Menurut hukum distribusi Nerst, bila ke dalam dua pelarut yang tidak saling
bercampur dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut maka
akan terjadi pembagian kelarutan. Dalam praktek solute akan terdistribusi dengan
sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut setelah dikocok dan dibiarkan terpisah.
Perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua pelarut tersebut tetap, dan
merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan tersebut disebut tetapan distribusi
atau koefisien distribusi. Koefisien distribusi dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut (Purwani, 2008):
Purwani, M.V, Suyanti . Muhadi A.W. 2008. Ekstraksi Konsentrat Neodimium Memakai
Asam Di-2-Eti l Heksil Fosfat. BATAN. Yogyakarta
Distribusi zat terlarut antara air dan pelarut organik telah menjadi subjek
banyak penelitiaan di banyak ilmu sains. Sejak ditemukannya hubungan yang
sederhana, antara lain distribusi minyak/cairan atau koefisien distribusi cairan
(Tomlinson, 1986).
Tomlinson, E. W.Riebesehl. and H.J.M. Grunbauer. 1986. Thermodynamics of
Liquid/Liquid Distributi on. Department of Pharmacy University of Amsterdam.
Netherlands
Menurut hukum distribusi Nerst, bila ke dalam kedua pelarut yang tidak saling bercampur dimasukkan
solut yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut maka akan terjadi pembagian kelarutan. Kedua
pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air. Dalam praktek solutakan terdistribusi dengan
sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut setelah di kocok dan dibiarkan terpisah. Perbandingan
konsentrasi solut di dalam kedua pelarut tersebut tetap, dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap.
Tetapan tersebut disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi. Koefisien distribusi dinyatakan
dengan berbagai rumus sebagai berikut KD = C2/C1 atau KD = Co/Ca (Soebagio. 2002):
Ekstraksi
Titt rasi
Titrasi adalah salah satu teknik analisis yang memungkinkan untuk mengukur jumlah yang
pasti dari suatu larutan dengan mereaksikannya dengan larutan lain yang konsentrasinya
diketahui. Analisis semacam ini didasarkan pada pengukuran larutan pereaksi yang
dibutuhkan untukbereaksi secara stoikiometri dengan zat yang ditentukan, analisis ini
disebut analisis volumetri (Brady, 1999).