Anda di halaman 1dari 120

Puskesos SLRT:

Menjembatani dan Memperkuat


Kesejahteraan Sosial
Puskesos SLRT:
Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial

Kementerian Sosial Republik Indonesia, Mei 2021

Penyunting dan Penyelaras Akhir:


Anton Septian
Farrah Mardiati Soeharno
Luh Rahayu Paramitha

Disain dan Tata Letak:


Mohamad Reza

Foto :
Dokumentasi Kementerian Sosial, Sekretariat Puskesos SLRT dan Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng,
Kabupaten Bandung Kabupaten Bogor, Kabupaten Sleman, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten
Sumbawa, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Tegal, Kabupaten Trenggalek, Kota Pontianak,
dan Kabupaten Siak

Kementerian Sosial RI
Jl. Salemba Raya No 28 Jakarta Pusat 10430 | Telepon : 021 - 3103614

www.kemensos.go.id
Puskesos SLRT:
Menjembatani dan Memperkuat
Kesejahteraan Sosial

Tim Penasihat:
Serimika BR Karo (Direktur PSPKKM)
Ibnu Solihin (Kasubdit Lembaga Kesejahteraan Sosial, Direktorat PSPKKM)
Latifah Ningrum (Kepala Bagian Organisasi, Hukum, dan Humas Sekretariat Ditjen
Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial)

Tim Penulis:

Vanya Abuthan , Puji Dwi Antono , Annisa Pratiwi

Dit. PSPKKM
Suratman, Diah Rini Lesmawati, Yustika Pajarwati, Suzita Afianti, Syahrir Wijanarko,
Restu Lesmana, Muhammad Fahmi Amrullah, Danu Nugraha, Hefa Allawiyah,
Agustin Indriyani, Lukman Nul Hakim, Inna Widia Rachmanda,
Juwita Charolina Manurung
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
4
9

BAB I PENDAHULUAN 13

Latar belakang 15
Praktik baik penyelenggaraan
Puskesos SLRT 23
Satu data untuk kesejahteraan sosial 25
Peran Puskesos SLRT untuk
pemutakhiran data 25
Inovasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan
Sosial-Next Generation) 29

BAB 2: REPRESENTASI PRAKTIK BAIK


BAB II
KABUPATEN/KOTA PUSKESOS SLRT 33

Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan:


Sinergi Lintas Instansi Solusi Bantaeng
Atasi Kemiskinan 34
• Peran strategis Puskesos SLRT UPT
Sipakatau 36
• Cara Bantaeng mewujudkan
budaya inklusif dan pemberdayaan
perempuan serta lansia 39

Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur:


Puskesos SLRT Tape Manis Bondowoso
Tanggap Peduli Masyarakat Miskin 42
• Program Tape Manis, strategi
Bondowoso turunkan angka
kemiskinan 43

4 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


BAB II Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat:
Menjangkau Nagari, Di Pedalaman Negeri 46
• Upaya Pasaman tingkatkan
layanan sosial 48

Kabupaten Pringsewu, Lampung: Puskesos


SLRT Bersahaja Pringsewu Melayani Warga 50
• Menebar manfaat lewat tim reaksi
cepat Puskesos SLRT Bersahaja 52

Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senang


Berangkat Sekolah dengan Bus Sekolah Gratis
di Kabupaten Trenggalek 54
• Ragam layanan Puskesos SLRT
Posko Gertak 55
Kabupaten Bogor, Jawa Barat: Graha
Pancakarsa Layanan dan Rujukan Terpadu 60
• Forum fasilitator Puskesos SLRT
Graha Pancakarsa 63
Pontianak, Kalimantan Barat: Meraih Asa
bersama Puskesos SLRT Berkah Khatulistiwa 66
• B’desut, inovasi layanan ramah
disabilitas dan inklusif 68

Kabupaten Bandung, Jawa Barat: Puskesos


SLRT Sabilulungan, Saling Bantu Tangani
Masalah Kemiskinan 72
• Peran dan fungsi SLRT Sabilulungan 75
• Gedung SLRT Sabilulungan, pusat
layanan sosial dan data center
Kabupaten Bandung 78

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 5


BAB II Tegal, Jawa Tengah: Pasukan Trenggalek,
Inisiatif Cepat Tanggap Puskesos SLRT Kala
Bertugas 82
• Upaya Kabupaten Tegal
mengentaskan kemiskinan 84

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa


Yogyakarta: Puskesos SLRT Sembada, Sejahtera
Bersama Warga 86

Kabupaten Siak, Riau: “Peduli Sesamo” Aksi


Bantu Sesama Puskesos SLRT Kabupaten Siak 92
• Rumah layak huni Kabupaten Siak 94
• Integrasi layanan sosial via aplikasi
KAIT (Koordinasi Antar-Instansi
Terkait) 95
• Program penanggulangan
kemiskinan Kabupaten Siak. 96

Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat:


Jejak Baik Puskesos SLRT Sabalong Samalewa
Tingkatkan Kualitas Pelayanan Sosial
untuk Warga 98
• Program unggulan Puskesos SLRT
Sabalong Samalewa 100
• Regulasi daerah dan anggaran
Puskesos SLRT Sabalong Samalewa 103
• Pencapaian Puskesos SLRT
Kabupaten Sumbawa 104

6 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


BAB III BAB 3: BERDAYA BERSAMA, KUNCI
KEBERHASILAN PUSKESOS SLRT 107

Kemitraan dan jejaring Puskesos SLRT 110


Rencana strategis Puskesos SLRT 113
Empat strategi penguatan penyelenggaraan
Puskesos SLRT 116

KESIMPULAN 117

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 7


8 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
Kata
Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga Direktorat Pemberdayaan Sosial
Perorangan Keluarga dan kelembagaan Masyarakat (Dit. PSPKKM)
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Ditjen Dayasos) telah
menyelesaikan penyusunan “Buku Puskesos-SLRT, Menjembatani dan
Memperkuat Kesejahteraan Sosial.

Era good governance saat ini, menuntut segala proses pemerintahan


termasuk layanan kepada masyarakat dapat diakses dan diketahui
dengan mudah oleh masyarakat. Pemerintah tidak bisa lagi melayani
masyarakat sesuai dengan kegiatan yang dilakukan secara rutin
(business as usual), tetapi dituntut untuk mampu melakukan inovasi
terhadap percepatan pelayanan publik dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial.

Kesejahteraan sosial dapat terwujud ketika berbagai permasalahan


sosial dapat dikelola dengan baik, kebutuhan masyarakat terpenuhi, dan
kesempatan akan layanan sosial dapat dimaksimalkan. Lebih dari itu,
Kementerian Sosial juga mengupayakan pemerataan
kesejahteraan yang mudah dijangkau oleh masyarakat,
meminimalisir sekat kesenjangan, dan memastikan tidak ada
seorang pun yang tertinggal (no one life behind). Sebagai salah
satu upaya menghadirkan inovasi pelayanan publik kepada
masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan, maka Pusat
Kesejahteraan Sosial-Sistem Layanan Rujukan Terpadu (Puskesos-
SLRT) dikembangkan Kementerian Sosial.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 9


Selama lima tahun Puskesos-SLRT memberikan pelayanan (2016-2020), ada banyak pencapaian
dan pembelajaran yang telah diraih. Pencapaian ini bisa dilihat dari tiga aspek yang saling terkait
yaitu pertama, dari sisi jangkauan pelayanan. Puskesos-SLRT memberikan layanan dengan
cakupan wilayah yang lebih luas dan lebih dekat untuk dijangkau oleh masyarakat. Puskesos-
SLRT telah menjangkau 155 Kabupaten/Kota hingga di tingkat Desa/Kelurahan, dengan target
perluasan cakupan wilayah pada tahun 2024 telah menjangkau seluruh wilayah Kabupaten/Kota.
Kedua, integrasi layanan. Adanya sistem layanan terpadu dan satu pintu dari berbagai institusi
terkait, masyarakat tidak lagi dihadapkan dengan hambatan birokrasi untuk mengakses multi-
layanan sosial. Ketiga, kolaborasi multi pihak. Puskesos-SLRT sebagai single window service,
berperan sangat strategis sebagai pusat koordinasi dan kerjasama multi pihak untuk memberikan
layanan terbaik bagi masyarakat dalam pemecahan permasalahan kemiskinan, kerentanan dan
kesenjangan.

Kami berharap pelbagai praktik baik yang telah dilaksanakan Puskesos-SLRT di beberapa
wilayah dapat menjadi pembelajaran bagi para pembuat dan pelaksana kebijakan, para mitra
pembangunan, organisasi masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Semoga informasi yang
ada di dalam buku ini dapat digunakan sebagai masukan, bahan pertimbangan serta pembelajaran
untuk mereplikasi sistem kelembagaan yang telah dilakukan Puskesos-SLRT dalam mengawal
perlindungan dan kesejahteraan sosial, mengingat reformasi perlindungan sosial menjadi prioritas
pembangunan berkelanjutan Pemerintah Indonesia.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
maupun kontribusi berharga dalam penyusunan buku ini, khususnya kepada para penyelenggara
Puskesos-SLRT, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sleman, Kabupaten
Pringsewu, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Tegal, Kabupaten Trenggalek,
Kota Pontianak, dan Kabupaten Siak. Semoga buku ini dapat menambah inspirasi bagi para
pemangku kepentingan baik di Pusat maupun daerah dalam memperkuat kelembagaan Puskesos-
SLRT yang pada akhirnya dapat membantu peningkatan pelbagai program perlindungan sosial
dan penanggulangan kemiskinan.

Jakarta, Mei 2021


Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial

Edi Suharto

10 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 11
12 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
Bab I
Pendahuluan

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 13


14 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
Latar Belakang

Pandemi Covid-19 berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Tidak hanya pada sektor
kesehatan, dampaknya juga menimpa kondisi sosial dan ekonomi. Badan Pusat Statistik mencatat
angka kemiskinan pada September 2020 meningkat menjadi 10,19 persen, naik 0,41 persen poin
dari angka kemiskinan pada Maret 2020. Dengan demikian jumlah penduduk miskin Indonesia
menjadi 27,55 juta jiwa, bertambah 1,13 juta dari angka pada Maret 2020.

Data kemiskinan terbaru memberikan tantangan yang lebih berat dan kompleks bagi pemerintah
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Krisis multidimensional akibat
pandemi Covid-19 tidak dapat dihadapi dengan cara-cara yang biasa. Oleh karenanya, dibutuhkan
pendekatan dan strategi yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Percepatan pemulihan ekonomi,
peningkatan pertumbuhan ekonomi inklusif, dan perluasan cakupan program perlindungan sosial
untuk masyarakat miskin dan rentan miskin menjadi kunci dalam menghadapi dampak pandemi
yang dapat menyebabkan krisis berkepanjangan di masyarakat.

Sebagai bagian dari pemerintah, Kementerian Sosial (Kemensos) berkomitmen untuk selalu
mendukung penuh upaya penurunan tingkat kemiskinan masyarakat melalui penguatan sistem
perlindungan sosial. Salah satunya, dengan memfokuskan berbagai program pemberian subsidi
langsung (bantuan sosial) agar tersalurkan tepat sasaran dan manfaatnya langsung dirasakan oleh
masyarakat. Bantuan sosial atau bansos merupakan instrumen penting dalam penanggulangan
krisis, terutama saat pandemi Covid-19 berlangsung, dan menjadi bagian dari program perlindungan
sosial yang disiapkan Kemensos untuk membantu masyarakat terdampak.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 15


Namun demikian bansos bukan satu-satunya program yang diinisiasi oleh Kemensos. Melaksanakan
rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, pemenuhan hak-hak dasar, penanganan fakir miskin,
hingga mewujudkan inklusivitas juga menjadi bagian dari tugas Kemensos untuk mengawal
kesejahteraan sosial terselenggara dengan baik.

Hadirnya Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT)
merupakan salah satu upaya mewujudkan akses layanan kesejahteraan sosial yang luas bagi
masyarakat. Keberadaan Puskesos SLRT diharapkan membantu percepatan penyaluran bantuan
pemerintah secara masif, termasuk kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Kini,
Puskesos SLRT telah ada di lebih dari 150 kabupaten/kota hingga ke tingkat desa/kelurahan di
Indonesia.

Sejak 2016, Kemensos melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial menginisiasi program
Puskesos SLRT dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat miskin, rentan, dan pemerlu
pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) mengakses multi-layanan sosial. Program Keluarga Harapan
(PKH), program Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk peserta program Sembako/Bantuan Pangan
Non-Tunai (BPNT) non-PKH, Bantuan Sosial Beras (BSB), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan serangkaian program Kemensos di bawah payung
layanan satu pintu. Berbagai inisiatif tersebut dilakukan untuk memastikan berbagai layanan
kesejahteraan sosial dapat terintegrasi agar lebih tepat sasaran, responsif, efektif, dan efisien.

Pendataan untuk rujukan program dan keluhan warga oleh fasilitator

16 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Gambar 1. Layanan Satu Pintu Penanggulangan Kemiskinan SLRT Mempermudah Warga & Pemerintah.

TANPA SLRT DENGAN SLRT


• Sakit
• Beras
• Sekolah
• Ketrampilan Kerja
• Rumah
Layak Huni
APAPUN KELUHANNYA
• Dokumen Adminduk

Dinas Koperasi Dan UMKM


Dinas Sosial Dinas Koperasi Dan UMKM
Dinas Kesehatan Dinas Sosial
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan
Dinas Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan
Dinas Terkait Dinas Ketenagakerjaan
Dinas DUKCAPIL Dinas Terkait
PUPR Dinas DUKCAPIL
PUPR

? ✓
WARGA DIHADAPKAN WARGA CUKUP DATANG
PADA MULTI BIROKRASI KE SLRT ATAU PUSKESOS
UNTUK MENGAKSES MULTI UNTUK MENGAKSES
LAYANAN SOSIAL MULTI LAYANAN SOSIAL

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 17


Puskesos SLRT juga menjadi media bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan layanan sosial
kepada penyelenggara layanan secara langsung. Setiap individu ataupun rumah tangga dapat
memanfaatkan layanan Puskesos SLRT untuk mengakses informasi dan mengajukan keluhan
yang terkait dengan program perlindungan sosial. Untuk pengaduan bantuan sosial, misalnya,
masyarakat cukup datang ke sekretariat Puskesos SLRT terdekat. Keluhan akan ditangani oleh
petugas Puskesos SLRT dan dihubungkan dengan ragam layanan di berbagai organisasi perangkat
daerah dan institusi terkait lainnya. Sehingga, dipastikan keluhan masyarakat tersebut dapat
tertangani dengan baik sekaligus terpantau proses penanganannya.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak
Mampu, Puskesos SLRT memiliki fungsi sebagai berikut:

Mengidentifikasi, Mencatat kepesertaan Membantu


menangani keluhan, serta keluarga penerima manfaat pemutakhiran Data
melakukan rujukan. dan kebutuhan program. Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) secara
dinamis di daerah.

Mengintegrasikan  Mendukung penerapan


informasi, data standar pelayanan minimal
dan layanan. (SPM) bidang sosial.

Adapun bentuk pelayanan yang diberikan di antaranya penyajian data dan informasi, sosialisasi
atau kampanye sosial, bimbingan dan pendampingan sosial, rujukan, perlindungan, dan
advokasi sosial.  Puskesos SLRT sebagai layanan kesejahteraan sosial satu pintu
dikembangkan.

18 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Hingga saat ini Puskesos SLRT telah beroperasi di 155 kabupaten/kota dan lebih dari 7.474
desa/kelurahan. Sejalan dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024, Puskesos SLRT akan terus dikembangkan di seluruh kabupaten/kota hingga
2024. Upaya ini menunjukkan peran Puskesos SLRT dalam menanggulangi berbagai masalah
sosial, khususnya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat serta mendukung pemberdayaan
sosial di tingkat akar rumput.

Fasilitator Puskesos SLRT turun langsung ke masyarakat untuk memberikan layanan kesejahteraan sosial satu pintu.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 19


Gambar 2. Peta cakupan wilayah Puskesos SLRT tahun 2020

JUMLAH JUMLAH PUSKESOS SLRT DI 32 PROVINSI INDONESIA


PUSKESOS SLRT
DESA/KELURAHAN
DALAM WARNA

20 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


TOTAL SDM PENYELENGGARA
PUSKESOS SLRT

32.000 Orang
MANAJER PETUGAS PUSKESOS
150 Orang 21.798 Orang
SUPERVISOR FASILITATOR
(dari 150 kab/kota) (dari 150 kab/kota)
750 Orang 9.172 Orang

TERSEBAR DI
155
KABUPATEN/
KOTA

MENCAPAI
7.474
PUSKESOS SLRT
DESA/KELURAHAN

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 21


Gambar 3. Capaian pembentukan Puskesos SLRT hingga tahun 2020

Puskesos SLRT di
tingkat desa/kelurahan Jumlah rumah tangga
Puskesos SLRT telah telah berkembang di yang telah terdata
berkembang melalui DTKS sebanyak

155 300
desa/kelurahan
(fasilitasi APBN)
27.703.976
KABUPATEN/
KOTA
7.147 Puskesos SLRT
(mandiri)

SDM penyelenggara mencapai Manajer Supervisor


32.000 orang 150 orang 750 orang dari 150
kabupaten/kota
Petugas Fasilitator
Puskesos SLRT 9.172 orang dari
21.798 orang 150 kabupaten/kota

Layanan responsif Puskesos SLRT dapat diandalkan berkat layanan pendampingan secara
intensif oleh lebih dari 30.000 petugas Puskesos SLRT di seluruh Indonesia. Dalam menjalankan
tugasnya, petugas Puskesos SLRT dilengkapi dengan aplikasi berbasis web dan Android yang
bisa diakses oleh masyarakat dan pemerintah pusat dan daerah secara real time melalui aplikasi
Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG). Pemanfaatan teknologi digital
membantu pemerintah merespons semua keluhan masyarakat dengan cepat dan mudah, serta
mengintegrasikan layanan sosial di daerah, termasuk validasi data. Hal ini sesuai dengan prinsip
pelayanan Puskesos SLRT yang berorientasi pada kemudahan dan kecepatan penanganan tanpa
mengabaikan aturan dan regulasi.

22 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Praktik Baik
Penyelenggaraan
Puskesos SLRT
Melayani masyarakat adalah fungsi utama Puskesos SLRT. Adapun tujuan utama Puskesos
SLRT adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses seluruh layanan dasar
perlindungan sosial. Oleh karena itu, memberikan layanan prima merupakan kewajiban seluruh
penyelenggara Puskesos SLRT.

Mewujudkan pelayanan Puskesos SLRT yang baik bukanlah pekerjaan mudah. Perlu komitmen serta
usaha dan kerja keras segenap komponen, satuan kerja, dan aparat pemerintah pusat dan daerah
yang terlibat di dalamnya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). 

Layanan Puskesos SLRT tidak dapat berjalan baik tanpa melibatkan partisipasi aktif masyarakat, yaitu
Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Setidaknya, terdapat tiga aspek yang menentukan
kesuksesan penyelenggaraan Puskesos SLRT dalam membangun partisipasi masyarakat.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 23


Pertama, terdapat tujuan yang jelas dari terbentuknya kelembagaan Puskesos
SLRT sehingga masyarakat mudah memahami fungsi dan peran Puskesos SLRT
sebagai pusat pelayanan satu pintu untuk mengakses multi-layanan sosial, baik
yang bersifat pencegahan, penanganan, pengembangan, ataupun rujukan.

Kedua, pelayanan yang diberikan bermanfaat langsung bagi masyarakat,


seperti penyediaan sanggar belajar, distribusi bantuan sosial, rumah pintar,
pemugaran rumah keluarga miskin, pengobatan lansia, hingga penambahan
gizi balita. Puskesos SLRT juga sebagai pusat perlindungan dan advokasi untuk
membantu dan mendampingi masyarakat dari berbagai masalah sosial.

Ketiga, pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam mengomunikasikan


atau menyosialisasikan program-program perlindungan sosial secara efektif.
Agar efektif, komunikasi dilakukan secara dua arah dengan pendampingan
dari petugas Puskesos SLRT melalui pelayanan di sekretariat Puskesos SLRT
maupun penjangkauan langsung ke setiap rumah tangga penerima manfaat,
terutama kelompok masyarakat yang memiliki kendala mobilitas.

Selama mendampingi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan layanan sosial, banyak inovasi
dan pembelajaran yang telah diimplementasikan Puskesos SLRT sebagai praktik baik (good
practices) di sejumlah kabupaten/kota maupun desa/kelurahan. Perlu diketahui, pertumbuhan
Puskesos SLRT di setiap kabupaten/kota dan desa/kelurahan tidaklah sama. Setiap Puskesos
SLRT mempunyai potensi dan tantangan yang beragam di masing-masing daerah. Keberhasilan
implementasi praktik baik Puskesos SLRT dapat dilihat berdasarkan sejumlah aspek, di antaranya
kelembagaan, koordinasi, serta inovasi layanan atau inisiatif program.

Melalui buku kisah sukses Puskesos SLRT mengawal perlindungan dan kesejahteraan sosial ini,
Kemensos ingin berbagi pengalaman dan pembelajaran. Berbagai motivasi dan inspirasi diperoleh
dari praktik baik penyelenggaran Puskesos SLRT di sejumlah kabupaten/kota. Ada banyak kemajuan
kecil yang berdampak besar berkat usaha dan perjuangan sejumlah daerah, yang bermuara pada
keberhasilan penanggulangan kemiskinan.

Mengawal perlindungan dan kesejahteraan sosial ibarat sebuah


orkestrasi. Butuh kolaborasi semua pihak, dari masyarakat hingga
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Orkestra akan
harmonis saat semua pihak ikut mengambil peran.

24 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Satu Data untuk
Kesejahteraan Sosial

Peran Puskesos SLRT untuk Pemutakhiran Data

Kemajuan teknologi informasi yang signifikan berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia.
Hadirnya internet dan berbagai macam platform media sosial memengaruhi penggunaan teknologi
informasi di tengah masyarakat. Teknologi informasi juga menjadi alat terpenting untuk membantu
mengatasi berbagai permasalahan ekonomi dan sosial, seperti kemiskinan. 

Pemanfaatan teknologi informasi bersandar pada ketersedian data yang valid dan andal. Sebagai
contoh dalam penggunaan Big Data untuk pemetaan kependudukan, hal tersebut tidak mungkin
bisa dilakukan tanpa tersedianya data demografi yang memadai. Kini, data sama pentingnya
dengan minyak bumi pada era boom komoditas migas pada 1970-an. Istilah “data is the new oil”
menjadi sangat relevan. 

Kemensos memandang penting penggunaan basis data karena dapat menjadi dasar perencanaan
program perlindungan sosial maupun penetapan sasaran penerima manfaat program perlindungan
sosial. Sejak 2016, Kemensos melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Ditjen Dayasos)
mengembangkan Puskesos SLRT sebagai “Layanan Sosial Satu Pintu”. 

Dalam perjalanannya, penyelenggaraan Puskesos SLRT banyak dirasakan manfaatnya oleh daerah
dalam meningkatkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.  

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 25


Gambar 4. Peran Puskesos SLRT dalam pengelolaan DTKS

Penyediaan data prelist • Melayani pendaftaran aktif di tingkat desa


pemutakhiran DTKS s.d. kabupaten/kota via SLRT

• Memfasilitasi pendaftaran aktif di tingkat


kelurahan via musdes/muskel

Mendukung pelaksanaan • Petugas pemutakhiran data via SIKS-NG


verfikasi dan validasi di Offline /SIKS-Droid
lapangan (koordinasi
dinas sosial) • Petugas /Supervisor Aplikasi SIKS-NG

Pemutakhiran data dilakukan guna memastikan keakuratan data penerima manfaat dan
meningkatkan efektivitas pelaksanaan program perlindungan sosial. Kegunaan utama DTKS adalah
untuk membantu pemerintah dalam memberikan informasi keluarga penerima manfaat serta
koordinat rumah mereka agar program-program pemerintah bagi masyarakat miskin dapat
dijalankan secara tepat dan akurat. Dalam konteks ini, peran Puskesos SLRT dalam DTKS meliputi
(1) penyediaan data prelist pemutakhiran DTKS serta (2) mendukung pelaksanaan verifikasi dan
validasi di lapangan (berkoordinasi dengan dinas sosial kota/kabupaten). 

DTKS merupakan satu basis data by name by


Salah satu peran penting Puskesos SLRT address yang memuat informasi sosial ekonomi
adalah mendukung pemutakhiran Data dan demografi sekitar 99 juta individu atau 40
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). persen penduduk Indonesia dengan kondisi
Berdasarkan Permensos No. 5/2019, kesejahteraan sosial terendah, yang kemudian
DTKS meliputi dukungan pelaksanaan diklasifikasikan menjadi desil 1 hingga 4, atau
verifikasi dan validasi di lapangan, saat ini disebut dengan kategorisasi sangat
penyediaan data prelist atau daftar miskin (kronis), miskin, hampir miskin dan
awal pemutakhiran DTKS, data Pemerlu rentan miskin dengan pemeringkatan. Jika data
Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), BPS menunjukkan angka kemiskinan, DTKS
penerima bantuan dan pemberdayaan menetapkan data orang miskin yang layak
sosial, serta data Potensi dan Sumber menerima bantuan sosial. Data tersebut juga
Kesejahteraan Sosial (PSKS).  digunakan untuk mendukung komplementaritas
program lintas institusi seperti PKH, KIP, BPNT,
subsidi energi listrik, PBI-JKN, dan lainnya. 

26 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Gambar 5. DTKS mendukung komplementaris program

Data Subsidi PBI JKN Bantuan Sosial PKH


Terpadu Listrik Pangan

40% 40%
38%
Desil 1 - 4

25%

18%

98,6 juta Rumah 98,8 juta 15,5 juta 10 juta


jiwa Tangga orang keluarga keluarga

Demikian juga pada masa pandemi Covid-19. Puskesos SLRT menunjukkan perannya sebagai garda
terdepan dalam membantu proses pemulihan ekonomi dan sosial penduduk akibat pandemi. Mulai
dari mengampanyekan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19, menyosialisasikan berbagai
bantuan sosial yang terkait dengan pandemi, membantu memvalidasi data penerima bansos
Covid-19, hingga menjadi posko aduan penanganan bansos Covid-19.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 27


28 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
Inovasi SIKS-NG
(Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-
Next Generation)

Pada 2019, Kemensos mulai memperkenalkan SIKS-NG dengan platform Android atau biasa
disingkat “SIKS-droid”. Sistem ini memudahkan petugas Puskesos SLRT melakukan verifikasi dan
validasi data ketika melakukan kunjungan rumah tangga. Mereka hanya perlu menggunakan
telepon pintar atau tablet, tanpa harus mencetak data prelist di kertas. Dengan kemajuan teknologi
informasi, data dicatat atau diperbarui lewat telepon pintar dan langsung masuk ke dalam DTKS. 

Gambar: SIKS-NG/SIKS-droid Merekam Titik Koordinat Setiap Rumah Tangga yang Terdata

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 29


SIKS-NG mengelola data terperinci status sosial ekonomi rumah tangga, keluarga, dan individu
yang meliputi demografi, pendidikan, kesehatan, perumahan, kepemilikan aset, dan kepesertaan
program bansos/subsidi. Dengan kecanggihannya, “SIKS-droid” dapat merekam seluruh titik
koordinat setiap rumah tangga yang terdata. Terdapat pula fitur untuk mendokumentasikan foto
kondisi rumah seperti bagian atap, lantai, dan dinding; juga identitas kepala rumah tangga, serta
titik koordinat rumah tangga yang dikunjungi. 

Pemutakhiran data secara periodik oleh


Melalui SIKS-NG, pemerintah daerah dapat dinas sosial kabupaten/kota melalui SIKS-NG
mengelola datanya secara online, transparan, membuat pengelolaan data menjadi lebih
murah, mudah, dan cepat. Perbaikan data transparan dan terpadu, sehingga penyaluran
pun bisa dilakukan dari lapangan. SIKS-NG bansos atau subsidi tepat sasaran. Di samping
dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, itu, SIKS-NG merupakan sumber data bagi
pengambilan keputusan dan penyaluran program rehabilitasi sosial anak, perempuan,
bansos atau subsidi. lansia, dan penyandang disabilitas.

SIKS-NG dapat diakses secara mudah oleh seluruh dinsos kabupaten/Kota dan sejumlah
kementerian/lembaga yang memiliki kepentingan terhadap informasi rumah tangga miskin. Dinsos
provinsi juga dapat memonitor secara online keaktifan kabupaten/kota di wilayahnya dalam
pemutakhiran data. Demikian pula lembaga pengawasan seperti Badan Pemeriksa Keuangan,
Inspektorat Jenderal, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional dapat memantau proses pengelolaan data melalui aplikasi tersebut.

Dalam proses pemutakhiran data, diperlukan peran aktif semua pihak untuk menghasilkan kualitas
data yang baik. Masyarakat, misalnya, berkontribusi dengan cara memberikan data dengan baik
dan jujur.

“Kualitas data harus ditopang bersama oleh penyedia data dan


pengguna data.  Dengan demikian, satu data untuk kesejahteraan
sosial dapat terwujud dengan kualitas data yang reliable, mutakhir, dan
valid guna mewujudkan reformasi perlindungan sosial.”

Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos RI 

30 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 31
32 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
Bab II
Representasi Praktik
Baik Kabupaten/Kota
Puskesos SLRT
Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 33
KABUPATEN BANTAENG,
SULAWESI SELATAN:

Sinergi Lintas
Instansi Solusi
Bantaeng Atasi
Kemiskinan
Kehadiran 67 orang fasilitator mendukung layanan Puskesos SLRT di Bantaeng untuk
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan miskin berdasarkan profil
dalam DTKS. Puskesos SLRT juga terus berupaya menghubungkan warga Bantaeng
dengan berbagai program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
yang dikelola oleh pemerintah, termasuk pemerintah daerah, dan lembaga non
pemerintah.

34 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Terletak di selatan Pulau Sulawesi, Kabupaten Bantaeng telah menarik perhatian banyak pihak
dalam beberapa tahun terakhir. Banyak kemajuan penting terjadi di Bantaeng yang memiliki
dampak besar, tidak hanya bagi masyarakat Bantaeng, tetapi juga untuk Sulawesi Selatan.
Bantaeng bahkan menjadi rujukan sejumlah daerah untuk belajar tentang pembangunan dan tata
kelola pemerintahan. Bantaeng berhasil melakukan transformasi dari daerah tertinggal menjadi
daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, dengan sektor pertanian menjadi tulang
punggung utama pendapatan kabupaten ini.

Tabel 1. Laju pertumbuhan ekonomi (%) Kabupaten


Bantaeng 2014-2019. Sebelum berkembang seperti saat ini, Bantaeng
adalah kota sunyi dengan pertumbuhan
Pertumbuhan
No Tahun ekonomi yang rendah. Sejak 2000 hingga
Ekonomi(%)
2008, Bantaeng selalu masuk dalam jajaran 199
1 2014 8,33 daerah tertinggal di nasional. Kala itu, banyak
2 2015 6,64 penduduknya merantau ke Kalimantan dan
Malaysia untuk menyambung hidup karena
3 2016 7,39
terbatasnya kesempatan bekerja di kampung
4 2017 7.31 halaman. Salah satunya karena banyaknya alih
5 2018 8,08 fungsi lahan pertanian produktif dan makin
sempitnya penguasaan lahan dari waktu
6 2019 10,75
ke waktu.
Sumber: Kabupaten Bantaeng dalam Angka

Lokasi Bantaeng pun rawan bencana karena terletak di kawasan pegunungan dan pantai.
Fenomena perubahan iklim yang ekstrem meningkatkan kecenderungan gagalnya produksi rumput
laut di kawasan pesisir dan berimplikasi juga pada menurunnya hasil budidaya petani. Di sisi lain,
pernikahan anak usia dini dan kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi. Kompleksnya
permasalahan sosial ekonomi di Bantaeng menyebabkan siklus kemiskinan berkelanjutan.

Upaya perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan terus menjadi prioritas Pemerintah
Kabupaten Bantaeng. Berbagai program perlindungan sosial sudah berjalan. Namun dalam
pelaksanaannya, pelayanan masih bersifat sektoral dan belum terpadu. Terbatasnya akses
masyarakat untuk menjangkau pelayanan dan perlindungan sosial merupakan permasalahan
mendasar yang kerap dikeluhkan warga Bantaeng.

Pemkab Bantaeng memahami bahwa kemiskinan tidak bisa lagi hanya dipahami sebagai kondisi
ketidakmampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan material dasar. Pemerintah daerah
menyadari bahwa tidak ada satu pun cara yang dapat menanggulangi kemiskinan, kecuali
bersinergi dengan berbagai pihak.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 35


Tentu, sinergi dan kolaborasi kerap lebih mudah digaungkan namun sulit dilaksanakan. Bahkan,
banyak yang berakhir sebagai wacana saja. Kehadiran regulasi-lah yang mampu menggerakkan
berbagai elemen masyarakat untuk terlibat. Maka, Bantaeng pun merealisasikannya dalam bentuk
kebijakan. Bantaeng adalah satu-satunya daerah yang menuangkan kebijakan pengentasan
kemiskinan dan perlindungan sosialnya ke dalam regulasi, yang termaktub dalam Peraturan
Daerah Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial bagi
Warga Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Bantaeng.

Dari sisi penganggaran, Kabupaten Bantaeng tidak hanya bertumpu pada APBD, tetapi juga
mencari sumber-sumber pembiayaan lain, termasuk bantuan provinsi, pemerintah pusat, organisasi
nonpemerintah, dan swasta. Pemkab Bantaeng meyakini bahwa dalam pembangunan fisik ataupun
manusia diperlukan gotong royong dan sinergi yang optimal.

Gayung bersambut. Komitmen Bantaeng


Pemerintah Kabupaten Bantaeng mencari solusi mengatasi kemiskinan kian
kemudian memulai upayanya dengan menemukan jalannya saat kabupaten tersebut
mengajak semua elemen pemerintah dipilih Kemensos sebagai salah satu dari
dan masyarakat mencari solusi untuk 24 daerah percontohan penyelenggaraan
mengatasi permasalahan sosial yang pelayanan satu pintu untuk membantu
ada. Perlahan, tata kelola pemerintah memecahkan masalah pemerlu pelayanan
daerah diperbaiki. Demikian pula kesejahteraan sosial (PPKS) secara terintegrasi
perbaikan dalam rancangan Anggaran melalui program Pelayanan Terpadu dan
Pendapatan dan Belanja Daerah agar Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten
dana dibelanjakan dengan tepat, Kota Sejahtera (Pandu Gempita) pada 2013.
transparan, dan akuntabel. Dalam Kemudian pada 2015, dikembangkan program
mengelola APBD, Bantaeng kini Sistem Layanan dan Rujukan Masyarakat
berorientasi untuk menghasilkan, bukan Sejahtera (SELARAS). Setahun kemudian,
sekadar menghabiskan. pada 2016, program disempurnakan dengan
Puskesos SLRT.

PERAN STRATEGIS PUSKESOS SLRT UPT SIPAKATAU

Puskesos SLRT mempunyai peran dan fungsi strategis untuk meningkatkan keterpaduan layanan
dan rujukan sosial berbasis teknologi informasi dan penjangkauan oleh petugas kesejahteraan
sosial di tingkat masyarakat. Kehadiran 67 orang fasilitator mendukung layanan Puskesos SLRT
di Bantaeng untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan miskin berdasarkan
profil dalam DTKS. Puskesos SLRT juga terus berupaya menghubungkan warga Bantaeng dengan
berbagai program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang dikelola oleh
pemerintah, termasuk pemerintah daerah, dan lembaga non pemerintah.

36 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Kantor layanan Puskesos SLRT UPT Sipakatau di Bantaeng.

Seperti namanya “sipakatau”, yaitu sikap


“Dalam segala hal yang berkaitan dengan
menghargai sesama manusia, fasilitator
data, Puskesos SLRT berada di garda
dan petugas Puskesos SLRT Unit Pelaksana
paling depan. Di tiap desa kelurahan
Teknis Sipakatau harus mengamalkan sikap
ada yang bertugas sebagai Pokja Data di
sipakatau saat memberikan pelayanan. Mutu
posko penanganan Covid-19 Kabupaten
pelayanan adalah indikator penting bagi
Bantaeng. Data penerima manfaat setiap penyelenggara Puskesos SLRT dalam
semua bantuan yang ada berdasarkan bertugas. Sebab, Puskesos SLRT merupakan
data yang dimiliki Puskesos SLRT.” program yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat.
A Shernylia Maladevi – Manager
Puskesos SLRT Sipakatau, Perlahan namun pasti Puskesos SLRT UPT
Kabupaten Bantaeng Sipakatau mendapatkan tempat di hati
masyarakat Bantaeng. Pelayanan ramah
dan prima petugas terbukti menjadi cara menyadarkan masyarakat penerima manfaat akan
kesejahteraannya. Sinergi lintas instansi di berbagai kegiatan Puskesos SLRT UPT Sipakatau juga
jadi kunci lain keberhasilan Bantaeng dalam mengentaskan kemiskinan. Upaya tersebut dijalankan
dengan menjalin kemitraan dengan banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta.

Dalam pelaksanaannya, Kabupaten Bantaeng intensif menjalankan program Puskesos SLRT


dengan melakukan kerja sama dengan banyak pihak. Tabel di bawah ini berisi sejumlah kolaborasi
Puskesos SLRT UPT Sipakatau dengan pihak lain.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 37


Tabel 2. Upaya kolaborasi Puskesos SLRT UPT Sipakatau dengan pihak lain.

Lembaga/Instansi Program Kolaborasi

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bantaeng Peduli, Bantaeng Cerdas, Bantaeng
Sehat, dan Bantaeng Makmur

Dinas Perumahan, Pemukiman, Penyediaan aplikasi RTLH berbasis Sistem Informasi


dan Pertanahan Geografis untuk bantuan stimulan perumahan
bersubsidi

PLN Bantaeng Rujukan data program subsidi listrik

Tim Penggerak PKK Bantaeng Penyediaan data bantuan untuk rumah tangga
miskin dan PPKS

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Rujukan penanganan kasus perlindungan


Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) perempuan dan anak

Tim Gugus Penanganan Covid-19 Kabupaten Puskesos SLRT UPT Sipakatau sebagai Pokja Data
Bantaeng Terpadu

Lembaga bantuan hukum (LBH) Pendampingan hukum (gratis) untuk warga miskin
dan PPKS

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Penyedia data untuk melengkapi analisis


Daerah (TKPKD) Bantaeng data kemiskinan dalam laporan pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan daerah

- MAMPU (Maju Perempuan Indonesia Penyusunan Perda no.6 Tahun 2018 tentang
untuk Penanggulangan Kemiskinan) penanggulangan kemiskinan dan perlindungan
- Dewan Perwakilan Daerah sosial bagi warga miskin dan PMKS di Kabupaten
- Aisyiyah Bantaeng
- Koalisi Perempuan Indonesia
- MAMPU Peningkatan Kapasitas Penyelenggara Puskesos
- YASMIB (Yayasan Swadaya Mitra Bangsa) SLRT UPT Sipakatau

PT Sumber Alfaria Trijaya Program 1.000 sepatu sekolah


untuk negeri

38 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


CARA BANTAENG MEWUJUDKAN BUDAYA INKLUSIF DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN SERTA LANSIA

Kolaborasi Puskesos SLRT UPT Sipakatau, Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk
Kesejahteraan (KOMPAK), Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan
(MAMPU), organisasi kemasyarakatan, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berperan
penting dalam mewujudkan budaya inklusif serta pemberdayaan perempuan dan kelompok
masyarakat rentan di Bantaeng. Kedua hal tersebut harus direalisasikan untuk mengurangi
ketimpangan dan memastikan persamaan hak serta membuka kesempatan dan
penghargaan bagi semua individu tanpa memandang identitas sosialnya.

Dengan demikian, penyelenggaraan perlindungan dan kesejahteraan sosial di Kabupaten


Bantaeng harus dipastikan menyasar semua kelompok masyarakat, termasuk perempuan,
penyandang disabilitas, anak-anak, lansia, serta kelompok masyarakat rentan lainnya. Hal ini
terwujud dengan diterbitkannya regulasi tentang budaya inklusif, di antaranya:

1 Peraturan Bupati Bantaeng Nomor 69 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan sistem


layanan rujukan terpadu untuk penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu
yang terintegrasi dengan penanganan perempuan dan anak korban kekerasan

2 Peraturan Bupati Bantaeng Nomor 14 Tahun 2020 tentang program Bantaeng Peduli
Kesejahteraan Lanjut Usia dan Penyandang Disabilitas

3 Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 7 Tahun 2020 tentang bantuan


hukum bagi masyarakat miskin

Sejalan dengan payung hukum yang ada, berbagai upaya dilakukan untuk memastikan bahwa
kepentingan kelompok masyarakat terakomodasi dan mereka dilibatkan dalam berbagai program
pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bantaeng. Misalnya, Kabupaten Bantaeng memiliki
jejaring dengan Organisasi Penyandang Disabilitas (DPO), yaitu Jaringan Disabilitas, di tingkat
desa/kelurahan dan kabupaten. DPO tersebut juga terlibat di back office Puskesos SLRT UPT
Sipakatau. Bahkan, fasilitator Puskesos SLRT juga bergerak di ranah perencanaan desa/kelurahan
dengan melibatkan lansia dan disabilitas. Dengan demikian, penyandang disabilitas dan lansia di
Kabupaten Bantaeng terus menjadi prioritas. Agar fasilitator Puskesos SLRT kian memahami isu ini,
pada 2019 diadakan pelatihan inklusi disabilitas bagi mereka.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 39


Saat ini, Dinas Sosial melalui Puskesos SLRT Sipakatau sedang menjalankan program BAIK TUNTAS
(Bantaeng Peduli Kesejahteraan Lansia dan Penyandang Disabilitas). Program ini khusus diberikan
kepada 376 rumah tangga lansia dan disabilitas di Bantaeng yang telah terdata melalui DTKS.
Bantuan sosial yang diberikan sebesar Rp200 ribu per bulan melalui rekening penerima manfaat
yang dapat ditarik melalui kartu ATM yang sekaligus berfungsi sebagai kartu identitas penyandang
lansia dan disabilitas. Rumah tangga yang tidak terdaftar dalam DTKS bisa diusulkan melalui
musyawarah desa/kelurahan. Pemerintah desa/kelurahan kemudian mengajukan data tersebut ke
Dinas Sosial untuk diverifikasi.

Masyarakat Bantaeng juga tidak perlu khawatir bila tersandung masalah hukum atau jika ada
perempuan atau anak yang menjadi korban kekerasan. Mereka cukup datang ke Puskesos
SLRT UPT Sipakatau agar bisa mendapatkan pendampingan hukum gratis dan psikolog. Dalam
hal ini, Puskesos SLRT Sipakatau bermitra dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) untuk layanan rujukan. Adapun fasilitator Puskesos
SLRT akan terus mendampingi dan memastikan bahwa kasus yang didampingi tertangani
dengan baik.

Tabel 3. Analisis Efektifitas Persentase Penduduk Miskin (%) Kab Bantaeng, Tahun 2016 - 2019

9.51 9.66 9.23 9.08


Jumlah Jumlah Miskin
Tahun Penduduk Penduduk
(Jiwa) (Jiwa)

2016 184.517 17.530


2017 185.581 17.910
2018 186.612 17.210
2016 2017 2018 2019
2019 187.626 16.910
Nasional Linear (Provinsi Sulawesi Selatan)

Fokus pada perencanaan dan tujuan adalah kunci keberhasilan Bantaeng menurunkan angka
kemiskinan. Apa pun strateginya, arahnya harus ditujukan pada pemutusan rantai kemiskinan.
Salah satunya, dengan mengembangkan Puskesos SLRT yang memiliki fungsi yang berbeda
namun memiliki tujuan yang sama. Apa yang dilakukan Bantaeng adalah sebuah pembelajaran
mengenai salah satu bentuk Puskesos SLRT yang adaptif dengan kebutuhan daerah agar tujuan
pemerintah pusat berjalan beriringan dengan tujuan daerah dalam mengatasi kemiskinan.
Keberhasilan Kabupaten Bantaeng menurunkan angka kemiskinan secara signifikan adalah hasil
kerja kolektif. Sinergitas dan koordinasi yang kuat antar-satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
didukung dengan komunikasi yang intensif. Jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak menjadi
kekuatan Bantaeng dalam mengentaskan kemiskinan.

40 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 41
Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 41
KABUPATEN BONDOWOSO,
JAWA TIMUR

Puskesos SLRT
Tape Manis
Bondowoso,
Tanggap Peduli
Masyarakat Miskin

Dulu antrean pengaduan dan pengajuan bantuan di sejumlah dinas


mencapai 50-60 orang dalam sehari. Kini, masyarakat miskin dan rentan
miskin tidak perlu lagi mengantre di dinas terkait untuk pengajuan
bantuan. Mereka cukup datang ke sekretariat layanan Puskesos SLRT
Tape Manis.

42 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Masyarakat Bondowoso, Jawa Timur, kini tidak perlu khawatir tidak mendapatkan bantuan
dari pemerintah daerah dan pusat. Dengan adanya layanan Puskesos SLRT Tanggap Peduli
Masyarakat Miskin atau Tape Manis, pendataan dan penyaluran bantuan bagi masyarakat miskin
dan rentan miskin dapat berjalan lebih baik. Sejak layanan Puskesos SLRT hadir pada Oktober
2019, pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso sudah mencakup seluruh warga.

Bondowoso yang berjuluk Kota Tape berkat kuliner khasnya tersebut, terdiri dari 23 kecamatan,
10 kelurahan, dan 209 desa. Mulanya layanan Puskesos SLRT Tape Manis Bondowoso hanya
meliputi dua desa, Cerme dan Bukol. Kini, dengan 50 fasilitator dan tiga supervisor, Puskesos
SLRT mampu melayani 50 desa di empat kecamatan. Meski fasilitas kantor Puskesos SLRT belum
mencakup seluruh desa dan kelurahan, masyarakat miskin dan rentan miskin bisa tertangani oleh
pemerintah daerah.

Sebelum adanya Puskesos SLRT, penyaluran bantuan sosial di Bondowoso kerap mengalami
kendala administrasi, seperti ketidaksesuaian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu
Keluarga (KK) masyarakat miskin dan rentan miskin. Kini, dengan peran Puskesos SLRT, hal tersebut
teratasi. Lebih dari enam ribu masyarakat dengan cepat tertangani melalui layanan Puskesos SLRT
Tape Manis.

Banyak perubahan yang dirasakan masyarakat Bondowoso setelah hadirnya Puskesos SLRT Tape
Manis. Dulu antrean pengaduan dan pengajuan bantuan di sejumlah dinas mencapai 50-60
orang dalam sehari. Kini, masyarakat miskin dan rentan miskin tidak perlu lagi mengantre di dinas
terkait untuk pengajuan bantuan. Mereka cukup datang ke sekretariat layanan Puskesos SLRT
Tape Manis.

Segala keluhan akan dilayani oleh petugas Puskesos SLRT dan dihubungkan dengan ragam
layanan di berbagai organisasi perangkat daerah dan institusi terkait lainnya. Layanan Puskesos
SLRT Tape Manis juga memiliki front office di Dinas Sosial dan back office di Dinas Kependudukan,
Dinas Pendidikan dan Budaya, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso. Front office dan
back office tersebut akan menindaklanjuti laporan atau aduan yang diterima oleh fasilitator dari
kepala desa.

PROGRAM TAPE MANIS, STRATEGI BONDOWOSO TURUNKAN


ANGKA KEMISKINAN

Program Tape Manis (Tanggap dan Peduli Masyarakat Miskin) merupakan gerakan langsung
penanggulangan kemiskinan di Bondowoso yang mulai dijalankan sejak awal 2020. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan akses warga miskin terhadap perlindungan sosial, pelayanan dasar,
dan program penanggulangan kemiskinan lainnya.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 43


Percepatan pengentasan kemiskinan dilakukan melalui penguatan sistem pengelolaan data
sasaran kemiskinan, penguatan mekanisme sinergi program, penguatan pola kemitraan dalam
penanggulangan kemiskinan, dan penguatan sistem pengaduan dalam penanggulangan
kemiskinan di Puskesos SLRT Tape Manis. Gerakan Tape Manis juga ditujukan bagi masyarakat
miskin yang belum terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat pada DTKS untuk segera
dimasukkan ke dalam DTKS melalui Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso. Dalam pelaksanaannya,
hampir setiap hari Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso memberikan sekitar 20 surat rekomendasi
bantuan masyarakat miskin dan rentan miskin. Kemudian petugas Puskesos SLRT Tape Manis akan
melakukan verifikasi ke rumah masyarakat untuk konfirmasi data.

Adapun mekanisme pelayanan program


Pada awal 2021, lewat program Tape Tape Manis dimulai dari penerimaan laporan
Manis, Pemkab Bondowoso membeli masyarakat. Pengaduan itu diterima oleh
rumah singgah di Surabaya yang petugas front office Puskesos SLRT Tape
diperuntukkan bagi masyarakat Manis yang selanjutnya akan memasukkannya
Bondowoso yang berobat atau dirujuk ke dalam sistem. Selanjutnya, verifikasi
ke rumah sakit di sana. Di rumah singgah kelengkapan berkas serta kebenaran laporan
ini, pasien juga akan dimonitor secara dan pernyataan, baik melalui front office
intensif oleh tim medis. Kini, masyarakat maupun kunjungan langsung ke lapangan.
Bondowoso yang berobat ke Ibu Kota Petugas Puskesos SLRT Tape Manis ataupun
Jawa Timur itu tidak perlu khawatir Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
terlantar atau habis banyak biaya (TKPK) kemudian menindaklanjuti dengan
karena rumah singgah tersebut juga menilai kecukupan berkas, kelayakan laporan,
memiliki transportasi untuk pasien dan rujukan pengaduan, efektivitas penanganan,
keluarga pasien. dan ketepatan waktu menyelesaikan laporan.

Dalam penanggulangan kemiskinan di Bondowoso tentu diperlukan komitmen, tekad yang kuat,
gerakan terpadu, dan sinergi dari seluruh pemangku kebijakan. Salah satunya, dengan memperkuat
integrasi informasi, data, dan layanan program Tape Manis dalam membantu menghubungkan
berbagai layanan sosial yang bersumber dari APBD, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bondowoso.

Perlahan namun pasti, pertumbuhan ekonomi Bondowoso makin baik. Hal ini kemudian diikuti
oleh penurunan angka kemiskinan, kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat, dan
terpenuhinya akses transportasi.

44 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Dalam peningkatan sarana dan prasarana, Bondowoso telah menerima bantuan sarana dan
prasarana air bersih, pembangunan jaringan irigasi, dan pembangunan pasar kecamatan. Dalam
pengembangan sumber daya manusia, ada bantuan pelatihan pengelolaan komoditas unggulan,
penyediaan alat peraga di daerah tertinggal, dan bimbingan teknis inkubator bisnis di bidang
pemasaran.

Atas upaya semua pihak dalam membantu Pemkab Bondowoso mengentaskan kemiskinan,
Bondowoso telah keluar dari status daerah tertinggal pada 2019. Penetapan kabupaten daerah
tertinggal yang terentaskan dituangkan dalam Keputusan Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 79 Tahun 2019 tentang Penetapan Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun
2015-2019.

Menurut BPS Kabupaten Bondowoso, keberhasilan itu juga diiringi dengan menurunnya tingkat
kemiskinan di Bondowoso ke angka 13,33 persen dari total penduduk yang berjumlah 775 ribu pada
2019. Angka itu menurun sebesar 1,06 persen tingkat kemiskinan pada 2018 yang mencapai 14,39
persen. Penurunan tersebut merupakan buah dari berbagai program pengentasan kemiskinan
yang selama ini telah dilakukan.

Gambar 6. Penurunan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso 2015-2019

113.720 114.630

111.660
110.980
103.330

2015 2016 2017 2018 2019

“Angka kemiskinan Bondowoso dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan


signifikan. Ini membuat Bondowoso menjadi salah satu kabupaten terbaik dalam
penurunan angka kemiskinan.”

– BPS Bondowoso

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 45


KABUPATEN PASAMAN,
SUMATERA BARAT

Menjangkau
Nagari,
di Pedalaman
Negeri

Kini, layanan Puskesos SLRT tidak lagi menunggu masyarakat datang


ke sekretariat, melainkan dengan “jemput bola”, yaitu mendatangi
masyarakat langsung menggunakan mobil keliling. Melalui mobil
keliling Puskesos SLRT SAIYO ini diharapkan masyarakat lebih dapat
berpartisipasi dan terlayani kebutuhan sosial dasarnya.

46 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Siapa yang tak berbahagia jika layanan sosial bisa dijangkau oleh mereka yang selama ini sulit
mendapatkan akses layanan kesejahteraan dan perlindungan sosial. kebahagiaan inilah yang
kini dirasakan oleh masyarakat di daerah pedalaman Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, saat
kedatangan mobil keliling Puskesos SLRT SAIYO.

Inovasi layanan mobil Puskesos SLRT keliling dihadirkan Dinas Sosial Kabupaten Pasaman untuk
menjangkau masyarakat miskin dan rentan miskin di pedalaman. Banyaknya lokasi kantung
kemiskinan yang jauh dari ibu kota kabupaten dan sulitnya akses masyarakat untuk memperoleh
layanan sosial dasar menjadi alasan utama Pemkab Pasaman menyediakan Mobil Keliling Puskesos
SLRT SAIYO. Kini, layanan Puskesos SLRT tidak lagi menunggu masyarakat datang ke sekretariat,
melainkan dengan “jemput bola”, yaitu mendatangi masyarakat langsung menggunakan mobil
keliling. Melalui mobil keliling Puskesos SLRT SAIYO ini diharapkan masyarakat lebih dapat
berpartisipasi dan terlayani kebutuhan sosial dasarnya.

Hari pasar pun dipilih untuk waktu “jemput


Mobil keliling Puskesos SLRT SAIYO bola”. Hari pasar adalah hari tertentu yang
merupakan kendaraan yang menjemput ditetapkan masyarakat untuk beraktivitas
aspirasi masyarakat, terutama masyarakat jual beli, sehingga warga banyak berkumpul
miskin dan rentan miskin di pedalaman dan berinteraksi. Pada momen itu pula
Pasaman. Sejak diluncurkan pada 2017, fasilitator Puskesos SLRT SAIYO aktif
layanan mobil keliling ini menjangkau 12 memberikan layanan. Melihat antusiasme
kecamatan dan 37 nagari (desa/kelurahan). masyarakat setiap kali mobil keliling datang,
Sebanyak 13 nagari di antaranya berada di petugas Puskesos SLRT meyakini bahwa
daerah terpencil dan sulit sinyal telepon negeri ini perlahan akan keluar dari masalah
atau jaringan internet. Layanan ini rutin kemiskinan, dan di sanalah petugas Puskesos
menyambangi masyarakat satu atau dua SLRT mengambil peran.
kali dalam seminggu.

SAIYO dalam bahasa Minang berarti “seiya” atau “senasib”. Munculnya rasa senasib inilah yang
membuat para fasilitator selalu memberikan layanan sepenuh hati kala bertugas menjangkau
nagari di pedalaman. Semakin sulit suatu nagari dijangkau, semakin kuat tekad petugas Puskesos
SLRT SAIYO untuk mengubah halangan menjadi kesempatan dan berbagi manfaat.

Manfaat Puskesos SLRT SAIYO sangat dirasakan oleh masyarakat saat mulai bisa mengakses
berbagai program bantuan sosial. Dalam memberikan pelayanan sosial, mobil keliling ini memiliki
dua fungsi utama, yaitu membantu sosialisasi bansos sembako dan bansos tunai serta penanganan
pengaduan bansos secara berjenjang.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 47


Suasana pelayanan di Puskesos SLRT SAIYO.

Adapun program pemerintah pusat yang dilaksanakan oleh Kabupaten Pasaman di antaranya
program Rastra (sekarang BPNT atau Program Bantuan Sosial Pangan/Sembako), Program
Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP) yang disalurkan melalui Kartu Indonesia
Pintar (KIP), dan Program Indonesia Sehat (PIS) yang disalurkan lewat Kartu Indonesia Sehat (KIS).

UPAYA PASAMAN TINGKATKAN LAYANAN SOSIAL

Selain layanan keliling, pada tingkat nagari (desa/kelurahan) dikembangkan pula tiga sekretariat
Puskesos SLRT di Kecamatan Bonjol, yakni di Nagari Simpang, Nagari Alahan Mati, dan Nagari
Simpati. Melalui sekretariat ini semua proses pendataan penerima manfaat dioptimalkan. Misalnya,
keluhan atas salah satu program ataupun layanan sosial harus dipastikan tertangani dengan baik.
Pekerjaan rumah Pemkab Pasaman dalam menurunkan angka kemiskinan memang cukup berat,
namun akan mudah bila dilakukan bersama-sama. Peran Puskesos SLRT SAIYO di Pasaman sangat
menentukan terwujudnya upaya penanggulangan kemiskinan berbasis data, sinkronisasi dan
integrasi berbagai bentuk pelaksanaan program pengentasan kemiskinan, serta monitoring dan
pelaksanaan evaluasi program yang telah dilaksanakan.

Sejak Puskesos SLRT SAIYO diluncurkan Kemensos pada 2016, Dinas Sosial Kabupaten Pasaman
langsung melakukan perekrutan petugas Puskesos SLRT. Proses perekrutan melalui beberapa
tahapan, mulai dari seleksi melalui rekomendasi desa/kelurahan/nagari setempat, seleksi
administrasi, tes tertulis, tes wawancara, hingga penandatanganan pakta integritas. Sebanyak 50
orang fasilitator terbaik Puskesos SLRT SAIYO yang terpilih kemudian menjalankan tugas sebagai

48 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


pendamping warga dalam pendataan masalah kesejahteraan dan perlindungan sosial di Pasaman.
Mereka melakukan verifikasi dan validasi kepala keluarga miskin hingga memberikan layanan
informasi dan rujukan bagi warga miskin. Untuk menjaga kinerja petugas Puskesos SLRT, Pemkab
Pasaman melakukan pemantauan tiga bulan sekali dan evaluasi kinerja tahunan.

Hasil pendataan tim fasilitator Puskesos SLRT SAIYO kemudian digunakan untuk mendukung
Pemkab Pasaman dalam menurunkan angka kemiskinan. Melalui data yang telah divalidasi,
pelaksanaan berbagai program bantuan sosial yang terintegrasi dan tepat sasaran menjadi lebih
mudah.

Terintegrasinya layanan Puskesos SLRT SAIYO tidak lepas dari proses koordinasi dan kerja sama
lintas sektor. Dimotori Dinas Sosial, Puskesos SLRT dihubungkan dengan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) melalui perjanjian kerja sama untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
miskin dan PPKS lainnya agar lebih tepat sasaran. Dinas Sosial juga berkoordinasi dan menjalin kerja
sama dengan lembaga sosial seperti Baznas Kabupaten Pasaman, dan lembaga nonpemerintah
lainnya seperti Sedekah Seribu Sehari (S3).Optimalisasi penanggulangan kemiskinan kemudian
direalisasikan melalui program integrasi untuk mencapai sasaran lebih cepat, di antaranya:

• ●Pembayaran premi iuran masyarakat miskin dan rentan kepada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sinkronisasi Basis Data Terpadu (BDT) dengan
data Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan data NIK, serta verifikasi PBI dengan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil untuk melengkapi dan menjaga data melalui NIK.
Puskesos SLRT SAIYO membantu mendapatkan data yang valid dari lapangan, seperti
nama dan alamat yang jelas.

• ●Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)/KIP untuk menghilangkan halangan bagi siswa
miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan.

• ●Program pemberdayaan masyarakat serta penyediaan akses terhadap kredit mikro,


inklusi keuangan, dan penciptaan lapangan kerja baru.

Upaya Pemkab Pasaman kini membuahkan hasil. Menurut BPS Sumatera Barat (2019), Pasaman
berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 7,41 persen atau 20.380 orang pada 2017 menjadi 7,31
persen atau 20.310 orang pada 2018. Data ini memberikan dorongan penting bagi Pasaman un-
tuk merumuskan kebijakan dan sinkronisasi program serta implementasi kegiatan pembangunan di
Pasaman guna penanggulangan kemiskinan berkelanjutan.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 49


KABUPATEN PRINGSEWU,
LAMPUNG

Puskesos SLRT
Bersahaja
Pringsewu
Melayani Warga
Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu juga menginisiasi pemasangan
daftar penerima manfaat berbagai program bantuan dan jaminan sosial
di masing masing kantor desa dan kelurahan, serta tanda di setiap rumah
keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan dan jaminan sosial
yang bersumber dari Kemensos, seperti PKH, program Sembako, PIS,
dan PIP.

50 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Sejak terpilih sebagai salah satu pelaksana Puskesos SLRT pada 2017, Kabupaten Pringsewu
terus berkomitmen dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan penyelenggaraan
perlindungan sosial secara komprehensif. Salah satunya dengan memperkuat pengembangan
sistem perlindungan sosial melalui sekretariat Puskesos SLRT Berdaya Saing Harmonis dan
Sejahtera (Bersahaja) Pringsewu yang berada di bawah Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu.

Pringsewu merupakan kabupaten terkecil di Lampung dengan 126 pekon (desa) dan lima kelurahan
yang tersebar di sembilan kecamatan. Meski wilayahnya kecil, Pringsewu adalah wilayah dengan
penduduk terpadat di provinsi tersebut. Karena itu, Pringsewu dihadapkan dengan berbagai
tantangan sosial ekonomi.

Hadirnya Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu di Pekon Jatiagung dan Pamenang membawa angin
segar bagi masyarakat. Mereka jadi lebih mudah mengakses berbagai layanan kesejahteraan sosial,
seperti pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan pelayanan dasar lainnya.

Program pertama Puskesos SLRT Bersahaja


Pemkab Pringsewu memberikan layanan Pringsewu adalah membantu mengidentifikasi
ekstra, yaitu menjadikan Puskesos kebutuhan masyarakat miskin dan rentan miskin.
SLRT Bersahaja Pringsewu sebagai Mulai dari proses verifikasi, pencatatan data dan
pusat layanan pengaduan bantuan kebutuhan masyarakat, hingga validasi berbasis
sosial, terutama pada masa pandemi teknologi informasi melalui DTKS. Sistem DTKS
Covid-19. Keluhan masyarakat cukup mampu mempercepat proses validasi data, baik
disampaikan dengan mendatangi secara volume maupun intensitas. Pada tahap
sekretariat Puskesos SLRT Bersahaja ini, peran serta dan keaktifan masyarakat untuk
Pringsewu atau disampaikan melalui melaporkan kondisi sosial ekonominya sangat
diperlukan. Setelah tervalidasi, kebutuhan
pesan WhatsApp atau menghubungi
masyarakat dihubungkan dengan berbagai
call center 085216166161 yang siaga
program dan layanan sosial.
menerima aspirasi dan pengaduan.

Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu juga menginisiasi pemasangan daftar penerima manfaat
berbagai program bantuan dan jaminan sosial di masing masing kantor desa dan kelurahan, serta
tanda di setiap rumah keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan dan jaminan sosial
yang bersumber dari Kemensos, seperti PKH, program Sembako, PIS, dan PIP.

Pemasangan daftar penerima manfaat berbagai program bantuan dan jaminan sosial itu juga
didukung oleh pemerintah pekon yang mengalokasikan biaya operasional Puskesos SLRT dari
dana desa. Hal ini sebagai bentuk pengawasan dan transparansi program serta wujud kepesertaan
masyarakat dalam berbagai program bantuan dan jaminan sosial.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 51


Kini, Pringsewu kian bersahaja melayani
warga. Hal ini sangat dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat saat Pemkab Pringsewu
memberikan layanan ekstra, yaitu menjadikan
Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu sebagai
pusat layanan pengaduan bantuan sosial,
terutama pada masa pandemi Covid-19.
Keluhan masyarakat cukup disampaikan
dengan mendatangi sekretariat Puskesos SLRT
Bersahaja Pringsewu atau disampaikan melalui
pesan WhatsApp atau menghubungi call center
085216166161 yang siaga menerima aspirasi
dan pengaduan.

Petugas Puskesos SLRT bersahaja Pringsewu memfasilitasi


pemberian bantuan sosial kepada penerima manfaat.

Keberadaan Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu juga memperkuat komitmen kerja sama
pemerintah pusat dan daerah dalam menanggulangi masalah kesejahteraan sosial. Sehingga,
pelaksanaannya layanan Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu bisa berjalan dengan baik, efektif,
dan terintegrasi. Sebelumnya, Pemkab Pringsewu juga telah melaksanakan program pengentasan
kemiskinan. Program tersebut dijalankan Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu dan perancangannya
dirumuskan bersama DPRD, termasuk penetapan anggaran untuk program tersebut.

Selanjutnya, bupati menetapkan surat keputusan bahwa program pengentasan kemiskinan harus
dilaksanakan secara terpadu dan satu pintu, yaitu melalui Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu.
Untuk itu, anggaran penyelenggaraan Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu tidak hanya dari
berasal dari pemerintah pusat melalui APBN, tetapi juga pemerintah daerah melalui APBD.

MENEBAR MANFAAT LEWAT TIM REAKSI CEPAT SLRT BERSAHAJA

Ketika ada pengaduan ataupun keluhan yang masuk, Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu
meresponsnya dengan cepat. Kecepatan ini dilihat dari bagaimana petugas reguler Puskesos
SLRT bersama TRC berkolaborasi memberikan pelayanan yang tepat dan akurat. Sikap ini tidak
hanya diukur dari kecepatan petugas Puskesos SLRT bersama TRC dalam melayani masyarakat,
melainkan juga kualitas pelayanan seperti sikap empati atau kepedulian petugas kepada
masyarakat yang dilayani. Misalnya, dalam penanganan Orang Dengan Ganggunan Jiwa (ODGJ),
dari reaksi cepat penanganan di lapangan hingga proses rehabilitasi.

52 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Personel TRC adalah warga yang direkrut Pemkab Pringsewu, baik dari karang taruna maupun
pekerja sosial masyarakat. Latar belakang sebagai pekerja sosial masyarakat juga yang membuat 50
fasilitator Puskesos SLRT di tingkat desa dan kelurahan direkrut. Petugas Puskesos SLRT, TRC, dan
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang mengambil peran sebagai supervisor, bahu-
membahu melayani masyarakat. Upaya bersama ini juga untuk meningkatkan rasa kepemilikan
terhadap Puskesos SLRT Bersahaja Pringsewu sebagai garda terdepan dalam memberikan
perlindungan sosial.

Kecepatan dan ketepatan menjadi


kunci utama layanan Puskesos SLRT
Bersahaja Pringsewu. Komitmen ini
direalisasikan pemerintah Kabupaten
Pringsewu, Lampung dengan membentuk
Tim Reaksi Cepat (TRC) SLRT sebagai
bentuk kesiapsiagaan Puskesos SLRT
Bersahaja Pringsewu menanggulangi
berbagai masalah perlindungan sosial.

Petugas Puskesos SLRT Pringsewu melakukan


pengecekan data penerima manfaat.

Petugas Puskesos SLRT Pringsewu bersama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) memberikan bantuan kepada warga.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 53


KABUPATEN TRENGGALEK,
JAWA TIMUR

Senang Berangkat
Sekolah Dengan
Bus Sekolah Gratis
di Kabupaten
Trenggalek

Di Posko Gertak, data lengkap mengenai informasi warga miskin di


Trenggalek tercatat berdasarkan nama dan alamat yang jelas. Satu unit
ambulans juga disiagakan bila sewaktu-waktu ada kebutuhan darurat
masyarakat.

54 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Siswa-siswi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, senang bisa berangkat sekolah dengan fasilitas
bus sekolah dari pemerintah daerah. Program ini merupakan layanan transportasi gratis untuk
menunjang kesejahteraan masyarakat, khususnya pelajar yang kurang mampu atau kelompok anak
disabilitas.

Pemerintah daerah menggunakan APBD untuk menyewa angkutan umum di tiap kecamatan untuk
menjemput siswa-siswi di titik-titik tertentu. Selanjutnya, angkutan yang disebut “bus sekolah” ini
akan mengantarkan pelajar hingga ke sekolah masing-masing.

Layanan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkab Trenggalek dalam pengentasan
warga miskin dan rentan miskin di desa maupun kelurahan. Secara administratif, Kabupaten
Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan, 5 kelurahan, dan 152 desa. Dengan adanya SLRT
sejak 2018 lalu, verifikasi data dan ketepatan pemenuhan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
Dimulai dari dua desa, kini terdapat 14 Puskesos SLRT yang tersebar di desa dan kelurahan yang
masing-masing memiliki satu fasilitator. Puskesos SLRT di Trenggalek dikenal dengan nama Gertak.
Kependekan dari Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan.

RAGAM LAYANAN PUSKESOS SLRT POSKO GERTAK

Puskesos SLRT Gerakan Tengok Bawah


Puskesos SLRT Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan atau Gertak adalah
Masalah Kemiskinan atau Gertak adalah program pemerintah daerah untuk membantu
program pemerintah daerah untuk pemerintah pusat dalam pengentasan
membantu pemerintah pusat dalam kemiskinan di Kabupaten Trenggalek. Layanan
pengentasan kemiskinan di Kabupaten Puskesos SLRT Gertak sudah terintegrasi
Trenggalek. Layanan Puskesos SLRT dengan sejumlah instansi, mulai dari BPJS, Dinas
Gertak sudah terintegrasi dengan Kesehatan, Dinas Sosial, ataupun pendamping
sejumlah instansi, mulai dari BPJS, PKH Kemensos. Di posko Gertak, data lengkap
Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, mengenai informasi warga miskin di Trenggalek
ataupun pendamping PKH Kemensos. tercatat berdasarkan nama dan alamat yang
jelas. Satu unit ambulans juga disiagakan
Di posko Gertak, data lengkap mengenai
bila sewaktu-waktu ada kebutuhan darurat
informasi warga miskin di Trenggalek
masyarakat. Dengan kemudahan pelaporan,
tercatat berdasarkan nama dan alamat
keluhan warga yang menjadi prioritas bisa
yang jelas.
segera diatasi.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 55


Selain Puskesos SLRT Gertak, layanan klinik sosial juga telah terbentuk di beberapa desa dan
kelurahan. Menariknya, anggaran layanan tersebut berasal dari gotong royong anggaran yang
dikumpulkan sendiri oleh warga desa. Layanan ini mengaktifkan Unit Pemungut Zakat (UPZ) untuk
mengumpulkan dana, yang nantinya digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Pemkab Trenggalek juga membentuk gugus


tugas “Pasukan Pink” untuk memperkuat
program Gertak. Pasukan Pink membantu
program Puskesos SLRT di Kabupaten
Trenggalek lebih cepat menangani persoalan
sosial di masyarakat. Sebanyak 40 personel
Pasukan Pink menjangkau wilayah yang
sebagian besar pegunungan untuk melayani
masyarakat yang membutuhkan dan melakukan
verifikasi data masyarakat miskin atau rentan
miskin yang belum masuk dalam DTKS.

Inovasi program Puskesos SLRT Gertak lainnya


adalah Rumah Singgah, fasilitas penginapan
gratis bagi warga Trenggalek yang berobat ke
Surabaya dan Malang. Layanan yang dilengkapi
dengan pemberian makanan dan pengantaran
ke rumah sakit ini dikhususkan untuk warga
Para petugas Puskesos SLRT Gertak. miskin atau rentan miskin Kabupaten Trenggalek.

Petugas Puskesos SLRT Gertak melakukan pendampingan rujukan pengobatan ke rumah sakit

56 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Dalam pelaksanaannya, ada tiga gerakan “sedekah” yang dilakukan oleh
Puskesos SLRT Gertak dalam layanannya, yaitu:

SEDEKAH INFORMASI
Gerakan ini untuk saling memberikan informasi mengenai
keberadaan masyarakat miskin dan rentan yang memerlukan
pelayanan. Berbagai masukan dan informasi, baik secara langsung
melalui masyarakat umum, Pasukan Pink, fasilitator Puskesos SLRT,
TKSK, dan pendamping PKH, ataupun melalui media sosial, menjadi
masukan untuk menjangkau dan memberikan layanan kepada
penduduk miskin dan rentan yang memerlukan pelayanan.

SEDEKAH PARTISIPASI
Ini adalah gerakan partisipasi seluruh elemen masyarakat, pemerintah,
dan dunia usaha untuk berpartisipasi dalam pengentasan
kemiskinan dan penjangkauan pelayanan kepada masyarakat miskin
dan rentan. Dalam hal ini, juga termasuk partisipasi semua pihak,
termasuk masyarakat, pemerintah desa/kelurahan, kecamatan, dan
kabupaten, dalam pemutakhiran data kemiskinan/DTKS.

SEDEKAH REZEKI
Sedekah rezeki merupakan kolaborasi dan sinergi pemerintah
dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR), lembaga zakat, dan unsur lain untuk berbagi
rezeki dalam mengentaskan kemiskinan. Di antaranya, bekerja sama
dengan Baznas dalam program penanganan penduduk miskin
dan rentan serta pemberdayaan masyarakat, seperti bantuan
modal untuk berwirausaha, pelayanan KIS, bedah rumah, bantuan
penunggu pasien, jaminan hidup, serta program yang lain.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga mendapatkan dukungan dari Baznas dalam mempercepat
pengentasan kemiskinan. Baznas membantu menggalang dana zakat, infak, dan sedekah dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun instansi lain serta masyarakat umum.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 57


Surat edaran Bupati Trenggalek menyatakan bahwa sebesar 1 persen dari penghasilan total PNS
disumbangkan secara sukarela untuk masyarakat. Hal tersebut agar target dana yang terkumpul
sebesar Rp7-9 miliar setiap tahun bisa terealisasi. Pada 2018, Baznas dan Pemkab Trenggalek
mampu mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah sebanyak Rp250 juta per bulannya dan
pada 2019 meningkat menjadi Rp350-500 juta per bulannya.

Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk mendukung penanganan kemiskinan dan
kerentanan, termasuk bantuan bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial
layanan kesehatan. Misalnya, untuk membayar layanan BPJS Kesehatan atau membayarkan
premi asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin yang belum terjangkau KIS, atau untuk bedah
rumah, jaminan hidup masyarakat miskin/terlantar, bantuan penunggu pasien, serta bantuan
yang lain.

Semua kegiatan tersebut dikelola secara transparan, profesional, dan dapat diakses oleh seluruh
elemen masyarakat. Berkat konsistensi dan pengelolaan yang baik, program Puskesos SLRT
tersebut disambut baik oleh masyarakat. Pada 2018, Puskesos SLRT Posko Gertak bersaing dengan
40 kandidat inovasi lain yang memiliki program sejalan. Kabupaten Trenggalek pun berhasil meraih
Emas Good Practice Awards–Otonomi Awards (OA) 2018 yang diselenggarakan Jawa Pos Institute
of Pro Otonomi (JPIP) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Gambar 7. Penurunan angka kemiskinan penduduk Kabupaten Trenggalek 2016-2019

91490 89770 83500 76440

2016 2017 2018 2019


Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Kemiskinan

Bukti keberhasilan Pemkab Trenggalek dalam menurunkan angka kemiskinan tercatat dalam data
BPS. Pada 2019, angka kemiskinan turun 1,04 persen. Pada 2018, angka kemiskinan mencapai 12,02
persen, sehingga angka kemiskinan pada 2019 menjadi 10,98 persen. Dengan demikian, jumlah
penduduk masyarakat miskin di Trenggalek berkurang dari 83,5 ribu menjadi 76,44 ribu orang.
Hal ini menunjukkan bahwa program penurunan kemiskinan yang dicanangkan oleh Pemkab
Trenggalek berjalan sesuai dengan rencana pemerintah pemerintah pusat dan provinsi.

58 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 59
KABUPATEN BOGOR,
JAWA BARAT

Graha
Pancakarsa
Layanan
dan Rujukan
Terpadu
Dalam waktu dua tahun, Graha Pancakarsa tumbuh menjadi pusat layanan
sosial yang kuat dan menjadi rujukan masyarakat Kabupaten Bogor.
Untuk memperkuat layanan, hingga akhir 2020, Graha Pancakarsa telah
memiliki 40 petugas supervisor di 40 kecamatan, 210 petugas fasilitator
desa/kelurahan, serta 326 petugas front office dan back office Puskesos
SLRT, dengan dukungan dana APBD.

60 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Graha Pancakarsa merupakan sebuah gerakan Pemerintah Kabupaten Bogor, yang menjadi
program unggulan Bupati Bogor Ade Yasin dan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, di berbagai
sektor sebagai strategi percepatan pembangunan, penanggulangan kemiskinan, dan perlindungan
jaminan sosial secara terintegrasi. “Graha” memiliki arti gedung/bangunan resmi sedangkan
“Pancakarsa” merupakan program unggulan Pemkab Bogor yang berisi lima cita-cita ideal untuk
mewujudkan Kabupaten Bogor yang “Termaju”, “Nyaman”, dan “Berkeadaban”. Kelima karsa
tersebut meliputi:

Karsa Bogor Karsa Bogor Karsa Bogor


MEMBANGUN CERDAS MAJU

Karsa Bogor Karsa Bogor


SEHAT BERADAB

Graha Pancakarsa Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu merupakan pusat pelayanan penanganan
permasalahan sosial satu pintu yang dibangun oleh Pemkab Bogor untuk menyelesaikan masalah
sosial melalui peningkatan layanan masyarakat berkebutuhan khusus/PPKS. Dalam hal ini, Graha
Pancakarsa untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan miskin,
meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, serta mengembangkan dan
menjamin keberlanjutan usaha mikro kecil. Selanjutnya Pemkab Bogor melalui Dinas Sosial akan
melakukan pemberdayaan sosial sebagai upaya pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan.

Sebanyak 45 dari 416 desa di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor saat ini masih berada di bawah
garis kemiskinan, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 394.016 jiwa. Upaya menekan laju
angka kemiskinan yang terus bergerak seiring laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor
menjadi agenda prioritas Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor menargetkan bisa menekan angka
kemiskinan hingga 6,38 persen pada 2023.

Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, Pemkab Bogor mengalokasikan dana


sebesar Rp40 miliar untuk program bedah kampung. Melalui program ini, Pemkab Bogor optimistis
mampu membenahi desa tertinggal dan membuka akses desa-desa yang terisolasi agar menjadi
desa berkembang. Harapannya, semua desa kelak mampu menjadi desa maju hingga menjadi desa
mandiri. Untuk mencapai target tersebut tentu diperlukan keterpaduan data sehingga hanya ada
satu data penerima manfaat atau penyandang PPKS yang digunakan untuk berbagai program
kemiskinan.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 61


Hadirnya Graha Pancakarsa Sistem Layanan
Hadirnya Graha Pancakarsa Sistem
dan Rujukan Terpadu sebagai layanan
Layanan dan Rujukan Terpadu sebagai
terpadu menjadi solusi bagi Pemkab Bogor
layanan terpadu menjadi solusi bagi dalam memantau jalannya program dan
Pemkab Bogor dalam memantau menanggulangi permasalahan data di lapangan
jalannya program dan menanggulangi yang masih belum terpadu. Di sisi lain, Graha
permasalahan data di lapangan yang Pancakarsa Sistem Layanan dan Rujukan
masih belum terpadu. Di sisi lain, Graha Terpadu sangat membantu masyarakat
Pancakarsa Sistem Layanan dan Rujukan Kabupaten Bogor untuk mendapatkan
Terpadu sangat membantu masyarakat akses ke berbagai layanan sosial hingga
Kabupaten Bogor untuk mendapatkan penanganan keluhan sosial yang selama ini sulit
akses ke berbagai layanan sosial dijangkau. Graha Pancakarsa juga memantau
hingga penanganan keluhan sosial yang penanggulangan kemiskinan agar lebih cepat,
selama ini sulit dijangkau. tepat sasaran, dan terintegrasi.

Dalam proses pelayanan, Graha Pancakarsa Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu dilengkapi
dengan sistem informasi SIKS-NG. Sistem informasi ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan diseminasi data kesejahteraan sosial terpadu. Sistem
dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan dengan memanfaat teknologi informasi
dan komunikasi.

Dengan cara ini, layanan langsung menyentuh masyarakat, termasuk mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat miskin dan rentan miskin. Sehingga, memudahkan untuk menghubungkan mereka
dengan berbagai program bantuan sosial yang dikelola oleh pemerintah pusat dan daerah.

Program ini pun terbilang ampuh. Dalam waktu dua tahun, Graha Pancakarsa tumbuh menjadi
pusat layanan sosial yang kuat dan menjadi rujukan masyarakat Kabupaten Bogor. Untuk
memperkuat layanan, hingga akhir 2020, Graha Pancakarsa telah memiliki 40 petugas supervisor
di 40 kecamatan, 210 petugas fasilitator desa/kelurahan, serta 326 petugas front office dan back
office Puskesos SLRT, dengan dukungan dana APBD. Para petugas Graha Pancakarsa Sistem
Layanan dan Rujukan Terpadu ini difasilitasi tablet, komputer, dan honor bulanan oleh pemerintah
daerah.

Pada 2019, telah berdiri 122 Puskesos SLRT yang tersebar di sejumlah desa/kelurahan di Kabupaten
Bogor. Pada 2020, jumlah Puskesos SLRT Graha Pancakarsa bertambah di 40 desa/kelurahan,
sehingga totalnya menjadi 162 desa. Tahun 2021, rencananya akan dibentuk lagi Puskesos Graha
Pancakarsa di 50 desa/Kelurahan. Pemkab Bogor menargetkan pada 2023 sudah terbentuk
Puskesos SLRT Graha Pancakarsa di seluruh desa/kelurahan Kabupaten Bogor.

62 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


FORUM FASILITATOR PUSKESOS SLRT GRAHA PANCAKARSA

Langkah strategis direalisasikan Pemkab Bogor dengan membangun gedung penanggulangan


kemiskinan dan perlindungan sosial Graha Pancakarsa yang berlokasi di Dinas Sosial Kabupaten
Bogor pada 2019. Semua program Kabupaten Bogor tersentralisasi di gedung ini, seperti PIP,
program Bogor Cerdas (Dinas Pendidikan), PBI (Dinas Kesehatan), program ketenagakerjaan (Dinas
Tenaga Kerja), dan administrasi dan kependudukan (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil).

Forum fasilitator Puskesos SLRT Graha Pancakarsa dibentuk sebagai upaya penguatan kapasitas petugas Puskesos
SLRT di Kabupaten Bogor.
Di sisi lain, upaya penguatan kapasitas petugas Puskesos Graha Pancakarsa juga terus ditingkatkan,
baik untuk fasilitator, supervisor, front office, ataupun back office. Semua petugas Graha Pancakarsa
Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu diharapkan optimal dalam melayani serta memfasilitasi
berbagai keluhan masyarakat dengan langkah konkret. Terlebih saat ini di Graha Pancakarsa
sudah terbentuk forum fasilitator Puskesos
Forum fasilitator Puskesos SLRT Graha
SLRT Graha Pancakarsa Dinas Sosial Kabupaten
Pancakarsa Dinas Sosial Kabupaten
Bogor. Forum ini sebagai ruang komunikasi dan
kerja sama semua elemen, baik pemerintah, Bogor merupakan ruang komunikasi
perusahaan, perguruan tinggi, maupun media,dan kerja sama semua elemen, baik
sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalampemerintah, perusahaan, perguruan
penanganan masalah sosial. tinggi, maupun media, sebagai bentuk
tanggung jawab bersama dalam
Berbagai program kolaborasi dengan lembaga penanganan masalah sosial.
terkait juga terus diperkuat. Di antaranya,
dengan membangun integrasi, pendekatan
secara personal maupun kedinasan dengan

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 63


mengomunikasikan berbagai program Puskesos Graha Pancakarsa ke Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah, tim anggaran pemerintah daerah (TAPD),
dan instansi lain. Selain itu, melakukan koordinasi dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Bogor. Rapat rutin juga terus dilaksanakan guna untuk menyinergikan program
pembangunan daerah dan program prioritas di masing-masing wilayah.

Dalam penganggarannya, Puskesos Graha Pancakarsa Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
menjadi bagian dari rencana kerja pemerintah dan menjadi program Bupati Bogor untuk
mewujudkan Kabupaten Bogor menjadi “Termaju”, “Nyaman”, dan “Berkeadaban”.

“Ayo kita bareng-bareng kerja sosial. Sudah kewajiban kita berempati


kepada sesama.”

– Bupati Bogor Ade Yasin

Gambar 8. APBD Rp5,8 miliar Anggaran SLRT “Graha Pancakarsa” dalam APBD Kabupaten Bogor 2019

Honorarium
Rp500.000/bulan 12 Bln Rp240.000.0000
40 orang supervisor
Honorarium
Rp350.000/bulan 12 Bln Rp504.000.0000
120 orang Fasilitator

Honorarium
Rp300.000/bulan 12 Bln Rp864.000.0000
240 orang Puskesos (FO dan BO)

Honorarium
5 Front office dan Back office Rp300.000/bulan 12 Bln Rp9.000.0000
Sekretariat SLRT

Anggaran kegiatan SLRT Rakor Puskesos dan Fasilitator Rp195.998.200

Anggaran pengadaan ATK Puskesos dan Name tag dan Fasilitator Rp135.135.000

Anggaran pengadaan rompi Puskesos dan Fasilitator Rp47.700.000

Membangun gedung SLRT Rp3.640.432.856,95

64 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 65
KOTA PONTIANAK,
KALIMANTAN BARAT

Meraih Asa
Bersama
Puskesos
SLRT Berkah
Khatulistiwa
Dengan 50 fasilitator Puskesos SLRT, Pemkot Pontianak melakukan
percepatan pendataan masyarakat miskin dan rentan miskin yang
membutuhkan bantuan. Dalam pelaksanaannya, Puskesos SLRT juga
mampu menggerakkan relawan dari masyarakat di 29 desa/keluaran
yang berasal dari tim Program Keluarga Harapan, karang taruna, tenaga
kesejahteraan sosial kecamatan, dan pekerja sosial masyarakat untuk
berkontribusi bersama menjangkau masyarakat.

66 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial masyarakat miskin dan rentan miskin menjadi
prioritas Pemerintah Kota Pontianak dalam penanganan masalah kemiskinan di Pontianak. Pemkot
Pontianak menyadari bahwa kelompok masyarakat miskin, rentan miskin, perempuan, penyandang
disabilitas, pemuda, dan masyarakat adat masih menghadapi hambatan dalam mengakses
kebutuhan dasar dan perlindungan sosial. Mereka berjuang keras untuk terlibat secara sosial
ekonomi karena merupakan pihak yang paling tidak mendapatkan keuntungan dari perubahan
sosial dan pertumbuhan ekonomi.

Sejumlah program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan berskala nasional telah
dijalankan, seperti program Sembako, Program Keluarga Harapan, Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Sehat, serta program subsidi listrik bagi masyarakat miskin. Di sisi lain, Pemkot
Pontianak juga menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat, seperti penyediaan akses
terhadap kredit mikro, program inklusi sosial, program inklusi keuangan, dan penciptaan lapangan
kerja baru.

Dalam pelaksanaannya, ada sejumlah tantangan bagi program perlindungan sosial di Kota
Pontianak, seperti masih banyaknya program pelayanan yang sektoral dan berjalan sendiri-sendiri
di organisasi perangkat daerah atau OPD, rendahnya ketepatan sasaran program, dan rendahnya
komplementaritas antar program dalam menyasar kelompok rentan.

Menjawab tantangan tersebut, Pemkot Pontianak pada 2018 mendirikan Puskesos SLRT Berkah
Khatulistiwa. Lewat Puskesos SLRT ini, sistem layanan satu pintu, penyempurnaan sistem
penetapan sasaran dan pendataan, serta integrasi dan komplementaritas program perlindungan
sosial diperbaiki.

Seiring dengan berjalannya layanan Puskesos


Keberadaan Sekretariat Puskesos SLRT SLRT Berkah Khatulistiwa, Pemkot Pontianak
Berkah Khatulistiwa yang berlokasi di menyediakan instrumen pengaduan masyarakat
Dinas Sosial Kota Pontianak, menjadi secara online melalui Lapor SLRT Berkah
saluran pengaduan masyarakat dalam Khatulistiwa. Saluran ini merupakan sarana
pelaksanaan bantuan sosial dan berbagai penyampaian informasi dan pengaduan
program perlindungan sosial lainnya, berbasis internet yang terintegrasi dan dapat
baik layanan kesehatan, pendidikan, diakses oleh masyarakat melalui tautan www.
perumahan, ataupun pembuatan kartu slrtkotapontianak.com. Saat ini, Puskesos SLRT
tanda penduduk. Berkah Khatulistiwa dijalankan oleh petugas
front office dan back office dan telah menerima
dan menangani lebih dari 20.325 keluhan
sepanjang 2020.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 67


B’DESUT, INOVASI LAYANAN RAMAH DISABILITAS DAN INKLUSIF

Puskesos SLRT Berkah Khatulistiwa membuat inovasi layanan B’Desut, kependekan dari “berita,
data, eksekusi, segera, urus, tuntas”. Inovasi tersebut ramah penyandang disabilitas dan inklusif
guna mewujudkan akses layanan perlindungan sosial yang adil dan merata, serta memberikan
kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat, termasuk kelompok minoritas, dalam
memperoleh pelayanan.

Keberadaan “mobil reaksi cepat” dan pelayanan sepeda motor yang ramah merupakan salah satu
inovasi layanan B’Desut untuk mempermudah masyarakat Pontianak mendapatkan akses layanan
sosial tanpa harus pergi ke sekretariat Puskesos SLRT. Layanan ditangani oleh petugas Puskesos
SLRT secara cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi dan membantu
warga yang memerlukan layanan dasar, seperti layanan kesehatan dan bantuan sosial.

Mobil reaksi cepat diadakan karena banyak puskesmas di Pontianak tidak memiliki ambulans.
Sehingga, sejumlah pasien yang harus diantar-jemput kerap mengalami kendala dan bahkan
terbengkalai. Adanya pelayanan mobil gratis ini bisa mengatasi masalah tersebut. Mobil reaksi
cepat terbukti membantu pasien yang miskin atau rentan miskin dalam memperoleh fasilitas
layanan kesehatan. Fasilitas ini juga dimanfaatkan oleh kaum perempuan, terutama ibu hamil yang
akan melahirkan.

Menurut Dinas Kesehatan Kota Pontianak,


“Jika ada masyarakat yang sakit, tidak angka kematian ibu dan balita cukup tinggi.
mempunyai dana untuk berobat, Hal tersebut karena pasien datang terlambat
bisa dilaporkan kepada Dinsos ke tempat pelayanan kesehatan sehingga
Pontianak dan kami akan lengkapi penanganannya juga terlambat. Adanya
administrasinya untuk mendapatkan layanan mobil reaksi cepat diharapkan bisa
bantuan. Sasarannya bukan hanya mengurangi angka kematian ibu dan balita.
penduduk miskin, tapi semuanya, yaitu
pemerlu pelayanan kesejahteraan Di sisi lain, fasilitator Puskesos SLRT juga
sosial.” memberikan layanan pendampingan bagi
penyandang disabilitas dalam mendapatkan
- Aswin Djafar, Kepala Dinas Sosial Kota akses perlindungan sosial. Di antaranya,
Pontianak (2020) fasilitator Puskesos SLRT mendampingi proses
penyaluran bantuan melalui kantor cabang
Bank Rakyat Indonesia kepada penerima
manfaat dan membantu penerima manfaat
membeli barang kebutuhan mereka, seperti
kursi roda. Sebelum program untuk para
penyandang disabilitas tersebut dilaksanakan,

68 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


dilakukan pendataan terlebih dahulu oleh
Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota
Pontianak yang kemudian diverifikasi oleh
petugas lapangan di wilayah kerja fasilitator
Puskesos SLRT Kota Pontianak.

Sementara itu, pelayanan motor ramah


diberikan untuk mengantar pulang secara
gratis masyarakat kurang mampu yang datang
ke sekretariat Puskesos SLRT. Layanan ini
sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat
Pontianak yang pergi ke Sekretariat Puskesos
SLRT dengan memanfaatkan jasa ojek berbasis
aplikasi atau angkutan umum.

Kedua program tersebut menjadi sarana untuk


mengumpulkan informasi tentang keberadaan
individu atau rumah tangga dan kondisi sosial
Fasilitator Puskesos SLRT memberikan pendampingan ekonominya. Sekaligus, menjadi ruang untuk
bagi penyandang disabilitas. melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan

pemerintah daerah dalam kegiatan pendataan dan pemutakhiran DTKS. Salah satu keunggulan
pengaduan langsung kepada petugas Puskesos SLRT yang menjangkau desa/kelurahan dan
kecamatan adalah keputusan dan solusi akan lebih cepat dibuat, terutama untuk pengaduan yang
berkaitan dengan kepesertaan program perlindungan sosial.

Dengan 50 fasilitator Puskesos SLRT, Pemkot Pontianak melakukan percepatan pendataan


masyarakat miskin dan rentan miskin yang membutuhkan bantuan. Dalam pelaksanaannya,
Puskesos SLRT juga mampu menggerakkan relawan dari masyarakat di 29 desa/keluaran yang
berasal dari tim Program Keluarga Harapan, karang taruna, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan,
dan pekerja sosial masyarakat untuk berkontribusi bersama menjangkau masyarakat. Saat ini,
sekretariat Puskesos SLRT Kota Pontianak telah ada di dua kelurahan, yakni Kelurahan Dalam
Bugis dan Kelurahan Siantan Hulu.

Ke depan, Puskesos SLRT Kota Pontianak akan dibentuk di seluruh kelurahan. Targetnya, Pemkot
Pontianak pada 2021 akan mendirikan Puskesos SLRT di 27 kelurahan, sehingga seluruh kelurahan
memiliki layanan Puskesos SLRT yang sama guna menjangkau masyarakat dan memberikan
pelayanan kesejahteraan sosial terbaik.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 69


Kemitraan Pemkot Pontianak dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Sejumlah upaya kerja sama juga diinisiasi


Ke depan, Puskesos SLRT Kota Pontianak Pemkot Pontianak, seperti antar-OPD dan
akan dibentuk di seluruh kelurahan. dengan organisasi kemasyarakatan serta
Targetnya, Pemkot Pontianak pada 2021 lembaga sosial lainnya. Mereka yang terlibat di
akan mendirikan Puskesos SLRT di 27 antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan
kelurahan, sehingga seluruh kelurahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas
memiliki layanan Puskesos SLRT yang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas
sama guna menjangkau masyarakat dan Pendidikan, Rumah Sakit Kota Pontianak,
memberikan pelayanan kesejahteraan Rumah Sakit Soedarso, Baznas, dan Rumah
sosial terbaik. Zakat.

Dengan memaksimalkan peran Puskesos


SLRTdi Pontianak, pemerintah daerah berhasil
mengurangi angka kemiskinan. BPS Kota
Pontianak mencatat jumlah penduduk miskin
terus menurun, yakni 33.180 jiwa pada 2017
menjadi 31.760 jiwa pada 2018 atau turun 5
persen. Pada 2019, angkanya turun lagi 4,88
persen menjadi sebanyak 31.460 jiwa.

70 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 71
KABUPATEN BANDUNG,
JAWA BARAT

Puskesos SLRT
Sabilulungan:
Saling Bantu
Tangani Masalah
Kemiskinan

Pada tahun pertama, Kabupaten Bandung berhasil menjadi kabupaten


pertama yang mendorong pembentukan sekretariat Puskesos SLRT
di 270 desa dan 10 kelurahan berkat terbitnya Peraturan Bupati
Bandung Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pusat Kesejahteraan Sosial
Penanganan Kemiskinan.

72 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Berada di dataran tinggi cekungan Bandung, Kabupaten Bandung tidak hanya menarik berkat
pesona alamnya yang cantik. Kabupaten Bandung juga menarik perhatian dan menjadi rujukan
karena berhasil mengatasi kemiskinan dan masalah sosial secara signifikan melalui Puskesos SLRT
Sabilulungan.

Sebagai kabupaten dengan potensi sumber daya alam, pertanian dan peternakan yang berlimpah,
Kabupaten Bandung menjadi magnet bagi penduduk daerah sekitarnya di Jawa Barat untuk
mengadu nasib. Wilayah Kabupaten Bandung yang luas memungkinkan pembangunan kawasan
permukiman baru. Hal tersebut mendorong perpindahan penduduk ke kabupaten tersebut yang
berkontribusi pada laju pertumbuhan penduduknya.

Badan Pusat Statistik pada 2020 menyebutkan Kabupaten Bandung menempati urutan ketiga
kabupaten dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia, yaitu sebanyak 3.821.505 jiwa. Sebagai
daerah padat penduduk, Kabupaten Bandung dihadapkan dengan berbagai permasalahan
sosial seperti angka pengangguran yang meningkat dan kemiskinan yang kompleks dan bersifat
multi-dimensional. Terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19, yang menyebabkan peningkatan
angka kemiskinan baru secara nasional. Di Kabupaten Bandung, angka kemiskinan setelah
terjadi pandemi naik dari 5,94 persen menjadi 6,91 persen—bertambah 0,97 persen. Hal tersebut
disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang kehilangan mata pencaharian sehingga berpengaruh
pada pendapatannya. Karena itu, dibutuhkan program perlindungan sosial untuk memperkuat
ketahanan ekonomi masyarakat yang terdampak.

Tantangan dalam penanganan masalah sosial dan kemiskinan memang tidak sederhana.
Pemerintah Kabupaten Bandung memulainya dengan semangat “sabilulungan” yang
bermakna saling membantu atau gotong royong. Semangat inilah yang menginspirasi
layanan Puskesos SLRT Sabilulungan hadir
sebagai upaya mempercepat penanggulangan
Beberapa upaya strategis yang diambil kemiskinan dan penanganan masalah sosial di
Pemkab Bandung melalui Puskesos Kabupaten Bandung. Sabilulungan adalah nilai
SLRT Sabilulungan meliputi peningkatan kearifan lokal masyarakat Sunda yang menjadi
upaya ketepatan sasaran dan modal utama masyarakat Kabupaten Bandung
integrasi program-program perlindungan untuk saling mendukung dalam menanggulangi
sosial, peningkatan pendapatan masalah kemiskinan secara bersama-sama di
masyarakat miskin, pengurangan beban tingkat individual, kultural, dan struktural.
pengeluaran, serta upaya menurunkan
tingkat pengangguran di masyarakat. Puskesos SLRT Sabilulungan dipilih oleh
Kementerian Sosial menjadi pilot project atau
percontohan nasional penerapan layanan
terpadu satu pintu Puskesos SLRT bagi

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 73


50 kabupaten/kota lain. Ini menjadi sebuah tantangan sekaligus motivasi bagi Pemkab Bandung
untuk terus berinovasi dalam pelayanan dan regulasi. Beberapa upaya strategis yang diambil
Pemkab Bandung melalui Puskesos SLRT Sabilulungan meliputi peningkatan upaya ketepatan
sasaran dan integrasi program-program perlindungan sosial, peningkatan pendapatan masyarakat
miskin, pengurangan beban pengeluaran, serta upaya menurunkan tingkat pengangguran di
masyarakat.

Sejak dibentuk pada 2016, peran Puskesos SLRT Sabilulungan dalam mengawal perlindungan
dan kesejahteraan sosial di Kabupaten Bandung berkembang cukup pesat. Pada tahun pertama,
Kabupaten Bandung berhasil menjadi kabupaten pertama yang mendorong pembentukan
sekretariat Puskesos SLRT di 270 desa dan 10 kelurahan berkat terbitnya Peraturan Bupati
Bandung Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pusat Kesejahteraan Sosial Penanganan Kemiskinan.
Regulasi tersebut diberlakukan agar Puskesos SLRT bisa menyentuh masyarakat di tingkat paling
bawah yang berada di desa/kelurahan. Adanya payung hukum tersebut lebih memudahkan
fasilitator melakukan penjangkauan terhadap pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS)
di daerah.
Akselerasi dan koordinasi lintas lembaga
dalam percepatan penanggulangan Pemkab Bandung memberikan dukungan
kemiskinan di Kabupaten Bandung terus anggaran yang bersumber dari Anggaran
diupayakan Pemkab Bandung dengan Pendapatan dan Belanja Daerah untuk
diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Puskesos SLRT Sabilulungan sebesar
Bandung Nomor 13 Tahun 2018 tentang Rp54 miliar sebagai langkah strategis
SLRT untuk Penanganan Fakir Miskin dan mengentaskan kemiskinan dan
Orang Tidak Mampu. Selanjutnya pada 2019, kesenjangan sosial.
Pemkab Bandung memberikan dukungan
anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Puskesos SLRT
Sabilulungan sebesar Rp54 miliar sebagai langkah strategis mengentaskan kemiskinan dan
kesenjangan sosial.

Hadirnya Puskesos SLRT Sabilulungan berhasil menjadi solusi terpadu berbagai permasalahan
yang dihadapi PPKS. Sebelumnya, penanganan masalah sosial Kabupaten Bandung ditangani
oleh masing-masing sektor.

Kini melalui Puskesos SLRT Sabilulungan, masyarakat Kabupaten Bandung lebih mudah
mengakses berbagai layanan sosial. Terutama, dalam mengakses layanan sosial dasar seperti
Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non-Tunai, serta mendapatkan bantuan
komplementer seperti Program Indonesia Pintar di bidang pendidikan dan Program Indonesia
Sehat di bidang kesehatan. Di sinilah Puskesos SLRT Sabilulungan berperan memastikan seluruh
program berjalan tepat sasaran serta data keluarga yang layak menerima bantuan valid, sehingga
bantuan pemerintah dapat dirasakan keluarga penerima manfaat.

74 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


PERAN DAN FUNGSI PUSKESOS SLRT SABILULUNGAN

Puskesos SLRT Sabilulungan menjadi lini terdepan yang membantu memfasilitasi masyarakat di
bidang pelayanan sosial secara langsung. Mulai dari aksesibilitas layanan sosial, rujukan, advokasi,
serta penyediaan data dan informasi. Dalam pelaksanaannya, unsur pelaksana utama pelayanan
Puskesos SLRT di tingkat kabupaten/kota hingga di tingkat desa/kelurahan terdiri dari seorang
manajer Puskesos SLRT, 31 supervisor, 3 petugas front office, 2 petugas back office, dan 280
fasilitator di setiap desa/kelurahan. Selain itu, Puskesos SLRT bekerja sama dengan pilar-pilar
sosial, aparat desa setempat, dan pemerintah daerah untuk menjawab keluhan masyarakat.

Dengan tugas dan fungsi utama memverifikasi dan memvalidasi data kemiskinan, Puskesos SLRT
Sabilulungan juga menerima keluhan dan pengaduan. Setiap fasilitator Puskesos SLRT di tingkat
desa/kelurahan di Kabupaten Bandung bisa mengakses basis data penduduk berdasarkan kartu
tanda penduduk dan kartu keluarga di wilayah kerjanya. Sehingga, saat ada masyarakat yang
menyampaikan permasalahan, baik itu masalah ekonomi, pendidikan, ataupun kesehatan, petugas
Puskesos SLRT akan mengidentifikasinya terlebih dahulu sebelum melakukan asesmen untuk
memberikan penanganan yang tepat. Selanjutnya, mereka akan dirujuk ke dinas terkait untuk
dihubungkan dengan program-program dari pusat. Bila ada inclusion maupun exclusion error, data
tersebut akan disampaikan ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial.

Pihak Puskesos SLRT Sabilulungan memberikan pelayanan kepada seorang penyandang disabilitas.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 75


Tabel 4. Integrasi layanan Puskesos SLRT

Dinas Terkait Program

Dinas Pendidikan Program Indonesia Pintar (KIP), pendidikan inklusif, biaya operasional sekolah, biaya
personal pendidikan, penjaringan anak putus sekolah

Dinas Kesehatan PBI-JKN, PBI APBD, PBI APBN, surat keterangan tidak mampu (SKTM) pelayanan
rumah sakit, puskesmas atau puskesmas keliling (puskeling)

Dinas Permukiman dan RS-Rutilahu, air bersih bagi masyarakat miskin, dan pemakaman bagi masyarakat
Pertanahan miskin, orang terlantar, dan ODGJ

Dinas Sosial 26 PPKS

DP2KBP3A Kekerasan terhadap anak dan perempuan, alat kontrasepsi gratis bagi keluarga
penerima manfaat

Dinas Tenaga Kerja Pelatihan tenaga kerja dan perlindungan tenaga kerja Indonesia, pelatihan
keterampilan, program magang, kursus bahasa Inggris dan Jepang

PLN Listrik bagi masyarakat miskin, Program Jabar Cabang 2018

Diskoperindag Gas 3 kilogram, pelatihan pengemasan (KUBE), operasi pasar, cadangan beras
pemerintah

Disdukcapil Sisir adminduk

P2TP2A SOP penanganan kekerasan anak dan perempuan

Dinas Pangan Pemberian makanan tambahan ikan

UMKM Pembinaan koperasi SLRT dan donasi

Kementerian Sosial Bantuan sosial

Sumber: Dinsos Kabupaten Bandung (2019)

Penyelenggaraan Puskesos SLRT Sabilulungan tidak hanya memperkuat hubungan kerja antara
pusat dan daerah melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS), tetapi juga jejaring
kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Di antaranya, bersinergi dengan dunia usaha
atau sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat.

76 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Tabel 5. Jejaring Puskesos SLRT Sabilulungan

Jejaring Kolaborasi
Program
Puskesos SLRT Sabilulungan

Yayasan Daarut Tauhid Kursi roda, alat bantu dengar, alat bantu mobilitas bagi penyandang
disabilitas (tongkat putih dan kruk penyangga), dan bantuan anak yatim

LSM Sapa Laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tenaga kerja migran
non-prosedural

Dompet Dhuafa Membantu masyarakat apabila ada resep yang tidak bisa ditebus ataupun
menunggak pembayaran BPJS Kesehatan

CSR RS Santosa Membantu operasi bibir sumbing

CSR RS Soreang Membantu sunatan massal dan pengobatan untuk orang telantar/tanpa
identitas

LSM Bahtera dan Srikandi Patuha Membantu orang dengan HIV/AIDS

LKKS Membantu masyarakat dirujuk ke yayasan/organisasi sosial

Komite Mata Daerah Membantu pemeriksaan mata gratis, pembagian kacamata baca, dan operasi
katarak gratis

Rumah Bersalin Cuma-cuma Memfasilitasi persalinan, pemeriksaan ibu hamil, dan imunisasi gratis

Panti Rehab Napza Bumi Kaheman Membantu menangani ODGJ

Badan Amil Zakat (BAZ) Biaya pemulangan orang telantar, tunggakan BPJS Kesehatan, rehabilitasi
sosial rumah tidak layak huni, biaya pendidikan anak duafa, dan modal usaha

Aliansi Perempuan Disabilitas dan Bantuan kaki dan tangan palsu


Lansia (APDL)

Asosiasi Pekerja Migran Indonesia Membantu migran bermasalah dan non-prosedural


(APMI)

Sumber: Dinsos Kabupaten Bandung (2019)

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 77


GEDUNG SLRT-SABILULUNGAN

PUSAT LAYANAN SOSIAL DAN DATA CENTER KABUPATEN BANDUNG

Terus berinovasi guna meningkatkan layanan kepada masyarakat menjadi komitmen Pemkab
Bandung untuk memacu akselerasi pelayanan dan perlindungan sosial. Inovasi tersebut diwujudkan
dengan beroperasinya layanan terpadu satu pintu di Gedung SLRT Sabilulungan.

Terletak di pusat kota Soreang,


Gedung SLRT Sabilulungan menjadi
pusat pelayanan terpadu penanganan
keluhan dan rujukan permasalahan
sosial. Layanan yang telah diberikan
secara berjenjang dari Puskesos
SLRT di tingkat desa atau kelurahan
dikoordinasikan di tingkat kabupaten
di Gedung SLRT Sabilulungan.

Untuk fasilitas layanan, Gedung SLRT


Layanan terpadu satu pintu Puskesos SLRT Kabupaten Sabilulungan dilengkapi dengan kendaraan
Bandung terwujud dalam operasionalisasi Gedung SLRT operasional berupa mobil sisir SLRT
Sabilulungan dan kendaraan operasional mobil sisir SLRT
Sabilulungan
Sabilulungan untuk layanan pendidikan dan
ambulans sebagai kendaraan reaksi cepat
untuk mobilisasi rujukan permasalahan sosial. Pemkab Bandung berharap dengan dibangunnya
gedung SLRT, tidak ada lagi warga miskin yang tidak bersekolah, kelaparan, atau tidak dilayani di
rumah sakit.

Gedung SLRT Sabilulungan juga sekaligus menjadi data center atau pusat data tingkat Kabupaten
Bandung. Di gedung tersebut, terdapat ruangan khusus tempat basis data, pusat pengelolaan dan
pemrosesan data yang terkoneksi langsung dengan Kementerian Sosial. Pusat data ini menjadi
salah satu opsi untuk penyimpanan dan pengamanan data. Selain itu, terdapat fasilitas penunjang
untuk menjamin uptime atau waktu aktif server selama 24 jam setiap hari.

Data terkait masalah sosial misalnya. Setiap warga yang telah didata petugas Puskesos SLRT
dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial melalui aplikasi SIKS-NG akan terintegrasi di data center.
Dengan adanya pusat data ini sistem pengelolaan data kemiskinan Kabupaten Bandung akan lebih
akurat dan aktual.

78 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Pada pandemi Covid-19, keberadaan Gedung
Setiap warga yang telah didata petugas SLRT Sabilulungan sebagai garda terdepan
Puskesos SLRT dalam Data Terpadu pusat layanan sosial terasa penting, terutama
Kesejahteraan Sosial melalui aplikasi dalam pendataan kemiskinan di 280 desa/
SIKS-NG akan terintegrasi di data center. kelurahan di Kabupaten Bandung. Hampir 52
Dengan adanya pusat data ini sistem persen penduduk Kabupaten Bandung di dalam
pengelolaan data kemiskinan Kabupaten DTKS telah menerima bantuan sosial melalui
Bandung akan lebih akurat dan aktual. penyaluran oleh petugas Puskesos SLRT secara
berjenjang dari tingkat rukun tetangga, rukun
warga, hingga desa. Selain pendataan, Puskesos SLRT Sabilulungan juga menghadirkan layanan
pengaduan melalui saluran hotline 0821-1371-1036.

Berkat kinerja yang begitu progresif, Puskesos SLRT Sabilulungan dijadikan proyek percontohan
nasional oleh Kementerian Sosial, dengan Puskesos SLRT Sabilulungan masuk dalam enam besar
SLRT terbaik se-Indonesia. Puskesos SLRT Sabilulungan dinilai sangat baik, dari sisi keberadaan
regulasi, sarana dan prasarana, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta integrasi dan
tindakan untuk menangani masalah kesenjangan sosial. Juga, terjalin kolaborasi dengan berbagai
organisasi perangkat daerah.

Atas kinerja tersebut, Puskesos SLRT Sabilulungan mendapatkan apresiasi dan meraih berbagai
penghargaan dari presiden hingga tingkat daerah. Di antaranya, menerima SLRT Award atas
inovasi pengembangan Puskesos di seluruh desa dan kelurahan dengan menggunakan alokasi
dana perimbangan desa (ADPD), serta menjadi rujukan bagi berbagai daerah untuk melakukan
studi banding ataupun kunjungan langsung untuk melihat upaya Puskesos SLRT Sabilulungan
melayani masyarakat hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

Kehadiran Puskesos SLRT terbukti efektif dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan di


Kabupaten Bandung dari tingkat kabupaten/kota hingga desa/kelurahan. Hal tersebut terwujud
berkat keberadaan Puskesos SLRT di 270 desa dan 10 kelurahan, dengan dukungan sumber daya
manusia profesional yang mencapai 1.780 personel, termasuk 280 fasilitator di setiap desa serta 31
supervisor di tingkat kecamatan. Puskesos SLRT Sabilulungan juga mendapat dukungan dari pilar-
pilar sosial yang menjadi komponen mitra kerja.

Kini, Kabupaten Bandung mampu melakukan transformasi di berbagai bidang dengan pertumbuhan
ekonomi yang pesat. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bandung pun terus meningkat
selama enam tahun terakhir. Dari 270 desa di sana, tidak ada lagi yang berstatus desa tertinggal.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 79


Bahkan, desa di Kabupaten Bandung telah masuk 10 besar kategori desa maju se-Indonesia. Saat
ini terdapat 85 desa berkembang, 129 desa maju, dan 56 desa mandiri. Keberhasilan ini melampaui
target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung 2016-2021 untuk
mencetak 44 desa mandiri.

Keberhasilan Kabupaten Bandung dalam


Dari 270 desa di sana, tidak ada lagi yang menekan angka kemiskinan tidak lepas dari
berstatus desa tertinggal. Bahkan, desa di
strategi berkesinambungan pemerintah
Kabupaten Bandung telah masuk 10 besar
daerahnya serta partisipasi seluruh warga dan
kategori desa maju se-Indonesia. Saat ini
pemangku kepentingan yang terlibat bersama
terdapat 85 desa berkembang, 129 desa
maju, dan 56 desa mandiri. Keberhasilan ini mengentaskan kemiskinan. Pencapaian tersebut
melampaui target Rencana Pembangunan juga tidak lepas dari kinerja Puskesos SLRT
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sabilulungan serta niat dan tekad sabilulungan
Bandung 2016-2021 untuk mencetak seluruh warga Kabupaten Bandung untuk
44 desa mandiri. mengentaskan kemiskinan

Penyerahan bantuan sosial secara simbolik oleh pihak Puskesos SLRT kepada perwakilan penerima bantuan.

80 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 81
KABUPATEN TEGAL,
JAWA TENGAH

Pasukan Trengginas,
Inisiatif Cepat
Tanggap
Puskesos SLRT
Tegal Kala Bertugas
Pasukan Trengginas mengumpulkan data yang sahih dan andal
menggunakan sistem teknologi berbasis Android untuk memperbarui
data saat itu juga (real time) melalui proses pendataan yang berlangsung
secara berjenjang mulai dari tingkat terendah, yakni rukun tetangga (RT)
dan rukun warga (RW). Pendataan tidak hanya berdasarkan alamat pada
kartu tanda penduduk Kabupaten Tegal, melainkan juga berdasarkan
alamat domisili saat ini.

82 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Masyarakat miskin dan rentan miskin Kabupaten Tegal kini tidak perlu khawatir bila belum
menerima bantuan sosial dari pemerintah. Sebab, Puskesos SLRT Kabupaten Tegal memiliki tim
cepat tanggap bernama “Pasukan Trengginas”.

Tim tersebut bersiaga 24 jam untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin dan rentan
miskin supaya memperoleh perlindungan sosial. Misalnya, di lapangan Pasukan Trengginas
mengidentifikasi masyarakat miskin dan rentan miskin yang belum menerima bansos. Mereka
kemudian melakukan pendataan dengan cepat dan tepat, lalu menghubungkannya dengan
pengampu program perlindungan sosial. Pasukan Trengginas terdiri dari 108 petugas, dengan 6
petugas untuk masing-masing kecamatan di 18 kecamatan. Mereka berasal dari berbagai latar
belakang, seperti karang taruna dan pekerja sosial.

Pasukan Trengginas mengumpulkan data yang sahih dan andal menggunakan sistem teknologi
berbasis Android untuk memperbarui data saat itu juga (real time) melalui proses pendataan yang
berlangsung secara berjenjang mulai dari tingkat terendah, yakni rukun tetangga (RT) dan rukun
warga (RW). Pendataan tidak hanya berdasarkan alamat pada kartu tanda penduduk Kabupaten
Tegal, melainkan juga berdasarkan alamat domisili saat ini. Saat pandemi Covid-19, targetnya adalah
masyarakat miskin dan rentan miskin yang terkena pemutusan hubungan kerja, dirumahkan atau
tidak menerima gaji, serta mereka yang menutup usaha atau omzet usahanya berkurang drastis
karena terdampak pandemi. Data penerima bansos memang dinamis, sesuai kondisi ekonomi suatu
keluarga.

Hasil pendataan kepala keluarga yang belum menerima bansos diolah di tingkat kelurahan.
Kemudian data tersebut diverifikasi ulang oleh pengurus RT/RW dan di tingkat kecamatan sebelum
dirujuk ke Puskesos SLRT Tegal. Dalam proses pendataan, Pemkab Tegal mengintegrasi aplikasi
SIKS-NG yang telah disiapkan Pusdatin Kementerian Sosial dengan Sidanik (Aplikasi Pemadanan
NIK). Melalui Sidanik, setiap desa dibuatkan username dan password sehingga Puskesos SLRT di tiap

desa bisa melakukan pemadanan NIK secara


mandiri serta melakukan validasi di DTKS Berkat program Puskesos SLRT, pemerintah
melalui aplikasi SIKS-NG. Sebelumnya, desa daerah bisa memberikan layanan di desa
kerap mengalami kendala dan membutuhkan lebih cepat. Pemutakhiran data yang cepat
waktu cukup lama saat mengurus data di dan akurat membuat penyaluran bansos
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. kian efektif menjangkau seluruh warga yang
Kini setiap desa bisa langsung melakukan membutuhkan.
pemadanan data secara mandiri dibantu
oleh Pasukan Trengginas.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 83


Ikhtiar responsif Puskesos SLRT Tegal sejak
2019 tersebut berbuah manis. Dalam waktu satu
tahun, Kabupaten Tegal berhasil melakukan
pencatatan dan validasi data menyeluruh di
18 kecamatan yang meliputi 281 desa dan 6
kelurahan. Sebelum layanan Puskesos SLRT
Tegal hadir, Pemkab Tegal baru menyelesaikan
validasi data di 44 desa selama 2017 dan 2018.
Berkat program Puskesos SLRT, pemerintah
daerah bisa memberikan layanan di desa lebih
cepat. Pemutakhiran data yang cepat dan
akurat membuat penyaluran bansos kian efektif Pihak Puskesos SLRT Tegal memberikan fasilitas
menjangkau seluruh warga yang membutuhkan. ambulance kepada warga yang membutuhkan.

UPAYA KABUPATEN TEGAL MENGENTASKAN KEMISKINAN

Pemecahan masalah kemiskinan dimulai dengan memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-
hak dasar masyarakat miskin dan rentan miskin, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Terkait
dengan hal tersebut, Pemkab Tegal telah merumuskan kebijakan dan strategi penanggulangan
kemiskinan yang terintegrasi dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, mulai dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah 2019-2024, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), serta dalam dokumen
spesifik seperti Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Pembangunan Sustainable
Development Goals Kabupaten Tegal, dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD).
Kebijakan dan strategi tersebut direalisasikan dalam berbagai program dan kegiatan perangkat
daerah dan terintegrasi dengan layanan Puskesos SLRT di Kabupaten Tegal.

Sejumlah kegiatan gencar diselenggarakan di desa/kelurahan untuk mendorong terbentuknya


Puskesos SLRT mandiri di desa/kelurahan. Pemkab Tegal kerap mengadakan audiensi atau
pertemuan dengan kepala desa, pendamping desa, dan organisasi perangkat daerah untuk
mendorong pemanfaatan dana desa agar dialokasikan untuk pelayanan sosial di masing-masing
desa.

Program yang telah dilaksanakan di antaranya pembentukan desa inklusif difabel, kawasan yang
ramah bagi kelompok disabilitas. Dengan validasi data melalui berbagai program tersebut diketahui
jenis kebutuhan warga di setiap desa. Salah satunya di Desa Pesarean yang akses ke desa tersebut
kini dilengkapi dengan jalan yang ramah penyandang disabilitas, seperti adanya ram atau jalan
landai. Ada pula desa yang memanfaatkan teknologi dalam menjalankan Puskesos SLRT. Seperti
Desa Karanganyar yang menggunakan QR code untuk penyaluran bantuan sehingga bantuan bisa
tepat sasaran.

84 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Kabupaten Tegal telah menunjukkan praktik
Program yang telah dilaksanakan di baik layanan Puskesos SLRT dalam mengawal
antaranya pembentukan desa inklusif perlindungan dan kesejahteraan sosial
difabel, kawasan yang ramah bagi masyarakat. Praktik baik tersebut juga berkorelasi
kelompok disabilitas. Dengan validasi terhadap penurunan angka kemiskinan. Pada
data melalui berbagai program tersebut 2019, angka kemiskinan Kabupaten Tegal
diketahui jenis kebutuhan warga di mengalami penurunan, meskipun pada masa
setiap desa. pandemi Covid-19 selama 2020 angkanya
naik lagi.
Data BPS menyebutkan jumlah penduduk miskin Kabupaten Tegal pada 2019 adalah berjumlah
109,94 ribu jiwa. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan 2018 yang mencapai 114,06 ribu
jiwa—berkurang 4,12 ribu jiwa.

Dengan dilaksanakannya berbagai program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, diharapkan


kemiskinan di Kabupaten Tegal bisa dientaskan lebih cepat. Upaya tersebut disertai komitmen
penuh seluruh jajaran Pemkab Tegal yang berkesinambungan, khususnya dalam membangun
sinergitas program, sehingga berbagai program dan kegiatan tadi dapat diimplementasikan secara
efektif dan efisien.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 85


KABUPATEN SLEMAN,
DI YOGYAKARTA

Puskesos SLRT
Sembada,
Sejahtera
Bersama Warga
Selain memperkuat sistem regulasi dan koordinasi, Pemkab Sleman
melalui Puskesos SLRT Sembada meluncurkan berbagai inovasi
pengentasan kemiskinan yang manfaatnya dapat dirasakan langsung
oleh warga miskin. Dengan moto “teka susah bali bungah” (datang sedih
pulang bahagia), Pemkab Sleman membuat inovasi program sosial
berupa JPS (Jaring Pengaman Sosial), NGANTAR PAIMAH (layanan antar
sampai ke rumah), dan LASAMBA (layanan sambang warga).

86 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Sejak diinisiasi pada akhir 2016, Puskesos SLRT Sembada berperan strategis sebagai layanan
satu pintu dan terpadu bagi masyarakat Sleman untuk mendapatkan perlindungan sosial. Juga,
untuk menangani berbagai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat. Di sinilah semangat
“sembada” dijalankan oleh seluruh petugas Puskesos SLRT. Sembada merupakan sikap dan
komitmen petugas Puskesos SLRT untuk selalu tersenyum, bersimpati, melayani, berbagi,
berdedikasi, amanah, disiplin, dan akuntabel dalam memberikan layanan. Terutama, dalam
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan miskin, mencatat kebutuhan dan
keluhan mereka, dan menghubungkan kebutuhan tersebut dengan program dan layanan sosial
yang dikelola pemerintah pusat ataupun daerah.

Keberadaan Puskesos SLRT Sembada diperkuat dengan diterbitkannya payung hukum oleh
Pemkab Sleman, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman
2016-2021, Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penanggulangan
Kemiskinan, dan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman
2016-2021. Sehingga dari sisi regulasi, Pemkab Sleman memiliki landasan kuat untuk membuat
suatu kebijakan publik guna mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta cepat
tanggap terhadap permasalahan sosial yang terjadi.
Dari sisi koordinasi, Puskesos SLRT Sembada
Pemerintah Kabupaten Sleman aktif bersinergi dan bekerja sama lintas sektor
melalui Puskesos SLRT Sembada dengan organisasi perangkat daerah sebagai
terus membantu masyarakat miskin mitra sejajar dalam memberikan pelayanan
dan rentan miskin agar keluar dari sosial. Selain itu, memperkuat kerja sama dengan
kemiskinan. Berkat kinerja Puskesos lembaga kesehatan dan rumah sakit rujukan,
SLRT Sembada, Sleman dipilih oleh seperti layanan Sleman Emergency Service
Kementerian Sosial sebagai satu (SES) dan Public Safety Center (PSC) dari
dari 50 kabupaten/kota di Indonesia Dinas Kesehatan Sleman, Rumah Sakit Umum
yang menjadi daerah percontohan Daerah (RSUD) Sleman, RSUD Prambanan,
pengembangan Puskesos SLRT. Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Palang
Merah Indonesia Cabang Sleman, dan Urusan
Kesehatan (Urkes) Polres Sleman. Juga, dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Yogyakarta.
Puskesos SLRT juga bekerja sama dengan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah dan
Yayasan Indonesia Satu Hati (Indonesian Ziswaf Center) dalam penyediaan ambulans.

Dalam memperkuat langkah menekan angka kemiskinan, Pemkab Sleman bersinergi dengan
seluruh instansi serta camat dengan membuat kesepakatan mengenai rencana aksi daerah
(RAD) penanggulangan kemiskinan dan pemanfaatan data kemiskinan bersama. Lembaga
yang terlibat di antaranya Dinas Sosial; Dinas Pendidikan; Dinas Kesehatan; Dinas Tenaga Kerja;
Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Dinas

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 87


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga
Berencana (P3AP2KB); Dinas Komunikasi dan Informatika; Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil; Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan; Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; dan 17
camat di Kabupaten Sleman.

Pengentasan kemiskinan terus menjadi prioritas


Pemkab Sleman bersinergi dengan
utama pembangunan daerah di Sleman.
seluruh instansi serta camat
Hal tersebut tertuang dalam Rencana Kerja
dengan membuat kesepakatan
Pembangunan Daerah (RKPD) Sleman 2020
mengenai rencana aksi daerah
dengan misi meningkatkan daya saing ekonomi
(RAD) penanggulangan kemiskinan lokal, pelayanan pendidikan dan kesehatan
dan pemanfaatan data kemiskinan yang berkualitas, dan kesejahteraan warga
bersama. Sleman yang berbudaya.

Dalam pelaksanaannya, Puskesos SLRT


Sembada melibatkan tiga manajer yang berasal
dari Dinas Sosial, Bappeda, dan Dinas Kominfo.
Adapun petugas back office sebanyak 11
orang berasal dari Dinas Sosial. Sementara
itu, petugas front office berjumlah 8 orang,
supervisor 17 orang (dengan satu kecamatan
satu supervisor), dan fasilitator 86 orang untuk
ditempatkan di 86 desa se-Kabupaten Sleman.

Berkat pembaruan data kemiskinan yang


cepat dan valid, Puskesos SLRT Sembada bisa
merumuskan secara optimal perencanaan
dan pengembangan program pengentasan
kemiskinan. Sehingga, selalu ada layanan
Petugas Puskesos SLRT Sembada turun ke lapangan untuk atau program baru yang diselenggarakan oleh
pengambilan data guna pembaruan data kemiskinan. Puskesos SLRT Sembada.

Selain memperkuat sistem regulasi dan koordinasi, Pemkab Sleman melalui Puskesos SLRT
Sembada meluncurkan berbagai inovasi pengentasan kemiskinan yang manfaatnya dapat
dirasakan langsung oleh warga miskin. Dengan moto “teka susah bali bungah” (datang sedih
pulang bahagia), Pemkab Sleman membuat inovasi program sosial berupa:

88 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


JPS (JARING PENGAMAN SOSIAL)
Masyarakat miskin dan rentan miskin kini tidak perlu khawatir untuk mendapatkan
pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka dan untuk memperoleh layanan
kesehatan. Kini, kebutuhan tersebut dilayani oleh Jaring Pengaman Sosial (JPS)
Puskesos SLRT Sembada, yang berfokus pada penanganan kesejahteraan bidang
kesehatan, pendidikan, dan bidang sosial. Berlandaskan Peraturan Bupati Sleman
Nomor 1.8 Tahun 2021, JPS direalisasikan dalam bentuk bantuan sosial yang tidak
terencana, seperti dana yang diberikan kepada penduduk Sleman berstatus miskin
dan rentan miskin, serta korban bencana sosial dan telantar di Kabupaten Sleman.
Pada 2020, Pemkab Sleman menganggarkan Rp10 miliar untuk masyarakat miskin dan
rentan miskin.

NGANTAR PAIMAH, LAYANAN ANTAR SAMPAI KE RUMAH


Program Ngantar Paimah dilaksanakan dengan menyediakan armada bagi masyarakat
yang datang di Puskesos SLRT Sembada, yang membutuhkan transportasi untuk
diantar sampai ke rumah. Adapun jenis transportasi yang digunakan berupa kendaraan
roda dua dan roda empat, termasuk ambulans. Dalam praktiknya tumpangan gratis ini
banyak membantu masyarakat sehingga tidak perlu lagi menggunakan transportasi
umum untuk pergi ke Sekretariat Puskesos SLRT Sembada.

LASAMBA (LAYANAN SAMBANG WARGA)


“Lasamba” merupakan layanan responsif Puskesos SLRT Sembada dengan memberikan
pelayanan jemput bola, yaitu melakukan kunjungan langsung ke rumah warga yang
membutuhkan. Upaya ini merupakan tindak lanjut untuk lebih mendekatkan layanan
Pemkab Sleman kepada warga yang tidak bisa datang ke Puskesos SLRT Sembada.
Program ini juga mencakup keluhan masyarakat yang disampaikan melalui kanal media
sosial seperti di Instagram, Twitter, WhatsApp layanan sosial dan aplikasi lapor Sleman.
Sejumlah keluhan dan aduan warga yang telah terlayani oleh program Lasamba di
antaranya pemberian alat bantu bagi penyandang disabilitas seperti kaki palsu dan
kursi roda, bantuan bagi keluarga yang kesulitan biaya sekolah anak, penanganan
lansia telantar, dan penyandang disabilitas berat.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 89


Untuk mendukung program Lasamba agar
lebih cepat dan tuntas dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat, program
ini didukung oleh Tim Reaksi Cepat (TRC)
Dinas Sosial yang berjumlah 25 personel
yang terdiri dari tenaga kesejahteraan sosial
kecamatan, pekerja sosial masyarakat , dan
pendamping PKH. Hadirnya program Lasamba
berhasil mengubah sistem pelayanan yang
selama ini berlangsung satu arah menjadi
dua arah.

Selama masa pandemi Covid-19, petugas


Puskesos SLRT Sembada memberikan layanan
Pelaksanaan layanan Lasamba (Layanan Sambang program Lasamba melalui telepon. Hal ini demi
Warga) oleh petugas Puskesos SLRT Sembada. menjaga keamanan petugas dan masyarakat
untuk mencegah terjadinya penyebaran virus.
Inovasi Lasamba pada 2017 telah dirasakan oleh 17.516 warga dan pada akhir Juli 2018 oleh sekitar
5.000 warga. Ini sesuai dengan misi Pemkab Sleman dalam program penurunan kemiskinan hingga
8 persen pada 2021.

Dengan adanya berbagai inovasi program layanan Puskesos SLRT Sembada tersebut, masyarakat
tidak perlu khawatir dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Puskesos SLRT Sembada juga berperan
dalam meningkatkan partisipasi aktif masyarakat untuk terlibat bersama dalam pengentasan
kemiskinan. Melalui bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat tersebut, diharapkan ada
peningkatan kemandirian, kesejahteraan, serta kualitas dan kelangsungan hidup masyarakat yang
tidak mampu.

Atas berbagai inovasi tersebut, Kabupaten Sleman meraih penghargaan SLRT Award dari
Kementerian Sosial RI pada 2018. Apresiasi ini menjadi motivasi dan pendorong bagi Kabupaten
Sleman untuk terus bergerak mencari inovasi baru dan mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat
yang membutuhkan.

90 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 91
KABUPATEN SIAK, RIAU

“Peduli Sesamo”:
Aksi Bantu Sesama
Puskesos SLRT
Kabupaten Siak

Kini Puskesos SLRT Peduli Sesamo sudah terbentuk di 131 desa dan
kelurahan. Jumlah tersebut telah mencakup seluruh desa dan kelurahan
dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.

92 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


“Peduli sesamo”, yang bermakna peduli
terhadap sesama, menjadi ruh Puskesos SLRT Mulanya, Puskesos SLRT Peduli Sesamo
Kabupaten Siak dalam memberikan layanan berada di dua desa, yaitu di Desa
dan perlindungan sosial. Bagi masyarakat Tualang, Kecamatan Palang; dan Desa
Siak, peduli sesamo merupakan sebuah Rempak, Kecamatan Siak. Kedua desa
sikap yang lahir dari panggilan diri dan naluri tersebut merupakan percontohan
kemanusiaan. Ia menyapa setiap entitas tanpa untuk pelaksanaan puskesos mandiri
mempertanyakan ras, golongan, ataupun di tingkat kelurahan dan desa. Berkat
perbedaan lainnya. peran aktif para penyelenggaranya, kini
Puskesos SLRT sudah terbentuk di 131
Panggilan inilah yang menumbuhkan rasa desa dan kelurahan. Jumlah tersebut
empati para petugas Puskesos SLRT Peduli telah mencakup seluruh desa dan
Sesamo terhadap segala permasalahan sosial kelurahan dari 14 kecamatan yang ada di
yang terjadi. Mereka terdiri dari para pekerja Kabupaten Siak.
sosial masyarakat, penyuluh sosial, karang
taruna, lembaga kesejahteraan sosial, dan
tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, wanita pemimpin kesejahteraan sosial, taruna siaga
bencana (tagana), dan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) di Kabupaten Siak, yang
saling bersinergi dan bergerak membantu sesama.

Sejak berdiri pada 2017, Puskesos SLRT Peduli Sesamo aktif membantu Pemerintah Kabupaten Siak
dalam menanggulangi kemiskinan melalui layanan satu pintu, terutama membantu masyarakat
miskin dan rentan miskin dalam mendapatkan pelayanan dasar. Mulanya, Puskesos SLRT Peduli
Sesamo berada di dua desa, yaitu di Desa Tualang, Kecamatan Palang; dan Desa Rempak,
Kecamatan Siak. Kedua desa tersebut merupakan percontohan untuk pelaksanaan puskesos
mandiri di tingkat kelurahan dan desa. Berkat peran aktif para penyelenggaranya, kini Puskesos
SLRT sudah terbentuk di 131 desa dan kelurahan. Jumlah tersebut telah mencakup seluruh desa
dan kelurahan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.

Setiap Puskesos SLRT tingkat desa dan kelurahan di Kabupaten Siak didampingi oleh seorang
fasilitator yang menangani pengaduan penerima manfaat secara langsung di lapangan. Sementara
itu, layanan di sekretariat Puskesos SLRT tingkat kabupaten ditangani oleh seorang manajer,
masing-masing 1 asisten manajer di front office dan back office, serta 14 supervisor.

Tak hanya itu, petugas Puskesos SLRT Peduli Sesamo juga terlibat dalam proses verifikasi
pelayanan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), Penduduk yang Didaftarkan
(PD) Pemda (Penerima Bantuan Iuran APBD), dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 93


(PBI-JK), serta penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS). Juga, pelayanan pengurusan nomor induk
kependudukan (NIK) masyarakat prasejahtera yang belum mempunyai NIK, hingga pengurusan
rekomendasi beasiswa pendidikan.

Segala hal disiapkan agar layanan lebih dekat dan lebih mudah dijangkau oleh penerima
manfaat. Apa pun keluhan oleh masyarakat, petugas Puskesos SLRT menjembatani mereka untuk
menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi, sehingga masyarakat merasa nyaman dan
terbantu dengan kehadiran layanan ini. Terutama, dalam mengurangi beban masyarakat miskin,
meningkatkan kemampuan fakir miskin dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri, dan
memenuhi kebutuhan dasar kelompok masyarakat yang mengalami guncangan dan kerentanan
sosial. Sehingga, berbagai layanan tersebut diharapkan dapat menurunkan jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Siak.

RUMAH LAYAK HUNI KABUPATEN SIAK

Aksi nyata yang dilakukan oleh Pemkab


Hingga saat ini, RLH yang sudah Kabupaten Siak di antaranya membantu para
dibangun dan ditempati mencapai penerima manfaat untuk mendapatkan rumah
lebih dari 500 unit yang tersebar di 14 layak huni (RLH). Program pembangunan RLH
kecamatan di Kabupaten Siak. Dilengkapi berawal dari banyaknya kampung terisolasi
dengan infrastruktur jalan, drainase, dan di Kabupaten Siak yang kerap dilanda banjir
sanitasi komunal yang telah mengikuti setiap tahun. Upaya normalisasi sungai dan
rekomendasi Tujuan Pembangunan pembuatan tanggul sementara di bibir sungai
Milenium (MDGs). Khusus untuk para tidak menyelesaikan masalah banjir. Menyiapkan
lansia, Pemkab Siak memberikan rumah layak huni dengan merelokasi rumah
bantuan Rp200 ribu setiap bulan. tangga korban banjir ke lokasi rumah yang telah
disiapkan, menjadi solusi.

Pembangunan RLH dimulai dengan tim validasi home visit se-Kabupaten Siak turun ke lapangan
untuk melakukan survei langsung guna memverifikasi data dan usulan dari desa dan kecamatan.
Data yang sudah terverifikasi ini dikelola Puskesos SLRT dan disampaikan ke dinas pekerjaan umum
untuk ditindaklanjuti dengan pembangunan RLH.

Hingga saat ini, RLH yang sudah dibangun dan ditempati mencapai lebih dari 500 unit yang tersebar
di 14 kecamatan di Kabupaten Siak. Dilengkapi dengan infrastruktur jalan, drainase, dan sanitasi
komunal yang telah mengikuti rekomendasi Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs). Khusus untuk
para lansia, Pemkab Siak memberikan bantuan Rp200 ribu setiap bulan.

94 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Pada masa tanggap pandemi Covid-19, Pemkab
Siak juga merealisasikan bantuan sosial
sembako. Dalam hal ini, Puskesos SLRT menjadi
kelompok kerja (pokja) data penyaluran bantuan
bahan pokok ke seluruh kecamatan yang
terdampak pandemi Covid-19. Setiap paket
sembako berisi beras sebanyak 10 kilogram,
gula 3 kilogram, minyak goreng 2 kilogram, dan
2 kaleng makanan siap saji.

Masyarakat miskin dan rentan miskin yang


sebelumnya tidak tercatat sebagai penerima
bantuan, kini sudah terdata berkat Puskesos
SLRT. Dengan demikian para penerima layanan
kesehatan, subsidi listrik, sembako, ataupun
program lainnya tercatat dalam DTKS.

Proses penyaluran sembako kepada warga terdampak


Covid-19 di Kab. Siak.

INTEGRASI LAYANAN SOSIAL VIA APLIKASI KAIT (KOORDINASI ANTAR-INSTANSI


TERKAIT)

Inovasi yang diciptakan oleh Puskesos SLRT Peduli Sesamo salah satunya adalah aplikasi KAIT,
kependekan dari Koordinasi Antar-Instansi Terkait. Aplikasi ini digunakan di tingkat desa dan
kelurahan, kecamatan, serta kabupaten (dinas). Masyarakat yang memiliki permasalahan data
kependudukan bisa melaporkan keluhan ke petugas Puskesos SLRT tingkat desa dan kelurahan
melalui aplikasi ini. Aplikasi ini dibuat karena masih banyak penduduk yang tidak memiliki data
kependudukan yang sesuai. Akibatnya, banyak masyarakat miskin dan rentan miskin yang tidak
mendapatkan bantuan, seperti bantuan pendidikan.

Data-data yang dihimpun melalui aplikasi KAIT terkoneksi secara langsung dengan data
kependudukan dan pencatatan sipil, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, hingga tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) yang kerap memusatkan kegiatannya membantu masyarakat miskin
dan rentan miskin.

Kini, hampir 90 persen data masyarakat sudah terintegrasi dan terverifikasi dalam DTKS. Data
tersebut juga mencakup kepesertaan BPJS Kesehatan. Sebelum Puskesos SLRT hadir di Siak,
banyak masalah data kabupaten ini, seperti data kependudukan, BPJS Kesehatan, penerima
bantuan langsung tunai, hingga orang dengan gangguan jiwa.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 95


Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga meliputi subsidi
raskin, sembako murah, rumah layak huni, beasiswa dan bantuan
peralatan sekolah keluarga miskin, bantuan sosial untuk yatim piatu
dan penyandang disabilitas, serta bantuan untuk lansia miskin.

Program berbasis pemberdayaan masyarakat meliputi pelatihan


otomotif, menjahit, membordir, mengelas, dan manajemen
kewirausahaan.

Program berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil


meliputi penyediaan permodalan lewat program Usaha Ekonomi
Desa Simpan Pinjam (UED-SP) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR),
penyelenggaraan promosi produk, dan peningkatan kemitraan usaha.

Program peningkatan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan


masyarakat miskin meliputi pemberian bantuan alat dan bibit
pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan; bantuan Kelompok
Usaha Bersama (KUBE); bantuan zakat produktif dan konsumtif dari
badan amil zakat (BAZ); dan bantuan dana CSR.

KOORDINASI ANTAR INSTANSI PUSKESOS SLRT SIAK

Dalam prosesnya, pemerintah daerah melibatkan berbagai pihak, mulai dari kepala desa/lurah
hingga perangkat desa/kelurahan. Setiap desa/kelurahan akan melakukan verifikasi data warga
miskin dan rentan miskin yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengentasan kemiskinan di
Kabupaten Siak.

Petugas Puskesos SLRT juga selalu melaporkan pelaksanaan program dan terus mengadvokasi
pentingnya keberadaan Puskesos SLRT Siak kepada kepala daerah, sekretaris daerah, dan
organisasi perangkat daerah. Puskesos SLRT juga terlibat dalam pelaksanaan program bansos
pangan dengan menjadi bagian dari tim koordinasi bansos pangan di setiap kecamatan dan
menjadi pelaksana distribusi di desa atau kelurahan.

Petugas Puskesos SLRT Siak pun terlibat dalam proses verifikasi pelayanan kesehatan Jamkesda,
PD Pemda, dan PBI-JK, serta penyaluran KIS. Juga, pelayanan pengurusan NIK masyarakat
prasejahtera yang belum mempunyai NIK hingga pengurusan rekomendasi beasiswa pendidikan.

96 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Gambar 9. APBD Rp1,4 miliar, Anggaran Puskesos SLRT Peduli Sesamo Tahun 2021

Honorarium
Rp1.000.000/bulan 10 Bln Rp110.000.000
14 orang supervisor (APBD)
Honorarium
Rp500.000/bulan 10 Bln Rp15.000.000
3 orang supervisor (APBN)

Honorarium
Rp800.000/bulan 10 Bln Rp648.000.000
181 orang fasilitator (APBD)

Honorarium
Rp400.000/bulan 10 Bln Rp200.000.000
50 orang fasilitator (APBN)

Honorarium
3 staf back office dan 2 staf front office Sekretariat Rp400.000/bulan 10 Bln Rp20.000.000
SLRT 5 orang

Anggaran operasional SLRT lainnya Rp411.320.000

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 97


KABUPATEN SUMBAWA,
NUSA TENGGARA BARAT

Jejak Baik
Puskesos SLRT
Sabalong Samalewa:
Tingkatkan Kualitas
Pelayanan Sosial
Untuk Warga
Puskesos SLRT Sabalong Samalewa bekerja dengan adanya sinergi pemerintah daerah
dan perangkat desa, kelurahan, dan kecamatan. Pemkab Sumbawa melalui Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) juga bermitra dengan lembaga swadaya masyarakat dalam
sejumlah program pengentasan kemiskinan. Lewat Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Pemkab Sumbawa juga membuat inovasi layanan administrasi
kependudukan bagi masyarakat miskin. Inovasi ini mendapatkan penghargaan dari
Kementerian Sosial pada 2018.

98 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Kehadiran Puskesos SLRT Sabalong Samalewa di Kabupaten Sumbawa memberikan berkah dan
manfaat bagi masyarakat miskin dan rentan miskin. Dengan pendataan yang tepat dan cepat di
seluruh wilayah, penyaluran bantuan sosial dan upaya pengentasan kemiskinan dapat terlaksana
dengan baik. Layanan yang dibentuk sejak 2017 tersebut berupaya melaksanakan perlindungan
sosial dan penanggulangan kemiskinan yang menyeluruh. Hal tersebut sejalan dengan makna
“sabalong samalewa”, moto Kabupaten Sumbawa, yang berarti membangun secara seimbang dan
selaras antara pembangunan fisik material dan pengembangan mental spiritual.

Kabupaten Sumbawa, dengan wilayahnya yang didominasi pegunungan dan kepulauan, memiliki
24 kecamatan dengan 165 desa/kelurahan. Dengan kondisi geografis seperti itu, masyarakat
miskin dan rentan miskin kesulitan menjangkau layanan sosial. Akibatnya, mereka luput dari daftar
penerima bantuan sosial pemerintah daerah dan pusat.

Kini, Puskesos SLRT telah terbentuk di 87


desa/kelurahan di Kabupaten Sumbawa
Bantuan sosial dan layanan kesejahteraan
dengan jumlah fasilitator mencapai 165
akan lebih tepat sasaran karena fasilitator
orang di seluruh desa/kelurahan. Adanya
melakukan penjangkauan secara langsung fasilitator di tiap desa/kelurahan membuat
kepada masyarakat. Terlebih lagi para kelompok masyarakat miskin dan rentan
fasilitator tersebut berasal dari desa/ miskin teridentifikasi dengan baik. Demikian
kelurahan setempat sehingga lebih juga masyarakat menjadi lebih mudah
mengetahui kondisi masyarakatnya. membuat pengaduan, pelaporan, dan
Fasilitator dapat menindaklanjuti laporan permintaan bantuan.
atau pengaduan melalui media sosial
dengan memverifikasi laporan atau Bantuan sosial dan layanan kesejahteraan
pengaduan itu ke lapangan. akan lebih tepat sasaran karena fasilitator
melakukan penjangkauan secara langsung
kepada masyarakat.

Terlebih lagi para fasilitator tersebut berasal dari desa/kelurahan setempat sehingga lebih
mengetahui kondisi masyarakatnya. Fasilitator dapat menindaklanjuti laporan atau pengaduan
melalui media sosial dengan memverifikasi laporan atau pengaduan itu ke lapangan.

Pemkab Sumbawa berharap layanan Puskesos SLRT Sabalong Samalewa dapat memperkuat
jejaring antara pusat dan daerah melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS). Dalam
hal ini, pemerintah daerah gencar menyosialisasikan kehadiran Puskesos SLRT sebagai bentuk
kepedulian pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial, dan memastikan bahwa masyarakat
miskin dan rentan miskin mendapatkan akses terhadap perlindungan dan pelayanan sosial.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 99


Puskesos SLRT Sabalong Samalewa bekerja nyaris tanpa kendala karena adanya sinergi antara
pemerintah daerah dan perangkat desa, kelurahan, dan kecamatan. Pemkab Sumbawa melalui
organisasi perangkat daerah (OPD) juga bermitra dengan lembaga swadaya masyarakat dalam
sejumlah program pengentasan kemiskinan. Lewat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Pemkab Sumbawa juga membuat inovasi layanan administrasi kependudukan bagi masyarakat
miskin. Inovasi ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Sosial pada 2018.

PROGRAM UNGGULAN PUSKESOS SLRT SABALONG SAMALEWA:

“KRABAT”: PENDANAAN TANPA BUNGA UNTUK PETANI HEBAT

Sebagai daerah penghasil komoditas pertanian unggulan, Kabupaten Sumbawa terus


berupaya menyediakan solusi berkelanjutan untuk memakmurkan rumah tangga petani. Salah
satunya, melalui program Krabat atau Kredit Sahabat. Program yang dijalankan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Sumbawa ini dimulai sejak 2017. Melalui program Krabat, pemerintah
daerah memberikan pinjaman kepada petani miskin dan rentan miskin untuk membeli bibit
dan pupuk.
Mekanismenya, petani yang kurang mampu
“Dana yang diberikan juga harus melaporkan data dirinya kepada petugas
dipastikan dan telah terverifikasi serta Puskesos SLRT Sabalong Samalewa yang ada
teridentifikasi dari data Puskesos SLRT di desa/kelurahan masing-masing. Petugas
Tabalong Samalewa. Setelah mekanisme Puskesos SLRT kemudian memastikan data
petani tersebut telah terdaftar di DTKS. Setelah
dan prosedur dilalui, setiap petani akan
dipastikan ada dalam basis data, petani tersebut
mendapatkan pinjaman tanpa bunga
mendapatkan rekomendasi Puskesos SLRT dan
sebesar Rp5 juta.”
memperoleh pinjaman melalui Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes).
Mirajuddin, Kepala Bidang Perlindungan
dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten
Tidak hanya mengucurkan pendanaan, Pemkab
Sumbawa Sumbawa juga memberikan pendampingan agar
petani bisa lebih produktif dan bijak mengelola
usahanya. Setelah mandiri dan mampu menghasilkan omzet, petani bisa mengembalikan pinjaman
Krabat kepada Pemkab Sumbawa tanpa bunga.

Dengan adanya program bantuan ini petani miskin dan rentan miskin menjadi sangat terbantu.
Mereka tidak lagi harus berurusan dengan rentenir. Bahkan, ketika mereka mengalami gagal panen
sekali pun, akan diberikan keringanan dalam pengembalian bantuan sesuai dengan kondisi dan
ketentuan yang berlaku. Yang pasti, tanpa membebani para petani. Program ini memang untuk
memacu pertumbuhan di sepanjang rantai nilai dengan mengurangi kendala dan hambatan
usaha petani.

100 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Empat tahun berjalan, program Krabat menjadi program unggulan Pemkab Sumbawa dan telah
diberikan kepada lebih dari 11 ribu petani di sana.

Gambar 10. Penyaluran Program “Krabat” di Kabupaten Sumbawa

2017 2018 2019

Penerima: Penerima: Penerima:


5.135 petani 8.568 petani 11.843 petani

Jumlah dana: Jumlah dana: Jumlah dana:


Rp14.990.000.000 Rp20.000.000.000 Rp24.118.000.000

Sumber: Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa

FASILITASI AKSES PENDIDIKAN

Sementara itu, di bidang pendidikan, Puskesos SLRT membantu masyarakat dengan memberikan
rekomendasi untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar. Bantuan ini termasuk memberikan
pendampingan kepada masyarakat yang sudah memiliki KIP, namun tidak pernah menerima
bantuan tunai. Sebab, cukup banyak kasus masyarakat tidak menerima dana bantuan untuk
pendidikan, namun tidak melaporkannya kepada pemerintah.

Hadirnya Puskesos SLRT membantu dan mengedukasi masyarakat untuk mendapatkan haknya.
Masyarakat yang selama ini bingung harus melapor ke mana dan bagaimana melaporkan
permasalahannya, bisa mencari solusinya di sekretariat Puskesos SLRT terdekat.

Sejalan dengan mudahnya menjangkau layanan sosial dan meningkatnya pendapatan masyarakat
Kabupaten Sumbawa, tingkat kemiskinan pun menurun. Dalam kurun waktu empat tahun, 2016-
2020, penurunannya cukup signifikan. Dari 16,12 persen atau 71.660 jiwa pada 2016 menjadi 13,65
persen atau 62.880 jiwa pada 2020. Dengan kata lain, sebanyak 8.780 masyarakat miskin telah
ditangani dan sudah terentaskan dari kemiskinan.

FASILITAS KESEHATAN CEPAT DAN LAYANAN KILAT PUSKESOS SLRT SABALONG SAMALEWA

Letak Kabupaten Sumbawa yang berada di wilayah pegunungan dan kepulauan menjadi tantangan
bagi masyarakat untuk memperoleh pengobatan secara cepat dan memadai. Masyarakat kerap
mengalami kesulitan untuk menjangkau layanan kesehatan terdekat karena infrastruktur jalan
yang rusak dan minimnya transportasi laut yang menghubungkan pulau. Sehingga, banyak layanan
kesehatan gratis yang disediakan pemerintah tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 101


Oleh karena itu, Pemkab Sumbawa kini gencar melakukan revitalisasi puskesmas di tiap wilayah
hingga ke pelosok. Fasilitas dan kebutuhan tenaga medis juga disediakan dengan baik. Hingga saat
ini, terdapat 26 puskesmas di 24 kecamatan. Sedangkan untuk tingkat desa/kelurahan, Pemkab

Layanan kesehatan di Kabupaten Sumbawa tersedia melalui 26 puskesmas di 24 kecamatan, dan puskesmas pembantu
di tingkat desa/kelurahan.

Sumbawa membangun puskesmas pembantu.


Melalui verifikasi data oleh Puskesos Melalui verifikasi data oleh Puskesos SLRT
SLRT Sabalong Samalewa, masyarakat Sabalong Samalewa, masyarakat miskin dan
miskin dan rentan miskin yang rentan miskin yang membutuhkan layanan
membutuhkan layanan kesehatan kesehatan kini tertangani dengan cepat. Hal
kini tertangani dengan cepat. Hal ini juga berkat layanan kilat petugas Puskesos
ini juga berkat layanan kilat petugas SLRT mendampingi dan menyosialisasikan
Puskesos SLRT mendampingi dan layanan tersebut kepada warga. Kini, masyarakat
menyosialisasikan layanan tersebut miskin dan rentan miskin tidak perlu membayar
kepada warga. biaya pengobatan operasi maupun rawat inap
karena Puskesos SLRT Sabalong Samalewa
memberikan pendampingan dalam mengklaim

102 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


fasilitas bansos di Dinas Kesehatan—dengan proses mendapatkan fasilitas bansos kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa. Bahkan, masyarakat miskin akan mendapatkan kepesertaan
BPJS Kesehatan agar pengobatan selanjutnya tidak perlu membayar berkat pendampingan
petugas Puskesos SLRT yang mengupayakan mereka memperoleh kepesertaan BPJS Kesehatan.

Sejauh ini, Puskesos SLRT terus berupaya memberikan kemudahan pelayanan serta pengurusan
semua persyaratan yang dibutuhkan, seperti persyaratan dalam mengalihkan BPJS Kesehatan
mandiri ke Penerima Bantuan Iuran. Petugas Puskesos SLRT akan membantu mengurus persyaratan
tersebut ke dinas terkait secara cepat dan akurat. Sehingga, masyarakat tinggal melakukan proses
konfirmasi, seperti penandatanganan dokumen yang dibutuhkan.

Selama masa pandemi, Puskesos SLRT Sabalong Samalewa juga memberikan layanan rekomendasi
tes rapid dan tes polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 gratis kepada mahasiswa atau pelajar
yang akan kembali ke tempat kuliahnya. Juga, untuk masyarakat umum yang akan bekerja atau
berobat ke luar Kabupaten Sumbawa. Layanan gratis ini berlangsung sejak 2020.

REGULASI DAERAH DAN ANGGARAN Puskesos SLRT SABALONG SAMALEWA

Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 105 Tahun 2017 tentang Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Penanggulangan Kemiskinan “Sabalong Samalewa” memperkuat keberadaan Puskesos SLRT
Sabalong Samalewa. Dalam struktur organisasi, Tim Koordinasi Puskesos SLRT dipimpin Wakil
Bupati Sumbawa. Adapun Kepala Dinas Sosial sebagai pengarah di Tim Pelaksana Puskesos SLRT.

“Inisiatif diterapkannya Puskesos SLRT di Kabupaten Sumbawa berangkat dari


kenyataan bahwa adanya ketimpangan akses program perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan. Masyarakat yang sudah hidup layak masih menerima
bantuan program, sedangkan masyarakat miskin dan rentan banyak yang belum
bisa mengakses bantuan. Melalui Puskesos SLRT, diharapkan program-program
bantuan sosial menjadi lebih tepat sasaran.”

Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 103


Personel Sekretariat Puskesos SLRT Sabalong Samalewa terdiri dari seorang manajer yang dijabat
Sekretaris Dinas Sosial, 2 petugas front office, dan 3 petugas back office. Pelaksana Sekretariat
Puskesos SLRT Sabalong Samalewa ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Sumbawa Nomor
170 Tahun 2019 tentang Tim Pelaksana Puskesos SLRT Sabalong Samalewa Kabupaten Sumbawa
Tahun 2019. Sekretariat Puskesos SLRT Sabalong Samalewa Kabupaten Sumbawa berada di Dinas
Sosial dan memiliki ruangan sendiri untuk memberikan pelayanan. Petugas Puskesos SLRT di
lapangan terdiri dari 12 supervisor dan 85 orang fasilitator yang berlatar belakang PSKS, kader
desa, serta petugas/aparat desa. Seluruh petugas lapangan ditetapkan melalui Surat Keputusan
Bupati Sumbawa Nomor 172 Tahun 2019.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan anggaran Rp295 juta per tahun untuk
mendukung pelaksanaan Puskesos SLRT di Kabupaten Sumbawa. Adapun Pemkab Sumbawa
mengalokasikan anggaran Rp325 juta per tahun untuk menunjang kegiatan Puskesos SLRT di
wilayahnya. Pemerintah desa yang memiliki Puskesos SLRT juga menyediakan anggaran Rp1 juta
per tahun untuk mendukung kegiatan Puskesos SLRT.

PENCAPAIAN PUSKESOS SLRT


KABUPATEN SUMBAWA

Verifikasi dan validasi DTKS Realisasi penerima bantuan


masih terus dilakukan. Hingga BPJS Kesehatan PBI-JK:
saat ini, telah mencapai PBI-JK APBN: 172.285 jiwa
50 persen dari jumlah PBI-JK APBD Provinsi: 3.808 jiwa
masyarakat yang terdaftar PBI-JK APBD Kabupaten: 50.384 jiwa
dalam DTKS sebanyak
216.569 jiwa. Total: 226.477 jiwa

104 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Puskesos SLRT Sabalong Samalewa bersama KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan
Pelayanan untuk Kesejahteran) membantu masyarakat mengurus Administrasi
Kependudukan (ADMINDUK) melalui Puskesos SLRT Sabalong Samalewa. Hal
tersebut dilakukan dengan cara:

Menempatkan petugas back office khusus adminduk di


sekretariat Puskesos SLRT.

Meningkatkan kapasitas fasilitator Puskesos SLRT dalam


membantu pengurusan adminduk masyarakat miskin dan
rentan miskin melalui bimbingan teknis dan lokakarya.

Integrasi layanan adminduk dengan Puskesos SLRT melalui


pembentukan Puskesos SLRT mandiri di Desa Motong,
Kecamatan Utan. Desa Motong merupakan proyek percontohan
penerapan Sistem Informasi Desa (SID) KOMPAK sekaligus
sebagai lokasi Puskesos SLRT mandiri yang dibentuk atas
inisiatif pemerintah desa

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 105


106 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
Bab III
Berdaya Bersama,
Kunci Keberhasilan
Puskesos SLRT
Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 107
Lima tahun berjalan, pemanfaatan layanan Puskesos SLRT telah memberikan dampak positif
kepada 155 kabupaten/kota dan 7.464 desa/kelurahan yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia.
Puskesos SLRT memperluas jangkauan layanan di tingkat akar rumput dan menciptakan praktik
baik penyelenggaraan perlindungan sosial secara terstruktur dan terpadu. Dari 2016 hingga 2020,
Puskesos SLRT memproses lebih dari 900.000 keluhan dengan 79,7 persen di antaranya sudah
terselesaikan.

Dibutuhkan komitmen bersama dalam penyelenggaraan Puskesos SLRT yang diwujudkan dalam
sebuah aksi nyata pengentasan kemiskinan dan pemberian akses perlindungan sosial kepada
masyarakat. Tanggung jawab dan keterlibatan semua pihak akan memudahkan pencapaian tujuan.

Caption Photo: Lorem ipsum dolor sit amet,

108 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


Berdaya bersama adalah kunci keberhasilan Puskesos SLRT dalam memberikan akses program
perlindungan sosial, pemenuhan pelayanan dasar, dan program pengembangan penghidupan.
Perlahan namun pasti sejumlah program Puskesos SLRT berhasil direalisasikan berkat upaya
banyak pihak dalam memberikan layanan program perlindungan dan kesejahteraan sosial melalui
pendekatan kolaboratif, di antaranya:
Gambar 11. Pendekatan kolaboratif dengan Kementerian dan Lembaga terkait

Kemendikbud Kemenag Kemenkes


Program/Layanan Program/Layanan Program/Layanan
• Fasilitasi penduduk • Fasilitasi penduduk • Fasilitasi penduduk
miskin dan rentan yang miskin dan rentan yang miskin dan rentan
membutuhkan pelayanan belum memiliki dokumen yang membutuhkan
pendidikan. pernikahan dan bantuan pelayanan kesehatan.
pendidikan bagi santri.
• Merujuk dan merespons • Merujuk dan merespons
keluhan dalam program • Merujuk dan merespons keluhan penduduk
perlindungan sosial yang keluhan program miskin dan rentan dalam
dikelola Kemendikbud perlindungan sosial yang program yang dikelola
(PIP). dikelola Kemenag (PIP). Kemenkes (PIS).

Kemendes PDTT Kemendagri

Program/Layanan Program/Layanan
• Fasilitasi pendampingan • Merujuk dan memfasilitasi penduduk
dan pendataan miskin dan rentan untuk memiliki dokumen
penduduk miskin di kependudukan yang resmi, seperti NIK,
tingkat desa/kelurahan. kartu keluarga, akta kelahiran,
dan lain-lain.
• Memaksimalkan peran
desa dalam pelaksanaan • Memaksimalkan peran kabupaten/kota
fungsi layanan dalam untuk layanan dan inisiatif perlindungan
program PSPK. sosial dan penanggulangan kemiskinan
(PSPK) melalui koordinasi TKPK.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 109


KEMITRAAN DAN JEJARING PUSKESOS SLRT

Dalam praktiknya, ada banyak lembaga pemerintah dan nonpemerintah yang terlibat bersama
Puskesos SLRT dalam mendukung program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Selain itu, program juga melibatkan pilar-pilar sosial. Kemensos tidak dapat bergerak sendiri dalam
memberikan layanan kepada masyarakat. Dibutuhkan partisipasi semua pihak agar program yang
dirancang Kemensos berjalan sukses dan berkelanjutan.

Gambar 12. Sinergi Puskesos SLRT dengan berbagai pihak sebagai mitra kerja.

Tim Koordinasi
1 Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
2 Organisasi
Perangkat Daerah

Forum lintas pelaku di kabupaten/ Institusi pemerintahan yang


kota sebagai wadah koordinasi mengelola program perlindungan
penanggulangan kemiskinan di sosial dan penanggulangan
bawah kendali dan tanggung jawab kemiskinan.
wakil bupati/wali kota.

3 Organisasi Sosial 4 Corporate Social


Responsibility (CSR)

Di antaranya, Badan Amil Zakat Program perlindungan sosial dan


Daerah (Baznada). Organisasi penanggulangan kemiskinan tertentu
seperti ini biasanya bekerja hingga yang dikelola perusahaan sebagai
di tingkat desa/kelurahan. bentuk tanggung jawab sosial.

5 Pendamping Program
Kesejahteraan Sosial 6 Lembaga Swadaya
Masyarakat

Mereka adalah pekerja sosial atau tenaga Organisasi yang dibentuk oleh
kesejahteraan sosial atau relawan sosial anggota masyarakat secara sukarela
yang ditunjuk untuk mendampingi program atas dasar kesamaan kegiatan,
kesejahteraan sosial, seperti Program profesi, dan fungsi, untuk berperan
Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), Program serta dalam pembangunan. Banyak
Keluarga Harapan, Kelompok Usaha Bersama lembaga swadaya masyarakat yang
(KUBE), Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar mengembangkan program perlindungan
(ASLUT), Orang Dengan Kecacatan Berat sosial dan penanggulangan kemiskinan
(ODKB), dan lain-lain. tertentu.

110 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


7 Organisasi Perempuan 8 Tenaga Kesejahteraan
Sosial Kecamatan

Organisasi, baik berbadan hukum maupun Mereka adalah seseorang yang dididik
tidak, yang secara khusus memberikan dan dilatih secara profesional untuk
pelayanan perlindungan sosial dan melaksanakan tugas-tugas pelayanan
penanggulangan kemiskinan, utamanya dan penanganan masalah sosial.
bagi perempuan dan anak-anak Sebagian dari mereka bekerja di bidang
perempuan. kesejahteraan sosial dengan wilayah
kerja tingkat kecamatan.

9 Potensi dan Sumber


Kesejahteraan Sosial 10 Karang Taruna

Mereka adalah perorangan, keluarga, Organisasi sosial kemasyarakatan


kelompok, ataupun masyarakat yang dibentuk sebagai wadah
yang dapat berperan serta dalam pengembangan pemuda di desa.
menjaga, menciptakan, mendukung,
dan memperkuat penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 111


112 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
112 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
RENCANA STRATEGIS PUSKESOS SLRT

Sesuai amanat RPJMN 2020-2024, Puskesos SLRT menjadi program prioritas nasional dan
ditargetkan akan terus dikembangkan melalui Kemensos hingga terbentuk di seluruh kabupaten/
kota hingga 2024. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L)
Kemensos, Puskesos SLRT akan dikembangkan secara bertahap dengan rincian pada 2021 hingga
sebanyak 300 kabupaten/kota, pada 2022 hingga mencapai 380 kabupaten/kota, dan pada 2023
hingga mencapai 460 kabupaten/kota. Dengan demikian pada 2024 diproyeksikan telah terbentuk
di seluruh kabupaten/kota.

Gambar 13. Rencana pengembangan Puskesos SLRT hingga 2024


Diproyeksikan 514
Harus sudah Rencana sudah (seluruh) diproyeksikan
ditumbuhkan di 220 terbentuk di di seluruh kab./kota telah
kab./kota 380 kab./kota terbentuk Puskesos SLRT

2020 2021 2022 2023 2024

Rencana sudah Rencana sudah


terbentuk di terbentuk di
300 kab./kota 460 kab./kota

Puskesos SLRT telah berkembang dan berfungsi


di seluruh kab/kota dan Puskesos SLRT di seluruh
desa/kelurahan hingga akhir 2024

Pada 2021, Menteri Sosial juga akan merevisi Permensos tentang SLRT. Sehingga, nomenklaturnya
akan disesuaikan dengan kebutuhan dan dinamika di lapangan, yaitu kelembagaan Puskesos dari
tingkat desa/kelurahan, kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat. Adapun SLRT adalah sistem yang
digunakan untuk membantu kecepatan dan ketepatan program dan layanan. Untuk itu, mulai
saat ini dan ke depan, penyebutan SLRT dan Puskesos akan diubah menjadi Puskesos SLRT, dan
merupakan satu kesatuan kelembagaan dari tingkat desa/kelurahan hingga pusat. Memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat merupakan tugas utama seluruh penyelenggara Puskesos
SLRT. Oleh karena itu, inovasi dan evaluasi terus-menerus selalu dilakukan untuk memberikan
pelayanan lebih baik lagi di masa depan. Untuk itu, Kemensos berkomitmen akan terus mendampingi
daerah guna mendukung keberlanjutan kelembagaan Puskesos SLRT sebagai tujuan utama dari
rencana strategis Puskesos SLRT (lihat uraian rencana strategis dan empat strategi penguatan
penyelenggaraan Puskesos SLRT).

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 113


RENCANA STRATEGIS PUSKESOS SLRT

PERLUASAN PENJANGKAUAN
• Peningkatan strategi advokasi kepada pemimpin daerah dan
pemangku kepentingan terkait dengan komitmen kepala daerah
dalam pembentukan kelembagaan Puskesos SLRT di daerah.
• Advokasi pembentukan regulasi dan alokasi anggaran daerah/
desa/kelurahan untuk Puskesos SLRT.
• Perluasan pelaksanaan Puskesos SLRT untuk tata kelola yang
efektif dan efisien hingga ke tingkat desa/kelurahan.

PENANGANAN PENGADUAN
• Peningkatan akses dan mutu pelayanan Puskesos SLRT dalam
pendampingan layanan bagi masyarakat.
• Pengembangan skema pelayanan responsif.

PENGECEKAN DAN PERENCANAAN INTERVENSI


• Pembangunan dalam penguatan/peningkatan kapasitas petugas
Puskesos SLRT yang berkualitas dan berdaya saing.
• Penjangkauan kelompok rentan, pelibatan perempuan, kaum
difabel, dan kelompok pemuda dalam pelaksanaan program/
layanan Puskesos SLRT yang inklusif.

114 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


PENGEMBANGAN DATA BERKUALITAS DAN AKURAT

• Mendukung pemutakhiran satu data kesejahteraan sosial dan


diferensiasi persyaratan penerima manfaat.
• Meningkatkan ketepatan sasaran penerima program perlindungan
sosial berbasis data.
• Mengoptimalkan peran Puskesos SLRT dalam pemutakhiran data
sasaran program secara dinamis agar dapat terus digunakan dalam
program penanggulangan kemiskinan.
• Mendukung transformasi data menuju registrasi sosial. Memperbaiki
data dan mengembangkan sistem pendataan terintegrasi dengan
cakupan 100 persen penduduk.

KOMPLEMENTARITAS PROGRAM/LAYANAN

• Penguatan kolaborasi dan sinergi lintas kementerian/lembaga terkait


dengan komplementaritas program/layanan Puskesos SLRT.
• Mengefektifkan peran regulasi dan kelembagaan bersama di
tingkat pusat. Pelaksanaan layanan di daerah membutuhkan aturan
bersama di tingkat pusat. Perlu adanya nota kesepahaman (MoU),
perjanjian kerja sama, ataupun surat keputusan bersama
di antara K/L.
• Pelibatan pemangku kepentingan lintas sektor dalam
penyelenggaraan

Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 115


EMPAT STRATEGI PENGUATAN
PENYELENGGARAAN PUSKESOS SLRT

Pelibatan Tim Koordinasi Mendorong Keterlibatan


Penanggulangan K/L di Luar Kemensos
Kemiskinan Daerah
Kerja sama dan MoU program di pusat
Puskesos SLRT menjadi dan daerah dengan Kemendagri,
bagian dari TKPK daerah
sebagai kelompok kerja
pengaduan masyarakat
01 Kemenkes, Kemendikbud, dan Kemen
PUPR terkait dengan sinergitas
pengelolaan program nasional dan
dan layanan, sehingga inovasi program.
memudahkan koordinasi
lintas OPD.

02 04
Insentif Pemerintah
Daerah Melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK)
Pemanfaatan Dana Desa
Sosial

03
dan Dana CSR serta
Sumber Dana Lainnya Penambahan pembiayaan
melalui skema insentif
Keterbatasan APBN dan APBD DAK bidang sosial bagi
dalam menangani keluhan program pemerintah daerah yang
penanggulangan kemiskinan dan telah mengembangkan
kesejahteraan sosial. Puskesos SLRT.

116 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial


KESIMPULAN

Mengawal reformasi perlindungan sosial dan kesejahteraan sosial melalui Puskesos SLRT
selama periode 2016-2021 merupakan salah satu proses pembangunan sistem layanan
rujukan terpadu yang membanggakan. Kehadiran Puskesos SLRT memunculkan berbagai
inovasi baik di sejumlah daerah dalam memberikan pelayanan sosial serta menjadi kisah
sukses implementasi praktik baik yang berdampak pada penanggulangan kemiskinan.
Melalui buku ini, kami mendokumentasikan praktik baik yang telah dilakukan oleh 12
kabupaten/kota sesuai dengan mandat RPJMN dalam pembentukan Puskesos SLRT.

Setiap daerah mempunyai dinamika dan tantangan yang berbeda-beda sehingga tidak
bisa diperlakukan dengan pola dan pendekatan yang sama. Untuk itu, hadirnya buku ini
diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hasil kerja kolektif dan praktik baik
layanan sosial satu pintu yang cepat, tepat, responsif, dan terintegrasi. Buku ini dapat
menjadi pembelajaran bagi sejumlah daerah yang sedang mengembangkan atau akan
mengimplementasikan Puskesos SLRT.

Perjalanan dan tantangan Puskesos SLRT ke depan masih panjang. Meski belum sampai
tujuan, ada banyak pembelajaran yang perlu dicatat, yang bisa ditiru dan direplikasi,
sehingga kebaikan layanan dapat terus berlanjut demi kemaslahatan.

Puskesos
Puskesos
SLRT:
SLRT:
Menjembatani
Mengawal Perlindungan
dan Memperkuat
dan Kesejahteraan Sosial 117
118 Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial
Puskesos SLRT: Menjembatani dan Memperkuat Kesejahteraan Sosial 119
Kementerian Sosial RI
Jl. Salemba Raya No 28, Jakarta Pusat 10430
T: 021 - 3103614

www.kemensos.go.id

Anda mungkin juga menyukai