Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HARHARIA SALSABILLA

NIM : L021191021

TUGAS PENCEMARAN PERAIRAN

Resume Materi Pencemaran Minyak

Pencemaran minyak merupakan kasus yang paling umum ditemukan di lingkungan


darat maupun laut baik pada skala kecil maupun besar. Pada dasarnya, pencemaran
minyak di perairan laut disebabkan oleh aktivitas berbagai stakeholder meliputi pelaku
industri dan pelaku transportasi kapal (Nedi, 2012). Tumpahan minyak adalah sumber
utama pencemaran laut yang dapat berasal dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai,
serta kecelakaan kapal. Limbah tumpahan maupun buangan yang mengandung minyak
akan mengapung dan menutupi permukaan air jika di buang langsung ke laut. Intensitas
aktifitas dan pemanfaatan yang tinggi dari proses perkembangan wilayah pesisir maupun
laut untuk berbagai kepentingan seperti kegiatan pelabuhan (transportasi), pariwisata
bahari, serta pemukiman warga tentu akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan
perairan (Nedi et al., 2010). Adapun penyebab pencemaran minyak di perairan cukup
beragam, diantaranya:

- Tumpahan minyak akibat tenggelam atau kebocoran kapal tanker


- Tumpahan yang berasal dari tambang minyak
- Kegiatan domestik (rumah tangga) yang terbuang/dibuang ke perairan
- Transportasi laut
- Pengeboran minyak
- Penggunaan bahan bakar

Perilaku minyak di perairan laut dapat menutupi lapisan permukaan laut, menyebar
dan bergerak di atas permukaan air (slick). Penyebaran minyak di laut disebabkan oleh
proses dinamika pesisir akibat adanya arus (pasang-surut) dan gelombang (arus menyusur
pantai), sedangkan jenis minyak yang sukar terurai (resisten) berpotensi terakumulasi di
perairan sehingga dapat menimbulkan kerusakan ekosistem perairan. (Nedi et al., 2010).
Pencemaran laut akibat tumpahan minyak secara tidak langsung akan mengakibatkan
terganggunya biota dan mikroorganisme yang ada pada ekosistem laut. Pencemaran
minyak di perairan laut memiliki dampak yang merugikan baik secara ekologi, ekonomi,
maupun bagi kesehatan manusia (Tanjung et al., 2019). Pencemaran minyak dapat
membahayakan ekosistem laut karena ekosistem dan biota perairan sangat rentan terhadap
minyak.
Adapun dampak yang mungkin ditimbulkan akibat pencemaran minyak antara lain:

1. Gangguan terhadap organisme laut


- Proses reproduksi
- Pengembangan ekosistem
- Pertumbuhan
- Perilaku biota laut
- Beresiko kematian masal
2. Gangguan terhadap ekosistem
- Penurunan kadar DO
- Kenaikan kadar COD dan BOD
- Mengganggu proses adaptasi beberapa spesies
- Degradasi kualitas lingkungan perairan
3. Gangguan pada kesehatan manusia
Manusia merupakan makhluk hidup yang menggunakan air dalam menjalankan
sebagian besar aktivitas kesehariannya. Selain itu, hewan air seperti ikan, udang, dll yang
merupakan sumberdaya perairan adalah bahan makanan yang cukup digemari di kalangan
masyarakat. Tercemarnya air pada suatu perairan serta terkontaminasinya membran sel
biota laut akibat molekul-molekul hidrokarbon dari tumpahan minyak akan terakumulasi
dalam senyawa lemak dan protein di dalam tubuhnya. Biota yang telah terkontaminasi oleh
bahan pencemar tersebut jika dikonsumsi oleh manusia secara terus-menerus akan
membahayakan kesehatan manusia.

Upaya Pengendalian

Untuk mengendalikan pencemaran minyak di perairan diperlukan instrumen regulasi


(peraturan perundang-undangan) yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai stakeholder
pemangku kebijakan. Stakeholder industri migas dan pengelola kapal berperan penting
dalam menurunkan konsentrasi minyak di perairan laut dengan melaksanakan prosedur
tetap (protap) yang telah ada. Sedangkan nelayan merupakan stakeholder yang terkena
dampak dari pencemaran minyak. Pelestarian wilayah laut merupakan upaya yang harus
dilakukan, karena menyangkut kelestarian sumberdaya alam bagi generasi yang akan
datang. Oleh sebab itu diperlukan komitmen berbagai stakeholders dalam mengendalikan
pencemaran minyak di lingkungan perairan (Nedi, 2012).
Reference :

Nedi, S. (2012). Stakesholder Yang Berperan Dalam Pengendalian Pencemaran Minyak Di


Selat Rupat. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 17(01), 26–37.
https://jpk.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPK/article/view/61

Nedi, S., Pramudya, B., Riani, E., & Manuwoto. (2010). Karakteristik lingkungan perairan
selat rupat. Journal of Enviromental Science, 1(4), 25–35.

Tanjung, R. H. R., Hamuna, B., & Alianto, A. (2019). Konsentrasi Surfaktan dan Minyak di
Perairan Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Buletin Oseanografi Marina,
8(1), 49. https://doi.org/10.14710/buloma.v8i1.22264

Anda mungkin juga menyukai