Nim : P07120119082
Tingkat : III Reg B
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi
SIKLUS MENSTRUASI
1. Fase pendarahan/menstruasi
2. Fase folikuler/pra ovulasi
3. Fase ovulasi
4. Fase luteal/pasca ovulasi
Hari pertama pada fase menstruasi dihitung sebagai hari pertama siklus, pada umumnya
selang waktu fase menstruasi adalah hari 1 sampai 5. Kemudian berlanjut ke siklus ke dua yang
biasanya berlangsung hari 6 sampai 13. Selanjutnya ke fase ovulasi yaitu pada hari 14 terhitung
dari hari pertama keluarnya darah menstruasi. Berikutnya ke fase terakhir dalam siklus
menstruasi yaitu fase pasca ovulasi yang pada umumnya berlangsung pada hari 15 sampai 28.
Pada bagian sistem reproduksi wanita juga terdapat endometrium yaitu lapisan terdalam pada
rahim dan tempatnya menempelnya ovum yang siap dibuahi. Jika ovum tidak dibuahi maka akan
luruh menjadi darah atau yang biasa disebut dalam masa menstruasi. Jika ovum berhasil dibuahi
oleh sel sperma maka akan terjadi kehamilan dan masa menstruasi tidak terjadi.
Terdapat beberapa hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi yaitu hormon GnRH
(Gonadotropin Releasing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing
Hormone), estrogen, dan progesteron.
1. Folikel
2. Dinding endometrium
3. Tingkat hormone
1. Fase Menstruasi/Pendarahan
Hari pertama pada fase menstruasi menjadi patokan hari ke–1 dari siklus menstruasi.
Pada umumnya, fase menstruasi rata – rata berlangsung selama 7 hari, ada yang
mengalami kurang dari 7 hari dan ada pula yang mengalami lebih dari 7 hari (tetapi
kurang dari 15 hari).
Fase menstruasi terjadi jika sel ovum tidak dibuahi oleh sel sperma. Keadaan yang
terjadi pada fase menstruasi adalah produksi hormon estrogen dan progesteron terhenti
yang menyebabkan peluruhan dinding endometrium sehingga terjadi pendarahan atau
yang kita sering kita kenal sebagai masa menstruasi. Jadi, darah yang didapati wanita
dewasa pada saat menstruasi terjadi akibat peluruhan dinding endometrium.
Saat terjadi peluruhan dinding endometrium, ada sebuah lapisan dasar di balik lapisan
yang terkikis. Kemudian akan membentuk lagi sebuah lapisan dinding baru di dalam
rahim dan menebalkan dinding tersebut selama bulan berikutnya.
Kondisi folikel pada masa menstruasi berupa folikel primer yang akan berkembang
dan masuk ke siklus selanjutnya. Proses ini akan diulang terus setiap bulannya di dalam
rahim hingga masa menopause dan jika tidak terjadi kehamilan.
3. Fase Ovulasi
Fase berikutnya dalam 4 tahapan siklus menstruasi adalah fase ovulasi. Pada fase
ovulasi, hormon estrogen akan mempengaruhi hipofisis anterior untuk sekresi hormon
LH yang berperan dalam memicu ovulasi untuk melepas oosit sekunder. Fase ovulasi
merupakan tahapan di mana ovum (sel telur) siap dibuahi oleh sel sperma.
Kondisi yang terjadi pada fase ovulasi adalah sebagai berikut:
● Folikel mencapai kematangan
● Sekresi hormon estrogen meningkat
● Sekresi hormon FSH dan LH meningkat
● Sel telur keluar dari folikel
Pada beberapa orang, siklus menstruasi mungkin akan terjadi perubahan dari satu siklus ke
siklus berikutnya. Kondisi ini bisa jadi normal atau tidak normal, tergantung penyebab
ketidaknormalan siklus menstruasi yang tidak teratur itu sendiri.
Contoh penyebab menstruasi tidak teratur atau tidak lancar yang bisa dialami oleh siapapun
seperti: