kecil mengelilingi kampung dan

selalu menjaga keadaan rumah agar tetap bersih, memakan makanan yang

bergizi, dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.

4. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn.B tidak ingin punya anak lagi karena sudah cukup punya

anak 5 dan karena factor usia, sudah tidak ikut KB, namun hubungan

suami istri masih.

5. Fungsi Ekonomi

Sejauh ini kebutuhan keluarga cukup terpenuhi seperti kebutuhan pangan,

sandang dan papa. Dengan penghasilan dari Tn.B dan Ny.S serta dari

hasil panen sawah dan kebun. Keluarga Tn.B termasuk keluarga tipe II

yaitu keluarga Tn.B sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti

kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Selain itu keluarga Tn.B juga

sudah bisa menabung untuk keperluan di masa yang akan datang.

F. STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor jangka pendek (<6 bulan) yang dirasakan keluarga

Sterssor jangka pendek yang dirasakan Tn.B dan Ny.S bersumber

pada masalah pribadi keluarga dan keuangan seperti biaya sekolah

anak AI dan kuliah anak RM, tetapi kondisi ini tidak sampai

mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga.

2. Stressor jangka panjang (> bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga

Sterssor jangka panjang yang dialami Tn.B dan Ny.S cemas akan

anak-anaknya yang sudah berkeluarga sendiri, dan salah satu anaknya


yang sedang bermasalah dengan pekerjaan dan rumah tangganya.

Selain itu Tn.B yang sekarang menderita hipertensi juga ikut

membebani keluarganya.

3. Respon terhadap sterssor

Upaya keluarga dalam mengatasi stress biasanya dengan cara

menghibur diri dengan sering bercanda dengan anak-anaknya,

menonton siraman rohani lewat TV, mendengarkan musik yang

disukai, kemudian pasrah dan memperbanyak dzikir dan berdoa. Hasil

yang diperoleh Tn.B dan Ny.S merasa sedikit terobati setelah

berdzikir, berdoa dan sembahyang. Sementara untuk menghadapi sakit

hipertensi yang saat ini diderita Tn.B, keluarga jarang memeriksakan

kesehatannya.

4. Strategi koping yang digunakan

Keluarga menerima keadaan ini dan berusahan tetap tabah dan ikhlas.

Berusaha mencari jalan keluar yang kini sedang dihadapinya dan juga

berusaha untuk bisa mengontrol penyakit Tn.B agar tidak sering

kambuh. Selain itu juga selalu berdoa kepada tuhan.

5. Strategi adaptasi yang disfungsional

Pola hidup Tn.B sudah baik, tidak lagi mengkonsusmsi makanan yang

mengandung banyak kolestrol dan Tn.B bukan perokok tetapi Namun

yang membuat hipertensi Tn.B kambuh karena stress dengan masalah

anak-anaknya dan pekerjaannya serta kadang Ny.S cerewet dan suka

marah-marah .
G. PEMERIKSAAN FISIK PADA KELUARGA Tn. B

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 4 Desember 2013

Aspek Tn.B Ny. S An. RM An. AI


Tensi 160/100 130/80 mmHg 110/80 mmHg 120/70 mmHg

(mmHg) mmHg
Suhu (0C) 37,00C 36,70C 36,50C 36,50C
Nadi 90x/menit 82x/menit 80x/menit 80x/menit
Kepala Normal, bersih Normal, tidak Normal dan Normal dan

dan lurus ada kotor dan tidak kotor tidak kotor

uban sedikit sedikit beruban


Thorak Simetris, bunyi Simetris, bunyi Simetris, bunyi Simetris, bunyi

jantung normal jantung normal jantung normal jantung normal

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

kelainan, suara kelainan, suara kelainan, suara kelainan, suara

nafas vasicular nafas vasicular nafas vasicular nafas vasicular


Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembekakan pembekakan pembekakan pembekakan

hepar, ginjal, hepar, ginjal, hepar, ginjal, hepar, ginjal,

limpa, tidak limpa, tidak limpa, tidak limpa, tidak

teraba teraba teraba teraba

benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,

bising usus bising usus bising usus bising usus

positif, tidak positif, tidak positif, tidak positif, tidak

ada nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri tekan
Ekstrimitas adanya Tidak ada Tidak ada Tidak ada

kelainan kelainan kelainan kelainan


pergerakan, pergerakan, pergerakan, pergerakan,

kekakuan kekakuan kekakuan kekakuan

sendi, ROM sendi, ROM sendi, ROM sendi, ROM

aktif aktif aktif aktif

H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN

Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah

kesehatan yang terjadi pada Tn.B dan berharap tidak terjadi hal-hal yang

merugikan kesehatan pada Tn.B .

a. Analisa Data

No Data Fokus Problema Etiologi


1. Data subyektif resiko penyakit Kurangnya
 Tn.B menderita hipertensi kambuh pengetahuan
sudah lama sejak 3 tahun berulang mengenai
yang lalu pencegahan dan
 Tn.B mengatakan apabila penatalaksanaan
merasa kecapekan dan penyakit hipertensi
banyak pikiran tengkuknya dan tingkat stressor
terasa berat dan juga terasa yang tinggi
sakit
 Tn.B mengatakan sering
kambuh-kambuh dan pusing
jika sedang ada masalah atau
makan yang salah
Data obyektif
 TD 160/100 mmHg
 NADI 90x/menit
 Suhu 37,00C

2. Data subyektif Aktual nyeri ketidakmampuan


 Tn.B mengatakan merasa keluarga
nyeri dan kaku di daerah mengenal
tengkuk dan kepala masalah
berdenyut-denyut dengan kesehatan.
skala nyeri 5 (0-10)
Data obyektif
 Tn.B terlihat meringis
kesakitan
 Tn.B memegang bagian
tengkuknya
3. Data Subyektif Resiko tinggi Ketidak mampuan
 Tn. B mengatakan tangan komplikasi keluarga merawat
dan kaki sebelah kiri sering anggota keluarga
jimpe-jimpe, lemes, dengkul yang sakit
kaki terasa pegel dan cekot-
cekot, kaki yang sebelah kiri
terkadang sulit untuk
bergerak apabila setelah
mengkonsumsi kopi, daging
dan emping
 Ny. S mengatakan bahwa
suaminya memiliki tekanan
darah tinggi, tapi Ny. S
tidak/kurang begitu mengerti
tentang hipertensi. Ny.S tahu
tekanan darah tinggi.
Darahnya lebih dari 130 dan
tidak boleh makan yang
berkolestrol dan bila Tn.B
mengeluhkan kaku pada kaki
dan tangannya Ny.S akan
membawanya berobat ke
puskesmas
Data Obyektif
 Ny.S sering menanyakan
masalah suaminya
mengenai kaki dan tangan
kiri Tn.B yang sering
merasa kaku

b. KRITERIA BOBOT DAN NILAI PEMBENARAN

Diagnosa 1 : Resiko penyakit kambuh berulang berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan dan penatalaksanaan penyakit

hipertensi dan tingkat stressor yang tinggi.

No Kriteria Perhitungan Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 Ketidak tahuan keluarga
Aktual tentang masalah penyakit
hipertensi merupakan
bahaya terhadap kondisi
klien
2. Kemungkinan 1/2x2 = 1 Berdasarkan prognosa

masalah untuk masalah hipertensi hanya

dirubah : Sebagian sebagian kecil bisa

sembuh, dan hanya bisa

dilakukan tindakan

pencegahan
3. Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Penyakit hipertensi

untuk dicegah : memungkinkan untuk


cukup dicegah dengan

menghindari faktor resiko


4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani

masalah : Ada, maka akan terjadi

harus segera komplikasi lebih lanjut,

ditangani sepertistroke, kelumpuhan


TOTAL 4 2/3

Diagnosa 2 : Aktual nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah kesehatan.

No Kriteria Perhitungan Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 Keluhan yang sering

Actual diutarakan pada keluarga


2. Kemungkinan ½x2=1 Tergantung kebersihan

masalah untuk terapi penurunan darah

dirubah : sebagian
3. Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Perawat bisa mengajarkan

untuk dicegah : tehnik-tehnik tertentu pada

cukup keluarga
4. Menonjolnya 2/2x1=1 Mengganggu kenyamanan

masalah : masalah pasien

berat harus segera

di tangani
TOTAL 3 2/3

Diagnosa 3 : Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.


No Kriteria Perhitungan Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 Tn.B sering mengeluhkan

Aktual tangan dan kaki sebelah

kiri terkadang serasa sulit

di gerakan
2. Kemungkinan ½x2=1 Ada usaha untuk

masalah untuk mengurangi penyebaran

dirubah : sebagian penyakit dengan cara

mengkonsumsi obat

tradisional
3. Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Tn.B berusaha

untuk dicegah : menghindari makanan

cukup yang dapat membuatnya

pegal dan kaku serta

keluarga Tn.B membawa

ke puskesmas jika merasa

badannya tidak enak


4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Tn.B mengatakan bahwa

masalah : berat, kaku-kaku dan pegal

harus segera yang di derita Tn.B harus

ditangani ditangani karena

mengganggu aktifitas

untuk bekerja
c. PRIORITAS MASALAH
a. Resiko penyakit kambuh berulang b/d kurangnya pengetahuan mengenai

pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi dan tingkat stressor

yang tinggi.

b. Aktual nyeri b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

c. Resiko tinggi komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang sakit.


d. INTERVENSI

Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Jangka Panjang Jangka Pendek Kriteria Standar
1. Resiko penyakit Setelah dilakukan Setelah 1.Keluarga 1. Kaji pengetahuan keluarga

kambuh tindakan keperawatan dilakukan dapat Tn.B tentang pengertian

berulang b/d selama 3x kunjungan kunjungan menjelaskan penyebab, tanda dan gejala

kurangnya keluarga, di harapkan selama 1 x 30 tentang tanda penyakit hipertensi

pengetahuan tidak terjadi serangan menit Respon dan gejala 2. Beri pendidikan kesehatan

mengenai hipertensi yang lebih diharapkan : verbal hipertensi pada keluarga Tn.B

pencegahan dan berat a. Keluarga adalah sakit tentang pengertian

penatalaksanaan dapat kepala, kaku penyebab, tanda dan gejala

penyakit menyebutkan pada tengkuk, hipertensi

hipertensi dan tanda-tanda pandangan 3. Diskusikan dengan

tingkat stressor dan gejala kabur dan keluarga cara


yang tinggi. penyakit ingin jatuh mengidentifikasi serangan

hipertensi 2. Keluarga 4. Kaji kemampuan dan

b.Keluarga dapat mampu tindakan keluarga yang

mengidentifikas mengetahui pernah dilakukan bila

i gejala dini cara mencegah serangan muncul pada

terjadinya timbulnya Tn.B

serangan. hipertensi yaitu 5. Anjurkan keluarga Tn.B

c. Keluarga dengan untuk membawa keluarga

dapat memeriksa yang sakit ke pelayanan

memutuskan tekanan darah kesehatan

tindakan yang secara teratur, 6. Beri pilihan dalam

harus mengurangi mengambil keputusan

dilakukan bila makanan yang

terjadi mengandung 7. Beri reinforcement positif


serangan garam dan atas usaha keluarga

kolestrol,

kurangsi stress,

olahraga,

istirahat yang

cukup, minum

obat yang

teratur,

ciptakan

suasana yang

nyaman
3. Keluarga Tn.B

bersedia

mengambil

keputusan

unuk mencegah

terjadinya

serangan

dengan

merawat atau

membawa ke

pelayanan

kesehatan
2. Actual nyeri b/d Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Pasien segera 1. Anjurkan pasien untuk

ketidakmampuan tindakan keperawatan kunjungan selama melakukan melakukan tiarah baring

keluarga selama 3x kunjungan 1 x 30 menit, tirah baring saat fase akut


mengenal keluarga, diharapkan diharapkan : saat nyeri 2. Ajarkan keluarga untuk

masalah masalah kurang a. Keluhan sakit di Respon verbal kambuh. melakukan tindakan

kesehatan. pengetahuan keluarga belakang kepala 2. Keluarga nonfarmakologi untuk

tentang penyakit teratasi hilang melakukan menghilangkan sakit

serta keluarga mampu b.Keluhan kepla tehnik-tehnik kepala seperti kompres

mengatasi dan berdenyut- kompres dingin pada dahi, pijat

melakukan perawatan denyut hilang dingin, pijat punggung dan leher,

rasa nyeri punggung dan tehnik relaksasi.

leher saat 3. Anjurkan pasien dan

nyeri muncul keluarga untuk

3. Keluarga mengontrol aktivitas-

selalu aktivitas yang dapat

mengingatkan meningkatkan sakit

Tn.B tidak kepala misal batuk


membungkuk panjang, membungkuk.

4. Keluarga 4. Anjurkan keluarga untuk

membawa selalu melakukan cek

Tn.B 1x/ tekanan darah setiap 3

minggu untuk minggu sekali

cek TD 5. Anjurkan keluarga untuk

5. Keluarga memantau kebutuhan

selalu pasien dalam

memantau menjalankan terapi

kepatuhan farmakologi

Tn.B dalam

menjalankan

terapi

farmakologi
Risiko tinggi Setelah dilakukan Setelah dilakukan Keluarga Tn. B 1. Kaji pengetahuan keluarga
komplikasi b/d tindakan keperawatan kunjungan selama mampu mengerti tentang:

ketidakmampuan selama 3x kunjungan 1 x 30 menit, tentang:


a. Pengertian Hipertensi.
keluarga dalam keluarga, diharapkan diharapkan 1. Pengertian
b. Penyebab Hipertensi.
merawat anggota Tn.B dan keluarga keluarga dapat Respon verbal Hipertensi.

yang sakit. mampu mengatasi dan mengenali : c. Tanda dan gejala.


2. penyebab
mencegah ganggua rasa 1. Pengertian
Hipertensi. d. Cara mengatasi
kaku serta pegal yang Hipertensi.
Hipertensi (terasa).
3. tanda dan
terasa cekot-cekot.
2. Menyebutkan
gejala. e. Cara mencegah resiko
penyebab
komplikasi .
4. cara
Hipertensi.
mengatasi f. Makan yang dianjurkan
3. Menjelaskan
Hipertensi dan di larangmakanan
tanda dan
(terasa). yang dianjurkan
gejala.
4. cara mengatasi 2. Beri penyuluhan tentang:

Hipertensi
5. Cara a. Pengertian Hipertensi.
(terasa).
mencegah
b. Penyebab Hipertensi.
5. Cara mencegah resiko
c. Tanda dan gejala.
resiko komplikasi.

komplikasi. d. Cara mengatasi


6. Makan yang
Hipertensi (terasa).
6. Makan yang dianjurkan

dianjurkan dan dan di e. Cara mencegah resiko

di larang larangMakan komplikasi.

makan an yang
f. Makan yang dianjurkan
dianjurkan
dan di larang.

3. Beri reinforcement atas

usaha keluarga dalam


menyebutkan kembali

tentang :

a. Pengertian

Hipertensi.

b. Penyebab

Hipertensi.

c. Tanda dan gejala

Hipertensi.

d. Cara mengatasai

Hipertensi.

4. Motivasi keluarga untuk

sering mengontrolkan

kesehatan anggota
keluarga yang sakit ke

pelayanan kesehatan

beri reinforcement

positif
e. IMPLEMENTASI

Tanggal/jam No Implementasi Respon pasien Paraf


Dx
Ahad, Mengingatkan S: keluarga masih ingat
8-12-2013 keluarga akan akan kesepakatan yang
kontrak yang telah di buat.
telah di sepakati. O: keluarga tampak
mengerti
Ahad , 1, 2 Mengkaji S: Tn. Bmengtakan
8-12-2013 pengetahuan kurang mengetahui
keluarga tentang tentang apa itu penyakit
penyakit Hipertensi
Hiprtensi yang O: Tn. B nampak
diderita anggota bingung saat di tanya apa
keluarganya itu hipertensi
Ahad , 1,2, Memberikan S:kluarga khususnya
8-12-2013 3 penyuluhan Tn.B mengatakan
tentang : mengerti maksut dan
- Penyebab tujuan kunjungan hari ini
hipertensi
- Tanda dan O: Keluarga
gejala mendengarkan dan
hipertensi memahami lebih jelas
- Faktor resiko tentang Hipertensi
hipertensi
- Akibat
hipertensi
- Upaya
pencegahan
hipertensi
Ahad , 2 Menanyakan S: Tn.B dan keluarga
8-12-2013
pada keluarga
dapat menyebutkan
hal-hal yang
pengertian
belum
dimengerti dan hipertensi,menyebutk
Meminta
an tanda dan gejala
keluarga
hipertensi,
menjelaskan
kembali tentang menyebutkan faktor
pengertian,
resiko yang
penyebab, tanda
meneyebabkan
gejala, factor
resiko, akibat hipertensi,
dan upaya
menyebutkan akibat
pencegahan
hipertensi bila tidak
hipertensi.
dirawat, menyebutkan

cara mencegah

timbulnya hipertensi.

O: keluarga Tn.B dapat

bekerjasama dengan

mahasiswa, keluarga

dapat terlihat aktif

dalam diskusi ,

keluarga menunjukan

minat terhadap

kegiatan atau
tindakan yang dapat

dilakukan , keluarga

dapat memberikan

responverbal dan non

verbal yang baik serta

keluarga kooperatif

selama kegiatan

berlangsung
Ahad , 1,2, Membuat S: Tn.B mengatakan “iya
8-12-2013 3
kontrak besok”
kunjungan
kembali untuk O:disepakati tanggal 9-
mendiskusikan 12-2013 jam 19.00
tentang WIB.
hipertensi
Senin, 2,3 Mendemonstrasi S: Keluarga mengatakan
9-12-2013 kan kepada akan berusaha
keluarga Tn.B mencoba merawat
cara mengurangi nyeri pada Tn.B
nyeri dengan seperti yang
tindakan dijelasakn
nonfarmakologi
seperti kompres
dingin pada
O: Tn.B dan keluarga
dahi, pijat
Mendengarkan dan
punggung dan
keluarga nampak
leher, tehnik
antusias
relaksasi
Senin , 2,3 Meminta S:keluarga mencoba
9-12-2013 keluarga untuk mendemonstrasikan
rekomendasi cara mengurangi
cara nyeri sesuai dengan
mengurangi yang dianjurkan
nyeri dengan
kompres O: keluarga tampak
dingin dan antusias menjelaskan
pijat punggung
dan lehe
Selasa , 3 Menggali S: Keluarga Tn.B
10-12-2013 pengetahuan mengatakan paham dan
keluarga tentang mengatakan makanan
diit makanan yang dilarang adalah
yang dianjurkan daging dan kopi.
dan yang
dihindari serta O: keluarga nampak
Jelaskan tentang semangat dan
makanan yang memperhatikan.
dianjurkan dan
dilarang :
Dianjurkan ,
buah-buahan
seperti pisang,
dan kacang-
kacangan.

Makanan yang
dilarang , kopi,
daging kambing
, alkohol,emping
rokok
Selasa , 1,2, Beri motivasi S: Keluarga mengatakan
10-12-2013 3 keluarga untuk makanan yang
mengulang yang dianjurkan: pace,
sudah dijelaskan blimbing dan sledri.
Dan makanan yang
dilarang: kopi, alkohol
dan daging kambing

O: keluarga nampak
semangat dan
memperhatikan.
Selasa , 1,2, Menutup S: mengucapkan terima
10-12-2013 3 pertemuan kasih
dengan O: menjawab salam.
mengucapkan
terima kasih dan
semoga
bermanfaat dan
menutup
pertemuan
dengan
mengucapkan
salam.
A. EVALUASI

Tgl/Jam No. Dx Evaluasi TTD


Selasa, 1 S : Keluarga mengatakan sudah memahami apa yang telah
10-12-13 dijelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab
10.00 hipertensi, serta tanda dan gejala tanda gejala, faktor
WIB resiko, akibat dan upaya pencegahan hipertensi.
O : Keluarga dan Tn.B sudah mengetahui cara mencegah
timbulnya hipertensi yaitu dengan memeriksa tekanan
darah secara teratur, mengurangi makanan yang
mengandung garam dan kolestrol, kurangsi stress,
olahraga teratur, istirahat yang cukup, minum obat yang
teratur, ciptakan suasana yang nyaman serta
A : Masalah kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan
dan penatalaksanaan penyakit hipertensi dan tingkat
stressor yang tinggi dalam keluarga Tn. B teratasi
P : pertahankan intervensi, Memotivasi kelurga untuk rutin
periksa tekanan darah

2. S : keluarga mengatakan sudah mengetahui cara mengatasi


rasa nyeri apabila nyeri tersebut muncul
O : Keluarga Tn. B terlihat bisa menjelaskan kembali dan
bisa mempraktekan sendiri apa yang telah dijelaskan
tentang cara penanganan mengurangi nyeri dengan
tindakan nonfarmakologi seperti kompres dingin pada
dahi, pijat punggung dan leher, tehnik relaksasi.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi serta memotivasi keluarga untuk
terus mengajarkan tehnik relaksasi.
S : -Keluarga dan Tn.B mengatakan tekanan darah tinggi
adalah tekanan darah > 140/90 mmHg
- Keluarga dan Tn.B mengatakan penyebab hipertensi:
merokok, alkohol
-Keluarga dan Tn.B mengatakan tanda dan gejala
hipertensi:Pusing, penglihatan kabur,pegel-pegel,
telingga berdenggeng
- Keluarga dan Tn.B mengatakan makanan pantangan,
yaitu: keripik, telur asin, selai kacang dan kopi
- Keluarga dan Tn.B mengatakan makanan yang
dianjurkan: buah-buahan seperti pisang, dan kacang-

3 kacangan.

O: - Keluarga dapat menyebutkan penyebab serta resiko


terjadinya komplikasi
- Keluarga dapat menyebutkan pantangan dan makanan
yang dianjurkan

A: Masalah teratasi

p : Pertahankan intervensi dan memotivasi keluarga untuk


perencanaan makan (diit), memberikan informasi
kepada keluarga tentang makanan yang dilarang oleh
klien

Anda mungkin juga menyukai