Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jum’at

Bagaimana Menyikapi
Berbagai Musibah dan Kesulitan Hidup?

ْ‫ْل َ ْى ُد ٰلِل يِذاَ ْي َو يِذَ َ َو ْي َاَ َ و ْي َلنْهٍ ف َض ْلنٍ َو َر َروٍو َو َل َذ َل َو ْي َاَ َ وي‬ ْ َ
Khutbah I
ِ ِِ ِِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ‫ا‬
َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َُ ْ َ ُ َ
‫َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ْ يِذ ٰ َ يِذ‬ َ ْ َ
‫ُِلو َوَّل ا ِيهٍْ َوَّل‬ ‫ِرك‬ِ َ ‫َّل‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫و‬ ‫ا ُه‬ ‫َّل‬ ‫إ‬ ‫ِل‬
ِ ِ ‫إ‬ ‫َّل‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫د‬ ُ ‫ا‬ ‫أ‬‫و‬ . ‫ِل‬
ِِ ‫د‬ ‫غ‬‫و‬ ٍ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫لن‬
‫ج‬ ‫ئ‬ ‫ي‬‫ش‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ٍ ‫ه‬
ٌََ‫ َوأَ ْا َُ ُد أ يِذن َشهّ َدًََ َو َدبيْبَ ٌََ َو َغظهْ َى‬.‫وثْ َل َو ََّل ً يِذد َ ُِلو َو ََّل َد يِذد َو ََّل ُج يِذث َة َو ََّل أَ ْغ َلَ َ َ ُِل‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ََ ّْ ََ ّ َ َ ُ ُ ْ َ َ ُ ُّ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً ‫َ َ َ َ َ ُ يِذ َ َ ْ ُ َ ُ َ يِذ‬
‫َرك‬ ِ ‫ امهلل ض ِل وش ِنه وب‬.ٍ‫وقَئِدًَ وقرة أعهنٌَِ ُمىدا عبده ورشِِلو وض ِضهٍ ود ِبيب‬
َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ ‫َ َ ْ َ َ ْ يِذ‬
َ ‫د‬ ََ َ ْ‫لَع َش ّهدًََ ُُمَ يِذىد فْي َعب‬ ََ
‫َن ِإَل‬ ٍ ‫ص‬ ‫إ‬
ِِ ‫ف‬ ‫ه‬ ُ ‫ػ‬ ‫ب‬
ِ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫ه‬‫اَّل‬‫و‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫و‬ ٍِِ ‫ب‬ ‫ح‬ ‫ض‬ ‫و‬ ‫آِل‬
ِ ِ ‫لَع‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫ ُه‬
ِ ِ ‫ا‬ ‫د‬ ِ ِ ِِ
‫َ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ يِذ َ يِذ‬
.‫ ُه‬
ِ َِ‫يِمِ ام ِههَو ِةو وَّل دِل وَّل قِة ِإَّل ف‬
َ ُْ ْ َْ ْ َْ ّ َْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ّ َ ُ ْ َ ‫َ يِذ‬
‫ ُه امػ ِ ِل امػ ِظه ِه امهَئِ ِل ِِف ُمك ِه‬ ِ ‫أوَ بػدو ف ِإ ِِن أو ِضهكه ونض ِِس ِفجهِى ا‬
َ ْ ‫َ يِذ‬
‫بو َو َو ْي يجَ ََِّك َلَع‬ ُ ‫ح ََّل ََيْتَص‬ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ً َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ‫َ َ ْ َ يِذ يِذ‬
‫ ووي يج ِ الِل َيػل ِل َمرجَو وكرزقٍ ِوي ده‬/ٍِ ِ‫ِكجََف‬
ِ
ُ َ ‫يِذ‬
)3-2 /‫الِل َ ُُ َِ َد ْصبٍُ (امطالق‬ ِ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita
semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa
ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari
segala yang dilarang dan diharamkan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Kita tanamkan dalam hati bahwa seandainya seluruh manusia dan jin
bersatu untuk membuat kita celaka, maka mereka tidak akan mampu
mencelakai kita kecuali jika Allah menghendaki hal itu. Demikian pula
seandainya seluruh manusia dan jin bersatu untuk memberikan manfaat
kepada kita, maka mereka tidak akan memberikan manfaat kepada kita
kecuali apabila Allah menetapkan hal itu. Oleh karenanya, marilah kita
menyerahkan semua urusan kepada Allah ta’ala dan kita percaya penuh

1
kepada-Nya. Apa pun yang Allah kehendaki terjadi, pasti akan terjadi, dan
apa pun yang tidak Allah kehendaki, pasti tidak akan pernah terjadi.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Marilah kita ingat selalu bahwa kita sekarang ini bukan tengah berada di
surga, melainkan kita berada di kehidupan dunia. Sebagaimana kita tahu
bahwa dunia adalah tempat berbagai musibah dan bala’. Dunia ini
memperdaya, mendatangkan mara bahaya dan pada akhirnya berlalu
begitu saja. Marilah kita bertawakal kepada Allah dan bersabar atas
musibah yang Allah ujikan kepada kita. Jangan sampai kita memprotes

َ ُ َ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ‫َ ُ ْ َ ُ َ يِذ‬
atau menyalah-nyalahkan Allah. Allah ta’ala berfirman:
)23 / َ‫َّل يصأل عىَ يضػل وَه يصألِن (األًيه‬
Maknanya: “Allah tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, tetapi para
hambalah yang akan ditanya” (Q.S. al Anbiya’: 23)

Allah subhabahu wa ta’ala adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu.


Allah berbuat apa pun dalam kekuasaannya sesuai dengan apa yang Dia
kehendaki. Marilah kita bersabar sebagaimana diperintahkan oleh Allah

َُْْ َ ََْْ َ ْ َ ْ َْ َ
subhanahu wa ta’ala dalam al-Qur`an:
َ َ ‫يِذ‬ َ ََْ ُ ْ َ ْ ُ ‫َ َ َ ْ ُ َ يِذ‬
‫ات‬
ِ ‫ال واألنض ِس واثلىر‬ ِ ِ ‫م‬ ‫األ‬ ‫ي‬ ‫و‬
ِ ‫ص‬ ٍ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫و‬ ِ
‫ِع‬ ‫اْل‬‫و‬ ‫ف‬
ِ ِ‫اْل‬ ‫ي‬ ‫و‬ِ ٍ ‫َش‬ ِ ‫وَلبنًِكه ب‬
َ ُ َ ْ َ ‫يِذ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ ٌ َ ُ يِذ يِذ َ يِذ‬ َ ‫الطَفر‬‫َوب َ رِّش يِذ‬
‫اجػِن‬ ِ ‫ر‬ ٍ
ِ ‫َل‬ ‫إ‬
ِ َ ً ‫إ‬
ِ ‫و‬ ‫لِل‬
ِ ِ ًَ ‫إ‬
ِ ‫ِا‬ ‫َل‬‫ق‬ ‫ة‬ ‫هب‬‫ط‬ِ ‫م‬ ‫ه‬ ُ ‫ج‬‫َب‬ ‫ض‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫إ‬
ِ ‫يي‬ َ‫ا‬
ِ ) 555 ( ‫كي‬ ِِ ِ
)556-555 /‫) (ابلهرة‬556(
Maknanya: “Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”
(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali untuk
dihisab)” (Q.S. al Baqarah: 155-156)

Saudaraku seiman,
Jika kita terkena musibah, hendaklah kita meneladani Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesabarannya. Al-Bukhari
meriwayatkan dalam Shahihnya dari sahabat Anas bin Malik radliyallahu
’anhu bahwa ia masuk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

2
untuk melihat putranya yang bernama Ibrahim saat sakratul maut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengambilnya dan
menciumnya. Kemudian setelah itu kami menengoknya lagi dan saat itu
Ibrahim telah terenggut nyawanya. Kedua mata Nabi pun mengalirkan air
mata. ‘Abdurrahman bin ‘Auf radliyallahu ’anhu berkata kepadanya,
“Anda pun menangis, wahai Rasulullah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Wahai Ibnu ‘Auf, sungguh inilah rasa kasih sayang.
Nabi kembali meneteskan air mata dan bersabda:
ُ‫ِل إ يِذَّل َوَ يَ ْر ََض َر ُّبٌََو َوإًيِذَ فض َراقِ َ يََ إفْ َرا َِهه‬
ُ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ‫يِذ‬
ِ ِِ ِ ِ ‫ِإن امػْي ثدوعو وامهنب َيزنو وَّل نه‬
َ ُ ْ َ
‫ل َىح ُز ْوً ِْن‬
Maknanya: “Sungguh mata ini meneteskan air mata, hati pun bersedih,
tetapi kami tidak mengatakan kecuali apa yang Allah ridlai, dan sungguh
kami bersedih karena berpisah denganmu, wahai Ibrahim.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Allah ta’ala di dalam al Qur’an telah bersumpah dalam surat al-Balad
bahwa manusia diciptakan dengan berbagai kesulitan hidup, susah payah

َ ْ ْ ََْ َ ْ ََ
dan keletihan. Allah ta’ala berfirman:
َ
)4 /‫اْلن َصَن ِِف كبَ ٍد (ابلدل‬
ِ ٌَ‫مهد لنه‬
Maknanya: ”Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam
susah payah” (Q.S. al Balad: 4)

Kesulitan yang pertama kali dialami seorang manusia adalah ketika tali
pusarnya dipotong, kemudian ketika diikatkan bedung ke badannya
sehingga ia merasakan ketidaknyamanan dan susah bergerak. Lalu ia
merasakan kesulitan ketika menyusu kepada ibunya. Seandainya ia tidak
menyusu, maka ia akan terlantar dan kelaparan. Lalu ia merasakan sakit
saat tumbuh giginya. Setelah itu ia akan mengalami kesulitan saat
disapih, melebihi rasa sakit terkena pukulan. Kemudian ia merasakan rasa
sakit saat dikhitan. Setelah melewati itu semua, ia akan menghadapi guru
yang mendidiknya, menggemblengnya dan terkadang memberikan
hukuman kepadanya. Setelah itu, ia akan disibukkan dengan persiapan
nikah dan disibukkan dengan pekerjaan setiap hari untuk dapat
menafkahi keluarganya. Lalu ia akan disibukkan dengan urusan anak dan
istri. Kemudian disibukkan dengan membangun rumah dan

3
melengkapinya dengan berbagai perabot rumah tangga. Setelah itu, ia
akan memasuki usia tua, badan lemah dan beberapa anggota badan
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Belum lagi berbagai penyakit
yang sewaktu-waktu bisa saja menyerangnya, flu: sakit kepala, sakit gigi,
sakit jantung, sakit paru-paru, terinfeksi virus dan lain sebagainya.
Ditambah lagi dengan beban hidup seperti hutang, mengangsur cicilan,
dicaci orang, dibicarakan kejelekannya dan lain sebagainya. Hingga
tibalah saatnya sakratul maut yang luar biasa sakitnya. Setelah hembusan
nafas yang terakhir, apakah berakhir semua kesulitannya?. Belum, hadirin
sekalian. Setelah itu, ia akan memasuki alam barzakh dan alam akhirat.
Ada pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Ada hisab. Ada perjalanan
melewati shirath. Hingga pada akhirnya masa penentuan itu tiba, apakah
ia akan merasakan berbagai kenikmatan surga ataukah ia akan sengsara
di neraka.

Saudara-saudara seiman,
Karenanya, marilah kita laksanakan semua perintah Allah. Marilah kita
saling berpesan serta berwasiat untuk berpegangteguh dengan
kebenaran dan kesabaran.

Marilah kita bersabar atas musibah dan bala` yang menimpa kita. Jangan
sampai kita bermaksiat kepada Allah disebabkan musibah yang menimpa
kita. Jangan sampai musibah dan berbagai kesulitan hidup menyebabkan
kita melanggar aturan-aturan Allah. Janganlah kita memprotes Allah
ketika terkena bala’ dan musibah. Hendaklah kita bersabar dan terus
menerus menjalankan kewajiban dan menjauhi perkara yang diharamkan
dalam keadaan apa pun, seberat apa pun masalah yang kita hadapi.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Jika hati kita sedih karena ditimpa musibah, jika dada kita sesak dengan
berbagai kesulitan hidup, salah satu obat yang akan menenangkan hati
dan pikiran kita adalah pergi ke makam. Kita berziarah ke makam orang
tua, keluarga dan kawan-kawan kita. Kita renungkan di sana, di manakah
rumah terakhir kita. Kemanakah kita akan pergi meninggalkan dunia ini.
Hendaklah diketahui bahwa seandainya nilai dunia ini sebanding dengan
satu sayap seekor nyamuk saja, niscaya Allah tidak akan memberikan
kepada orang kafir apa pun meskipun hanya seteguk air di dunia ini.

4
Artinya, dunia ini tidak ada nilainya sama sekali menurut Allah. Dunia ini
tidak ada nilainya sama sekali dibandingkan dengan kehidupan akhirat.
Dunia adalah penjara bagi orang yang sempurna imannya dan ibarat
surga bagi orang kafir.

Hal yang paling bernilai dan paling penting bagi kita -melebihi apa pun di
dunia ini- adalah meninggal dengan membawa islam dan iman yang
sempurna.

Saudaraku seiman,
Selezat apa pun makanan yang kita makan, pasti akan menjadi kotoran.
Semahal apa pun pakaian yang kita kenakan, pada akhrnya pasti akan
dibuang ke tempat sampah. Sebesar dan semewah apa pun rumah yang
kita bangun, pasti tidak akan kita bawa mati. Rumah terakhir kita
semuanya berukuran sama, tidak lebih dari 1 x 2 meter. Sedangkan apa
yang kita perbuat di dunia ini, maka kita akan mendapatkan balasannya.
Kematian adalah kepastian yang telah ditetapkan oleh Allah. Perpisahan
dengan orang-orang yang kita cintai di dunia ini adalah janji Allah yang
pasti terpenuhi. Kehidupan di dunia ini permulaannya adalah kedla’ifan
dan kelemahan dan berakhir dengan kematian dan kuburan.

Marilah kita bersabar atas bala’ yang Allah ujikan kepada kita. Jangan
sampai kita memprotes dan menyalah-nyalahkan Allah. Kita yakin bahwa
pada setiap kejadian pasti ada hikmahnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,


Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat dan
membawa barakah bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

‫َشجَ ْغض ُر ْو ُهو إًيِذ ٍُ َُ َِ امْ َغ ُض ِْ ُر يِذ‬


ُ.‫الر ِدهْه‬ ُ ََ ْ َ ُ َْ ْ ََ َ ٰ ْ َْ َُُْ
ْ َ‫ك ْهو ف‬
ِ ِ ‫أقِل قِ ِِل َذا وأشجغ ِضر ا ُه ِ ْ وم‬

ُْ َ ُ
Khutbah II
ْ ‫يِذ‬
ْ ‫اْل َ ْى َد ٰلِل ََنْ َى ُد ُه َون َ ْصجَػهٌُ ٍُ َون َ ْصجَ ْغض ُر ُهو َو َن ُػ‬
ُ ُ ‫ ُه ِو ْي‬
‫ِر ْو ِر أنض ِصٌََ َو ِو ْي‬ َ‫ف‬ ‫ذ‬ ِ ‫ِإن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ُ َ َ ُ يِذ َ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ يِذ‬ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ
‫َت أعى ََِلَو وي يُ ِد ا ُه فال م ِلل ِل ووي يل ِنل فال ََ ِِي ِلو وأاُد أن َّل‬ ِ ‫ش ِيئ‬

5
‫َ ّ‬ ‫ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ يِذ َ ّ َ َ ُ َ يِذ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ َ‬ ‫ٰ َ يِذ‬
‫ِرك ِلو وأاُد أن ش ِهدًَ ُمىدا عبده ورشِِلو امهلل ض ِل‬ ‫إِِل إَِّل ا ُه ودده َّل ِ‬
‫ْي َوال ْ ُى ْر َشن ْ َ‬ ‫اَلي ّه ْ َ‬ ‫لَ‬ ‫َْ ْ ْ ْ َ َ ٰ ْ‬ ‫َ‬ ‫لَع َشهّدًََ ُُمَ يِذىد يِذ‬ ‫ََ ّْ َٰ‬
‫ْيو‬ ‫ِ‬ ‫يِذ‬ ‫ٍ‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ً‬ ‫ا‬ ‫ِ‬ ‫إ‬ ‫لَع‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫ْي‬ ‫و‬
‫ِ‬ ‫أل‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫ِ‬ ‫غ‬ ‫ِ‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫الط‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وش ِنه‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِن‬ ‫ِ‬
‫الراا ِد ْييوَ‬ ‫يِذ‬ ‫ُْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫يِذ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ْ ْ‬ ‫َ‬ ‫يِذ‬ ‫َ ْ ُ‬ ‫َ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ت امطَ َِ ِركيو وغ ِي اْلنضَ ِ‬ ‫آل ابله ِ‬ ‫َ‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫ْي‬ ‫ٌ‬
‫ِ‬ ‫و‬‫ِ‬ ‫ؤ‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫َت‬
‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫امهلل‬ ‫ض‬ ‫وار‬
‫ِ‬
‫الشَ ِفعّ‬ ‫َ يِذ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ّ َ َ ْ يِذ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ِِ‬ ‫َعو وغ ِي األئِى ِة الىُج ِدييو أ ِِب د ٌِهضة ووَل ِ ٍ و‬ ‫أ ِِب فك ٍر وعىر وعثىَن و‬
‫ٍِ‬ ‫ََ َْ َ َ َ َْ‬
‫الطَْل ْْي‪َ.‬‬ ‫األ ْوَلََ َو يِذ‬
‫ِ ِ‬ ‫وأْحد وغ ِي‬
‫ِِ‬
‫ل امْ َػظههْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ يِذ َ ْ ُ َ َ ُّ َ ْ‬
‫َ‬
‫ ُه امػ ّ‬
‫ِ ِ‬ ‫أوَ بػدو َ َهَ أيَُ ال َىص ِنىِ َنو أو ِضهكه َ ونض ِِس فِجهَِى ا ِ َ ِ ِ‬
‫ٰ َ‬
‫الصالمِ َلَع ً ِي ِهّ ٍِ‬ ‫َلطالة َو يِذ‬ ‫ا ُه أ َم َر ُر ْه فأ ْمر َغظهْهو أ َم َر ُر ْه ف يِذ‬ ‫اغنَ ُى ِْا أ يِذن َ‬ ‫َ يِذ ُ ْ ُ َ ْ‬
‫فَتهِهو و‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫آوٌُِا َضنُِّا َغنَهٍْ‬ ‫يي َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ يِذ َ َ ُّ َ يِذ‬ ‫ْ َ ْ َ َ َ يِذ يِذ َ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫اَ‬ ‫ر‬
‫امك ِرك ِه َهَل‪ /‬إِن الِل ومالئِكجٍ يطنِن لَع اَل ِِب يَ أيَُ ِ‬
‫َ ّ َ ُ َ يِذ َ َ َ يِذ ْ َ ٰ‬ ‫َ َ ر ُ َ ْ ً َ ٰ ُ يِذ َ ّ َ ٰ َ ّ َ ُ َ يِذ َ َ ٰ‬
‫ت َلَع‬ ‫آل ش ِه ِدًَ ُمى ٍد كىَ ضنه‬ ‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫وشنىِا تص ِنهىَو النُه ض ِل لَع ش ِه ِدًَ ُمى ٍد و‬
‫َ َُ‬ ‫َ ّ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ٰ َ ّ َ ُ َ يِذ َ َ ٰ‬ ‫َ ّ َ َْ َْ َ َٰ‬
‫آل َش ِهّ ِدًَ ُم يِذى ٍد‬ ‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫ٍ‬ ‫ى‬ ‫ُم‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫د‬
‫ِ‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ش‬ ‫لَع‬ ‫ك‬ ‫َر‬ ‫ِ‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫إ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫د‬‫ِ‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ‫آل‬ ‫لَع‬ ‫ش ِه ِدًَ ِإفرا َِهه و‬
‫َ ّ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ يِذ َ َ ٌ‬ ‫َ َ َ َْ َ َٰ َ ّ َ َْ َْ َ َٰ‬
‫ْحهْد‬ ‫ِ‬ ‫ً‬ ‫إ‬
‫ِ ِ‬ ‫ْي‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫ػ‬ ‫ام‬ ‫ِف‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ر‬
‫ِ ِِ ِ ِ‬ ‫ف‬ ‫إ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ‫آل‬ ‫لَع‬ ‫كىَ فَررت لَع ش ِه ِدًَ ِإفرا َِهه و‬
‫دهََ ِ وٌْ ُُهْ‬ ‫َْ ْ‬ ‫ُْ ْ َْ ُْ ْ َ‬ ‫َ ْ ٌ َ ٰ ُ يِذ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫َت األ‬ ‫َت والىؤ ِو ٌِْي َوالىؤ ِوٌ ِ‬ ‫َمهد‪ .‬النُه اغ ِضر لِنىص ِن ِىْي َوالىص ِنى ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ْ َ ْ َ يِذ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ْغ‬ ‫ابل ْ َ‬ ‫ح َشَ َ َوال ُىٌْك َر َو َ‬ ‫اتو امهلل اَِع عٌَ ابلال وامغال والِبَ وامض‬ ‫َْ‬
‫َواألمِ ِ‬
‫ْ ََ َ َ َ‬ ‫َْ َ ََ‬ ‫َ َ َ‬ ‫يِذ َ َ ْ َ‬ ‫ُّ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ‬
‫دلًَ َذا‬ ‫َوالصهِف الىخج ِنضة َوالشدائِد َوال ِىح َيو وَ ظُ َر ِوٌَُ َووَ بط َيو ِوي ف ِ‬
‫َش ٍ قَ ِديْرٌ‬ ‫ك َ ْ‬ ‫ْ ُ ْ ْ َ َ يِذ ً يِذ َ َ َ ُ ّ‬ ‫َ‬ ‫َ يِذ ً َ ْ ُ ْ‬
‫ْي َعوةو ِإً لَع ِ‬ ‫ْ‬
‫ان الىص ِن ِى‬ ‫لَضة و ِوي فدل ِ‬
‫ُْ ْ َ َْ َ‬ ‫ْ‬ ‫يِذ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ‬ ‫َ َ‬
‫وكٌَ َغ ِي‬ ‫َن َو ِإيجََ ِ ِذي امهرب‬ ‫ِ‬
‫د َ‬
‫ص‬ ‫ ُهو إن ا ُه يأمر فَِمػد ِل واْل‬ ‫ِغبَِ ا ِ‬
‫َ ْ‬ ‫ُ ُ َ يِذ ُ َ َ يِذ َ َ ُ‬ ‫َ ُْ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ْ َ‬
‫ا ُه ام َػ ِظهْ َه‬ ‫ْغو يَ ِػظك ْه م َػنك ْه ثذك ُر ْون‪ .‬فَذك ُروا‬ ‫ِ‬ ‫ابل‬ ‫و‬ ‫ر‬
‫ِ‬ ‫ك‬ ‫ٌ‬ ‫ى‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ش‬ ‫امضح‬
‫يِذ ُ َ ْ ْ‬ ‫َ ْ ُْ ُ‬ ‫َ‬
‫َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ُْ ََ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ‬
‫اشأل ِْ ُه ِو ْي فل ِن ٍِ يػ ِطك ْه َواته ِْ ُه َي َػل‬ ‫يذكركه وااكروه لَع ًِػ ِى ٍِ ي ِزِكه و‬
‫َ ْك ُر ا ُه أَ ْك ََب‪ُ.‬‬ ‫َ ُ ْ ْ َْ ُ ْ ََْ ً ََ‬
‫مكه ِوي أم ِرره َمرجَو و ِ‬
‫ِ‬
‫‪Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa‬‬
‫‪Timur dan Ketua Biro Peribadatan & Hukum, Dewan Masjid Indonesia Kab.‬‬
‫‪Mojokerto. No. wa: 0822-445-17-455‬‬

‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai