Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dea Sukma C

NIM : 20809334085
D4 AKT B GK

TANGGUNG JAWAB AUDITOR DAN TUJUAN AUDIT


1. TUJUAN AUDIT
Dari pengatar: membuat rekening Koran yang palsu supaya terlihat bagus, asset bnayk,
laba tinggi. Motifnya unruk mendapat bonus, sedang ada persaingan pasar ingin
endapat investasi yang besar. Melakukan kecurangan/ kesalhan. Auditor terlalu percaya
saldo bank, standar auditor harus mengonfirmasi sulu, untuk memvalidasi informasi
tersebut. Saldo akun kas. Auditor harus bersikap sceptisme dan professional
adjustment.
Tujuan utama dari audit:
 Menyediakan penggunaan laporan keuangan suatu opini, laporan keuangan
disajikan secara wajar dalam semua aspek yang material sesuai kerangka
akuntansi keuangan yg diterapkan.
 Opini menguatkan derajat keuangan yang diterapkan.
Ketika auditor gagal memberikan opini sehingga laporan keuangan menyesatkan, perlu
adanya tanggung jawab dan standar yang harus dilakukan auditor.

2. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN AUDITOR.


Tanggung jawab manajemen:
 mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,
 menyelenggarakan pengendalian internal
 menyajikan laporan keuangan yang wajar.
Laporan manajemen, = menyatakan bertanggungjawab integritas dan objektiitas lap
keu. Angka yg disajikan sudah disampaikan sejujur-jujurnya,
Manajemen harus menyatakan dalam laporan manajemen. Membentuk dan mengatur
prosedur kerja, tanggung jawab masing-masing pegawai.
Membangun dan memelihara pengendalian yg baik
Pengamanan inventory yang baik, bukti pemnjualan pembelian yg baik.
Mengevaluasi,review audit oleh manaj,auditor manaj. Kalau sudah ppngendalian
internal untuk menghasilkan lapkeu yg wajar.
Tanggung jawab auditor:
 Melakukan audit sesuai standard dan memberikan opini.
 Auditor harus memliki keyakinan yg memadai, menguji meamastikan bahwa
laporan keungan bebas dari salah saji metrial, harus memperoleh kewajaran
laporan keuangan.
 Melaporkan terhadap laporan keuangan dan mengkomunikasikan berdasarkan
temuan auditor.
3 Konsepsi
a. Salah saji yang material vs tidak material.
 Kombinasi salah saji yg apabila tidak dikoreksi dalam lap keu akan mengubah.
Mempengaruhi pengambilan keputusan,
 Tanggung jawab auditor untuk mnyakini secara memadai bahwa batas
materialitas terpenuhi
ex: ada laba lebih tinggi dari yg seharusnya. Auditor meniali slelisih kesalhan itu
mempengaruhi pengambilan keputusan tidak? .
Menemukan hal yg tidak material akan berbiaya tinggi dan tidak memungkinkan.
Tingkat materialiatas:
1) Tidak material
2) Material namun tidak menggangu laporan secara keseluruhan.
3) Material dan pervasive sehingga mengganggu kewajaran laporan secara
keseluruhan.
b. Keyakinan yang memadai/ reasonable assurance.
Asurencee: ukuran tingkat keyakinan yang didapatkan auditor. Keyakinan auditor harus
tinggi namun tidak mutlak=> auditor bukan penjamin kebenaran laporan keuangan.
Pengujian auditor didasarkan atas sampel, bukan populasi, estimasi akuntansi yg
kompleks dan adanya ketidakpastian kerjadian masa mendatang, dan laporan keuangan
mengandung fraud sulit dideteksi terutama jika ada koalisi anar manajemen. Penting
bagi auditor menjalankan audit sesuai standar.
ERROR VS FRAUD
Error : kekeliruan yang tidak disengaja
Fraud : kecurangan yang disengaja
Tanggung Jawab Auditor untuk mendeteksi error dan fraud yang material
 Sama, yaitu merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendeteksi salah saji
tersebut.
 Mempertimbangkan dampak salah saji karena error dan fraud terhadap
kewajaran laporan keuangan dan opini.
c. Pertimbangan hukum dan regulasi
Akuntansi dan pelaporan keuangan dilingkupi oleh berbagai hokum dan regulasi.
Auditor perlu memastikan apakah hokum dan regulasi tersebut memiliki pengaruh
langsung terhadap laporan keuangan.
Kemampuan auditor dalam mendeteksi salah saji akibat ketidakpatuhan dengaruhi oleh
factor:
1. Terlalu banyak aturan yang berkaitan dan umumnya tidaklangsung memengaruhi
laporan keuangan dan tidak dikelola dalam system informasi akuntansi.
2. Penyembunyian ketidakpatuhan
3. Ketidakpatuhan adalah urusan hukum (pengadilan).
Dampak hokum dan regulasi
a. Berdampak langsung terhadap laporan keuangan, contohnya aturan pajak yang
berdampak terhadap beban dan utang pahak, lalu tindakan auditor yaitu dengan
mencari bukti yang cukup dan komoetern, mendiskusikan dengan pegawai yang
menangani pajak, serta mempelajari laporan dari kantor pajak.
b. Tidak berdampak langsung terhadap laporan keuangan, contohnya izin operasional,
persyaratan keamanan dan kesehatan pegawai, dan persyaratan lingkungan. Lalu
tindakan auditor yaitu dengan melakukan diskusi dengan manajemen apakah entitas
telah mematuhi regulasi tersebut, dan melakukan korespondensi dengan otoritas
pemberi izin/ regulasi.
Ketika ketidakpatuhan teridentifikasi,
Prosedur audit yang harus dilakukan yaitu:
1) Pahami sifat dan lingkup ketidakpatuhan
2) Peroleh informasi tambahan untuk meniai dampaknya terhadap laporan
keuangan
3) Diskusikan dengan manajemen yang lebih tinggi
4) Mintakan pertimbangan hokum jika diperlukan
5) Evaluasi dampaknya terhadap salah saji laporan keuangan.
Pelaporannya :
1) Komunikasikan segera kepada Dewan Direksi dengan segera
2) Pertimbangkan apakah perlu dilakukan komunikasi kepada pihak di luar entitas,
otoritas.
3. PROFESIONAL SKEPTISME
 Questioning Mind=menghindari sikap bias untuk percaya kepada klien dan sikap
mental “yakin, namun lakukan verifikasi”
 Critical Assessment on Audit Evidence=berpikir kritis terhadap bukti audit dan
selalu mengajukan pertanyaan dan memberi perhatian terhadap inkonsistensi.
Keduanya bermaksud untuk mengurangi risiko kegagalan audit.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa skeptisme professional merupakan suatu sikap
mental auditor untuk selalu mempertanyakan dan berpikir kritis tehadap informasi atau
bukti audit.
6 Elemen/ Unsur Skeptisme Profesiona
a. Question Mindset=>ingin tahu
b. Suspension of Judgment=>tidak langsung membuat keputusan
c. Search for knowledge=>menyelidiki bukti
d. Interpersonal understanding=>paham motivaso dari pemberi bukti
e. Autonomy=>tidak mudah dipengaruhi
f. Self Esteem=>yakin kepada diri sendiri
4. PROFESSIONAL JUDGMENT
Proses pertimbangan professional
1) Identifikasi, definisi, dan pahami isu yang sedang dihadapi.
2) Peroleh fakta dan informasi. Pelajari literature yang relevan
3) Lakukan analisis dan identifikasi berbagai alternative kemungkinan
4) Ambil keputusan
5) Review dan lengkapi dokumentasi, serta peroleh rasionalitas atas kesimpulan.
Kecenderungan (tendensi) pada pertimbangan professional yang keliru:
 Confirmation=>memberi bobot lebih pada informasi yang sesuai keyakinan awal
 Anchoring=>memberi penilaian sesuai keyakinan awal dan menyesuaikannya
 Over Confidence=>melebih-lebihkan kemampuan sendiri
 Availability=>mempertimbangkan informasi yang mudah diperoleh

Kesimpulan:
Dalam audit laporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan penggunaan laporan
keuangan sutau opini audit mengenai kewajaran dalam semua aspek dan telah sesuai
dengan kerangka akuntansi yang diterapkan dimana opini tersebut menguatkan derajat
keyakinan pengguna laporan, sehingga perlu adanya tanggung jawab manajemen, dan juga
tanggung jawab auditor. Dalam tanggung jwab auditor juga perlu diperhatikan mengenai 3
konsepsi audit berupa salah saji material dan tidak material, keyakinan yang memadai/
reasonable assurance yang mana harus bis membedakan antar error dan fraud, serta
peelunya pertimbangan hokum dan regulasi. Skeptisme professional juga perlu dimiliki
oleh seorang auditor yaitu dengan memiliki sikap yang penuh dengan keingintahuan serta
penilaian kritis ats informasi atau bukti audit. Selain itu auditor juga perlu melakukan
pertimbangan profesionalny dalam proses audit.

Anda mungkin juga menyukai