D061201016
b. Groove cast
Berbentuk punggungan memanjang pada permukaan lapisan berkisar dari
beberapa millimeter hingga beberapa centimeter. Struktur ini pada permukaan
lapisan mungkin seluruhnya sejajar atau mungkin memperlihatkan beberapa arah.
Struktur ini terbentuk melalui pengikisan alur yang dipotong terutama oleh objek
yang terseret sepanjang arus dan merupakan ciri dari arus turbidit. Arah dari
struktur ini adalah arus yang mengendapkannya.
c. Tool mark
Struktur ini terbentuk ketika objek dibawa oleh arus sungai dan berhubungan
dengan permukaan sedimen dibawahnya. Tanda ini terjadi sebagai akibat objek
menggelinding, menusuk dan menyikat permukaan sedimen dibawahnya. Objek
yang membuat tanda ini biasanya berupa mud clast, fragmen binatang dan
rombakan tumbuhan.
d. Scour mark
Merupakan struktur dalam skala kecil dan terdapat pada bagian bawah
perlapisan. Pada pandangan bidang biasanya memanjang dalam arah arus. Dengan
bertambahnya ukuran, merkah gerus ini berangsur menjadi alur (channel). Ciri khas
permukaan merkah gerus adalah pemotongan endapan yang terletak di bawah dan
hadirnya sedimen kasar di atas permukaan gerusan.
e. Channel
Struktur sedimen berskala besar, beberapa meter hingga kilometer
panjangnya. Alur pula sering terisi oleh sedimen yang kasar daripada sedimen
dibawahnya atau dengan sedimen yang berbatasan, dan sering berupa konglomerat
alas (basalt conglometare).
2. Depositional Structures
Struktur sedimen yang terjadinya bersamaan dengan pengendapan. Struktur
pengedapan ini terdapat pada bagian atas dan bagian bawah perlapisan. Termasuk
kedalam struktur sedimen depositional structures adalah:
a. Masif
Bila tidak menunjukkan struktur dalam lapisan atau ketebalan lapisan lebih
dari 120 cm. Faktor kemungkinan pembentukan struktur masif ini yaitu: Pertama,
saat diendapkan memang tidak mempunyai struktur sedimen, Kedua, struktur
pengendapannya telah dirusak oleh beberapa proses seperti bioturbasi, rekristalisasi
dan pengeringan. Struktur ini dibentuk dalam keadaan yang cepat dan umumnya
berupa endapan turbidit, aliran butir (grain flow) dan aliran debris (debris flow).
b. Perlapisan sejajar
Bila bidang perlapisannya saling sejajar dengan ketebalan lapisan lebih dari
1 cm. Perlapisan ini terbentuk akibat adanya perubahan dalam butiran sedimen,
warna maupun susunan mineraloginya.
Gradded Bedding
inverse bedding
e. Perlapisan silang-siur (Cross bedding) dan Laminasi silang-siur (Cross
Lamination)
Perlapisan atau laminasi yang membentuk sudut terhadap bidang lapisan yang
berada diatasnya atau dibawahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi, struktur ini
terbentuk akibat intensitas arus yang berubah-ubah.
f. Ripple
Struktur ini terbentuk pada permukaan lapisan yang dikontrol oleh arus yang
mengalir baik oleh air, angin maupun gelombang. Gelembur yang berasal dari arus
disebut current ripple, oleh angin disebut wind ripple dan oleh gelombang disebut
wave ripple. Skala yang lebih besar disebut sebagai dune (Gumuk Pasir). Variasi
ripple antara lain: Swaley & Hummocky, Herringbone, Symetry & Asymetry Ripple
dll.
g. Rainspot
Rainspot adalah cekungan kecil yang terbentuk oleh butiran air hujan pada
permukaan batuan sedimen berbutir halus yang masih lunak. Struktur ini berguna
untuk menentukan lapisan atas dan lapisan bawah dari suatu perlapisan terutama
pada lapisan yang miring maupun terbalik.
e. Deformed bedding
Deformed bedding dan istilah seperti disrupted, convolute dan conturted
bedding dapat diterapkan pada perlapisan sejajar, perlapisan silang-siur dan
laminasi silang-siur yang dihasilkan selama pengendapan telah terganggu, tetapi
tidak ada pergerakan sedimen secara mendatar dalam skala besar. Convolute
bedding terdapat dalam laminasi silang-siur, dengan laminasi diubah dalam bentuk
antiklin dan sinklin. Convolute seperti ini sering tidak asimetri atau menungging
kearah arus purba, sedangkan conturted dan disrupted tidak menunjukkan orientasi.
f. Nodule
Nodule juga disebut konkresi, biasanya terbentuk dalam sedimen setelah
pengendapan. Mineral-mineral yang sering terdapat pada nodul adalah kalsit,
dolomit, siderit, pirit, colophane dan kuarsa. Nodul kalsit, pirit dan siderit
diameternya bisa beberapa milimeter sampai beberapa centimeter biasanya terdapat
dalam batuan lumpur. Nodul chert biasanya terdapat dalam batugamping, nodul
kalsit dan dolomit kadang-kadang terdapat dalam batupasir. Bentuk nodule
bervariasi, bisa bulat, pipih, memanjang dan bisa juga tidak teratur.