Anda di halaman 1dari 9

TEORI KEPERAWATAN FLORENCE

NIGHTINGALE

Oleh kelompok 4 kelas 20B :

122020030084 Trisna Nurul Izzah

122020030085 Abdi Tia Febriansyah

122020030086 Rikha Kumala Sari

122020030087 Abdul Faruq

122020030181 Dewi Fadhilah


122020030183 Eko Surono

122020030184 Muhammad Zaghlul Ihsan

122020030186 Fitri Wahyu Priyantika

122020030189 Auliya daffa

122020030190 Arjuna Hafiz Hidayati


Fakultas Kesehatan Prodi S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus

Teori Keperawatan Florence Nightingale.


Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan, terdiri
dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.

1. Lingkungan Fisik (Physical Enviroment).


Merupakan lingkungan dasar/alami yan berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.Tempat tidur pasien
harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau - bauan.

Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun
dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan
pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari
kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.

2. Lingkungan Psikologi (Psychology Enviroment).


F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.

Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi
jangan dilakukan secara terburu - buru atau terputus - putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi -
kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung
yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan Sosial (Social Environment).


Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data - data yang spesifik
dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.

Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan
kasus - kasus secara spesifik lebih dari sekedar data - data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.

Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungnya individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.

4. Hubungan teori Florence Nightingale dengan Konsep,


Proses dan Teori Lainnya.
a. Hubungan teori Florence Nightingale dengan Konsep Keperawatan :

1. Individu / Manusia.

Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.

2. Keperawatan.

Bertujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui
upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

3. Sehat / Sakit.

Fokus pada perbaikan untuk sehat.

4. Masyarakaat / Lingkungan.
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

b. Hubungan teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan.

1. Pengkajian / Pengumpulan Data.

Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan
sosial).

2. Analisa Data.

Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien
yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan

3. Masalah.

Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :

a. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.

b. Ventilasi.

c. Pembuangan sampah.

d. Pencemaran lingkungan.

e. Komunikasi sosial, dll.

4. Diagnosa Keperawatan.

Berrbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :

a. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.

b. Penyesuaian terhadap lingkungan.

c. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

5. Implementasi.

Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan
yang baik yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu.

6. Evaluasi.

Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.


c. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori - Teori Lain :

1. Teori Adaptasi.

Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang
dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi
seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence N.

Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan
penting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.

2. Teori Kebutuhan.

Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence N, sebagai contoh kebutuhan
oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman
berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.

Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan
manusia dalam mempertahankan hidupnya.

3. Teori Stress.

Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress
dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk
mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan
kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi.

Florence N, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga akan
menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba - tiba,
,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga
mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.

4. Teori Kejiwaan Sosial.

a. Aktifitas atau Kegiatan ( Activity Theory ).

Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa :
1. Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut dalam banyak kegiatan sosial.

2. Ukuran optimum ( pola hidup ) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.

3. Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan ke lanjut usia.

b. Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory).

Dasar kepribadian aatau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari
teori diatas.

Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat
dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.

c. Teori Pembebasan (Disengagement Theory).

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara bengangsur - angsur mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya.

Keadaan ini mengakibatkan interksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas
sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Tripel Loss), yakni :

1. Kehilangan peran.

2. Hambatan kontak sosial.

3. Berkurangnya kontak komitmen.

5. Model Konsep Florence Nightingale


Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam
upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang
cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata,
upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa
tergantung dengan profesi lain.

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik


keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan
keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan
dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence
Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan
fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan social

6. Deskripsi Konsep Sentral Teori Florence Nightingale


Deskripsi konsep Florence Nightingale adalah memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup),
dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori
tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung
dengan profesi lain. Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan,
sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya
memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui
proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien
dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psiklologis dan lingkungan sosial.

Daftar Pustaka

http://adillariska.blogspot.com/2015/12/konsep-keperawatan-florence-nightingale_20.html?m=1

http://adillariska.blogspot.com/2015/12/konsep-keperawatan-florence-nightingale_20.html

http://misslollypop06.blogspot.com/2017/04/bab-1-pendahuluan-1.html

https://aidarusmarianablog.wordpress.com/2016/02/17/model-konsep-keperawatan-florence-
nightingale/

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://adillariska.blogspot.com/2015/12/konsep-keperawatan-florence-
nightingale_20.html%3Fm%3D1%23:~:text%3DModel%2520konsep%2520Florence%2520Nightingale
%2520memposisikan,antara%2520profesi%2520keperawatan%2520dan%2520kedokteran.%26text
%3DMerupakan%2520lingkungan%2520dasar%252Falami%2520yang%2520berhubungan%2520dengan
%2520ventilasi%2520dan
%2520udara.&ved=2ahUKEwjht_eg0KHsAhVFcCsKHZvECZwQFjABegQIChAE&usg=AOvVaw0GpdUke270I
Qty_pwF-FyG&cshid=1602044799547

https://aidarusmarianablog-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/aidarusmarianablog.wordpress.com/2016/02/17/model-konsep-
keperawatan-florence-nightingale/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16020409065946&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Faidarusmarianablog.wordpress.com
%2F2016%2F02%2F17%2Fmodel-konsep-keperawatan-florence-nightingale%2F

http://www.erwinedwar.com/2018/06/3-konsep-model-florence-nightingle-dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai