Anda di halaman 1dari 65

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
R

si
Nomor : 04/G/2015/PTUN.PLK

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
---------- Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya yang memeriksa, memutus

dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan

do
gu
pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam

In
sengketa antara :----------------------------------------------------------------------------------------
A
PT. BUMI AGRO MAKMUR, yang diwakili oleh H. JUNALDI HADI, Msc Direktur
ah

lik
Utama PT. Bumi Agro Makmur, kewarganegaraan

Indonesia, beralamat di Gedung Golden Truly Lantai


am

ub
4, Jalan Gunung Sahari Nomor 59, Kelurahan

Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran,


ep
k

Provinsi DKI Jakarta.


ah

Dalam hal ini telah memberi kuasa khusus kepada :


R

si
1. DR. SADINO, SH.,MH

ne
ng

2. MANGARA T. HUTAGALUNG, SH

3. IWAN BUDISANTOSO, SH

do
gu

4. MUHAMAD ZAINAL ARIFIN, SH

5. RIKO WIBAWA SITANGGANG, SH


In
A

Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia,


ah

lik

beralamat di Gedung Manggala Wanabakti Blok IV

Lantai 9 Ruang 910 B Jalan. Gatot Subroto, Jakarta


m

ub

Pusat 10270, pekerjaan Advokat, berdasarkan surat

kuasa khusus tertanggal 31 Maret 2015.


ka

ep

Selanjutnya disebut sebagai ----------- PENGGUGAT;


ah

Melawan
R

es

BUPATI BARITO SELATAN, berkedudukan di Jalan Pelita Raya Nomor. 305.F


M

ng

Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi


on

Kalimantan Tengah.
gu

Hal. 1 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dalam hal ini memberikan Surat Kuasa Khusus

a
R

si
kepada : ----------------------------------------------------------

I. 1. ISRA BUDI, SH, NIP. 19611230 198203 1

ne
ng
014, Jabatan Kepala Bagian Hukum

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito

do
gu Selatan, Alamat Kantor Jalan Pelita Raya

In
Nomor 305 F Buntok.
A
2. PRIANTO, S.Sos, NIP. 19650306 198702 1
ah

lik
012, Jabatan Kepala Bidang Penelitian Dan

Perhitungan Pada BP2TPM Kabupaten


am

ub
Barito Selatan, Alamat Kantor Jalan Pelita

Raya Nomor 288 Buntok.


ep
k

3. TOSELONIKA, SE.,M.Si, NIP. 19700114


ah

200003 1 007, Jabatan Kepala Bagian


R

si
Administrasi Perekonomian Dan Sumber

ne
ng

Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten

Barito Selatan, Alamat Kantor Jalan Pelita

do
gu

Raya Nomor 305 F Buntok.

4. ALIP SURAYA, SP.,MM, NIP. 19670425


In
A

199703 1 008, Jabatan Kepala Bidang


ah

lik

Perkebunan Pada Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Barito Selatan,


m

ub

Alamat Kantor Jalan Panglima Batur Nomor

42 Buntok.
ka

ep

5. PATRIS, SP, NIP. 19610809 198202 1 006,


ah

Jabatan Kepala Seksi Panen dan Pasca


R

es

Panen pada Dinas Perkebunan dan


M

ng

Kehutanan Kabupaten Barito Selatan, Alamat


on

Kantor Jalan Panglima Batur Nomor 42


gu

Hal. 2 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Buntok.

a
R

si
6. GEDMIE, SH, NIP. 19671010 199308 2 005,

Jabatan Kepala Sub Bagian Advokasi Hukum

ne
ng
dan HAM Sekretariat Daerah Kabupaten

Barito Selatan, Alamat Kantor Jalan Pelita

do
gu Raya Nomor 305 F Buntok.

In
7. RAHMAT NURYADIN, SH.,MH, NIP.
A
19711105 200501 1 012, Jabatan Kepala
ah

lik
Sub Bagian Produk Hukum Daerah

Sekretariat Daerah Kabupaten Barito


am

ub
Selatan, Alamat Kantor Jalan Pelita Raya

Nomor 305 F Buntok.


ep
k

8. MAKHFUDIN, SP, NIP. 19650907 199203 1


ah

018, Jabatan Kepala Sub Bagian Sumber


R

si
Daya Alam Dan Lingkungan Pada Bagian

ne
ng

Administrasi Perekonomian Dan Sumber

Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten

do
gu

Barito Selatan, Alamat Kantor Jalan Pelita

Raya Nomor 305 F Buntok.


In
A

9. UHING YUSIANTHO, S.KOM, NIP.


ah

lik

19850810 201101 1 004, Jabatan Pelaksana

Pada Bidang Penelitian Dan Perhitungan


m

ub

Pada BP2TPM Kabupaten Barito Selatan,

Alamat Kantor Jalan Pelita Raya Nomor 288


ka

ep

Buntok.
ah

Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia,


R

es

beralamat kantor di Buntok, Kabupaten Barito


M

ng

Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.


on

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :


gu

Hal. 3 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
B-84/SETDA/AS.I-HUK/181/04/2015 tertanggal

a
R

si
16 April 2015.

II. 1. ARY HANDOKO, SH. NIP. 19710118

ne
ng
199603 1 002, Jabatan Jaksa Pengacara

Negara.

do
gu 2. AGUNG CAP PRAWARMIANTO, SH. NIP.

In
19840730 200712 1 002, Jabatan Jaksa
A
Pengacara Negara.
ah

lik
Keduanya kewarganegaraan Indonesia,

beralamat kantor di Jalan Panglima Batur Nomor.


am

ub
9 Buntok. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus

Nomor : B-81/SETDA/AS.I-HUK/181/04/2015
ep
k

tertanggal 16 April 2015 dengan Surat Kuasa


ah

Substitusi Nomor : 253/Q.2.15/Gtm.1/04/2015


R

si
tertanggal 23 April 2015.

ne
ng

Selanjutnya disebut sebagai -------------- TERGUGAT;

Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah membaca : ----------------------------------

do
gu

- Surat Gugatan Penggugat tertanggal 2 April 2015 yang telah didaftarkan di

kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya pada tanggal


In
A

2 April 2015 Nomor Register 04/G/2015/PTUN.PLK dan diperbaiki tanggal


ah

lik

21 April 2015; -----------------------------------------------------------------------------------------

- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya Nomor :


m

ub

04/PEN-DIS/2015/PTUN.PLK tertanggal 07 April 2015 Bahwa gugatan a quo

tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 62 ayat (1)
ka

ep

huruf a sampai dengan e Undang-Undang Tentang PERATUN; -----------------------


ah

- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya Nomor :


R

es

04/PEN-MH/2015/PTUN.PLK tertanggal 7 April 2015 tentang Penunjukan Majelis


M

ng

Hakim; --------------------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 4 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 04/PEN-PP/2015/PTUN.PLK tertanggal

a
R

si
07 April 2015 tentang Pemeriksaan Persiapan; ---------------------------------------------

- Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 04/PEN-HS/2015/PTUN.PLK tertanggal

ne
ng
21 April 2015 tentang Hari Sidang; -------------------------------------------------------------

- Berkas perkara dan surat-surat bukti yang diajukan para Pihak; -----------------------

do
gu
- Telah mendengarkan keterangan para Pihak dipersidangan; ---------------------------

In
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
A
---------- Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal
ah

lik
2 April 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara

Palangka Raya pada tanggal 2 April 2015 dengan Register Perkara Nomor :
am

ub
04/G/2015/PTUN.PLK serta telah diperbaiki pada tanggal 21 April 2015 yang pada

pokoknya mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : ----------------------------------------


ep
k

I. OBJEK SENGKETA
ah

1. Bahwa yang menjadi objek sengketa Tata Usaha Negara dalam perkara
R

si
ini adalah Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7 TAHUN

ne
ng

2015 tanggal 9 Januari 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha

Perkebunan PT. BUMI AGRO MAKMUR.

do
gu

2. Bahwa adapun isi Surat Keputusan tersebut adalah sebagai berikut :

MEMUTUSKAN
In
A

Menetapkan :
ah

lik

KESATU : Mencabut Izin Usaha Perkebunan (IUP) PT. BUMI AGRO

MAKMUR.
m

ub

KEDUA : Dengan dicabutnya Izin Usaha Perkebunan, maka

Perusahaan agar menyelesaikan hak dan kewajibannya


ka

ep

dengan penuh tanggung jawab serta menyerahkan


ah

segala fasilitas milik Pemerintah kepada Pemerintah


R

es

Kabupaten Barito Selatan.


M

ng

on
gu

Hal. 5 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
KETIGA : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Izin Usaha

a
R

si
Perkebunan Nomor 012/IUP/PT.BAM/K-1/BARSEL/2011

dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

ne
ng
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan

apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan

do
gu diperbaiki sebagaimana mestinya.

In
3. Bahwa Surat Keputusan tersebut, secara hukum telah memenuhi syarat
A
“Konkrit, Individual dan Final” serta telah menimbulkan akibat hukum
ah

lik
bagi kepentingan hukum PENGGUGAT, sehingga Surat Keputusan

tersebut memenuhi syarat sebagai Objek Sengketa Tata Usaha Negara


am

ub
(Vide Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor.51 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor.5 Tahun 1986 tentang


ep
k

Peradilan Tata Usaha Jo Pasal 87 Undang-Undang Nomor.30 Tahun


ah

2014 tentang Administrasi Pemerintahan).


R

si
II. TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN GUGATAN

ne
ng

1. Bahwa Surat Keputusan tersebut secara hukum baru disampaikan atau

diberitahukan kepada PENGGUGAT, pada tanggal 25 Januari 2015

do
gu

melalui Kantor POS Indonesia;

2. Bahwa mengingat PENGGUGAT baru mengetahui surat keputusan


In
A

TERGUGAT pada tanggal 25 Januari 2015, maka gugatan ini diajukan


ah

lik

PENGGUGAT masih dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku (Vide Pasal 55 Undang-


m

ub

Undang Nomor. 5 Tahun 1986 yang telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara)


ka

ep

yang berbunyi sebagai berikut:


ah

Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan


R

es

puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya


M

ng

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.


on
gu

Hal. 6 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
III. ALASAN MENGAJUKAN GUGATAN

a
R

si
1. Bahwa guna memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang

Nomor. 5 tahun 1986 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-

ne
ng
Undang Nomor. 9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

berikut ini PENGGUGAT menyampaikan alasan-alasan untuk

do
gu mengajukan gugatan atas Sengketa Tata Usaha Negara aquo sebagai

In
berikut:
A
2. Bahwa, PENGGUGAT telah memperoleh Izin Lokasi dari Bupati Barito
ah

lik
Selatan untuk keperluan perkebunan kelapa sawit berdasarkan Surat

Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor. 315 Tahun 2011 tanggal 17


am

ub
Juni 2011 tentang Penetapan Izin Lokasi PT. Bumi Agro Makmur, dan

Izin Usaha Perkebunan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Barito


ep
k

Selatan Nomor. 012/IUP/PT.BAM/K-1/BARSEL/2011 tanggal 19 Mei


ah

2011 tentang Izin Usaha Perkebunan atas nama PT. Bumi Agro Makmur;
R

si
3. Bahwa, selain PENGGUGAT telah memperoleh Izin Lokasi dan Izin

ne
ng

Usaha Perkebunan, PENGGUGAT juga telah memiliki izin lainnya

seperti:

do
gu

a. Surat Bupati Barito Selatan Nomor. 503/06/KS-BS/KPPT-V/2010

tanggal 4 Mei 2010 tentang Izin Arahan Lokasi Perkebunan Kelapa


In
A

Sawit an. PT. Bumi Agro Makmur;


ah

lik

b. Surat Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Barito Selatan

Nomor. 260/PR.525/V/2010 tanggal 12 Mei 2010 tentang


m

ub

Rekomendasi Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit;

c. Surat Bupati Barito Selatan Nomor. 503/249/KS-BS/KPPT-XI/2010


ka

ep

tanggal 3 Nopember 2010 tentang Perpanjangan Izin Arahan Lokasi


ah

Perkebunan Kelapa Sawit;


R

es

d. Surat Dinas Kehutanan Kabupaten Barito Selatan Nomor.


M

ng

522/3.BS/288/4.03/VI/2011 tanggal 17 Juni 2011 tentang


on
gu

Hal. 7 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pertimbangan Teknis Rekomendasi Pelepasan Kawasan Hutan

a
R

si
untuk Budidaya Perkebunan a.n. PT. Bumi Agro Makmur;

e. Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor.

ne
ng
188.44/83/2012 tanggal 27 Februari 2012 tentang Kesepakatan

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup Rencana

do
gu Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Bumi Agro Makmur seluas

In
± 10.613 Hektar di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito
A
Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah;
ah

lik
f. Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor.

188.44/434/2012 tanggal 28 November 2012 tentang Izin


am

ub
Lingkungan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan

Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan


ep
k

Tengah Oleh PT. Bumi Agro Makmur.


ah

g. Surat Gubernur Kalimantan Tengah Nomor. 525.26/317/Ek tanggal


R

si
25 Maret 2013 tentang Rekomendasi Permohonan Izin Pelepasan

ne
ng

Kawasan Hutan untuk Perkebunan Kelapa Sawit An. PT Bumi Agro

Makmur;

do
gu

4. Bahwa selama menjalankan usahanya PENGGUGAT telah berupaya

melaksanakan kegiatan di bidang perkebunan dengan mengurus segala


In
A

perizinan yang diperlukan sebagaimana dipersyaratkan oleh peraturan


ah

lik

perundang-undangan, telah melakukan pembebasan lahan di lokasi yang

diizinkan dan melaporkan kegiatan perizinan secara triwulan dan


m

ub

semester kepada instansi yang berwenang;

5. Bahwa di samping itu, PENGGUGAT telah secara nyata mengeluarkan


ka

ep

biaya yang disyaratkan dan/atau ditentukan berdasarkan ketentuan


ah

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan segala


R

es

perizinan tersebut seperti:


M

ng

- Biaya pengurusan perizinan baik di Kabupaten Barito Selatan, Provinsi


on

Kalimantan Tengah dan Pemerintah Pusat;


gu

Hal. 8 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Biaya penguasaan tanah yang berkaitan secara langsung dengan biaya-

a
R

si
biaya proses pelepasan hak-hak masyarakat dan/atau pihak lain;

- Biaya proses pelepasan kawasan hutan;

ne
ng
- Biaya pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan;

- Biaya operasional yang sangat besar untuk mempersiapkan usaha

do
gu perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Selatan tersebut; serta

In
- Biaya untuk merekrut tenaga kerja untuk menjadi pegawai pada
A
perkebunan kelapa sawit PENGGUGAT tersebut.
ah

lik
6. Bahwa, terhadap Izin Usaha Perkebunan yang dimiliki PENGGUGAT

yang telah diurus cukup lama dan memerlukan biaya yang sangat mahal
am

ub
tersebut kemudian telah DICABUT oleh TERGUGAT berdasarkan Surat

Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7 TAHUN 2015 tanggal


ep
k

9 Januari 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan


ah

PT. BUMI AGRO MAKMUR;


R

si
7. Bahwa, pencabutan Izin Usaha Perkebunan (IUP) tersebut dilakukan

ne
ng

TERGUGAT secara sewenang-wenang dan tanpa prosedur hukum yang

benar dan mengabaikan kepentingan investasi yang dijamin oleh

do
gu

perundang-undangan yang berlaku, karena sebelum melakukan

pencabutan atas objek gugatan tersebut, TERGUGAT tidak pernah


In
A

melakukan pembinaan dan/atau peringatan/peneguran kepada


ah

lik

PENGGUGAT sebelum melakukan pencabutan atas perizinan yang

dimiliki PENGGUGAT;
m

ub

8. Bahwa dengan demikian tindakan TERGUGAT nyata tidak

melaksanakan asas-asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan


ka

ep

dapat dikategorikan sebagai tindakan Abuse of Power (penyalahgunaan


ah

kekuasaan) dan melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik


R

es

sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 53 Undang-Undang Nomor. 5


M

ng

tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor.


on
gu

Hal. 9 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo Pasal 87 Undang-

a
R

si
Undang Nomor.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;

9. Bahwa pertimbangan Keputusan TERGUGAT yang mencabut Izin Usaha

ne
ng
Perkebunan dari PENGGUGAT yang menyatakan PENGGUGAT tidak

memiliki dokumen AMDAL dan Izin Lingkungan merupakan

do
gu pertimbangan yang keliru dan tidak berdasar hukum, karena

In
PENGGUGAT telah memiliki dokumen AMDAL dan Izin Lingkungan
A
sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur
ah

lik
Kalimantan Tengah Nomor. 188.44/83/2012, tanggal 27 Februari 2012

tentang Kesepakatan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan


am

ub
Hidup Rencana Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Bumi Agro

Makmur seluas ± 10.613 Hektar di Kecamatan Dusun Selatan,


ep
k

Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah dan Surat


ah

Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah No. 188.44/434/2012,


R

si
tanggal 28 November 2012 tentang Izin Lingkungan Pembangunan

ne
ng

Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten

Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah oleh PT. Bumi Agro Makmur;

do
gu

10. Bahwa tindakan TERGUGAT yang melakukan pencabutan Izin Usaha

Perkebunan dari PENGGUGAT tersebut, secara hukum harus disebut


In
A

sebagai tindakan Melawan Hukum dan oleh karenanya sangatlah tepat


ah

lik

dan beralasan hukum apabila Surat Keputusan TERGUGAT yang

menjadi obyek sengketa perkara aquo dinyatakan BATAL atau TIDAK


m

ub

SAH, karena tidak didasarkan atas prosedur hukum yang benar.

IV. SURAT KEPUTUSAN TERGUGAT BERTENTANGAN PERATURAN


ka

ep

PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DAN ASAS-ASAS UMUM


ah

PEMERINTAHAN YANG BAIK.


R

es

Bahwa berdasarkan alasan-alasan dan fakta-fakta hukum tersebut di atas,


M

ng

maka sangatlah jelas dan terang bahwa penerbitan Surat Keputusan


on

TERGUGAT yang menjadi objek perkara aquo bertentangan dengan peraturan


gu

Hal. 10 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perundang undangan yang berlaku (vide Pasal 53 ayat (2) huruf a Undang-

a
R

si
Undang Nomor. 5 tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor.9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara)

ne
ng
selengkapnya sebagai berikut: ---------------------------------------------------------------

1. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Pasal 3 ayat (1) huruf a,

do
gu Pasal 4 ayat (2) huruf b dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor. 25

In
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, karena tidak memberikan
A
jaminan kepastian hukum dan kepastian berinvestasi kepada
ah

lik
PENGGUGAT, dengan mencabut Izin Usaha Perkebunan yang telah

diterbitkan pada tahun 2011 secara sewenang-wenang.


am

ub
Pasal 3 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal:


ep
k

“Penanaman modal diselenggarakan berdasarkan asas:


ah

a. kepastian hukum”
R

si
Pasal 4 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2007

ne
ng

tentang Penanaman Modal:

“Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat

do
gu

(1), Pemerintah:

b. menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan


In
A

berusaha bagi penanam modal sejak proses pengurusan perizinan


ah

lik

sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”


m

ub

Pasal 14 Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal:
ka

ep

“Setiap penanam modal berhak mendapat:


ah

a. kepastian hak, hukum, dan perlindungan;


R

es

b. informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;


M

ng

c. hak pelayanan; dan


on
gu

Hal. 11 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d.berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan

a
R
peraturan perundangundangan.”

si
2. Bahwa Surat Keputusan TERGUGAT yang menjadi objek sengketa

ne
ng
dalam perkara aquo, nyata dan jelas bertentangan dengan Pasal 63

Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 98/Permentan/OT.140/9/2013

do
gu tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan karena Rujukan dari

In
Surat Keputusan Tergugat yang menjadi objek sengketa perkara aquo,
A
nyata tidak berdasarkan hukum, karena TERGUGAT menggunakan
ah

lik
Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 26/Permentan /OT.140/2/2007

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, sebagai landasan atau


am

ub
dasar Surat Keputusannya, padahal peraturan tersebut telah dicabut

terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2013 atau sejak Peraturan Menteri


ep
k

Pertanian Republik Indonesia Nomor. 98/Permentan/OT.140/9/2013


ah

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, diberlakukan (vide


R

si
ketentuan Pasal 63 Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

ne
ng

Nomor. 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan

Usaha Perkebunan), yang pada pokoknya menyatakan:

do
gu

“Dengan diundangkannya Peraturan ini, Peraturan Menteri

Pertanian Nomor. 26/Permentan /OT.140/2/2007 tentang


In
A

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan DICABUT dan


ah

dinyatakan tidak berlaku”;


lik

3. Bahwa obyek sengketa bertentangan dengan Pasal 20 ayat (1)


m

ub

Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 98/Permentan/OT.140/9/2013

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, karena dengan


ka

ep

mengacu pada ketentuan tersebut, seharusnya Izin Usaha Perkebunan


ah

Penggugat masih tetap berlaku mengingat Penggugat masih


R

es

melaksanakan kegiatan usaha perkebunan sesuai dengan peraturan


M

ng

perundang-undangan.
on
gu

Hal. 12 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 20 ayat (1) Permentan Nomor. 98 Tahun 2013 tentang

a
R

si
Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan:

“IUP-B, IUP-P atau IUP berlaku selama perusahaan masih

ne
ng
melaksanakan kegiatan sesuai dengan baku teknis dan peraturan

perundang-undangan.”

do
gu
4. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Ketentuan Peralihan Pasal

In
56 ayat (1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor.
A
98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha
ah

lik
Perkebunan yang menyatakan:

“Izin Usaha Perkebunan (IUP), Surat Pendaftaran Usaha


am

ub
Perkebunan (SPUP), Izin Tetap Usaha Budidaya Perkebunan

(ITUBP), atau Izin Tetap Usaha Industri Perkebunan (ITUIP), yang


ep
k

diterbitkan sebelum peraturan ini diundangkan dinyatakan tetap


ah

berlaku”;
R

si
5. Bahwa esensi dari Ketentuan Peralihan dapat dilihat dalam Lampiran II

ne
ng

Undang-Undang Nomor. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan Butir 127 yang menyatakan:

do
gu

“Ketentuan Peralihan memuat penyesuaian pengaturan

tindakan hukum atau hubungan hukum yang sudah ada


In
A

berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang lama


ah

lik

terhadap Peraturan Perundang-undangan yang baru, yang

bertujuan untuk:
m

ub

a. menghindari terjadinya kekosongan hukum;

b. menjamin kepastian hukum;


ka

ep

c. memberikan perlindungan hukum bagi pihak yang terkena


ah

dampak perubahan ketentuan Peraturan Perundang-


R

es

undangan; dan
M

ng

d. mengatur hal-hal yang bersifat transisional atau bersifat


on

sementara.”
gu

Hal. 13 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Ketentuan Peralihan Pasal

a
R

si
114 ayat (2) Undang-Undang Nomor. 39 Tahun 2014 tentang

Perkebunan yang menyatakan “Perusahaan Perkebunan yang telah

ne
ng
melakukan Usaha Perkebunan dan telah memiliki izin Usaha Perkebunan

yang tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini diberi waktu

do
gu paling lama 5 (lima) tahun untuk melaksanakan penyesuaian sejak

In
Undang-Undang ini berlaku.”
A
8. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Pasal 70 Undang-Undang
ah

lik
Nomor. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan yang menyatakan:

(1) Setiap Perusahaan Perkebunan yang melanggar ketentuan


am

ub
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dikenai sanksi

administratif.
ep
k

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ah

berupa:
R

si
a. denda;

ne
ng

b.pemberhentian sementara dari kegiatan Usaha Perkebunan;

dan / atau

do
gu

c. pencabutan izin usaha perkebunan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besaran denda, dan tata
In
A

cara pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ah

lik

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

9. Bahwa objek sengketa bertentangan dengan Pasal 44, Pasal 48, Pasal
m

ub

51 dan Pasal 53 Peraturan Menteri Pertanian Nomor.

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha


ka

ep

Perkebunan, karena dalam penerbitan objek sengketa tidak melakukan


ah

pembinaan dan peneguran terlebih dahulu, tetapi langsung mencabut


R

es

Izin Usaha Perkebunan Penggugat tanpa dilakukan pemberian


M

ng

peringatan.
on
gu

Hal. 14 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 44 Permentan Nomor. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman

a
R

si
Perizinan Usaha Perkebunan:

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan perizinan

ne
ng
usaha perkebunan dilakukan oleh Direktur Jenderal, gubernur

dan bupati/walikota sesuai kewenangan.

do
gu (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat

In
(1) dilakukan Direktur Jenderal paling sedikit 1 (satu) tahun sekali
A
terhadap pemberian izin dan pelaksanaan usaha perkebunan.
ah

lik
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan oleh gubernur atau bupati/walikota dalam bentuk


am

ub
evaluasi kinerja perusahaan perkebunan dan penilaian usaha

perkebunan.
ep
k

(4) Evaluasi kinerja Perusahaan Perkebunan sebagaimana


ah

dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling kurang 6 (enam) bulan


R

si
sekali melalui pemeriksaan lapangan berdasarkan laporan

ne
ng

perkembangan usaha perkebunan.

(5) Penilaian usaha perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat

do
gu

(3) dilakukan sesuai dengan pedoman penilaian usaha

perkebunan.
In
A

Pasal 48 Permentan Nomor. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman


ah

lik

Perizinan Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------

(1) Dalam hal Perusahaan Perkebunan yang memiliki IUP-P atau


m

ub

IUP melakukan kemitraan dalam pemenuhan bahan baku

yang mengakibatkan terganggunya kemitraan yang telah ada


ka

ep

sebagimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dikenai sanksi


ah

peringatan tertulis 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu 4


R

es

(empat) bulan untuk melakukan perbaikan.


M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Apabila Peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

a
R

si
tidak dipenuhi, IUP-P atau IUP dicabut dan hak atas tanah

diusulkan kepada instansi yang berwenang untuk dibatalkan.

ne
ng
Pasal 51 Permentan Nomor. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman

Perizinan Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------

do
gu (1) Perusahaan Perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P,

In
IUP, persetujuan perubahan luas lahan, persetujuan perubahan
A
jenis tanaman, persetujuan penambahan kapasitas industri
ah

lik
pengolahan hasil perkebunan, atau persetujuan diversifikasi

usaha yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana


am

ub
dimaksud dalam Pasal 40 huruf a, c, e, f, g dan/atau h dikenai

sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali masing-masing dalam


ep
k

tenggang waktu 4 (empat) bulan;


ah

(2) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P,


R

si
IUP yang mengalihkan kepemilikan perusahaan, tidak

ne
ng

melaporkan perubahan kepemilikan dan kepengurusan

perusahaan perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

do
gu

41 dikenakan sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali masing-

masing dalam tenggang waktu 2 (dua) bulan;


In
A

(3) Apabila peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ah

lik

dan/atau ayat (2) tidak dipenuhi,IUP-B, IUP-P atau IUP dicabut

hak atas tanah diusulkan kepada instansi yang berwenang


m

ub

untuk dibatalkan.

Pasal 53 Permentan Nomor. 98 Tahun 2013 tentang Pedoman


ka

ep

Perizinan Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------


ah

(1) Perusahaan Perkebunan yang telah mendapat persetujuan


R

es

diversifikasi usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35


M

ng

tidak menjamin kelangsungan usaha pokok, menjaga


on

kelestarian lingkungan dan keragaman sumber daya genetik


gu

Hal. 16 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
serta mencegah berjangkitnya organisme pengganggu tanaman

a
R

si
(OPT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dikenai sanksi

peringatan tertulis 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu 4

ne
ng
(empat) bulan untuk melakukan perbaikan.

(2) Dalam hal peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

do
gu tidak dipenuhi, IUP-B atau IUP dicabut dan hak atas tanah

In
diusulkan kepada instansi yang berwenang untuk dibatalkan.
A
10. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian sebelumnya yaitu Peraturan Menteri
ah

lik
Pertanian Nomor. 26/Permentan/OT.140/2/ 2007 tentang Pedoman

Perizinan Usaha Perkebunan, juga mengatur hal yang sama bahwa


am

ub
pencabutan dapat dilakukan setelah diberikan peringatan sebanyak 3

(tiga) kali, masing-masing dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan.


ep
k

Pasal 38 Permentan Nomor. 26 Tahun 2007 tentang Pedoman


ah

Perizinan Usaha Perkebunan:


R

si
(1) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP, IUP-B, atau

ne
ng

IUP-P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dan mendapat

persetujuan penambahan luas lahan, perubahan jenis tanaman,

do
gu

penambahan kapasitas pengolahan, atau diversifikasi usaha

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 yang tidak melaksanakan


In
A

kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf , b, c, e, f, g


ah

lik

dan/atau h diberikan peringatan paling banyak 3 (tiga) kali masing-

masing dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan.


m

ub

(2) Apabila dalam 3 (tiga) kali peringatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak di indahkan, maka IUP, IUP-B atau IUP-P perusahaan
ka

ep

bersangkutan dicabut dan diusulkan kepada instansi yang


ah

berwenang untuk mencabut Hak Guna Usaha-nya.


R

es

Pasal 40 Permentan Nomor. 26 Tahun 2007 tentang Pedoman


M

ng

Perizinan Usaha Perkebunan: ------------------------------------------------------


on
gu

Hal. 17 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Perusahaan perkebunan memperoleh IUP, IUP-B, atau IUP-P

a
R

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dan mendapat persetujuan

diversifikasi usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 tidak

ne
ng
menjamin kelangsungan usaha pokok, menjaga kelestarian

lingkungan, plasma nutfah, dan mencegah berjangkitnya organisme

do
gu pengganggu tumbuhan sebagai mana dimaksud dalam Pasal 35

In
diberikan peringatan paling banyak 3 (tiga) kali masing-masing
A
dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan.
ah

lik
(2) Apabila dalam 3 (tiga) kali peringatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak di indahkan, maka IUP, IUP-B atau IUP-P perusahaan
am

ub
bersangkutan dicabut dan diusulkan kepada instansi yang

berwenang untuk mencabut Hak Guna Usaha-nya.


ep
k

11. Bahwa dalam Pasal 38 dan Pasal 70 ayat (1), (2), (3) dan (4) Peraturan
ah

Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor. 5 Tahun 2011 tentang


R

si
Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan, juga mengatur bahwa

ne
ng

sebelum dilakukan pencabutan harus dilakukan pembinaan dan

peneguran terlebih dahulu:

do
gu

Pasal 38 Perda Provinsi Kalimantan Tengah Nomor. 5 Tahun 2011:

“Pemerintah Provinsi menetapkan kebijakan perizinan pengelolaan


In
A

usaha perkebunan sebagai instrumen pembinaan, pengawasan dan


ah

pengendalian guna optimalisasi pengelolaan usaha perkebunan.”


lik

Pasal 70 Perda Provinsi Kalimantan Tengah Nomor. 5 Tahun 2011: --


m

ub

(1) Gubernur atau bupati/walikota menerapkan sanksi administratif

kepada pelaku usaha perkebunan jika dalam pengawasan


ka

ep

ditemukan pelanggaran terhadap izin-izin usaha perkebunan.


ah

(2) Sanksi Administratif terdiri atas:


R

es

a. teguran tertulis;
M

ng

b. pencabutan izin usaha perkebunan; dan


on

c. pencabutan Hak Guna Usaha.


gu

Hal. 18 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3) Pelaku usaha yang tidak mentaati ketentuan sebagaimana Pasal

a
R

si
18 ayat (3), dan ayat (4) akan dikenakan sanksi administratif

berupa teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing dalam

ne
ng
tenggang waktu 4 bulan.

(4) Pelaku usaha yang tidak mentaati sebagaimana dimaksud pada

do
gu ayat(3), maka dilakukan pencabutan izin usaha perkebunan

In
(IUP,IUP-B atau IUP-P), dan selanjutnya perusahaan bersangkutan
A
diusulkan kepada instansi yang berwenang untuk dicabut Hak Guna
ah

lik
Usaha (HGU).

12. Bahwa jika merujuk dan mengacu kepada Pasal 44, Pasal 48, Pasal 51
am

ub
dan Pasal 53 Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 98/Permentan/

OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan


ep
k

maupun Pasal 38 dan Pasal 70 Peraturan Daerah Provinsi


ah

Kalimantan Tengah tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan


R

si
Berkelanjutan, maka sangatlah jelas bahwa TERGUGAT sebelum

ne
ng

menerbitkan Surat Keputusan yang menjadi objek dalam perkara aquo,

haruslah terlebih dahulu melakukan pembinaan dan peneguran kepada

do
gu

PENGGUGAT jika ada pelanggaran yang dilakukan PENGGUGAT

terhadap persyaratan perizinan yang telah ditetapkan oleh TERGUGAT;


In
A

13. Bahwa sudah menjadi fakta hukum yang tidak terbantahkan bahwa
ah

lik

TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan yang menjadi objek

sengketa dalam perkara aquo, tidak pernah melakukan peneguran dan /


m

ub

atau peringatan kepada PENGGUGAT terkait dengan perizinan yang

dimiliki PENGGUGAT, akan tetapi Surat Keputusan yang menjadi objek


ka

ep

perkara aquo diterbitkan TERGUGAT tanpa melalui prosedur yang


ah

diharuskan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku tersebut


R

es

di atas;
M

ng

14. Bahwa selain dari itu, sudah menjadi fakta bahwa PENGGUGAT juga
on

telah memiliki dokumen AMDAL dan Izin Lingkungan sebagaimana


gu

Hal. 19 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor.

a
R

si
188.44/83/2012 tanggal 27 Februari 2012 tentang Kesepakatan

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan

ne
ng
Perkebunan Kelapa Sawit PT. Bumi Agro Makmur seluas ± 10.613

Hektar di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi

do
gu Kalimantan Tengah dan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah

In
Nomor. 188.44/434/2012 tanggal 28 November 2012 tentang Izin
A
Lingkungan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan
ah

lik
Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

Oleh PT. Bumi Agro Makmur;


am

ub
15. Bahwa jika mengacu pada ketentuan-ketentuan di atas, dan dikaitkan

dengan prosedur penerbitan Surat Keputusan TERGUGAT yang menjadi


ep
k

objek perkara a quo, maka sangatlah tepat dan beralasan hukum apabila
ah

surat keputusan TERGUGAT tersebut dinyatakan sebagai surat


R

si
keputusan yang tidak berdasarkan hukum dan bahkan melanggar

ne
ng

peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti : -------------------------

- Pasal 3 ayat (1) huruf a, Pasal 4 ayat (2) huruf b dan Pasal 14

do
gu

Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal;
In
A

- Pasal 70 dan Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor. 39 Tahun


ah

lik

2014 tentang Perkebunan;

- Pasal 20, Pasal 44, Pasal 48, Pasal 51, Pasal 53 dan Pasal 56
m

ub

Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 98/ Permentan/OT.140/9/2013,

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan;


ka

ep

- Pasal 38 dan Pasal 70 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan


ah

Tengah Nomor. 5 Tahun 2011 Pengelolaan Usaha Perkebunan


R

es

Berkelanjutan.
M

ng

on
gu

Hal. 20 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
16. Bahwa adapun Asas-Asas yang dilanggar TERGUGAT dalam

a
R

si
menerbitkan surat keputusan yang menjadi objek perkara aquo adalah

sebagai berikut: ---------------------------------------------------------------------------

ne
ng
a. Asas Kepastian Hukum (rechts zekerheids):

Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo

do
gu tidak melihat dan tidak mengacu pada ketentuan hukum dan

In
peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya ketentuan:
A
- Pasal 44, Pasal 48, Pasal 51 dan Pasal 53 Peraturan Menteri
ah

lik
Pertanian Nomor. 98/ Permentan/OT.140/9/2013, tentang

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan;


am

ub
- Pasal 38 dan Pasal 70 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan

Tengah Nomor. 5 Tahun 2011.


ep
k

Yang pada pokoknya menyebutkan bahwa TERGUGAT sebelum


ah

menerbitkan Surat Keputusan yang menjadi objek perkara aquo,


R

si
harus terlebih dahulu melakukan pembinaan dan peneguran atau

ne
ng

peringatan tertulis kepada PENGGUGAT sebelum menerbitkan atau

mengeluarkan surat keputusan tersebut.

do
gu

Bahwa di samping itu, penerbitan objek sengketa mengabaikan

kepastian hukum dan kepastian berusaha sebagaimana diatur


In
A

dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, Pasal 4 ayat (2) huruf b dan Pasal
ah

lik

14 Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal, Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor. 39 Tahun 2014


m

ub

tentang Perkebunan maupun Pasal 20 ayat (1) dan Pasal 56

Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 98/Permentan/OT.140/9/2013


ka

ep

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan yang mengatur


ah

bahwa Izin Usaha Perkebunan (IUP) masih tetap berlaku dan harus
R

es

mendapatkan perlindungan hukum.


M

ng

on
gu

Hal. 21 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Asas Keterbukaan (Fair Play)

a
R

si
Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo

tidak pernah melakukan pembinaan dan peneguran kepada

ne
ng
PENGGUGAT sehingga PENGGUGAT tidak mendapatkan

pembinaan secara terbuka dari TERGUGAT terkait dengan

do
gu perizinan yang dimiliki PENGGUGAT. Di samping itu, alasan

In
TERGUGAT yang menyatakan bahwa PENGGUGAT tidak memiliki
A
dokumen AMDAL dan Izin Lingkungan merupakan alasan yang
ah

lik
tidak berdasar, karena PENGGUGAT telah memiliki dokumen

AMDAL dan Izin Lingkungan secara lengkap;


am

ub
c. Asas Tertib Penyelenggaran Negara.

Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo


ep
k

telah mengabaikan Asas-Asas atau landasan keteraturan,


ah

Keserasian, dan Keseimbangan dalam Pengendalian


R

si
Penyelenggaraan Negara yang didasarkan atas hukum;

ne
ng

Bahwa dalam penerbitan objek sengketa, TERGUGAT tidak tertib

dalam penyelenggaraan negara dengan tidak memberikan

do
gu

pembinaan maupun peringatan kepada PENGGUGAT terlebih

dahulu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan,


In
A

akan tetapi langsung mencabut Izin Usaha Perkebunan


ah

lik

PENGGUGAT.

d. Asas Profesionalitas;
m

ub

Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Keputusan aquo

nyata-nyata tidak memperhatikan peraturan perundang-undangan


ka

ep

yang berlaku dan prinsip-prinsip dasar perlindungan hukum dan


ah

kepastian hukum dalam menerbitkan suatu Surat Keputusan;


R

es

Bahwa di dalam pertimbangan objek sengketa, TERGUGAT


M

ng

menyatakan bahwa dalam penerbitan Izin Usaha Perkebunan harus


on
gu

Hal. 22 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilengkapi syarat Hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

a
R

si
(AMDAL) dan Izin Lingkungan;

Bahwa TERGUGAT dalam penerbitan objek sengketa tidak

ne
ng
profesional dengan tidak memperhatikan dokumen perizinan

PENGGUGAT dimana PENGGUGAT telah memiliki dokumen

do
gu AMDAL dan Izin Lingkungan sebagaimana Surat Keputusan

In
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor. 188.44/83/2012 tanggal
A
27 Februari 2012 tentang Kesepakatan Kerangka Acuan Analisis
ah

lik
Dampak Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Perkebunan Kelapa

Sawit PT. Bumi Agro Makmur seluas ± 10.613 Hektar di


am

ub
Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi

Kalimantan Tengah dan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan


ep
k

Tengah Nomor. 188.44/434/2012 tanggal 28 November 2012


ah

tentang Izin Lingkungan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit


R

si
di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi

ne
ng

Kalimantan Tengah Oleh PT. Bumi Agro Makmur;

17. Bahwa berdasarkan alasan alasan tersebut di atas mohon agar Majelis

do
gu

Hakim yang memeriksa dan mengadili sengketa Tata Usaha Negara

aquo, berkenan untuk menyatakan Batal dan Tidak Sah Surat


In
A

Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7 TAHUN 2015 tanggal


ah

lik

9 Januari 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan

PT. BUMI AGRO MAKMUR, dan sekaligus memerintahkan


m

ub

TERGUGAT untuk mencabut Kembali Surat Keputusan dimaksud.

V. SURAT KEPUTUSAN TERGUGAT MERUGIKAN PENGGUGAT


ka

ep

1. Bahwa Surat Keputusan TERGUGAT tersebut, secara hukum telah


ah

merugikan PENGGUGAT selaku pemilik izin yang berhak untuk


R

es

diperlakukan secara adil dan tidak diskriminatif sesuai dengan ketentuan


M

ng

hukum yang berlaku;


on
gu

Hal. 23 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa tindakan TERGUGAT yang menerbitkan Surat Keputusan

a
R

si
Bupati Barito Selatan Nomor 7 TAHUN 2015 tanggal 9 Januari 2015

Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. BUMI AGRO

ne
ng
MAKMUR, secara hukum sangat merugikan PENGGUGAT karena

penerbitan atas surat keputusan tersebut tidak didasarkan atas prosedur

do
gu hukum yang berlaku, sebab peraturan perundang-undangan mewajibkan

In
TERGUGAT untuk melakukan pembinaan dan peneguran sebelum
A
menerbitkan surat keputusan yang menjadi objek perkara aquo;
ah

lik
3. Bahwa selain Surat Keputusan tersebut merugikan kepentingan hukum

PENGGUGAT, Surat Keputusan tersebut juga diterbitkan TERGUGAT


am

ub
secara sewenang-wenang dan bahkan mengabaikan syarat-syarat yang

telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan Menteri


ep
k

Pertanian Nomor. 98/ Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman


ah

Perizinan Usaha Perkebunan, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan


R

si
Tengah Nomor. 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Usaha

ne
ng

Perkebunan Berkelanjutan, Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal, dan Undang-Undang Nomor. 39 Tahun

do
gu

2014 tentang Perkebunan;

4. Bahwa, berdasarkan uraian yuridis PENGGUGAT tersebut di atas, maka


In
A

sangatlah jelas bahwa TERGUGAT sebelum menerbitkan surat


ah

lik

keputusan yang menjadi objek perkara aquo, tidak pernah melakukan

pembinaan dan peneguran secara tertulis kepada PENGGUGAT terkait


m

ub

dengan perizinan yang dimiliki PENGGUGAT;

5. Bahwa karena Surat Keputusan TERGUGAT tersebut telah merugikan


ka

ep

kepentingan PENGGUGAT, maka berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat


ah

(1) Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah


R

es

dengan Undang-Undang Nomor. 9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata


M

ng

Usaha Negara Jo Pasal 87 Undang-Undang Nomor. 30 Tahun 2014


on

tentang Administrasi Pemerintahan, maka sangatlah tepat dan beralasan


gu

Hal. 24 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum apa bila Surat Keputusan TERGUGAT tersebut dinyatakan

a
R

si
BATAL atau TIDAK SAH (Vide Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor.

5 Tahun 1986) yang berbunyi:

ne
ng
“Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa

kepentingannya dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Negara

do
gu dapat mengajukan Gugatan tertulis melalui Pengadilan yang

In
berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara
A
yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
ah

lik
disertai ganti rugi dan atau rehabilitasi”;

6. Bahwa Surat Keputusan TERGUGAT tersebut, secara hukum telah


am

ub
merugikan PENGGUGAT yang berhak untuk diperlakukan secara adil

dan tidak diskriminatif.


ep
k

VI. PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN


ah

TERGUGAT.
R

si
1. Bahwa, PENGGUGAT, adalah merupakan Pelaku Usaha dan Investor

ne
ng

perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Selatan, telah

mendapatkan perizinan-perizinan yang diperlukan dan disyaratkan

do
gu

berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, sehubungan dengan

penyelenggaraan investasi di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di


In
A

wilayah Kabupaten Barito Selatan dalam bidang usaha perkebunan


ah

lik

kelapa sawit;

2. Bahwa, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan yang menjadi Objek


m

ub

sengketa in litis, yaitu Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7

Tahun 2015 tanggal 9 Januari 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin


ka

ep

Usaha Perkebunan PT. BUMI AGRO MAKMUR, maka PENGGUGAT


ah

telah dihadapkan pada suatu keadaan yang sangat mendesak, yang


R

es

mengakibatkan kepentingan PENGGUGAT sangat dirugikan jika


M

ng

obyek yang digugat tersebut tetap dilaksanakan, karena perizinan


on
gu

Hal. 25 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang lain mempunyai jangka waktu dan pencabutan tersebut akan

a
R

si
mengganggu proses perizinan yang lainnya;

3. Bahwa, sebagai bahan pertimbangan bagi yang Mulia Majelis Hakim,

ne
ng
PENGGUGAT menghadapi suatu keadaan yang sangat mendesak,

sehingga kepentingan PENGGUGAT sangat dirugikan, akibat dari surat

do
gu Keputusan TERGUGAT tersebut, adapun kerugian materiil yang dialami

In
oleh PENGGUGAT akan terus bertambah jika Surat Keputusan yang
A
menjadi objek sengketa aquo tidak ditunda keberlakuannya;
ah

lik
4. Bahwa terdapat keadaan yang mendesak yang apabila tidak

dikabulkannya permohonan penundaan, bukan saja kepentingan


am

ub
PENGGUGAT dirugikan, tetapi juga kepentingan pihak pekerja yang

bekerja pada PENGGUGAT maupun keluarga pekerja akan menderita


ep
k

kerugian yang sangat besar karena tidak mendapatkan pendapatan.


ah

Terdapat kekhawatiran yang cukup beralasan akibat dari diterbitkannya


R

si
objek sengketa akan berdampak terhadap keuangan perusahaan

ne
ng

PENGGUGAT dan mempengaruhi kinerja para pekerja PENGGUGAT

serta berakibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK);

do
gu

5. Bahwa, Penundaan Pelaksanaan Keputuan Tata Usaha Negara yang

dimohonkan oleh PENGGUGAT tersebut, juga tidak akan mengganggu


In
A

atau bertentangan dengan kepentingan umum dalam rangka


ah

lik

pembangunan nasional;

6. Bahwa terkait dengan permohonan yang telah diuraikan PENGGUGAT


m

ub

tersebut di atas, PENGGUGAT dengan ini mengajukan Permohonan

kepada yang Mulia Majelis Hakim agar sebelum memberikan Putusan


ka

ep

pokok perkara aquo, berkenan untuk memberikan Penetapan


ah

Penundaan Pelaksanaan Keputusan TERGUGAT selama pemeriksaan


R

es

sengketa Tata Usaha Negara ini berjalan atau sampai ada putusan
M

ng

Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;


on
gu

Hal. 26 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7. Bahwa, adapun yang menjadi dasar permohonan penundaan

a
R

si
pelaksanaan keputusan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 67 ayat (2)

juncto Pasal 67 ayat (4) huruf a Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1986

ne
ng
yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut:

Pasal 67 ayat (2) Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1986

do
gu “PENGGUGAT dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

In
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
A
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan
ah

lik
Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.”

Pasal 67 ayat (4) huruf a Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1986


am

ub
“Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):

a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat


ep
k

mendesak yang mengakibatkan kepentingan PENGGUGAT sangat


ah

dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
R

si
dilaksanakan.”

ne
ng

Bahwa berdasarkan alasan-alasan dan fakta hukum yang telah dikemukakan

PENGGUGAT di atas, maka sangatlah tepat dan beralasan hukum apabila

do
gu

yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berkenan

untuk memberikan putusan sebagai berikut: ---------------------------------------------


In
A

DALAM PENUNDAAN
ah

lik

1. Menerima Permohonan Penundaan Pelaksanaan Surat Keputusan

Bupati Barito Selatan Nomor. 7 Tahun 2015 tanggal 9 Januari 2015


m

ub

Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. BUMI AGRO

MAKMUR, sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap atas


ka

ep

perkara aquo;
ah

2. Memerintahkan TERGUGAT untuk tidak menerbitkan atau memberikan


R

es

Perizinan apapun kepada pihak lain di atas objek sengketa tersebut,


M

ng

hingga putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap atas perkara aquo.
on
gu

Hal. 27 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM POKOK PERKARA

a
R

si
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;----------------------

2. Menyatakan BATAL atau TIDAK SAH Surat Keputusan Bupati Barito

ne
ng
Selatan Nomor. 7 Tahun 2015 tanggal 9 Januari 2015 Tentang

Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. BUMI AGRO MAKMUR ;

do
gu
3. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk mencabut Surat Keputusan

In
Bupati Barito Selatan Nomor. 7 TAHUN 2015 tanggal 9 Januari 2015
A
Tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. BUMI AGRO
ah

lik
MAKMUR ;----------------------------------------------------------------------------------

4. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk memberikan pelayanan


am

ub
kepada PENGGUGAT dalam proses perizinan selanjutnya ; -----------------

5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul


ep
k

sehubungan dengan pemeriksaan perkara ini.------------------------------------


ah

Atau
R

si
Apabila yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini

ne
ng

berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo Et

Bono).

do
gu

---------- Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat maka Kuasa Tergugat telah

menyampaikan Jawaban dalam persidangan tertanggal 28 April 2015 yaitu sebagai


In
A

berikut : ----------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

Eksepsi dan Jawaban Tergugat terurai sebagai berikut : -------------------------------

Dalam Eksepsi : ----------------------------------------------------------------------------------------


m

ub

---------- Berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1986 Jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo Undang-Undang Nomor 51


ka

ep

Tahun 2009 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
ah

tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Eksepsi Tergugat merupakan Eksepsi
R

es

lain-lain yang meliputi : --------------------------------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 28 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
A. Dasar Gugatan Kabur (Ob scuur Libel) : ---------------------------------------------------

a
R
- bahwa Pencabutan Izin Usaha Perkebunan (IUP) tersebut yang disebutkan

si
Penggugat merupakan Perbuatan sewenang-wenang dan tanpa prosedur

ne
ng
hukum, pendapat tersebut adalah keliru karena berdasarkan Pasal 40 ayat

(1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

do
gu Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa Izin Lingkungan

In
merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan,
A
bukan sebaliknya IUP diperoleh sebelum adanya izin lingkungan.
ah

lik
- dan berdasarkan Gugatan Penggugat (Vide angka III angka 3 huruf f izin

Lingkungan dikeluarkan tanggal 28 November 2012 sedangkan Izin Usaha


am

ub
Perkebunan yang dimiliki oleh PT. Bumi Agro Makmur Nomor

012/IUP/PT.BAM/K-1/BARSEL/2011 tanggal 19 Mei 2011 tentang Izin


ep
k

Usaha Perkebunan atas nama PT. Bumi Agro Makmur.


ah

- Hal ini memperjelas bahwa sejak terbitnya IUP baru 1 (satu) tahun
R

si
kemudian izin lingkungan dibuat oleh PT. Bumi Agro Makmur sebagaimana

ne
ng

diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian bahwa salah satu persyaratan

mengajukan Permohonan Izin Usaha Perkebunan adalah mempunyai izin

do
gu

lingkungan.

B. Dasar Gugatan Dan Petitum Cacat Formal.


In
A

1. Pendasaran pencantuman Surat Keputusan pencabutan tersebut dengan


ah

lik

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/O.T.140/2/2007 tentang

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan,dikarenakan keluarnya Izin Usaha


m

ub

Perkebunan (IUP) PT. Bumi Agro Makmur adalah pada tahun 2011 yang
ka

masih berpedoman dan mengacu Pada Permentan Nomor


ep

26/Permentan/OT.140/2/2007. (gugatan vide romawi IV angka 2)


ah

2. Bahwa agar objek sengketa dibatalkan (Vide romawi IV angka 4)


R

“Izin Usaha Perkebunan (IUP), Surat Pendaftaran Usaha Perkebunan


es
M

ng

(SPUP), Izin Tetap Usaha Budidaya Perkebunan (ITUBP) atau Izin Usaha
on

Industri Perkebunan (ITUIP), yang diterbitkan sebelum peraturan ini


gu

Hal. 29 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diundangkan dinyatakan tetap berlaku, sehingga Permentan yang

a
R

si
disebutkan oleh Penggugat mengakui bahwa IUP yang dikeluarkan oleh

Pihak Tergugat masih dijadikan acuan dan berlaku sebelum lahirnya

ne
ng
Permentan Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman

Perizinan Usaha Perkebunan, dan ini bertolak belakang dengan Penyataan

do
gu romawi IV angka 2 yang menyatakan pencantuman Permentan Nomor

In
26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha
A
Perkebunan.
ah

lik
3. (vide romawi IV angka 9), bahwa objek sengketa tidak melakukan

pembinaan dan peneguran terlebih dahulu maka : ----------------------------------


am

ub
- bahwa berdasarkan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

tentang Administrasi Pemerintahan ayat (1) Keputusan hanya dapat


ep
k

dilakukan pencabutan apabila terdapat cacat : -----------------------------------


ah

a. wewenang;
R

si
b. prosedur; dan / atau

ne
ng

c. substansi.

- kemudian berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh UKP4

do
gu

berdasarkan konfirmasi dokumen persyaratan permohonan IUP,

sampai tanggal dilakukannya pemeriksaan dokumen antara lain


In
A

surat keterangan domisili perusahaan (SKDP), surat pengukuhan


ah

lik

pengusaha kena pajak (SPPKP), tanda daftar perusahaan (TDP)

yang masih berlaku, rencana kerja pembangunan unit pengolahan


m

ub

hasil perkebunan, rencana kerja budidaya tanaman perkebunan

(kusus kelapa sawit), rekomendasi kesesuaian dengan rencana tata


ka

ep

ruang wilayah, rekomendasi kesesuaian dengan rencana makro


ah

pembangunan perkebunan provinsi yang diminta tidak tersedia


R

es

untuk diperiksa. (terlampir dalam alat bukti tergugat), selain itu


M

ng

pembinaan dapat dilakukan jika penerima izin telah melaksanakan


on

kewajibannya melaporkan secara berkala mengenai pelaksanaan


gu

Hal. 30 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
izin tersebut kepada pemberi izin, namun penggugat tidak pernah

a
R

si
melaporkan kepada pemberi izin secara berkala hingga

dikeluarkannya Surat Keputusan Pencabutan IUP PT. Bumi Agro

ne
ng
Makmur

4. (vide romawi IV angka 14), bahwa Penggugat memiliki dokumen AMDAL

do
gu dan Izin Lingkungan, namun dokumen-dokumen tersebut dikeluarkan pada

In
tanggal 27 Februari 2012 dan 28 November 2012 atau antara 1 (satu) tahun
A
dan 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya Izin Usaha
ah

lik
Perkebunan tanggal 19 Mei 2011, sehingga terbitnya IUP setelah Dokumen

AMDAL dan Izin Lingkungan, yang menyalahi prosedur seperti yang


am

ub
disyaratkan oleh Permentan Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007, maupun

Permentan Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman


ep
k

Perizinan Usaha Perkebunan.


ah

- Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor


R

si
357/Kpts/HK.350/5/2002 pada Pasal 10 tentang Pedoman Perizinan

ne
ng

Usaha Perkebunan menyebutkan bahwa “ untuk memperoleh Izin Usaha

Perkebunan wajib memenuhi syarat-syarat sebagai berikut pada huruf k

do
gu

yaitu “ Surat Persetujuan dokumen AMDAL dari Komisi Amdal Daerah.

- Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang


In
A

Perkebunan pada huruf a menyebutkan untuk memperoleh izin usaha


ah

lik

perkebunan harus memiliki izin lingkungan.

- hal ini menyatakan dalam pengajuan permohonan Izin Usaha


m

ub

Perkebunan diharuskan dan disyaratkan terlebih dahulu memiliki Amdal


ka

dan Izin Lingkungan sebagai kelengkapan untuk proses pengajuan Izin


ep

Usaha Perkebunan.
ah

Kesimpulan Eksepsi Tergugat : ---------------------------------------------------------------------


R

es

---------- Bahwa Gugatan Penggugat adalah Kabur (0bscuur Libel), cacat formil, tidak
M

ng

cermat, tidak jelas dan tidak lengkap sehingga dalam mengemukakan dalil-dalil
on

gugatannya, gugatan Penggugat tidak memenuhi ketentuan Undang-Undang


gu

Hal. 31 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor 9 Tahun 2004 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun

a
R

si
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Dalam Pokok Perkara : --------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
1. Bahwa Tergugat menolak atau membantah seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali

yang diakui secara tegas kebenarannya.

do
gu
2. bahwa Tergugat mohon eksepsi-eksepsi di atas dianggap sebagai bagian tidak

In
terpisahkan dalam pokok perkara.
A
3. bahwa butir 7 halaman 5 Gugatan Penggugat menyatakan pencabutan Izin
ah

lik
Usaha Perkebunan (IUP) tersebut dilakukan oleh Tergugat secara sewenang-

wenang dan tanpa prosedur hukum yang benar dan Tergugat tidak pernah
am

ub
melakukan pembinaan dan /atau peringatan/ peneguran kepada Penggugat.

Hal tersebut dibantah oleh Tergugat dengan alasan : -----------------------------------


ep
k

- bahwa pelaksanaan pembinaan dan/atau peringatan/peneguran kepada


ah

Penggugat dilakukan setelah pihak Penggugat melakukan pelanggaran


R

si
terhadap kewajiban-kewajiban yang telah diatur dalam Permentan Nomor

ne
ng

26/Permentan/OT.140/2/2007, Permentan Nomor 98 / Permentan / OT.140/

9/2013 dan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 dan PP Nomor 27 Tahun

do
gu

1999 serta terkait pelaporaan rencana kegiatan lingkungan dan rencana

pemantauan lingkungan, sedangkan Objek sengketa adalah kesalahan


In
A

prosedur penerbitan izin.


ah

lik

- bahwa berdasarkan hasil dari laporan Audit yang dilaksanakan oleh UKP4

disebutkan bahwa sampai tanggal dibuatnya Laporan, dokumen permohonan


m

ub

IUP-B dan dokumen pemenuhan kewajiban perusahaan tidak tersedia.

- Berdasarkan Pasal 44 ayat 3 Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan


ka

ep

Nomor 6 tahun 2014 disebutkan bahwa “pemberi izin dapat mencabut atau
ah

membatalkan izin apabila pemilik izin tidak memenuhi kewajibannya


R

sebagaimana ketentuan dalam peraturan perundang-undangan ……”, maka


es
M

ng

berdasarkan hal tersebut pemberi izin (Bupati Barito Selatan) dapat


on

mencabut izin yang telah dikeluarkan termasuk izin usaha perkebunan (IUP).
gu

Hal. 32 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. bahwa butir 10 halaman 6 gugatan Penggugat menyatakan tindakan Tergugat

a
R

si
yang melakukan pencabutan izin usaha perkebunan adalah tindakan melawan

hukum.

ne
ng
Tergugat membantahnya dengan alasan karena adalah kewajiban kepala

daerah untuk menerbitkan izin-izin yang ada di wilayah sebagaimana instruksi

do
gu
dari Surat Edaran Gubernur Nomor 540/287/EK/ tanggal 12 Maret 2012 yang

In
ditujukan kepada 7 (tujuh) Bupati di Kalimantan Tengah, yaitu Bupati Barito
A
Selatan, Barito Timur, Murung Raya, Kotawaringin Timur, Seruyan, Kapuas,
ah

lik
dan Pulang Pisau yang pada intinya menginstruksikan, menghentikan untuk

sementara waktu (moratorium), terhadap izin pertambangan, perkebunan,


am

ub
kehutanan (koridor/jalan khusus), dan perhubungan (pelabuhan/ terminal

khusus), mengaudit terhadap semua perizinan secara keseluruhan, apakah


ep
k

sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait dikarenakan


ah

banyaknya indikasi / dugaan pelanggaran hukum dan peraturan terhadap


R

si
investasi di Provinsi Kalimantan Tengah.

ne
ng

5. bahwa butir 8 halaman 6 gugatan Penggugat dibantah oleh Tergugat karena

sesungguhnya perbuatan Tergugat adalah merupakan kewajiban yang

do
gu

merupakan kewenangan yang diberikan peraturan perundang-undangan dalam

rangka penataan dan penertiban pelaksanaan izin di wilayahnya ( Pasal 45


In
A

PERDA Propinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 tahun 2011 pasal 45 ayat (3),
ah

lik

PERDA Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 tahun 2014 pasal 44 ayat (3)).

6. Butir 7 pada halaman 9 dibantah oleh Tergugat karena : -------------------------------


m

ub

bahwa IUP yang dimiliki Penggugat masih berlaku, namun karena cacat

administrasi atau tidak prosedural sebagaimana yang diatur dalam Peraturan


ka

ep

Menteri 26/Permentan/07.140/2/2007 serta Permentan Nomor


ah

98/Permentan/OT.140/4/2013 dimana mengharuskan pada saat pengajuan Izin


R

es

Usaha Perkebunan terlebih


M

ng

dahulu melengkapi persyaratan dan tahapan sebagai kelengkapan dari suatu


on

penerbitan izin. Selain itu pemilik izin juga tidak pernah


gu

Hal. 33 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memberi/menyampaikan laporan perkembangan perusahaan secara berkala

a
R

si
kepada pihak pemberi izin.

7. Butir 9 halaman 9 dibantah Tergugat karena Objek sengketa aquo adalah

ne
ng
bukan merupakan kelalaian ataupun pelanggaran atas kewajiban dalam

menjalankan usaha yang mengharuskan Tergugat dalam memenuhi kewajiban

do
gu
yang sudah ditentukan dalam izin perkebunan dan izin lingkungan yang harus

In
diberikan tindakan administrasi melainkan penerbitan izin yang tidak prosedural,
A
selain itu kewajiban dari pemilik izin tidak pernah dilaksanakan sebagaimana
ah

lik
persyaratan pada saat mengajukan permohonan kepada pemberi izin seperti

menyampaikan laporan secara berkala, sehingga pemberi izin menganggap


am

ub
bahwa penerima izin pasif dalam melakukan kegiatan usaha yang dijalankan.

8. Butir 16 halaman 14 di sangkal Tergugat karena dalam menerbitkan Keputusan


ep
k

yang menjadi objek sengketa aquo telah memperhatikan dan


ah

mempertimbangkan Asas – Asas Pemerintahan Umum Yang Baik, yakni :


R

si
a. Asas Kepastian Hukum

ne
ng

Keputusan Tergugat Nomor 7 Tahun 2015 tertanggal 9 Januari 2015

merupakan pencerminan asas Kepastian karena berdasarkan pada

do
gu

Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku yaitu dalam Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan


In
A

tidak ditaati syarat-syarat yang dikaitkan pada keputusan tersebut serta


ah

lik

Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik dalam bentuk tertulis menurut

penjelasan Pasal 3 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun


m

ub

1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yaitu Asas Kepastian Hukum yaitu asas
ka

ep

dalam Negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan kepatutan


ah

dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara.


R

es

b. Asas Kesamaan
M

ng

bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Keputusan objek sengketa aquo,


on

maka pemerintah dalam menghadapi kasus yang sama/ fakta yang sama,
gu

Hal. 34 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemerintah harus bertindak yang sama tidak ada perbedaan, tidak ada pilih

a
R

si
kasih dan lain sebagainya.

---------- Berdasarkan seluruh uraian di atas, baik dalam Eksepsi maupun dalam

ne
ng
pokok perkara, maka kami Tergugat memohon dengan hormat kepada Ketua/

Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang mulia kiranya berkenan

do
gu
memutus perkara ini, dengan amar putusan sebagai berikut : ------------------------------

In
Dalam Eksepsi : ----------------------------------------------------------------------------------------
A
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
ah

lik
2. Menolak Permohonan penundaan Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor

9 Tahun 2015 tentang Pencabutan Izin Usaha Perkebunan PT. Bumi Agro
am

ub
Makmur.

3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.


ep
k

Dalam Pokok Perkara : ------------------------------------------------------------------------------


ah

1. Menolak Gugatan untuk seluruhnya.


R

si
2. Menyatakan Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7 Tahun 2015

ne
ng

tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Bumi Agro Makmur

adalah sah dan mengikat secara hukum.

do
gu

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara.

Apabila pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya


In
A

(ex aequo ex bono). Demikian Eksepsi dan Jawaban Tergugat disampaikan atas
ah

lik

perhatiannya diucapkan terima kasih.

---------- Menimbang, bahwa atas Jawaban Kuasa Tergugat maka Kuasa


m

ub

Penggugat dalam persidangan tertanggal 28 April 2015 telah menyatakan tidak

mengajukan Replik secara tertulis, tetapi mengajukannya secara lisan yang pada
ka

ep

pokoknya : ------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

1. Menolak seluruh eksepsi Tergugat yang diajukan dalam jawabanya.


R

es

2. Tetap kepada gugatan semula.


M

ng

on
gu

Hal. 35 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
---------- Menimbang, bahwa atas Replik Kuasa Penggugat yang diajukan secara

a
R

si
lisan, maka Kuasa Tergugat telah menyampaikan Duplik secara tertulis dalam

persidangan tertanggal 5 Mei 2015 ; ---------------------------------------------------------------

ne
ng
---------- Menimbang, bahwa Kuasa Penggugat telah menyerahkan sebanyak

26 (dua puluh enam) foto copy bukti surat tertulis bermeteri cukup dan disesuaikan

do
gu
dengan aslinya atau dengan foto copynya yang diberi tanda P-1, sampai dengan

In
P-26 yaitu sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------
A
1. Bukti P-1 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7 Tahun 2015
ah

lik
tertanggal 9 Januari 2015 Tentang Pencabutan Atas Izin

Usaha Perkebunan PT. Bumi Agro Makmur (foto copy sesuai


am

ub
dengan aslinya); -----------------------------------------------------------

2. Bukti P-2 : Akta Nomor 2 tertanggal 8 Oktober 2007 tentang Pendirian


ep
k

Perseroan Terbatas PT. Bumi Agro Makmur yang dibuat


ah

dihadapan Engawati Gazali, SH Notaris di Jakarta (foto copy


R

si
sesuai dengan aslinya); -------------------------------------------------

ne
ng

3. Bukti P-3 : Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor : C-05092 HT.01.01-TH.2007

do
gu

tertanggal 03 Desember 2007 Tentang Pengesahan Badan

Hukum Perseroan. PT. Bumi Agro Makmur (foto copy dari


In
A

foto copy); -------------------------------------------------------------------


ah

lik

4. Bukti P-4 : Akta Nomor : 11 tertanggal 15 September 2014 yang dibuat

dihadapan DR. Gunawan Djajaputra, SH.,SS.,MH, Notaris di


m

ub

Tangerang (foto copy sesuai dengan aslinya); --------------------

5. Bukti P-5 : Surat Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
ka

ep

Indonesia Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum


ah

Nomor : AHU-31636.40.22.2014 tertanggal 23 September


R

es

2014 Perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data


M

ng

Perseroan PT. Bumi Agro Makmur (foto copy sesuai


on

dengan aslinya); -----------------------------------------------------------


gu

Hal. 36 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Bukti P-6 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor :

a
R

si
012/IUP/PT.BAM/K-1/BARSEL/2011 tertanggal 19 Mei 2011

Tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP) Atas Nama PT. Bumi

ne
ng
Agro Makmur (foto copy sesuai dengan aslinya); ----------------

7. Bukti P-7 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 503/06/KS-BS/KPPT-

do
gu V/2010 tertanggal 4 Mei 2010, ditujukan kepada Direktur PT.

In
Bumi Agro Makmur, perihal Izin Arahan Lokasi Perkebunan
A
Kelapa Sawit An. PT. Bumi Agro Makmur (foto copy sesuai
ah

lik
dengan aslinya); -----------------------------------------------------------

8. Bukti P-8 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 503/249/ KS-BS/ KPPT-
am

ub
XI / 2010 tertanggal 3 Nopember 2010, ditujukan kepada

Direktur PT. Bumi Agro Makmur, perihal Perpanjangan Izin


ep
k

Arahan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit (foto copy sesuai


ah

dengan aslinya); -----------------------------------------------------------


R

si
9. Bukti P-9 : Surat Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten

ne
ng

Barito Selatan Nomor : 260/PR.525/V/2010 tertanggal 12 Mei

2010 ditujukan kepada Direktur Utama PT. Bumi Agro

do
gu

Makmur, perihal Rekomendasi Teknis Budidaya Tanaman

Kelapa Sawit, yang ditujukan kepada Direktur Utama PT.


In
A

Bumi Agro Makmur (foto copy dari foto copy); --------------------


ah

lik

10. Bukti P-10 : Surat Kepala Dinas Kehutanan Nomor : 522/3.BS/288/4.03/

VI/ 2011 tertanggal 17 Juni 2011, ditujukan kepada Bupati


m

ub

Barito Selatan, perihal Pertimbangan Teknis Rekomendasi

Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Budidaya Perkebunan a.n.


ka

ep

PT. Bumi Agro Makmur yang ditujukan kepada Bupati Barito


ah

Selatan (foto copy sesuai aslinya); -----------------------------------


R

es

11. Bukti P-11 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor :


M

ng

522/3.BS/291/4.01/VI/2011 tertanggal 17 Juni 2011,


on

ditujukan kepada Gubernur Kalimantan Tengah, perihal


gu

Hal. 37 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rekomendasi Pelepasan Kawasan Hutan untuk budidaya

a
R

si
perkebunan Kelapa Sawit a.n. PT. Bumi Agro Makmur, yang

ditujukan kepada Gubernur Kalimantan Tengah (foto copy

ne
ng
sesuai dengan aslinya); -------------------------------------------------

12. Bukti P-12 : Surat Gubernur Kalimantan Tengah Nomor : 525.26/317/EK

do
gu tertanggal 25 Maret 2013, ditujukan kepada Menteri

In
Kehutanan Republik Indonesia, perihal Rekomendasi
A
Permohonan Izin Pelepasan Kawasan Hutan Untuk
ah

lik
Perkebunan Kelapa Sawit An. PT. Bumi Agro Makmur, yang

ditujukan kepada Menteri Kehutanan Republik Indonesia


am

ub
(foto copy sesuai dengan aslinya); -----------------------------------

13. Bukti P-13 : Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor


ep
k

188.44/83/2012 tertanggal 27 Pebruari 2012 Tentang


ah

Kesepakatan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan


R

si
Hidup Rencana Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit

ne
ng

PT. Bumi Agro Makmur Seluas ± 10.613 Hektar di

Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan,

do
gu

Provinsi Kalimantan Tengah (foto copy sesuai dengan

aslinya); ---------------------------------------------------------------------
In
A

14. Bukti P-14 : Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor


ah

lik

188.44/433/2012 tertanggal 28 November 2012 Tentang

Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan Perkebunan


m

ub

Kelapa Sawit Di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten

Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PT. Bumi


ka

ep

Agro Makmur (foto copy sesuai dengan aslinya); ----------------


ah

15. Bukti P-15 : Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor


R

es

188.44/434/2012 tertanggal 28 November 2012 Tentang Izin


M

ng

Lingkungan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Di


on

Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan,


gu

Hal. 38 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Provinsi Kalimantan Tengah (foto copy sesuai dengan

a
R

si
aslinya); ---------------------------------------------------------------------

16. Bukti P-16 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014

ne
ng
Tentang Perkebunan (foto copy dari foto copy); ------------------

17. Bukti P-17 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007

do
gu Tentang Penanaman Modal (foto copy dari foto copy); ---------

In
18. Bukti P-18 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
A
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (foto
ah

lik
copy dari foto copy); ------------------------------------------------------

19. Bukti P-19 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


am

ub
Tentang Administrasi Pemerintahan (foto copy dari foto

copy); ------------------------------------------------------------------------
ep
k

20. Bukti P-20 : Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5


ah

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan


R

si
Berkelanjutan (foto copy dari foto copy); ----------------------------

ne
ng

21. Bukti P-21 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98/Permentan/OT.140/9/

2013 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (foto

do
gu

copy dari foto copy); ------------------------------------------------------

22. Bukti P-22 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/


In
A

2007 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (foto


ah

lik

copy dari foto copy); ------------------------------------------------------

23. Bukti P-23 : Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


m

ub

Rencana Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Bumi

Agro Makmur Tahun 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya);


ka

ep

24. Bukti P-24 : Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Rencana


ah

Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Bumi Agro


R

es

Makmur Tahun 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya); ------


M

ng

25. Bukti P-25 : Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Rencana


on

Pembangunan Perkebunan Kalapa Sawit PT. Bumi Agro


gu

Hal. 39 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Makmur Tahun 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya); ------

a
R

si
26. Bukti P-26 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 315 Tahun

2011 tertanggal 17 Juni 2011 Tentang Penetapan Izin Lokasi

ne
ng
Untuk Keperluan Perkebunan Kelapa Sawit Atas Nama

PT. Bumi Agro Makmur Di Desa Telang Andrau, Desa

do
gu Dangka, Desa Sababilah, Desa Pamangka dan Desa

In
Mangaris Kecamatan dusun Selatan Kabupaten Barito
A
Selatan (foto copy sesuai dengan aslinya); ------------------------
ah

lik
---------- Menimbang, bahwa Kuasa Tergugat telah menyerahkan sebanyak 39 (tiga

puluh sembilan) foto copy bukti surat tertulis bermeteri cukup dan disesuaikan
am

ub
dengan aslinya atau dengan foto copynya yang diberi tanda T-1 sampai dengan

T-39 yaitu sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------


ep
k

1. Bukti T-1 : Surat PT. Bumi Agro Makmur No. 16.1/BAM/1109 tertanggal
ah

16 November 2009, ditujukan kepada Bupati Barito Selatan,


R

si
perihal Pengajuan Lokasi Dan Permohonan Arahan Lahan

ne
ng

Untuk Pengembangan Kebun Kelapa Sawit (copy dari copy);

2. Bukti T-2 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 503/06/KS-BS/KPPT-

do
gu

V/2010 tertanggal 4 Mei 2010, ditujukan kepada Direktur

PT. Bumi Agro, perihal Izin Arahan Lokasi Perkebunan


In
A

Kelapa Sawit An. PT. Bumi Agro Makmur (copy dari copy); ---
ah

lik

3. Bukti T-3 : Surat PT. Bumi Agro Makmur Nomor : 04.03/BAM/0510

tertanggal 4 Mei 2010, ditujukan kepada Bupati Barito


m

ub

Selatan, perihal Mohon Diberikan Surat Pengantar

Konfirmasi Arahan Lokasi Kepada Gubernur Kalimantan


ka

ep

Tengah (copy dari copy); -----------------------------------------------


ah

4. Bukti T-4 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 503/142/KPPT-


R

es

KG/V/2010 tertanggal 12 Mei 2010, ditujukan kepada


M

ng

Gubernur Kalimantan Tengah, perihal Konfirmasi Arahan


on

Lokasi (copy dari copy); -------------------------------------------------


gu

Hal. 40 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Bukti T-5 : Surat PT. Bumi Agro Makmur Nomor : 28.1/BAM/1010

a
R

si
tertanggal 28 Oktober 2010, ditujukan kepada Bupati Barito

selatan, perihal Mohon Perpanjangan Izin Arahan Lokasi

ne
ng
PT. Bumi Agro Makmur (copy dari copy); --------------------------

6. Bukti T-6 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor : 503/249/KS-BS/ KPPT-

do
gu XI/ 2010 tertanggal 3 Nopember 2010, ditujukan kepada

In
Direktur PT. Bumi Agro Makmur, perihal Perpanjangan Izin
A
Arahan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit (copy dari copy); ---
ah

lik
7. Bukti T-7 : Surat PT. Bumi Agro Makmur Nomor : 28.1/BAM/1010

tertanggal 19 April 2011, ditujukan kepada Bupati Barito


am

ub
Selatan, perihal Mohon Perpanjangan Izin Arahan Lokasi

PT. Bumi Agro Makmur (copy dari copy); --------------------------


ep
k

8. Bukti T-8 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor. 503/119/KS-BS/ KPPT-


ah

IV/ 2010 tertanggal 04 Mei 2011, ditujukan kepada Direktur


R

si
PT. Bumi Agro Makmur, perihal Perpanjangan Kedua Izin

ne
ng

Arahan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit (copy dari copy); ---

9. Bukti T-9 : Surat Gubernur Kalimantan Tengah (Nomor tidak terbaca)

do
gu

tertanggal 18 Mei 2011, ditujukan kepada Bupati Barito

Selatan, perihal Konfirmasi Arahan Lokasi An. PT. Bumi Agro


In
A

Makmur (copy dari copy); -----------------------------------------------


ah

lik

10. Bukti T-10 : Surat PT. Bumi Agro Makmur Nomor. 2201/BAM/0511

tertanggal 18 Mei 2011, ditujukan kepada Bupati Barito


m

ub

Selatan, perihal Permohonan Izin Usaha Perkebunan (IUP)

PT. Bumi Agro Makmur (copy dari copy); --------------------------


ka

ep

11. Bukti T-11 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor :


ah

012/IUP/PT.BAM/K-1/BARSEL/2011 tertanggal 19 Mei 2011


R

es

Tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP) Atas Nama PT. Bumi


M

ng

Agro Makmur (copy dari copy); ----------------------------------------


on

12. Bukti T-12 : Surat PT. Bumi Agro Makmur Nomor. 24.01/BAM/0511
gu

Hal. 41 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tertanggal 24 Mei 2011, ditujukan kepada Bupati Barito

a
R

si
Selatan, perihal Permohonan Izin Lokasi Perkebunan Kelapa

Sawit PT. Bumi Agro Makmur (copy dari copy); ------------------

ne
ng
13. Bukti T-13 : Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor : 315 Tahun

2011 Tentang Penetapan Izin Lokasi Untuk Keperluan

do
gu Perkebunan Kelapa Sawit Atas Nama PT. Bumi Agro

In
Makmur Di Desa Telang Andrau, Desa Dangka, Desa
A
Sababilah, Desa Pamangka Dan Desa Mangaris, Kecamatan
ah

lik
Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan (copy dari copy); --

14. Bukti T-14 : Surat Kepala Dinas Kehutanan Nomor. 522/3.BS/288/4.03/


am

ub
VI/ 2011 tertanggal 17 Juni 2011, ditujukan kepada Bupati

Barito Selatan, perihal Pertimbangan Teknis Rekomendasi


ep
k

Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Budidaya Perkebunan a.n.


ah

PT. Bumi Agro Makmur (copy dari copy); --------------------------


R

si
15. Bukti T-15 : Surat Bupati Barito Selatan Nomor.

ne
ng

522/3.BS/291/4.01/VI/2011 tertanggal 17 Juni 2011,

ditujukan kepada Gubernur Kalimantan Tengah perihal

do
gu

Rekomendasi Pelepasan Kawasan Hutan untuk budidaya

perkebunan Kelapa Sawit a.n. PT. Bumi Agro Makmur (copy


In
A

dari copy); -------------------------------------------------------------------


ah

lik

16. Bukti T-16 : Surat PT. Bumi Agro Makmur Nomor. 42.01/GAS/0711

tertanggal 12 Juli 2011, ditujukan kepada Gubernur Provinsi


m

ub

Kalimantan Tengah, perihal Permohonan Pelepasan

Kawasan Hutan Kepada Gubernur Kalimantan Tengah (copy


ka

ep

dari copy); -------------------------------------------------------------------


ah

17. Bukti T-17 : Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor :


R

es

188.44/433/2012 tertanggal 28 November 2012 Tentang


M

ng

Kesepakatan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan


on

Hidup Rencana Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit


gu

Hal. 42 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT. Bumi Agro Makmur Seluas ± 10.613 Hektar Di

a
R

si
Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan,

Provinsi Kalimantan Tengah (copy dari copy); --------------------

ne
ng
18. Bukti T-18 : Surat Gubernur Kalimantan Tengah Nomor. 540/287/Ek

tertanggal 12 Maret 2012 ditujukan kepada Bupati Barito

do
gu selatan perihal Moratorium Penerbitan Izin dan Audit Untuk

In
Perizinan Pertambangan, Perkebunan, Kehutanan dan
A
Perhubungan (copy dari copy); ----------------------------------------
ah

lik
19. Bukti T-19 : Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor :

188.44/433/2012 tertanggal 28 November 2012 Tentang


am

ub
Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan Perkebunan

Kelapa Sawit Di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten


ep
k

Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PT. Bumi


ah

Agro Makmur (copy dari copy); ----------------------------------------


R

si
20. Bukti T-20 : Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor :

ne
ng

188.44/434/2012 tertanggal 28 November 2012 Tentang Izin

Lingkungan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Di

do
gu

Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan,

Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PT. Bumi Agro Makmur


In
A

(copy dari copy); ----------------------------------------------------------


ah

lik

21. Bukti T-21 : Surat Deputi VI Kepala UKP-PPP Nomor. B-54/UKP-PPP/

D.VI/ 05/2014, tertanggal 13 Mei 2014, perihal Implementasi


m

ub

Verifikasi Lapangan (copy dari copy); -------------------------------

22. Bukti T-22 : Surat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
ka

ep

Barito Selatan, perihal Hasil Rapat Implementasi Verifikasi


ah

Lapangan UKP-PPP di Palangka Raya (copy dari copy); ------


R

es

23. Bukti T-23 : Laporan Hasil Verifikasi Perizinan Perkebunan Di Kabupaten


M

ng

Barito Selatan Tahun 2014, Juni 2014 (copy dari copy); -------
on

24. Bukti T-24 : Rekomendasi dari UKP-PPP kepada PT. Bumi Agro Makmur
gu

Hal. 43 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(foto copy dari foto copy); -----------------------------------------------

a
R

si
25. Bukti T-25 : Surat Deputi VI UKP-PPP Nomor. B-142/UKP-

PPP/D.VI/09/2014 tertanggal 18 September 2014, perihal

ne
ng
Jawaban Atas Tanggapan Penjelasan dan Pertanyaan dari

Pemerintah Daerah terkait Laporan Hasil Audit (copy dari

do
gu copy); ------------------------------------------------------------------------

In
26. Bukti T-26 : Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 1997 Tentang
A
Pengelolaan Lingkungan hidup (copy dari copy); ----------------
ah

lik
27. Bukti T-27 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 18 Tahun 2004

Tentang Perkebunan (copy dari copy); ------------------------------


am

ub
28. Bukti T-28 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 25 Tahun 2007

Tentang Penanaman Modal (copy dari copy); ---------------------


ep
k

29. Bukti T-29 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 32 Tahun 2009


ah

Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


R

si
(copy dari copy); ----------------------------------------------------------

ne
ng

30. Bukti T-30 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 39 Tahun 2014

Tentang Perkebunan (copy dari copy); ------------------------------

do
gu

31. Bukti T-31 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun

1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup


In
A

(copy dari copy); ----------------------------------------------------------


ah

lik

32. Bukti T-32 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun

2012 Tentang Izin Lingkungan (copy dari copy); -----------------


m

ub

33. Bukti T-33 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/

2007 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (copy


ka

ep

dari copy); -------------------------------------------------------------------


ah

34. Bukti T-34 : Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


R

es

98/Permentan/OT.140/9/2013 Tentang Pedoman Perizinan


M

ng

Usaha Perkebunan (copy dari copy); --------------------------------


on

35. Bukti T-35 : Keputusan Menteri Pertanian Nomor


gu

Hal. 44 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
357/Kpts/HK.350/5/2002 tertanggal 23 Mei 2002 Tentang

a
R

si
Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (copy dari copy); -----

36. Bukti T-36 : Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor. 5

ne
ng
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan

Berkelanjutan (copy dari copy); ---------------------------------------

do
gu
37. Bukti T-37 : Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun

In
2011 tertanggal 5 Mei 2011 Tentang Pedoman Perizinan
A
Pengelolaan Usaha Perkebunan (foto copy dari foto copy); --
ah

lik
38. Bukti T-38 : Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun

2014 tertanggal 26 Juni 2014 tentang Pengelolaan Usaha


am

ub
Perkebunan (foto copy dari foto copy); ------------------------------

39. Bukti T-39 : Laporan Hasil Investigasi Nomor. 700/05/IV-LHI/IK/2013


ep
k

tertanggal 08 Maret 2013 terhadap Izin Perusahaan


ah

Kehutanan Dan Perusahaan Perkebunan Di Kabupaten


R

si
Barito Selatan (foto copy dari foto copy); ------------------------

ne
ng

---------- Menimbang, bahwa atas permintaan para Pihak telah dilaksanakan

do
gu

Pemeriksaan Setempat oleh Majelis Hakim pada tanggal 12 Mei 2015 di lokasi

wilayah PT. Bumi Agro Makmur di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito
In
A

Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah; -------------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa Kuasa Penggugat dalam persidangan ini tidak


ah

lik

mengajukan saksi. Sedangkan Kuasa Tergugat dalam persidangan ini telah

mengajukan 1 (satu) orang ahli dan ahli tersebut telah memberikan pendapat
m

ub

dibawah sumpah yaitu : -------------------------------------------------------------------------------


ka

Nama Lengkap Prof. Dr. H. Samsul Wahidin, SH.,MH, Tempat tanggal lahir
ep

Madiun 14 Januari 1959, Jenis kelamin laki-laki, Kewarganegaraan Indonesia,


ah

Pekerjaan Dosen pada Universitas Merdeka Malang, Agama Islam, Tempat tinggal
es
M

Bumiasri Selatan Blok B-1, RT/RW. 001/009, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan


ng

Dunrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.


on
gu

Hal. 45 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
---------- Menimbang, bahwa pada akhir pemeriksaan persidangan, para Pihak telah

a
R

si
menyampaikan kesimpulannya pada tanggal 3 Juni 2015; ----------------------------------

--------- Menimbang, bahwa keterangan saksi dan segala sesuatu yang belum

ne
ng
termuat dalam duduknya perkara tersebut di atas telah termuat dalam Berita Acara

Pemeriksaan Persidangan yang merupakan satu kesatuan dengan putusan ini; ------

do
gu
--------- Menimbang, bahwa oleh karena para Pihak yang bersengketa menyatakan

In
tidak ada lagi hal-hal yang akan disampaikan, maka akhirnya memohon diberikan
A
putusan. Dan selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan Pertimbangan Hukum
ah

lik
sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------------------

----------------------- TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM ----------------------


am

ub
---------- Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana terurai dalam duduk sengketa di atas; ------------------------------------------


ep
k
ah

---------- Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dan sedang dimohonkan
R

si
oleh Penggugat untuk dinyatakan batal atau tidak sah pada Pengadilan Tata Usaha

Negara Palangka Raya dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Bupati Barito

ne
ng

Selatan Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan

do
PT. Bumi Agro Makmur tanggal 9 Januari 2015, yang dikeluarkan oleh Tergugat
gu

(vide bukti P-1); ------------------------------------------------------------------------------------------


In
A

---------- Menimbang, bahwa Penggugat merasa keberatan dengan dikeluarkannya

obyek gugatan berupa Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7 Tahun
ah

lik

2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Bumi Agro Makmur
m

tanggal 9 Januari 2015 dengan alasan bahwa Tergugat dalam menerbitkan objek
ub

gugatan telah bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan dan Asas-


ka

ep

asas Umum Pemerintahan yang Baik; ------------------------------------------------------------


ah

---------- Menimbang, bahwa Tergugat telah membantah dalil-dalil gugatan


R

Penggugat aquo yang tertuang dalam Jawabannya tertanggal 27 April 2015 yang
es
M

ng

pada pokoknya menyatakan bahwa objek sengketa tidak bertentangan dengan


on
gu

Hal. 46 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta Asas-Asas Umum

a
R

si
Pemerintahan Yang Baik; -----------------------------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa dalam Jawaban Tergugat tersebut termuat pula

ne
ng
mengenai Eksepsi, oleh karena itu sebelum mempertimbangkan pokok perkaranya

do
gu
Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu Eksepsi-eksepsi yang

diajukan oleh Tergugat tersebut dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai

In
A
berikut; -----------------------------------------------------------------------------------------------------

DALAM EKSEPSI : ----------------------------------------------------------------------- -------------


ah

lik
---------- Menimbang, bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat sebagaimana

terurai dalam duduk perkara tersebut di atas adalah berkenaan dengan : --------------
am

ub
1. Gugatan Tidak Jelas, Tidak Lengkap dan Kabur (Obscuur Libel) yang pada

pokoknya berisi bahwa dicabutnya izin usaha perkebunan atas nama


ep
k

PT. Bumi Agro Makmur (Penggugat) dikarenakan izin lingkungan diperoleh


ah

R
Penggugat setelah Penggugat mendapatkan IUP dimana seharusnya

si
persyaratan untuk mengajukan permohonan izin usaha adalah mempunyai

ne
ng

izin lingkungan ; -----------------------------------------------------------------------------

2. Dasar Gugatan dan petitum cacat Formal yang pada pokoknya berkenaan

do
gu

dengan : ---------------------------------------------------------------------------------------
In
a. Pendasaran pencantuman peraturan menteri pertanian nomor
A

26/permentan/O.T.140/2/2007 tentang pedoman perizinan usaha


ah

lik

perkebunan dikarenakan dikeluarkannya izin usaha perkebunan yang

dimiliki Penggugat pada tahun 2011;


m

ub

b. Bahwa Penggugat tidak pernah melaporkan secara berkala mengenai


ka

pelaksanaan izin tersebut kemudian berdasarkan hasil audit yang


ep

dilakukan oleh UKP4 dikeluarkanlah surat keputusan Objek sengketa;


ah

c. Bahwa dokumen Amdal dan izin Lingkungan yang dipunyai Penggugat


R

es

diperoleh 1 (satu) tahun setelah Penggugat memiliki Izin Usaha


M

ng

Perkebunan;
on
gu

Hal. 47 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
---------- Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Eksepsi tersebut, Penggugat telah

a
R

si
menyampaikan bantahan yang termuat dalam Repliknya yang disampaikan secara

lisan pada persidangan tanggal 28 April 2015, yang pada pokoknya menyatakan

ne
ng
bahwa Penggugat menolak seluruh dalil Eksepsi Tergugat dan tetap pada

Gugatannya; ----------------------------------------------------------------------------------------------

do
gu
---------- Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi yang disampaikan oleh Tergugat

In
tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut; -------------------
A
---------- Menimbang, bahwa Eksepsi Tergugat yang pada pokoknya menyatakan
ah

lik
bahwa “gugatan Penggugat kabur (obscuur libel)”, maka Majelis Hakim akan

mempertimbangkan, dengan pertimbangan hukum sebagaimana terurai di bawah


am

ub
ini; -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 77 Ayat 3 Undang-Undang


ep
k

Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5


ah

Tahun 1986, bahwa Eksepsi Lain yang tidak mengenai Kewenangan Pengadilan
R

si
hanya dapat diputus bersama dengan pokok sengketa, dan setelah Majelis Hakim

ne
ng

membaca dan mempelajari Eksepsi yang disampaikan oleh Tergugat sudah masuk

dalam substansi perkara atau pokok perkara serta termasuk dalam kategori Eksepsi

do
gu

Lain sehingga harus diputus bersama dengan pokok perkara; -----------------------------

---------- Menimbang, bahwa dalam Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara


In
A

telah ditentukan secara limitatif terkait hal-hal yang harus termuat dalam suatu
ah

lik

Gugatan (syarat formal dan syarat materiil), hal tersebut diatur dalam ketentuan

Pasal 56 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


m

ub

Negara, yang menyatakan bahwa: -----------------------------------------------------------------

Ayat (1) Gugatan harus memuat : -----------------------------------------------------------------


ka

ep

a. Nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan Penggugat,


ah

atau Kuasanya; -----------------------------------------------------------------------


R

es

b. Nama jabatan, tempat kedudukan Tergugat; ----------------------------------


M

ng

c. Dasar gugatan dan hal yang dimintakan untuk diputuskan oleh


on

Pengadilan; -----------------------------------------------------------------------------
gu

Hal. 48 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ayat (2) Apabila Gugatan dibuat dan ditandatangani oleh seorang Kuasa

a
R

si
Penggugat, maka Gugatan harus disertai Surat Kuasa yang sah;

---------- Menimbang, bahwa yang berkaitan dengan alasan-alasan yang dapat

ne
ng
digunakan dalam mengajukan suatu Gugatan, telah diatur pula dalam ketentuan

Pasal 53 Ayat (2) huruf a, dan b, Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 tentang

do
gu
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

In
Usaha Negara, yang menyatakan bahwa : -------------------------------------------------------
A
Ayat (2) Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam Gugatan sebagaimana
ah

lik
dimaksud pada Ayat (1) adalah : -------------------------------------------------------

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan


am

ub
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; -------------------------------

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan


ep
k

Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik; ----------------------------------


ah

---------- Menimbang, bahwa jika dicermati Gugatan Penggugat tertanggal 02 April


R

si
2015, gugatan Penggugat tersebut telah jelas memuat identitas Subjek Penggugat

ne
ng

serta Identitas Subyek Tergugat secara lengkap, gugatan Penggugat telah pula

memuat dasar dan alasan-alasan gugatan sebagaimana terurai secara jelas di

do
gu

dalam posita gugatan, serta hal yang diminta untuk diputuskan oleh Pengadilan

sebagaimana terurai secara jelas di dalam petitum gugatan Penggugat (Pasal 56


In
A

Ayat (1) huruf a, b, dan c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Pasal 53 Ayat
ah

lik

(2) huruf a, dan b, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004), dan Gugatan Penggugat

telah pula ditandatangani oleh Penggugat dan atau Kuasa Penggugat, dengan
m

ub

demikian oleh karena gugatan Penggugat telah memuat hal-hal yang

dipersyaratkan khususnya sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 56 Ayat


ka

ep

(1) huruf a, b, dan c, dan Ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Pasal
ah

53 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, maka Gugatan Penggugat


R

es

sudah jelas dan tidak dapat dikualifisir sebagai gugatan yang kabur, sedangkan
M

ng

mengenai dasar gugatan dan petitum cacat formal hal tersebut telah masuk dalam
on
gu

Hal. 49 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kategori pokok perkara untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan bersama

a
R

si
dalam pokok perkaranya; -----------------------------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas Majelis Hakim

ne
ng
berpendapat bahwa Eksepsi yang diajukan Tergugat tersebut tidak beralasan

hukum, dengan demikian patutlah untuk dinyatakan ditolak; --------------------------------

do
gu
DALAM POKOK PERKARA

In
---------- Menimbang, bahwa Penggugat tersebut pada pokoknya menuntut agar
A
Pengadilan menyatakan batal atau tidak sah objek sengketa aquo, dengan alasan
ah

lik
bahwa objek sengketa aquo diterbitkan oleh Tergugat bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku baik secara prosedural/formal


am

ub
maupun substansi materiilnya dan asas-asas umum pemerintahan yang baik

khususnya asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas tertib penyelenggaraan


ep
k

negara dan asas profesionalitas; -------------------------------------------------------------------


ah

---------- Menimbang, bahwa Tergugat telah membantah dalil-dalil Penggugat


R

si
tersebut dengan alasan yang pada pokoknya menerangkan bahwa penerbitan objek

ne
ng

sengketa aquo tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku baik

secara prosedur/formal maupun substansi materiilnya dan asas-asas pemerintahan

do
gu

yang baik; -------------------------------------------------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa dari Gugatan Penggugat, Jawaban Tergugat, Replik,


In
A

Duplik maupun Kesimpulan dari masing-masing pihak, menurut hemat Majelis


ah

lik

Hakim hal-hal yang relevan dan merupakan inti pokok persengketaan, sehingga

perlu diuji dalam sengketa ini di Pengadilan Tata Usaha Negara adalah mengenai :
m

ub

1. Apakah benar tindakan hukum Tergugat menerbitkan Objek Sengketa aquo


ka

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku?


ep
ah

2. Apakah benar tindakan hukum Tergugat tersebut juga bertentangan dengan


R

asas-asas umum pemerintah yang baik, khususnya asas kepastian hukum,


es
M

ng

asas keterbukaan, asas tertib penyelenggaraan negara dan asas


on

profesionalitas?
gu

Hal. 50 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
---------- Menimbang, bahwa terhadap inti pokok persengketaan tersebut, Majelis

a
R

si
Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut : ----------------------------------------

ne
ng
---------- Menimbang, bahwa suatu keputusan tata usaha negara dinilai bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila keputusan yang

do
gu
bersangkutan dikeluarkan oleh pejabat yang tidak berwenang atau bertentangan

dengan ketentuan peraturan perudang-undangan yang bersifat prosedural dan atau

In
A
substansial; -----------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
---------- Menimbang, bahwa dalam sengketa a quo, Majelis Hakim berpendapat

bahwa yang perlu diuji terlebih dahulu adalah kewenangan Tergugat dalam
am

ub
mengeluarkan objek sengketa, sebagai dasar pengujian untuk menentukan apakah

keputusan tata usaha negara yang digugat tersebut sah (rechtmatig) atau tidak
ep
k

adalah penilaian dari aspek kewenangan Tergugat untuk menerbitkan surat


ah

keputusan dalam sengketa in litis; ------------------------------------------------------------------


R

si
---------- Menimbang, bahwa dari segi kompetensi suatu jabatan, hal tidak

ne
ng

berwenangnya Badan/Pejabat Tata Usaha Negara meliputi 3 (tiga) kemungkinan,

yaitu : Tidak berwenang dari segi materi, tidak berwenang dari segi tempat dan

do
gu

tidak berwenang dari segi waktu. Tidak berwenang dari segi materi terjadi apabila

pejabat tata usaha negara melakukan tindakan yang secara materi tidak termasuk
In
A

wewenangnya. Tidak berwenang dari segi tempat terjadi apabila pejabat tata usaha
ah

negara melakukan tindakan melampaui batas wilayah kekuasaannya. Sedangkan


lik

tidak berwenang dari segi waktu terjadi apabila wewenang yang digunakan oleh
m

ub

pejabat tata usaha negara telah melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan

untuk wewenang tersebut; ------------------------------------------------------------------------


ka

ep

---------- Menimbang, bahwa dalam ketentuan pasal 48 ayat (1) huruf b Undang-
ah

Undang nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan disebutkan “Izin Usaha


R

Perkebunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 ayat (1) diberikan oleh


es
M

ng

Bupati/Walikota untuk wilayah dalam suatu Kabupaten/Kota”, dengan demikian


on

maka apabila dilihat dari segi kewenangan dalam hal mengeluarkan objek sengketa
gu

Hal. 51 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat mempunyai

a
R

si
kewenangan untuk mengeluarkan objek sengketa in casu; ---------------------------------

---------- Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

ne
ng
apakah surat keputusan objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat telah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik secara

do
gu
prosedural maupun substansinya; ------------------------------------------------------------------

In
---------- Menimbang, bahwa untuk memeriksa sengketa ini Majelis Hakim akan
A
mengujinya dengan fakta-fakta serta menggunakan peraturan perundang-undangan
ah

lik
yang mengatur pada saat surat keputusan objek sengketa tersebut dikeluarkan

(ex-tunc) ; -------------------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
---------- Menimbang, bahwa walaupun izin usaha perkebunan diperoleh Penggugat

tahun 2011 namun pencabutan izin tersebut (objek sengketa) dikeluarkan pada
ep
k

tahun 2015 sesuai dengan dasar pengujian secara ex-tunc maka persyaratan
ah

pencabutan suatu izin usaha perkebunan tetap mengacu pada ketentuan Peraturan
R

si
Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013

ne
ng

tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan tanggal 30 September 2013,

Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman

do
gu

Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 05 Mei 2011 dan Peraturan

Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


In
A

Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni 2014; --------------------------------------------------------


ah

lik

---------- Menimbang, bahwa untuk pencabutan suatu izin usaha perkebunan telah

diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


m

ub

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan

tanggal 30 September 2013 disebutkan : ---------------------------------------------------------


ka

ep

Pasal 48
ah

(1) Dalam hal Perusahaan Perkebunan yang memiliki IUP-P atau IUP
R

es

melakukan kemitraan dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku yang


M

ng

mengakibatkan terganggunya kemitraan yang telah ada sebagaimana


on
gu

Hal. 52 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), dikenai sanksi peringatan tertulis 3 (tiga)

a
R

si
kali dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan untuk melakukan perbaikan.

(2) Apabila peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

ne
ng
dipenuhi, IUP-P atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada

instansi yang berwenang untuk dibatalkan.

do
gu Pasal 49

In
(1) Perusahaan Perkebunan yang memperoleh IUP-P, tidak melakukan
A
penjualan saham kepada koperasi pekebun sebagaimana dimaksud dalam
ah

lik
Pasal 14 dikenai sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu

4 (empat) bulan untuk melakukan penjualan saham kepada koperasi


am

ub
pekebun.

(2) Dalam hal peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
ep
k

dipenuhi, IUP-P dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada instansi yang
ah

berwenang untuk dibatalkan.


R

si
Pasal 50

ne
ng

Perusahaan Perkebunan yang terbukti di kemudian hari memberikan pernyataan

bahwa status Perusahaan Perkebunan sebagai usaha mandiri atau bagian dari

do
gu

Kelompok (Group) Perusahaan Perkebunan belum menguasai lahan melebihi

batas paling luas yang tidak benar sebagaimana tercantum dalam Pasal 21 atau
In
A

Pasal 23, maka IUP-B atau IUP Perusahaan bersangkutan dicabut tanpa
ah

lik

peringatan sebelumnya dan hak atas tanah diusulkan kepada instansi yang

berwenang untuk dibatalkan.


m

ub

Pasal 51

(1) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P, IUP,


ka

ep

Persetujuan Perubahan Luas Lahan, Persetujuan Perubahan Jenis


ah

Tanaman, Persetujuan Penambahan Kapasitas Industri Pengolahan Hasil


R

es

Perkebunan atau Persetujuan Diversifikasi Usaha yang tidak melaksanakan


M

ng

kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf a, c, e, f, g


on
gu

Hal. 53 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan/atau h dikenai sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali masing-masing

a
R

si
dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan.

(2) Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP-B, IUP-P, IUP

ne
ng
yang mengalihkan kepemilikan perusahaan, tidak melaporkan perubahan

kepemilikan dan kepengurusan Perusahaan Perkebunan sebagaimana

do
gu dimaksud dalam Pasal 41 dikenakan sanksi peringatan tertulis 3 (tiga) kali

In
masing-masing dalam tenggang waktu 2 (dua) bulan.
A
(3) Apabila peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau
ah

lik
ayat (2) tidak dipenuhi, IUP-B, IUP-P atau IUP dicabut dan hak atas tanah

diusulkan kepada instansi yang berwenang untuk dibatalkan.


am

ub
Pasal 52

Perusahaan Perkebunan yang memperoleh IUP-B, IUP-P, IUP, Persetujuan


ep
k

Perubahan Luas Lahan, Persetujuan Perubahan Jenis Tanaman, Persetujuan


ah

Penambahan Kapasitas Industri Pengolahan Hasil Perkebunan atau


R

si
Persetujuan Diversifikasi Usaha yang tidak melaksanakan kewajiban

ne
ng

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf b dan/atau huruf d, IUP-B, IUP-

P atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada instansi yang

do
gu

berwenang untuk dibatalkan.

Pasal 53
In
A

(1) Perusahaan Perkebunan yang telah mendapat persetujuan diversifikasi


ah

lik

usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 tidak menjamin

kelangsungan usaha pokok, menjaga kelestarian lingkungan dan keragaman


m

ub

sumber daya genetik serta mencegah berjangkitnya organisme pengganggu

tanaman (OPT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dikenai sanksi


ka

ep

peringatan tertulis 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu 4 (empat) bulan untuk
ah

melakukan perbaikan.
R

es

(2) Dalam hal peringatan ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
M

ng

dipenuhi, IUP-B atau IUP dicabut dan hak atas tanah diusulkan kepada
on

instansi yang berwenang untuk dibatalkan.


gu

Hal. 54 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
---------- Menimbang, bahwa selanjutnya dalam peraturan Gubernur Kalimantan

a
R

si
Tengah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha

Perkebunan disebutkan : -----------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Pasal 17

(1) Pelaku usaha perkebunan skala kecil yang tidak memiliki surat

do
gu
pendaftaran pengelolaan usaha perkebunan, tidak dapat dijamin

In
mendapat pelayanan pembinaan oleh Pemerintah Provinsi dan atau
A
Pemerintah Kabupaten dan Kota.
ah

lik
(2) Pelaku usaha perkebunan skala besar yang tidak memiliki izin usaha

pengelolaan usaha perkebunan dikenakan sanksi sebagai berikut : ----------


am

ub
a. Peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali dalam rentang waktu

paling lama 6 (enam) bulan sejak pelanggaran terjadi dan atau sejak
ep
k

pelanggaran diketahui oleh pemberi izin, agar menyelesaikan perizinan


ah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan;


R

si
b. Apabila selama 3 (tiga) bulan sejak peringatan tertulis kedua

ne
ng

sebagaimana dimaksud dalam huruf a pelaku usaha perkebunan tetap

tidak memenuhi kewajibannya, maka pemberi izin melakukan tindakan

do
gu

penghentian dan atau mengambil alih pengelolaan usaha perkebunan

tersebut.
In
A

(3) Pelaku usaha perkebunan skala besar yang telah memiliki izin pengelolaan
ah

lik

usaha perkebunan yang tidak memenuhi kewajibannya dan atau

melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, dikenakan sanksi


m

ub

administrasi berupa :

a. Peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali dalam rentang waktu


ka

ep

paling lama 6 (enam) bulan sejak pelanggaran terjadi dan atau sejak
ah

pelanggaran diketahui oleh pemberi izin;


R

es

b. Apabila selama 3 (tiga) bulan sejak peringatan tertulis kedua


M

ng

sebagaimana dimaksud dalam huruf a pelaku usaha perkebunan


on

tetap tidak memenuhi kewajibannya, maka izin usahanya dicabut


gu

Hal. 55 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan atau pemberi izin mengambil alih pengelolaan usaha perkebunan

a
R

si
tersebut.

(4) Proses pencabutan izin pengelolaan usaha perkebunan sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam ayat (3), ditempuh langkah-langkah secara

beruruta n sebagai berikut : -------- -- - -- -- - -- -- - -- -- - -- -- - -- -- -- - -- -- - -- -- -

do
gua. Pemberi izin secara cermat dan terpadu melakukan evaluasi

In
terhadap perizinan dan aktivitas lapangan terhadap pelaku usaha
A
perkebunan.
ah

lik
b.. Pemberi izin membuat dan menyampaikan teguran tertulis

kepada pelaku usaha perkebunan.


am

ub
c. Pemberi izin menerbitkan Keputusan pencabutan izin..

---------- Menimbang, bahwa dalam Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan


ep
k

Nomor 6 tahun 2014 disebutkan pula : ------------------------------------------------------------


ah

Pasal 69
R

si
(1) Bupati menerapkan sanksi administratif kepada pelaku usaha perkebunan jika

ne
ng

dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap izin-izin usaha

perkebunan;

do
gu

(2) Sanksi administratif terdiri atas : ---------------------------------------------------------------

a. Teguran tertulis;
In
A

b. Pencabutan izin usaha perkebunan;


ah

lik

c. Pencabutan Hak Guna Usaha;

(3) Pelaku usaha yang tidak mentaati ketentuan sebagaimana pasal 17 ayat (3)
m

ub

dan ayat (4) akan dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis sebanyak

3 (tiga) kali masing-masing dalam tenggang waktu 4 bulan; ---------------------------


ka

ep

(4) Pelaku usaha yang tidak mentaati sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka
ah

dilakukan pencabutan izin usaha perkebunan (IUP, IUP-B, atau IUP-P), dan
R

es

selanjutnya perusahaan yang bersangkutan diusulkan kepada instansi yang


M

ng

berwenang untuk dicabut Hak Guna Usaha (HGU); --------------------------------------


on
gu

Hal. 56 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
---------- Menimbang, bahwa selama dalam persidangan telah didapatkan fakta-fakta

a
R

si
yang tidak dibantah oleh para pihak yang bersengketa sebagai berikut : ----------------

1. Bahwa Tergugat telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor

ne
ng
012/IUP/PT.BAM/K-1/BARSEL/2011 tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP)

Atas Nama PT. Bumi Agro Makmur tanggal 19 Mei 2011; (vide bukti P-6 =

do
gu T-11)

In
2. Bahwa Gubernur Kalimantan Tengah telah mengeluarkan Surat Keputusan
A
Nomor 188.44/434/2012 tentang izin lingkungan pembangunan perkebunan
ah

lik
kelapa sawit di kecamatan dusun selatan, kabupaten barito selatan provinsi

kalimantan tengah oleh PT. Bumi Agro Makmur tanggal 23 November 2012
am

ub
(vide bukti P-15 = T-20) dan Surat Keputusan Nomor 188.44/433/2012

tentang kelayakan lingkungan hidup pembangunan perkebunan kelapa sawit


ep
k

di Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan (vide bukti P-14 =


ah

T-19)
R

si
3. Bahwa pada lokasi objek sengketa tidak terdapat adanya bangunan -

ne
ng

bangunan baik itu milik Penggugat ataupun fasilitas yang disediakan oleh

Tergugat dan juga tidak terlihat adanya tanaman kelapa sawit ataupun

do
gu

aktifitas-aktifitas penanaman kelapa sawit (vide berita acara pemeriksaan

setempat tanggal 12 Mei 2015)


In
A

---------- Menimbang, bahwa apabila dilihat dari segi prosedur penerbitan objek
ah

lik

sengketa maka dari semua peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar

pengujian oleh Majelis Hakim menyebutkan bahwa sebelum diterbitkannya


m

ub

pencabutan izin usaha perkebunan maka Tergugat harus memberikan surat teguran

secara tertulis kepada pihak yang akan dicabut izin usaha perkebunannya, hal
ka

ep

tersebut dimaksudkan agar pihak yang akan dicabut izinnya mengetahui letak
ah

kesalahannya dan apabila kesalahan tersebut hanya sebatas administrasi maka


R

es

diharapkan pihak yang akan dicabut izin usaha perkebunannya dapat melengkapi
M

ng

kekurangannya tersebut, sedangkan dalam sengketa ini objek sengketa dikeluarkan


on

langsung oleh Tergugat tanpa adanya peringatan tertulis ataupun pemberitahuan


gu

Hal. 57 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang disampaikan kepada Penggugat terlebih dahulu dengan demikian maka

a
R

si
Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tindakan Tergugat tersebut telah menyimpang

dari prosedur yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;

ne
ng
---------- Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

pula mengenai substansi dari penerbitan surat keputusan objek sengketa; -------------

do
gu
---------- Menimbang, bahwa pada pokoknya dalam klausul “menimbang” yang

In
dijadikan bahan pertimbangan Tergugat dalam menerbitkan surat keputusan objek
A
sengketa adalah tidak adanya amdal yang dimiliki oleh Penggugat dan juga
ah

lik
berdasarkan atas Surat Deputi VI UKP-PPP Nomor B-142/UKP-PPP/D-VI/09/2014

yang menyatakan izin yang dimiliki oleh Penggugat tidak prosedural dan harus
am

ub
dicabut; ----------------------------------------------------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa telah disebutkan sebelumnya yang diakui juga oleh
ep
k

Tergugat dalam jawabannya bahwa Penggugat telah memiliki dokumen analisis


ah

mengenai dampak lingkungan ( vide bukti P-23, P-24, dan P-25) yang diterbitkan
R

si
pada tahun 2012 dan juga telah memiliki izin lingkungan yang dikeluarkan oleh

ne
ng

Gubernur Kalimantan Tengah pada tahun 2012 (vide bukti P- 15 = T- 20)

sedangkan Izin Usaha Perkebunan yang dikeluarkan oleh Tergugat tahun 2011

do
gu

dengan demikian menurut Tergugat Izin Usaha Perkebunan yang dimiliki oleh

Penggugat telah menyalahi prosedur seperti yang tertera dalam peraturan


In
A

perundang-undangan yang berlaku; ---------------------------------------------------------------


ah

lik

---------- Menimbang, bahwa berdasarkan atas Pasal 48, 49, 50, 51 dan 52

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


m

ub

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan

tanggal 30 September 2013, Pasal 17 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah


ka

ep

Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan


ah

tanggal 05 Mei 2011 dan pasal 69 Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan
R

es

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni


M

ng

2014 yang menerangkan pada pokoknya bahwa apabila Tergugat hendak


on

mengeluarkan surat keputusan pencabutan Izin Usaha Perkebunan maka


gu

Hal. 58 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebelumnya apabila pemilik Surat Keputusan Izin Usaha Perkebunan tersebut

a
R

si
menyalahi peraturan yang berlaku maka harus diberikan teguran secara tertulis

sebanyak 3 (tiga) kali dan ditunjukkan letak kesalahannya, apabila letak kesalahan

ne
ng
tersebut hanya menyangkut masalah dokumen maka dimintakan untuk melengkapi

dokumen yang kurang; --------------------------------------------------------------------------------

do
gu
---------- Menimbang, bahwa dalam sengketa ini Tergugat memang telah

In
menerbitkan Izin Usaha Perkebunan sebelum adanya dokumen Amdal dan Izin
A
Lingkungan namun demikian oleh karena dokumen dan izin lingkungan tersebut
ah

lik
telah dipenuhi oleh Penggugat walaupun tanpa adanya teguran-teguran secara

tertulis sebagaimana di amanahkan oleh peraturan perundang-undangan diatas,


am

ub
maka Majelis Hakim menganggap bahwa selambat-lambatnya pada tahun 2013

Penggugat telah memiliki semua persyaratan yang harus dilengkapi terkait dengan
ep
k

penerbitan Surat Izin Usaha Perkebunan dan apabila Tergugat hendak memberikan
ah

sanksi Administrasi maka seharusnya Tergugat memberikan sanksi administrasi


R

si
berupa teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali terlebih dahulu ( sesuai dengan

ne
ng

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan

do
gu

tanggal 30 September 2013, Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17

Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal


In
A

05 Mei 2011 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun
ah

lik

2014 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni 2014 dimana sanksi

administrasi tersebut harus disampaikan secara berurutan) dan hal tersebut harus
m

ub

dilakukan sebelum Penggugat memiliki dokumen tentang analisis mengenai

dampak lingkungan, dan Izin Lingkungan dengan demikian maka tidak tepat apabila
ka

ep

alasan yang dijadikan pertimbangan Tergugat dalam mengeluarkan objek sengketa


ah

tersebut dikarenakan Penggugat tidak memiliki dokumen Analisis Mengenai


R

es

Dampak Lingkungan karena pada saat Surat Keputusan Bupati Barito Selatan
M

ng

Nomor 7 tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Bumi
on

Agro Makmur (objek sengketa) tersebut dikeluarkan Penggugat telah memiliki


gu

Hal. 59 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dokumen analisis mengenai dampak lingkungan dan juga Izin Lingkungan (vide

a
R

si
bukti P-23,24 dan 25 ; dan vide bukti P-15 = T-20); -------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai surat Deputi VI UKP-PPP Nomor

ne
ng
B-142/UKP-PPP/D-VI/09/2014 tanggal 18 September 2014 yang juga dijadikan

bahan pertimbangan Tergugat guna menerbitkan objek sengketa maka Majelis

do
gu
Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut ; ----------------------------------------

In
---------- Menimbang, bahwa surat Deputi VI UKP-PPP Nomor B-142/UKP-PPP/D-
A
VI/09/2014 tanggal 18 September 2014 tersebut muncul oleh karena adanya
ah

lik
pertanyaan dari Pemerintah Daerah Barito Selatan oleh karena adanya izin usaha

perkebunan yang dikeluarkan bersamaan dengan izin lokasi dan atas pertanyaan
am

ub
tersebut telah ditanggapi oleh deputi VI UKP-PPP yang pada intinya menyatakan

bahwa Izin Usaha Perkebunan dan Izin Lokasi yang terbit pada tanggal yang sama,
ep
k

penerbitan IUP tersebut dapat dikategorikan sebagai penerbitan izin yang tidak
ah

prosedural; ------------------------------------------------------------------------------------------------
R

si
---------- Menimbang, bahwa Izin Lokasi yang dijadikan dasar untuk menerbitkan Izin

ne
ng

Usaha Perkebunan yang dimiliki oleh Penggugat adalah Izin arahan Lokasi Nomor

503/06/KS-BS/KPPT-V/2010 tanggal 4 Mei 2010 (vide bukti P-7 = T-2) sesuai

do
gu

dalam surat keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 012/IUP/PT.BAM/K-

1/BARSEL/2011 tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP) Atas Nama PT. Bumi Agro
In
A

Makmur (vide bukti P-6 = T-11) dengan demikian maka sebelum Penggugat
ah

lik

memiliki Izin Usaha Perkebunan terlebih dahulu Penggugat telah memiliki Izin

Lokasi sehingga menurut Majelis Hakim tidaklah tepat apabila surat dari Deputi VI
m

ub

UKP-PPP Nomor B-142/UKP-PPP/D-VI/09/2014 tanggal 18 September 2014

dijadikan bahan pertimbangan oleh Tergugat dalam menerbitkan surat keputusan


ka

ep

Objek sengketa; -----------------------------------------------------------------------------------------


ah

---------- Menimbang, bahwa berdasarkan atas hal tersebut diatas maka Majelis
R

es

Hakim berpendapat dan berkesimpulan bahwa objek sengketa yang dikeluarkan


M

ng

oleh Tergugat telah melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan


on

khususnya Pasal 48, 49, 50, 51 dan 52 Peraturan Menteri Pertanian Republik
gu

Hal. 60 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha

a
R

si
Perkebunan tanggal 30 September 2013, Pasal 17 Peraturan Gubernur Kalimantan

Tengah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha

ne
ng
Perkebunan tanggal 05 Mei 2011 dan pasal 69 Peraturan Daerah Kabupaten Barito

Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26

do
gu
Juni 2014 baik secara prosedural maupun substansinya sehingga beralasan hukum

In
untuk dinyatakan batal; --------------------------------------------------------------------------------
A
---------- Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa aquo telah bertentangan
ah

lik
dengan peraturan perundang-undangan khususnya Pasal 48, 49, 50, 51 dan 52

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


am

ub
98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan

tanggal 30 September 2013, pasal 17 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah


ep
k

Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan


ah

tanggal 05 Mei 2011 dan pasal 69 Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan
R

si
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni

ne
ng

2014 dengan demikian maka telah melanggar pula asas-asas umum pemerintahan

yang baik khususnya asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas tertib

do
gu

penyelenggaraan negara dan asas profesionalitas oleh karenanya beralasan hukum

untuk dinyatakan batal; --------------------------------------------------------------------------------


In
A

DALAM PENUNDAAN ;-------------------------------------------------------------------------------


ah

lik

---------- Menimbang, bahwa terhadap permohonan penundaan sebagaimana

diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya maka Majelis Hakim akan


m

ub

mempertimbangkannya sebagai berikut: ---------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas dan bukti


ka

ep

yang disampaikan oleh kedua belah pihak dalam sengketa ini Majelis Hakim
ah

berpendapat bahwa telah terdapat kepentingan yang sangat mendesak serta tidak
R

es

didapatkan adanya kepentingan umum dalam rangka pembangunan pada saat


M

ng

dilaksanakannya pemeriksaan setempat, sehingga permohonan penundaan yang


on

diajukan oleh Penggugat patutlah untuk dikabulkan ;------------------------------------------


gu

Hal. 61 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
---------- Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah dapat membuktikan dalil

a
R

si
gugatannya mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Tergugat dalam penerbitan

objek sengketa a quo maka patutlah apabila gugatan Penggugat dinyatakan dapat

ne
ng
diterima ; --------------------------------------------------------------------------------------------------

---------- Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan diterima,

do
gu
maka biaya-biaya yang timbul dalam sengketa ini dengan merujuk ketentuan pasal

In
110 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 haruslah dibebankan kepada Tergugat
A
yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini ; -----------------------------------
ah

lik
---------- Menimbang bahwa, setelah Majelis Hakim mempertimbangkan tentang

segala alat bukti dalam sengketa a quo, namun yang disebutkan secara tegas
am

ub
dalam pertimbangan hukum ini merupakan alat bukti yang relevan, sedangkan yang

tidak disebutkan tidak pula dikesampingkan dan tetap terlampir dalam berkas
ep
k

perkara a quo ; -------------------------------------------------------------------------------------------


ah

MENGINGAT : Pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo.


R

si
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan

ne
ng

Pertama Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-

Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

do
gu

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Undang-Undang nomor

30 Tahun 2014, Peraturan Menteri Pertanian Republik


In
A

Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang


ah

lik

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan tanggal 30 September

2013, Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun


m

ub

2011 tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha

Perkebunan tanggal 05 Mei 2011 dan Peraturan Daerah


ka

ep

Kabupaten Barito Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang


ah

Pengelolaan Usaha Perkebunan tanggal 26 Juni 2014 serta


R

es

ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara ini ; ---


M

ng

on
gu

Hal. 62 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
M E N G A D I L I:

a
R

si
I. DALAM PENUNDAAN : -----------------------------------------------------------------------

ne
ng
- Mengabulkan permohonan penundaan terhadap Surat Keputusan Bupati

Barito Selatan Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha

do
gu Perkebunan PT. Bumi Agro Makmur tanggal 9 Januari 2015.

In
A
II. DALAM EKSEPSI : -----------------------------------------------------------------------------

- Menolak eksepsi Tergugat.


ah

lik
III. DALAM POKOK PERKARA : ---------------------------------------------------------------
am

ub
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan batal Surat Keputusan Bupati Barito Selatan Nomor 7 Tahun


ep
k
ah

2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha Perkebunan PT. Bumi Agro
R

si
Makmur tanggal 9 Januari 2015;

ne
ng

3. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Bupati Barito

Selatan Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pencabutan Atas Izin Usaha

do
gu

Perkebunan PT. Bumi Agro Makmur tanggal 9 Januari 2015;


In
A

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar


ah

lik

Rp. 15.180.000,- (lima belas juta seratus delapan puluh ribu rupiah)

---------- Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim


m

ub

Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya, pada hari Jumat Tanggal
ka

ep

12 Juni 2015, oleh kami PULUNG HUDOPRAKOSO, SH. sebagai Hakim Ketua
ah

Majelis, BERNELYA NOVELIN NAINGGOLAN , SH. dan DEVYANI YULI


R

es

KUSNADI, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana tersebut


M

ng

on

diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal
gu

Hal. 63 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
16 Juni 2015, oleh Majelis Hakim tersebut di atas dengan dibantu oleh

a
R

si
PATAR SIPAHUTAR,SH., selaku Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Kuasa

ne
ng
Hukum Penggugat, dan Kuasa Hukum Tergugat; ----------------------------------------------

do
gu HAKIM KETUA SIDANG,

In
A
PULUNG HUDOPRAKOSO, SH
ah

lik
am

ub
HAKIM ANGGOTA I, HAKIM ANGGOTA II,
ep
k
ah

BERNELYA NOVELIN NAINGGOLAN , SH. DEVYANI YULI KUSNADI, SH


R

si
PANETERA PENGGANTI,

ne
ng

do
gu

PATAR SIPAHUTAR, SH
In
A

Perincian Biaya Perkara :


ah

lik

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000

2. Biaya Proses : Rp. 80.000


m

ub

3. Pemeriksaan Setempat : Rp. 15.000.000

4. Surat Panggilan : Rp. 39.000


ka

ep

5. Biaya Sumpah : Rp. 20.000


ah

6. Materai : Rp. 6.000


R

7. Redaksi : Rp. 5.000


es
M

Jumlah : Rp. 15.180.000


ng

on

(Lima Belas Juta Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)


gu

Hal. 64 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 65 dari 64. hal. Putusan No. 04/G/2015/PTUN.PLK


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65

Anda mungkin juga menyukai