Anda di halaman 1dari 20

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT PADA

APOTEK BALDES SUKABUMI

ARTIKEL

Oleh:
Egi Gustiwan
1.05.10.642

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2015
ABSTRAK

Apotek Baldes merupakan salah satu apotek di Sukabumi, yang menyediakan


obat bebas dan obat resep yang diperlukan masyarakat dalam membantu mewujudkan
tercapainya kesehatan, Pelayanan kesehatan yang meliputi pembelian, penjualan dan
persediaan obat yang proses pengolahan datanya belum terkomputerisasi. Dengan
adanya sistem yang terkomputerisasi, Apotek dapat melakukan pengolahan data
dengan lebih cepat, tepat, dan efisien. Terutama dalam proses pengolahan penjualan
dan pembelian obat
Metode pendekatan sistem menggunakan metode terstruktur dengan alat bantu
analisis Flowmap, Konteks Diagram, dan Data Flow Diagram. sedangkan bahasa
pemograman yang dipakai adalah bahasa pemograman java menggunakan database
MySQL.
Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Obat pada Apotek Baldes Sukabumi
ini dibangun sebagai salah satu solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh Apotek
Baldes dengan membangun sebuah aplikasi yang dapat mempermudah proses
pengolahan data lebih cepat, dan data-data yang diperlukan juga dapat tersimpan dan
terolah dengan lebih baik.
Kata kunci : Sistem informasi, Penjualan, Pembelian dan obat.

I PENDAHULUAN data yang disimpan sangat banyak dan


memerlukan tempat berupa lemari
1.1 Latar Belakang atau bahkan ruangan khusus untuk
Pada masa sekarang ini menyimpan semua data tersebut.
kemajuan teknologi sangatlah pesat. Kedua, data tersebut sulit untuk
Kemajuan teknologi pastinya juga diakses bila sewaktu-waktu
bersentuhan dengan komputer. dibutuhkan kembali. Walaupun sudah
Komputer merupakan sarana tersusun secara abjad, namun tetap
komunikasi yang sangat dibutuhkan membutuhkan waktu untuk
bagi setiap manusia. Begitupun melakukan pencarian data yang
didunia kesehatan, komputer sangat diperlukan tersebut. Ketiga, data
berperan penting atas kemajuanya berbasis kertas memiliki tingkat
dunia kesehatan, terbukti bahwa keamanan yang rendah. Data bisa
proses pengolahan data tidak dicuri oleh pihak-pihak yang mungkin
terkomputerisasi seperti bisa menyalahgunakan data tersebut.
menggunakan dokumen, Data juga bisa hilang atau rusak
penyimpanan data masih karena kelembaban tinggi, serangan
menggunakan arsip, sistem arsip yang rayap, maupun kebakaran. Karena itu
digunakan masih berupa arsip kertas. diperlukan pengolahan data dan
Sistem penyimpanan data berbasis penyimpanan data secara canggih
kertas ini memiliki beberapa dengan menggunakan aplikasi
kelemahan. Pertama, arsip dalam komputer.
bentuk kertas memerlukan ruang yang Penerapan sistem informasi
besar untuk penyimpanannya. diberbagai apotek dapat
Misalnya data jual beli obat di apotek, mempermudah pengolahan data-data
data pegawai apotek, tentunya berkas yang diperlukan oleh apotek dan
sistem informasi mampu memberikan Berdasarkan latar belakang
tingkat keamanan dalam penyimpanan yang telah dipaparkan inilah penulis
data yang baik. Salah satu apotek mencoba mengembangkan sistem
dapat ditempatkan sistem informasi informasi yang telah ada dan dari
adalah Apotek Baldes. penelitian ini kami mengangkat judul
Apotek Baldes merupakan “Sistem Informasi Penjualan dan
salah satu apotek yang menyediakan Pembelian Obat pada Apotek
obat bebas dan obat resep yang Baldes Sukabumi”.
diperlukan masyarakat dalam
membantu mewujudkan tercapainya 1.2 Identifikasi dan Rumusan
kesehatan. Dengan terus Masalah
berkembangnya apotek ini, Berdasarkan latar belakang
mendorong pihak apotek untuk diatas, penulis mengindentifikasikan
melakukan perbaikan disegala aspek masalah sebagai berikut:
dan salah satu wujud perbaikan 1. Proses pengolahan data yang
tersebut adalah dengan menggunakan terdapat pada Apotek Baldes
sistem komputerisasi dibeberapa ini belum terkomputerisasi
bagian seperti penjualan obat,
dimana sistem yang ada
pembelian obat dan pembuatan
laporan yang masih belum hanya pembukuan
terkomputerisasi. sederhana, pembukuan
Kegiatan sistem informasi tersebut meliputi pencatatan
penjualan dan pembelian obat di penjualan, pencatatan
Apotek Baldes masih terdapat pembelian, serta pencatatan
kelemahan seperti pencatatan persediaan. Akibatnya
mengenai data persediaan obat masih
banyak obat yang
dilakukan dengan memeriksa data
penjualan dan pembelian obat dari diasumsikan hilang padahal
buku-buku transaksi atau dengan petugas apotek salah dalam
pencatatan setiap obat yang diketahui pengolahan data obat.
persediaannya kosong saat kegiatan 2. Masih adanya kesalahan
transaksi penjualan berlangsung dan pencatatan mengenai data
penyimpanan data berupa arsip persediaan obat. Karena
menyebabkan kesulitan untuk
masih dilakukan dengan
pencarian data yang dibutuhkan, serta
laporan yang ada hanya mencatat mengecek data penjualan
tentang pengeluaran dan pendapatan, dan pembelian obat dari
tidak ada laporan penjualan obat, buku-buku transaksi atau
pembelian obat, persediaan obat dan dengan mencatat setiap obat
pemesanan obat. Dengan yang diketahui
permasalahan yang ada Apotek Baldes
persediaannya kosong saat
peneliti akan membuat sistem
penjualan obat dan pembelian obat kegiatan transaksi penjualan
terkomputerisasi sehingga membantu berlangsung.
pihak apotek dalam kegiatanya. 3. Laporan yang ada hanya
mencatat tentang
pengeluaran dan 4. Bagaimana implementasi
pendapatan, tidak ada sistem informasi penjualan
laporan penjualan obat, dan pembelian obat yang
pembelian obat, persediaan diusulkan kedalam bahasa
obat dan pemesanan obat. pemograman yang
4. Penyimpanan data masih terintegrasi dengan database
menggunakan berupa arsip sehingga menjadi paket
sehingga menyulitkan aplikasi yang siap pakai di
petugas apotek untuk Apotek Baldes.
pencarian data yang
dibutuhkan dan 1.3 Maksud dan Tujuan
membutuhkan waktu yang Maksud dari penelitian ini
lama. adalah untuk membuat sistem
Berdasarkan latar belakang informasi penjualan dan pembelian
diatas maka dapat merumuskan obat di Apotek Baldes, dengan sistem
masalah sebagai berikut: informasi ini penulis berharap pihak
1. Bagaimana menggambarkan Apotek dapat meningkatkan
proses atau prosedur Sistem oprasional pelayanan serta
informasi penjualan dan mempermudah dan mempercepat
pembelian obat yang sedang kinerjanya.
berjalan di Apotek Baldes Adapun tujuan dari penelitian
meliputi, penjualan dan ini adalah sebagai berikut :
pembelian obat, persdiaan 1. Untuk menggambarkan
obat, pemesanan obat serta proses atau prosedur yang
laporan. sedang berjalan di apotek
2. Bagaimana membuat sistem Baldes yang meliputi
informasi penjualan dan penjualan dan pembelian
pembelian obat pada Apotek obat, persdiaan obat,
Baldes yang diusulkan pemesanan obat serta
meliputi, penjualan dan laporan.
pembelian obat, persdiaan 2. Untuk membuat sistem
obat, pemesanan obat serta informasi penjualan dan
laporan di apotek baldes. pembelian obat di apotek
3. Bagaimana pengujian sistem Baldes yang diusulkan
informasi penjualan dan meliputi persdiaan obat,
pembelian obat di Apotek penjualan dan pembelian
Baldes yang diusulkan agar obat, persdiaan obat,
terhindar dari kesalahan pemesanan obat serta
fungsional sistem. laporan di apotek baldes.
3. Untuk melakukan pengujian 2. Bagi Peneliti
terhadap sistem informasi Usulan penelitian ini
penjualan dan pembelian diharapkan berguna bagi
obat yang diusulkan di peneliti sendiri khususnya
apotek Baldes agar terhindar dalam menambah dan
dari kesalahan fungsional memperkaya wawasan
sistem. pengetahuan baik teori
4. Untuk melakukan maupun praktek, belajar
implementasi sistem menganalisis dan melatih
informasi penjualan dan daya pikir dalam mengambil
pembelian obat yang kesimpulan atas
diusulkan kedalam bahasa permasalahan yang ada
pemograman yang didalam lapangan,
terintegrasi dengan database khususnya dalam
sehingga menjadi paket perancangan dan pembuatan
aplikasi yang siap pakai di sistem informasi penjualan
apotek Baldes. dan pembelian obat.
3. Bagi Peneliti Lain
1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dalam penelitian ini
Dengan adanya penulisan diharapkan dapat
laporan ini, diharapkan berguna bagi memberikan sumbangan
semua pihak, diantaranya : pemikiran kepada peneliti
1. Bagi Pengembangan ilmu lain atau para akademis yang
Usulan penelitian ini akan mengambil penelitian
diharapkan berguna bagi tentang perancangan dan
pengembangan bidang pembuatan sistem informasi
keilmuan khususnya bidang penjualan dan pembelian
keilmuan Sistem Informasi obat sekaligus sebagai
tentang sistem informasi referensi didalam penulisan.
penjualan dan pembelian
obat. Diharapkan temuan– 1.5 Batasan Masalah
temuan yang diperoleh dapat Dari identifikasi masalah di atas
menjadi bahan–bahan penulis membatasi permasalahan yang
pengkajian dan akan dibahas agar tercapainya tujuan
pengembangan bagi yang diharapkan. Adapun batasan
mahasiswa Universitas masalah sebagai berikut :
Komputer Indonesia 1. Dalam pembuatan laporan
khususnya mahasiswa penjualan dan pembelian
jurusan Sistem Informasi. yang dibuat hanya untuk
pembayaran secara tunai.
2. Sistem ini membahas mencapai beberapa sasaran atau
penjualan dan pembelian maksud, tujuan dan sasaran yang
obat resep dan obat bebas, sama”.
tidak membahas obat resep Menurut Jogiyanto, H.M
racikan walaupun dari resep (2005:11) Sistem informasi
dokter. merupakan suatu sistem dalam suatu
3. Pada sistem ini tidak organisasi untuk mempertemukan
membahas mengenai data kebutuhan pengolahan transaksi
pembeli. harian, mendukung operasi, bersifat
4. Pembuatan laporan meliputi manajerial dan kegiatan strategi dari
transaksi penjualan obat, suatu organisasi dan menyediakan
transaksi pembelian obat pihak luar tertentu dengan laporan-
dan laporan pemesanan dan laporan yang diperlukan.
laporan stok minimum. Menurut Bunafit Nugroho
5. Pengguna sistem ini hanya (2007:138) Sistem informasi
bagian admin, kasir, gudang penjualan adalah sistem informasi
dan pemilik. yang mengatur tentang penjualan baik
6. Sistem ini tidak membahas yang dilakukan secara piutang
sistem rekam medis. maupun secara tunai.
Menurut Sofjan Assauri
7. Sistem ini tidak menjual
(2008:213), Penjualan merupakan
obat bebas secara eceran.
suatu kegiatan pelengkap atau
8. Setiap pembelian obat resep,
suplemen dari pembeli, untuk
pembeli harus membawa
memungkinkan terjadinya transaksi
resep dokter atau salinan
yang terdiri dari serangkaian kegiatan
resep.
yang meliputi permintaan (demand),
9. Tidak membahas laporan
mencari calon pembeli, negosiasi
keuangan perusahaan (laba
harga dan syarat pembayaran.
dan rugi).
Menurut Sofjan Assauri
(2008:223) Pembelian merupakan
II STUDI PUSTAKA
salah satu fungsi yang penting dalam
berhasilnya operasi suatu perusahaan.
Definisi Sistem Menurut
Fungsi ini dibebani tanggung jawab
Jogiyanto, H.M (2005:2) : “Sistem
untuk mendapatkan kuantitas dan
adalah kumpulan elemen-elemen yang
kualitas bahan-bahan yang tersedia
saling berinteraksi satu sama lain
pada waktu dibutuhkan dengan harga
untuk mencapai tujuan yang telah
yang sesuai dengan harga yang
ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari
berlaku.
bagian-bagian yang saling berkaitan
Menurut Iwan Sofana (2008:3)
yang beroperasi bersama untuk
Jaringan komputer adalah suatu
himpunan interkoneksi autonomous. dipecahkan dan hasil dari sistem akan
Dalam bahasa popular dapat mudah dipelihara, fleksibel, lebih
dijelaskan bahwa jaringan komputer memuaskan pemakainya, mempunyai
adalah kumpulan beberapa komputer dokumentasi yang baik, tepat waktu,
yang saling terhubung satu sama lain sesuai dengan anggaran biaya
melalui media perantara. pengembangan, dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitasnya akan
III OBJEK DAN METODE lebih baik.
PENELITIAN Dalam penelitian ini, ada
beberapa sumber data yang digunakan
3.1 Objek Penelitian penulis dalam pengumpulan dan
Objek penelitian yang diambil pengolahan data. Menurut Nur
oleh penulis adalah merancang sistem Indriantoro (2009:146) sumber data
informasi penjualan dan pembelian penelitian diantaranya adalah :
obat pada Apotek Baldes Sukabumi 1. Data Primer
yang beralamatkan di JL. Balai Desa Merupakan sumber data penelitian
No 4 Sukabumi. yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui
3.2 Metode Penelitian media perantara), dapat berupa
Metode yang digunakan dalam opini subyek (orang) secara
melakukan penelitian ini adalah individual atau kelompok.
metode penelitian deskriptif. Menurut a. Wawancara (Interview)
Nur Indriantoro (2009:26) penelitian Wawancara adalah teknik
deskriptif adalah penelitian terhadap pengumpulan data dalam
masalah-masalah berupa fakta-fakta metode survei yang
saat ini dari suatu populasi dengan menggunakan pertanyaan
tujuan untuk menguji hipotesis atau secara lisan kepada subyek
menjawab pertanyaan yang berkaitan penelitian (Nur Indriantoro
dengan subyek yang diteliti. (2009:152)). Dalam hal ini
Metode pendekatan sistem yang penulis melakukan tanya
digunakan adalah pendekatan jawab atau komunikasi secara
perancangan tersturktur. Pendekatan langsung dengan pihak –
perancangan terstruktur dimulai dari pihak yang terkait sehubungan
awal 1970. Pendekatan terstruktur dengan kegiatan penjualan
dilengkapi dengan alat-alat dan teknik dan pembelian obat.
yang dibutuhkan dalam b. Pengamatan (Observasi)
pengembangan sistem. Menurut Nur Indriantoro
Melalui pendekatan (2009:157) observasi adalah
terstruktur permasalahan yang proses pencatatan pola
kompleks diorganisasi dapat perilaku subyek (orang),
obyek (benda) atau kejadian bagi pengembang dan pemakai untuk
yang sistematik tanpa adanya saling berinteraksi selama proses
pertanyaan atau komunikasi pembuatan, sehingga pengembang
dengan individu – individu dapat dengan mudah memodelkan
yang diteliti. perangkat lunak yang akan dibuat.
2. Data Skunder
Merupakan sumber data penelitian
yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain), umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip.

Metode pengembangan sistem


Gambar 3.1 Model Prototype
yang digunakan adalah dengan (Sumber : Abdul Kadir (2003:25))
menggunakan metoda Model
Prototype yang merupakan metode Alat bantu yang digunakanan
yang berfungsi sebagai sebuah alisisdan perancangan sistem adalah
mekanisme untuk mengidentifikasi sebagai berikut:
kebutusan perangkat lunak. 1. Diagram Alir Dokumen
Prototyping adalah (Flowmap)
pengembangan yang cepat dan Flow Map menurut Andri
pengujian terhadap model kerja Kristanto (2008:60) adalah
(prototipe) dari aplikasi baru melalui aliran data berbentuk
proses interaksi dan berulang- ulang dokumen atau formulir
yang biasa digunakan ahli sistem didalam suatu sistem
informasi dan ahli bisnis. Prototyping informasi yang merupakan
disebut juga desain aplikasi cepat suatu aktifitas yang terkait
(rapid application design/RAD) dalam hubungannya dengan
karena menyederhanakan dan kebutuhan data dan informasi.
mempercepat desain sistem (O'Brien, Proses aliran dokumen ini
2005). terjadi dengan entitas diluar
Adapun pengertian lain, sistem.
Metode Prototyping Adalah proses 2. Diagram Konteks
pembuatan model sederhana software Diagram Konteks menurut Al-
yang mengijinkan pengguna memiliki Bahra bin Ladjamudin (2005 :
gambaran dasar tentang program serta 64) adalah diagram yang
melakukan pengujian awal terdiri dari suatu proses dan
prototyping, memberikan fasilitas
menggambarkan ruang secara detail dan
lingkup suatu sistem. Diagram mengorganisasi semua
konteks merupakan level elemen data yang digunakan
tertinggi dari DFD yang dalam sistem secara persis
menggambarkan seluruh input sehingga pemakai dan
ke sistem atau output ke penganalisis sistem
sistem. Ia akan memberi mempunyai dasar pengertian
gambaran tentang yang sama tentang masukan,
keseluruhan sistem. Sistem keluaran, penyimpanan dan
dibatasi oleh boundary (dapat proses. Kamus data sering
digambarkan dengan garis disebut juga dengan sistem
putus). Dalam diagram data directory adalah katalog
konteks hanya ada satu proses. fakta tentang data dan
Tidak boleh ada store dalam kebutuhan-kebutuhan
diagram konteks. informasi dari suatu sistem
3. Data Flow Diagram informasi.
Diagram aliran data / Data 5. Perancangan Basis Data
Flow Diagram (DFD) a. Normalisasi
menurut Al-Bahra bin Normalisasi menurut Al-
Ladjamudin (2005 : 64) Bahra bin Ladjamudin
merupakan model dari sistem (2005 : 169) adalah suatu
untuk menggambarkan proses memperbaiki atau
pembagian sistem ke modul membangun dengan model
yang lebih kecil. Salah satu data rasional, dan secara
keuntungan menggunakan umum lebih tepat
diagram aliran data adalah dikoneksikan dengan
memudahkan pemakaian atau model data logika.
user yang kurang menguasai b. Tabel Relasi
bidang komputer untuk Menurut Edhy Sutanta
mengerti sistem yang akan (2004:155) Relasi adalah
dikerjakan. menyatakan sebuah table
4. Kamus Data dalam basis data,
Menurut Al-Bahra bin sedangkan kerelasian
Ladjamudin (2005 : 70) menyatakan hubungan
Kamus data berfungsi antar relasi dalam basis
membantu pelaku sistem data. Dalam satu database
untuk mengartikan aplikasi dalam satu entity atau table
secara detail dan mempunyai sebuah field
mengorganisasi semua yang memiliki nilai unik
elemen data yang digunakan setiap baris. Baris-baris
yang berhubungan tabel perangkat lunak berfungsi dengan
mengulangi kunci primer benar atau tidak. Pengujian black box
dari baris yang merupakan perancangan data uji yang
dihubungkannya pada didasarkan pada spesifikasi perangkat
tabel lain. Salinan dari lunak. Data uji dijalankan, dieksekusi
kunci primer dalam tabel pada perangkat lunak, dan kemudian
lain disebut kunci asing hasil dari perangkat lunak akan dicek,
(foreign key). Kunci asing sesuai tidaknya dengan apa yang
tersebut tidak perlu bersifat diharapkan.
unik, dan semua field bisa
menjadi kunci asing jika 3.3 Analisis Sistem yang Berjalan
sesuai dengan kunci primer Sebelum melakukan
pada tabel lain. perancangan sistem, diperlukan
analisis terhadap sistem yang sedang
Pengujian software adalah berjalan. Tujuan dari analisis dan
proses untuk memastikan apakah evaluasi sistem adalah untuk
semua fungsi sistem bekerja dengan menganalisis sistem pengelolaan data
baik, dan mencari apakah masih ada serta pengembangan sistem melalui
kesalahan pada sistem. Pengujian atau perbaikan sehingga sistem informasi
testing software sangat penting untuk persediaan barang dan penjualan pada
dilakukan. Pengujian ini bertujuan Apotek Baldes ini dapat menghasilkan
untuk menjamin kualitas software, dan informasi yang akurat, tepat waktu dan
juga menjadi peninjauan terakhir relevan.
terhadap spesifikasi, disain dan
pengkodean. Analisis Dokumen
Metode pengujiaan yang
digunakan dalam pengujiaan 1. Nama : Surat Pemesanan.
perangkat lunak disini adalah metode Rangkap :2
Black Box Testing. Pendekatan ini Fungsi : Untuk memesan
melakukan pengujian terhadap fungsi barang kepada
Supplier.
operasional software. Pendekatan ini
Sumber : Bagian umum.
biasanya dilakukan oleh penguji yang Priode : Setiap memesan
tidak ikut serta dalam pengkodean barang.
software. Elemen : tanggal,
Metode Black Box Testing, banyaknya,
merupakan pengujian aspek nama barang, ttd
fundamental sistem tanpa pemesan.
memperhatikan struktur logika 2. Nama : Resep Dokter.
internal perangkat lunak. Metode ini Rangkap :1
digunakan untuk mengetahui apakah
Fungsi : Syarat untuk sebelum atau
membeli obat sesudah makan.
resep.
Sumber : Dokter. 5. Nama : Etiket warna
Priode : Setiap pasien hijau.
berobat. Rangkap :1
Elemen : Nama dokter, Fungsi : untuk memberi
tanggal, catatan nama obat serta
resep, pro, umur, anjuran pakai
alamat. untuk obat dari
resep dokter
3. Nama : Salinan Resep yang tidak bias
Dokter. dimakan.
Rangkap :1 Sumber : Asisten
Fungsi : untuk pembelian Apoteker.
obat khusus Priode : setiap pembelian
sebagian. obat khusus.
Sumber : Asisten Elemen : no, tanggal,
Apoteker. catatan.
Priode : setiap konsumen
yang membeli 6. Nama : Kartu Stok
obat khusus Barang.
sebagian. Rangkap :1
Elemen : salinan dari resep Fungsi : untuk mencatat
no, tanggal, stok barang.
diberikan oleh Sumber : Admin.
dokter, untuk. Priode : setiap barang
masuk dan
4. Nama : Etiket warna keluar.
putih. Elemen : halaman, Nama
Rangkap :1 barang, tanggal,
Fungsi : untuk memberi bukti no, masuk,
nama obat serta keluar, sisa,
anjuran pakai paraf.
untuk obat dari
resep dokter 7. Nama : Buku defekta.
yang bisa Rangkap :1
dimakan. Fungsi : untuk mencatat
Sumber : Asisten obat yang harus
Apoteker. di pesan.
Priode : setiap pembelian Sumber : Admin.
obat khusus. Priode : setiap hari.
Elemen : no, nama, Elemen : tanggal, nama
tanggal, anjuran obat, jumlah.
pakai, jenis obat,
8. Nama : Buku Penjualan Priode : setiap bulan.
obat bebas. Elemen : Tanggal,
Rangkap :1 Keterangan,
Fungsi : untuk mencatat Jumlah, Total.
obat bebas yang
laku terjual. 12. Nama : Faktur
Sumber : Admin. Rangkap :1
Priode : setiap obat Fungsi : untuk bukti
terjual. pembelian obat.
Elemen : Tanggal, nama Sumber : Supplier
obat, jumlah, Priode : setiap pembelian
harga. obat.
Elemen : Pembeli, NPWP,
9. Nama : Buku Penjualan No Faktur, No
Obat Khusus. Seri Faktur
Rangkap :1 Pajak, Tanggal,
Fungsi : untuk mencatat SP/Order, jth.
obat khusus yang Tempo,
terjual. Keterangan,
Sumber : Admin. Nama Barang,
Priode : setiap obat E.D., No Batch,
khusus terjual. Banyak, Harga,
Elemen : Tanggal, nama Jumlah, Jenis SP,
obat, jumlah, Discount, DPP,
harga. PPN, Netto,
Terbilang.
10. Nama : Laporan
Pengeluaran. Analisis Prosedur yang Berjalan
Rangkap :1
Fungsi : untuk mencatat Analisis prosedur sistem yang
laporan dibutuhkan untuk memenuhi
pengeluaran kebutuhan akan data dari suatu sistem
biaya. yang sedang berjalan disuatu
Sumber : Admin. perusahaan atau instansi. Analisis
Priode : setiap bulan. prosedur sistem yang sedang berjalan
Elemen : Tanggal, di Apotek Baldes adalah sebagai
Keterangan, berikut :
Jumlah, Total.
A. Prosedur Penjualan Obat
11. Nama : Laporan Khusus
Pendapatan.
Rangkap :1 1. Bagian umum akan
Fungsi : untuk mencatat memeriksa resep yang
laporan diberikan oleh konsumen
pendapatan. kepada bagian umum.
Sumber : Admin.
2. Jika resep tersebut adalah 11. Rangkap pertama untuk
salinan resep maka bagian konsumen dan rangkap ke
umum mencocokan salinan dua untuk asisten apoteker.
resep dengan resep dokter 12. Jika konsumen ingin
yang sebelumnya telah di membeli semua obat maka
arsipkan, setelah cocok konsumen harus membayar
resep obat akan disediakan biaya obat setelah itu asisten
oleh bagian asisten apoteker. apoteker akan menyediakan
3. Jika resep tersebut adalah obat serta memperbaharui
resep dokter maka bagian kartu stok barang dan
umum memberikan resep mengarsipkan resep dokter.
dokter ke asisten apoteker. 13. Setelah obat disiapkan
4. Bagian asisten apoteker asisten apoteker akan
memeriksa ketersediaan membuat etiket untuk
obat. masing-masing obat, etiket
5. Jika obat tidak tersedia warna putih untuk obat yang
asisten apoteker akan dapat dimakan sedangkan
menandai obat yang tidak etiket warna hijau untuk obat
tersedia di resep dokter dan yang tidak bisa dimakan.
di kartu stok obat. 14. Etiket akan di satukan
6. Jika obat tersedia asisten kedalam tempat obat oleh
apoteker menghitung jumlah asisten apoteker.
harga di resep dokter setelah 15. Obat yang sudah beretiket
diberi harga asisten apoteker dan harga keseluruhan obat
akan memberikan resep akan diserahkan kepada
dokter kepada bagian umum. bagian umum untuk
7. Bagian umum Memberikan diserahkan kepada
informasi harga ke konsumen dan obat yang
konsumen. sudah terjual akan dituliskan
8. Bagian umum memberikan dibuku penjualan obat
dua opsi yaitu membeli khusus.
semua obat atau membeli 16. Untuk membuat laporan
sebagian obat. pendapatan, bagian
9. Jika konsumen membeli administrasi mengambil
sebagian obat maka bagian data dari buku penjualan
umum akan membuat obat khusus.
salinan resep berdasarkan 17. bagian administrasi akan
obat dari resep dokter yang membuat laporan
akan dibeli. pendapatan untuk di
10. Resep dokter akan di serahkan kepada pemilik
arsipkan oleh pihak asisten apotek.
apoteker sedangkan salinan
resep akan dibuat dua
rangkap.
B. Prosedur Penjualan Obat 5. Rangkap pertama akan di
Bebas berikan kepada supplier.
6. Rangkap kedua akan di
1. Konsumen menanyakan arsipkan.
obat. 7. Setelah obat datang dari
2. Jika obat tersedia maka supplier, bagian umum akan
bagian umum akan mencocokan barang dengan
memberikan informasi harga faktur dan surat pesanan.
kepada konsumen. 8. Jika obat tidak sesuai dengan
3. Jika konsumen setuju maka surat pesanan maka obat
bagian umum akan yang tidak sesuai dan faktur
menyediakan obat dan akan dikembalikan kepada
memperbaharui kartu stok supplier dan bagian supplier
barang dan menuliskan akan memperbaharui faktur.
nama obat tersebut di buku 9. Setelah faktur diperbaharui,
penjualan bebas. faktur akan diarsipkan oleh
4. Setelah itu obat akan bagian umum.
diberikan kepada konsumen. 10. Jika sesuai dengan surat
5. Untuk membuat laporan pemesanan maka bagian
pendapatan, bagian umum akan melakukan
administrasi mengambil data pembayaran kepada supplier
dari buku penjualan obat dan faktur dari supplier akan
bebas. diarsipkan oleh bagian
6. bagian administrasi akan umum.
membuat laporan 11. obat akan ditempatkan di
pendapatan untuk kotak tempat obat dan
diserahkan kepada pemilik bagian umum akan
apotek. memperbaharui stok barang
di kartu barang.
C. Prosedur Pembelian Obat 12. Untuk membuat laporan
pengeluaran, bagian
1. Setiap apotek akan tutup administrasi mengambil
bagian umum akan data dari arsip faktur.
mengecek stok barang pada 13. Laporan pengeluaran akan
kartu stok obat. diberikan kepada pemilik
2. Jika obat habis, maka bagian apotek
umum akan menuliskannya
dibuku defekta. Flowmap
3. Setelah semua barang dicek
ketersediaanya, bagian Flowmap sistem yang berjalan
umum akan menuliskan di apotek baldes sebagai berikut
kembali dari buku defekta ke
surat pemesanan.
4. Surat pemesanan akan
dibuat dua rangkap.
Gambar 3.3 Flowmap Penjualan Obat
Bebas
Gambar 3.2 Flowmap Penjualan Obat
Khusus
Keterangan :
Keterangan : A1 : Arsip data obat.
A1 : Arsip data obat. A2 : Buku Penjualan Obat Bebas.
A2 : Arsip Resep dokter.
A3 : Buku Penjualan Obat Khusus.
Data Flow Diagram

Gambar 3.6 DFD Level 0 Sistem yang Berjalan

Keterangan :
A1 : Arsip Data Obat.
A2 : Arsip Buku Penjualan Obat
Khusus.
A3 : Arsip Buku Penjualan Obat
Gambar 3.4 Flowmap Pembelian obat Bebas.
A4 : Arsip Faktur.
Keterangan :
A1 : Arsip Data Obat.
A2 : Arsip Surat Pemesanan Oleh
Bagian Umum.
A3 : Arsip Faktur.

Diagram Konteks

Gambar 3.5 Diagram Konteks Sistem yang Berjalan

Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses 1 Penjualan Obat


Khusus
Keterangan : Keterangan :
A1 : Arsip Data Obat. A1 : Arsip Data Obat.
A2 : Arisp Resep Dokter. A2 : Arsip Surat Pemesanan.
A3 : Arsip Buku Penjualan Obat A3 : Arsip Faktur.
Khusus.
IV HASIL PENELITIAN

4.1 Perancangan Sistem


Perancagan sistem adalah
gambaran, perancagan dan
pembuatan skema atau pengaturan
dari beberapa elemen yang
terpisahkan ke dalam suatu kesatuan
yang utuh dan mempunyai fungsi dan
tujuan. Elemen-elemen sistem
informasi dirancang dengan tujuan
untuk dikomunikasikan kepada user.
Dalam perancangan sistem
dapat berarti menyusun suatu sistem
Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 2 Penjualan Obat yang baru untuk menambah kinerja
Bebas
sistem yang ada, baik secara
keseluruhan maupun meningkatkan
Keterangan :
kinerja sistem yang telah ada.
A1 : Arsip Data Obat.
Pada tahap perancangan sistem
A2 : Arisp Buku Penjualan Obat
ini akan dijelaskan mengenai
Bebas.
perancangan sistem pada objek yang
di gunakan, perancangan arsitektur
program yang akan di buat,
perancagan tampilan dan
perancangan menu.

Gambar 4.1 Diagram konteks yang diusulkan


pada Apotek Baldes
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 3 Pembelian Obat
4.2 Implementasi
Tahap implementasi merupakan
tahapan setelah melakukan tahapan
perancangan sistem. Tahap ini
diperlukan untuk mewujudkan suatu
sistem yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada tahap implementasi perancangan
sistem ini dilakukan dengan
menggunakan bahasa pemrograman
JAVA dengan basis data yang
digunakan adalah MySQL.
Pada tahap implementasi
perangkat lunak, terdapat beberapa
perangkat lunak yang menjadi
pendukung bagi sistem. Perangkat
Gambar 4.2 Perancangan DFD Level 0 yang lunak tersebut diantaranya adalah
diusulkan pada Apotek Baldes sebagai berikut :
1. Untuk sistem operasi menggunakan
Microsoft windows xp service pack 3.
2. Untuk aplikasi basis data yang di
pakai adalah XAMPP 1.8.
3. Untuk tampilan output
menggukanan adobe reader version
9.0.

Dalam membangun perangkat


lunak ini, penulisan menggunakan
komputer. Dengan sepesifikasi
Gambar 4.3 dfd level 1 persedian obat sebagai berikut :
yang di usulkan pada Apotek Baldes
a. Processor : Intel core 2 duo
Data Supploer
b. Memori : 1 Gb
5.0
c. Hardisk : 360 Gb
Pembuatan
Supplier
PO obat
Data obat PO Obat
d. VGA : 1 Gb
e. Mouse
Data Obat PO

5.1
f. Keyboard
PO Data Obat PO
Lihat
Pembelian
Data Obat PO g. Monitor
obat
h. Printer

Data Obat PO
5.2
Cetak PO Data Pesanan
Obat
Supplier
4.3 Pengujian
Pengujian adalah bagian
penting dalam siklus pembangunan
Gambar 4.4 dfd level 1 Pembelian obat perangkat lunak. Pengujian dilakukan
yang di usulkan pada Apotek Baldes untuk menjamin kualitas dan juga
mengetahui kelemahan dari
perangkat lunak. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk menjamin
bahwa perangkat lunak yang itegritas data dan program
dibangun memiliki kualitas yang aplikasi.
handal yaitu mampu
mempresentasikan kajian pokok dari V KESIMPULAN DAN SARAN
spesifikasi, analisis, perancangan dan
pengkodean dari perangkat lunak itu Berdasarkan hasil pembahasan
sendiri. yang telah diuriaikan pada bab-bab
Metode pengujian yang sebelumya, berikut ini adalah
dilakukan adalah menggunakan kesimpulan yang diperoleh dan
metode uji black box. Tujuannya diharapkan saran-saran yang akan
adalah memperkecil kesalahan pada memberikan catatan penting dan
saat pengembangan dan dengan kemungkinan perbaikan yang perlu
mudah melakukan perbaikan dilakukan untuk pengembangan
terhadap kekurangan aplikasi yang sistem yang sudah ada agar lebih
telah dibuat. optimal.
Pengujian Sistem Informasi
Penjualan dan Pembelian Obat pada 5.1 Kesimpulan
Apotek Baldes menggunakan data uji Kesimpulan yang diambil dari
berupa sebuah data masukan dari perancangan dan implementasi sistem
pengisian data barang dan data informasi penjualan dan pembelian
supplier sistem informasi yang telah obat pada apotek baldes sukabumi ini
dibuat. Beberapa faktor pengujian adalah :
yang digunakan antara lain : 1. Dengan adanya sistem
1. Authorization informasi penjualan dan
Menjamin data diproses sesuai pembelian obat pada apotek
dengan ketentuan manajemen. baldes yang sudah
Authorisasi menyangkut terkomputerisasi, pengolahan
proses transaksi secara umum data akan lebih efisein dan
dan khusus. efektif sehingga mengurangi
2. File Integrity kesalahan pencatatan
Menekankan pada data yang penjualan, pencatatan
dimasukan melalui aplikasi pembelian dan perediaan
akan tidak bisa diubah. obat.
Prosedur yang akan 2. Dengan adanya sistem
memastikan bahwa file yang informasi penjualan dan
digunakan benar dan data pembelian obat pada apotek
dalam file tersebut akan baldes, petugas lebih efektif
disimpan sekuensial dan benar. dalam pengecekan persediaan
3. Access Control obat dengan melihat
Menekankan sumberdaya pemberitahuan stok minimun
sistem harus dilindungi dari obat, sehingga informasi data
kemungkinan modifikasi, persediaan obat lebih akurat.
pengerusakan, 3. Dengan adanya sistem
penyalahgunaan dan prosedur informasi penjualan dan
keamanan harus dijalankan pembelian obat pada apotek
secara penuh untuk menjamin baldes, petugas dapat lebih
mudah membuat laporan yang Indriantoro, N. 2009. Metodologi
terperinci sehingga pihak Penelitian Bisnis. Yogyakarta
pemilik dapat mengawasi : BPFE.
usaha apotek baldes. Jogiyanto, H.M, Ph.D. 2005. Analisis
4. Penyimpanan dan pencarian dan Desain Sistem Informasi.
data obat menjadi lebih cepat Yogyakarta: Andi.
dan tidak takut hilang karena Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan
telah tersimpan di dalam Sistem Infomasi. Yogyakarta:
database. Andi Offset.
Kristanto, Andri. 2008. Perancangan
VI DAFTAR PUSTAKA Sistem Informasi. Yogyakarta
: Gava Media.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Nugroho, Bunafit. 2007. Sistem
Produksi dan Operasi. Edisi Informasi Penjualan Buku,
Revisi. Jakarta : Fakultas Yogyakarta : Andi
Ekonomi Universitas Sofana, Iwan. 2008. Membangun
Indonesia Jaringan Komputer. Bandung
Bin Ladjamudin, Al Bahra. 2005. : Informatika.
Analisis dan Desain Sistem Sutanta, Edhy. 2004. Sistem Basis
Informasi. Data. Yogyakarta : Graha
Tangerang : Graha Ilmu. Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai