Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ASKEP MATERNITAS
Hiperemesis Pada Ibu Hamil

A. LATAR BELAKANG

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60 –
80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam
serum. (Wikipedia Id)

Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah
yang disebut hiperemesis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
(Prawirohardjo, 2009)

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan umum :
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hiperemesis gravidarum yaitu mual muntah yang
berlebihan sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari.

Tujuan khusus :

1. Untuk mengetahui pengertian hiperemesis gravidarum


2. Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum
3. Untuk mengetahui patofisiologi hiperemesis gravidarum
4. Untuk mengetahui diagnosis hiperemesis gravidarum
5. Untuk mengetahui klasifikasi hiperemesis gravidarum
6. Untuk mengetahui pencegahan hiperemesis gravidarum
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemesis gravidarum
8. Untuk mengetahui prognosis hiperemesis gravidarum
9. Untuk mengetahui komplikasi hiperemesis gravidarum

C. MANFAAT PENULISAN
1. Mahasiswa
Diharapkan mahasisiwa keperawatan untuk mengerti dan memahami tentang hiperemesis gravidarum sehingga dapat
melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.
2. Masyarakat
Diharapkan masyarakat mengerti dan memahami tentang hiperemesis gravidarum sehingga menambah wawasan.
3. Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan mengerti dan memahami tentang hiperemesis gravidarum sehingga dapat melakukan
pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.

A. DEFINISI
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan
keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 2009).

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala
apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya
(zerich150105.wordpress.com).

Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil
memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis
kurang dan timbul aseton dalam air kencing (healthblogheg.blogspot.com).

Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang
berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi
Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda (Wikipedia, 2010).
B. ETIOLOGI
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan
susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.

Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :


1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi
yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang
peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.

2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun
dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.

3. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.

4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya
hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian
karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi
frekwensi muntah klien(zerich150105.wordpress.com/).

C. PATOFISIOLOGI
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena
keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat
berkurangnya pengosongan lambung.Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan
muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.

Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-
menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Belum jelas mengapa
gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor
hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan
mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.

Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energi.Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi
butirik dan aseton dalam darah.Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan
dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang.Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air
kemih.Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.

Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik
yang toksik.Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi
muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
(zerich150105.wordpress.com)

D. MANIFESTASI KLINIK
1. Dehidrasi berat, ikterik, takikardia
2. Suhu meningkat
3. Alkalosis
4. Kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga
5. Menarik diri dan depresi

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :

1. Tingkatan I :
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat
badan menurun dan nyeri pada epigastrium.Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun
turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.

2. Tingkatan II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil
dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus.Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi
rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai
aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III:
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,
suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai
ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B kompleks.Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.
(healthblogheg.blogspot.com)

E. PEMERISAAN PENUNJANG
1. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi
abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
2. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
3. Pemeriksaan fungsi hepar:
AST, ALT, dan kadar LDH. (zerich150105.wordpress.com)

F. PENATALAKSANAAN
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan tentang
kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan
mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera
turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.Makanan yang berminyak
dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat
dingin.

1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital.Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih
berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin.Anti histamin ini juga dianjurkan
seperti Dramamin, Avomin.
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan
makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa
pengobatan.
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan,
kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit
ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam
fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks
dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan
psikiatri bila keadaan memburuk.Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organik.Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.Keputusan untuk
melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi
dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.
6. Diet
a) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam
sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan
selama beberapa hari.
b) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan
.Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
c) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.Makanan ini cukup dalam semua
zat gizi kecuali Kalsium.
7. Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.Penyakit ini biasanya dapat
membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).

2. Integritas ego
Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
3. Eliminasi
Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.

4. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran
mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah
kering.

5. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.

6. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma

7. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.

8. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi
terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.

9. Pembelajaran dan penyuluhan


a) Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah lama.
b) Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal
c) Turgor kulit, lidah kering
d) Adanya aseton dalam urine

B. PATHWAY
Hiperemesis Gravidarum

Faktor Alergi Faktor Predisposisi Peningkatan Estrogen

Penurunan Pengosongan
Emesis Gravidarum Lambung

Peningkatan Tekanan
Penyesuaian Gaster
Komplikasi

Hiperemesis Gravidarum

Intake Nutrisi Kehilangan Cairan Berlebih


Menurun
Pengeluaran nutisi Berlebih
Dehidrasi

Gangguan nutrisi
Kebutuhan tubuh cairan eksa seluler hemokonsentrasi
Dan plasma

Gangguan Keseimbangan aliran darah ke


Cairan dan Elektrolit Jaringan menurun

Metabolisme intra Perfusi


Sel menurun jaringan otak

Otot lemah penurunan


Kesadaran

intoleransi Kelemahan
aktifitas tubuh
C. DIAGNOSA

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

D. INTERVENSI

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.

Intervensi
a) Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.

b) Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.
Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit

c) Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.


Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit

d) Catat intake dan output.


Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.

e) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering


Rasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh

f) Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak


Rasional : dapat menstimulus mual dan muntah

g) anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang
hari dan sebelum tidur
Rasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih

h) Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.

i) Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.


Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.

j) Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin.
Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut

k) Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit


Rasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan
kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada trimester I.

l) Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..


Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti
ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.

m) Ukur pembesaran uterus


Rasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak
pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjut

2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan

Intervensi
a) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Rasional :Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin
(HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada
trimester

b) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.
Rasional :Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
c) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan
bandingkan dengan standar
Rasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.

d) Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan
tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.

3. Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilan

Intervensi :
a) Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung
Rasional : Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan

b) Kaji tingkat fungsi psikologis klien


Rasional : Untuk menjaga intergritas psikologis

c) Berikan support psikologis


Rasional : Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya

d) Berikan penguatan positif


Rasional : Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan

e) Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal


Rasional : Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

Intervensi :
a) Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.
Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan
kelelahan/kepekaan uterus

b) Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.


Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.

c) Bantu klien beraktifitas secara bertahap


Rasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi
kebutuhannya.

d) Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi


Rasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.

E. EVALUASI

1. Mual dan mutah tidak ada lagi.


2. Keluhan subyektif tidak ada.
3. Tanda-tanda vital baik.

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada makalah ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Hiperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah yang terjadi berlebihan sehingga menyebabkan turunya BB dan
dehidrasi. Jika tidak diatasi diatasi dapat membahayakan ibu dan janin.
2. Penyebab Hiperemesis gravidarum yaitu diantaranya perubahan hormon selama kehamilan, sterss fisik dan pdikologis
kehamilan, pengosongann lambung lebih lambat.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencegahsupaya tidak terjadi hiperemesis gravidarum, maka ibu bisa melakukan diantaranya adalah makanlah lebih
banyak zat tepung.

2. Ketika ibu merasakan mual muncul, ibu menjadi tidak nafsu makan tapi usahakan agar ibu tetap makan dengan cara
makanlah dalam jumlah sedikit tetapi sering dengan keadaan makanan hangat.

3. Hiperemesis gravidarum harus dipelajari untuk lebih memaksimalkan dalam pemahaman ilmu keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai