Hidronefrosis Costovertebra
Pembengkakan ginjal akibat Sudut yang dibentuk oleh costa
penumpukan urin dimana urin tidak terakhir dan vertebrata
dapat mengalir dari ginjal ke
kandung kemih 01 02
BAGIAN-BAGIAN URETER :
• Pars abdominalis : didalam ruang retroperitoneal
• Pars pelvica : didalam pelvis minor
• Pars intramuralis
PENYEMPITAN :
• Di tempat keluar dari pelvis renalis
• Di persilangkan A. iliaca communis atau A. iliaca
externa
• Di pasase melalui dinding vesica urinaria (bagian
paling sempit).
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI (BERDASARKAN ETIOLOGI)
KLASIFIKASI (BERDASARKAN KOMPOSISI)
KLASIFIKASI (BERDASARKAN KOMPOSISI)
KLASIFIKASI (BERDASARKAN UKURAN DAN LOKASI)
• Radiopak
• Radiopak lemah
• Radiolusen
PATOFISIOLOGI
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun
anorganik yang terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan
metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang
menyebabkan terjadinya presipitasi kristal. Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi
membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi, dan menarik
bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar. Meskipun ukurannya cukup besar,
agregat kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu saluran kemih. Untuk itu agregat
kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal), dan dari sini bahan-
bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk
menyumbat saluran kemih.
PATOFISIOLOGI
Batu jenis ini paling banyak dijumpai, yaitu kurang lebih 70
– 80 % dari seluruh batu saluran kemih. Kandungan batu jenis ini terdiri
atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua unsur
itu.
Faktor terjadinya batu kalsium adalah :
BATU KALSIUM
1. Hiperkalsiuri
2. Hiperoksaluri
3. Hiperurikosuria
4. Hipositraturia
MANIFESTASI KLINIS
Gangguan miksi
Hematuria
Demam
Kristaluria
DIAGNOSIS
Tanyakan keluhan (dapat bervariasi, mulai dari tanpa keluhan,
sakit pinggang ringan hingga berat (kolik), disuria, hematuria, retensi
urine, dan anuria)
Keluhan disertai penyulit (demam dan tanda gagal ginjal)
Riwayat penyakit terdahulu (obesitas, hiperparatiroid primer,
ANAMNESIS
malabsorbsi gastrointestinal, penyakit usus atau pankreas)
Riwayat pola makan (asupan kalsium, cairan yang sedikit, garam
yang tinggi, buah dan sayur kurang, serta makanan tinggi purin yang
berlebihan, jenis minuman yang dikonsumsi, jumlah dan jenis protein
yang dikonsumsi)
Riwayat pengobatan
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS
5) Intra Vena Pielografi (IVP)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS
6) Ultrasonografi (USG)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
- Batu ginjal - Batu buli
•Pielonefritis akut •Hipertroti prostat
•Adenocarcinoma ginjal •Striktur uretra
•Tumor sel transisional siustem pelvokalises •Tumor vesica bertangkai
•TBC ginjal - Pada anak
•Nekrosis papiler •Phimosis atau paraphimosis
•Infark ginjal •Striktur uretra congenital
- Batu ureter •Katup urethra porterior bertangkai
•Tumor primer ureter
•Sumbatan bekuan darah dari ginjal
•Pielonefritis akut
TATALAKSANA
PENCEGAHAN
Citrus
Kurangi konsumsi protein (daging) , karbo, sodium, kalsium (susu), oksalat (coklat)
Olahraga
Batu mungkin dapat memenuhi seluruh pelvis renalis sehingga dapat menyebabkan obstruksi
total pada ginjal, pasien yang berada pada tahap ini dapat mengalami retensi urin sehingga pada fase
lanjut ini dapat menyebabkan hidronefrosis dan akhirnya jika terus berlanjut maka dapat menyebabkan
gagal ginjal yang akan menunjukkan gejala-gejala gagal ginjal seperti sesak, hipertensi, dan anemia
(Colella, et al., 2005; Purnomo, 2012). Selain itu stagnansi batu pada saluran kemih juga dapat
menyebabkan infeksi ginjal yang akan berlanjut menjadi urosepsis dan merupakan kedaruratan urologi,
keseimbangan asam basa, bahkan mempengaruhi beban kerja jantung dalam memompa darah ke
seluruh tubuh (Colella, et al., 2005; Portis & Sundaram, 2001; Prabowo & Pranata, 2014).
PROGNOSIS