Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

METODE PENELITIAN
PENYUSUNAN LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN
MASALAH
JUDUL PENELITIAN: EFEKTIVITAS PENERAPAN
SISTEM GANJIL-GENAP DI DKI JAKARTA

DISUSUN OLEH
DWI PURNOMO
1401160094
KELAS 7-A AKUNTANSI PROGRAM DIV REGULER
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai sebuah kota besar dan ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Jakarta tak lepas dari berbagai masalah. Salah satu masalah utama yang dihadapi di DKI
Jakarta adalah Kemacetan.

Pemerintah telah banyak membuat kebijakan untuk menanggulangi masalah


tersebut, mulai dari penerapan three-in-one, pembangunan jalur Transjakarta (busway),
hingga pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT). Namun, beberapa kebijakan
tersebut dinilai gagal. Hal ini disebabkan kurang tegasnya pemerintah dalam menerapkan
kebijakan tersebut.

Pertama kita lihat dari kebijakan penerapan three-in-one. Kebijakan ini terlihat
cukup baik dan menjanjikan. Pengendara mobil yang dapat melintasi daerah tertentu
diwajibkan untuk berpenumpang tiga orang atau lebih, sementara pengendara mobil yang
berpenumpang satu atau dua orang diminta untuk mencari jalan alternatif lainnya.
Kebijakan ini tadinya diharapkan untuk mengurai kemacetan di jalan besar di DKI
Jakarta. Namun kenyataannya kebijakan ini gagal. Joki three-in-one menjamur sehingga
banyak pengendara berpenumpang kurang dari tiga orang dapat menggunakan jasa
mereka untuk dapat melintasi daerah three-in-one tersebut.

Selanjutnya kita juga dapat melihat kebijakan pemerintah lainnya, yaitu


pembangunan jalur Transjakarta (busway). Kebijakan ini diharapkan agar para pengguna
kendaraan pribadi beralih untuk menggunakan Transjakarta. Namun, Transjakarta tidak
dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Mulai dari waktu tunggu yang lama,
jumlah bus yang dinilai sangat kurang, dan banyaknya kendaraan yang menerobos jalur
Transjakarta yang membuat Transjakarta terhambat. Hal ini membuat masyarakat kurang
merasa nyaman menggunakan jasa Transjakarta dan lebih menggunakan kendaraan
pribadi mereka.

Pada tahun ini, pemerintah kembali membuat sebuah kebijakan untuk


menanggulangi masalah kemacetan di DKI Jakarta. Kebijakan yang diberi nama
penerapan sistem ganjil-genap. Sistem ini diberlakukan dengan ketentuan kendaraan
dengan nomor polisi ganjil hanya boleh melalui jalan yang menerapkan sistem ini pada
tanggal ganjil. Begitu pun sebaliknya untuk kendaraan dengan nomor polisi genap.
Seperti kebijakan lainnya, kebijakan ini pun menimbulkan pro dan kontra bagi
masyarakat.Masyarakat menilai kebijakan ini kurang efektif dan dinilai akan menemui
kegagalan seperti kebijakan-kebijakan sebelumnya.
Dari uraian diatas dapat diidentifikasi masalah yang perlu diangkat dalam
penelitian ini, yaitu “Bagaimana cara yang dapat dilakukan oleh Pemerintah DKI
Jakarta untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem ganjil-genap di DKI
Jakarta?”

B. Rumusan Masalah

Penulis memilih salah satu lokasi jalan di DKI Jakarta yang menerapkan sistem
ganjil-genap, yaitu Jalan Jenderal Sudirman sebagai lokasi penelitian. Berdasarkan latar
belakang masalah sebelumnya, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Berapakah target penurunan tingkat kemacetan yang diinginkan oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta?
2. Berapakah realisasi penurunan tingkat kemacetan yang dicapai dengan adanya sistem
ganjil-genap?
3. Faktor apa saja yang dapat menghambat efektivitas sistem ganjil-genap?
4. Apa saja yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
mengantisipasi faktor-faktor penghambat efektivitas sistem ganjil-genap?

Anda mungkin juga menyukai