FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018 Sabtu, 20 oktober 2018 PROFIL TANAH 1.1. TUJUAN 1. Untuk mengetahui jenis – jenis tanah 2. Untuk mengetahui definisi tanah 3. Untuk mengamati ph yang ada pada bagian tanah 4. Untuk mengetahui horizon – horiszon pada tanah 5. Untuk mengetahui komponen yang ada pada tanah 2. DASAR TEORI 2.1. Definisi Tanah Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang sangat penting keberadaannya. Selain sebagai tempat berpijaknya manusia dan hewan, tanah juga menjadi tempat tumbuhnya akar-akar tanaman serta berbagai organisme yang hidup di dalam tanah. Tanah mengandung berbagai macam komponen penyusun tanah yang berpengaruh terhadap pembentukan tanah dan menjadi satu kesatuan yang utuh yang akan membentuk bagian baru. Tanah memiliki kualitas yang berbeda di setiap wilayah. Pada tahun 1994, Soil Science Society of America (SSSA) telah mendefinisikan kualitas tanah sebagai kemampuan tanah untuk menampilkan fungsi-fungsinya dalam penggunaan lahan atau ekosistem untuk menopang produktivitas biologis, mempertahankan kualitas lingkungan dan meningkatkan kesehatan manusia, hewan, serta tumbuhan. Keberadaan air dalam tanah mempunyai tingkat tegangan yang berbeda- beda. Kemampuan tanah menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil dibandingkan tanah bertekstur halus. Lengas tanah merupakan air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik, osmosis dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan berapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang mampu diserap oleh tumbuhan dinamakan air ketersediaan. Kandungan air tanah memiliki peran penting terhadap lingkungan dan iklim. Kandungan air tanah mempengaruhi hidrologi dan proses pertanian dan berbagai proses lainnya. Demikian juga berdampak pada sistem iklim melalui umpan balik atmosfer. Dalam kaitannya dengan daya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat terhadap lengas tanah pasiran yang didominasi oleh pori-pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ke tanah pasiran akan segera mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena adanya proses evaporasi. 2.2. Klasifikasi tanah berdasarkan asalnya Menurut ( Dunn, 1980 ) berdasarkan asalnya, tanah diklasifikasikan secara luas menjadi : 1. Tanah organik adalah campuran yang mengandung bagian-bagian yang cukup berarti berasal dari lapukan dan sisa tanaman dan kadang-kadang dari kumpulan kerangka dan kulit organisme. 2. Tanah anorganik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan secara kimia ataupun fisis. 2.3. Klasifikasi tanah berdasarkan ukuran batuan penyusun Mengklaifikasikan tanah berdasarkan ukuran butiran penyusun atau jenis dari batuan tanah tertentu menjadi : 1. Batuan dasar (bedrock) Batuan pada tempat asalnya ,biasanya terbentang secara meluas dalam arah horizontal dan arah vertical. Bahan ini umumnya tertutup oleh tanah dengan berbagai kedalaman, jika terbuka mungkin bagian luar menjadi lapuk 2. Berangkal Potongan bahan lebih kecil yang telah terpisah dari batuan dasar dn berukuran 250 mm smpai 300 mmatau lebih. 3. Kerikil (gravel) Istilah umum yang digunakan untuk potongan – potongan batuan yang berukuran maksimum 150 mm sampai kurang dari 5 mm. Bisa berupa batu pecah / split bila terbuat dari pabrik , berupa kerikil alamiah bila digali dari deposit yang terdapat secara alami , atau berupa kerikil ayakan jika kerikil tersebut telah disaring hingga ukuran 3 mm sampai 5 mm. Kerikil adalah bahan tak berkohesi, yaitu kerikil tidak mempunyai adhesi atau tarikan antar partikel 4. Pasir Partikel – partikel mineral yang lebih kecil dari kerikil tetapi lebih besar dari sekitar 0,05 sampai 0,075. Bisa berbentuk halus, sedang, atau kasar t ergantung pada ukuran partikel terbanyak 5. Lanau Partikel – partikel mineral yang ukurannya berkisar antara maksimum 0,005 sampai 0,074 mm dan 0,002 sampai 0,006 mm. 6. Lempung Partikel–partikel mineral yang ukurannya lebih kecil dari ukuran lanau, sekitar ukuran 0,002 mm atau lebih kecil. Tanah lempung mempunyai sifat plastisitas yang tinggi dan kohesif. Sifat–sifat tanah lempung sangat dipengaruhi oleh kadar air yang terkandung. 2.4. Ketebalan Solum dan Horizon Tanah Solum tanah merupakan bagian dari profil tanah dengan jeluk tertentu yang berkembang akibat proses pembentukan tanah yang dapat meliputi horizon A dan horizon B. Horizon A merupakan horizon mineral di permukaan tanah dan horizon B adalah horizon yang terbentuk di bawah horizon A. Kedalaman solum tanah sangat tergantung dari keadaan lingkungan dimana tanah itu terbentuk dan sebagai akibat saling tindak antara faktor dan proses pembentukan tanah yang bersangkutan. Proses pembentukan tanah sawah meliputi berbagai proses yaitu (1) proses yang dipengaruhi oleh kondisi reduksi – oksidasi (redox) yang bergantian, (2) penambahan dan pemindahan partikel tanah, (3) perubahan sifat fisik, kimia dan mikrobiologi tanah akibat irigasi (pada tanah kering yang disawahkan) atau perbaikan drainase (pada tanah-tanah rawa yang disawahkan). Secara lebih rinci, proses tersebut meliputi a) gleisasi dan iluviasi, (b) pembentukan karatan besi dan mangan, (c) pembentukan warna kelabu (grayzation), (d) pembentukan lapisan tapak bajak, (e) pembentukan selaput (cutan), (f) penyebaran kembali basa-basa, dan (g) akumulasi dan dekomposisi bahan organic.
3. ALAT DAN BAHAN
a) Alat 1. PH meter 2. Alat Tulis 3. Kertas 4. Buku munsel “ Soil Color Chart” 5. Cangkul (buat nyangkul tanah sampai bentuk kaya kuburan) 6. Pensil warna b) Bahan 1. Tanah 2. Tanah kasar dan halus sesuai daerah yang diambil 4. CARA KERJA 1. Datanglah ke green house tepat waktu 2. Siapkan dan cangkul tanah sampai membetuk seperti kuburan manusia 3. Siapkan alat dan bahan 4. Perwakilan setiap kelompok untuk masuk ke dalam lobang tanah tersebut 5. Siapkan ph meter 6. Ukur ph pada setiap horizon tanah dengan ph meter 7. Liat warna yang pada buku munsel “ Soil Color Chart” 8. Tulis hasil pengamatan pada kertas 9. Kumpulkan ke asisten praktikum untuk mendapatkan nilai acc 10. Buatlah laporan praktikum 11. Kumpulkan tepat waktu 5. PEMBAHASAN Tanah mengandung berbagai macam komponen penyusun tanah yang berpengaruh terhadap pembentukan tanah dan menjadi satu kesatuan yang utuh yang akan membentuk bagian baru. Klasifikasi tanah berdasarkan asalnya Menurut ( Dunn, 1980 ) berdasarkan asalnya, tanah diklasifikasikan secara luas menjadi : 1. Tanah organik adalah campuran yang mengandung bagian-bagian yang cukup berarti berasal dari lapukan dan sisa tanaman dan kadang-kadang dari kumpulan kerangka dan kulit organisme. 2. Tanah anorganik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan secara kimia ataupun fisis. Klasifikasi tanah berdasarkan ukuran batuan penyusun Mengklaifikasikan tanah berdasarkan ukuran butiran penyusun atau jenis dari batuan tanah tertentu menjadi : 1. Batuan dasar (bedrock) Batuan pada tempat asalnya ,biasanya terbentang secara meluas dalam arah horizontal dan arah vertical. Bahan ini umumnya tertutup oleh tanah dengan berbagai kedalaman, jika terbuka mungkin bagian luar menjadi lapuk 2. Berangkal Potongan bahan lebih kecil yang telah terpisah dari batuan dasar dn berukuran 250 mm smpai 300 mmatau lebih. 3. Kerikil (gravel) Istilah umum yang digunakan untuk potongan – potongan batuan yang berukuran maksimum 150 mm sampai kurang dari 5 mm. Bisa berupa batu pecah / split bila terbuat dari pabrik , berupa kerikil alamiah bila digali dari deposit yang terdapat secara alami , atau berupa kerikil ayakan jika kerikil tersebut telah disaring hingga ukuran 3 mm sampai 5 mm. Kerikil adalah bahan tak berkohesi, yaitu kerikil tidak mempunyai adhesi atau tarikan antar partikel 4. Pasir Partikel – partikel mineral yang lebih kecil dari kerikil tetapi lebih besar dari sekitar 0,05 sampai 0,075. Bisa berbentuk halus, sedang, atau kasar t ergantung pada ukuran partikel terbanyak 5. Lanau Partikel – partikel mineral yang ukurannya berkisar antara maksimum 0,005 sampai 0,074 mm dan 0,002 sampai 0,006 mm. 6. Lempung Partikel–partikel mineral yang ukurannya lebih kecil dari ukuran lanau, sekitar ukuran 0,002 mm atau lebih kecil. Tanah lempung mempunyai sifat plastisitas yang tinggi dan kohesif. Sifat–sifat tanah lempung sangat dipengaruhi oleh kadar air yang terkandung. Ketebalan Solum dan Horizon Tanah Solum tanah merupakan bagian dari profil tanah dengan jeluk tertentu yang berkembang akibat proses pembentukan tanah yang dapat meliputi horizon A dan horizon B. Horizon A merupakan horizon mineral di permukaan tanah dan horizon B adalah horizon yang terbentuk di bawah horizon A. Kedalaman solum tanah sangat tergantung dari keadaan lingkungan dimana tanah itu terbentuk dan sebagai akibat saling tindak antara faktor dan proses pembentukan tanah yang bersangkutan. 6. KESIMPULAN Kandungan air tanah memiliki peran penting terhadap lingkungan dan iklim. Kandungan air tanah mempengaruhi hidrologi dan proses pertanian dan berbagai proses lainnya. Demikian juga berdampak pada sistem iklim melalui umpan balik atmosfer. Dalam kaitannya dengan daya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat terhadap lengas tanah pasiran yang didominasi oleh pori-pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ke tanah pasiran akan segera mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena adanya proses evaporasi. 7. DAFTAR PUSTAKA Siradz, S. A., 2006. Degradasi lahan Persawahan Akibat Produksi Biomassa di Yogyakarta. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan Volum .6 No 1. Sutanto, R., 1995. Pedogenesis Fisika-Kimia Tanah Konsep Perkembangan Tanah Pembentukan Horizon Diagnostik. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Taharu, Sunarminto, S, U., Siradz, S. A., 2006. Karakteristik dan Genesis Tanah yang Berkembang pada Beberapa Tipe Bentang Lahan Karst Gunung Kidul. Gunung Kidul. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 6 No. 1 A, Ulfiyah. 2009. Kajian Tingkat Perkembangan Tanah Pada Lahan Persawahan Di Desa Kaluku Tingggu Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Ady,dkk. 2014.Laporan Resmi Praktikkum Dasar – Dasar Ilmu Tanah.Yogyakarta.Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.