Abstract
Unbalanced power flow is essential calculation for analysis of unbalanced electrical
distribution system. A number of analyses on the system use unbalanced power flow calculation
as the backbone of analyses. Therefore the accuracy of the calculation is crucial for the results
of analyses. Unbalanced power flow is carried by considering three-phase system of
distribution system. One of important aspect on unbalanced power flow calculation is modelling
of system components. This paper proposes a model of the components as bus injection current
for unbalanced power flow calculation using the method of forward-backward propagation
algorithm. The algorithm works directly on the system without modification and requires
modeling of shunt components as current injection. The method is appointed due to the robust
and good convergence characteristics. The system model and the algorithm are implemented on
the IEEE 34-bus system and the generated results are analyzed. Furthermore, the algorithm is
also employed for analyzing the system compensated by shunt capacitors and the system
improvements are the discussed. The contribution of the paper is inclusion of unbalanced
condition for power flow analyses.
181
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
182
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
piranti lunak tersebut dapat dipergunakan Penerapan persamaan (1) dan (2) pada
untuk melakukan analisis sistem, diantaranya saluran tiga fasa pada Gambar 1.
melihat pengaruh penambahan komponen Menghasilkan matriks impedansi primitif
kapasitor dalam sistem. Untuk keperluan 44 sebagaimana persamaan (3).
tersebut, perhitungan kembali dilakukan
z aa z ab z ac z an
untuk sistem yang sama setelah dilakukan z zbb zbc zbn
modifikasi dengan menambahkan komponen Zprim ba (3)
kompensasi pada lokasi-lokasi tertentu. Hasil z ca z cb z cc z cn
perhitungan untuk sistem yang telah z na z nb z nc z nn
dimodifikasi kemudian dianalisis pada
perbaikan profil tegangannya dan penekanan Matriks impedansi primitif tersebut akan
susut daya. direduksi menggunakan rumus reduksi Kron
untuk menghasilkan matriks impedansi fasa
3.1. Pemodelan Saluran 3x3 yang tiap elemennya dihitung
menggunakan persamaan (4).
Akurasi terhadap hasil perhitungan aliran Z ij z ij z in z nj z nn (4)
beban tiga fasa sangat tergantung pada model
impedansi saluran yang digunakan. Karena Matriks impedansi fasa yang dihasilkan
itu, perlu terlebih dahulu ditentukan model adalah sebagaimana persamaan (5)
saluran tiga fasa yang akan digunakan. Z aa Z ab Z ac
Model saluran distribusi pada [13]akan Z abc Z ba Z bb Z bc (5)
dikembangan dan digunakan dalam Z ca Z cb Z cc
penelitian ini. Sebuah rangkaian ekivalen
bagian saluran tiga fasa adalah sebagaimana 3.2. Pemodelan Beban
ditujukkan pada Gambar 1: Beban sistem baik seimbang maupun tak
Ia Zaa
seimbang dinyatakan dalam bentuk
a
+ + kesetaraan arus injeksi. Pemodelan beban
Van Zab Va’n sebagaimana pada [5] didopsi dalam makalah
Ib Zbc
b
Zbb
+
ini. Untuk beban tiga fasa terhubung bintang
+
Vbn Zbc Vb’n
atau beban satu fasa fasa ke netral, arus
Ic Zcc injeksi ekivalen pada bus ke-k, dinyatakan
c
+
Vcn
+
Vc’n pada persamaan berikut:
- -
k k
k Pm jQm
Im ; m [a, b, c] : fasa (6)
Gambar 1. Model saluran tiga fasa Vmk *
Pemodelan saluran tiga fasa mula-mula DenganPm, Qm, Vm* masing-masing adalah
dilakukan dengan menentukan impedansi daya nyata, daya reaktif dan tegangan
sendiri dan impedansi bersama segmen konjugasi kompleks untuk tiap fasa. Untuk
saluran yang merupakan fungsi impedansi beban tiga fasa yang terhubung delta atau
saluran dan jarak antar saluran. Persmaan beban satu fasa yang terhubung antar fasa,
Carson termodifikasi digunakan untuk arus injeksi ekivalen pada bus ke-k,
menentukan impedansi sendiri dan bersama dinyatakan sebagai:
pada model yang digunakan dan dinyatakan k k
k Pab jQab P k jQca
k
dalam persamaan (1) dan (2). Ia ca
zii ri 0.0953 j 0.12134 ln(1 / GMRi ) 7.934 Vak * Vbk * Vck * Vak *
/mi (1) P k jQbck
P k jQabk
zij 0.0953 j 0.12134 ln(1 / Dij ) 7.934 /mi I bk bc ab (7)
Vbk * Vck * Vak * Vbk *
(2)
Dengan ri resistansi penghantar (/mile), P k jQcak P k jQbck
GMRi geometric mean radius penghantar (ft), I ck ca bc
dan Dij jarak antara penghantar i dan j (ft). Vck * Vak * Vbk * Vck *
183
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
Dengan Pn, Qn, n [ab, bc, ca], masing- selama iterasi dan karenanya nilai arus
masing menunjukkan beban daya nyata, injeksi juga ikut berubah.
reaktif yang terhubung antar masing-masing Bus k
Pengirim Penerima
3.3. Pemodelan Admitansi Shunt
Iij Bus l
Kapasitor shunt dalam makalah ini Vi Vj Ijl Vl
dinyatakan sebagai arus injeksi ekivalen Ij Il
sebagaimana pada [5]. Dengan mengambil : Arus Injeksi
asumsi bahwa kapasitor bangku mempunyai
hubungan bintang tanpa pentanahan, arus Gambar 2. Bagian jaringan distribusi
injeksi pada tiap fasa dapat dinyatakan Bagian dari jaringan sistem distribusi
sebagai: termasuk arus injeksi pada bus tertentu
y sh ditunjukkan pada Gambar 2. Perhitungan
I ash 2Vak Vbk Vck arus cabang dari arus injeksi bus dengan
3
mengacu bentuk jaringan dinyatakan sebagai
I bsh
3
Va 2Vbk Vck
y sh k
(8) berikut:
I jk I k
I csh
3
Va Vbk 2Vck
y sh k I jl I l (10)
I ij I jk I jl I k
Dengan ysh = jQ0/|V0|2; Q0 adalah nominal
Dengan Ijk arus cabang antara bus j dan bus k,
daya reaktif tiap fasa dan |V0| besaran
serta Ij arus injeksi pada bus j.
nominal tegangan pada tiap fasa. Jika
Mengacu pada jalur propagasi maju,
kapasitor bangku memiliki hubungan bintang
tegangan pada tiap bus dihitung
dengan pentanahan, maka arus injeksi
menggunakan arus cabang yang diperoleh
dinyatakan sebagai:
dan impedansi saluran. Tegangan
I ash y shVak diperhitungkan secara urut dari sumber daya
I bsh y shVbk (9) (swing bus) menuju ujung saluran. Tegangan
pada swing bus dipertahankan konstan pada
I csh y shVck 1.000 pu,1.0-1200 pu, dan 1.01200 pu
masing-masing untuk fasa a, b, dan c. Untuk
3.4. Perhitungan Aliran Beban Tiga Fasa bagian sistem distribusi sebagaimana
Untuk perhitungan aliran daya tiga fasa, ditunjukkan pada Gambar 2, tegangan bus
mula-mula dilakukan pemetaan jaringan dapat dihitung sebagai berikut:
distribusi untuk menentukan jalur propagasi V j Vi Z ij I ij
maju dan balik kemudian dilanjutkan dengan
Vk V j Z jk I jk (11)
perhitungan arus saluran dan tegangan bus.
Arus percabangan diperhitungkan Vl V j Z jl I jl
dengan menggunakan arus injeksi bus Dengan Vj tegangan pada bus j dan Zjk
dengan mengambil acuan jalur propagasi impedansi pada segmen saluran antara bus j
balik. Arus percabangan tersebut dihitung dan k. Tegangan bus yang telah di-update
secara urut dari ujung saluran menuju sumber kembali digunakan untuk menghitung arus
daya sistem (swing bus).Untuk keperluan injeksi bus yang kemudian digunakan untuk
tersebut tegangan pada tiap bus mula-mula menghitung arus percabangan. Dengan
perlu ditentukan. Pada iterasi pertama, demikian, satu iterasi perhitungan telah
tegangan tiap bus ditentukan sebesar 1.0 pu selesai. Seluruh langkah tersebut kemudian
dengan sudut 0, -120 dan 120, masing- diulangi dan iterasi dihentikan setelah
masing untuk fasa a, b, dan c. Nilai-nilai mencapai konvergensi. Kriteria konvergensi
tegangan ini kemudian diperbarui (di-update)
184
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
ditentukan sebagai perbedaan nilai tegangan Diagram alir perhitungan Aliran Beban
untuk iterasi yang berurutan untuk tiap bus, Tiga Fasa menggunakan Algoritma
tiap fasa yang tidak lebih besar dari toleransi Propagasi Maju-Balik adalah sebagaimana
yang ditetapkan. Perbedaan tegangan pada ditunjukkan pada Gambar 3. Perlu dicatat
bus j sampai dengan iterasi ke-n, dinyatakan disini bahwa seluruh perhitungan dilakukan
sebagai berikut: pada bingkai tiga fasa.
V jn V jn V jn 1 untuk fasa a, b, c Untuk keperluan evaluasi kondisi operasi
sistem karena kompensasi kapasitor shunt,
Re (V nj) ; j pada semua bus (12) maka program aliran beban yang telah
dikembangkan digunakan untuk
Im (V jn ) ; j pada semua bus mengevaluasi sistem distribusi yang telah
Dengan merupakan nilai toleransi yang dipasang kapasitor. Untuk keperluan
ditetapkan. Jika kriteria konvergensi perbandingan, maka sistem tanpa
dipenuhi, maka iterasi dapat dihentikan dan kompensasi terlebih dahulu diperhitungkan.
jika belum dipenuhi maka iterasi perlu Evaluasi atas perbaikan kinerja sistem
diulangi. Begitu kondisi konvergensi dilakukan dengan melihat perbaikan profil
diperoleh, maka seluruh nilai arus tegangan dan penurunan susut daya sistem
percabangan dan tegangan bus diketahui. distribusi yang dievaluasi.
Dengan menggunakan nilai-nilai tersebut,
susut daya sistem dapat diperhitungakan.
Substation
Mulai
800
Baca data masukan
802
Tentukan 812
tegangan bus
814
830 826
856
890 860
Hitung susut daya
838 862 836
Akhir 840
185
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
822 135.5 70.02 0 0 0 0 816 824 BACN 10210 1.69 0.00418 1.69 0.00418
824 3
0 7
0 0.39 0.2 0 0 818 820 ABCN 48150 2.55 0.00452 2.55 0.00452
820 822 ABCN 13740 2.55 0.00452 2.55 0.00452
826 0 0 41.9 21.6 0 0
828 0 0 3
0 8
0 2.78 1.44 824 826 BCAN 3030 2.55 0.00452 2.55 0.00452
824 828 BACN 840 1.69 0.00418 1.69 0.00418
830 6.18 3.2 0 0 0 0
828 830 BACN 20440 1.69 0.00418 1.69 0.00418
834 3.99 2.06 12.5 6.49 12.82 6.63
836 27.37 14.1 10.55 5.45 42.05 21.7 830 854 BACN 520 1.69 0.00418 1.69 0.00418
840 17.49 9.047 21.8 11.2 0 0 832 888 BACN 100 1.69 0.00418 1.69 0.00418
842 0 0 1
0 7
0 0 0 834 860 BACN 2020 1.69 0.00418 1.69 0.00418
834 842 BACN 280 1.69 0.00418 1.69 0.00418
844 9.12 4.71 0 0 0 0
836 840 BACN 860 1.69 0.00418 1.69 0.00418
846 0 0 24.5 12.7 22.23 11.4
848 0 0 22.69 11.71 0 09 836 862 BACN 280 1.69 0.00418 1.69 0.00418
856 0 0 3.712 1.92 0 0 842 844 BACN 1350 1.69 0.00418 1.69 0.00418
844 846 BACN 3640 1.69 0.00418 1.69 0.00418
858 6.68 3.45 1.08 0.56 5.35 2.77
846 848 BACN 530 1.69 0.00418 1.69 0.00418
860 15.66 8.09 20.8 10.7 111.1 57.4
862 0 0 6
0 8
0 5
0 06 850 816 BACN 310 1.69 0.00418 1.69 0.00418
852 832 BACN 10 1.69 0.00418 1.69 0.00418
864 0.63 0.33 0 0 0 0
Catatan 854 856 BCAN 23330 2.55 0.00452 2.55 0.00452
1. Swing: bus 800 854 852 BACN 36830 1.69 0.00418 1.69 0.00418
2. MVA base: 2.5 MVA 858 864 ABCN 1620 2.55 0.00452 2.55 0.00452
858 834 BACN 5830 1.69 0.00418 1.69 0.00418
Konfigurasi penghantar diberikan pada 860 836 BACN 2680 1.69 0.00418 1.69 0.00418
tabel 3 (kolom ke-3) yang menunjukkan 862 838 ACBN 4860 1.69 0.00418 1.69 0.00418
penghantar fasa yang secara urut dipasang 888 890 BACN 10560 1.12 0.00446 1.12 0.00446
mulai dari posisi paling kiri.Seluruh data Catatan : R dalam (/mi) dan GMR dalam (ft)
186
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
187
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015
susut daya nyata dan reaktif masing-masing untuk memberikan verifikasi bahwa
sebesar 8,34 kW dan 6,02 kVAr. pemodelan dan algoritm bekerja cukup baik.
Kesimpulan dan rekomendasi yang bisa
Kasus 2: Sistem terkompensasi 2 kapasitor
ditarik adalah sebagai berikut:
shunt
Sistem distribusi sekarang dikompensasi Algoritma aliran beban menggunakan
dengan dua buah kapasitor shunt yang teknik propagasi maju-balik mempunyai
dipasang pada bus 844 dan bus 848. kemampuan diimplementasikan secara
Penunjukan kedua bus tersebut dilakukan langsung terhadap sistem dan karenya
secara tentatif, namun salah satu bus tidak memerlukan transformasi sistem
merupakan bus dengan nilai tegangan kedalam komponen simetrisnya atau men-
terendah. Detil kapasitor yang dipasang decouple sistem tiga fasa ke dalam
adalah sebagaimana Tabel 4 masing-masing fasa-nya sebagaimana
metode lainnya,
Tabel 4. Kapasitor pada sistem distribusi Untuk keperluan pemanfaatan algoritma
No Bus Kapasitansi(kVAr) Hubungan
propagasi maju-balik, diperlukan
1 844 100 Y – ungrounded
pemodelan komponen shunt sebagai arus
2 848 150 Y – grounded
injeksi ekivalen,
Algoritma yang diterapkan menunjukkan
Untuk sistem dengan kompensasi
kinerja yang robust dengan karakterik
tersebut, hasil perhitungan aliran beban
konvergensi yang baik pada sistem
menunjukkan nilai tegangan terendah dan
distribusi radial,
bus yang terkait sebagai berikut
Algoritma yang berjalan efektif dapat
1. Fasa A: 96.04% pada bus 838
dimanfaatkan untuk analisis sistem dengan
2. Fasa B: 96,14% pada bus 838
berbagai modifikasinya termasuk analisis
3. Fasa C: 95,94% pada bus 840
pengaruh pemasangan kompensator,
Dari hasil analisis aliran beban dapat
diamati bahwa dengan adanya kompensasi Pemasangan komponen kompensasi
pada sistem distribusi, profil tegangan dapat kapasitif dapat memperbaiki profil
diperbaiki dan susut daya dapat ditekan. tegangan sistem dan menekan susut daya
Nilai tegangan terendah pada tiap bus untuk nyata dan reaktif.
setiap fasanya dapat dipertahankan untuk 7. REFERENSI
memenuhi batas minila 95%, sedangkan nilai 1. Mayordomo, J.G., et al., Compact and
susut daya real dan reaktif masing-masing flexible three-phase power flow based
adalah 8.18 kW dan 3.42 kVAR. Nilai susut on a full Newton formulation. IEE
daya ini lebih rendah dibandingkan terhadap Proceedings-Generation, Transmission
susut daya sistem tanpa kompensasi. and Distribution, 2002. 149(2): p. 225-
6. SIMPULAN 232.
Aliran beban tiga fasa untuk sistem tak 2. A.Ulinuha, M.A.S. Masoum, and S.M.
seimbang dilakukan perhitungannya dengan Islam. Unbalance Power Flow
teknik algoritma propagasi maju-balik. Calculation for Radial Distribution
Untuk keperluan implementasi algoritma, System Using Forward-Backward
pemodelan sistem berbasis ekivalensi arus Propagation Algorithm. in Australasian
injeksi bus perlu dilakukan. Pengaruh Universities Power Engineering
pemasangan kapasitor terhadap perbaikan Conference (AUPEC). 2007. Perth,
kinerja sistem terkait perbaikan profil Australia: Curtin University of
tegangan dan penekanan susut daya Technology.
ditentukan juga dilakukan. Analsis aliran 3. Lo, K.L. and C. Zhang, Decomposed
beban tiga dan implementasinya pada analisis three-phase power flow solution using
kinerja sistem yang diimplementasikan pada the sequence component frame. IEE
sistem distribusi IEEE 34 bus dimaksudkan Proceedings-Generation, Transmission
188
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189
189