Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERKARA DI MAHKAMAH

KONSTITUSI
PUU HUKUM ACARA MEMUTUS
MEMUTUS SENGKETA
PENDAPAT DPR KEWENANGAN
DALAM PROSES KONSTITUSIONAL
PEMBERHENTIAN LEMBAGA NEGARA
PRESIDEN
DAN/ATAU WAKIL
PRESIDEN DALAM
MASA
JABATANNYA
Pemohon Pemohon: DPR Pihak yang bersengketa
Termohon: Presiden antara pemohon dan
dan wakil presiden termohon. Lembaga
adalah pihak yang negara yang dapat
menganggap hak menjadi pemohon atau
dan/atau kewenangan termohon dalam perkara
konstitusionalnya ini adalah sebagai berikut
dirugikan oleh  DPR
berlakunya undang-  DPD
undang:  MPR
 Presiden
 Pemohon bisa
 BPK
perorangan WNI
 Pemda
 Kesaturan
 Lembaga lain
masyarakat
yang
hukum adat
kewenangannya
 Badan Hukum diberikan oleh
Publik atau UUD 1945
privat.  Mahkamah
 Lembaga Negara Agung dapat
menjadi pihak
dalam suatu
perkara SK
Proses Pengajuan permohonan. Pemohon wajib 1. Pengajuan
Beracara Permohonan yang menguraikan dengan permohonan yang
diajukan pemohon atau jelas mengenai meliputi:
kuasa hukum harus dugaan:  Identitas lembaga
memuat:  Presiden negara pemohon
a. Identitas dan/atau Wakil  Nama dan alamat
pemohon Presiden telah lembaga negara
b. Uraian mengenai melakukan yang menjadi
Kewenangan pelanggaran termohon
MK, Kedudukan hukum berupa  Uraian mengenai
hukum pemohon. pengkhianatan kewenangan yang
c. Alasan pemohon terhadap dipersengketakan,
d. Petitum negara, kepentingan
korupsi, langsung
penyuapan, pemohon atas
tindak pidana kewenangan
berat lainnya tersebut, hal-hal
PERBANDINGAN HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERKARA DI MAHKAMAH
KONSTITUSI
atau perbuatan yang diminta
tercela. untuk diputuskan.
 Presiden  Pemeriksaan
dan/atau Wakil administrasi
Presiden tidak  Jadwal dan
lagi memenuhi panggilan sidang
syarat sebagai  Pemeriksaan
presiden perkara
dan/atau wakil  Pembuktian
presiden 2. Persidangan
berdasarkan a. Pemeriksaan
UUD 1945 Pendahuluan
 Permohonan b. Pemeriksaan
dilampiri persidangan
dengan:
Risalah
dan/atau berita
acara proses
pengambilan
keputusan DPR
yang berkaitan
langsung
dengan materi
permohonan
Dokumen hasil
pelaksanaan
fungsi
pengawasan
oleh DPR
Alat-alat bukti
mengenai
dugaan
pelanggaran
hukum yang
dilakukan
presiden
dan/atau wakil
presiden.
Proses Persidangan:
a. Tahap 1 :
Sdiang
pemeriksaan
pendahuluan
b. Tahap II:
Tanggapan
Presiden dan
/atau wakil
presiden
c. Pembuktian
oleh DPR
PERBANDINGAN HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERKARA DI MAHKAMAH
KONSTITUSI
d. Pembuktian
oleh Presiden
dan/atau wakil
presiden
e. Kesimpulan
DPR
f. Pengucapan
Putusan
Alasan Adanya pihak yang Presiden dan/atau  Adanya tumpang
Permohonan merasa hak dan/atau Wakil Presiden tindih
kewenangan melakukan: kewenangan
konstitusionalnya 1. Pelanggaran anatara satu
dirugikan akibat hukum lembaga negara
diberlakukannya suatu 2. Kejahatan dengan lembaga
UU. Hak tersebut antara Keamanan negara lainnya
lain: Negara yang diatur dalam
 Ada hak dan/atau 3. Tidak lagi konstitusi atau
kewenangan memenuhi UUD
konstitusional syarat sebagai  Adanya
pemohon yang presiden kewenangan
diberikan oleh dan/atau wakil lembaga negara
UUD 1945 presiden yang
 Hak dan/atau menurut UUD kewenangannya
kewenangan 1945. diperoleh dari
konstitusionalnya konstitusi atau
pemohon UUD yang
dirugikan oleh diabaikan oleh
berlakunya UU lembaga negara
atau Perpu yang lainnya
dimohonkan  Adanya
dalam pengujian kewenangan
 Kerugian lembaga negara
konstitusional yang
dimaksud kewenangannya
bersifat spesifik diperoleh dari
dan actual konstitusi atau
setidaknya UUD tetapi
potensial yang dijalankan oleh
menurut lembaga negara
penalaran yang lainnya
wajar dapat
dipastikan akan
terjadi.
 Ada hubungan
sebab akibat
antara kerugian
konstitusional
dan berlakunya
UU atau Perppu
yang
PERBANDINGAN HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERKARA DI MAHKAMAH
KONSTITUSI
dimohonkan
pengujian dan
 Ada
kemungkinan
bahwa dengan
dikabulkannya
permohonan,
kerugian
konstitusional
seperti yang
didalilkan tidak
lagi atau tidak
akan terjadi.
Putusan Menurut Pasal 56 UU 1. Apabila MK Permohonan bisa tidak
Nomor 4 Tahun 2003 berpendapat dapat diterima,
mengatur tiga jenis amar permohonan permohonan dikabulkan
putusan yaitu tidak dan permohonan ditolak
permohonan tidak memenuhi
dadapat diterima, syarat dari sisi
permohonan dikabulkan pemohon dan
dan permohonan ditolak. permohonan,
amar
putusannya
menyatakan
permohonan
tidak dapat
diterima
2. Apabila MK
memutuskan
bahwa presiden
dan/atau wakil
presiden
terbukti
melakukan
pelanggaran
hukum atau
terbukti tidak
lagi memenuhi
syarat
sebagaimana
pendapat DPR,
amar
putusannya
menyatakan
membernarkan
pendapat DPR
3. apabila MK
memutuskan
bahwa
Presiden
PERBANDINGAN HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERKARA DI MAHKAMAH
KONSTITUSI
dan/atau Wakil
Presiden tidak
terbukti
melakukan
pelanggaran
hukum maka
amar
putusannya
menyatakan
permohonan
ditolak.

Anda mungkin juga menyukai