Anda di halaman 1dari 3

Resume I

Nama : Siti khoirul M


Nim : 33010190030

Multi Level Marketing


Multi Level Marketing (MLM) berasal dari bahasa Inggris, multi berarti banyak, level berarti
tingkat atau jenjang, dan marketing berarti pemasaran. Jadi Multi Level Marketing secara
sederhana adalah pemasaran yang berjenjang banyak. Disebut multi level karena merupakan
organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang banyak atau bertingkat-
tingkat.
Di dalam Islam ada yang namanya prinsip-prinsip jual beli antara lain yaitu
● Maysir (judi).
● Gharar (penipuan).
● Haram.
● Riba (bunga) dan
● Bathil.
Jadi kalau kita ingin mengembangkan bisnis MLM, maka ia harus  terbebas dari unsur-unsur
di atas. Oleh karena itu, barang atau jasa yang dibisniskan serta tata cara penjualannya harus
halal, tidak syubhat dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari’ah di atas.
Sedangkan ada beberapa alasan yang menyatakan bahwa MLM adalah bisnis haram antara
lain yaitu Pertama, transaksi tersebut mengandung riba. Kedua, ia termasuk gharar apa yang
belum diketahui akan diperoleh atau tidak, dari sisi hakikat dan kadarnya yang diharamkan
menurut syariat, karena anggota tidak mengetahui apakah dia akan berhasil mendapatkan
jumlah anggota yang cukup atau tidak. Tiga, berupa memakan harta manusia dengan
kebatilan, dimana tidak ada yang mengambil keuntungan dari akad (transaksi) ini selain
perusahaan dan para anggota yang ditentukan oleh perusahaan dengan tujuan menipu anggota
lainnya.
Mlm dibolehkan asal memenuhi syarat atau ketentuan bahwa bisnis MLM nya termasuk ke
dalam MLM yang syariah yang sesuai dengan ketentuan MUI antara lain yaitu
1. Produk yang dipasarkan harus berkualitas, halal, thayyib dan menjauhi syubhat
(Syubhat adalah sesuatu yang masih meragukan).
2. Sistem akadnya harus memenuhi kaidah dan rukun jual beli sebagaimana yang
terdapat dalam hukum Islam (fikih muamalah)
3. Operasional, kebijakan, corporate culture, maupun sistem akuntansinya harus sesuai
syari’ah
4. Strukturnya memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang terdiri dari para ulama 
yang memahami masalah ekonomi.
5. Formula insentif harus adil, tidak menzalimi dan berorientasi kemaslahatan/falah.
6. Tidak ada harga barang sampai dua kali lipat
7. Jumlah bonus yang diberikan harus jelas sejak awal.
8. Tidak ada eksploitasi dalam aturan pembagian bonus antara  orang yang awal menjadi
anggota dengan yang akhir.
9. Pembagian bonus harus mencerminkan usaha masing-masing anggota.
10. Tidak menitik beratkan  barang-barang tersier ketika umat masih bergelut dengan
pemenuhan kebutuhan primer.
11. MLM tidak boleh menggunakan sistem piramida yang merugikan orang yang paling
belakangan masuk sebagai member.
12. Cara penghargaan kepada mereka yang berprestasi tidak boleh mencerminkan hura-
hura dan pesta yang tidak syari’ah. Praktik ini banyak terjadi pada sejumlah
perusahaan MLM.
Dan alasan MUI menghalalkan MLM dengan syarat yaitu hukum asal dari setiap muamalah
adalah halal/boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Dan menurut Muhammad
Hidayat, Dewan syariah MUI Pusat, metode semacam ini pernah digunakan Rasulullah dalam
melakukan dakwah Islamiyah pada awal-awal Islam. Dakwah Islam pada  saat itu dilakukan
melalui teori gethok tular (mulut ke mulut) dari sahabat satu ke sahabat lainnya. Sehingga
pada suatu ketika Islam dapat diterima oleh masyarakat kebanyakan. Kehadiran bisnis Multi
Level Marketing (MLM) Syariah merupakan solusi dari banyaknya praktek penipuan
berkedok MLM maupun bisnis riba lainnya.
Mlm yang diperbolehkan antara lain yaitu
1. Produk barang atau jasa yang dijual mengenai produk barang yang dijual, apakah
halal atau haram tergantung dari kandungannya, apakah terdapat sesuatu yang
diharamkan oleh Allah SWT atau tidak, demikian juga mengenai jasa yang dijualnya.
2. Sistem penjualannya atau pemasarannya adapun mengenai sistem penjualannya,
apakah terhindar dari pantangan-pantangan bisnis dalam Islam seperti :Maysir (judi),
Gharar (penipuan), Haram, Riba (bunga) dan
Dan hukum MLM ada juga yang membolehkan atau mubah Ini merupakan pendapat
Lembaga Fatwa al-Azhar, Mesir. Dengan alasan karena dianggap sama dengan samsarah
(perantara antara penjual dan pembeli/calo).

ANALISIS :
Pemasaran berantai atau di sebut juga multi level marketing menjadi salah satu
metode yang di gunakan seorang penjual untuk menjual produk perusahaan dengan
menggunakan inovasi di bidang pemasaran dan distribusi. Kelemahan dari system ini
biasanya produk menjadi sasaran kritik dan tuntutan hukum. Kritik tersebut biasanya di
rujukan keada kegiatan yang menyalah gunakan system ini. Kesulitan membedakan
pemasaran berjenjang dengan permainan uang terjadi karena bonus yang di terima
merupakan gabungan dengan komposisi tertentu anrata bonus perekrutan dan komisi omset
penjualan.
Dalam hukum islam bisnis MLM ini di nyatakan haram sebabdi dalamnya
terdapat penipuan dan syarat yang di berlakukan ini menyalahi akad dalam islam. Adanya
ketidak transparan dan memanipulasi ini mejadi alasan bahwa bisnis MLM ini di haramkan.
Terdapat pihak yang di rugikan mengandung kealiman dan syaratnya menyalahi prinsip
dalam islam serta bonus dari bisnis ini bukan uang. Tetapi jika memenuhi syarat dalam islam
dan normative yang transparan dan mendapat bonus selain barang maka bisnis ini di halalkan.

Anda mungkin juga menyukai