“Untuk Keadilan”
SURAT DAKWAAN
No.Reg.Perkara : 107/Pid.Sus/2018/PN.Yyk
Terdakwa :
D.I.Yogyakarta
SURAT DAKWAAN
I. IDENTITAS TERDAKWA
II. PENAHANAN
III. DAKWAAN
PERTAMA :
Bahwa ia terdakwa WONG DONG WONGAlias FENDI baik secara bersama-
sama maupun secara sendiri-sendiri melakukan atau turut serta melakukan kejahatan
bersama dengan Terdakwa TRY FUJI ALAM dan dr. NANDA PRATAMA (Tenaga
Medis di rumah Sakit Adinata) yang masing-masing perkaranya di proses dalam berkas
terpisah pada tanggal yang tidak dapat di ingat lagi dengan pasti di bulan September
2018 sampai dengan bulan November 2018 . Atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta “secara
melawan hukum melakukan Jual Beli Organ Tubuh untuk memperkaya diri
sendiri atau orang lain”. Dimana perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
WONG DONG WONG Alias FENDI merupakan salah satu anggota dari suatu
sindikat kriminal Internasional yang bernama Organo Del Cuerpo Cartel asal
Mexico yang bergerak dibidang perdagangan organ tubuh manusia yang
dipimpin oleh Anthony Gonzales.
Pada bulan Juli 2016 WONG DONG WONG Alias FENDI diperintahkan oleh
pimpinan Organo Del Cuerpo Cartel datang ke Indonesia dengan maksud
menjadikan Indonesia sebagai target dalam mencari orang untuk dijadikan
sebagai pendonor organ tubuh manusia. Pada tanggal 23 Juli 2016 Terdakwa
WONG DONG WONG Alias FENDI sampai di Indonesia menggunakan
maskapai penerbangan Air Asia dari bandara Changi Singapura ke bandara
Soekarno Hatta di Jakarta. Terdakwa Kemudian menargetkan kota-kota besar di
Indonesia menjadi sasaran utama untuk mencari pendonor Organ Tubuh
Manusia. Kota-kota besar tersebut meliputi Jakarta, surabaya, Bandung,
Yogyakarta dan Kota besar lainnya.
Maksud dari pada terdakwa WONG DONG WONG Alias FENDI menemui dr.
NANDA PRATAMA, Sp.PD-KGH adalah untuk mengajaknya bekerja sama
dalam melakukan operasi transplantasi ginjal dan dengan kemampuan Terdakwa
dalam membujuk dengan tawaran imbalan yang besar membuat dr. NANDA
PRATAMA, Sp.PD-KGH bersedia membantu terdakwa.
Pada tanggal 25 Februari 2018 Ketika Terdakwa WONG DONG WONG Alias
FENDI mengunggah pendonor DIYAN HERMAWAN maka patut diduga bahwa
pada saat yang sama perbuatan Terdakwa sudah temasuk dalam aktivitas
perdagangan organ tubuh meskipun proses negosiasi antara penjual dan
pembeli belum terjadi karena maksud dari pada unggahan tersebut tidak lain
adalah untuk diperjualbelikan.
Dalam unggahan yang dilakukan oleh Terdakwa WONG DONG WONG Alias
FENDI, ia memasang harga sebesar $262.000 SGD atau setara dengan Rp.
3.500.000.000,00 (Tiga milyar lima ratus juta rupiah). Kemudian pada tanggal 10
April 2018 TRY FUJI ALAM masuk dalam situs black market yang bernama
cattivo.orion untuk mencari pendonor organ tubuh ginjal untuk diberikan kepada
anaknya yang sedang mengalami sakit ginjal kemudian mendapati unggahan
dari Terdakwa WONG DONG WONG Alias FENDI lalu kemudian TRY FUJI
ALAM mengomentari unggahan tersebut, sampai terjadilah proses negosiasi.
Dalam proses negosiasi yang dilakukan oleh TRY FUJI ALAM dan Terdakwa
WONG DONG WONG Alias FENDI telah disepakati bahwa TRY FUJI ALAM
akan membeli organ ginjal yang telah diunggah oleh terdakwa WONG DONG
WONG Alias FENDI sesuai dengan harga yang di pasang dalam situs milik
Organo Del Cuerpo Cartel dan pembayaran akan dilakukan dalam dua tahap.
Pada tanggal 5 Agustus 2018 TRY FUJI ALAM melakukan pembayaran tahap
pertama dengan Down Payment sebesar $101.754 SGD atau sebesar Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan diberikan dengan cara transfer melalui
bank BCA yang ada di Yogyakarta sebelum dilakukannya operasi. Dan
pembayaran tahap kedua telah dilakukan 2 hari setelah dilakukannya operasi
transplantasi ginjal tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2018.
Setelah operasi transplantasi selesai, dan pembayaran yang dilakukan oleh TRY
FUJI ALAM juga telah diselesaikan, kemudian WONG DONG WONG Alias
FENDI menghubungi DIKA ALDI untuk memberikan imbalan sebagaimana yang
telah dijanjikan sebelumnya. Mereka bertemu disebuah Rumah makan ES Murni
pada hari Sabtu 18 Agustus 2018 sekitar pukul 21.00 WIB.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam pasal 192 Jo. Pasal 64 ayat
(3) Undang-Undang RI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Dan
KEDUA
Bahwa terdakwa WONG DONG WONG Alias FENDI bersama Terdakwa dr.
NANDA PRATAMA, Sp.PD-KGH pada tanggal yang sudah tidak dapat diingat
lagi pada bulan September 2018 s/d bulan November 2018 bertempat di
Yogyakarta atau setidak - tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta. “Melakukan, menyuruh
melakukan, Perekrutan, Penyalahgunaan kekuasaan, memberi bayaran
atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi orang
tersebut diwilayah Negara Republik Indonesia”. Perbuatan tersebut dilakukan
oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi pada
bulan November tahun 2016 ketika terdakwa WONG DONG WONG Alias
FENDI dengan tujuan mencari pendonor ginjal di Yogyakarta, Kemudian
terdakwa menemui saksi dr. NANDA PRATAMA, Sp.PD-KGH di Rumah
Makan Chinese Food di Jl. Kembang No. 13, Ngestiharjo, Kec. Kasihan,
Bantul, D.I. Yogyakarta, Untuk merekrut dan mengajaknya bekerja sama
dalam melakukan operasi transplantasi dan menjanjikannya akan
memberikan imbalan yang tidak sedikit. Setelah Terdakwa mengutarakan
maksudnya, selanjutnya pada saat pertemuan tersebut kemudian Terdakwa
menceritakan bahwa ia merupakan salah satu anggota sindikat kriminal
internasional yang bernama Organo Del Cuerpo Cartel yang bergerak
dibidang perdagangan organ tubuh manusia. Mendengar cerita dari
Terdakwa tersebut kemudian saksi dr. NANDA PRATAMA, Sp.PD-KGH
menyampaikan kepada Terdakwa bahwa ia bersedia membantu Terdakwa
dalam hal melakukan operasi transplantasi.
Bahwa setelah terdakwa WONG DONG WONG Alias FENDI berhasil
merekrut dr. NANDA PRATAMA, Sp.PD-KGH untuk menjadi tenaga medis
dalam melakukan operasi tranplantasi kemudian Terdakwa kembali mencari
partner untuk membantunya mencari calon pendonor organ tubuh.
Kemudian pada tanggal 20 Januari 2017 Terdakwa pergi ke Jl. Tukagan
No.45 Kel. Tegal Panggung Kec. Danurejen Kota Yogyakarta disebuah
rumah makan Es Murni. Sesampainya Terdakwa disana, Terdakwa bertemu
dan berkenalan dengan saksi DIKA ALDI. Dalam isi perbincangan yang
dilakukan oleh saksi DIKA ALDI dan Terdakwa WONG DONG WONG Alias
FENDI, DIKA ALDI mengutarakan kepada Terdakwa bahwa ia sedang
mengalami perekonomian yang kurang stabil serta upah yang kurang
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hal inilah yang membuat Terdakwa
WONG DONG WONG Alias FENDI berniat memanfaatkan saksi DIKA ALDI
untuk direkrut dan mengajaknya bekerja sama dalam mencari pendonor
organ tubuh dan menjanjikannya akan memberikan imbalan yang tidak
sedikit. Mendengar tawaran dari Terdakwa tersebut kemudian saksi DIKA
ALDI menyampaikan kepada Terdakwa bahwa ia bersedia membantunya
dalam hal melakukan pencarian pendonor organ.
Bahwa pada saat yang sama Saksi DIKA ALDI menjelaskan kepada
Terdakwa WONG DONG WONG Alias FENDI bahwa dia mempunyai
seorang teman bernama Saksi DIYAN HERMAWAN yang sedang
membutuhkan uang. Mendengar penjelasan dari Saksi DIKA ALDI,
kemudian Terdakwa WONG DONG WONG Alias FENDI memanfaatkan
keadaan ini dengan memberikan bantuan uang kepada Saksi DIKA ALDI
yang kemudian akan diberikan kepada DIYAN HERMAWAN. Maksud dari
pada Terdakwa adalah untuk melakukan penjeratan utang kepada Saksi
DIYAN HERMAWAN.
-------- Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam dalam Pasal 2 Undang-Undang R.I
Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagngan Orang
Jo. Pasal 55 Ayat (1) KUHP.
-----------------------------------------------------------------------------