Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Draf Skripsi
Oleh:
IMRAN
NIM: 03172082
Nama : Imran
NIM : 03172082
B. Latar Belakang
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk
menyiarkan agama Islam pada seluruh manusia sebagai rahmatan lil ‘ala>min. Islam
dakwah yang menyebarkan dan menyiarkan ajaran Agama Islam merupakan satu
aktivitas yang mulia. Namun, setiap muslim dapat melakukan amr ma’ruf} nahi
mungkar agar dapat tercipta tujuan dakwah yang hakiki, yaitu membentuk khoirul
ummah (ummat terbaik).1 Dakwah adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan dan
dikemukakan oleh Muhammad Abu al-Fatih dalam kitabnya al-Madkhal ila> ‘Ilm
beliau, hakikat dakwah harus mencakup tiga fase pelaksanaan dakwah, yaitu
masyarakat untuk pengembangan pendidikan Islam. Salah satu unsur yang sangat
penting dan menunjang keberhasilan seorang santri dalam suatu pondok pesantren
1
Didin Hafiduddin, Dakwah Actual (Cet. I; Jakarta: Gem Insani Press, 1998), h. 11.
2
Faizah dan Lalu Muchsan Effendi, Psikologi Dakwah (Cet. IV; Jakarta: Prenamedia Group,
2018), h. 7.
2
adalah pelatihan dakwah, karena Islam adalah agama yang mengajarkan kepada
adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam kenyataan
ideologi (agama) yang harus disebar luaskan kepada masyarakat. Agama akan tetap
sebagai cita-cita yang tidak akan terwujud jika tidak ada manusia yang
menyebarluaskan. Oleh karena itu perlu adanya tenaga pelaksana dakwah yang cukup
serta ikhlas melaksanakannya. Sebagai umat muslim, kita wajib mengajak kebaikan
kepada seluruh umat manusia, karena islam adalah agama yang mengajarkan umtnya
Perlu kita sadari perjuangan Islam masih panjang dan lama bahkan tidak ada
habis-habisnya selagi dunia dan manusia ini masih ada. Padahal usia para juru
dakwah yang sekarang ini makin hari makin tua dan satu persatu meninggalkan kita.
Sementara sekarang ini banyak keluhan masyarakat tentang kurangnya juru dakwah.
Karena itu diperlukan bentuk dakwah yang berupa berkeliling dari desa ke desa, yang
dikenal dengan nama Safari Ramadan. Saat bulan puasa, safari ramadhan adalah
sebagai ajang silaturrahim antara sesama muslim dibulan ramadhan. Dimana tradisi
silaturrahim ini sangat dianjurkan karena memiliki efek yang sangat konstruktif baik
3
Enjang dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah (Cet. I; Bandung: Widya Padjadjaran,
2009), h. 11.
3
da’i, sebagaimana kita ketahui bahwa pondok pesantren merupakan tempat untuk
Abrar Kahu Kabupaten Bone diperoleh bahwa kompetensi yang dimiliki oleh santri
yang dimiliki santri masih belum mencapai standar kompetensi lulusan secara
maksimal khususnya dalam hal pelaksanaan dakwah. Masih banyak siswa yang
belum memiliki keterampilan dakwah sesuai dengan cara-cara dakwah secara umum.
Oleh karen itu untuk membentuk peserta didik atau santri menjadi yang beriman dan
bertakwa serta berakhlak mulia tidaklah semudah yang dibayangkan serta tidak bisa
hanya mengandalkan pada pembelajaran yang ada di pondok pesantren, tetapi butuh
pembinaan secara terus menerus serta berkelanjutan di luar jam pelajaran, baik dalam
pondok maupun di luar pondok, melalui kegiatan dakwah yang berupa Safari
Romadhan.5
Dakwah yang berupa kegiatan Safari Romadhan bagi santri sangat penting
yaitu sebagai usaha kelangsungan dakwah Islamiyah juga sebagai usaha pemerataan
dan menyebar luaskan dakwah kedaerah-daerah yang belum tersentuh. Oleh karena
4
Anisa Mu’arifah, Kompetensi Entrepreneur Kepala Madrasah dalam Pengembangan
Madrasah Unggul di MAN 2 Magetan, Skripsi IAIN Ponorogo, 2021, h. 3
5
Observasi awal Peneliti Tanggal 15 September 2021.
4
itu untuk menyebarluaskan agama Islam butuh santri-santri yang mampu untuk
berdakwah. Selain itu kegiatan dakwah di masyarakat yang berupa safari ramdhan ini
menjadi daya tarik tersendiri dan merupakan alasan bagi wali santri untuk
merupakan pembelajaran yang sangat sesuai untuk langkah anak mereka dalam
kompetensi santri yang berhubungan dengan dakwah, yang dikemas dalam penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Defenisi Operasional
dalam skripsi ini, penulis akan memberikan pemahaman terhadap variabel yang
dianggap penting dalam judul skripsi ini. Adapun variabel yang dianggap penting
adalah:
1. Efektifitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer
menunjang tujuan. Efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan
digunakan istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat dipandang
sebagai suatu sebab dari variabel lain. Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena
6
adanya proses kegiatan. Efektivitas adalah suatu komunikasi yang melalui proses
tertentu, secara terukur yaitu tercapainya sasaran atau tujuan yang ditentukan
sebelumnya. Dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah
orang yang telah ditentukan.
2. Safari Ramadhan
Kata safari dalam kamus besar bahasa (KBBI) memiliki arti perjalanan
pemyelidikan, dan wisata. Dari pemaknaan tersebut, maka safari yang hrus
6
Junar W. Suwignya, “Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Manado” Jurnal, UNSARAT 2018, h. 4
6
3. Kompetensi
lingkungan kehidupan sosial dan kerja yang diserap, dikuasai dan digunakan
sebagai instrumen untuk menciptakan nilai dengan cara menjalankan tugas dan
adalah santri yang berpengertian orang muslim shaleh yang memeluk agama
agama Islam sebagaimana yang diketahuinya. Kedua, santri adalah siswa yang
tampak berbeda, tetapi jelas juga mmepunyai kesamaan, yakni sama-sama taat
santri. Menurut John E. Kata “santri” berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru
mengaji.9 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia santri adalah seseorang yang
7
Frans Mardadi Hartanto, Paradigma Baru Manajemen Indonesia menciptakan nilai dengan
bertumupu pada kebijakan dan potensi isani, (Bandung: Mizan, 2009), h. 455.
8
Hariadi, Studi Kepemimpinan Kiai Berbasis Orientasi ESQ (Cet. I; Yogyakarta: PT. LKiS,
2015), h. 24
9
Muhammad Nurul Huda & Muhammad Turhan Yani “Pelanggaran Santri terhadap Peraturan
Tata Tertib Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Lamongan”, (Jurnal, Fakultas Ilmu Sosial-
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya No. 03 2015)
7
santri itu berasal dari kata “cantrik” yang berarti seseorang yang selalu mengikuti
1. Tujuan Penelitian
Bone.
Bone.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan ilmiah
10
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. I; Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), h. 878
8
Kabupaten Bone
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk menambah
harus dilakukan guna mencari informasi tentang permasalahan yang akan dibahas
akan dibahas. Berikut beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian ini:
Jurnal yang ditulis oleh Rohmad yang berjudul “Kompetensi Dakwah dan
Praktek Safari Romadhan Santri Darussalam Sumbersari Kencong Kepung
dengan terjunnya para santri belajar di masyarakat untuk nasyrul ilmi waddin
sehingga kegiatan safari bisa berjalan dengan baik, praktek safari Romadhan
dengan mendata daerah-daerah yang akan diterjuni para santri berjalan dengan
baik, santri yang diterjunkan dibantu dengan panitia safari Romadhan dirasa
sudah bisa mengatasi problem yang ada baik secara internal maupun secara
eksternal.11
kompetensi santri.
kota Kediri”. Hasil dari penelitian tersebut program menunjukkan bahwa safari
11
Rohmad “Kompetensi Dakwah Dan Praktek Safari Romadlon Santri Darussalam
Sumbersari Kencong Kepung Kediri” Jurnal, Intelektual, Kediri, Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
10
hal yang harus diperhatikan agar pelaksanaan Safari Ramadhan ini bisa berjalan
sesuai dengan apa yang diinginkan. Persepsi masyarakat terhadap program Safari
yang sangat mendukung dan merasa senang dengan adanya program ini akan
tetapi ada beberapa juga yang memberikan kritikan terhadap program Safari
santri.
Penelitian yang dilakukan oleh Haykal Makmun dengan judul “Strategi
kader Muhammadiyah yang sesuai dengan harapan dan cita-cita PPM MBS,
terdapat juga dua faktor penghambat dan pendukung yaitu ekternal dan internal
12
Mohamad Feri Yustanto Prabowo, “Persepsi Masyarakat Terhadap Program Safari
Ramadhan Pemerintah Kota Kediri” Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Kediri, Kediri, 2019, h. 1-78.
11
yang meliputi santri, wali santri, ustadz pembina, dan masyarakat sekitar pondok,
santri dan wali santri tentang pondok pesantren, selain itu kompetensi santri
kemuhammadiyahan.13
Adapun persamaan penelitian Haykal Makmun dengan penelitian yang
2. Kajian Teori
1) Pengertian Efektivitas
Menurut Bastian efektivitas dapat diartikan sebagai keberhasilan
13
Haykal Makmun, “Strategi Pembinaan dalam Meningkatkan Kompetensi Santri Guna
Menjalankan Dakwah Muhammadiyah” Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta, 2019, h. 1-
90.
12
antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Dari
pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang
telah direncanakan.16
bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat dari
apa yang dikehendaki. Misalkan saja jika seseorang melakukan suatu
perbuatan orang itu dikatakan efektiv jika hasil yang dicapai sesuai
14
Asnawi, Efektivitas Penyelenggaraan Publik Pada Samsat Corner Wilayah Malang Kota,
Skripsi, S-1 Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, UMM, 2013, h. 6.
15
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Cet. I; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 82
16
http://e-journal.uajy.ac.id/4241/3/2MH01723.pdf. Diakses pada 18 September 2021
13
2) Aspek-Aspek Efektivitas
dikatakan efektif.
dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam
efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut
dapat dicapai. Penilaian aspek ini dapat dilihat dari prestasi yang
17
Muasaroh, Latifatul. Aspek-Aspek Efektivitas (Cet. I; Yogyakarta: Literatur Buku, 2010),
h. 13.
14
18
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. I; Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), h. 56.
19
https://www.hasmijakarta.org/2019/04/10/safari-dakwah-safda, Diakses pada 18 September
2021
15
dengan tujuan jika santri pulang dimasyarakat nanti sudah siap untuk
Terjemahan:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.20
Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa metode
Mad’u dengan tepat. Oleh karena itu para da’i dituntut untuk mampu
20
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan terjemahnya (Cet. I; Surabaya: CV. Jaya Sakti,
1989), h. 172
16
c) Bil mujadalah, adalah upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua
Melalui atau bersama ini adanya Safari Ramadhan ini secara tidak
pemerintah. Oleh sebab itu melalui atau bersama ini safari Ramadhan
21
Hasanuddin S.H.Hukum Dakwah (Cet. I; Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya 1996), h. 37.
22
Sayyid Muhammad Thantawi, Adab alkhiwar fil Islam (Cet. I; Jakarta: Azan 2001), h. 38.
23
https://seputarpengertian1.blogspot.com/2018/02/safari-ramadhan.html, Diakses pada 18
September 2021
17
sangat dianjurkan karena memiliki efek yang sangat konstruktif baik bagi
begitu kenal tentang agama akan bisa sepenuhnya tau tentang agama
Islam. Karena yang menjadi objek adalah masyarakat yang masih jauh
24
Rohmad “Kompetensi Dakwah dan Praktek Safari Romadlon Santri Darussalam Sumbersari
Kencong Kepung Kediri”, h. 179.
25
Yuniarsih, T., & Suwatno. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari
Teori ke Praktik (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 22.
18
dapat diukur. Kompetensi meliputi kinerja yang harus dilakuka, kondisi yang
jawab.27
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
26
Sukmadinata, N. S. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi (Cet. I; Bandung: PT. Refika
Aditama, 2012), h. 18.
27
Darmadi, Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan (Cet. I; Yogyakarta:
Deepublish, 2018), h. 23.
28
Sanjaya, W. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (Cet. I; Jakarta: Prenada Media Grup, 2008), h. 133
19
sikap dan minat. Dalam konsep pelatihan yang berbasis kompetensi dijelaskan
1) Pengertian Santri
shastri, yaitu orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang
sarjana ahli kitab suci agama Hindu. Sementara itu, A. H. John
menyebutkan bahwa istilah santri berasal dari Bahasa Tamil yang berarti
Dalam pandangannya asal usul kata “Santri” dapat dilihat dari dua
29
Supratman Zakir, “Strategi Pengembangan Kompetensi Siswa dengan Manajemen Berbasis
Sekolah”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi, Sumatera Barat, 2017
30
Babun Suharto, Dari Pesantren Untuk Umat: Reiventing Eksistensi Pesantrendi Era
Globalisasi (Cet. I; Surabaya: Imtiyaz, 2011 ), h. 9
20
dari kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya melek
santri kelas literary bagi orang Jawa yang berusaha mendalami agama
Jawa, dari kata “cantrik” berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang
kehidupan “ulama”. Santri adalah siswa atau mahasiswa yang dididik dan
iqomatuddin.
2) Jenis-Jenis Santri
pesantren baik dia tinggal di pondok maupun pulang setelah selesai waktu
31
Yasmadi, Modernisasi Pesantren: Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam
Tradisional (Cet. I; Jakarta: Ciputat Press, 2005), h. 61
21
b) Santri kalong, yakni santri yang selalu pulang setelah selesai belajar
kerumah.32
yang dikuasai oleh seseorang santri yang telah menjadi bagian dari dirinya
1) Pemahaman agama Islam secara cukup, tepat dan benar: tugas seorang
harus tepat dan benar. Artinya, berbagai bid’ah, kufrat, dan tahayul yang
3) Memiliki akhlak al karimah: setiap da’i harus memiliki akhlak yang mulia
32
Harun Nasutionet. al, Ensiklopedia Islam (Cet. I; Jakarta: Depag RI, 1993), h. 1036.
22
diikuti oleh umat. Oleh karena itu, akhlak al karimah harus menjadi
umat. Oleh karena itu, sifat-sifat pendidik yang baik seperti tekun, tulus,
sabar, dan pemaaf juga harus dimiliki oleh para juru dakwah atau da’i.
Islam tidak akan berhasil dengan baik tanpa memahami lingkungan atau
harus jeli dan cerdas memahami kondisi umat ijabah dan umat dakwah
tidak akan menjadi hal yang memberatkan dan tidak akan membuat putus
asa baginya.33
memiliki sifat-sifat: Iman dan takwa, ahli taubat, ibadah, shiddiq, amanah,
33
Abdul Munir Mulkhan, Ideologisasi Gerakan Dakwah (Cet. I; Yogyakarta: Sipres, 1996), h.
273.
24
penguasaan tentang:
(2) Hadis adalah perkataan, perbuatan dan sikap Nabi saw. Yang
al-Qur’an. Kitab Hadis yang terkenal ada enam, yaitu Kitab Shahih
kepada Allah swt. Ilmu ini disebut juga dengan akidah Islam,
(4) Ilmu Fikih terdiri dari fikih ibadah, fikih mu’amalah, fikih
munakahat, fikih mawaris dan fikih siyasah.
manusia.
(6) Sejarah peradaban umat Islam terdiri dari Sirah Nabawiyah, Rijal
lembut.
3) Kompetensi fisik (Jasmaniya>h). Da’i hendaknya adalah orang yang sehat
sabilillah, demikian juga harta yang cukup. Para nabidan rasul diutus
Tuhan adalah dari etnis masyarakat sendiri. Kesamaan budaya dan etnis
Demikian juga kepada kaum Tsamud Allah swt. mengutus saudara mereka
G. Kerangka Pikir
dari fakta-fakta, observasi dan kajian kepustakaan. Kerangka pikir dapat disajikan
dalam bentuk bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti.35 Adapun kerangka pikir
Hasil Penelitian
34
Kamaluddin, Kompetensi Da’i Profesional, Jurnal Hikmah, Vol. II, No. 01, (Medan: IAIN
Padangsidimpuan, 2015), h. 100-102.
35
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial (Cet. I; Surabaya: Media
Sahabat Cendekia, 2019), h. 125
27
Abrar Kahu Kabupaten Bone yang dikaji dalam dua permasalahan yakni pelaksanaan
terhadap peningkatan kompetensi santri Pada Pesantren Darul Abrar Kahu Kabupaten
Bone.
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku.36
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Data
kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang
ada, baik keadaan, proses, peristiwa atau kejadian dan lainnya yang dinyatakan
a. Pendekatan Komunikasi
36
Muh. Fitra dan Lutfiyah, Metodelogi Peneltian; Penelitian Kualitatif Tindakan Kelas &
StudiKasus (Cet. I; Jawa Barat: CV Jejak, 2017),h.44.
37
Eko Putra Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), h. 18.
28
angka, dan lain-lain.38 Peneliti menggunakan pendekatan ini karena objek dari
komunikasi.
b. Pendekatan Sosiologi
3. Lokasi Penelitian
Lokasi dari penelitian ini yaitu Pesantren Darul Abrar yang terletak di
Desa Balle Kecamatan Kahu Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Menjadi alasan
penulis memilih lokasi penelitian ini, untuk menetahui efektivitas safari ramadhan
Kabupaten Bone.
a. Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
adalah:
38
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Cet. II; Jakarta: PT Indeks,
2008), h. 25.
39
BagjaWaluya, Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat (Cet. I; Bandung: PT
Setia PurnaInves, 2007), h. 4.
40
Julia, OrientasiEstetik Gaya Kacapi Indungdalam Kesenian Tembang Sunda Cianjur di
Jawa Barat (Cet. I; Sumedang Jawa Barat: UPI Sumedang Press, 2018), h.47.
29
1) Data primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara
ini yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek/subjek penelitian
baik melalui individu atau kelompok. Adapun data primer yang dimaksud
oleh penulis di sini yaitu data yang diperoleh langsung dari ustadz dan
2) Data sekunder adalah keterangan yang diperoleh dari pihak kedua, baik
berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan, bulletin, dan majalah
data sekunder adalah data yang tidak berasal dari sumber data primer yang
dengan objek penelitian, baik berbentuk buku, karya tulis dan orang-orang
b. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh.43 Sumber data
dalam penelitian ini adalah informan yang terkait dengan kegiatan safari
ramadhan santri Darul Abrar Kahu Kab. Bone. Dalam penentuan informan
sama halnya menentukan sebuah sampel yang akan dijadikan sumber data.
41
Bagjawaluya, Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, h.79
42
Bagjawaluya, Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di masyarakat, h.79.
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Cet. XV ; Jakarta :
Rineka Cipta, 2013), h.172.
30
1) Purposive Sampling
2) Snowball Sampling
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di gunakan dalam metode
pengambilan data oleh peneliti untuk menganalisa hasil penelitian yang dilakukan
44
Hikmayanti Huwaida, Statistika Deskriptif (Cet. I; Yogyakarta: Poliban Press, 2019),
h.16-17
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Cet. IV; Bandung: Alfabeta,
2008), h. 301.
31
adalah:
pesantren Darul Abrar Kahu Kabupaten Bone, alat yang digunakan berupa
dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka baik secara individu
Tanya jawab dengan respon den terkait dengan objek penelitian.47 Wawancara
data dengan cara merekam dan memotret kegiatan yang berkaitan dengan
46
Ismail Nurdin & Sri hartati, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya: Media Sahabat
Cendekia,2019), h. 40.
47
Nana Syodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Cet.II; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 216.
48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. XIX; Bandung: Alfabeta, 2014),h.329.
32
berikut:
bersumber dari perpustakaan yang berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar
1) Wawancara
seseorang.51
2) Observasi
Metode observasi ialah Teknik pengumpulan data dengan cara
49
Zulfikar, Manajemen Risetdengan Pendekatan Komputasi Statistika (Cet.I; Yogyakarta:
Deepublish, 2014), h. 117.
50
Abdullah K, Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian (Cet. I; Watampone: Luqman al-
Hakim Press, 2013), h. 2.
51
Taufiq Rohman Dhohiri, Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat (Cet.II:Ghalia
Indonesia,2007),h.90-91.
33
masyarakat.52
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dapat di
memberi kode atau tanda, dan mengategorikan data sehingga dapat ditemukan
dan dirumuskan hipotesis kerja berdasarkan data tersebut. Analisis data berguna
melalui pendeskripsian secara logis dan sistematis sehingga focus studi dapat
oleh Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengungkap bahwa aktifitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
52
Zulfikar, Manajemen Risetdengan Pendekatan Komputasi Statistika, h.117
53
Muhammad Amien, dkk, Smart Plus+ Soshum Pegangan Belajar Siswa (Cet. I; Solo: Genta
Smart Publisher, 2020), h. 889.
54
Mansyur Semma, Negara dan Korupsi (Cet. I; Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h.
249.
34
trus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Komponen
a. Reduksi data adalah data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup
banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang direduksi akan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan awal
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi
dan dokumentasi, dalam hal ini diperoleh dari pesantren Darul Abrar Kahu
Kabupaten Bone.
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 246-252.
35
I. Daftar Pustaka
Abdul Munir Mulkhan. Ideologisasi Gerakan Dakwah, Yogyakarta: Sipres, 1996.
Abdullah K. Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian, Watampone: Luqman al-
Hakim Press, 2013.
Anisa Mu’arifah. Kompetensi Entrepreneur Kepala Madrasah dalam Pengembangan
Madrasah Unggul di MAN 2 Magetan, Skripsi IAIN Ponorogo, 2021.
Asnawi. Efektivitas Penyelenggaraan Publik Pada Samsat Corner Wilayah Malang
Kota, Skripsi, S-1 Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, UMM, 2013.
Babun Suharto. Dari Pesantren Untuk Umat: Reiventing Eksistensi Pesantrendi Era
Globalisasi, Surabaya: Imtiyaz, 2011.
BagjaWaluya. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, Bandung: PT
Setia PurnaInves, 2007.
Dani Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Indeks,
2008.
Darmadi. Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan, Yogyakarta:
Deepublish, 2018.
Didin Hafiduddin. Dakwah Actual, Jakarta: Gem Insani Press, 1998.
E. Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
Eko Putra Widoyoko. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012.
Enjang dan Aliyudin. Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjadjaran,
2009.
Faizah dan Lalu Muchsan Effendi. Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenamedia Group,
2018.
Frans Mardadi Hartanto. Paradigma Baru Manajemen Indonesia menciptakan nilai
dengan bertumupu pada kebijakan dan potensi isani, Bandung: Mizan, 2009.
Hariadi, Studi Kepemimpinan Kiai Berbasis Orientasi ESQ, Yogyakarta: PT. LKiS,
2015.
Harun Nasutionet. Ensiklopedia Islam, Jakarta: Depag RI, 1993.
Haykal Makmun. “Strategi Pembinaan dalam Meningkatkan Kompetensi Santri Guna
Menjalankan Dakwah Muhammadiyah” Skripsi, Universitas Muhammadiyah,
Yogyakarta, 2019.
Hikmayanti Huwaida. Statistika Deskriptif, Yogyakarta: Poliban Press, 2019.
Ismail Nurdin & Sri hartati. Metodologi Penelitian Sosial, Surabaya: Media Sahabat
Cendekia, 2019.
36
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Yasmadi. Modernisasi Pesantren: Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan
Islam Tradisional, Jakarta: Ciputat Press, 2005.
Yuniarsih, T., & Suwatno. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan
Dari Teori ke Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009.
Zulfikar. Manajemen Risetdengan Pendekatan Komputasi Statistika, Yogyakarta:
Deepublish, 2014.
J. Sistematika Pembahasan
urutan bab dan sub-bab, sesuai dengan topik dan permasalahannya. Untuk
beberapa bab yang di dalamnya terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan, pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang,
Bab II Kajian pustaka, pada bab ini akan diuraikan kajian penelitian terdahulu,
Bab III Metode penelitian, pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis dan
pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, data dan sumber data,
subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data,teknik pengujian
Bab IV Hasil dan pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.