NIM : L021191021
Dalam penelitian Purwoarminta & Bakti (2019) yang membahas Kandungan Nutrien
di Sungai Cimanuk, Indramayu. Disebutkan bahwa, nutrient yang meliputi nitrogen dan
fosfat merupakan salah satu faktor pencemaran perairan yang terjadi akibat aktifitas
manusia. Pada daerah penelitian, interaksi yang terjadi antara air tanah dan air sungai yaitu
air tanah mengisi sungai dan air sungai mengisi air tanah. Sehingga jika air tanah telah
tercemar, air sungai akan berpotensi mengalami pencemaran juga dan dikhawatirkan akan
mengganggu ekosistem sungai tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brahmana, dkk yang bertempat di Waduk
Kaskade Batujai. Ditemukan bahwa, ada 3 kelompok utama yang menjadi sumber potensial
sebagai bahan pencemar nutrient yaitu Penduduk, Pertanian, dan Peternakan. Penduduk
menghasilkan limbah berupa padatan maupun cair yang berpotensi menjadi bahan
pencemar bagi air waduk. Bahan pencemar padatan berasal dari tinja dan sedimen,
sedangkan pencemar cair berasar dari air kencing dan air buangan rumah tangga. Semua
bahan pencemar di atas mengandung senyawa nitrogen, fosfat, dan pencemar organic.
Pertanian menggunakan pupuk dan pestisida pada tanaman yang berlebihan menyebabkan
pupuk tidak menyerap secara keseluruhan sehingga akan terbuang ke sungai akibat run off.
Pupuk urea untuk pertanian mengandung 45% kadar nitrogen (N) dan pupuk TSP
mengandung fosfat (P) sebesar 20%. Penggunaan pupuk pada kegiatan pertanian dengan
kandungan Nitrogen dan Fosfat yang cukup tinggi akan berpotensi menjadi beban pencemar
bagi perairan. Kegiatan peternakan di Waduk Batujai dilakukan di ladang, sawah, dan
pekarangan. Berdasarkan data populasi yang dikumpulkan, kotoran ternak memiliki
kandungan nitrogen dan fosfat serta potensi emisi sebagai beban pencemar.
Reference :
Brahmana, S.S, Achmad, F, Sumarriani, Y. 2010. Pencemaran Nutrien (Zat Hara) dan
Kualitas Air Waduk Kaskade Batujai dan Pengga di P. Lombok. Jurnal Sumber Daya
Air. Volume 6(1):75-86.
Purwoarminta, A, Bakti, H. 2019. Hubungan antara Air Tanah dan Air Sungai Berdasarkan
222
Radon dan Kandungan Nutrien di Sungai Cimanuk, Indramayu. Jurnal LIMNOTEK
Perairan darat Tropis di Indonesia. Volume 26(1):11-22.