Anda di halaman 1dari 8

Nama : Endah Nurlatifah

NPM : 17.110.0303
Kelas : 7B Manajemen S1
Matkul : Komunikasi Bisnis

A. Teori sistem sosial


Sistem sosial sebagai sebuah konsep mendapatkan tempat dalam diskusi
sosiologi modern sejak pertengahan abad 20, sebelumnya para ahli sosiologi jarang
menggunakan istilah “sistem” untuk menjelaskan mekanisme yang terjadi dalam
dunia sosial. Atau istilah yang sering digunakan adalah organisasi sosial untuk
melihat mekanisme sosial yang terorganisir.
Kebutuhan untuk mendeskripsikan bahwa dalam fenomena sosial terdapat
pengaturan, pengorganisasian dan interaksi antar aktor atau komponen komponen
sosial membuat para ahli sosiologi mengadopsi istilah sistem. Sebelumnya lebih
banyak digunakan dalam diskusi ilmu eksak. Tentang postingan ini, yang akan
dijelaskan disini merupakan konsep yang sudah diadopsi oleh ilmu sosial, sehingga
penjelasannya akan cenderung sosiologis. Ketika seseorang menggunakan istilah
sistem, seringkali kita kebingungan memahami apa yang dimaksud.
Sistem sosial terdiri dari keragaman aktor individual yang berinteraksi satu
sama lain dalam situasi sosial yang setidaknya berada dalam lingkungan atau ruang
fisik, dimana aktor tersebut memiliki motivasi untuk cenderung mengoptimalkan
gratifikasi dan relasinya terhadap situasi dan aktor lain berlangsung dalam sebuah
sistem yang melibatkan simbol simbol yang secara kultural terstruktur.
Berinteraksi satu sama lain dalam situasi sosial bisa membantu kita untuk
memahami bahwa sistem sosial berkaitan erat dengan pola interaksi manusia yang
ajeg . Keajeugan ini membentuk mekanisme yang disebut sebagai sistem.
Namun demikian bukan hanya interaksi yang membentuk sebuah sistem, tetapi juga
simbol dan nilai kultural yang terstruktur. Artinya berada dalam struktur sosial.
Kita bisa menangkap pengertian sistem sosial sebagai interaksi sosial yang
berlangsung berdasar makna dan norma yang dianut bersama. Dengan demikian ada
benang merah antara definisi kompleks yang diusulkan parsons dan definisi simpel
yang dibuat Ogbun dan Nimkoff, yang tentu saaja harus dipahami secara hati hati.
Kita bisa bayangkan bahwa kita berinteraksi dengan orang lain dalam keseharian
dengan cara dan pola yang mempertimbangkan nilai nilai, norma dan makna kultural
yang disepakati. Dengan demikian kita senenarnya sedang bertindak dalam sebuah
sistem sosial.
Diambil dalam sebuah contoh untuk dapat lebih memahami , bayangkan coba
kamu sebuah jam tangan senagai ilustrasi saja. Jam tersebut merupakan kesatuan
dari komponen yang sebelumnya terpisah. Ada komponen berupa jarum, baterai, tali
jam tangan, brand dan sebagainya. Komponen tersebut menyatu menjadi satu unit
jam tangan. Masing masing komponen tersebut saling berhubungan untuk
menjalankan fungsi keseluruhan senagai penunjuk waktu atau mungkin juga
penanda status sosial. Teori sistem sosial ini merupakan pola saling keterhubungan
(interaksi) antar individu atau aktor untuk menjalankan fungsi masing masing
sehingga fungsi keseluruhannya sebagai satu grup,kelompok, komunitas.

B. Teori Publick Relations

Public relations (PR) komunikasi bisnis public relations adalah fungsi


manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut.

Konsep Praktik dalam organisasi Public Relations adalah fungsi manajemen


yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual
dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan
melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan
publik. Deskripsi dalam konseptual dan operasional Public Relations adalah fungsi
manajementertentu yang membantu membangun dana menjaga linikomunikasi,
pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan
publiknya.

Bagian-Bagian dari Fungsi PR Hubungan Internal Bagian khusus dari PR


yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat
antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya
Adsvertising Informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas
identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut.
1. Press Agentry Penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik
perhatian media massa dan mendapatkan perhatian public Publisitas Informasi
yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi
itu memiliki nilai berita
2. Publick Affairs Bagian khusus dari PR yang membangun fan mempertahankan
hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi kebijakan
publik.
3. Manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan mengrespon isu-isu kebijakan publik yang memengaruhi
hubungan organisasi dengan publik mereka Hubungan investor bagian dari PR
dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang
bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di
dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar
4. Lobbying bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara
hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan memengaruhi penyusunan
undang-undang dan regulasi Pengembangan bagian khusus dari PR dalam
organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan
donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela.

Karakteristik Public Relation Jumlah dan distribusi Jumlah praktisi PR terus


bertambah setelah kekuatan-kekuatan organisasi, masyarakat, social-ekonomi dan
politik mulai mengubah peran dan status praktisi PR di seluruh dunia.Tugas Public
Relation.

a. Menulis dan Mengedit


b. Hubungan media dan penempatan media
c. Riset 4. Manajemen dan Administrasi
d. Koseling
e. Acara Spesial
f. Pidato
g. Produksi
h. Training
i. Kontak
C. Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan menurut yang saya pahami, adalah kemampuan diri
untuk memotivasi dan membimbing sekelompok orang tanpa paksaan untuk
bertindak mencapai tujuan bersama. Perdebatan teori diawal zaman cenderung
menunjukan bahwa kepemimpinan adalah karakteristik bawaan lahir. Atau dengan
kata lain, mengusulkan bahwa memang benar ada orang orang yang terlahir secara
alami sebagai seorang pemimpin. Ada juga teori yang lebih baru mengusulkan
bahwa memiliki sifat sifat tertentu dapat membantu seorang individu menjadi
pemimpin.
Ada juga teori yang lebih modern mengiyakan bahwa gaya seorang
kepemimpinan yaitu pemikiran yang menjelaskan bagaimana dan mengapa individu
tertentu menjadi pemimpin. Teori tersebut menekankan ada sifat karakteristik dan
perilaku yang bisa kita miliki atau peroleh untuk meningkatkan keterampilan
kepemimpinan diri sendiri.
Seorang pemimpin sangat penting untuk keberhasilan setiap tim. Entah itu
karakter alami bawaan lahir pengaruh asuhan dan didikan orang tua, jejak rekam
pengalaman masing masing di dunia kerja, atau kombinasi dari semua itu semua
pasti ikut andil, namun sosok pemimpin juga seharusnya bisa memahami bagaimana
caranya berinteraksi dan menjalin relasi profesional baik dengan rekan sejawat atau
bawahannya.
Ada juga teori dari the great man , teori kepemimpinan ini mengklaim bahwa
pemimpin itu sejatinya dilahirkan, namun hanya laki laki yang terlahir diberkahi
mukjizat yang bisa dijadikan pemimpin. Lebih jauh teori ini menggagas bahwa
seorang pemimpin besar akan menampakan diri ketika berada disituasi yang tepat.
Trait theory juga berpendapat bahwa seseorang dapat memiliki karakter,
kepribadian,ciri fisik, atau sifat sifat tertentu yang membuat mereka lebih cocok
menjabat dalam kepemimpinan. Menurut teori ini kamu dianggap cocok menjadi
seorang pemimpin jika memiliki kepribadian atau prilaku yang sesuai dengan
stereotif pemimpin ideal. Ini juga tidak memedulikan apakah karakteristik itu
genetik atau diperoleh. Seorang pemimpin idealnya memiliki sifat extrovert,
kepercayaan yang tinggi, keberaniaan yang karisma, kecerdasan yang tinggi, hingga
postur badan yang tinggi tegap, jenis nkelamin ,agama, status perkawinan, usia,
pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan juga mempengaruhinya. Ada banyak orang
yang mempunyai karakter pemimpin ideal tersebut tapi tidak pernah ingin menjabat
dalam posisi kepemimpinan ,bagitu pula sebaliknyaorang orang yang sama sekali
tidak dianggap ideal berdasarkan teori ini malah sesungguhnya unggul memimpin
kelompok.
Menurut teori kontigensi yang efektif bukan tentang kualitas si pemimpin, tetapi
juga tentang keseimbangan antara perilaku, kebutuhan, dan konteks. Dilansir dari
indead, pemimpin yang baik dapat mengamali situasi untuk menilai
kebutuhanbawahannya mereka dan kemudian menyesuaikan prilaku mereka, secara
umum teori kontegensi menunjukan bahwa pemimpin akan lebih luwes
mengekspresikan kepemimpinan mereka ketika merasa bawahan mereka responsif
terhadapnya. Sebagai contoh gaya otoriter mungkin paling tepat ketika pemimpin
adalah yang paling berpengalaman dibidangnya. Dalam kasus lain dimana pemimpin
dan sesama anggota kelompok merupakan rekan sejawat gaya demokratis akan lebih
efektif.

D. Teori Kontinum
Ada dua bidang pengaruh yang ekstrem , pertama bidang pengaruh pimpinan
kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Pada bidang pertama pemimpin
menggunakan otoritas dalam gaya kepemimpinannya, sedangkan pada bidang kedua
pemimpin menunjukkanm gaya yang demokratis. Kedua bidang ipengaruh ini
dipengaruhi dalam hubungannya kalau pemimpin melakukan aktivitas pembuatan
keputusan.
Ada 7 model gaya pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin.
1. Pemimpin membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya.
Dari model ini terlihat bahwa otoritas yang digunakan atasan terlalu banyak
sedangkan daerah kebebasan bawahan terlalu sempit sekali.
2. Pemimpin menjual keputusan. Dalam hal ini pemimpin masih terlihat banyak
menggunakan otoritas yang ada padanya, sehingga persis dengan model yang
pertama. Bawahan disini belum banyak terlibat dalam pembuatan keputusan.
3. Pemimpin memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-ide dan mengundang
pertanyaan-pertanyaan. Dalam model ini pemimpin sudah menunjukkan
kemajuan, karena membatasi penggunaan otoritas dan memberikan kesempatan
kepada bawahan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Bawahan sudah
sedikit terlibat dalam pembuatan keputusan.
4. Pemimpin memberikan keputusan bersifat bersifat sementara yang kemungkinan
dapat diubah. Bawahan sudah mulai banyak terlibat dalam rangka pembuatan
keputusan, sementara otoritas pemimpin sudah mulai dikurangi penggunaannya,
5. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat keputusan.
Disini otoritas pimpinan digunakan sedikit mungkin, sebaliknya kebebasan
bawahan dalam berpartisipasi membuat keputusan sudah banyak digunakan.
6. Pemimpin merumuskan batas-batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk
membuat keputusan. Partisipasi bawahan dalam kesempatan ini lebih besar
dibandingkan kelima model diatas.
7. Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsinya dalam batas-batas
yang telah dirumuskan oleh pimpinan. Model ini terletak pada titik ekstrem
penggunaan kebebasan bawahan, adapun titik ekstrem penggunaan otoritas
terdapat pada nomor satu di atas.

E. Teori Empat Sistem

Bila seseorang memperhatikan dan memelihara pekerjanya dengan baik


maka operasional organisasi akan membaik.

Fungsi-fungsi manajemen berlangsung dalam empat sistem:

a. Sistem Pertama: Sistem yang penuh tekanan dan otoriter dimana segala sesuatu
diperintahkan dengan tangan besi dan tidak memerlukan umpan balik. Atasan tidak
memiliki kepercayaan terhadap bawahan dan bawahan tidak memiliki kewenangan
untuk mendiskusikan pekerjaannya dengan atasan. Akibat dari konsep ini adalah
ketakutan, ancaman dan hukuman jika tidak selesai. Proses komunikasi lebih banyak
dari atas kebawah.
b. Sistem Kedua: Sistem yang lebih lunak dan otoriter dimana manajer lebih sensitif
terhadap kebutuhan karyawan. Manajemen berkenan untuk percaya pada bawahan
dalam hubungan atasan dan bawahan, keputusan ada di atas namun ada kesempatan
bagi bawahan untuk turut memberikan masukan atas keputusan itu.
c. Sistem Ketiga: Sistem konsultatif dimana pimpinan mencari masukan dari karyawan.
Disini karyawan bebas berhubungan dan berdiskusi dengan atasan dan interaksi
antara pimpinan dan karyawan nyata. Keputusan di tangan atasan, namun karyawan
memiliki andil dalam keputusan tersebut.
d. Sistem Keempat: Sistem partisipan dimana pekerja berpartisipasi aktif dalam
membuat keputusan. Disini manajemen percaya sepenuhnya pada bawahan dan
mereka dapat membuat keputusan. Alur informasi keatas, kebawah, dan menyilang.
Komunikasi kebawah pada umumnya diterima, jika tidak dapat dipastikan dan
diperbolehkan ada diskusi antara karyawan dan manajer. Interaksi dalam sistem
terbangun, komunikasi keatas umumnya akurat dan manajer menanggapi umpan
balik dengan tulus. Motivasi kerja dikembangkan dengan partisipasi yang kuat
dalam pengambilan keputusan, penetapan goal setting (tujuan) dan penilaian .Teori
empat sistem ini menarik karena dengan penekanan pada perencanaan dan
pengendalian teori ini menjadi landasan baik untuk teori posisional dan teori
hubungan antar pribadi. Menjelaskan bahwa terdapat empat gaya kepemimpinan
dalam organisasi yaitu :
 penguasa mutlak
 penguasa semi mutlak
 penasihat
 Pengajak serta

F. Teori Kepribadian Perilaku


Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan
keefektifan dari sebuah kepemimpinan. Dimana hal tersebut juga berpengaruh pada
sifat-sitat dan prestasi dari pengikutnya. Pengertian Teori Kepribadian. Teori
merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu,
termasuk psikologi kepribadian. Tanpa teori kepribadian usaha memahami perilaku
dan kepribadian manusia pasti sulit untuk dilaksanakan. Apakah yang dimaksud
dengan teori Salah satu ciri dari psikologi kepribadian adalah pemakaian beberapa
konsep dan juga metode yang ilmiah untuk memahami manusia sehingga dalam
pemakaian konsep dan metode ilmiah tersebut, maka psikologi kepribadian bisa
mencapai sasaran yakni memperoleh informasi mengenai tingkah laku manusia dan
juga mendorong setiap individu untuk bisa hidup dengan penuh dan juga
memuaskan.kepribadian teori kepriadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-
konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku manusia. Fungsi Teori
Kepribadian Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki fungsi
deskriptif dan prediktif, begitu juga teori kepribdian. Dalam teori kepribadian ini
memiliki 2 manfaat utama yakni menjelaskan perilaku dan macam macam sifat
manusia serta memahami perbedaan perilaku yang dimiliki oleh manusia. Semuanya
ini berguna untuk memahami dan juga memperdiksi mengenai perilaku manusia.

Anda mungkin juga menyukai