Anda di halaman 1dari 22

Tugas Makalah

Review Literatur, Perumusan Masalah, Tujuan dan Hipotesis

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu :A Sirojul Anam Izza Rosyadi, M.Si

Disusun oleh Kelompok 01 :

Ahmad Kamil Mahbubi (T20192121)

Alya Rahma (T20192124)

Intan Mahmubah Hasanah (T20192132)

Aan Nurhasanah (T20192147)

Hanifah (T20192151)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah -Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun
makalah dengan materi “Review Literatur, Perumusan Masalah, Tujuan dan Hipotesis”, yang
merupakan media penunjang untuk mata kuliah Metodologi Penelitian.

Selama penulisan makalah ini, kami tidak lepas dari berbagai hambatan.
Alhamdulillah berkat bimbingan, pengarahan, masukan dan bantuan dari berbagai pihak
akhirnya kami dapat menyelesaikannya. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan perbaikan yang bersifat
membangun. Dengan segala kerendahan hati kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Jember, 1 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4

1.2 Tujuan .......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1 Sumber Literatur Ilmiah.............................................................................................6

2.2 Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif..................................................................7

2.3 Perumusan Tujuan Penelitian Kualitatif....................................................................10

2.4 Perumusan Masalah Penelitian Kuantitatif...............................................................12

2.5 Perumusan Tujuan Penelitian Kuantitatif.................................................................14

2.6 Perumusan Hipotesis.................................................................................................16

BAB III PENUTUP...........................................................................................................20

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................20

3.2 Saran.........................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sekali fenomena yang berkaitan dengan perilaku,tingkah laku,kebiasaan,pola


pikir dan kecerdasan dan bahkan kejadian alam yang sering kali muncul seketika tanpa
adanya sebuah penjelasan nyata dimana untuk beberapa kasus hal tersebut dapat
menimbulkan suatu permasalahan atau sebaliknya. Oleh karenanya dengan adanya sebuah
penelitian agar mengetahui hal-hal apa yang terjadi pada kejadian tersebut. Dan penelitian
adalah sebuah proses dimana kita melakukan beberapa tahapan ataupun langkah-langkah
logis dan dari proses itulah akan muncul data yang valid dan reliabel yang nantinya
membentuk sebuah kesimpulan yang benar dan tepat,data yang dimaksud memiliki dua jenis
yaitu data kuantitas yang dipresentasikan dalam bentuk sebuah numerik dan data kualitas.
Untuk mendapatkan masing-masing jenis data tersebut digunakan pendekatan yang berbeda
pula yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Dan dalam makalah ini kami
memaparkan dan menggali lebih dalam apa pengertian dari penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitaif dan yang membedakan antar keduanya,dan apa yang menjadi tujuan dari
penelitian kaulitatif dan kuantitatif tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja yang disebut dengan sumber literatur ilmiah ?


2. Bagaimana sistematika dalam merumuskan masalah penelitian kualitatif ?
3. Bagaimana sistematika dalam merumuskan tujuan penelitian kualitatif ?
4. Bagaimana sistematika dalam merumuskan penelitian kuantitatif ?
5. Bagaimana sistematika dalam merumuskan tujuan penelitian kuantitatif ?
6. Bagaimana sistematika dalam merumuskan hipotesis ?
1.2 Tujuan Penyusunan Makalah

1. Untuk mengetahui dan memahami sumber-sumber literatur ilmiah.


2. Untuk mengetahui dan memahami sistematika dalam merumuskan masalah
penelitian kualitatif.
3. Untuk mengetahui dan memahami sitematika dalam merumuskan tujuan
penelitian kualitatif.
4. Untuk mengetahui dan memahami sistematika dalam merumuskan masalah
penelitian kuantitatif.
5. Untuk mengetahui dan memahami sistematika dalam merumuskan tujuan
penelitian kuantitatif.
6. Untuk mengetahui dan memahami sistematika dalam merumuskan hipotesis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Literatur Ilmiah

a. Artikel/ Jurnal Ilmiah

Artikel atau jurnal ilmiah lain dengan bidang keilmuan yang sama akan sangat
membantu sebagai sumber literatur untuk jurnal yang sedang anda kerjakan. Akan lebih baik
jika kita memilih sumber artikel ilmiah dengan hasil penelitian yang terbaru.Biasanya kita
dapat menemukan penelitian terbaru dengan mencari artikel atau jurnal ilmiah yang terbit
dalam kurun waktu dua sampai empat tahun terakhir.

b. Seminar

Prosiding seminar atau biasa disebut dengan seminar memiliki posisi yang hampir
sama dengan jurnal ilmiah. Hanya saja prosiding seminar lebih dikhususkan pada hasil dari
sebuah konferensi ilmiah. Sebuah prosiding seminar yang ilmiah telah melalui proses editing
dan review yang ketat, serta memiliki ISBN atau ISSN.

c. Tesis/Disertasi

Tesis biasa kita kenal sebagai karya tulis ilmiah yang dibuat sebagai prasyarat dalam
menyelesaikan Program Studi Magister atau S2.Sedangkan disertasi adalah karya tulis ilmiah
prasyarat Program Studi Doktoral atau S3.Terlepas dari posisinya sebagai sebuah karya tulis
ilmiah, posisi Tesis dan Disertasi dinilai relatif kurang kuat karena keduanya velum
terpublikasikan scara internasional.

d. Buku

Buku adalah sumber literatur untuk penulisan artikel atau jurnal ilmiah.Sebuah buku
berisi pembahasan ilmiah bidang kilmuan tertentu.Sebuah buku refernsi dapat berupa hasil
dari penelitian ilmiah atau berisi konsep dasar suatu bidang keilmuan tertentu.Yang perlu
diperhatikan jika menggunakan buku sebagai sumber literatur adalah tahun terbit dan topik
pembahasan yang benar-benar terkait dengan topik dan tema jurnal yang dibuat.
e. Media/Internet

Sumber literatur terakhir yang bisa anda gunakan adalah meida massa atau internet. Ada
beberapa hal yang wajib anda perhatikan jika menggunakan media massa atau internet
sebagai literatur ilmiah. Berikut beberapa syarat yang perlu anda perhatikan :

1. Artikel atau media yang dimuat oleh media massa yang kredibel
2. Data atau informasi yang diambil dari situs resmi dari pemerintahan atau
kementrian
3. Blog atau tulisan dari para pakar yang telah diakui ahli dalam bidangnya
4. Situs resmi organisasi nasional atau internasional. Contoh ICW, PBB, BPS, atau
OKI, jurnal elektronik dari open access journal .

2.2 Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif

Research questions (pertanyaan penelitian) disebut juga sebagai research problem


(masalah penelitian), diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu
fenomena, baik kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun sebagai fenomena yang
saling terkait antara fenomena satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun
akibat. Baik penelitian kuantitatif atau kualitatif selalu diawali dari masalah. Terdapat
perbedaan mendasar antara “masalah” dalam penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Kalau
penelitian kuantitatif, “masalah” harus ditulis dengan jelas, spesifik dan konstan (tidak bisa
berubah). Apabila penelitiankualitatif “masalah” bersifat tentatif (sementara), akan
berkembang bahkan berubah setelah peneliti berada di lapangan.

Ada tiga (3) kemungkinan terhadap penentuan masalah dalam penelitian kualitatif
yang diajukan oleh peneliti. Pertama, masalah penelitian sama sejak awal proposal penelitian
sampai laporan akhir penelitian. Kedua, setelah peneliti berada di lapangan untuk melakukan
penelitian, masalah yang dibawa berubah dan berkembang, yaitu memperluas dan
memperdalam masalah yang telah ada sebelumnya. Ketiga, masalah yang telah disusun oleh
peneliti harus dirombak total, setelah peneliti memasuki lapangan. Oleh karena itu, judul
proposal penelitian harus diganti, untuk menyesuaikan masalah yang sudah berubahtersebut.

Antara “masalah” dengan “rumusan masalah” ada perbedaan yang mendasar. Masalah
adalah terjadinya penyimpangan antara yang kondisi seharusnya dengan kondisi sebenarnya.
Namun rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang telah disusun sesuai dengan
masalah yang telah ditetapkan dan harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Dalam usulan penelitian, seharusnya masalah diperlihatkan dengan data. Sebagai contoh,
kualitas SDM rendah, maka perlu ditunjukkan data tentang kualitas SDM.

Pada dasarnya inti hakikat penelitian kualitatif terletak pada upaya penemuan dan
penyusunan teori baru lebih dari sekedar menguji, atau mengkonfirmasikan, atau verifikasi
suatu teori yang sedang berlaku. Rumusan masalah yang sudah ditetapkan oleh peneliti harus
dijawab dalam bentuk analisis pembahasan dan kesimpulan. Rumusan masalah dibuat dan
disusun untuk menunjang usaha penemuan dan penyusunan teori substantive, yaitu teori yang
bersumber dari data. Menurut Sugiyono, berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka
secaraumum terdapat (3) tiga bentuk rumusan masalah, yaitu:

1. Rumusan masalah deskriptif


Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti
secara menyuluruh, luas dan mendalam. Contoh:
• Bagaimanakah iklim kerja atau suasana kerja pada organisasitersebut?
• Apakah pemahaman orang-orang yang adadalamorganisasi itu tentang arti
dan makna manajemen?
2. Rumusan masalah komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk membandingkan antara konteks social atau domain satu disbandingkan
dengan yang lain. Contoh:
• Apakah kinerja bank Syariah Berkah berbeda dengan bank Syariah Halal?
• Apakah pola terbentuknya kemiskinan antara satu keluarga dengan yang lain
berbeda di kabupaten Tulungagung?
3. Rumusan masalah asosiatif
Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk mengkontruksi hubungan antara situasi social atau domain
satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah asosiatif dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Hubungan simetris, adalah hubungan suatu gejala yang munculnya bersamaan
sehingga bukan merupakan hubungan sebab akibat atau interaktif.
2) Hubungan kausal, adalah hubungan yang bersifat sebabakibat.
3) Hubungan reciprocal atau interaktif, adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang diamati atau
ditemukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atauinteraktif.
Contoh:
• Bagaimanakah model koordinasi, kepemimpinan, dan supervise yang
dijalakan dalam organisasi itu?
• Bagaimanakah pola penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
organisasi itu?
4. Rumusan masalah komparatif-asosiatif
Rumusan masalah komparatif-asosiatif adalah rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk menemukan perbandingan hubungan atau pengaruh situasi
social satu dengan situasi social pada tempat atau waktu yang berbeda. Contoh:
• Apakah kepemimpinan kepala desa di desa A lebih mampu meningkatkan
partisipasi masyarakat bila dibandingkan dengan kepemimpinan di desa B?
• Apakah peristiwa itu berpengaruh lebih buruk terhadap iklim kerja organisasi bila
dibandingkan peristiwa bulan yang lalu?

Pertanyaan penelitian atau rumusan masalah atau lebih dikenal dengan fokus
penelitian dalam penelitian kualitatif, berbeda sama sekali dengan penelitian kuantitatif.
Daftar pertanyaan atau focus penelitian tidak berdasarkan pada definisi operasional dari
variable penelitian. Rumusan penelitian dibuat dan disusun dengan maksud dan tujuan untuk
memahami gejala/fenomena yang kompleks di lapangan, interaksi social yang terjadi dan
kemungkinan ditemukannya hipotesis atau teori baru.

Berikut jenis penelitian kualitatif apabila dilihat dari jumlah variablenya:

a. Jika peneliti hanya menitikberatkan satu variable saja, maka penelitiannya


bersifatdeskriptif.
b. Jika peneliti menekankan hubungan antara dua variable atau lebih, maka dinamakan
penelitian korelatif(simetris/kausalitas).
c. Jika peneliti lebih memfokuskan pada kondisi/ keadaan yang berbeda pada variable
yang diteliti, maka termasuk kategori penelitian komparatif.
Menurut Lexy J. Moleong, mengemukakan empat langkah perumasan masalah, yaitu:

1. Langkah 1: tentukan fokus penelitian


2. Langkah 2: cari berbagai kemungkinan factor yang ada kaitan dengan focus tersebut
yang dalam hal ini dinamakansubfokus.
3. Langkah 3: dari antara factor-faktor yang terkait adakan pengajian mana yang sangat
menari untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yangdipilih.
4. Langkah 4: kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan focus
penelitian.

2.3 Perumusan Tujuan Penelitian Kualitatif

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu
yang akan diperoleh setelah penelitian selesai, juga sesuatu yang akan dicapai atau ditangani
dalam suatu penelitian. Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti
untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian yang akan diajukan. Dalam arti lain
tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu dilakukan atau data-data
serta infromasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang konkrit, yang dapat diamati dan dapat diukur. Jadi bukan
merupakan kalimat tanya. Oleh sebab itu, perumusan tujuan haruslah relevan dengan
identitas masalah yang dihadapi, perumusan masalah dan proses penelitian. Dalam beberapa
penelitian, masalahnya sangat sederhana dan tujuan penelitian tampaknya merupakan
pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja penjelasan masalah dijelaskan pertanyaan,
sedangkan tujuannya ditulis dalam bentuk pernyataan.Yang biasanya memulai dengan kata
yang ingin mereka ketahui.

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala
sosial dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang
dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait.
Secara umum penelitian kualitatif mempunyai tujuan :

1. Menggambarkan dan mengungkapkan


2. Menggambarkan dan menjelaskan
3. Menguji atau memahami
4. Menemukan atau mengembangkan

Adapun langkah-langkah perumusan tujuan penelitian dalam penelitian kualitatif


menurut Sugiyono (2011) yaitu:

1. Diawali dari latarbelakang, dikemukakan gambaran keadaan yang sedng terjadi


selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori,
pengalaman.
2. Fokus penelitian, dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian yang dimaksud adalah
batasan masalah.
3. Rumusan masalah, merupakan pertanyaan penelitian yang jawabannya akan diujikan
melalui penelitian.
4. Tujuan penelitian, secara umum tujuan penelitian adalah menemukan,
mengembangkan, dan membuktikan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya pernah ada atau
belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan
pemahaman luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami
situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut
sehingga dapat ditemukan hipotesis

Contoh rumusan tujuan penelitian dalam penelitian kualitatif :


Judul : IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMAN 5 JEMBER

Rumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan terfokus, dari identifikasi masalahmasalah yang telah
disebutkan di atas, dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
a) Bagaimana pemahaman guru sejarah terhadap KTSP?
b) Bagaimanakah guru sejarah menyusun silabus dan RPP sejarah di SMA Negeri 5
Jember berdasar KTSP?

c) Bagaimanakah guru mengimplementasikan pembelajaran sejarah pada program


bahasa di SMA Negeri 5 Jember?

d) Kendala apa yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah pada program
bahasa?

e) Bagaimana cara mengatasi kendala dalam melaksanakan pembelajaran sejarah pada


program bahasa?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan:
a) Pemahaman guru sejarah terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

b) Silabus dan RPP yang disusun guru sesuai dengan KTSP.

c) Implementasi KTSP dalam pembelajaran sejarah pada program bahasa di SMA


Negeri 5 Jember

d) Kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah pada program bahasa.

e) Upaya mengatasi kendala dalam melaksanakan pembelajaran sejarah pada program


bahasa.

2.4 Perumusan Masalah Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitaif merupakan salah satu jenis penilaian yang spesifiknya
adalah sistematis,terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga akhir. Definisi lain
menyebutkan penenlitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan
angka,mulai dari pengumpulan data,serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula ketika
kita sudah sampai pada kesimpulan penelitian akan lebih baik jika disertakan dengan
gambar,table,grafik atau tampilan-tampilan lainnya. Masalah adalah titik tolak terpenting
dalam melakukan sebuah penelitian karena tanpa adanya masalah, maka penelitian tidak akan
terjadi ataupun berjalan dengan lancar. Oleh karena itu langkah pertama yang mesti
dilakukan dalam rangka mengadakan sebuah penelitian adalah mencari atau memilih sebuah
masalah untuk diteliti. Baik penelitian kualitatif maupun kuantitaif sepakat bahwa hal
pertama yang harus dilakukan dalam penelitian adalah menentukan sebuah masalah. Nah
bagaimana tahapan atau langkah-langkah untuk melakukan penelitian ? setidaknya ada lima
poin yang harus kamu ketahui untuk melakukan penelitian , yaitu :

1. Membuat rumusan masalah


Langkah pertama dalam melakukan penelitian adalah membuat rumusan
masalah, jadi yang dimaksud dengan rumusan masalah itu bebentuk sebuah kalimat
tanya bukan kalimat pernyataan.
2. Merumuskan Hipotesis
Pengertian singkat dari Hipotesis adalah jawaban sementara. Jadi ketika sudah
dilakukan sebuah penelitian maka peneliti bisa membuat jawaban sementara, dimana
jawaban sementara itulah yang nantinya akan dilakukan pengujian. Apakah hipotesis
yang anda buat tersebut benar atau sebaliknya.
3. Pengumpulan data
Pengumpulan data ini upaya anda sebagai peneliti mengumpulkan data-data
untuk mendapatkan solusi atau jawaban.

4. Menganalisis data
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data, dari data yang sudah
terkumpul anda memang dituntut untuk bisa mengambil bagian-bagian yang penting
saja, kemudian dari data tersebut anda melakukan analisis data,dimana analisis data
inilah upaya untuk menjawab hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya. Kemudian
hasilnya dibuat dalam pembahasan, dalam menyampaikan hasil atau analisa yang
anda buat bisa juga disajikan dalam bentuk tabel,diagram atau grafik dan cara ini
lebih mudah dipahami daripada disampaikan dalam bentuk deskriptif .

5.Kesimpulan

Bagian akhir tentu saja adalah keimpulan,kesimpulan cukup ditulis secara garis
besarnya saja,tidak perlu dijabarkan begitu panjang dan lebar, jadi cukup ditulis secara
singkat,padat dan jelas.

Sebaliknya, jika anda meneliti sesuatu yang sifatnya subjektif,maka tidak bisa
menggunaka metodologi penelitian kuantitaif,melainkan lebih tepat menggunakan
metodologi penelitian kualitatif. Penelitian kualitaif lebih cocok untuk meneliti masalah
sosial dan segala sesuatu yang sifatnya berkembang dan sulit di statistika, misal meneliti rasa
kebahagiaan,meneliti perkembangan sosial dan masih banyak lagi. Sedangkan penelitian
kuantitatif adalah upaya seorang peneliti menemukan pengetahuan dan menyuguhkan data
dalam bentuk angka. Nah inilah yang menjadi pembeda antara penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif.

Contoh penelitian :

Judul : PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH GAME ONLINE BAGI


ANAK DIBAWAH UMUR

Rumusan masalah :

1. Faktor apa saja yang menyebabkan anak dibawah umur ketergantungan game online?
2. Apa saja pengaruh game online terhadap anak dibawah umur ?

2.5 Perumusan Tujuan Penelitian Kuantitatif

Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model


matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Menurut
Sugiyono (2011), bahwa tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menunjukkan hubungan
antar variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif.Kriteria untuk merumuskan tujuan kuantitatif yang baik secara umum sama dengan
jenis penelitian lain. Adapun langkah-langkah dalam merumuskan tujuan penelitian
kuantitatif menurut Sugiyono (2011) yaitu :

1. Diawali dari latarbelakang, yang berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini
tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang ada, baik standard yang
bersifat keilmuan maupun aturan-aturan.
2. Identifikasi masalah, dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada
pada obyek yang diteliti.
3. Batasan masalah, karena ada keterbatasan waktu, tenaga, dana, teori-teori dan supaya
penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang
telah diidentifikasikan akan diteliti, unutk itu peneliti perlu memberi batasan – batasan
masalah.
4. Rumusan masalah, pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam kalimat
tanya.
5. Tujuan penelitian, tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan formal yang ada
di sampul skripsi atau tesis, tetapi berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan
penelitian.

Pada saat merumuskan tujuan penelitian kuantitatif penyelidikan atau pengujian dilakukan
secara teliti, dan kritis dengan mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis
untuk menemukan jawaban ilmiah.

Contoh Rumusan Tujuan Penelitian Kuantitatif

Judul : HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN INTERAKSI TEMAN


SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X MIPA 2
MAN 1 KOTA MALANG

Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian diatas maka rumusan masalah yang penulis akan dikembangankan
sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya
dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas X MIPA 2 MAN 1 Kota Malang ?
2. Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian sosial pada
siswa kelas X MIPA 2 MAN 1 Kota Malang ?
3. Apakah terdapat hubungan antara sebaya dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas
X MIPA 2 MAN 1 Kota Malang ?

Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti adalah :

1. Mengetahui terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya
dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas X MIPA 2 MAN 1 Kota Malang
2. Mengetahui terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian sosial
sosial pada siswa kelas X MIPA 2 MAN 1 Kota Malang.
3. Mengetahui terdapat hubungan antara sebaya dengan penyesuaian sosial sosial pada
siswa kelas X MIPA 2 MAN 1 Kota Malang.
2.6 Perumusan Hipotesis

Kata hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti lemah dan tesis yang berarti pernyataan.
Dengan demikian, hipotesis berarti pernyataan yang lemah. Disebut demikian karena masih
berupa dugaan yang belum diuji. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara
yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dengan kata lain, hipotesis merupakan
jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan sementara
karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan
dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu
melalui analisis data. Dalam riset kuantitatif, hipotesis diperlukan antara lain untuk tujuan
berikut:

1. Menjelaskan masalah riset


2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih alat analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan riset

Contoh hipotesis:

Ada pengaruh positif yang signifikan antara pemberian insentif, lingkungan kerja, dan
kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT. ADIASA.

Hipotesis di atas dapat digunakan untuk menunjukkan:

1. Masalah penelitian
Apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pemberian insentif,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT.
ADIASA?
2. Variabel penelitian
Pemberian intensif, lingkungan kerja, kepernimpinan dan semangat kerja. Di sini,
variabel pemberian intensif, lingkungan kerja dan kepemimpinan merupakan variabel
bebas, sedangkan semangat kerja merupakan variabel tergantung.
3. Metode analisis data
Karena riset bertujuan mengukur pengaruh maka termasuk jenis riset asosiatif atau
kausal sehingga alat analisis yang digunakan adalah alat analisis asosiatif atau kausal
seperti analisis jalur dan analisis regresi.
4. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis data, kesimpulan yang akan diperoleh memiliki dua
kemungkinan yaitu: 1) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pemberian
insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan
PT.ADIASA. 2) Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara pemberian
insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan
PT.ADIASA.

Beberapa dasar yang dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis adalah:

1. Berdasarkan Teori
Teori merupakan dasar yang paling kuat untuk dijadikan dasar perumusan hipotesis
karena merupakan pernyataan yang secara umum telah diakui kebenarannya. Contoh:
Teori penawaran dan permintaan menyatakan bahwa penurunan harga akan
meningkatkan permintaan. Jadi, jika Anda melakukan riset untuk mengetahui pengaruh
harga terhadap penjualan, Anda dapat merumuskan hipotesis: Harga berpengaruh negatif
terhadap penjualan (dasar teori permintaandan penawaran ).
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu dengan tema yang relatif sama dapat digunakan sebagai acuan dalam
merumuskan hipotesis. Contoh: Dalam penelitian sebelumnya, diperoleh kesimpulan
bahwa upah memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap produktivitas karyawan
dibandingkan dengan lingkungan kerja. Jadi, berdasarkan penelitian terdahulu tersebut
jika Anda meneliti dengan tema yang relatif sama, anda dapat merumuskan hipotesis
yang menyatakan upah lebih berpengaruh terhadap produktivitas dibanding lingkungan
kerja.
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
Apabila tidak ada referensi yang dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis, peneliti
dapat merumuskannya berdasarkan penelitian pendahuluan. Perumusan hipotesis dengan
penelitian pendahuluan dapat dilakukan dengan melakukan penelitian kecil (small
research) atau wawancara dengan narasumber yang memahami betul masalah yang akan
diteliti.
Contoh: Anda akan melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas pelayanan rumah
sakit swasta di Jember. Karena belum memperoleh informasi yang memadai tentang
kualitas pelayanan rumah sakit swasta di Jember maka Anda dapat mengambil bebarapa
pasien (pengguna jasa rumah sakit) untuk dimintai tanggapannya. Ternyata sebagian
pasien yang ditemui menyatakan bahwa mereka belum puas dengan pelayanan rumah
sakit di Jember . Berdasarkan tanggapan responden tersebut, Anda dapat merumuskan
hipotesis bahwa pelayanan jasa rumah sakit swasta di Jember belum memuaskan.
Dalam sebuah penelitian, hipotesis dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk, diantaranya
adalah:
a) Hipotesis Nol (Null Hypothesis)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama
dengan nol. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh
antarvariabel. Contoh rumusan:
Ho: r=0, : Tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan antara masyarakat
berpendidikan tinggi dengan masyarakat berpendidikan rendah.
Ho: r=0, : Tidak terdapat korelasi antara tingkat pendidikan dengan tingkat
kesejahteraan.
Ho: β=0, : Tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat kesejahteraan.

b) Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis)


Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh
antarvariabel tidak sama dengan nol. Menyatakan terdapat perbedaan jika risetnya
komparatif, terdapat hubungan jika risetnya korelasional, terdapat pengaruh jika
risetnya kausal. Dengan kata lain, terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh
antarvariabel yang merupakan kebalikan dari hipotesis nol.
Contoh rumusan:
Ha: r ≠ 0, : Terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan antara masyarakat
berpendidikan tinggi dengan masyarakat berpendidikan rendah.
Ha: r ≠ 0, : Terdapat korelasi antara tingkat pendidikan dengan tingkat kesejahteraan.
Ha: β ≠ 0, : Terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat kesejahteraan.

Hipotesis yangbaik akan sangat membantu sebagai pedoman menjalankan langkah-langkah


riset selanjutnya. Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah:

A. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas


Hipotesis harus dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak terjadi perbedaan
penafsiran yang berbeda di antara pembaca. Contoh:
• Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktivitas karyawan. (jelas)
• Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktivitas karyawan. (tidak
jelas)

B. Dapat diuji secara ilmiah


Hipotesis yang dirumuskan harus dapat diuji dengan mengunakan data yang dikumpulkan
secara ilmiah. Dengan demikian, hipotesis akan dapat dibuktikan. Contoh:
• Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktivitas karyawan. (dapat
diuji)
• Kinerja keuangan PT. A setelah krisis moneter lebih baik dibandingkan dengan sebelum
krisis moneter. (Hipotesis ini tidak dapat uji karena PT. A berdiri tahun 1998,
yaitu setelah krisis moneter, sehingga kinerja keuangannya tidak dapat dibandingkan).
• Kesulitan pengujian sebuah hipotesis bukan hanya karena tidak tersedianya data,
melainkan juga karena tidak cukupnya kemampuan teori, biaya, tenaga, dan waktu riset.
C. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
Contoh:
1. Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat, yaitu
teori permintaan dan penawaran).
2. Uang saku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

• Penelitian adalah sebuah proses dimana kita melakukan beberapa tahapan ataupun
langkah-langkah logis dan dari proses itulah akan muncul data yang valid dan reliabel
yang nantinya membentuk sebuah kesimpulan yang benar dan tepat,data yang
dimaksud memiliki dua jenis yaitu data kuantitas yang dipresentasikan dalam bentuk
sebuah numerik dan data kualitas. Untuk mendapatkan masing-masing jenis data
tersebut digunakan pendekatan yang berbeda pula yaitu pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif.
• Sumber Literatur Ilmiah
1. Artikel/ Jurnal Ilmiah 4. Buku
2. Seminar 5. Media/internet
3. Tesis/Disertai
• Research questions (pertanyaan penelitian) disebut juga sebagai research problem
(masalah penelitian), diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu
fenomena, baik kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun sebagai fenomena
yang saling terkait antara fenomena satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab
maupun akibat. Baik penelitian kuantitatif atau kualitatif selalu diawali dari masalah.
Terdapat perbedaan mendasar antara “masalah” dalam penelitian kuantitatif dengan
kualitatif. Kalau penelitian kuantitatif, “masalah” harus ditulis dengan jelas, spesifik
dan konstan (tidak bisa berubah). Apabila penelitiankualitatif “masalah” bersifat
tentatif (sementara), akan berkembang bahkan berubah setelah peneliti berada di
lapangan.
• Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu
yang akan diperoleh setelah penelitian selesai, juga sesuatu yang akan dicapai atau
ditangani dalam suatu penelitian. Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan
keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian yang akan
diajukan.
• Metode penelitian kuantitaif merupakan salah satu jenis penilaian yang spesifiknya
adalah sistematis,terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga akhir.
Definisi lain menyebutkan penenlitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka,mulai dari pengumpulan data,serta penampilan dari
hasilnya.
• Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam. Menurut Sugiyono (2011), bahwa tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk
menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif.Kriteria untuk merumuskan tujuan kuantitatif yang baik
secara umum sama dengan jenis penelitian lain.
• Kata hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti lemah dan tesis yang berarti
pernyataan. Dengan demikian, hipotesis berarti pernyataan yang lemah. Disebut
demikian karena masih berupa dugaan yang belum diuji. Dengan kata lain, hipotesis
merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dengan
kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya
melalui riset

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini belum
dikatakan sempurna, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan sran pembaca yang
sifatnya membangun demi sempurnanya dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Syafnidawaty. 2020. Rujuan Penelitian. Universitas Raharja.


https://raharja.ac.id/2020/10/23/tujuan-penelitian/ diakses pada tanggal 1 September 2021
Pukul 10.13 WIB

www.translatejurnal.com/blog/tips/5-sumber-literatur-jurnal-ilmiah-yang-harusanda-
ketahui.html diakses pada tanggal 1 September 2021 Pukul 14.20 WIB

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Lexy J. Moleong. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

Saryono dan Mekar Dwi Anggreini. 2013.Metodologi Penelitian Kualitatif dan


Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2013

Anda mungkin juga menyukai