Anda di halaman 1dari 18

MODUL KEWIRAUSAHAAN

PERTEMUAN 1

PENDAHULUAN
Mata Kuliah KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu: Sri Utaminingsih, S.H.,M.MPd.,M.H

TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
 Menjelaskan jiwa,inti proses,peran kewirausahaan
 Menguraikan tentang jiwa,peran,inti proses kewirausahaan

DESKRIPSI MATERI:

Inti dan Konsep Kewirausahaan


Pengertian Kewirausahaan Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan
memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya
atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola,
mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap,
jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai
dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental
dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja
dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya
atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas
dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari demi hari, minggu
demi minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya.
Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan
berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang
terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan
untuk meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri
sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan
pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak
diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih
baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain,

1
S1 TEKNIK INDUSTRI UIVERSITAS PAMULANG
kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya.
Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang
dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor
yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan
oleh Josep Schumpeter , yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan
kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam
definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi
dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan
suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara
bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) mengemukakan
definisi wirausaha sebagai berikut:
“ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and
uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying
opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those
opportunuties”.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah
orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir
dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua
tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan
tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa
yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka
upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,

2
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new
and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada, ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen

Jiwa dan Sikap Kewirausahaan


Ciri-ciri orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan adalah :

3
a. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis,
berkomitmen, disiplin, dan bertanggung jawab.
b. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam
bertindak, dan aktif.
c. Memiliki motif berpretasi, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan
wawasan ke depan.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda,
dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak.
e. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan.

Proses Kewirausahaan
Tahap-tahap Kewirausahaan Secara umum tahap-tahap melakukan
wirausahaan:

1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan


usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha
yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur /
produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil
yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor

4
tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara
internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti
locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor
yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi
kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan
keluarga (Suryana, 2001 : 34).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut
(Alma, 2007 : 10 – 12) :
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :

1. mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang
pernah dilakukan
2. pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
3. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
4. kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
5. organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
6. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses
manajerial.
7. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha

Fungsi dan Peran Kewirausahaan


Wirausaha mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro
dan fungsi mikro.
a. Fungsi Makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan
pemacu perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan
negara-negara di asia, kewirausahaan menjadi kekuat-an ekonomi negara

5
tertentu, sehingga negara-negara itu menjadi kekuatan ekonomi dunia yang
kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru
dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang merupakan
hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis. Bahkan para
wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak
diragukan lagi, karena ;
1) Usaha kecil dapat memperkokoh pereko-nomian nasional melalui
berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi,
fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.
2) Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal,
sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi
wirausaha-wirausaha yang tangguh.
3) Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan
nasional, alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena
jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di pedesaan.
b. Fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan
ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru
dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam
melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977) secara umum
wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan
sebagai perencana (planner).
1) Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan ;
a) Produk baru (the new product)
b) Teknologi baru (the new technologi)
c) Ide-ide baru (the new image)
d) Organisasi usaha baru (the new organization)

6
2) Planner
Wirausaha berperan dalam merancang ;
a) Perencanaan usaha (corporate plan)
b) Strategi perusahaan (corporate strategy)
c) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
d) Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)

Ide dan Peran Kewirausahaan


a. Ide kewirausahaan
Menurut Zimmerer , ide – ide yang berasal dari wirausahawan dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil dipasar. Ide – ide itu
menciptakan nilai potensial dipasar sekaligus menjadi peluang usaha.
Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai – nilai potensial (peluang
usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi dengan cara:
1) Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2) Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3) Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
1) Risiko pasar atau pesaing
2) Risiko Finansial
3) Risiko teknik
Menurut Zimmerer, kreativitas sering muncul dalam bentuk ide- ide untuk
menghasilkan produk baru, dimana ide tersebut tidak akan muncul bila
wirausaha tidak melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.
Alternative merubah ide menjadi peluang:
1) Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara- cara atau
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
2) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk atau jasa baru
3) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan
dilakukan atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

7
b. Peranan Wirausaha dalam dunia usaha
Secara garis besar peranan wirausaha dalam dunia usaha yang ada di
Indonesia adalah sbb :
1) Menciptakan lapangan kerja
2) Mengurangi pengangguran
3) Meningkatkan pendapatan masyarakat
4) Mengkombinasikan factor – factor produksi (alam. Tenaga kerja, modal
dan keahlian)
5) Meningkatkan produktivitas
Sebagai contoh, seorang desainer pakaian tidak akan bekerja sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Ia akan membutuhkan orang – orang yang akan
membantunya dalam menjalankan kegiatannya, seperti membuat pola,
menjahit, mengerjakan detail pakaian serta aktivitas lainnya. Artinya , usaha
yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja dan otomatis dapat
mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, hal ini akan memberikan
kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian di negara kita.

Bekal Pengetahuan dan Keterampilan Kewirausahaan


Seperti dikemukakan dalam hasil survei yang dilakukan oleh Lambing
(2000), kebanyakan responden menjadi wirausaha karena didasari oleh pengalaman
sehingga ia memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jadi, untuk menjadi wirausaha
yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan
watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengatruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan
oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Karena wirausaha identik dengan pengusaha kecil yang berperan sebagai
pemilikan manajer, maka wirausahalah yang memodali, mengatur, mengawasi,
menikmati, dan menanggung risiko.
Menurut Casson (1992) seorang wirausaha disamping harus memiliki modal
dasar berupa ide atau visi yang jelas, kemampuan dan komitmen yang kuat,
kecukupan modal baik uang maupun waktu, dan kecukupan tenaga serta pikiran,
juga harus memiliki beberapa kemampuan berikut:

8
a. self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan
dilakukan atau ditekuni.
b. Imagination, aitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak
mengandalkan kesuksesan masa lalu.
c. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya
pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan
pemasaran.
d. Search skill, yaitu kemampuan menemukan, berkreasi, dan berimajinasi.
e. Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan.
f. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan memprediksi keadaan
di masa yang akan datang.
g. Communication skill, yaitu kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan
berhubungan dengan orang lain.
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang
wirausaha masih harus memiliki pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff,
john M. Memphil, Jr, dan Douglas Cloud (1993:8) ada empat cara untuk mencapai
penga-laman yang seimbang:
a. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang
bangun yang sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih.
b. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan
pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan
hidup perusahaan.
c. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan
(mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya)
d. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan
hubungan per- sonal.
Sedangkan menurut Norman M. Scarborough (1993) kompetensi
kewirausahaan yang diperlukan tersebut meliputi:
a. Proaktif, selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas
b. Berorientasi pada prestasi, dengan cirri-ciri:
1) Selalu mencari peluang
2) Berorientasi pada efisiensi

9
3) Konsentrasi untuk bekerja keras
4) Perencanaan yang sistematis
5) Selalu memonitor
c. Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, dengan ciri:
1) Selalu penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja
2) Mengenali pentingnya hubungan bisnis
Disamping itu bekal berupa pengetahuan yang harus juga dimiliki meliputi:
a. Bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha
yang ada disekitarnya
b. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
c. Pengetahuan tentang kepribadian
d. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
Sementara itu bekal pengetahuan saja tidaklah cukup bila tidak dilengkapi
dengan bekal keterampilan, yang antara lain mencangkup:
a. Ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan
resiko
b. Ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
c. Ketrampilan dalam memimpin dan mengelola
d. Ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi
e. Ketrampilan teknik dalam bidang usaha yang dilakukan
Kemampuan kewirausahaan, pengetahuan dan ketrampilan akan membentuk
kepribadian wirausaha. Dan menurut Dan Bradstreet, pengusaha kecil harus
memiliki kepribadian khusus, yakni penuh pendirian, realitas penuh harapan, penuh
komitmen. Sedangkan modal yang cukut dapat diperoleh apabila perusahaan
mampu mengembangkan hubungan baik dan menjali kepercayaan dengan lembaga
keuangan.
Menurut Ronald J.Ebert, efektivitas manajer perusahaan tergantung pada
ketrampilan kemampuan, dimana ketrampilan dasar manajemen tersebut
mencangkup:
a. Technical skill
b. Human relations skill
c. Conseptual skill

10
d. Decision skill
e. Time manajemen skill
Sementara itu kemampuan untuk menguasai persaingan, merupakan hal yang
tidak kalah pentingnya dalam bisnis. Sebagai wirausaha harus mampu mendeteksi
SW sendiri atau OT yang ada pada pesaing.
Dalam Smal Business Centre telah dikemukakan bahwa wirausaha yang
berhasil memiliki lima kompetensi yang merupakan fungsi dari kapabilitas yang
diperlukan yaitu marketing, technical, financial, personel dan management.
Disamping itu juga dikemukakan bahwa untuk mencapai keberhasilan usaha yang
dimiliki sendiri, sangatlah tergantung pada:
a. Individual skill and attitude
b. Knowledge of business
c. Establishment of goal
d. Take advantages of the opportunities
e. Adapt to the change
f. Minimize the threats to business
Disamping pengetahuan dan ketrampilan seperti telah dibahas, pada akhirnya
seorang wirausaha harus memiliki perencanaan strategis yaitu suatu proses
penentuan tujuan, menetapkan langkah- langkah yang harus diambil untuk
mengidentifikasi sumberdaya perusahaan. Misalnya: fasilitas, pasar, produk, dana,
karyawan. Strategi tersebut sangat penting agar para wirausaha dapat menggunakan
sumberdaya seoptimal mungkin.

Merintis Usaha Baru


Keunggulan dari pendatang baru di pasar adalah dapat mengidentifikasi
”kebutuhan pelanggan” dan ”kemampuan pesaing”. Berdasarkan pendekatan”in-side out ”
di atas, bahwa untuk memulai usaha, seorang calon wirausaha harus memiliki
kompetensi usaha. Menurut NormanScarborough, kompetensi usaha yang
diperlukan meliputi:
a. Kemampuan teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi
barang dan jasa serta cara menyajikannya.

11
b. Kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana
menemukan pasar danpelanggan serta harga yang tepat.
c. Kemampuan finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh
sumber-sumber dana dan cara menggunakannya.
d. Kemampuan hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara
mencari,memelihara dan mengembangkan relasi, dan kemampuan
komunikasi serta negosiasi.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
a. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki, Beberapa bidang usaha yang bisa
dimasuki diantaranya:
1) Bidang Usaha Pertanian ( Agriculture), meliputi usaha pertanian,
kehutanan, perikanan, danperkebunan.
2) Bidang Usaha Pertambangan (Mining), meliputi usaha galian pasir,
galian tanah, batu, danbata.
3) Bidang Usaha Pabrikan (Manufacturing), meliputi usaha industri,
perakitan, dan sintesis.
b. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih setelah
menentukan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih, langkah selanjutnya
adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha. Ada beberapa bentuk
kepemilikan usaha, yang bisa dipilih, di antaranya:
1) Perusahaan Perorangan (soleproprietorship), yaitu suatu perusahaan
yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. Kelebihan dari
bentuk perusahaan ini adalah mudah untuk didirikan, biaya operasi
rendah, bebas dalam pengelolaan, dan memiliki daya rangsang yang
lebih tinggi.
2) Persekutuan ( partnership), yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua
orang atau lebih yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
Dalam persekutuan ada dua macam anggota, yaitu suatu asosiasi yang
didirikan oleh dua orang atau lebih yang menjadi pemilikbersama dari
suatu perusahaan. Dalam persekutuan ada dua macam anggota, yaitu
(1)sekutu umum (general partner ), yaitu anggota yang aktif dan duduk
sebagai penguruspersekutuan, (2) sekutu terbatas (limited partner ),

12
yaitu anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap utang
perusahaan sebesar modal yang disetorkannya dan orang tersebut tidak
aktif dalam perusahaan.
3) Perseroan (coraporation), yaitu suatu perusahaan yang anggotanya
terdiri atas para pemegang saham (persero/ stocholder), yang
mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan
sebesar modal disetorkan.
4) Firma, yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan di bawah
nama bersama. Bila untung, maka keuntungan dibagi bersama,
sebaliknya bila rugi ditanggung bersama. Dalam firma terdapat
tanggung jawab renteng antara anggota.
c. Tempat usaha yang akan dipilihDalam menentukan tempat usaha harus
dipertimbangkan beberapa hal di bawah ini:
1) Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau
pelanggan ataupasar? Bagaimana akses pasarnya?
2) Apakah tempat usaha dekat ke sumber tenaga kerja?
3) Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti
alat pengangkutdan jalan raya?
d. Organisasi usaha yang akan digunakan
e. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
f. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

Etika Berwirausaha dan Kompetensi


Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para
pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang telah
dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut
ikut membentuk pengusaha yang bersih dan dapat memajukan serta membesarkan
usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih lama.
Dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun
ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut:

13
a. Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku
dalam suatu negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik,
sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
c. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan
waktu yang berlaku.
d. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan,
penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
e. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan
gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
Kemudian, etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap
pengusaha adalah sebagai berikut :
a. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara
maupun bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa
yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di
percaya konsumen atau mitra kerjanya.
b. Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertangung jawab terhadap segala kegiatan yang
dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak
harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada
kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan
pemerintah.
c. Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang
pengusaha ingkar janji hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya.
Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan
disepakati sebelumnya.
d. Disiplin

14
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau
pelaporan kegiatan usahanya.
e. Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang
berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap
hukum dan peraturan telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari.
Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak
diselesaikan segera.
f. Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang
memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada
masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan
dimusuhi oleh banyak orang.
g. Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan
menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang
menjungjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati
akan dihargai ol;eh berbagai pihak.
h. Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi
mungkin tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke
waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping
itu, perusaha juga harus tahan mental tidak mudah putus asa terhadap
berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi.
Etika yang berlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki
tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan
perusahaan. Di samping memiliki tujuan, etika juga sangat bermanfaat bagi
perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh. Berikut ini beberapa tujuan
etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan :
a. Untuk persahabatan dan pergaulan

15
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah
menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan,
pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi
lebih mudah dan lancar.
b. Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita
ingin dihormati, kita harus menghormati orang lain. Menyenangkan orang
lain berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan kita.
Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan,
diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.
c. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang
seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan.
Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk membujuk calon
pelanggan. Salah satu caranya adalah melalui etika yang ditunjukkan
seluruh karyawan perusahaan.
d. Mempertahankan pelanggaan
Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit dari pada
mencari pelanggan. Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru
mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka sudah merasakan
produk atau layanan yang kita berikan. Artinya, mereka sudah mengenal
kita lebih dahulu. Melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan
lama dapat dipertahankan karena mereka sudah merasa puas atas layanan
yang diberikan.
e. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari
adanya perbedaan paham atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana
akrab. Dengan etika hubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat
terwujud.
Sementara itu menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993) ada
10 kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

16
a. Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan.
b. Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar
pengelolaan bisnis
c. Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukan
d. Having adequate capital: memiliki modal yang cukup, baik materi maupun
moril
e. Managing finaces effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan
secara efektif dan efisien
f. Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
g. Managing people: kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerak-kan dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
h. Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasan
kepada pe- langgan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang
bermutu, bermanfaat dan memuaskan
i. Knowing how to compete: mengetahui cara bersaing.
j. Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan
yang jelas.

Soal/Tugas

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan kewirausahaan dan wira


usaha ?
2. Sebutkan ciri-ciri seorang wirausaha ?
3. Jelaskan pendapatmu bekerja dan berusaha ?

Referensi

Hendro. Dasar - dasar kewirausahaan. Jakarta : Erlangga

17
Suherman, eman. Business Enterpreneur. Bandung : Alfabeta

www.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Buku-Modul-Kuliah-Kewirausahaan-
2013.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai