Anda di halaman 1dari 56

PRELIMINARY PROPOSAL

MACCAFERRI SOLUTION
Mechanically Stabilized Earth Wall
Erosion Control System

Landslide Rehabilitation
Jalan Labuan Bajo – Ruteng
Nusa Tenggara Timur 2019

Client: BPJN X Kupang


Prepared by: PT. Maccaferri Indonesia
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR ......................................................................................................3

2. KUALIFIKASI .................................................................................................................3

3. KONDISI LAPANGAN DAN SOLUSI PENANGANAN ..............................................4

3.1. Solusi Penanganan pada 13 Longsoran....................................................................4

3.1.1. Solusi Penanganan Erosion Control System ..................................................4

3.1.2. Solusi Penanganan MSE Wall .....................................................................12

3.2. Kondisi Lapangan dan Rekomendasi Penanganan pada 13 Longsoran.................16

4. LAMPIRAN ....................................................................................................................45

DISCLAIMER
PT. Maccaferri Indonesia (PT. MI) assumes no responsibilities for the drawings, calculations, and stability analyses submitted. All the technical
proposals, drawings, and bill of quantities are carried out based on PT. MI products with the only purpose of quotation preparation. Therefore, PT.
MI is not liable for any possible use of this proposal and its implementation. In case PT. MI is providing Site Support during the installation of the
products supplied by PT. MI, the Site Support cannot be considered as a replacement of the Supervision Consultant nor is responsible for any action
or decision taken by the Contractor during the execution of the works. PT. MI is liable only for the quality of the materials supplied in accordance
to formal purchase orders or contracts.

Page 2 of 45
1. KATA PENGANTAR

Infrastruktur Jalan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung aktifitas warga
sehari-hari. Sebagai akses keberlangsungan transportasi barang dan jasa menjadikan
infrastruktur jalan sebagai tulang punggung perekonomian di suatu wilayah. Ketersediaan
struktur jalan yang baik menjadi hal yang fundamental dalam menjalankan fungsinya.

Proposal ini dibuat oleh Maccaferri Indonesia dengan tujuan untuk memberikan solusi
penanganan longsoran yang terjadi di Jalan Labuan Bajo – Ruteng, Nusa Tenggara Timur.
Solusi penanganan longsoran terdapat dua opsi yaitu pertama berdasarkan pada Konsep
Mechanically Stabilized Earth (MSE) Wall dengan memberikan material perkuatan ke dalam
tanah berupa bronjong angkur, geogrid, dan sistem subdrain. Kedua berdasarkan pada Konsep
Erosion Control System dengan memberikan material proteksi pada tebing dan mengembalikan
penghijauan dengan vegetasi untuk mencegah permasalahan erosi yang dalam jangka panjang
dapat menimbulkan longsor

Maccaferri Indonesia mengajukan solusi terbaiknya dengan menggunakan material yang telah
melalui proses standarisasi dan sesuai dengan peruntukannya. Maccaferri memberi pelayanan
berupa Rekomendasi Teknis yang disusun oleh Team Engineering. Maccaferri Indonesia juga
menyediakan perwakilan lapangan berupa Site Support untuk membantu instalasi atau
pelaksanaan material dari Maccaferri Indonesia selama pekerjaan konstruksi berlangsung.

2. KUALIFIKASI

Dokumen ini mengandung informasi berupa spesifikasi teknis material dan rekomendasi
teknis. Perlu diketahui bahwa dokumen ini tidak memiliki kekuatan mutlak dalam suatu
pekerjaan konstruksi yang dimana hal tersebut merupakan wewenang Owner, Konsultan, atau
Kontraktor. Rekomendasi analisa desain yang diberikan dilakukan dengan asumsi terhadap
data tanah dan topografi yang ada dan pihak Owner, Konsultan, atau Kontraktor memiliki
wewenang untuk merubah asumsi ini yang selanjutnya dapat dikomunikasikan dengan
Maccaferri Indonesia.

Solusi yang diberikan berdasarkan pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari


penggunaan material yang sama di seluruh dunia khususnya pekerjaan yang dilakukan oleh
Maccaferri. Maccaferri Indonesia menjamin solusi ini akan bekerja dengan baik apabila hanya
menggunakan produk dari Maccaferri dan proses instalasi dilakukan sesuai dengan metode
pelaksanaan dari Maccaferri.

Page 3 of 45
3. KONDISI LAPANGAN DAN SOLUSI PENANGANAN

3.1. Solusi Penanganan pada 13 Longsoran

Team dari Maccaferri Indonesia dengan Team dari BPJN X Kupang telah melakukan
kunjungan lapangan pada 15 Oktober 2019. Kunjungan dilakukan dengan menyelusuri Jalan
dari Labuan Bajo menuju ke Ruteng. Dari kunjungan tersebut, ditemukan sebanyak 13
longsoran yang membutuhkan solusi perbaikan atau penanganan tertentu menyesuaikan
kondisi dan jenis longsoran yang terjadi.

Untuk solusi penanganan selanjutnya akan dibedakan menjadi 2 tipe penanganan yaitu
Penanganan Erosion Control System menggunakan Material Selimut Pengendali Erosi dan
Penanganan MSE Wall menggunakan Material Bronjong Angkur, Geogrid, dan Sistem
Subdrain.

3.1.1. Solusi Penanganan Erosion Control System

SKh-1.3.17 Pengendali Erosi Lereng – Matras Perkuatan Tipe III

Erosion Control System by Maccaferri adalah solusi lanjutan yang diciptakan untuk menangani
permasalahan erosi yang umum terjadi pada lereng tanah khususnya lereng tanah galian akibat
air hujan dan limpasan atau aliran air permukaan yang tidak terkendali. Sistem bekerja dengan
menahan sistem vegetasi tetap di permukaan lereng khususnya pada pertumbuhan awal dan
disaat bersamaan memiliki kekuatan terhadap gaya tarik. Material ini bernamakan Macmat HS.

Macmat HS adalah material kombinasi dari material HDPE Geomat dan panel kawat anyam
ganda (double-twisted wire mesh panel) berukuran 6x8 dengan kabel berkekuatan tarik tinggi
yang dianyam menjadi satu saat proses manufaktur. Selanjutnya vegetasi diaplikasikan pada
permukaan material Macmat HS dengan cara memberikan media tanam berisi bibit tumbuhan
dan mengembalikan unsur hara pada permukaan lereng.

Gambar 1 – Macmat HS

Kawat yang digunakan memiliki diameter 2.2 mm dan diberi lapisan Zinc atau Galvanized
Class A dengan massa 230 g/m2 berdasarkan standar EN 10244-2 ditambah lapisan polymer

Page 4 of 45
dengan tebal 0.5 mm sebagai perlindungan kawat terhadap korosi. Pelapisan ini menjadikan
total diameter kawat tersebut menjadi 3.2 mm. Anyaman kawat memiliki kuat tarik yaitu 35
kN/m dengan metode test berdasarkan pada Standar EN 10223-3:2013.

Gambar 2 – Perlindungan Kawat dari Korosi

Vegetasi dilakukan dengan menggunakan Metode Taplok yaitu aplikasi segenggam media
tanam yang sudah dicampur dengan pupuk, bibit tanaman, perekat, dan pelembab ke
permukaan material Macmat HS. Perawatan perlu dilakukan terhadap taplok ini dengan cara
dilakukan penyiraman setiap harinya selama ± 3 bulan hingga akar tanaman telah tumbuh
dengan baik ke tanah eksisting pada lereng.

Gambar 3 – Material Campuran pada Vegetasi Metode Taplok

Page 5 of 45
Gambar 4 – Aplikasi Vegetasi Metode Taplok pada Macmat HS

Material Erosion Control System by Maccaferri telah terstandarisasi pada Spesifikasi Khusus
Interim Direktorat Jenderal Bina Marga Skh-1.3.17 Pengendali Erosi Lereng dengan nama
Matras Perkuatan Tipe III dan telah berhasil digunakan di beberapa proyek pemerintah dan
swasta dalam upaya mengendalikan dan memproteksi lereng dari erosi. Adapun berikut adalah
keuntungan dan kelebihan dari penggunaan Solusi Erosion Control System by Maccaferri
dengan Macmat HS:

1. Proses Instalasi yang mudah dan cepat;


2. Dapat diaplikasikan pada Lereng atau Dinding yang tegak;
3. Material tersedia dengan Kuat Tarik hingga 177 kN/m;
4. Dapat dikombinasikan dengan Solusi Soil Nailing untuk stabilisasi lereng;
5. Material bersifat Permeable atau Free drainage yang dapat mengalirkan dan mengeluarkan
air dengan baik sehingga dapat menghindari permasalahan yang dapat timbul akibat
Tekanan Air Pori Berlebih;
6. Dapat memberikan Vegetasi pada permukaan lereng;
7. Dapat mengembalikan kesuburan lereng;
8. Material memiliki biaya yang ekonomis dan kompetitif.

Page 6 of 45
Gambar 5 – Contoh Hasil Aplikasi Erosion Control System by Maccaferri (1)

Page 7 of 45
Gambar 6 – Contoh Hasil Aplikasi Erosion Control System by Maccaferri (2)

Page 8 of 45
Gambar 7 – Gambar Tipikal Erosion Control System by Maccaferri (A3 terlampir)

Page 9 of 45
Estimasi Biaya Erosion Control System

Gambar 8 – Analisa Harga Satuan SKh-1.3.17 (1.c) Matras Perkuatan Tipe III

Page 10 of 45
Gambar 9 – Analisa Harga Satuan SKh-1.3.17 (2.b) Penanaman Biji Vegetasi dengan Teknik
Mulsa (mulching)

Dari analisa harga satuan pada Gambar 8 dan Gambar 9, diperoleh estimasi biaya untuk
Pekerjaan Pengendali Erosi yaitu IDR 604.000/m2 yang selanjutnya dapat dilakukan
perhitungan berdasarkan luasan lereng yang akan ditangani.

Page 11 of 45
3.1.2. Solusi Penanganan MSE Wall

Struktur MSE Wall menggunakan material penyusun utama berupa bronjong angkur, geogrid,
dan sistem subdrain. Bronjong angkur sebagai perkuatan sekunder atau facia dan geogrid
sebagai perkuatan primer bekerjasama secara sistematis dengan material timbunan yang
dikompaksi dengan baik sehingga menciptakan Struktur MSE Wall yang kokoh dan stabil.
Instalasi MSE Wall menggunakan bronjong angkur dan geogrid mampu menjamin kemudahan
dan kecepatan pekerjaan yang didukung oleh penggunaan biaya yang kompetitif dan ekonomis.

Gambar 10 – Kombinasi Bronjong Angkur dan Geogrid

Page 12 of 45
Bronjong Angkur

Bronjong Angkur adalah sistem modular yang terbuat dari kawat anyam ganda (double twisted
wire mesh) berukuran 8x10 yang tersusun atas keranjang bronjong dan dilengkapi dengan
bagian angkur yang masuk ke dalam timbunan, keranjang bronjong dan angkur merupakan satu
kesatuan unit material.

Gambar 11 – Bronjong Angkur

Kawat yang digunakan memiliki diameter 2.7 mm dan diberi lapisan Zinc atau Galvanized
Class A dengan massa 245 g/m2 berdasarkan standar EN 10244-2 ditambah lapisan polymer
dengan tebal 0.5 mm. Pelapisan ini menjadikan total diameter kawat tersebut menjadi 3.7 mm.

Page 13 of 45
Anyaman kawat memiliki kuat tarik yaitu 50 kN/m dengan metode test berdasarkan pada
Standar EN 10223-3.

Gambar 12 – Perlindungan Kawat dari Korosi

Geogrid

Geogrid adalah material perkuatan yang terbuat dari anyaman benang-benang polyester yang
didesain untuk menahan gaya tarik. Benang polyester ini selanjutnya dilapisi material
polyethylene untuk memberi proteksi terhadap degradasi kimia dan biologis. Anyaman
Geogrid memiliki bentuk strip dengan ukuran 940mm x 134mm. Desain menggunakan geogrid
memerlukan perhatian terhadap reduksi kekuatan akibat Rangkak (Creep), Kerusakan
Instalasi, dan Kerusakan Kimia dan Biologis yang selanjutnya disebut Long Term Design
Strength (LTDS).

Page 14 of 45
Gambar 13 – Geogrid

Geotextile Non-Woven

Geotextile Non-Woven adalah material geosintetik yang terbuat dari filamen-filamen Polyester
atau Polypropylene yang terikat secara mekanis. Material ini memiliki fungsi proteksi sebagai
kekuatan dari dampak kerusakan instalasi, fungsi filtrasi dengan permeabilitas yang tinggi
untuk air dan disaat bersamaan tidak mengijinkan butiran tanah untuk melaluinya, dan fungsi
separasi sebagai pemisah antara dua material tanah yang berbeda.

Gambar 14 – Geotextile Non-Woven

Page 15 of 45
3.2. Kondisi Lapangan dan Rekomendasi Penanganan pada 13 Longsoran

3.2.1. KM 45+575 (369+575)

Gambar 15 – Area Tebing KM 45+575

Pada Area Tebing KM 45+575, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Erosion Control System. Dengan Asumsi panjang penanganan 100m dan
tinggi penanganan 15m, diperoleh luasan penanganan yaitu 1.500 m2.

Estimasi Biaya = Luasan Penanganan x AHS = 1.500 x IDR 604.000 = IDR 906.000.000

Page 16 of 45
Gambar 16 – Area Lereng KM 45+575

Pada Area Lereng KM 45+575, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan MSE Wall seperti pada Gambar 17 berikut:

Page 17 of 45
Gambar 17 – Cross Section Drawing Area Lereng KM 45+575 (A3 terlampir)

Rekomendasi Teknis disusun melalui analisa perhitungan stabilitas struktur bronjong angkur
dan lereng menggunakan Software Internal Maccaferri berupa Macstars dengan Asumsi pada
Parameter Tanah. Perlu diperhatikan agar dapat dilakukan verifikasi kembali terhadap
Parameter Tanah yang digunakan untuk menjamin bahwa analisa dapat diaplikasikan di
lapangan. Berikut adalah nilai Safety Factor untuk struktur tersebut:

Global Stability Internal Stability


Safety Factor
Static Seismic 0.2g Static Seismic 0.2g
KM 45+575 1.531 1.113 1.651 1.201
SNI 8460:2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
Safety Factor pada Static Condition ≥ 1.500
Safety Factor pada Seismic Condition ≥ 1.100

Page 18 of 45
Gambar 18 – Perhitungan Estimasi Biaya KM 45+575

Catatan perhitungan estimasi biaya:

1. Estimasi biaya dilakukan pada asumsi dimensi struktur penanganan longsoran yaitu panjang
99.0m, tinggi 4.0m, dan lebar 4.0m;

2. Harga Instalasi oleh Kontraktor yang tercantum merupakan Asumsi sehingga perlu
penyesuaian langsung dari Pihak Kontraktor;

3. Perhitungan estimasi biaya ini dilakukan guna menyediakan perkiraan kasar biaya yang
diperlukan untuk penanganan longsoran sehingga perhitungan resmi Engineering Estimation
(EE) oleh Team P2JN dan Coreteam akan diperlukan.

Page 19 of 45
3.2.2. KM 45+000 (369+000)

Gambar 19 – Area Tebing KM 45+000

Pada Area Tebing KM 45+000, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Erosion Control System. Dengan Asumsi panjang penanganan 50m dan
tinggi penanganan 15m, diperoleh luasan penanganan yaitu 750 m2.

Estimasi Biaya = Luasan Penanganan x AHS = 750 x IDR 604.000 = IDR 453.000.000

Page 20 of 45
3.2.3. KM 44+900 (368+900)

Gambar 20 – Area Lereng KM 44+900

Pada Area Lereng KM 44+900, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan MSE Wall seperti pada Gambar 21 berikut:

Gambar 21 – Cross Section Drawing Area Lereng KM 44+900 (A3 terlampir)

Page 21 of 45
Gambar 22 – Perhitungan Estimasi Biaya KM 44+900

Catatan perhitungan estimasi biaya:

1. Estimasi biaya dilakukan pada asumsi dimensi struktur penanganan longsoran yaitu panjang
30.0m, tinggi 2.0m, dan lebar 3.0m;

2. Harga Instalasi oleh Kontraktor yang tercantum merupakan Asumsi sehingga perlu
penyesuaian langsung dari Pihak Kontraktor;

3. Perhitungan estimasi biaya ini dilakukan guna menyediakan perkiraan kasar biaya yang
diperlukan untuk penanganan longsoran sehingga perhitungan resmi Engineering Estimation
(EE) oleh Team P2JN dan Coreteam akan diperlukan.

Page 22 of 45
3.2.4. KM 44+700 (368+700)

Gambar 23 – Area Tebing KM 44+700

Pada Area Tebing KM 44+700, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Erosion Control System. Dengan Asumsi panjang penanganan 40m dan
tinggi penanganan 6m, diperoleh luasan penanganan yaitu 240 m2.

Estimasi Biaya = Luasan Penanganan x AHS = 240 x IDR 604.000 = IDR 144.960.000

Page 23 of 45
3.2.5. KM 44+450 (368+450)

Gambar 24 – Area Tebing KM 44+450

Pada Area Tebing KM 44+450, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Erosion Control System. Dengan Asumsi panjang penanganan 30m dan
tinggi penanganan 10m, diperoleh luasan penanganan yaitu 300 m2.

Estimasi Biaya = Luasan Penanganan x AHS = 300 x IDR 604.000 = IDR 181.200.000

Page 24 of 45
3.2.6. KM 44+175 (368+175)

Gambar 25 – Area Lereng KM 44+175

Pada Area Lereng KM 44+175, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan MSE Wall seperti pada Gambar 26 berikut:

Page 25 of 45
Gambar 26 – Cross Section Drawing Area Lereng KM 44+175 (A3 terlampir)

Rekomendasi Teknis disusun melalui analisa perhitungan stabilitas struktur bronjong angkur
dan lereng menggunakan Software Internal Maccaferri berupa Macstars dengan Asumsi pada
Parameter Tanah. Perlu diperhatikan agar dapat dilakukan verifikasi kembali terhadap
Parameter Tanah yang digunakan untuk menjamin bahwa analisa dapat diaplikasikan di
lapangan. Berikut adalah nilai Safety Factor untuk struktur tersebut:

Global Stability Internal Stability


Safety Factor
Static Seismic 0.2g Static Seismic 0.2g
KM 44+175 1.582 1.209 1.627 1.120
SNI 8460:2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
Safety Factor pada Static Condition ≥ 1.500
Safety Factor pada Seismic Condition ≥ 1.100

Page 26 of 45
Gambar 27 – Perhitungan Estimasi Biaya KM 44+175

Catatan perhitungan estimasi biaya:

1. Estimasi biaya dilakukan pada asumsi dimensi struktur penanganan longsoran yaitu panjang
48.0m, tinggi 0.5m + 5.0m, dan lebar 5.0m;

2. Harga Instalasi oleh Kontraktor yang tercantum merupakan Asumsi sehingga perlu
penyesuaian langsung dari Pihak Kontraktor;

3. Perhitungan estimasi biaya ini dilakukan guna menyediakan perkiraan kasar biaya yang
diperlukan untuk penanganan longsoran sehingga perhitungan resmi Engineering Estimation
(EE) oleh Team P2JN dan Coreteam akan diperlukan.

Page 27 of 45
3.2.7. KM 43+300 (367+300)

Gambar 28 – Area Tebing KM 43+300

Pada Area Tebing KM 43+300, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Erosion Control System. Dengan Asumsi panjang penanganan 40m dan
tinggi penanganan 5m, diperoleh luasan penanganan yaitu 200 m2.

Estimasi Biaya = Luasan Penanganan x AHS = 200 x IDR 604.000 = IDR 120.800.000

Page 28 of 45
3.2.8. KM 43+200 (367+200)

Gambar 29 – Area Tebing KM 43+200

Pada Area Tebing KM 43+200, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Solusi Rockfall Drapery System dan Soil Nailing seperti pada Gambar 30
berikut:

Page 29 of 45
Gambar 30 – Cross Section Drawing Area Tebing KM 43+200 (A3 terlampir)

Gambar 31 – Contoh Aplikasi Solusi Rockfall Drapery System dan Soil Nailing

Page 30 of 45
Estimasi Biaya Rockfall Drapery System dan Soil Nailing

Gambar 32 – Analisa Harga Satuan SKh-1.3.16 (2) c Jaring Kawat Kekuatan Tinggi
Heksagonal dilapisi Zn-Al

Page 31 of 45
Gambar 33 – Analisa Harga Satuan SKh-1.3.16 (5) c Angkur Pin

Page 32 of 45
Gambar 34 – Analisa Harga Satuan SKh-1.3.17 (2.b) Penanaman Biji Vegetasi dengan
Teknik Mulsa (mulching)

Page 33 of 45
Gambar 35 – Analisa Harga Satuan SKh-1.3.17 (1.b) Selimut Pengendali Erosi Tipe II

Page 34 of 45
Estimasi Area Penanganan = Panjang 100m x Tinggi 20m = 2.000 m2.

Jumlah Panjang Angkur = 6 x 11 x 34 = 2.244 m’.

1. Jaring Kawat Kekuatan Tinggi = 2.000 x IDR 417.000 = IDR 834.000.000

2. Penanaman Biji Vegetasi = 2.000 x IDR 52.000 = IDR 104.000.000

3. Selimut Pengendali Erosi Tipe II = 2.000 x IDR 115.000 = IDR 230.000.000

4. Angkur Pin = 2.244 x IDR 1.497.000 = IDR 3.359.000.000

TOTAL = IDR 4.527.000.000

Catatan:

Estimasi Total biaya diatas dapat berubah menyesuaikan Harga Satuan yang berlaku di Lokasi
(Labuan Bajo – NTT) dan selanjutnya sangat disarankan agar dapat dilakukan Penyelidikan
Tanah lebih lanjut guna dapat dilakukan Analisa Desain yang lebih Detail dan sesuai dengan
kondisi tanah yang ada karena perhitungan diatas masih berupa gambaran kasar dan hanya
disusun untuk memberikan gambaran solusi penanganan.

Page 35 of 45
3.2.9. KM 40+000 (364+000)

Gambar 36 – Area Tebing KM 40+000

Pada Area Tebing KM 40+000, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Erosion Control System. Dengan Asumsi panjang penanganan 70m dan
tinggi penanganan 30m, diperoleh luasan penanganan yaitu 2.100 m2.

Estimasi Biaya = Luasan Penanganan x AHS = 2.100 x IDR 604.000 = IDR 1.268.400.000

Page 36 of 45
3.2.10. KM 39+100 (363+100)

Gambar 37 – Area Tebing KM 39+100

Pada Area Tebing KM 39+100, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan MSE Wall seperti pada Gambar 38 berikut:

Page 37 of 45
Gambar 38 – Cross Section Drawing Area Tebing KM 39+100 (A3 terlampir)

Rekomendasi Teknis disusun melalui analisa perhitungan stabilitas struktur bronjong angkur
dan lereng menggunakan Software Internal Maccaferri berupa Macstars dengan Asumsi pada
Parameter Tanah. Perlu diperhatikan agar dapat dilakukan verifikasi kembali terhadap
Parameter Tanah yang digunakan untuk menjamin bahwa analisa dapat diaplikasikan di
lapangan. Berikut adalah nilai Safety Factor untuk struktur tersebut:

Global Stability Internal Stability


Safety Factor
Static Seismic 0.2g Static Seismic 0.2g
KM 39+100 1.913 1.241 1.697 1.117
SNI 8460:2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
Safety Factor pada Static Condition ≥ 1.500
Safety Factor pada Seismic Condition ≥ 1.100

Page 38 of 45
Gambar 39 – Perhitungan Estimasi Biaya KM 39+100

Catatan perhitungan estimasi biaya:

1. Estimasi biaya dilakukan pada asumsi dimensi struktur penanganan longsoran yaitu panjang
30.0m, tinggi 0.5m + 5.0m, dan lebar 6.0m;

2. Harga Instalasi oleh Kontraktor yang tercantum merupakan Asumsi sehingga perlu
penyesuaian langsung dari Pihak Kontraktor;

3. Perhitungan estimasi biaya ini dilakukan guna menyediakan perkiraan kasar biaya yang
diperlukan untuk penanganan longsoran sehingga perhitungan resmi Engineering Estimation
(EE) oleh Team P2JN dan Coreteam akan diperlukan.

Page 39 of 45
3.2.11. KM 38+900 (362+900)

Gambar 40 – Area Tebing KM 38+900

Pada Area Tebing KM 38+900, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Erosion Control System. Dengan Asumsi panjang penanganan 30m dan
tinggi penanganan 6m, diperoleh luasan penanganan yaitu 180 m2.

Estimasi Biaya = Luasan Penanganan x AHS = 180 x IDR 604.000 = IDR 108.720.000

Page 40 of 45
3.2.12. KM 37+950 (361+950)

Gambar 41 – Area Tebing KM 37+950

Pada Area Tebing KM 37+950, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani cukup dengan perapian saja guna memastikan batuan tidak jatuh ke permukaan jalan
dan menghalangi lalu lintas.

Page 41 of 45
3.2.13. KM 31+800 (355+800)

Gambar 42 – Area Tebing KM 31+800

Pada Area Tebing KM 31+800, Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk dapat


ditangani dengan Solusi Rockfall Drapery System dan Soil Nailing seperti Solusi Penanganan
yang telah dijelaskan pada KM 43+200 sebelumnya.

Page 42 of 45
Gambar 43 – Cross Section Drawing Area Tebing KM 31+800 (A3 terlampir)

Gambar 44 – Contoh Aplikasi Solusi Rockfall Drapery System dan Soil Nailing

Page 43 of 45
Estimasi Area Penanganan = Panjang 100m x Tinggi 10m = 1.000 m2.

Jumlah Panjang Angkur = 4 x 4 x 34 = 544 m’.

1. Jaring Kawat Kekuatan Tinggi = 1.000 x IDR 417.000 = IDR 417.000.000

2. Penanaman Biji Vegetasi = 1.000 x IDR 52.000 = IDR 52.000.000

3. Selimut Pengendali Erosi Tipe II = 1.000 x IDR 115.000 = IDR 115.000.000

4. Angkur Pin = 544 x IDR 1.497.000 = IDR 814.368.000

TOTAL = IDR 1.398.368.000

Catatan:

Estimasi Total biaya diatas dapat berubah menyesuaikan Harga Satuan yang berlaku di Lokasi
(Labuan Bajo – NTT) dan selanjutnya sangat disarankan agar dapat dilakukan Penyelidikan
Tanah lebih lanjut guna dapat dilakukan Analisa Desain yang lebih Detail dan sesuai dengan
kondisi tanah yang ada karena perhitungan diatas masih berupa gambaran kasar dan hanya
disusun untuk memberikan gambaran solusi penanganan.

Page 44 of 45
LAMPIRAN

1. Lembar Data Teknis Macmat HS

2. Lembar Data Teknis Bronjong Angkur

3. Lembar Data Teknis Geogrid

4. Lembar Data Teknis Geotekstil Non-Woven

5. Cross Section Drawing Area Lereng KM 45+575

6. Cross Section Drawing Area Lereng KM 44+900

7. Cross Section Drawing Area Lereng KM 44+175

8. Cross Section Drawing Area Tebing KM 43+200

9. Cross Section Drawing Area Tebing KM 39+100

10. Cross Section Drawing Area Tebing KM 31+800

Page 45 of 45
TECHNICAL DATA SHEET
Rev: 02, Issue Data 19/12/2017

MACMAT® HS
STEEL REINFORCED GEOMATS FOR EROSION CONTROL APPLICATIONS
Macmat® HS is the last generation of high performing geomat
made from the combination of a HDPE geomat and a double
twisted steel mesh panel with longitudinal high tensile strength
steel cables, woven into the mesh during the manufacturing pro-
cess. The reinforcing hexagonal steel wire mesh has mechanical
characteristics higher than the ones suggested from EN 10223-
3. The wire mesh is protected with galvanization or Zn-Al coating
in accordance with EN 10244-2 (Class A). PVC coating is added
for a higher durability and long term performances in aggressive
environments. The steel mesh is manufactured according to Macmat HS detail
ASTM A975 and EN10223-3:2013.
The HDPE geomat controls surface erosion and helps to propa-
gate the vegetation, the steel mesh provides the required tensile
and punching strength to the system. Main application areas are
slope protection, erosion control & stabilization. Upon heavy
rains and water flows, the reinforcing ability of the mat prevents
erosion or the otherwise vulnerable vegetation. Once, vegetated,
erosion control mat reduces runoff velocities and thereby in-
creases infiltration and reduces discharge.
Geomat Value
Polymer HDPE Macmat HS application of cut slopes
2
Mass per unit area g/m >220
UV Resistance STABILIZED
Reinforcement (Double Twisted wire mesh)
double twisted woven
Type steel wire mesh
Galvanized or Zn-Al
coated + PVC
Mesh type 6x8
Wire diameter mm 2.2
8mm diameter
Steel ropes Galvanized or Zn-Al
coated
MECHANICAL PROPERTIES
Tensile strength (longitudinal) kN/m > 35
NOMINAL PHYSICAL PROPERTIES
Geomat color Green Macmat HS application

Roll length m 30/50


Roll width m 2
For the optimisation and improvement process of the technical characteristics of the products, the manufacturer reserves the rigth to modify the standard characteristics of the
product without any notice. The informations contained herein are to the best of our knowledge accurate, but since the circumstances and conditions in which it may be used are
beyond our control, we do not accept any liability for any loss or damage, however arising, which results directly or indirectly from the use of such information nor we do offer any
warranty or immunity against patent infringement. Roll width and length tolerances are in according to EN 10223-3:2013.

PT. Maccaferri Indonesia


Plaza Aminta, Jl. TB. Simatupang, Kav. 10
2nd Floor, Suite #204, Jakarta Selatan, 12310 BVQI Certified Quality System Company with
P: 021-7506555 F: 021-7506553 www.maccaferri-indonesia.com UKAS’s Accreditation
TECHNICAL DATA SHEET
Rev. 02, Date 11/02/2016

TERRAMESH® SYSTEM
GALVANIZED
GALFAN & POLYMER COATED

Terramesh® System is a modular system used for soil rein-


A = Diaphragm made with double twisted hexagonal mesh
forcement made of pre-assembled units fabricated with dou- B = Main Terramesh® System unit of double-twisted hexagonal mesh
ble twisted wire mesh 8x10 made of Galvanized (Zn) and
polymer coated steel wire.
The facing section of the unit is formed by connecting the A B
back panel and the diaphragm to the main unit, thus creat-
ing the rectangular shaped cells used for stone confinement.
Terramesh® System units are supplied in standard lengths, H
requiring no cuts on site.
The management and production system is certified in com-
pliance with ISO 9001.
Dimensions, tolerances, and sizes are shown in Table 1.

Steel wire mesh W


The nominal tensile strength of the wire mesh shall be as L
per Table 2; test done as per EN 10223-3:2013.
The punch strength of the wire mesh shall be as per table 2; 1m
test done as per UNI 11437.
When the mesh is tested at 50% of the nominal tensile
strength in accordance to EN 10223-3:2013, the wires will Figure 1
not show cracks in the organic coating within the double
twists region.

Wire
The steel wire used in the manufacture of the unit is galva- The tolerance on the mesh size
nized Zinc (Zn). A polymer coating with a nominal thickness ‘M’ being the distance between
of 0.50 mm is then applied to provide added protection for the axis of two consecutive twists,
use in hydraulic works, polluted environments or wherever is according to EN 10223-3: 2013
M
the risk of corrosion is present. The standard specifications
of mesh-wire are shown in Tables 2 and 3. All tests on wire
must be performed prior to manufacturing the mesh.
1. Tensile strength: the wire used for the manufacture of
gabions shall have a tensile strength between 350-550 Figure 2
N/mm2 as per EN 10223-3:2013. Wire tolerances (Table
4) are in accordance with EN 10218 (Class T1). Abrasion resistance: the percentage of the weight loss shall
2. Elongation: Elongation at fracture shall not be less than be less than 12%, according to ASTM D1242-92.
8%, on a gauge length of 250 mm as per EN 10223-3: Creeping corrosion: max. penetration of corrosion of the
2013. wire from a square cut end shall be 1 in. (25 mm) when the
3. Galvanized coating: minimum quantities of Galvanized specimen has been immersed for 2,000 hours in a 5%
(Table 4) meet the requirements of EN 10244-2 (Table 2 solution HCl (hydrochloric acid 12 Be).
- Class A).
4. Adhesion of Galvanized: the adhesion of the Galva- The accelerated ageing tests are:
nized coating to the wire shall be such that, when the Salt spray test: test period 3,000 hours, test
wire is wrapped six turns around a mandrel having four method ASTM B117-94;
times the diameter of the wire, it does not flake or crack Exposure to UV rays: test period 3,000 hours at
when rubbing it with the bare fingers, according to EN 145°F (63°C), test method ASTM D1499 -92a and
10244. ASTM G23-93 apparatus Type E;
5. Outwearing accelerated aging test: when subjected to Brittleness temperature: no higher than 15°F (- 9°C), or
test in sulphur dioxide environment (EN ISO 6988) after lower temperature when specified by the purchaser, when
28 cycles of discontinuous test the mesh shall not show tested in accordance with ASTM D746.
more than 5% of DBR (Dark Brown Rust). The properties after ageing tests shall be as follows:
Appearance of coated mesh: no cracking, stripping or air
P.V.C. (Polyvinyl Chloride) Coating bubbles, and no appreciable variation in color;
The technical characteristics and the resistance of the PVC Specific Gravity: variations shall not exceed 6%;
to ageing meet the relevant standards. The main values for Hardness: variations shall not exceed 10%;
the PVC material are as follows: Tensile strength: variations shall not exceed 25%;
Modulus of elasticity: variations shall not exceed 25%;
Specific gravity: 1.30-1.35 kg/dm3 in accordance with Abrasion resistance: variations shall not exceed 10%;
ASTM D792 Table 1; Brittleness temperature: shall not exceed + 64°F (+18°C).
Hardness: between 50 and 60 Shore D, according to ASTM
D 2240 –91;
Tensile strength: not less than 20.6 MPa, according to
ASTM D412-92;
Modulus of elasticity: not less than 18.6 MPa, in
accordance with ASTM D412-92;
Maccaferri reserves the right to amend product specifications without notice and specifiers are requested to
check as to the validity of the specifications they are using.

Table 1: Sizes of Terramesh ®System Table 2: Standard mesh-wire

L=Length (m) W=Width (m) H=Height (m) Mesh Tensile Punch


M Tolerance Wire Ø
Type Strength Strength
(mm) (mm) Int/Ext (mm)
(kN/m) (kN)
3 2.0 / 3.0 1.0/0.5
8x10 80 -0/+10 2.70/3.70 50 67
4 2.0 / 3.0 1.0/0.5

5 2.0 / 3.0 1.0/0.5

6 2.0 / 3.0 1.0/0.5


Table 3: Standard wire diameters
All sizes and dimensions are nominal.
Tolerances of ± 5% of the weight, height and length of the Terramesh System Mesh Wire Selvedge Wire
shall be permitted (EN 10223-3:2013) (mm) (mm)
Terramesh System Int.2.7/Ext.3.7 Int.3.4/Ext.4.4
Lacing Operations
Lacing operations can be made by using the tools shown in
Fig.4. Galvanized coated steel rings having the following
specification can be used instead of lacing wire (Figs. 3, 5):
• diameter: 3.00 mm Table 4: Wire tolerances and coatings
• tensile strength: >1720 MPa Wire diameter mm 2.20 2.70 3.40
• Pull-apart strength > 2.0 kN
Spacing of the rings must not exceed 200 mm (Fig.3) Wire diameter tolerance (±) mm 0.06 0.06 0.07
2
Minimum Galvanized quantity g/m 230 245 265

Quantity Request
When requesting a quote, please specify:
• size and type of units (length, width, height), see Fig.1,
• type of mesh and wire coating,
EXAMPLE: No.100 Terramesh® System 5x2x1m - Mesh type
8x10 - Wire 2.7 - Galvanized & polymer coated

Rings

A
1. Pliers
2. Pliers with nipper
3. Nipper
Max 200 mm

1 2 3

B Pneumatic Spenax tool

Figure 3

Open Closed
19 mm

C Manual tool

44 mm
Nominal overlap of
25 mm after closure
Figure 4 Figure 5

PT. Maccaferri Indonesia Bureau Veritas Certified Quality System Company


Plaza Aminta, Jl. TB. Simatupang, Kav. 10 with UKAS' s accreditation.
2nd Floor, Suite #204, Jakarta Selatan, 12310
P: 021-7506555 F: 021-7506553 www.maccaferri-indonesia.com
TECHNICAL DATA SHEET
PARAGRIDTM HF - CMD 05
STRIP BONDED GEOGRIDS WITH HIGH TENACITY POLYESTER CORE
PARAGRIDTM HF geogrids are planar structures consisting of a biaxial array of composite geosynthetic strips
characterised by a new geometry to optimise the bonding performance. The strips comprise of a core of high
tenacity polyester (longitudinal) tendons encased in a polyethylene sheath.

PARAGRIDTM HF 125/05

Mechanical Properties

UTS - longitudinal kN/m 135 1

Tolerance kN/m -10 1

Strip tensile strength Tch - (longitudinal) kN 22.5 1

UTS - transverse kN/m 6 1

Tolerance kN/m -1 1

Nominal strain at Tch (longitudinal) % 9.5 2

Modulus at 5% strain (longitudinal) kN/m 1050 2

Physical Properties

Strip reinforcement polymer (longitudinal) PET

Strip coating polymer PE

Thickness mm 1.6 3

Strip width (longitudinal) mm 46 3

Mesh size (internal aperture) mm 940x134 3

Roll length m 130 2

Roll width m 4.50 2

Roll diameter m 0.51 3

Roll weight kg 270 3

NOTES

1. Short-term tests accordance with EN ISO © 2015 Maccaferri. All rights reserved. Maccaferri will enforce Copyright.

10319:2015. The values given are mean values of


ultimate strength and tolerance values correspond
to the 95% confidence level to establish the char-
acteristic short-term tensile strength (Tch) in accord-
ance with EN 13251;
2. Nominal value;
3. Typical values, a standard tolerance of 10% on the
reported values is admitted.

For LTDS and safety factors please contact the Mac-


caferri technical dept.

Special products can be manufactured on request for


specific projects.

For the optimisation and improvement process of the technical characteristics of the products, the producer reserves the right to modify standards and characteristics of the
product without warning. The information contained herein is to the best of our knowledge accurate, but since the circumstances and conditions in which it may be used are
beyond our control, we do not accept any liability for any loss or damage, however arising, which results directly or indirectly from the use of such information nor do we offer any
warranty or immunity against patent infringement.

ParaGridTM HF is a registered trademark of Linear Composite Ltd.


PT. Maccaferri Indonesia Bureau Veritas Certified Quality System Company
Plaza Aminta, Jl. TB. Simatupang, Kav. 10 With ACCREDIA’s and UKAS’s accreditation.
2nd Floor, Suite #204, Jakarta Selatan, 12310
P: 021-7506555 F: 021-7506553 www.maccaferri.com/id
TECHNICAL DATA SHEET
Rev. 00 Date 16/02/2015

MacTex® MXS
Polyester Needle Punched Nonwoven Geotextile

Product Description
Maccaferri MacTex® MXS are needle punched nonwoven geotextiles made from 100% ultra violet stabilized Polyes-
ter staple fibers. They are suitable for Civil Engineering earthwork for filtration and drainage purposes.

MXS MXS MXS MXS MXS MXS MXS MXS MXS


Property Test Std Unit
150 200 250 300 350 400 450 500 600

Mechanical Property
ASTM
Wide strip tensile strength kN/m 3.5 7 10 11.5 12 15 18 19 20
D4595

ASTM
Elongation at max load % 70-90
D4595

ASTM
Grab tensile strength N 400 420 440 650 750 800 830 860 920
D4632

ASTM
CBR puncture resistance N 155 185 210 245 400 430 450 490 510
D4833

ASTM
Trapezoidal tear strength N 130 220 290 370 390 410 510 540 600
D4533

ASTM
Thickness mm 1.2 1.5 2.0 2.5 2.8 3.0 3.2 3.4 4
D5119

Hydraulic Property

Water permeability ASTM D276 cm/s 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.07 0.07 0.07

E DIN
Water flow in plane l*m2/s 190 160 140 110 100 90 80 70 60
60500/4

Form of Supply
ASTM
Nominal mass g/m2 140 190 250 275 350 395 430 500 600
D1777
Width m 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Length m 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Area m2 400 400 400 400 400 400 400 400 400

For the optimization and improvement process of the technical characteristics of the products, the producer reserves the right to modify standard and characteristics at the product without any
warning. The information contained herein is to the best of our knowledge accurate, but since the circumstances and condition s in which it may be used are beyond our control, we do not accept
any liability for any loss or damage, however arising, which results directly or indirectly from the use of such information nor do we offer any warranty or immunity against patent infringement.

PT. Maccaferri Indonesia


Plaza Aminta, Jl. TB. Simatupang, Kav. 10
2nd Floor, Suite #204, Jakarta Selatan, 12310 BVQI Certified Quality System Company with
P: 021-7506555 F: 021-7506553 www.maccaferri-indonesia.com UKAS’s Accreditation

Anda mungkin juga menyukai