BAB 2
LANDASAN TEORI
1) Co – Working Space
Dalam pemberian modal usaha untuk peserta OK OCE, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pendekatan dengan pihak
perbankan atau lembaga pembiayaan. Hal ini dimaksudkan agar
peserta OK OCE dapat mendapatkan modal usaha tanpa agunan atau
jaminan barang maupun surat – surat berharga, tetapi hanya dengan
berupa laporan arus kas bisnis dari usaha yang mereka jalani.
17
4) Garansi Inovasi
Program OK OCE selalu mengadakan garasi inovasi yang tersebar di
setiap kelurahan. Perusahaan multinasional skala besar dan menengah
serta Perguruan Tinggi diwajibkan untuk terlibat langsung dalam
mendukung penelitian dalam pengembangan produk yang ekonomis.
H. Pengintergrasian
Kegiatan untuk mempersatuan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan
karyawan agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
I. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan
loyalitas karyawan. Agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
J. Kedisiplinan
Merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan
kunci terwujudnya tujuan.
K. Pemberhentian
Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Biasanya banyak
disebabkan karena keinginan oleh karyawan atau sebab sebab lainnya.
3. Pemberdayaan Karyawan. Mentoring secara kuat dikaitkan dengan harga diri dan
dengan ekspetasi sukses, karena mentoring diatas segalanya merupakan
hubungan sosial, kekuatannya untuk meningkatkan harga atau kepercayaan diri
seseorang telah lama dikenal. Menurut Kelly (2007) mengungkapkan bahwa
partisipasi aktif dalam mentoring kelompok yang terorganisasir juga terkait kuat
dengan harga atau kepercayaan diri dan harapan umum berhasil.
4. Meningkatkan Komunikasi. Dalam hubungan mentoring senior - junior, posisi
unik mentee di dalam organisasi dapat membantu komunikasi informal karena
dia berada di beberapa level. Misalnya, melalui hubungan dengan mentor,
mentee manajemen junior memiliki akses terhadap dan diterima oleh manajemen
menengah. Pada saat yang sama dia juga diterima di tingkat manajerial yang
lebih rendah, karena mentee sudah familiar dengan bahasa dan cara keduanya,
dia dapar dengan efisien gagasan dan pendapat masing-masing kelompok kepada
yang lain. Jejaring komunikasi informal uang kaya itu meningkatkan
produktivitas dan efisiensi di dalam perusahaan atau organisasi karena hal itu
membawa kepada lebih banyak tindakan, lebih banyak inovasi, lebih banyak
pembelajaran, dan penyesuaian lebih cepat terhadap kebutuhan bisnis yang
berubah.
2.4. Minat
2.4.1. Pengertian Minat
Menurut Slameto, minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Menurut Crow
& Crow, mengatakan minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (H. Djaali, 2008: 121).
Woodworth dan Marquis (2001) berpendapat, minat merupakan suatu motif
yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan objek yang menarik
baginya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan
dengan lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau
mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya. Apabila individu menaruh minat
27
terhadap sesuatu hal ini disebabkan objek itu berguna untuk menenuhi
kebutuhannya.
Kecenderungan seseorang untuk memberikan perhatian apabila disertai dengan
perasaan suka atau sering disebut dengan minat (Rustan, 1988). Minat tersebut
apabila sudah terbentuk pada diri seseorang maka cenderung menetap sepanjang
objek minat tersebut efektif baginya, sehingga apabila objek minat tersebut tidak
efektif lagi maka minatnya pun cenderung berubah. Pada dasarnya minat merupakan
suatu sikap yang dapat membuat seseorang merasa senang terhadap objek situasi
ataupun ide – ide tertentu yang biasanya diikuti oleh perasaan senang dan
kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut. Minat seseorang baik
yang bersifat menetap atau yang bersifat sementara, dan berbagai sistem motivasi
yang dominan merupakan faktor penentu internal yang benar-benar mendasar dalam
mempengaruhi perhatiannya.
Minat adalah dasar bagi tugas hidup untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Seseorang y ang mempunyai minat terhadap sesuatu maka akan menampilkan suatu
perhatian, perasaan dan sikap positif terhadap sesuatu hal tersebut (Crow & Crow,
1995).
Adanya perasaan senang, keinginan untuk mencurahkan perhatian dan
kemampuan untuk dapat menikmati suatu objek atau kegiatan akan mendorong
seseorang untuk melakukan suatu tindakan nyata. Orang yang berminat terhadap
suatu objek akan cenderung menunjukkan sikap. Kecenderungan untuk bertindak
aktif terhadap suatu objek atau kegiatan dapat menunjukkan bahwa seseorang
memiliki minat terhadap suatu objek atau kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan
tindakan yang dilakukan merupakan wujud nyata dari perhatian yang dimiliki
seseorang. Oleh karena itu, minat juga dapat dikatakan sebagai kekuatan yang
mendorong seseorang untuk berbuat dan berhubungan lebih aktif dalam suatu
pekerjaan yang dianggap menarik dan menyenangkan. (H. Djaali, 2008: 123).
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah suatu rasa
suka, dorongan atau ketertarikan dari dalam diri seseorang yang mengarahkannya
kepada objek yang diminatinya tersebut. Minat harus terlebih dahulu diawali dengan
informasi (dari lingkungan sekitarnya) terhadap suatu objek, yang kemudian bagi
pribadi tersebut dirasa dapat membawa suatu keuntungan (perbedaan) bagi dirinya.
28
Dari beberapa pendapat tersebut, terlihat ada kesamaan inti antara definisi
kewirausahaan yang satu dengan definisi lainnya. Kewirausahaan merupakan proses
penerapan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
dengan menggunakan waktu, modal, serta berani mengambil risiko untuk
menghasilkan nilai tambah dan kesejahteraan bagi masyarakat.
atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, karakteristik media
massa itu meliputi:
Pemberitaan dalam media massa merupakan elemen yang paling penting dalam
komunikasi massa. Inti dari komunakasi adalah proses penyampaian pesan yaitu
berupa sebuah informasi (berita). Pemberitaan yang baik adalah pemberitaan yang
memenuhi unsur 5W dan 1H, yaitu What (peristiwa apa yang terjadi), When (kapan
peristiwa itu terjadi), Where (dimana peristiwa itu terjadi), Who (siapa yang terlibat
dalam peristiwa tersebut), Why (mengapa peristiwa tersebut terjadi), dan How
(bagaimana peristiwa tersebut terjadi). (Junaedi, 2007:21:22).
1. Print Media
Print media adalah suatu media massa yang berisi informasi yang terdiri dari
material kertas dan tinta, yang diproduksi melalui proses cetak dengan
menggunakan mesin tradisional. Ada beberapa jenis yang termasuk dalam
kategori print media:
a) Majalah
Majalah adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagasan dan
publisitas bergambar untuk bahan referensi di masa mendatang. Majalah
biasanya terbit seminggu sekali dan dapat dibawa pada saat senggang atau
santai.
Kelebihan majalah adalah menyajikan informasi yang tidak nyata menjawab
secara lengkap pertanyaan 5W + 1H, tetapi juga tuntas dengan bahasan dari
berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik, sehingga mampu
menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khusus, bisa
36
Dalam jurnal Maria Minniti yang berjudul “The Role of Government Policy on
Entrepreneurial Activity: Productive, Unproductive, or Destructive?”. Hasilnya yaitu
kewirausahaan adalah mesin pertumbuhan yang penting. Kebijakan pemerintah
membentuk lingkungan kelembagaan dimana keputusan kewirausahaan dibuat.
Dengan demikian kebijakan pemerintah penting bagi seorang wirausaha. Tugas
pemerintah mendorong tumbuhnya jiwa-jiwa wirausaha baru untuk memperkuat
pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah dalam hal
menumbuhkan jiwa wirausaha pada masyarakat dapat ditanggapi dan diterima
dengan positif oleh masyarakat karena mereka memang membutuhkan hal itu,
sementara pertumbuhan ekonomi suatu wilayah bergantung pada jumlah wirausaha
di wilayah tersebut.
Dalam jurnal Mary Maylene S. Aquino, yang berjudul “The Role of New
Media on Women Entrepreneurship Development in the Philippines”. Hasilnya
penelitian ini memaparkan institusi dan pembuat kebijakan untuk merancang
program yang tepat yang mendorong pemanfaatan dan pengembangan media baru
yang disesuaikan dengan kebutuhan kewirausahawan. Dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa adanya hubungan antara program pemerintah, media dan minat
untuk menjadi seorang wirausaha. Lewat media, informasi dari program pemerintah
dapat tersampaikan dalam hal kebijakannya untuk menciptakan wirausaha baru.
41
Hipotesis 1
Ho : Tidak ada pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI
Jakarta untuk berwirausaha.
Ha : Terdapat pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI Jakarta
untuk berwirausaha.
42
Hipotesis 2
Ho : Tidak ada pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI
Jakarta untuk berwirausaha dengan media massa sebagai variabel mediator.
Ha : Terdapat pengaruh antara program Ok – Oce terhadap minat warga DKI Jakarta
untuk berwirausaha dengan media massa sebagai variabel mediator.
H1
H2
Media Massa