Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR NASIONAL II PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TANJUNGPURA, 2016

PERBATASAN KABUPATEN SAMBAS DALAM MENGHADAPI


MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Elyta1, Zulkarnaen2
1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Kota Pontianak
2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Kota Pontianak

Email korespondensi : elyta79@yahoo,com

Abstrak

Kalimantan Barat adalah wilayah yang secara langsung berbatsan dengan negara Malaysia, Dengan adanya hal itu
maka diperlukan antisipasi terhadap pasar bebas di kawasan Asia Tenggara, khususnya Sambas yang menjadi salah
satu yang diandalkan perbatasan dalam menggapai keberhasilan menghadapi MEA. Di mana pada saat ini angota
negara-negara di komunitas ASEAN menjadi satu kesatuan pasar dan produksi,sehingga kebebasan dalam produk,
jasa, investasi, modal dan tenaga kerja akan berjalan dengan bebas tanpa adanya penghalang. Penelitian ini
merupakan bentuk penelitian yang bersifat deskriptif yang memiliki tujuan untuk menggambarkan serta
menjelaskan strategi pengelolaan perbatasan Sambas dalam menghadapi menghadapi MEA. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan proses wawancara dari pejabat-pejabat yang berkaitan dengan kesiapan masyarakat
dalam menghadapi MEA. Selain data-data primer, data-data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini seperti
artikel dalam jurnal dan berita elektronik digunakan dalam penelitian ini
Kata Kunci : ASEAN, Perbatasan Sambas, pasar bebas

I. PENDAHULUAN kawasan. Di bidang eksternal, Asia diyakini


Kalimantan Barat merupakan wilayah sebagai ekonomi baru, dengan dorongan
yang berbatasan langsung dengan negara oleh Negara India, Tiongkok, dan negara-
Malaysia, menyadari hal itu maka waspada negara ASEAN. Namun di bagaian internal
terhadap pasar bebas di kawasan Asia kawasan, terjadinya krisis keuangan Asia
Tenggara, khususnya Sambas yang menjadi pada tahun 1997/1998 menumbuhkan
salah satu yang diandalkan perbatasan motivasi terus menerus dalam menghadapi
dalam menggapai keberhasilan menghadapi agenda integrasi regional untuk
MEA. Beberapa instansi dilibatkan untuk mewujudkan pertahanan yang lebih kuat
memberdayakan perbatasan, diantaranya dalam menyingsing kondisi keuangan
adalah instansi Polda Kalbar, Bea Cukai, makro yang berubah-ubah. ASEAN juga
Kejaksaan Tinggi Kalbar, Kanwil Pajak, mempunyai perkembangan kelas
BPOM Pontianak, Balai Karantina, dan menengah generasi muda yang sangat
Imigrasi. banyak di kawasan tersebut sehingga dapat
Sekarang ini kita telah memasuki menyalurkan terbentuknya pergantian.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), di Perbatasan dituntut untuk lebih kreatif
mana pada saat ini angota negara-negara di dalam menemukan ide untuk
komunitas ASEAN menjadi satu kesatuan memberdayakan kawasan perbatasan secara
pasar dan produksi,sehingga kebebasan tepat dan terarah dengan benar. Apabila
dalam produk, jasa, investasi, modal dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan
tenaga kerja akan terbuka tanpa adanya (BNPP) masi belum dapat terealisasi
penghalang. Tujuan ASEAN dalam dengan baik. Telah dapat dilihat bahwa
mewujudkan MEA karena dipacu oleh pihak yang menjadi lawan bukanlah dari
tumbuhnya di bidang eksternal dan internal kementrian lainnya, namun adalah negara

335
SEMINAR NASIONAL II PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA, 2016

Malaysia. Hal ini disebabkan desakan Brigjen Pol Arief Sulistyanto sebagai
mereka untuk mengalah, mencakup Bea dan Kapolda Kalbar menegaskan bahwa
Cukai. Penelitian ini terfokus pada kesiapan kontribusi dan semangat dalam ikut serta
masyarakat perbatasan di Kabupaten dalam mencapai tujuan bersama yaitu
Sambas menghadapi MEA. masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan
dalam menghadapi MEA 2016. Arif
II. METODE PENELITIAN berargumen bahwa di dalam suatu
Penelitian ini merupakan bentuk perjanjian pasar bebas, diperlukan sebuah
penelitian yang bersifat deskriptif yang sinergitas seluruh instansi, terutama pada
memiliki tujuan untuk menggambarkan instansi di kawasan perbatasan. Perbatasan
serta menjelaskan strategi pengelolaan dituntut untuk lebih kreatif dalam
perbatasan Sambas dalam menghadapi menemukan ide untuk memberdayakan
menghadapi MEA. Pengumpulan data- kawasan perbatasan secara tepat. Apabila
data primer dilakukan dengan proses Badan Nasional Pengelola Perbatasan
wawancara dari pejabat-pejabat yang (BNPP) masi belum dapat terealisasi
berkaitan dengan kesiapan masyarakat dengan baik. Telah dapat dilihat bahwa
dalam menghadapi MEA. Selain data-data pihak yang menjadi lawan bukanlah dari
primer, data-data sekunder juga digunakan kementrian lainnya, namun adalah negara
dalam penelitian ini seperti artikel dalam Malaysia. Hal ini disebabkan desakan
jurnal dan berita elektronik digunakan mereka untuk mengalah, mencakup Bea dan
dalam penelitian ini. Cukai yang termasuk memegang peran.
Berbagai permasalahan di kawasan
III. HASIL PENELITIAN perbatasan berbagai macam. Sebagai salah
Memasuki MEA dalam satu wilayah percobaan di bidang politik,
memberdayakan perbatasan, yang terutama dalam menghindari terjadinya
terpenting adalah bagaimana konflik dan mempublikasikan kemajuan
memberdayakan sumber daya manusia yang sosioekonomi di kawasan Asia Tenggara
ada di wilayah perbatasan melalui (Acharya 2006:156). Perbedaan prilaku
pemikiran yang lebih baik. Secara tidak masyarakat Indonesia dalam
sadar, Border Trade Agreement (BTA) mengembalikan reputasi pada kondisi
adalah bentuk kegiatan impor yang semula terhadap hubungan berbangsa dan
mendatangkan barang dari daerah membentuk kepercayaan untuk sama-sama
kepabeanan, namun sayangnya pandangan tidak dirugikan di kawasan Asia Tenggara
masyarakat masih tidak tepat. Saat ini MEA dan negara yang memiliki kewenangan
akan dihadapi, tentunya kesiapan lainnya (Smith, 1999:3). Akhir-akhir ini
Indonesiaterhadap liberalisasi perdangan yang mereka hadapi yaitu kelangsungan
juga harus matang. Kondisi ekonomi paling hidup masyarakat di kalangan ke bawah.
besar pada kelompok ASEAN, terdapat Apabila tidak diberdayakan dengan baik,
kurang lebih 40 persen dari PDB ASEAN, hal ini akan menyebabkan kelangsungan
Indonesia memegang peran penting dalam masalah tersebut secara terus menerus.
MEA yang akan berlangsung saat ini. Tidak banyak karyawan yang berkerja di
ASEAN telah mengukir prestasi yang cukup perbatasan tidak sedikit yang dilakukan
gemilang untuk mengatasi isu di bidang dengan kekerasan oleh masyrakat di sana.
politik, keamanan, adat istiadat dan sosial Sekarang ini kita akan menyusun sistem,
serta di bidang ekonomi dari awal agar masyarakat menengah ke bawah tetap
pembentukannya (Mutalib 1997: 75). terlindungi. ASEAN memiliki peranan
penting dalam menjaga keselarasan
336
SEMINAR NASIONAL II PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA, 2016

serantau di kawasan Asia Tenggara dengan utama yang dihadapi oleh bangsa ini. Kita
cara menjauhkan diri dari kewenangan yang tidak asing lagi jika mendengar persoalan
besar dengan tujuan mengurangi konflik infrastruktur tidak tepat tidak jarang
(Nischalke 2000: 89). menimbulkan tingginya biaya produksi
Abelnus sebagai Ketua forum seperti buah lokal saja tidak bisa bersaing di
perbatasan Kalimantan Barat mengatakan dalam negeri sendiri. Strategi kedua
untuk menghadapi MEA dengan cara merupakan strategi keluar yang mencakup
menentukan strategi yang baik untuk adanya penerapan standard kualitas untuk
menghadapi MEA. Undang-undang baru produk atau jasa yang memasuki pasar
tidak perlu dibuat, namun tetap membatasi Indonesia, sistem pengelolaan ekspor impor
kebebasan yang dapat merugikan negara. yang diperbaiki dan ketatnya pengawasan
Pihak manajemen paling berperan akan hal ekspor impor, serta yang tidak kalah
ini, yang mengembangkan sambas dalam peniting adalah memperluas fasilitas pasar
proses penggerak pembangunan. di luar negeri. Dalam kondisi penerapan
Perjanjianperdagangan bebas bukan berarti standard mutu, negara sudah memiliki UU
bebas tanpa aturan namun tetap dalam Perdagangan yang mengatur produk yang
jangkauan dan cakupan hukum sehingga masuk ke Indonesia harus menggunakan
diperlukan bantuan dari CIQ dan kepolisian bahasa Indonesia dan tentunya memenuhi
Suhut Firmansyah selaku Camat standard yang diatur di Indonesia. Namun,
Sajingan Besar memberikan pendapat penerapannya kita masih sering
bahwa penyuluhan di wilayah masyarakat menemukan produk-produk makanan dan
perbatasan telah dilakukan dengan tujuan obat-obatan yang belum menggunakan
agar masyarakat tidak menggunakan bahasa Indonesia dapat masuki pasar-pasar
barang-barang yang tidak memiliki izin dalam negeri, khususnya di wilayah
untuk beredar dan tidak memiliki jaminan perbatasan.
kesehatan dari pihak perbatasan Indonesia. Disamping itu, yang menjadi hal
Sementara itu berdasar tugas dan fungsinya penting untuk secepat mungkin dilakukan
masyarakat juga diharapkan untuk adalah melakukan perluasan fasilitas pasar
mengawasi dan berwaspada terhadap jalur di luar negeri (ASEAN) melalui ekspor..
masuk dan keluar ke wilayah Indonesia. Tujuan ekspor masih terpusat pada pasar
Menurut penulis terdapat dua strategi tradisional misalnya Amerika Serikat,
yang harus segera dilakukan apabila negara Tiongkok dan Jepang. Namun kondisi
ini ingin memetik keuntungan saat ekonomi dunia saat ini, banyak Negara-
berlangsungnya MEA. Pertama, strategi negara yang memiliki pendapatan tinggi,
kedalam yang merupakan beberapa usaha dengan perlahan dapat kembali stabil dari
yang dilakukan di dalam negeri dalam defisit dan hutang yang tinggi karena
menghadapi MEA, misalnya penggunaan keuangan global, barang impor mendapat
produk dalam negeri, kemajuan banyak permintaan sehingga perekonomian
infrastruktur dan peningkatan sistem menjadi lebih lemah dibandingkan tahun
logistik nasional, perbaikan kualitas sebelumnya, dan ini membuktikan
sumberdaya manusia, dan mengembangkan pentingnya dilakukan perluasan akses pasar
industri yang berbasis nilai jual yang lebih di negara-negara ASEAN.
tinggi. Dukungan infrastruktur yang kurang,
baiknya sistem transportasi/logistik, IV. KESIMPULAN
perangkat hukum yang tidak kuat, Menghadapi MEA di kawasan Asia
serta jumlah sumber daya manusia yang Tenggara khususnya di wilayah Indonesia
kompeten terbatas merupakan kendala diperlukan persiapan yang matang untuk
337
SEMINAR NASIONAL II PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA, 2016

dapat menyesuaikan diri menjadi pemeran Sebaiknya perbatasan tidak hanya


utama terutama di negara sendiri sebagai terfokus pada dua strategi tersebut yakni,
tuan rumah. Pada saat ini angota negara- strategi ke dalam dan strategi keluar, namun
negara ASEAN akan membentuk satu juga memperhatikan siasat di bidang
kesatuan pasar bebas dalam berproduksi, lainnya, karena tidak menup kemungkinan
sehingga bebasnya peredaran produk, jasa, persoalan juga dapat timbul dari berbagai
investasi, modal dan tenaga kerja akan sektor lain misalnya pendidikan, hukum,
menyebar secara bebas. Menyikapi hal ini kebudayaan, bahkan sikap dan prilaku
perbatasan memiliki strategi khusus dalam masyarakat. Hal ini bertujuan agar semua
penangananya terutama di wilayah potensi sumber daya yang ada di Indonesia
Kabupaten Sambas diantaranya adalah 1) dapat termaksimalkan dalam menghadapi
strategi kedalam adalah bentuk beberapa MEA.
usaha dan upaya yang dilakukan di dalam
negeri dalam menghadapi MEA. DAFTAR PUSTAKA
Pemberdayaan infrastruktur fasilitas yang
kurang, kemajuan sistem Acharya, Amitav, 2006. Constructing
transportasi/logistik, perangkat hukum yang Security and Identity in Southeast
tidak diperketat, serta terbatasnya jumlah Asia, Brown
sumber daya manusia yang memiliki Journal of World Affairs, XII(2): 155-
kompeten dalam berkompetisi merupakan 165.
kendala utama yang dihadapi oleh bangsa Mutalib, H. 1997. “At thirty, ASEAN looks
ini, maka dari itu perlu dilakukan to challenges in the new
pembenahan dan pengevaluasian millennium”, Contemporary
semaksimal mungkin 2) Kedua merupakan Southeast Asia, 19(1): 75-85.
strategi keluar yang mencakup adanya Nischalke. T. I. 2000. “Insights from
penerapan standard kualitas untuk produk ASEAN’s foreign policy co-
atau jasa yang memasuki pasar Indonesia. operation: the “ASEAN Way” a
Adanya penerapan standard kualitas, UU real sprit or a phantom”,
Perdagangan yang mengatur sistem Contemporary Southeast Asia
distribusi produk yang masuk ke Indonesia 22: 1-10.
harus menggunakan bahasa Indonesia dan Smith, A. L. 1999, “Indonesia’s Role in
tentunya memenuhi standar yang telah ASEAN: the End of Leadership?”,
diatur oleh Indonesia. Cotemporary Southeast Asia, 21:10-2

338

Anda mungkin juga menyukai