G
DI DUSUN I RT/RW 001/001 DAN RT/RW 001/001 PEKON SIDOHARJO
KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU
PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2021
Disusun Oleh :
Sumi Anggraini,M.Keb
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Sumi Anggraini,M.Keb
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Sumi Anggraeni,M.Keb
NBM. 1168 283
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu
pada KK Binaan Tn. J dan Tn. G Dalam penulisan tugas individu KK binaan ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Drs. Hi. Wanawir, MM., M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Pringsewu
2. Elmi Nuryati,M.Epid selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Sumi Anggraini,M.Keb selaku ketua Prodi D III Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
4. Cynthia Puspariny, S.ST.M.Kes selaku Ketua Pelaksana Praktek Kebidanan
Komunitas.
5. Istiqomah M.keb selaku Pembimbing Lahan Praktek Kebidanan Komunitas.
6. Bapak Almunir selaku Kepala Pekon Sidoharjo.
7. Bapak Nur Rohim selaku ketua RT Sidoharjo 1
8. Bapak Husnadin selaku ketua RT Sidoharjo 3
9. Tn.J dan Tn.G selaku KK Binaan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan
Praktik Kebidanan Komunitas.
10. Seluruh dosen dan staf Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu.
11. Kedua orang tua tercinta yang memberi dukungan do’a dan semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KK Binaan Praktek Kebidanan
Komunitas dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari tugas individu KK binaan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.
Penulis berharap semoga tugas individu KK binaan ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Pringsewu, Februari 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Kegiatan
C. Manfaat Penelitian
D. Metode Kegiatan
E. Langkah Kerja
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
B. Peran Bidan di Komunitas
C. Menejemen / Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga
BAB III PENGKAJIAN DATA
A. Genogram.................................................................................. 22
B. Denah Rumah............................................................................ 27
C. Pengkajian S dan O................................................................... 28
D. Assesment................................................................................. 28
E. Planning..................................................................................... 28
F. Pelaksanaan .............................................................................. 29
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Proses Penatalaksanaan asuhan Kebidanan komunitas
pada keluarga ............................................................................ 40
B. Hambatan, Rintangandan evaluasi dalam Pelaksanaan Asuhan
Kebidanan komunitas pada keluarga.........................................41
vi
BAB V PENUTUP
C. Kesimpulan................................................................................ 41
D. Saran........................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian intergral dari pembangunan nasional.
Konsep pembangunan nasional harus harus berwawasan kesehatan, ysitu ysng
telah diperhitungkan dengan sesama sebagai dampak positif maupun negatif
terhadap kegiatan kesehatan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan
menuju indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesehatan yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara indonesia yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan prilaku dan dalam lingkungan yang
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan yang optimal
diseluruh wilayah Republik Indonesia.
1
gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhan bidang kesehatan dan
dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
(Departemen Kesehatan RI, 2005).
Berbagai masalah yang ada dalam kesehatan ibu dan anak maupun masalah
lainnya dari bayi sampai lansia seperti adanya masalah pada Pasangan Usia
Subur (PUS) menjadi menopause dan lain-lain.
Setelah melakukan sensus dirumah Tn. J dan Ny. N ternyata banyak masalah
yang muncul. Keluarga Tn. J mempunyai masalah tentang kehamilan Kek,
bgm, PHBS. Tn. G mempunyai masalah tentang jarak kehamilan terlalu dekat
dan merokok.
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengadakan asuhan kebidanan komunitas pada KK binaan
diharapkan dapat menerapkan berbagai keterampilan yang berkaitan
dengan mata kuliah asuhan kebidanan komunitas.
2
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai dengan masalah yang
ada dalam KK Binaan yang diambil.
b. Mahasiswa mampu mengungkap masalah kesehatan yang ada dalam
KK Binaan yang diambil.
c. Mahasiswa mampu menyusun rencana bersama KK Binaan dalam
mengatasi masalah kesehatan khususnya tentang masalah KIA
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi asuhan kebidanan
komunitas dengan memberikan penyuluhan untuk memecahkan
masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah
dilakukan.
f. Melakukan pendokumentasian dalam proses asuhan kebidanan
komunitas.
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan
memberikan penyuluhan pada KK Binaan dan mampu menyelesaikan
masalah.
2. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan bagi masyarakat pada umumnya dan keluarga Tn. J
dan Tn. G khususnya mengenai kesehatan.
3
4. Bagi institusi
Hasil penyuluhan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan referensi
dalam kegiatan belajar mengajar dan sebagai sumber bacaan dan dapat
dijadikan sebagai buku sumber untuk kepustakaan institusi.
D. Metodologi Kegiatan
Dalam kegiatan KK Binaan metode yang digunakan adalah wawancara dan
observasi. Adapun media yang digunakan adalah leaflet
E. Ruang Lingkup
1. Waktu Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Rabu, 24 Februari 2021 pada Tn.J
Hari/ Tanggal : Rabu, 23 Februari 2021 pada Tn.G
2. Lokasi
Kegiatan KK Binaan akan dilaksanakan di rumah Tn. J dan Tn. G di RT
001 / RW 001 dan RT 001/RW 001 Dusun I Pekon Sidoharjo Kecamatan
Pringsewu Kabupaten Pringsewu.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kebidanan Komunitas
1. Pengertian
Menurut WHO kebidanan komunitas adalah bidang kebidanan khusus
yang merupakan gabungan keterampilan ilmu kebidanan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitas, pencegahan
penyakit dan bahaya yang lebih besar. Ditunjukan kepada individu,
keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
masyarakat keseluruhan. (Depkes RI 2010)
5
g. Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyedian air,
perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi
kesehatan.
h. Standar profesi dan praktik kebidanan
Pengetahuan dan Keterampilan tambahan :
a. Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan statistic.
b. Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana
mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
c. Primary health care (PHC) berbasis dimasyarakat dengan
menggunakan promosi kesehatan serta strategi pencegahan penyakit.
d. Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
(Kemenkes RI 2015)
2. Tujuan PKMD
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dalam meningkatkan mutu hidup.
b. Tujuan Khusus
1) Membutuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka.
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri.
6
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang
mampu terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan desa.
4) Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi
beberapa indikator :
a) Angka kesakitan menurun.
b) Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan
anak serta angka kelahiran menurun.
c) Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun.
(Departemen Kesehatan RI. 2015)
7
2) Antara dinas – dinas/ institusi – institusi/ lembaga – lembaga
dengan masyarakat.
c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah kebutuhannya
sendiri maka pelayanan langsung diperhatikan oleh yang bersangkutan.
(Departemen Kesehatan RI. 2015)
6. Srategi Pembinaan
a. Tim pembinaan PKMD dimasing – masing tingkat sekaligus dijadikan
sebagai forum koordinasi masing – masing tingkat.
b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh
salah satu sector, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi
untuk sektor – sektor lain untuk memungkinkan menghindari tumpang
tindih.
c. Jenis apapun yang akan dijadikan harus selalu berdasarkan pada
proporsi kebutuhan masyarakat.
d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, penilaian,
pembinaan sampai pada peluang dilakukan oleh masyarakat sendiri
dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan
lintas sektoral.
e. Wadah kegiatan PKMD adalah Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa
(LKMD).
f. PKMD adalah kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat (Departemen
Kesehatan RI. 2014).
8
7. Pelestarian dan Pembinaan
a. Pelestarian dan Pembinaan PKMD berpedoman kepada GBHN.
b. Pelestarian dan Pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerjasama
lintas sektoral melalui pendekatan edukatif.
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan,
tingkat provinsi oleh Gubernur dan seterusnya.
d. PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara
keseluruhan.
e. Puskesmas sebagai pusat pelestarian dan pembinaan kesehatan
berfungsi sebagai dinamisator.
(Departemen Kesehatan RI. 2015)
b. Penyebab KEK
Menurut (Djamaliah, 2018) penyebab dari KEK yaitu :
a. Ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemberian makanan
yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi
yang rendah maka kemungkinan besar gizi yang dibutuhkan tidak
tercukupi.
9
b. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan
mempengaruhi pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh
pada perilakunya. Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang rendah,
kemungkinan akan memberikan gizi yang kurang bagi bayinya
c. Produksi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan
e. Jarak Kehamilan
10
maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut
yang dikandung.
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan
rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan
jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya
berjalan dengan lancar. Di Negara maju pertambahan berat badan
selama hamil sekitar 12-14 kg. Jika ibu kekurangan gizi
pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah
11
d. Dampak KEK
a. Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan
fisiknya yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama,
abortus dan infeksi (Susilowati, 2018).
b. Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur /
sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan
tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Susilowati, 2018).
c. Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan
mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR) (Susilowati, 2018).
e. Pencegahan KEK
Menurut Chinue (2019), cara pencegahan KEK adalah :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
- Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe).
- Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam,
jambu, tomat, jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
12
f. Penanganan KEK
Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan merupakan
sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan
tubuhnya sendiri. Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam
keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein,
mineral, dan energi.
Contoh Menu Ibu Hamil
- Buah 1 potong
2. Makan siang :
3. Makan malam
13
- Lauk, sayur dan buah sama dengan
makan pagi/siang
Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu dilakukan
yaitu :
a) Rujuk untuk konsultasi
b) Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil
c) Minum tablet zat besi atau tambah darah : Ibu hamil setiap hari harus
minum satu tablet tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu
ke 20.
d) Periksa kehamilan secara teratur : Setiap wanita hamil menghadapi
resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Ibu hamil sebaiknya
memeriksakan
14
2. Balita Garis Merah
a. Apa itu balita dengan bgm???
Anak bawah garis merah (BGM) adalah balita yang ditimbang berat
badannya berada pada garis merah atau dibawah garis merah pada
KMS yang artinya mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu
perhatian khusus sehingga harus dirujuk ke puskesmas / rumah sakit.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya BGM
1. Ekonomi
2. Pola Asuh
3. Penyakit Infeksi
4. Konsumsi energy
5. Konsumsi Protein
6. Jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat
7. Lingkungan yang kurang bersih
8. Kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu mengenai gizi.
15
4. Ibu memberikan MP ASI (Makanan Pendamping ASI) sesuai usia
dan kondisi kesehatan anak sesuai anjuran petugas kesehatan.
5. Ibu memberikan makanan beraneka ragam bagi anggota keluarga
lainnya.
6. Ibu segera memberitahukan pada petugas kesehatan/kader bila
balita mengalami sakit atau gagguan pertumbuhan.
7. Ibu menerapkan nasehat yang dianjurkan petugas kesehatan
e. PMT MODISCO
Bahan I: URT Bahan II :
Tepung susu skim 10 gram / Ubi 50 gram
1sdm Gula pasir 5 gram/
Gula pasir 5 gram / 1 sdt 1½sdm.
Minyak kelapa 5 gram/1½sdm Vanili secukupnya
f. Cara membuat :
1. Rebus ubi hingga lunak
2. Kemudian masukkan bahan modisco 1
3. Tambahkan gula pasir dan vanili Secukupnya.
4. Hidangkan hangat-hangat
Nilai Gizi :
Kalori : 150 gram
Protei : 4 gram
Lemak : 5 gram
3. PHBS
a. Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan
proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam
Gerakan Kesehatan Masyarakat (Depkes, 2008)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua
perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga
16
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat
(Depkes, 2008)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sebagai
wujud operasional promosi kesehatan merupakan dalam upaya
mengajak, mendorong kemandirian masyarakat berperilaku hidup
bersih dan sehat (Ekasari,2008)
Berdasarkan beberapa definisi PHBS adalah upaya untuk
mewujudkan kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
10 Indikator PHBS
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi diberi ASI Ekslusif
3. Meni,bang balita setiap bulan
4. Ketersediaan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Ketersediaan jamban sehat
7. Memberantas jenti nyamuk
8. Makan buah dan sayur
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok didalam rumah
b. Ciri-Ciri Rumah Sehat
Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai
berikut :
1. Bahan Bangunan
Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding
dari tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau seng.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk
menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar,
untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, untuk
17
menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam kelembaban
yang optimum.
3. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak
kurang dan tidak terlalu banyak.
4. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk
penghuni didalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut
harus disesuaikan dengan jumlah penghuni.
5. Fasilitas-Fasilitas Dalam Rumah Sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu
penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja,
pembuangan air limbah, pembuagan sampah, fasilitas dapur,
ruang berkumpul keluarga.
18
posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan
lainnnya minimal 8 kali setahun.
4. Menggunakan air bersih
Menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat
fisik air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa. Jarak ar bersih dengan penampungan limbah minimal 10
meter
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah untuk mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang
air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
6. Menggunakan jamban sehat
Rumah menggunakan jamban leher angsa dengan septik
tank/ lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan
akhir.
Syarat jamban sehat adalah :
a. Tidak mencemari sumber air
b. Tidak berbau dan tinja tidak terjamah serangga.
c. Tidak mencemari tanah disekitarnya
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Cukup penerangan
h. Lantai kedap air
i. Luas ruangan cukup
j. Ventilasi cukup baik
k. Tersedia air dan alat pembersih
19
Selalu mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayur setiap hari.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit dalam 1 minggu.
Misalnya berjalan santai, bersepeda, atau senam.
10. Tidak merokok didalam rumah
d. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
1. Mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan
yang dihadapinya.
3. Dapat memanfaat kan pelayanan kesehatan yang ada untuk
penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatannya.
4. Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat untuk pencapaian PHBS dirumah dan lingkungan.
e. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup
bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan.
Yang dimaksud terlalu dekat adalah jarak antara kehamilan satu dengan
berikutnya kurang dari 2 tahun (24 tahun). Jarak kehamilan yang optimal
dianjurkan adalah 36 bulan.
20
b. Dapat menghambat proses persalinan seperti gangguan kontraksi,
kelainan letak dan posisi
c. Dapat menyebabkan perdarahan pasca persalinan
d. Waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang
Risiko yang mungkin terjadi antara lain :
a. Keguguran
b. Anemia
c. Payah jantung
d. Bayi lahir sebelum waktunya
e. Cacat bawaan
f. Tidak optimalnya tumbuh kembang balita
Cara menghindari :
a. Gunakan alat kontrasepsi (IUD, Impla, pil dan suntik)
b. Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan, lanjutkan sampai 2 tahun
dengan makanan pendamping ASI (MPASI)
c. Konsultasi pada petugas kesehatan
5. KB
I. Pengertian
Berencana adalah suatu usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
kelahiran anak. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan
menentukan sendiri kapan ingin hamil.
2. Macam-macam KB
1) Kondom
2) Pil
3) Suntik
4) Implant
21
5) IUD
3. Kondom
Bekerja dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak
terjadi pembuahan. Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan
bersama dengan spremasipisida ( senyawa kimia terdapat dalam bentuk
jelly, tablet vagina, cream, busa vaginal yang berfungsi untuk membunuh
sperma ). Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat
dan benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan
kondom dengan cara benar, gunakan saat ereksi dan lepas kan pada saat
ejakulasi.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati- hati atau
karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
Efek samping
Bila terdapat alergi terhadap karet kondom.
Keuntunganya
Dapat dibeli di apotik-apotik secara bebas, mudah digunakan, dan kondom
juga memperkecil penyakit kelamin.
4. Pil
Keuntungan pil dapat membuat menstruasi yang teratur, mengurangi keram,
sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakaian pil KB
dapat mencegah kanker rahim. Kesuburan dapat pulih dengan
memberhentikan pemakaian pil ini saja. Pil termasuk metode yang efektif
saat ini, bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur. Pil mempunyai
efektivias yang tinggi (99%). Bila diguakan secara tepat dan teratur.
Tentukan saja ada efek samping dri pil ini yaitu : kenaikan ataupenurunan
berat badan, payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dalam
pemakaian pil di butuhkan komitmen dari wanita untuk dapat memakai
secara teratur dan tepat.
5. Suntik
22
Suntikan dan implant/ susuk mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali( depo Provera) keuntungannya
mengurangi resiko lupa minum pil dan keamanan selama 3 bulan.
Efek samping yang diberikan, menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan
berat badan serta pemulihan kesuburan agak lambat.
6. Implant/susuk
Cara memasukkan tabung kecil dibawah kulit bagian tangan yang dilakukan
oleh dokter anda, dan hormone yang terdapat dalam tabung akan terlepas
sedikit – sedikit untuk mencegah kehamilan. Keuntungannya tidah harus
minum pil atau suntik, dan prosesn memasukkan tabung ini 1x dan utuk 2- 5
tahun. Dan bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant
ini kembali.
Efek samping yang ditimbulkan seperti menstruasi yang tidah teratur dan
peningkatan berat badan.
7. IUD/AKDR
IUD (Intras Uterin Devices) atau nama lain adalah AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim) disebut juga spiral, alat ini dipasang dalam rahim wanita. IUD
atau AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman
bagi banyak wanita. Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang
paling sering digunakan diseluruh dunia dengan pemakai saat ini mencapai
sekitar 100 juta wanita. AKDR memiliki efektifitas lebih dari 99% dalam
mencegah kehamilan pada pemakaian 1 tahun atau lebih. (Anna, 2006).
23
5) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
6) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut
hamil.
7) Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (Cu
T380A).
8) Tidak mempengaruhi produksi ASI (Niken, 2010).
9) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
(apabila tidak terjadi infeksi).
10) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah
haid terakhir).
11) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
12) Membantu mencegah kehamilan ektopik (Sarwono, 2006).
24
8.Manfaat KB
1) Mengontrol jumlah dan jarak kelahiran anak
2) Mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri
kapan ingin hamil
3) Mencegah resiko kematian pada kehamilan, persalinan, dan
pengguguran yang tidak aman.
4) Mencegahnya munculnya akibat kehamilan terlalu dini
5) Mencegah penyakit menular
.Tempat-tempat pelayanan Kb
1) Rumah sakit pemerintah atau swasta
2) PUSKESMAS
3) Tempat praktek dokter swasta atau bidan
6. Merokok
a. Pengertian Rokok
b. Tipe Perokok
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila
mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang
merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok
sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi
berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11
– 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
25
Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang
waktu 60 menit dari bangun pagi.
26
karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia
menginginkannya.
c. Bahaya Rokok
4) 2x serangan jantung
27
a. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita
pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
b. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan
kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar,
nikotin, karbon monoksida, dsb.
c. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat
bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan
pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin
tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang
dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya
daripada polusi di jalanan raya yang macet.
d. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena
rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun.
Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika
uang yang dimilikinya terbatas.
e. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang
tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan
keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan
merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang
berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok
sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara.
Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan
mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila
pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat
usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
f. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum
merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama
dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat.
Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat
umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang
lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
28
g. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga
rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang
harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama
yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda
dalam hal ini.
d. Upaya Pencegahan
29
ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat
membebani orang lain (misal: orangtua)
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. J
30
3. Adhar Nadio Davin Anak L 2 Thn Belum Islam Belum
Wardana sekolah bekerja
Tn.J Ny N
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Meninggal
R
Kamar
Keluarga
R
Kamar Dapur
Tamu
31
Keterangan:
: Jendela
: Pintu
: Sumur
: Kandang
2. Sifat Keluarga
a. Anggota yang berpengaruh dalam mengambil keputusan adalah
suami
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan teratur, frekuensi 3 kali dalam sehari,
jenis makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk tempe, telur,
tahu, sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, buah-
buahan pisang.
b) Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan,
menu dalam seminggu bervariasi.
c) Keluarga Tn. J makan garam beryodium.
d) Membiasakan mencuci tangan sebelum makan dengan
air.
e) Tidak ada makanan pantangan
f) Jenis minuman keluarga yaitu air putih.
2) Sarana hiburan keluarga
Ada, yaitu TV
3) Tempat BAK dan BAB
a) Tempat BAK dan BAB keluarga Tn. J kamar mandi.
4) Hygiene perseorangan / keluarga
a) Kebiasaan mandi 2 kali sehari
b) Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari
c) Kebiasaan mencuci rambut 2 kali seminggu dengan
menggunakan shampo.
32
d) Keluarga Tn. J menggunakan alas kaki
33
Keluarga Tn. J tidak mempunyai hewan ternak.
f. Pemantauan jentik berkala
Tidak ada genangan air di sekitar rumah Tn. J kebiasaan
keluarga menguras bak mandi 1 bulan sekali.
Terdapat kebiasaan buruk Bapak menggantungkan baju secara
sembarangan, Ny. N tidak mengubur kaleng2 bekas dan ,sisa-
sisa bekas makanan tidak di bersihkan dengan benar.
5. Kesehatan Lansia
Anggota keluarga yang lansia : tidak ada
34
a. Kepala keluarga/bapak
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/m
Suhu : 36,7 C
Pernafasan : 21x/m
Hasil pemeriksaan normal tidak ada kelainan/masalah
b. Istri/ibu
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 20x/m
BB/TB : 54 kg/150 cm
Lila : 27,5 cm
Djj : 140x/m
Hasil pemeriksaan Ny. A mengalami Kekurangan Energi Kronik
(KEK)
35
7. Abdomen
Leopold : belum teraba
8. Tangan dan
kaki : tidak ada
pembengkakan nyeri tekan tidak
ada varicess reflek patela kanan dan kiri (+)
9. Genetalia
: tidak terdapat
bekas luka terdapat linea
gravidarum
10. Anus
: tidak terdapat
hemoroid
III. ASSASMENT
A. Diagnosa
Ny. N G2P1A0 umur 26 tahun usia kehamilan 16 minggu dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK)
B. Masalah
1. Keluarga Tn. J dengan pengetahuan rendah tentang energi kronik
2. Keluarga Tn. J dengan pengetahuan rendah tentang balita dengan
BGM
3. Keluarga Tn. J dengan pengetahuan rendah tentang PHBS
C. PLANNING
1. Intervensi ke 1
Hari/tanggal : 25 Februari 2021
Waktu : 10.00 WIB
a. Mengadakan pendekatan kepada keluarga dimulai dari kunjungan
rumah
36
Hasil: rumah Tn. J telah dikunjungi
2. Intervensi ke 2
b. Hari/tanggal : 25 Februari 2021
Waktu : 10.30 WIB
1) Memantau perkembangan Ny. N kunjungan rumah
Hasil: Ny. N mengatakan dirinya dalam keadaan baik
37
4) Menganjurkan Ny. N untuk istirahat dan tidak melakukan
pekerjaan berat
Hasil: Ny. N bersedia dan mau melakukannya
3. Intervensi ke 3
a. Hari/tanggal : 10 maret 2021
b. Waktu : 13.00 WIB
1) Melakukan intervensi tahap III kunjungan rumah
Hasil: Ny. N mengatakan kondisinya dalam keadaan baik
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. G
I. PENGKAJIAN
A. Struktur Keluarga
a. Nama Kepala keluarga : Tn. G Ny. N
38
b. Umur : 28 tahun 24 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
d. Agama : Islam Islam
e. Pendidikan : SMA SMA
f. Pekerjaan : Wiraswasta IRT
g. Pendapatan : Rp. 1.500.000/bln
h. Alamat : Sidoharjo Sidoharjo
i. Suku/bangsa : Jawa / Indonesia Jawa/Indnesia
j. Daftar anggota KK :
No Nama Hubungan L/P Umur Pendidika Agama Pekerjaan
keluarga n
1. Garda Kepala L 29 SMA Islam Wiraswasta
Yuspradi keluarga
2. Nia Lisdiana Istri P 26 SMA Islam IRT
3 Hanan Abil Anak L 1 - - -
Algani
Ny.N Tn.G
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
39
: Yang tinggal serumah
: Meninggal
R
Kamar
Keluarga
R
Kamar Dapur
Tamu
Keterangan:
: Jendela
: Pintu
: Sumur
: Kandang
C. Sifat Keluarga
1. Yang berpengaruh dalam mengambil keputusan adalah Suami.
2. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan teratur, frekuensi 3 kali dalam sehari, jenis
makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk tempek, telur, tahu,
sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, buah-buahan
pisang.
b) Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan, menu
dalam seminggu bervariasi.
c) Tn. G makan garam beryodium.
d) Membiasakan mencuci tangan sebelum makan dengan air.
e) Tidak ada makanan pantangan dalam keluarga bapak Sutadi
40
f) Jenis minuman Tn. G yaitu air putih.
2) Sarana hiburan keluarga
Ada, yaitu TV
3) Tempat BAK dan BAB
Tempat BAK keluarga Tn. G kamar mandi dan BAB yaitu WC
4) Hygiene perseorangan / keluarga
a) Kebiasaan mandi 2 kali sehari
b) Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari
c) Kebiassan mencuci rambut 2 kali seminggu dengan
menggunakan shampo.
d) Keluarga Tn. G menggunakan alas kaki
41
penampungan air tower, kondisi air di tempat penampungan tidak
berbau, berwarna dan berasa.
3. Sistem pembuangan sampah
Dengan cara dibakar, kondisi tempat pembungan sampah sementara
terbuka, jaraknya dari rumah kurang dari 15 meter.
4. System pembuangan kotoran rumah tangga
Keluarga Tn. G tempat buang air besar di WC Jongkok dan
pembungan dengan sapti tank dengan jarak 10 meter
5. Hewan peliharaan
Tn. G mempunyai hewan ternak
E. Pemantauan jentik berkala
Tidak ada genangan air di sekitar rumah Tn. G kebiasaan keluarga Tn. G
menguras bak mandi 1 kali seminggu.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Tn. J tidak sedang atau pernah memiliki riwayat penyakit
menular, menurun dan menahun seperti HIV/AIDS, TBC, Hipertensi,
Ginjal, Jantung
Kebiasaan keluarga Tn. G memeriksakan kesehatan apabila sakit, tepatnya
di puskesmas dan bidan
42
2. Kesadaran : Composmentis
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Kepala keluarga bapak
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/m
Suhu : 36,7 C
Pernafasan : 21x/m
Hasil pemeriksaan normal tidak ada kelainan/masalah
b. Istri/ibu
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 20x/m
Djj : 140x/m
Hasil pemeriksaan baik
43
III. ASSASMENT
A. DIAGNOSA
Ny. N umur 24 tahun dengan jarak kehamilan terlalu dekat
B. Masalah
A. Kurang pengetahuan tentang jarak kehamilan terlalu dekat
B. Kurang pengetahuan tentang Keluarga Berecana (KB)
IV. PLANNING
A. Intervensi ke 1
Hari/tanggal : 26 Februari 2021
Waktu : 10.00 WIB
1. Mengadakan pendekatan keluarga dimulai dari kunjungan rumah
Hasil: rumah Tn. G telah dikunjungi
44
3) Kandunga rokok
B. Intervensi ke 2
Hari/tanggal : 26 Februari 2021
Waktu : 11.00 WIB
1. Memantau perkembangan Ny. N kunjungan rumah
Hasil: Ny. N mengatakan dirinya dalam keadaan baik
Intervensi ke 3
45
BAB IV
PEMBAHASAN
46
implementasi sesuai dengan masalah yang ditemukan di desa, khususnya pada
keluarga.
Keluarga Tn. J
Masalah:
1. KEK
2. Balita dengan BGM
3. PHBS
Kebutuhan
a. Memberikan penyuluhan tentang KEK pada ibu hamil
b. Memberikan penyuluhan gizi balita dengan BGM
c. Memberikan penyuluhan tentang PHBS
Keluarga Tn.G
Masalah:
1. Jarak kehamilan terlalu dekat
2. Merokok
3. Kurangnya pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi
Kebutuhan
a. Memberikan penyuluhan tentang jarak kehamilan terlalu
dekat
b. Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok
c. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan
kebutuhan nutrisi
47
B. Hambatan, rintangan, dan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan komunitas pada keluarga
2. Hambatan dan evaluasi
keluarga Tn. J
c. Hambatan
Saat melakukan survey mawas diri keluarga Tn. J awalnya tidak tertarik
saat dilakukan pengkajian data yaitu mengenai penyakit dan prilaku hidup
buruk yang ada dalam keluarganya. Tetapi akhirnya keluarga Tn.J
menyebutkan masalah kesehatan yang diderita dan yang tidak diketahui
oleh keluarganya seperti PHBS.
d. Evaluasi
setelah diberikan penyuluhan mengenai energi kronis Ny.N setiap
harinya sudah mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti ubu, roti,
kacang-kacangan, ikan laut, buah-buahan dan sayur-sayuran agar gizi
ibu terpenuhi, serta memberikan penyuluhan tentang balita dengan
BGM, dan memberikan penyuluhan pentingnya menjaga kebersihan.
b. Evaluasoi
Setelah dilakukan penyuluhan tentang jarak kehamilan terlalu dekat,
penyuluhan pentingnya nutrisi, dan bahaya merokok keluarga Tn. G
sadar bahwa merokok adalah hal yang tidak sehat dan merugikan,
48
setelah dilakukan penyuluhan Tn. G mampu mengurangi jumlah rokok
yang dihisap selama sehari, biasanya satu bungkus satu hari, sekarang
satu bungkus bisa kepakai dua hari. Setelah diberikan penyuluhan Ny. N
mengerti ttang resiko dengan kehamilan terlalu dekat, dan pentingnya
kebutuhan nutrisi.
3. Rintangan
Pada saat penyuluhan keluarga Tn. J dan Tn. G memperhatikan dan
bertanya apabila ada hal yang tidak dimengerti. Tetapi keluarga Tn. J dan
Tn. G bisa merubah kebiasaan buruk keluarga nya terkait masalah yang
ditemukan.
Pada Tn. J dan Tn. G ternyata banyak masalah yang muncul.
4. Evaluasi
Keluarga Tn. J dan Tn. G
Hari/tanggal : 04 Maret 2021
Waktu : 10;00 WIB
1. Keluarga Tn. J mengetahui bahaya merokok
2. Keluarga Tn. J dan Ny. N mengerti tentang pentingnya nutrisi pada
ibu hamil
3. Keluarga Tn. J mengerti tentang pentingnya melakukan PHBS yaitu
perilaku hidup bersih dirumah serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kegiatan asuhan kebidanan komunitas masyarakat yang telah dilakukan
dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan
agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera. Disamping itu terdapat
kegiatan yaitu KK binaan yaitu kegiatan layanan kesehatan yang diberikan
pada keluarga untuk mengetahui pendidikan kesehatan dan juga dapat
mendorong timbulnya kreativitas dan insiatif setiap individu atau kelompok
masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan
didaerahnya dan menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan
50
Dengan adanya kegiatan KK binaan diharapkan keluarga dapat mengetahui
tentang pendidikan kesehatan dan mampu berprilaku PHBS demi
meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga.
B. Saran
1. Bagi KK Binaan
Diharapkan setelah dilakukan pengkajian, penyuluhan dan evaluasi
masalah yang muncul di lingkungan masyarakat dapat teratasi dengan baik
dan cepat agar tidak menimbulkan suatu masalah yang berkelanjutan yang
dapat merugikan kesehatan pada masyarakat dan masyarakat dapat
menerapkan Asuhan yang diberikan.
2. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan bidan desa agar sering melakukan hal yang
lebih dalam memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan terhadap
masyarakat Desa Sidoharjo agar masyarakat mengerti dan menyadari
tentang pentingnya kesehatan.
3. Bagi Institusi
Diharapakan bagi institusi pendidikan di masa yang akan datang agara
menempatkan mahasiswa yang melakukan praktik kebidanan komunitas di
desa atau wilayah yang penduduknya kurang memiliki pengetahuan
tentang pendidikan kesehatan terutama masalah KIA.
4. Bagi Mahasiswa
Diharapkan Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan atau
penyuluhan serta asuhan kebidanan komunitas pada Masyarakat dengan
lugas, terstruktur dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
51
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2010. Krida Bina Lingkungan Sehat, Jakarta : Balai
Pustaka.
Departemen Kesehatan RI. 2015. Krida Bina Lingkungan Sehat, Jakarta : Balai
Pustaka.