Anda di halaman 1dari 6

Topik: Evaluasi Pemerintahan Bam

Resensi
Paradigma Balm Ilmu Pengetahuan

Judul Paradigma Baru Ilmu Pengetahuan Sosial


& Humaniora
Penulis Mahmud Thoha, APU
Cetakan Periama,Tahun2004 • , '
Penerbit Teraju (PT. Mizan Publlka) Jakarta
Tebal xxvi+266 halaman

pisau anallsis dalam pembahasan berbagai


permasalahan besar tersebut yaitu, filsafat
sain, hakekat manusia dan ajaran
Ilmu pengetahuan selalu berkembang Agama. Filsafat sain yang terdiri dari
sesual perkembangan zaman dan ontologi, epistemologi, dan akseologi
perkembangan manusia. Semakin dikajl digunakan sebagai piranti atau foo/s untuk
ilmu tersebut semakin banyak khazanah memetakan sebagai prinsip-prinslp Ilmu
yang muncu! dan menarik. Buku berjudul pengetahuan. Hakekat manusia digunakan
"Paradigma Baru Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai titik tolak untuk memahami
& Humaniora" ditulis sebagai respon dan fenomena sosial. Sedangkan Agama
keprihatlnan penulis terhadap berbagai digunakan sebagai benchmark atau
permasalahan besaryang dihadapl bangsa va//dator kebenaran filsafat dan kebenaran
Indonesia sejak kemerdekaan hingga ilmiahkarena pada dasamya filsafatdan Ilmu
dewasa in), diantaranya iaiah rendahnya pengetahuan itu tidak bisa membenarkan
kualitas sumberdaya manusia, centang dlrinya sendiri.
perenangnya dunia pendldikan dan dunia Di negara Indonesia sangat sedikit
riset, carut marutnya rimba belantara pemikir yang tampll dibidang filsafat ilmu
hukum, sekularisasi Ilmu pengetahuan, pengetahuan Ini. DIantarayang hampirtidak
rivalltas Ideologiantara Islam dan Pancasila, nampak itu ada seorang ekonom yang
ancaman disintegrasi bangsa serta memberanikan diri memasuki wacana ini.
masalah-masalah besardibidang ekonomi Buku ini sebenamya merupakan proyek
seperti kemiskinan, pengangguran, dan ambisius dalam ukuran seorang peneliti
kerusakan ekosistem. ekonomi seperti Mahmud Thoha, walaupun
Permasalahan-permasalahan besar menurut pengakuannya pemikiran Ini telah
tersebut dicoba dipahami dan dioari akar dimulalnya tidak kurang dari 12 tahun yang
permasalahannya sampal pada tingkat lampau.
hakekat, yaknl hukum-hukum atau teori-teori Buku yang ditulis oleh Mahmud Thoha
yang tersembunyi dibalik fenomena sosial Inidibagi menjadi 13 bab, mencobamencari
dan alam semesta. Untuk itudigunakan tiga benang merah Agama, Filsafat, dan Ilmu

106 UNISIANO. 55/XXVIII/I/2005


Resensi

Pengetahuan Sosialdan Humaniora, lebih menjawab pertanyaan, apa sebenarnya


speslfik iagi mencari demensi universal hakekat manusia itu. Penulis mfencoba
manusia seutuhnya sebagai obyek formal menelusuri literatur terhadap buku-buku
dan obyekmaterial ilmu pengetahuan sosial yang membahas tentang hakekat manusia,
dan humaniora (hal. 17) para sarjana umumnya memberikan
Dasar-dasar pengembangan Ilmu perhatian pada perbedaan, persamaan dan
keistimewaan manusia dibandlngkan
pengetahuan ilmiah seoara sistematis telah
diletakkanoleh para Fllosuf Yunani sepertl dengan makhluk lalnnya baik binatang,
tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati,
Socrates, Plato, dan Aristoteles serta para
Fllosuflalnnya sejak abad kelimasebelum bahkan ada yang membandingkan dengan
masehi. Pendekatan penelitian yang
makhluk ghaib sepertl malaikat, jin, dan
setan.
digunakan oleh Plato adalah apa yang
dikenal ilmuwan sekarang sebagai Ideal- Ernst Haeckel (1834^1919), seorang
isme atau rasionalisme. Melalul pendekatan sarjana danfllosuf Jerman, mengemukakan
ini.pengetahuan Ilmiah diperoleh seoara bahwa manusia adalah binatang beruas
deduktlf yaknlmembangun konklusi umum tulang belakang, yaknl binatang menyusui,
dengan mengandalkan ide-ide murni, akal secara fisiologis, manusia adalah tergolong
dan logikadan kemudian menerapkannya hewan biasa, artlnya manusia tidak
pada kasus-kasus tertentu. Pendekatan ini mempunyal kekuatan yang besar sepertl
telah melahirkan alat Bantu pengetahuan gajah atau kerbau, tidak mempunyai
Ilmiah berupa matematika. Sementara itu kemampuan gerakyang cepat sepertl kuda
Aristoteles meletakkan dasar-dasar atau rusa, tidak memiliki alat penciuman
pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah yang tajam, sepertl anjing, tidak memiliki
melaul pendekatan emplrls dengan alat perlengkapan yang menakutkan untuk
mengandalkan pada kemampuan indera menyerang seperti harimau dan tidak
terutama mata dan tellnga. Pendekatan ini memiliki alat-alat organis yang istimewa
kemudian dikenal dengan istilah metode seperti belalaigajah atau tanduk rusa serta
empirisme atau metode induktif. Dalam hal tidak memiliki penglihatan yang tajam
ini, pengetahuan Ilmiah diperoleh dengan seperti burung elang.
cara mengambil konklusi umum atau Ditinjau dari ilmu hayat (primates),
generalisasi darl sejumlah kejadian, baik manusia tergolong binatang mamalia, yaitu
fenomena alam maupun sosial yang bersifat kelas binatang menyusui. Diantaramamalia
kasuistik. Pendekatan empirisme atau tersebut'manusia adalah makhluk yang pal
metode induktif tersebut telah melahirkan ing sempurna badan dan akalnya. Yang
alat Bantu ilmu pengetahuan Ilmiah yang . membedakan manusia dari mamalia lainnya
disebut statistlka. Dalam perjalanan iaiah luas dan susunan otaknya, kemam-
sejarahnya, kedua pendekatan in! pernah puannya untuk berblcara dan sikap
terjadi ketidakharmonisan atau tidakselring badannya yang tegak bila berjalan.
sejalan, karena satu dengan yang lalnnya Aristoteles (384-322 SM) mendefinisl-
memang sangat bertolak belakang, yang kan manusia sebagai hewan yang berakal
satu berangkatdaridunia ide,yang satu lag! sehat, mengeluarkan pendapat dan
berangkat dari dunia empirls. berblcara berdasarkan akal pikirannya.
Mencari demensi universal manusia Selain itu, manusia juga didefinislkan
seutuhnya, Mahmud Thoha berangkatdarl sebagai hewan yang berpolitik (zoon

UNISIANO. 55/XXVIII/I/2005 107


Topik: Evaluasi Pemerintahan Bam

politicon), yaitu hewan yang membangun kesatuannya. Dengan demikian dalam


masyarakat diatas famlll-famili menjadi filsafat Jawa, manusia adalah: "manusia
pengelompokan yang "impersonal" dalam dalam hubungan".Demiklan pula dalam
kampung-kampung dan Negara. mempergunakan kodrat kemampuannya
ibnu Sina (980-1037), seorang sarjana selalu diusahakan kesatuan cipta - rasa -
musllm, mengemukakan bahwa perbedaan karsa. Bahkan dalam filsafat timurlainnya
antara manusia dengan binatang adalah dikatakan bahwa: dalam diri manusia terda-
terletak pada kesanggupannya. Hewan pat sifat-sifat ilahl.
mempunyai kesanggupan dalam hal: Menurut Pujangga Jawa, yang dalam
m'akan, lumbuh, berkembang blak penga- hal ini diwaklll oleh Ranggawarslta,
matan hal-halyang Istlmewadan pergerakan konsepsinya lalah: mempunyai tujuh unsur
dibawah kekuasaan. Sedangkan manusia yaitu: Khayu (hidup), Nur (Cahaya), Sir
selain mempunyai kesanggupan dalam (rasa), Roh (sukma), Nafsu (angkara), Akal
kellma hal di atas, juga mempunyai (budi), Jasad (badan). Ketujuh unsur
kehendak bebas dan sanggup mengembang- manusia tersebut harus diolah sedemlkian
kan ilmu pengetahuan. rupa dalam bentuk etika praktls atau tata
Menurut Alphabet Hanacaraka: bagi laku susila sehingga dapat ditransformasi-
masyarakat Jawa, Alphabet Hanacaraka kan dari manusia biasa menjadi manusia
bukan hanya mempakan deretan huruf hidup sempurna atau "insan kamif. Pelaksanaan-
yang terdiri dari 20 huruf, dan secara intensif nya disebut 'lapaning ngauriff atau bertapa
pemah menjadi media komunlkasi terlulis dalam hidup, berupa:
bagImasyarakatterpelajar hinggabeberapa 1. Badan jasmani:bersikapmenguasal diri
dekade yang lalu,melainkan juga mengan- 2. Budi: kesanggupan menerima
dung falsafah kehldupan yang sarat makna. 3. Nafsu: rela
Didalamnya terkandung tujuan kehldupan 4. Jiwa: bersungguh hati
manusia. Berbeda dengan konsep Barat 5. Rasa: mampu berdiam dan berserah
yang memandang manusia sebagai diri
kelompok binatang menyusui, konsepsi 6. Cahaya: suci bersih bening
manusia dalam aksara Hanacaraka 7. Atma: awas sadar (hal. 26).
mengandung rnakna yang sangat dalam dan Menurut Cendekiawan Muslim: Islam
sakral. Dalam keterangannya AbdulCipto- diyakini oleh para pemeluknya sebagai
prawiro mengemukakan bahwa manusia ajaran yang komplit, meliputi segala aspek,
adalah utusan Tuhan dan merupakan balk duniawi maupun ukhrowi, balk
tulisannya dalam bentuk kodrat kemam- mengenai Tuhan, manusia, alam semesta,
puan: Cipta, rasa, karsa. Selanjutnya termasuk mahlukghaib seperti Malaikat, jin,
dikemukakan bahwa Hanacaraka merupa setan dan Iain-Iain. Khusus mengenai
kan satu kesatuan. Ada semesta, Yang manusia Al-Qur'andan Haditsjuga banyak
fVlutlak, Yang Esa, Tuhan dengan alam membahas masalah ini, namun demikian
semesta dan manusia merupakan satu pemahaman umat terhadap konsepsi
kesatuan, yaitu kesatuan kosmos dan manusia dalam Isiam tentu berbeda-beda,
saling berhubungan semua di dalamnya. tergantung pada kemampuan Intelektual
Artlnya manusia itu selalu berada dalam umat itu sendirl, terutama para cendekl-
hubungan dengan lingkungannya, yaitu awannya. Oleh karena Itu, terjadi variasi
Tuhan dan alam semesta serta menyadarl pemahaman diantara cendekiawan muslim

108 UNISIANO. 55/XXVIII/I/2005


Resensi

terhadap konsepsi manusia dalam Islam. Rahman, Al-Rahiem. Kata Allah di sini
Hal ini mudah dipahami menglngat bahwa adalah nama diriyang diberlkan orang-or-
selalu ada kesenjangan antara ajaran Islam, ang Arab untuk zat Tuhan. Allah dl sinI
sebagalmanadimaksudkan oleh Allah Swt. mempunyai makna sebagal Dzat yang Maha
dan Rosulnya dengan pemahaman umat HIdup {Al-Hayyu), yang maha permulaan
terhadap ajaran itu sendiri. Konsepsi (Al-Avmal), yang maha ghaib (Al-Bathin),
tersebut meliputi: Unsur ketenangan ruh, tidak terjangkau oleh pikiran manusia
unsur ketenangan rasa, unsur ketenangan sehingga menjadi obyekkajlan metaflsika.
hati, unsur ketenangan akal, unsur Karena Allah juga merupakan awal segala
ketenangan nafsu.(hal. 26). yang ada, maka ayat pertama ini dapat
diklasifikasikan sebagai obyek kajianontol
Penulis mencoba "mencarl benang
merah antara Al-Fatehah dan Hanacaraka",
ogy (hal. 37). Yang maha permulaan (Al-
Awwal) dan yang maha hldup (Al-Hayyu).
Al- Fatehah merupakan hal terpenting dl
Bandingkan hal ini dengan konsep manusia
dalam al-Qur'an karena beberapa alasan.
Pertama, la merupakan surat pertama di dalam aksara Hanacaraka artlnya ada atau
dalam al-Qur'an. Kedua, la merupakan surat
hldup. Demlkian pula menurut konsepsi
yang paling sering dibaca oleh Umat Islam
Ranggawarslta, unsur pertama darl
eksistensi manusia adalah juga hldup atau
yang taat, minimal tujuh belas kali dalam
sehari semalam. Ketiga, menurutJalaluddin hayyu. Dengan demlkian ada benang merah
Rahmat: Fatehah merupakan satu-satunya antara kata Allah dalam ayat pertama Surat
suratyang belum pemah diturunkan kepada al-Fatehah dengan unsur "Hana"dalam al
umat terdahulu, sehingga belum dimuat phabet "Hanacaraka" atau unsur"Hayyu"
didalam kitab-kitab sue! sebelumnya.
dalam konsepsi manusia menurut
Ranggawarslta.
Keempat, ia merupakan intisari Al-Qur'an.
Berdasarkan benang merah antara Al-
Pemahaman tentang manusia dilaku-
Fatehah dan Hanacaraka, maka konsepsi
kan dengan cara memerinci unsur-unsumya,
manusia dalam aksara Hanacaraka adalah
demlkian pula pemahaman tentang
kandungan Al-Fatehah dilakukan dengan sudah benar karena lengkap dan runtut.
mengetengahkan nama-namaatau sifat-slfat Dengan perkataan lain, kebenaran konsepsi
Allah yangterdapatdalam suratAl-Fatehah. manusia dalam alphabet Hanacaraka sudah
Di dalam surat Al-Fatehah, ada beberapa
teruji dan tervalidasi dengan aksioma Al-
Fatehah. Sementara itu, konsepsi manusia
kata kunci yang merupakansifatAllah, yakni
Al-Rahman, Al-Rahiem dan seterusnya.
menurut Pujangga Ranggawarslta sudah
Namun untuk memahami kandungan Al-
lengkap, tetapi tidak runtut sebagalmana
urutan sifat-sifat Allah baik yang tersurat
Fatehah dengan balk, maka ketujuh ayat
tersebut perlu diklasifikasikan menjaditiga maupun yang terslrat dl dalam surat Al-
Fatehah. Sudah lengkap, karena menurut
bagian, yaltu: Bagian pertama; ayat 1,
bagian kedua: ayat 2-6 dan bagian ketiga: Ranggawarsita bahwamanusia itu terdiii dari
ayat:7. Pengklasifikaslan seperti ini juga tujuhunsur,yaitu; Khayyu, nur, slr/rasa,roh,
nafsu, akal, dan jasad. (hal. 44)
telah dilakukan sewaktu mencoba
memahami hakikat manusia menurut fllsafat Benang merah antara piiarajaran Is
Hanacaraka. Bagian pertama dan meru lam dengan Fllsafatilmu, intisari ajaran Is
pakan ayat pertama darl ayat Al-Fatehah lam terdlrl dari akidah, syarlah dan akhlak,
memuat tIga kata kunci yaitu: Allah, Al- atau Iman , Islam dan ikhsan. Ketiga pilar

UNISIANO. 55/XXVIII/I/2005 109


Topik: Evaluasi Pemerintahan Baru

agama Islamtersebut serlngkali diilustrasi- AllahAl-Ma'bud,Al-Musta'an dan Al-Qobid,


kan seperti pohon yang rindang dengan yang secara terslrat termuat dalam ayat 5
buah yang banyak dan lezat. (man dapat surat Al-Fatehah. Sedang hajl sebagal rukun
dilbaratkan sebagal akaryang menghujam Islam kellma atau terakhir merupakan
ke dalam tanah, Islam sebagal pohom, turunan dari makna "ihdinashshlratal
cabang, dan rantlngnya sedangkan Ihsan, mustaqiem" pada ayat 6 sebagalmana
adalah dedaunan yang lebat dan buah- dikemukakanoleh Fudhall bin lyadhdalam
buahan yang lezat. Seorang Muslim yang tafsirAl-Azhar karangan HAMKA, sedang
balk adalah yang mempunyal Iman yang kan menurut penulis buku tersebut, hajl
kokoh atau akidah yang kuat dapat merupakan derlvasi darl sIfatAI-HadI yang
tTienjalankan syariat atau rukun Islam terslrat dl dalam makna ayat 6 surat Al-
dengan balk dan tertib, serta mempunyal Fatehah.
akhlakyang luhursehlngga keberadaannya Sementara Itu rukun iman yang enam
di masyarakat selalu mendatangkan itu merupakan citra darl Allah yang Al-
manfaat bag! sesama dan llngkungannya. Rahman dan Al-Rahlem dalam ayat 1 Surat
TrIlogI ajaran Islam tersebut juga dapat Al-Fatehah, sedangkan ihsanyang merupa
digambarkan sebagal suatu bangunan kanatap bangunan ajaran Islam itu merupa
dengan fondasi yang kokoh, pllaryangkuat, kan derlvasi dari kandungan maknaayat 7
serta atap yang rapat dan rapl sehingga Surat Al-Fatehah.( hal- 61).
dapat dijadlkan sebagal tempat tinggal atau
berilndung bagi penghunlnya dengan Benang merah Al-Fatehah, Hanaca-
nyaman, tanpa dibayangi rasa kekhawatlran raka, dan TeoriOrganisasi, secara esensial
bahwa rumahnyaakan roboh,atapnya bocor setlap bentuk struktur organisasi pasti
atau pintunya akan dijebolmaling. memuat limafungsl, kellmafungsl tersebut
lalah: Ketua, Kesekretarlatan, Kebendaha-
Mengapa rukun Islam itu terdlrl lima raan, bidang-bldang atau seksi-seksl, serta
perkara, ternyata rukun Islam yang lima Itu aspek konsultan atau penasehatan. Dalam
merupakan turunan dari kandungan makna kacamata filsafat llmu kellma unsur tersebut
ayat 2 sampai dengan ayat 6 surat Al- merupakan epistemologi organisasi, sedang
Fatehah, Syahadattain yang terdlrl darl kesepakatan bersamayang merupakantitik
syahadat uluhlyah dan syahadat rubublyah tolak adanya atau terwujudnya organisasi
Itu merupakan derlvasi darl nama Allah Al- dapat dikategorikan sebagal ontology
lllahdan sifatAllah Al-Rabbyang tercantum organisasi. Bllaorganisasi tersebut dibentuk
dalam ayat ke dua surat Al-Fatehah. Sholat untuk jangka waktu yang relatlf lama atau
sebagal rukun Islam kedua dan merupakan lebih lamadarimasa kerja suatu kepanltlaan
sarana komunlkasi atau dialog seorang maka kesepakatan-kesepakatan untuk
Muslim dengan khollknya Itu merupakan menjalankan roda organisasiperlu dibingkal
deferensialdan sIfat Al-Rahman Al-Rahlem dengan aturan forma! dalam bentukanggaran
dalam ayat 3 Surat Al-Fatehah. Rukun Is dasardan anggaran rumah tangga. Dalam
lam ke tiga yaknl zakat yang mempunyal lingkup organisasi yanglebih besar misalnya
fungsl sebagal pemberslh ruh dan harta Itu Negara, kesepakatan bersama tersebut
merupakan turunan darl sifat Al-Maiik pada perlu dibingkal secara formal dalam bentuk
ayat 4. Puasa yang berfungsl sebagal seperangkat hukum dan perundang-
pengendali nafsu manusia mempunyal undangan. Itulah yang menjadi ontologi
hubungan berbandingterbalikdengan sIfat organisasi. Sedangkan yang menjadi

no UNISIA NO. 55/XXVni/I/2005


Resensi

aksiologi adalah kinerjaorganisasi itu sendiri kambing yang bisa membikin kandangnya
yaitu seberapa besar manfaatyangdiberikan sendiri atau kambing yang satu memerintah
oleh organisasi itu bag! anggota-anggota kambing yang lain.
yang menjadipendukungnya. (hai.67). Secara garis besar, dalam pembahasan
Dalam kupasan tentang implikasi buku tersebut ditemukan beberapa kajian
intelektual dan spiritual, ditemukan yang berkaitan dengan keberadaan
paradigma baru, iaiah: bahwa fungsi manusia ditinjau dari berbagai aspek,
manajemen yang selama ini bersifat profan, seperti aspek agama, aspek Jawa atau
sekuler atau fenomena alam atau fenomena Hanacaraka dan aspek Organisasi serta
sosial semata ternyata sarat dengan nilai aspek pendidlkan. Ketika buku inimencari
kesakraian dan bermakna transenden, benang merah antara agama, filsafat dan
karena ia merupakan sunnatullah atau ilmupengetahuan, apalagi ketika mencoba
hukum Aliah yang tersembunyi diballk menurunkan teori ilmupengetahuan sosial
fenomena sosial. Karena ia merupakan dan humaniora dari ajaran agama, maka
sunnatullah, mustahll manuasi mampu dengan serta merta ditolak dan ditanggapi
menolaknya, menentangnya atau secara skeptis karena ajaran agama itu
menghindarinya. (hal. 102). adalah dogma yang harus diterima begitu
Masyarakat madani pada hakekatnya saja atau ditolaksama sekali, karena diluar
adalah reformasi total terhadap masyarakat jangkauari ilmu pengetahuan,dan karenaitu
tidak kenal hukum (lawless). Paham dan pasti tidak llmlah. Secara lebih spesifik,
Utopia Marxisms yang telah melakukan begitu membaca atau mendengar istilah Is
eksperimen untuk menciptakan masyarakat lam, secara apriori telah divonis sebagai
sektarian atau tidak universal karena
yang egaliter, tidakberstrata,tidakberkelas,
telah terbukti gagal. Masyarakat tidak kebenaran' agama itu relatif atau hanya
berstrata mempunyal konotasi bahwa diakui oleh para penganutnya saja,
masyarakat itu seperti segerombolan sementara kebenaran ilmu pengetahuan itu
kambing, semua kambing itu sama saja, bersifat universal, alias tidak sektarian. Pada
tidakada keunggulanatau kemampuan lebih sis! yang lain ada kesan yang sangat kuat
yang dimiliki olehsatu kambing dibandlngkan bahwa begitu mendengar Plato, SIgmund
dengan yang lainnya. Kambing memang Freud, atau "Barat", maka persepsi yang
bukan mahluk yang berperadaban dan terbangun dalam benak adalah pasti ilmiah
berkebudayaan sehingga tidak pernah ada dan universal. •
cerita bahwa ada satu atau segerombolan {Ibnu Hadjai)

•••

UNISIANO. 55/XXVIII/I/2005 111

Anda mungkin juga menyukai