Anda di halaman 1dari 27

16

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Program Ok – Oce


One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE)
merupakan salah satu program baru yang ditawarkan oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2017. OK OCE digagas pertama kali oleh
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pada masa kampanye Pilkada
DKI Jakarta Periode 2017 – 2022. OK OCE dibentuk karena melihat
beberapa negara telah memiliki program khusus untuk menampung para
enterpreneur yang ingin mengembangkan usahanya di DKI Jakarta. Adapun
beberapa negara yang telah membangun program semacam OK OCE, antara
lain di Jepang terkenal dengan nama One Village One Product yang sudah
terkenal sejak tahun 2005, dan di Thailand terkenal dengan nama One
Tambon One Product (OTOP). Program OK OCE sendiri merupakan
komitmen dari Sandiaga Uno agar pengusaha kelas menengah dan kelas
bawah dapat bersaing sehingga mampu membuka banyak lapangan kerja
yang baru di DKI Jakarta.

2.1.2 Langkah – Langkah Program OK OCE

Adapun pemaparan program OK OCE yang digagas oleh Pemerintah


Provinsi DKI Jakarta menyasar kepada empat hal, antara lain:

1) Co – Working Space
Dalam pemberian modal usaha untuk peserta OK OCE, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pendekatan dengan pihak
perbankan atau lembaga pembiayaan. Hal ini dimaksudkan agar
peserta OK OCE dapat mendapatkan modal usaha tanpa agunan atau
jaminan barang maupun surat – surat berharga, tetapi hanya dengan
berupa laporan arus kas bisnis dari usaha yang mereka jalani.
17

2) Pelatihan oleh Pengusaha Sukses (Mentoring)


Dalam melakukan mentoring, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah
bekerjasama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
untuk berperan dan menjadi bagian dari mentor untuk pengusaha
pemula yang telah tergabung di dalam OK OCE.

3) Pendampingan dan Perencanaan Keuangan


Pendampingan dalam program OK OCE bertugas untuk mengurus
keperluan administrasi dari peserta pelatihan kewirausahaaan tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah bekerjasama dengan Suku
Dinas UMKM dalam memberikan pendampingan bagi pengusaha
UMKM yang tergabung dalam OK OCE dalam mengembangkan
usahanya.

4) Garansi Inovasi
Program OK OCE selalu mengadakan garasi inovasi yang tersebar di
setiap kelurahan. Perusahaan multinasional skala besar dan menengah
serta Perguruan Tinggi diwajibkan untuk terlibat langsung dalam
mendukung penelitian dalam pengembangan produk yang ekonomis.

2.2 Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia (SDM) dapat juga disebut sebagai personil,
tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya, atau potensi yang merupakan
aset dan berfungsi sebagai modal non material dalam organisasi bisnis, yang
dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi (Nawawi, 2012).

Menurut Mathis & Jackson (2012: 5) dan Hasibuan (2013: 23),


manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien dalam penggunaan kemampuan manusia agar dapat mencapai tujuan
di setiap perusahaan.
18

Manajemen sumber daya manusia adalah penarik, seleksi,


pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk
mencapai baik tujuan – tujuan individu maupun organisasi, menurut
Handoko (2011: 4).

Hakikat manajemen sumber daya manusia adalah suatu tindakan


mengelola hubungan antar manusia dengan hubungan tugas untuk mencapai
sasaran kerja dalam suatu organisasi, menurut Darsono (2011: 216).

Berdasarkan pengertian diatas, sebagian besar mengandung unsur –


unsur persamaan sebagai berikut bahwa manajemen sumber daya manusia
adalah sebuah proses mengolah kemampuan dan bakat seseorang secara
baik dan juga tepat agar dapat mencapai hasil yang maksimal bagi
organisasi itu sendiri.
19

2.2.1 Fungsi Sumber Daya Manusia


Menurut Hasibuan (2012, p21) menyebutkan bahwa fungsi manajemen sumber
daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintergrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian.
A. Perencaaan
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efesien agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujunya tujuan.
B. Pengorganisasian
Kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan
pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, intergrasi dan
koordinasi dalam bagian organisasi.
C. Pengarahan
Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja
efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat
D. Pengendalian
Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan –
peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
E. Pengadaan
Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk
mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan
yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
F. Pengembangan
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
yang akan datang.
G. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik berupa uang
maupun barang, kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan
kepada perusahaan.
20

H. Pengintergrasian
Kegiatan untuk mempersatuan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan
karyawan agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
I. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan
loyalitas karyawan. Agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
J. Kedisiplinan
Merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan
kunci terwujudnya tujuan.
K. Pemberhentian
Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Biasanya banyak
disebabkan karena keinginan oleh karyawan atau sebab sebab lainnya.

2.2.2 Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia


Pengembangan SDM dapat didefinisikan sebagai seperangkat kegiatan yang
sistematis dan terencana yang dirancang oleh suatu organisasi untuk memberikan
anggotanya kesempatan mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi
tuntutan pekerjaan saat ini dan masa depan. Dalam arti yang lebih luas,
pengembangan SDM berupaya untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman,
keahlian, produktivitas, serta kepuasan karyawan (Werner dan DeSimone, 2011:4).
Menurut Price (2011:455), pengembangan SDM merupakan pendekatan
strategis untuk melakukan investasi dalam sumber daya manusia. Pengembangan
sumber daya manusia menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan diri,
program pelatihan dan kemajuan karir yang disesuaikan dengan kebutuhan
keterampilan dalam organisasi di masa yang akan datang. Pengembangan sumber
daya manusia adalah proses untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
dalam membantu tercapainya tujuan organisasi (Bangun, 2012). Menurut Priansa
(2014:146), pengembangan sumber daya manusia dapat dipahami sebagai penyiapan
individu karyawan untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di
dalam organisasi. Pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan
kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menunaikan pekerjaan
yang lebih baik. Pengembangan sumber daya manusia merupakan sebuah bagian dari
sistem manajemen sumber daya manusia, di dalamnya termasuk pelatihan dan
pengembangan (training and development), pengembangan karir (career
21

development), dan program serta proses dari pengembangan organisasi (organization


development) (Werner dan DeSimone, 2011:10).
Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan unsur unsur yang mempunyai
kesamaan bahwa Pengertian pengembangan sumber daya manusia adalah upaya
untuk menjadikan manusia lebih memiliki kemampuan fisik maupun intelektualitas
yang diperlukan untuk menuaikan pekerjaan yang lebih baik.
Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara efektif untuk
menghadapi beberapa tantangan yang di hadapi dalam persaingan global.

2.2.3 Bentuk – bentuk pengembangan Sumber Daya Manusia


Dalam program pengembangan harus dituangkan sasaran, kebijaksaan
prosedur, anggaran, peserta, kurikulum, dan waktu pelaksaananya. Bentuk
pengembangan dikelompokan secara informal maupun formal (Hasibuan, 20012:
72). Untuk lebih jelasnya kedua jenis pengembangan tersebut kita uraikan sebagai
berikut:
a. Pengembangan secara informal yaitu peserta atas keinginan dan usaha sendiri
melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku - buku literature
yang ada hubungannya dengan keinginannya. Pengembangan secara informal
menunjukan bahwa peserta tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara
meningkatkan kemampuan kerjanya.
b. Pengembangan secara formal yaitu setiap perserta ditugaskan untuk mengikuti
latihan baik yang dilakukan pemerintah daerah secara langsung maupun yang
dilaksanakan oleh lembaga lembaga pendidikan atau pelatihan yang bekerja
sama. Program pengembangan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan
kepada metode metode ilmiah serta berpedoman kepada keterlampiran yang
dibutuhkan saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral supaya
produktifitasnya baik dan mencapai hasil yang dinginkan.

2.2.4. Elemen Pengembangan SDM yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha


Menjabarkan tiga fungsi utama dalam pengembangan SDM, yaitu training &
Development, Organizational Development dan Career Development (Werner dan
DeSimone, 2011:10).
22

a) Training & Development


Training & development berfokus pada perubahan atau peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu. Pelatihan (training)
biasanya berupa penyediaan pengetahuan dan keterampilan bagi
karyawan untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan menjadi lebih
baik lagi. Kegiatan pengembangan (development) memiliki fokus jangka
panjang pada mempersiapkan karyawan untuk tanggung jawab pekerjaan
di masa depan, juga meningkatkan kapasitas karyawan untuk melakukan
pekerjaan mereka pada saat ini (Werner dan DeSimone, 2011:10).
b) Organization Development (OD)
Organization Development (pengembangan organisasi) didefinisikan
sebagai proses untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan
kesejahteraan anggotanya melalui intervensi (keterlibatan) terencana, yang
diterapkan menggunakan konsep behavioral science, yaitu menggunakan
pendekatan yang berhubungan dengan subjek tindakan/perilaku manusia
(Werner dan DeSimone, 2011:11). Pengembangan organisasi adalah
kumpulan metode perubahan yang mencoba untuk meningkatkan
efektivitas organisasi dan kesejahteraan karyawan. Metode pengembangan
organisasi menilai manusia dan pertumbuhan organisasi, kerja sama dan
proses partisipatif, serta semangat penyelidikan.
c) Career Development
Career Development (pengembangan karir) adalah proses berkelanjutan,
dimana proses kemajuan individu melalui serangkaian tahapan, masing –
masing tahapan ditandai dengan serangkaian permasalahan yang relatif
unik, dan berbagai macam tugas (Werner dan DeSimone, 2011:12).
Pengembangan karir merupakan usaha yang terorganisasi dan terencana
yang terdiri atas aktivitas atau proses terstruktur yang menghasilkan
usaha perencanaan karir timbal balik antara karyawan dan organisasi. Di
dalam sistem pengembangan karir, karyawan bertanggung jawab terhadap
perencanaan karir, sedangkan organisasi bertanggung jawab terhadap
manajemen karir. Masih dalam buku yang sama, Kaswan mengatakan
bahwa dengan pengembangan karir, organisasi bisa meningkatkan sikap
karyawan terhadap pekerjaan, tingkat kepuasan kerja, alokasi SDM yang
efisien dan loyalitas di antara karyawan.
23

2.3 Pengertian Mentoring


Menurut Crawford (2010) Mentoring merupakan“Hubungan interpersonal
dalam bentuk kepedulian dan dukungan antara seseorang yang berpengalaman dan
berpengetahuan luas dengan seseorang yang kurang berpengalaman maupun yang
pengetahuannya lebih sedikit”.
Menurut Belle & Rose (2007) Mentoring merupakan“Membangun hubungan
interpersonal yang berhubungan dengan konteks pekerjaan tertentu”.
Menurut Santrock (2007) Mentoring merupakan“Bimbingan yang diberikan
melalui demonstrasi, instruksi, tantangan dan dorongan secara teratur selama
periode waktu tertentu. Mentoring biasanya dilakukan oleh individu yang lebih tua
untuk meningkatkan kompetensi serta karakter individu yang lebih muda. Selama
proses ini berlangsung, pementor dan mentee mengembangkan suatu ikatan
komitmen bersama yang melibatkan karakter emosional dan diwarnai oleh sikap
hormat serta kesetiaan”.
Mentoring adalah sebuah proses untuk membantu seseorang menemukan jati
dirinya.Jadi secara umum mentoring adalah kegiatan pendidikan yang mencakup di
dalamnya tentang mengajar, mendidik, melatih, dan membina yang dilakukan
dengan pendekatan saling nasehat-menasehati yang didalamnya terdapat rasa saling
mempercayai satu sama lain antara dua pelaku utama yaitu mentor (penasehat utama
dalam kelompok mentoring) dan mentee (peserta mentoring).
Melalui mentoring kita akan memperbesar kapasitas berkomunikasi,
memahami bahwa ternyata karakter manusia itu beragam, menangani konflik
komunikasi, hingga mampu bekerjasama walaupun terdapat perbedaan prinsip di
satu sisi. Mentor bisa menggunakan berbagai pendekatan misalnya coaching,
training, diskusi, konseling dan sebagainya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan mentoring adalah suatu proses
peningkatan kualitas diri yang dilakukan secara interpersonal baik dalam hal
pendidikan dan pekerjaan melalui pendekatan emosional diantara pementor dengan
para mentor-nya.
Terlepas dari pengertian-pengertian diatas, dapat dilakukan identifikasi
beberapa ciri mentoring sebagai kerangka rujukan umum untuk memahami
pengertian mentoring sebagai berikut:
1. Mentoring mencerminkan hubungan yang unik antar individu.
24

2. Mentoringmerupakan kemitraan pembelajaran. Mesikipun sasaran


mentoring mungkin berbeda lintas setting maupun hubungan, namun
hampir semua hubungan mentoring melibatkan penguasaan pengetahuan.
3. Mentoringmerupakan proses didefinisikan oleh jenis dukungan yang
disediakan mentor kepada mentee atau protege.
4. Mentoringhubungannyabersifat timbal balik, namun tidak seimbang.
Meskipun mentor mungkin mendapat manfaatdari hubungan itu, namun
sasaran utamanya adalah pertumbuhan dan perkembangan mentee.
5. Mentoringhubungannya itu dinamis, hubungan itu berubah seiring
perjalanan waktu dan dampak mentoring juga bertambah seiring dengan
waktu.

2.3.1 Manfaat Mentoring


Menurut Greenhause dan Callanan (2006) ada beberapa manfaat mentoring,
yaitu diantaranya:
1. Mentoring mempercepat pembelajaran
2. Mentoring mentransfer pengetahuan secara terpadu
3. Mentoring merupakan bonus
4. Mentoring meningkatkan karir
5. Kompetensi
6. Penetapan tujuan
7. Motivasi dan kepuasan
8. Kemampuan dipekerjakan (employability)
9. Dukungan psikososial
10. Kreativitas
11. Peluang jejaring
12. Perubahan organisasi
13. Perubahan personal
14. Efektivitas waktu
15. Meningkatnya kemungkinan sukses
16. Kurva belajar keterampilan teknis lebih singkat
17. Meningkatnya kesadaran terhadap organisasi.
25

2.3.2 Pengaruh Mentoring


Greenhouse dan Callanan (2006) memberikan beberapa masukan tentang
beberapa pengaruh yang didapat dari sebuah organisasi yang melakukan mentoring,
berikut beberapa pengaruh dari mentoring:
1. Dapat mencapai kesuksesan karir seseorang atau karyawan
2. Meberi manfaat kepada mentee, mentor dan juga organisasi.
3. Memiliki kepuasan kerja baik bagi karyawan maupun atasan, karena dengan
karyawan memiliki kepuasan kerja yang baik makan mereka akan selalu
meningkatkan kualitas kerja mereka dan akan mendapatkan imbalan yang pas
atau gaji yang lebih atau jabatan sehingga dapat mengurangi karir yang stuck
(Career Plateau), dan atasan menerima hasil kerja mereka secara puas sehingga
dapat memajukan organisasi tersebut.
4. Menurunnya stress kerja yang dihadapi disebuah perusahaan
5. Menurunkan niat karyawan untuk meninggalkan atau pindah dari organisasi
(Turnover Intention)
6. Meningkatkan produktivitas karyawan.

2.3.4 Pentingnya Mentoring


Naiknya abad pengetahuan dan transformasi, tempat kerja yang menjadi
lingkungan belajar berkelanjutan telah mebuat mentoring sebagai alat yang semakin
menarik untuk pengembangan karyawan. Perusahaan atau organisasi di mana
mentoring sebagai strategi organisasi untuk mempromosikan pembelajaran
berkelanjutan, dan mempromosikan sejumlah tujuan yang memadai organisasi
modern, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Perbaikan dalam kinerja karyawan. Mentoring menyediakan komunikasi yang


lebih banyak dan lebih baik dengan manajer dan lebih banyak kesempatan bagi
manajer untuk mengikuti kemajuan karir karyawan. Hubungan yang demikian itu
juga, di antara semua pihak, menghasilkan keterkaitan yang lebih dalam dan
bertanggung jawab kepada salah satu bagian dalam mencapai sasaran organisasi.
2. Percepatan Pembelajaran. Dengan mentoring, karyawan cenderung belajar
dengan cepat dan akibatnya tanggap menjadi produktif. Mentor dapat menjadi
model perilaku yang sesuai, memberi umpan balik yang spesifik, dan
mengidentifikasi praktik-praktik yang terbaik.
26

3. Pemberdayaan Karyawan. Mentoring secara kuat dikaitkan dengan harga diri dan
dengan ekspetasi sukses, karena mentoring diatas segalanya merupakan
hubungan sosial, kekuatannya untuk meningkatkan harga atau kepercayaan diri
seseorang telah lama dikenal. Menurut Kelly (2007) mengungkapkan bahwa
partisipasi aktif dalam mentoring kelompok yang terorganisasir juga terkait kuat
dengan harga atau kepercayaan diri dan harapan umum berhasil.
4. Meningkatkan Komunikasi. Dalam hubungan mentoring senior - junior, posisi
unik mentee di dalam organisasi dapat membantu komunikasi informal karena
dia berada di beberapa level. Misalnya, melalui hubungan dengan mentor,
mentee manajemen junior memiliki akses terhadap dan diterima oleh manajemen
menengah. Pada saat yang sama dia juga diterima di tingkat manajerial yang
lebih rendah, karena mentee sudah familiar dengan bahasa dan cara keduanya,
dia dapar dengan efisien gagasan dan pendapat masing-masing kelompok kepada
yang lain. Jejaring komunikasi informal uang kaya itu meningkatkan
produktivitas dan efisiensi di dalam perusahaan atau organisasi karena hal itu
membawa kepada lebih banyak tindakan, lebih banyak inovasi, lebih banyak
pembelajaran, dan penyesuaian lebih cepat terhadap kebutuhan bisnis yang
berubah.

2.4. Minat
2.4.1. Pengertian Minat
Menurut Slameto, minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Menurut Crow
& Crow, mengatakan minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (H. Djaali, 2008: 121).
Woodworth dan Marquis (2001) berpendapat, minat merupakan suatu motif
yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan objek yang menarik
baginya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan
dengan lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau
mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya. Apabila individu menaruh minat
27

terhadap sesuatu hal ini disebabkan objek itu berguna untuk menenuhi
kebutuhannya.
Kecenderungan seseorang untuk memberikan perhatian apabila disertai dengan
perasaan suka atau sering disebut dengan minat (Rustan, 1988). Minat tersebut
apabila sudah terbentuk pada diri seseorang maka cenderung menetap sepanjang
objek minat tersebut efektif baginya, sehingga apabila objek minat tersebut tidak
efektif lagi maka minatnya pun cenderung berubah. Pada dasarnya minat merupakan
suatu sikap yang dapat membuat seseorang merasa senang terhadap objek situasi
ataupun ide – ide tertentu yang biasanya diikuti oleh perasaan senang dan
kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut. Minat seseorang baik
yang bersifat menetap atau yang bersifat sementara, dan berbagai sistem motivasi
yang dominan merupakan faktor penentu internal yang benar-benar mendasar dalam
mempengaruhi perhatiannya.
Minat adalah dasar bagi tugas hidup untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Seseorang y ang mempunyai minat terhadap sesuatu maka akan menampilkan suatu
perhatian, perasaan dan sikap positif terhadap sesuatu hal tersebut (Crow & Crow,
1995).
Adanya perasaan senang, keinginan untuk mencurahkan perhatian dan
kemampuan untuk dapat menikmati suatu objek atau kegiatan akan mendorong
seseorang untuk melakukan suatu tindakan nyata. Orang yang berminat terhadap
suatu objek akan cenderung menunjukkan sikap. Kecenderungan untuk bertindak
aktif terhadap suatu objek atau kegiatan dapat menunjukkan bahwa seseorang
memiliki minat terhadap suatu objek atau kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan
tindakan yang dilakukan merupakan wujud nyata dari perhatian yang dimiliki
seseorang. Oleh karena itu, minat juga dapat dikatakan sebagai kekuatan yang
mendorong seseorang untuk berbuat dan berhubungan lebih aktif dalam suatu
pekerjaan yang dianggap menarik dan menyenangkan. (H. Djaali, 2008: 123).
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah suatu rasa
suka, dorongan atau ketertarikan dari dalam diri seseorang yang mengarahkannya
kepada objek yang diminatinya tersebut. Minat harus terlebih dahulu diawali dengan
informasi (dari lingkungan sekitarnya) terhadap suatu objek, yang kemudian bagi
pribadi tersebut dirasa dapat membawa suatu keuntungan (perbedaan) bagi dirinya.
28

2.4.2. Pengertian Wirausaha


Topik mengenai kewirausahaan merupakan topik yang sedang hangat, karena
merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan berwirausaha. Menurut Hisrich et al., dalam Wijanto (2009:3)
kewirausahaan merupakan sebuah proses menciptakan sesuatu yang baru dan
bernilai, dengan memanfaatkan usaha dan waktu yang diperlukan, dengan
memperhatikan risiko sosial, fisik, dan keuangan, dan menerima imbalan dalam
bentuk uang dan kepuasan personal serta independensi.
Wirausaha adalah seseorang yang dapat memunculkan ide yang inovatif dan
kreatif, yang dapat melihat sisi peluang bisnis di dalam pasar dan dapat
merealisasikan ide – ide mereka dan merumuskan semua langkah langkah
strateginya menjadi efektif dan efisien. Wirausaha merupakan seorang individu yang
mampu mengambil resiko dan melaksanakan tindakan tindakan untuk mengejar
peluang dalam situasi dimana pihak lain dapat melihat atau merasakanya, bahkan
kemungkinan yang ada bahwa pihak lain tersebut sebagai problem atau bahkan
ancaman (Winardi, 2008:305).

Menurut Coulter (Suryana dan Kartib, 2011: 25) “kewirausahaan sering


dikaitkan dengan proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang
berorientasi pada pemerolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan
produk atau jasa baru yang unik dan inovatif”. Zimmerer (Kasmir, 2011: 20)
menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah suatu prosespenerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha)”. Senada dengan pendapat tersebut, Ropke (Suryana dan Kartib,
2011:25) mengemukakan bahwa “kewirausahaan merupakan proses penciptaan
sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah
ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah
bagi masyarakat”. Meredith (Suryana, 2008: 17) mengemukakan bahwa:

Berwirausaha berarti memadukan watak pribadi, keuangan, dan sumber daya.


Oleh karena itu, berwirausaha merupakan suatu pekerjaan atau karier yang harus
bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil risiko,
keputusan, dan tindakan untuk mencapai tujuan.
29

Menurut Hisrich, Peter dan Shepherd ( 2008 : 9 ) wirausaha adalah seseorang


yang mengabungkan semua sumber daya yang ada, seperti gagasan, tenaga kerja,
bahan baku, serta aset lain dan mengolahnya untuk menghasilkan nilai yang lebih
besar, juga seseorang yang mencetuskan sesuatu yang inovatif, kreatif, dan tatanan
baru.

Dari beberapa pendapat tersebut, terlihat ada kesamaan inti antara definisi
kewirausahaan yang satu dengan definisi lainnya. Kewirausahaan merupakan proses
penerapan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
dengan menggunakan waktu, modal, serta berani mengambil risiko untuk
menghasilkan nilai tambah dan kesejahteraan bagi masyarakat.

2.4.2.1. Karakterisik Wirausaha


Beberapa karakteristik yang wajib dimiliki seorang wirausaha:
(1) Creation, Menciptakan suatu peluang usaha dari peluang yang sudah
ada dan mengembangkanya menjadi suatu kreasi yang baru.
(2) Inovation, Menciptakan sesuatu yang baru, yang belum perna ada
sebelumnya, dalam lingkup bisnisnya yang meliputi produk baru,
proses, market, material, dan organisasi.
(3) Risk Undertake, Setiap wirausaha dapat mengambil dan menerima
resiko bahwa bisnis yang akan dijalankan akan belum tentu akan
suskes, dan akan mendapatkan kegagalan atau kerugian.
(4) General Management, pemilik usaha yang wajib mengelola dan
mengalokasikan sumber daya yang terbatas menjadi sumber daya
yang dapat menghasilkan keuntungan dan peluang bisnis yang baru.

2.4.2.2. Perilaku Wirausaha


Perilaku – perilaku yang perlu dimiliki seorang wirausaha (Alma 2008:53)
adalah sebagai berikut:
1. Percaya diri
Sifat utama dari percaya diri dimulai dari pribadi yang berintegritas,
mempunyai bermental kuat dan memiliki keyakinan yang teguh. Tidak
mudah terpengaruh oleh pendapat dan kritikan, melainkan hal itu dijadikan
sebagai bahan masukan untuk lebih baik lagi.
30

2. Berorientasi pada tugas dan hasil


Mindset seorang wirausaha selalu mengesampingkan citra mereka dan fokus
kepada prestasi dan hasil yang ingin dicapai. Mereka lebih menikmati proses
dari hasil yang akan dicapai.
3. Pengambilan resiko
Pengambilan resiko sangat berpengaruh penting dalam dunia wirausaha
karena resiko yang diambil berbanding lurus dengan besarnya hasil yang
akan dicapai. Seorang wirausaha malah cenderung menyukai tantangan yang
ada.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha wajib memiliki sifat leadership, dan terbuka untuk
mendengarkan saran dan kritik dari bawahan demi kemajuan perusahaan.
5. Karakter yang unik
Seorang wirausaha cenderung memiliki pendirian yang kuat dan berkarakter.
Mereka selalu mengutarakan ideologinya dan mengimplementasikany pada
kerja nyata untuk mencapai hasil maksimal.
6. Visioner
Seorang wirausaha bisa melihat tujuannya dan merencanakan hal apa yang
akan dilakukannya dimasa depan.
7. Kreativitas dan inovasi
Kreativitas kemampuan untuk mengembangkan gagasan baru dan melihat
peluang bisnis yang ada, inovasi yaitu kemampuan untuk menggunakan
solusi kreatif dalam menciptakan peluang itu sendiri, sehingga dapat
bermanfaat untuk masyrakat itu sendiri.

2.4.3 Kelebihan dan kelemahan Wirausaha


Kelebihan dan kelemahan wirausaha (Alma 2008: 4) sebagai berikut:
1. Kelebihan wirausaha:
a) Menciptakan peluang untuk tercapainya tujuan pribadi
b) Menciptakan kesempatan untuk mengutarakan kemampuannya.
c) Menciptakan peluang untuk menghasilkan profit yang maksimal
d) Membuka peluang lapangan pekerjaan
2. Kelemahan wirausaha:
a) Memiliki resiko yang besar dalam segala hal.
31

b) Bekerja keras tanpa batasan waktu


c) Memikul tanggung jawab yang besar.

2.4.4 Pengukuran Minat Wirausaha


Seseorang yang mempunyai minat pada objek tertentu dapat diketahui dari cara
ucapan, tindakan, dan menjawab sejumlah pertanyaan. Uraian sebagai berikut:
(1) Ucapan
Seseorang yang mempunyai minat menjadi wirausahaakan di ekspresikan dengan
ucapan atau pengungkapan, seseorang dapat mengungkapan minat dengan kata –
kata tertentu.
(2) Tindakan / Perbuatan
Seseorang yang melakukan minatnya dengan tindakan/ perbuatan berkaitan
dengan hal – hal yang berhubungan dengan minatnya. Seseorang yang memiliki
minat menjadi wirausahaakan melakukan tindakan –tindakan yang mendukung
usahanya.
(3) Menjawab sejumlah pertanyaan
Minat seseorang dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan
tertentu.contohnya apakah anda berminat menjadi seorang wirausaha atau
mengapa anda tertarik menjadi seorang wirausaha. Pertanyaan pertanyaan
tersebut dapat dilakukan dengan cara membagikan kuesioner atau wawancara
terhadap seseorang.

2.4.5 Dimensi Yang Mempengaruhi minat Wirausaha


Minat karir berwirausaha pada seseorang dibentuk melalui pengalaman
langsung atau pengalaman yang mengesankan dan hal ini akan menyediakan
kesempatan bagi individu untuk mempraktekkan, memperoleh umpan balik dan
mengembangkan keterampilan yang mengarah pada efika si personal dan
pengharapan atas hasil yang memuaskan (Lent, Brown dan Hacket, dalam Farzier
dan Niehm, 2008). Faktor penting yang mempengaruhi pengembangan karir dalam
diri seseorang adalah pengaruh keluarga, pendidikan dan faktor lingkungan.
1. Educational Support
Faktor pendidikan individu merupakan sumber dari sikap wirausaha dan
keseluruhan minat untuk menjadi wirausaha di masa yang akan datang.
32

Pendidikan bisa mempengaruhi sikap individu untuk berwirausaha dan efikasi


diri kewirausahaan mereka. Kurangnya paparan pendidikan kewirausahaan dapat
menyebabkan rendahnya tingkat niat kewirausahaan individu. Latar belakang
pendidikan setiap individu berperan penting terhadap kegiatan dan minat untuk
berwirausaha. Semangat dan keterampilan serta pengetahuan yang didapatkan
sewaktu menempuh pendidikan akan mempengaruhi suatu individu akan menjadi
apa dimasa depannya.
2. Family And Peer Support
Menurut Wasty Soemanto (2008:38) menyatakan, “Orangtua atau keluarga
merupakan peletak dasar bagi persiapan individu agar dimasa yang akan datang
dapat menjadi pekerja yang efektif”. Seseorang yang tumbuh di lingkungan
keluarga pedagang secara relative akan mempunyai kesempatan yang lebih besar
untuk menjadi pedagang, demikian pula berlaku pada keluarga lainnya. Jiwa
kewirausahaan tumbuh dan berkembang karena pengaruh lingkungan keluarga
dan orang orang disekitarnya. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama
dalam kehidupan manusia, tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia
sosial didalam hubungan interaksi dalam kelompoknya. Dalam keluarga seorang
anak pertama tama belajar memperhatikan keinginan orang lain, bekerja sama,
bantu membantu, atau sebagai makhluk sosial dan mempunyai norma norma
serta kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan oranglain.
Lingkungan keluarga dengan segala kondisi yang ada didalamnya yang meliputi
latar belakang anggota keluarga, tradisi keluarga dan cara orangtua mendidik
akan dapat menunjang, membimbing, dan mendorong seseorang untuk
kehidupan nya dimasa mendatang ( Sobur, Koranti 2013).
3. Structural and Environmental Support
Lingkungan mengacu pada kombinasi faktor eksternal yang mempengaruhi
perilaku dan perencanaan individu. Ini dimasukkan dari, ekonomi, politik, faktor
sosial budaya secara keseluruhan yang meningkatkan atau melemahkan
kecenderungan individu untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dan juga
pelatihan, bantuan dan dukungan non-keuangan tersedia untuk individu tersebut.
33

2.5 Pengertian Media


Media merupakan salah satu alat dalam proses komunikasi massa, karena
media mampu menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih banyak,
heterogen, anonim, pesannya bersifat abstrak dan terpencar. Media sendiri dalan
kajian komunikasi massa sering dipahami sebagai perangkat-perangkat yang
diorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak
kepada khalayak luas dalam waktu yang relative singkat (McQuail, 2000:17). Media
massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran
informasi secara massa dan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat.

2.5.1 Peran Media Massa


Media merupakan sarana bagi komunikasi dalam menyiarkan infomasi,
gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak. Hal ini
menunjukan media massa merupakan sebuah institusi yang penting bagi masyarakat.
Asumsi ini didukung oleh McQuail dengan mengemukakan pemikirannya tentang
media massa:

a. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan


lapangan kerja, barang dan jasa, serta menghidupkan industri lain yang
terkait, media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan
dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat
dan institusi lainnya, dilain pihak, institusi diatur oleh masyarakat.
b. Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan
inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti
kekuatan atau sumber daya lainnya.
c. Media merupakan sarana atau forum yang semakin berperan untuk
menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik dalam skala
nasional maupun internasional.
d. Media seringkali sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja
dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan symbol, tetapi juga dalam
pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
e. Media telah menjadi sumber dominan untuk memperoleh gambaran dan citra
realitas sosial, bukan hanya bagi individu tetapi bagi masyarakat dan
kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai normative yang
34

dikemas dengan berupa berita dan hiburan (McQuail (1987:83), dalam


Rachmat, 1999, Metode Penelitian Komunikasi, hlm.127).

2.5.2 Fungsi-fungsi Media Massa


Dalam buku Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,
dijabarkan fungsi-fungsi media massa secara universal (Wardhani 2008:25), yakni
sebagai berikut:

1) Fungsi menyiarkan informasi (to inform). Penyampai informasi yang


berkaitan dengan peristiwa, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang
dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain atau special event. Pesan
yang informatif adalah pesan yang bersifat baru (actual) berupa data, gambar,
video, fakta, opini dan komentar yang memberikan pemahaman
baru/penambahan wawasan terhadap sesuatu.
2) Fungsi mendidik (to educate). Media massa mendidik dengan menyampaikan
pengetahuan dalam bentuk video, gambar, artikel, laporan khusus, atau cerita
yang memiliki misi pendidikan. Berfungsi mendidik apabila pesannya dapat
menambah pengembangan intelektual, pembentukan watak, penambahan
keterampilan/kemahiran bagi individu ataupun kelompok serta dapat
memecahkan sebuah masalah.
3) Fungsi menghibur (to entertain). Yakni memberikan pesan yang bisa
menghilangkan ketegangan pikiran, keletihan, dan kepenatan masyarakat
dalam bentuk berita, cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar,
sinetron, drama, music, tari, dan lainnya.
4) Fungsi mempengaruhi (to influence). Fungsi mempengaruhi pendapat,
pikiran, dan bahkan perilaku masyarakat yang merupakan hal paling penting
dalam kehidupan masyarakat. Karena itulah, media yang memiliki
kemandirian (independent) akan mampu bersuara atau berpendapat, dan
bebas melakukan pengawasan sosial (social control).

2.5.3 Unsur – unsur dan karakteristik Media Massa


Menurut Prakosa (2006:39) secara umum isi media dapat dibagi menjadi
empat, yaitu berita, hiburan, opini dan iklan. Media massa (mass media) singkatan
dari media komunikasi massa dan merupakan channel of mass yaitu saluran, alat
35

atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, karakteristik media
massa itu meliputi:

1. Publisitas, disebarkan kepada khalayak masyarakat.


2. Universalitas, kesannya bersifat umum.
3. Perioditas, tetap atau berkala.
4. Kontinuitas, berkesinambungan.
5. Aktualitas, berisi hal-hal baru.

Pemberitaan dalam media massa merupakan elemen yang paling penting dalam
komunikasi massa. Inti dari komunakasi adalah proses penyampaian pesan yaitu
berupa sebuah informasi (berita). Pemberitaan yang baik adalah pemberitaan yang
memenuhi unsur 5W dan 1H, yaitu What (peristiwa apa yang terjadi), When (kapan
peristiwa itu terjadi), Where (dimana peristiwa itu terjadi), Who (siapa yang terlibat
dalam peristiwa tersebut), Why (mengapa peristiwa tersebut terjadi), dan How
(bagaimana peristiwa tersebut terjadi). (Junaedi, 2007:21:22).

2.5.4 Dimensi Media Massa


Ada beberapa media massa yang mengacu pada perangkat komunikasi dan
informasi yang dapat digunakan untuk keperluan sosial.

Ada 3 dimensi media massa:

1. Print Media
Print media adalah suatu media massa yang berisi informasi yang terdiri dari
material kertas dan tinta, yang diproduksi melalui proses cetak dengan
menggunakan mesin tradisional. Ada beberapa jenis yang termasuk dalam
kategori print media:
a) Majalah
Majalah adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagasan dan
publisitas bergambar untuk bahan referensi di masa mendatang. Majalah
biasanya terbit seminggu sekali dan dapat dibawa pada saat senggang atau
santai.
Kelebihan majalah adalah menyajikan informasi yang tidak nyata menjawab
secara lengkap pertanyaan 5W + 1H, tetapi juga tuntas dengan bahasan dari
berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik, sehingga mampu
menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khusus, bisa
36

disimpan dalam waktu yang lama sebagai bahan referensi. Sementara


kelemahannya ialah pesan tidak bisa segera diperoleh publik, harganya relatif
mahal, serta biaya produksi lebih mahal dari surat kabar.
b) Surat Kabar
Surat kabar merupakan media cetak yang terbit setiap hari secara teratur,
tulisannya dalam bentuk berita, artikel, feature (cerita human interest atau
profil), tajuk. Informasi yang disajikan lengkap menjawab pertanyaan
rumusan 5W + 1H. Isi informasi ditujukan untuk mempengaruhi atau
mempersuasi secara rasional/pikiran.
Kelebihan surat kabar adalah harganya yang murah, informasinya lengkap
dan selalu aktual, mudah dan cepat menjangkau khalayak yang diinginkan,
mudah dibawa dan disimpan. Sementara kekurangannya adalah isi pesan
singkat, penyajian gambar/foto kurang menarik, pesan hanya bisa
disampaikan bagi publik yang memiliki kemampuan membaca.
c) Brosur
Lembaran kertas yang berukuran kecil hingga sedang yang mengandung
pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai
suatu hal atau kegiatan, dan juga promosi literatur produk atau
organisasi.Biasanya digunakan untuk memberi informasi seputar produk atau
promosi yang dilakukan oleh suatu entitas.
d) Baliho / Spanduk
Jenis iklan atau informasi yang dipasang pada ketinggian dilokasi strategis
dan menggunakan media yang besar untuk menarik lebih banyak perhatian,
yang mempunyai unsur memberitakan suatu infomasi atau kegiatan yang
berhubungan dengan masyarakat luas.
2. Broadcast Media / Media Elektronik
a) Televisi
Media yang mampu menyajikan pesan dalam bentuk suara, gerak,
pandangan, dan warna secara bersamaan, sehingga mampu menstimulasi
indera pendengaran dan penglihatan. Mampu menampilkan secara detail
suatu peristiwa/kejadian, suatu produk dan pembicara, karena mempengaruhi
dua indera sekaligus, maka efek persuasinya lebih kuat ketimbang media
yang lainnya, jumlah pemirsanya lebih banyak, sehingga merupakan media
yang populer juga.
37

Sedangkan kekurangannya adalah biaya produksinya yang mahal, waktu


yang dibutuhkan untuk proses produksi sampai selesai sangat lama, pemirsa
sangat heterogen, sehingga sulit menjangkau publik sasaran yang diinginkan,
peralatan peliputannya sangat mahal dan rumit penggunaannya, bila tidak
dipersiapkan dengan matang, maka pesan visual itu justru akan menciptakan
image buruk. (Wardhani, 2008:30-31)
b) Radio
Media yang menyampaikan pesan melalui stimuli indera pendengaran.
Kelebihan radio ialah isi pesan bisa cepat/langsung diterima publiknya,
pesannya mempunyai kekuatan mempersuasi secara emosional, proses
produksinya sederhana dan fleksibel, khalayak khusus, harga pesawatnya
tidak mahal dan mudah dibawa-bawa, siaran bisa diterimadimana saja, biaya
produksi rendah, bisa menjangkau wilayah yang sulit (pelosok) bahkan
melalui batas negara, isi pesan bisa dipahami siapapun juga termasuk yang
tidak mampu membaca.
Sementara kekurangannya ialah isi pesan cepat berlalu dan tidak bisa diulang
kembali, bila tidak digarap dengan baik, maka dengan mudah pendengar bisa
langsung memindahkan gelombang radionya, umpan balik membutuhkan
waktu, sehingga sulit untuk melakukan evaluasi.
c) Movie / Film
Media komunikasi yang bersifat audiovisual untuk menyampaikan suatu
pesan kepada sekelompok orang disuatu tempat tertentu. Pesan film pada
komunikasi massa dapat berbentuk apasaja tergantung dari misi film tersebut.
3. Digital / New Media
a) Internet
Sebagian kalangan mengkategorikan internet ke dalam media massa, karena
pesannya dapat diterima oleh banyak orang. Namun ada pihak yang tidak
sependapat dikarenakan karakteristik media internet sangat berlawanan
dengan media massa. Informasi melalui media online, hanya dapat dibaca,
jika khalayak aktif mencari. Hal itulah yang menunjukkan perbedaannya
dengan media massa seperti televisi yang kini makin banyak dipilih
masyarakat dalam memperoleh berita actual.
Media internet memiliki beberapa karakteristik, yakni sifatnya
komunikasinya dua arah (interaktif), komunikatornya bisa lembaga dan
38

personal, isi pesannya lebih personal atau individual, informasinya diterima


publiknya tidak serentak namun sesuai dengan kebutuhan komunikasinya.
Media internet kini paling populer dimana hampir semua orangmempunyai
smartphone dan haus akan informasi, mereka lebih aktif dalam mencari
informasi yang ada di internet, jadi bukan hal baru media ini dimanfaatkan
semua pebisnis untuk berdagang menjual barang sampai menjual informasi
atau hiburan. Yang termasuk dalam kategori internet adalah email, e –
forums, blogging, e – books, Internet Tv, dan Podcasts.
b) Media Sosial
Media sosial adalah sebuah istilah yang menggambarkan bermacam macam
teknologi yang digunakan untuk menghubungkan orang – orang kedalam
suatu kolaborasi, saling bertukar informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan
yang berbasis web. Dikarenakan internet selalu mengalami perkembangan,
maka berbagai macam teknologi dan feature yang tersedia bagi pengguna pun
selalu mengalami perubahan. (Michael Cross, Philip Kotler Dan Kevin Lane
Keller, 2016)
c) Komputer
Dengan penemuan komputer, hampir bisa dipastikan untuk memperoleh
informasi tentang segala hal. Dengan bantuan komputer, dapat menambah
kecepatan dan multimedia ke informasi yang sebelumnya hanya tersedia
dalam format cetak, dan siapapun dapat menyuarakan pendapat mereka
melalui komputer. Komputer telah menambahkan terobosan baru didalam
media massa dengan menggabungkan kecerdasaan manusia dengan teknologi
canggih.

2.5.5 Pengaruh Media Massa dalam Komunikasi Massa


Marshall McLuhan pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy:
The Making of Typographic Man yang menjadi dasar munculnya technological
determination theory, mengatakan bahwa ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan
yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi (yang kebanyakan
dipengaruhi media massa) akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.
Teknologi membentuk individu bagaimana cara berfikir, berperilaku dalam
masyarakat. Dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak
dari satu abad teknologi ke abad teknologi lain. McLuhan menegaskan, “Kita
39

membentuk peralatan untuk berkomunikasi dan peralatan untuk berkomunikasi yang


kita gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri.

2.5.6 Pengaruh Global


Media massa dalam masyarakat akan kebutuhan informasi, memiliki peranan
yang sangat penting. Perubahan kebijakan politik, sosial, ekonomi dan pertahanan
keamanan di banyak negara, menarik perhatian masyarakat akan pentingnya
informasi. Peristiwa sehari-hari yang memiliki dampak terhadap perubahan arah
hidup masyarakat dunia baik langsung dan tidak langsung terungkap melalui media
massa. Perkembangan teknologi, memungkinkan informasi dari belahan dunia lain
sekalipun dapat diterima dalam jangkauan khalayak dengan cepat. Informasi untuk
memperluas wawasan sampai pada mengedukasi masyarakat, menjadi “santapan”
keseharian masyarakat dunia.

2.6 Kerangka Pemikiran


2.6.1 Hubungan antara program Ok – Oce dan minat
Dalam jurnal Ali Sahin Örnek dan Yasin Danyal yang berjudul “Increased
Importance of Entrepreneurship from Entrepreneurship to Techno Entrepreneurship
(Startup): Provided Supports and Conveniences to Techno-Entrepreneurs in Turkey”,
hasilnya yaitu semangat dan minat wirausaha adalah salah satu faktor penting yang
akan dapat menemukan solusi untuk masalah pembangunan dan ketenagakerjaan.
Untuk itu pemerintah Turki berusaha mencari cara dengan membuat program untuk
memberikan dukungan modal dan layanan bimbingan untuk UKM secara
berkelanjutan. Disini dapat disimpulkan bahwa program yang dibuat oleh pemerintah
sangat berpengaruh terhadap minat dan semangat untuk menjadi entrepreneur.

Dalam jurnal Charlie Karlsson yang berjudul “Entrepreneurship, Social


Capital, Governance and Regional Economic Development”, hasilnya yaitu
penelitian ini memberikan pemahaman tentang hubungan antara kewirausaan
regional, modal sosial regional, pemerintahan regional, pembangunan ekonomi
regional dan beberapa kriteria untuk membuat kebijakan tingkat nasional dan tingkat
regional dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan regional jangka panjang
yang diperlukan terutama dalam hal menumbuhkan semangat kewirausaan bagi
masyarakat tingkat regional. Disini dapat disimpulkan bahwa minat kewirausahaan
masyarakat bergantung pada dukungan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
40

Dalam jurnal Maria Minniti yang berjudul “The Role of Government Policy on
Entrepreneurial Activity: Productive, Unproductive, or Destructive?”. Hasilnya yaitu
kewirausahaan adalah mesin pertumbuhan yang penting. Kebijakan pemerintah
membentuk lingkungan kelembagaan dimana keputusan kewirausahaan dibuat.
Dengan demikian kebijakan pemerintah penting bagi seorang wirausaha. Tugas
pemerintah mendorong tumbuhnya jiwa-jiwa wirausaha baru untuk memperkuat
pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah dalam hal
menumbuhkan jiwa wirausaha pada masyarakat dapat ditanggapi dan diterima
dengan positif oleh masyarakat karena mereka memang membutuhkan hal itu,
sementara pertumbuhan ekonomi suatu wilayah bergantung pada jumlah wirausaha
di wilayah tersebut.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis


sebagai berikut:

Hipotesis 1: Program Ok – Oce berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

2.6.2 Hubungan Program, Media, Minat


Dalam jurnal Francesca Maria Cesaroni, Paola Demartini & Paola Paoloni
yang berjudul “Women in business and social media: Implications for
female entrepreneurship in emerging countries”, hasilnya adalah para pengusaha
perempuan di negara berkembang, terutama Kenya, Indonesia, Nigeria, Mesir, dan
Afrika Selatan, di negara- negara ini media sosial dapat membuka peluang baru bagi
wirausaha dan mendorong terciptanya bisnis baru. Kesimpulannya adalah media
dapat mendorong terciptanya wirausaha baru dan menyampaikan informasi –
informasi seputar regulasi kebijakan yang pemerintah berikan.

Dalam jurnal Mary Maylene S. Aquino, yang berjudul “The Role of New
Media on Women Entrepreneurship Development in the Philippines”. Hasilnya
penelitian ini memaparkan institusi dan pembuat kebijakan untuk merancang
program yang tepat yang mendorong pemanfaatan dan pengembangan media baru
yang disesuaikan dengan kebutuhan kewirausahawan. Dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa adanya hubungan antara program pemerintah, media dan minat
untuk menjadi seorang wirausaha. Lewat media, informasi dari program pemerintah
dapat tersampaikan dalam hal kebijakannya untuk menciptakan wirausaha baru.
41

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis


sebagai berikut:

Hipotesis 2: Program Ok – Oce berpengaruh terhadap minat berwirausaha yang


dimoderasi oleh mediamassa.

Sumber: Penulis (2018)

2.7. Ringkasan Hipotesis


Berdasarkan kerangka pemikiran dan tinjauan pustaka diatas, dapat
dirumuskan hipotesis atau dugaan sementara terhadap variabel – variabel yang
dirancang sebagai berikut:

Hipotesis 1

Ho : Tidak ada pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI
Jakarta untuk berwirausaha.

Ha : Terdapat pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI Jakarta
untuk berwirausaha.
42

Hipotesis 2

Ho : Tidak ada pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI
Jakarta untuk berwirausaha dengan media massa sebagai variabel mediator.

Ha : Terdapat pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI Jakarta
untuk berwirausaha dengan media massa sebagai variabel mediator.

2.7.1 Model Penelitian


Berdasarkan kerangka pemikiran dan ringkasan hipotesis diatas, dapat kita
simpulkan model penelitian ini adalah:

H1

Program Ok – Oce Minat berwirausaha

H2

Media Massa

Gambar 2.7: Model Penelitian

Anda mungkin juga menyukai