Anda di halaman 1dari 8

Bahan ajar

Pertemuan 4.
Indikator:
3.6.8 Menjelaskan struktur organ peredaran darah manusia
3.6.9 Menganalisis keterkaitan struktur organ peredaran darah manusia dengan
fungsinya

ORGAN PEREDARAN DARAH MANUSIA

Pertemuan sebelumnya kalian telah mempelajari mengenai darah beserta strukturnya.


Darah dialirkan keseluruh tubuh melalui organ peredaran darah. Organ peredaran darah pada
manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Berikut ini kita akan membahas mengenai
struktur organ peredaran darah tersebut beserta fungsinya.

1. Jantung
. Jantung terletak di dalam rongga mediastinum pada rongga dada di antara kedua
paru-paru, di atas diafragma dengan posisi condong ke kiri yang bertugas memompa
darah dan mengalirkan darah ke pembuluh darah. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan
tangan.
a) Dinding jantung
Dinding jantung merupakan bagian yang melapisi jantung. Dinding ini terdiri atas 3
lapisan. Agar lebih jelas, coba ananda perhatikan gambar 1.

Gambar 1. Struktur dinding jantung


Tiga lapisan pada dinding jantung tersebut yaitu:
1) Epikardium, adalah lapisan terluar jantung yang tersusun atas perikardium..
2) Miokardium, tersusun atas jaringan otot jantung yang bertanggung jawab atas
gerak jantung. Otot tersebut bekerja secara tidak sadar.
3) Endokardium, adalah lapisan tipis bagian dalam jantung yang berhubungan
langsung dengan darah.

Jantung dilapisi oleh perikardium. Perikardium berfungsi untuk melindungi


jantung agar tidak terluka karena bergesekan ketika berdetak. Perikardium yang
menempel pada dinding jantung disebut lamina viseralis dan yang berada di sebelah
luar disebut lamina paretalis. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat rongga yang
mengandung cairan perikardia.

b) Ruangan jantung
Jantung manusia terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi/atrium dan dua
bilik/ventrikel. Perhatikan gambar 2. untuk memahami bagian-bagian dari ruangan
jantung.

Gambar 2. Bagian-bagian ruang jantung


Bagian-bagian ruangan jantung tersebut, yaitu:
1) Serambi kanan (atrium dekster), berfungsi menerima darah kotor dari seluruh
tubuh melalui vena kava superior dan inferior.
2) Bilik kanan (ventrikel dekster), berfungsi memompa darah ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis
3) Serambi kiri (atrium sinister), berfungsi menerima darah dari paru-paru melalui
vena pulmonalis
4) Bilik kiri (ventrikel sinister), berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
melalui aorta.
Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium karena bertugas
memompa darah. Dinding ventrikel sinister adalah dinding jantung paling tebal
karena memompa darah ke seluruh tubuh. Ruang jantung dibatasi oleh sekat-sekat,
yang terdiri dari:
1) Septum atriorum, memisahkan ruang antar atrium. Pada saat dalam kandungan,
sekat ini belum menutup dan disebut foramen ovale.
2) Septum interventrikularis, memisahkan ruang antar ventrikel
3) Septum atrioventrikularis, memisahkan ruang antara atrium dan ventrikel.

c) Katup jantung
Selain septum (sekat), jantung juga memiliki katup. Coba ananda perhatikan (gambar
3) berikut untuk memahami letak katub jantung.
Gambar 3. Katup jantung
Ruang jantung dilengkapi dengan katup. Katup jantung berfungsi untuk
menjaga agar darah tidak bercampur dan tidak kembali lagi ke ruang sebelumnya.
Katup jantung terdiri dari:
1) Katup atrioventrikular trikuspid, katup ini terdiri dari 3 daun katup dan berada di
antara serambi dan bilik kanan. Katup ini berfungsi untuk mencegah agar darah
dalam bilik kanan tidak kembali ke serambi kanan.
2) Katup semilunar pulmonal, katup ini terbuka bila bilik kanan berkontraksi
dan berlanjut ke arteri pulmonalis. Katup ini berfungsi untuk mencegah darah
yang mengalir ke paru-paru kembali ke bilik kanan.
3) Katup atrioventrikular bikuspid, katup ini terdiri dari 2 daun katup dan berada di
antara serambi dan bilik kiri. Katup ini berfungsi mencegah agar darah dari bilik
kiri tidak kembali ke serambi kiri.
4) Katup semilunar aorta, katup ini terbuka ketika bilik kiri berkontraksi dan
berlanjut ke aorta. Katup ini terdiri atas 3 daun dan terdapat pada pangkal nadi
besar (aorta). Fungsinya adalah mencegah agar darah dalam nadi (aorta) tidak
kembali ke bilik.

d) Saraf jantung
Untuk mengantarkan rangsangan ke jantung, maka diperlukan sel-sel saraf pada
jantung. Saraf pada jantung membentuk beberapa simpul saraf jantung. Simpul saraf
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Simpul Keith-Flack atau Nodus Sino Atrial (SA Node)
Simpul saraf ini terdapat pada dinding serambi, diantara vena yang masuk ke
serambi kanan.
2) Simpul Tawara atau Nodus Atrio Ventrikularis (AV Node)
Simpul saraf ini terdapat pada sekat antara serambi dan bilik.
3) Berkas His
Berkas His berupa serabut saraf yang merupakan kelanjutan dari simpul tawara.
Serabut saraf dari berkas His ini terdapat pada sekat antara bilik dan bercabang-
cabang ke otot jantung dinding ventrikel.
e) Pembuluh darah pada jantung
Darah yang dipompakan oleh jantung akan dialirkan ke paru-paru dan seluruh
tubuh. Maka, diperlukan juga pembuluh darah yang terhubung ke jantung dan seluruh
tubuh. Pembuluh darah yang terhubung langsung ke jantung berukuran lebih besar.
Hal ini sesuai dengan fungsinya yang memompakan darah ke seluruh tubuh.
Walaupun, struktur untuk pembuluh darah kita pelajari setalah materi jantung ini,
namun disini akan dibahas juga mengenai pembuluh darah terusan yang terhubung
langsung ke jantung. Untuk

Gambar 4. Pembuluh darah pada jantung


Keterangan gambar:
1) Vena kava superior, mengalir darah kaya CO2 dari tubuh bagian atas ke
serambi kanan.
2) Vena kava inferior, mengalir darah kaya CO2 dari tubuh bagian bawah ke serambi
kanan.
3) Arteri pulmonalis kanan, mengalir darah kaya CO2 dari bilik kanan ke paru-
paru kanan.
4) Arteri pulmonalis kiri, mengalir darah kaya CO2 dari bilik kanan ke paru-paru
kiri.
5) Vena pulmonalis kanan, mengalir darah kaya O2 dari paru-paru kanan ke
serambi kiri.
6) Vena pulmonalis kiri, mengalir darah kaya O2 dari paru-paru kiri ke serambi kiri.
7) Aorta, yaitu arteri terbesar, mengalir darah kaya O2 dari bilik kiri ke seluruh
tubuh melalui tiga percabangan:
(a) Arteri brachiosefalus, bercabang dua menjadi karotid dekster dan
subklavian dekster, mengarah ke tangan kanan, kepala dan leher.
(b) Arteri karotid sinister, mengarah ke kepala dan leher.
(c) Arteri subklavian sinister, mengarah ke tangan kiri, dada dan bahu.

Sama seperti organ lainnya, jantung tentu juga membutuhkan nutrisi. Nah,
pembuluh darah yang mengalirkan nutrisi ke jantung adalah pembuluh arteri
koronaria dan vena koronaria. Pembuluh darah baru terisi ketika jantung berelaksasi.
f) Kerja jantung
Jantung bekerja tanpa kita sadari, karena otot pada jantung bekerja secara
involunter. Hal yang bisa kita rasakan hanyalah denyut jantung. Setelah beraktifitas
berat seperti olahraga, maka kita akan merasakan denyut jantung kita lebih cepat
dibandingkan ketika kita santai. Jantung berdenyut karena adanya gerakan
kontraksi dan relaksasi harmonis otot-otot jantung. Ketika berkontraksi, darah
keluar dari jantung (katup semilunar terbuka), sedangkan ketika berelaksasi, darah
masuk ke jantung (katup atrioventrikular terbuka). Satu gerakan kontraksi-relaksasi
disebut satu siklus denyut. Satu siklus denyut dapat berlangsung selama 0,8 detik.
Mekanisme denyut jantung (satu siklus jantung) dapat dijelaskan sebagai
berikut.

Denyut jantung dimulai dari titik yang disebut nodus sino Atrial (SA
node) atau titik pacu jantung. Jantung berelaksasi dan darah masuk ke jantung.

Dari nodus sinoatrial, rangsangan denyut jantung dilanjutkan ke titik yang


disebut nodus Atrio Ventrikular (AV node).

Nodus Atrio Ventrikular menyebarkan rangsangan melalui berkas His


menuju ujung jantung. Selama 0,1 detik, terdapat jeda dimana darah mengalir
menuju ventrikel dan siap berkontraksi.
Rangsangan kemudian menyebar ke seluruh bagian jantung melalui
serabut Purkinje. Jantung berkontraksi dan darah keluar dari jantung. Denyut
jantung normal berkisar antara 60-80 menit. Denyut jantung dapat dihitung dari
pembuluh nadi di tangan, leher atau dada. Denyut jantung menghasilkan denyut
pembuluh darah dan tekanan darah. Tekanan darah adalah gaya hidrostatik yang
diberikan darah terhadap dinding pembuluh darah yang menyebabkan darah dapat
mengalir.

Jantung memompakan darah ke paru-paru dan seluruh tubuh. Darah yang


berada di dalam organ, baik jantung maupun pembuluh darah memiliki tekanan.
Tekanan darah pada jantung terbagi atas dua, yaitu:
1) Tekanan sistolik, terjadi ketika jantung berkontraksi memompa darah. Tekanan
sistolik normal adalah 120 mmHg
2) Tekanan diastolik, terjadi ketika jantung berelaksasi menerima darah. Tekanan
diastolik normal adalah 80 mmHg.
Tekanan darah dipengaruhi oleh viskositas darah dan hambatan kerja
jantung. Tekanan darah diukur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.
Tekanan darah normal seseorang adalah 120/80 mmHg.

2. Pembuluh darah
William Harvey (1578 - 1657) adalah orang pertama yang meneliti tentang pembuluh darah
pada manusia. Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung
menuju ke jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler. Berdasarkan
fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi 3 macam yakni pembuluh nadi (arteri),
pembuluh darah balik (vena), dan pembuluh darah kapiler. 

a. Pembuluh Nadi (Arteri)


Istilah arteri digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya mengalir meninggalkan
jantung. Diameter arteri bervariasi mulai dari yang paling besar, yaitu aorta, arteri (± 20
mm) sampai ke cabang-cabang yang paling kecil, yaitu arteriol (± 0,2 mm). Dinding arteri
yang bersifat elastis (kenyal) dan mampu berkontraksi ini terdiri atas tiga macam jaringan,
yaitu jaringan ikat di lapisan paling luar, jaringan otot yang tebal, dan jaringan endotelium
yang melapisi permukaan dalam arteri. Pembuluh nadi dapat dibedakan menjadi aorta. Aorta
adalah pembuluh nadi besar yang menyalurkan darah yang baru keluar dari bilik kiri menuju
arteri. Arteri bercabang-cabang hingga membentuk saluran pembuluh dengan diameter yang
lebih kecil yang disebut arteriol (Gambar 5). Arteriol kemudian bercabang-cabang lagi
hingga membentuk saluran halus yang berhubungan langsung dengan jaringan, disebut
kapiler.

Gambar 5. Pembagian pembuluh arteri: (a) arteri (b) arteriol

b. Pembuluh Balik (Vena)


Istilah vena digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya mengalir kembali
menuju jantung. Saluran ini lebih mudah dilihat mata. Karena vena berada di lapisan atas
dekat dengan permukaan kulit dan berwarna kebiruan. Pembuluh balik dimulai dari
pembuluh darah kapiler. Dari kapiler, darah memasuki venula. Pembuluh-pembuluh venula
yang kecil akan bergabung menuju pembuluh vena. Pembuluh vena merupakan pembuluh
yang membawa darah kembali ke jantung. Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah
pembuluh darah yang membawa darah ke arah jantung. Pembuluh vena terdiri atas tiga
lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar adalah endotelium, jaringan
elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa. Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat
katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih
ke permukaan pada jaringan tubuh daripada pembuluh arteri. 
Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang
kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke suatu
alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran
darah ini disebut sistem vena porta. Perhatikan Gambar 6. Untuk memahami struktur
pembuluh vena.

Gambar 6. Struktur pembuluh vena


     c. Pembuluh kapiler
       Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira
sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil,
jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan
melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada
90.000 km kapiler. Dinding kapiler tersusun dari selapis sel endotelium yang memungkinkan
terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan secara difusi. Perhatikan struktur
pembuluh darah pada Gambar 7. berikut:

     Gambar 7. Struktur pembuluh darah secara umum

Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran


plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara
mudah dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien
konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan
metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah. Perhatikan gambar 8.
Berikut untuk memahami struktur organ pertukaran darah.

Gambar 8. Pembuluh kapiler sebagai tempat pertukaran darah

Anda mungkin juga menyukai